1. @Hak cipta hanyalah milik Allah, Dianjurkan untuk disebarluaskan sebagai amal jariah
2. Memberikan gambaran proses
kaderisasi mahasiswa ideologis
Memberikan keahlian dasar konsep
penyelenggaraan training sebagai
sarana rekruitmen dan upgrading
calon mahasiswa ideologis.
Meningkatkan Sikap mental sebagai
Trainer
5. Activist Training
1. Problematika Utama Umat
2. Mengenal Islam Ideologi
3. Mahasiswa dan Transformasi
Sosial
4. Takrif Syarikah
5. Penawaran Pra Murakazah
6. Pra MUKA
1. Thoriqul Iman
2. Qadha Qadar
3. Syakhsiyah Islamiyah
4. Keterikatan pada Hukum Syara’
5. Islam Politik & Spiritual (Mabda’)
6. Paradigma Ideologi Dunia
7. Revitalisasi Ideologi Islam
8. DEakwah & Perubahan Sosial
9. Kewajiban Dakwah secara Jamaah
10.Thoifah Shohihah
8. Training Mabda’i 1
1. Peta Perpolitikan Indonesia
2. Upaya Barat Meruntuhkan Khilafah
3. Imperialisme Barat Ke Dunia Islam
(Hegemoni Politik, Ekonomi Dan Militer)
4. Tipologi Pergerakan Mahasiswa Dan Posisi
Mahasiswa Ideologis
5. Team work building
6. Komunikasi Massa/Psychologi Massa dan
manajemen aksi
7. Keorganisasian
8. Leadership
9. Konsepsi Islam tentang kepemimpinan
10. Gaya Kepemimpinan
11. Training Mabda’i 2
1. Membangun tim pemenang dan kepemimpinan
partisipatoris
2. Pengembangan ide
3. Manajemen wacana publik
4. Security Organisasi
5. Analisis Politik / Tahlil Siyasi
6. Manuver Politik / Al-Munawarat As-Siyasi
7. Penelitian, perencanaan, dan evaluasi dakwah
8. Metodologi Penelitian sosial/analisis kondisi masyarakat
9. Teknik penyusunan usulan kegiatan
10. Administrasi dan kesekretariatan
11. Tolok ukur keberhasilan program dan pembuatan
jaringan kerja
12. Team work building
13. Komunikasi Massa/Psychologi Massa dan manajemen aksi
15. Training untuk Dakwah
Sarana
rekruitmen
Sarana upgrading
kader
Sarana Image
Branding
Sarana Opini
Publik
16. Suatu interaksi dinamis yang didisain
secara kreatif dan sistematis dimana proses
pembelajaran dan perubahan menjadi
prioritas, dilaksanakan dalam upaya yang
profesional untuk mencapai sasaran/tujuan
tertentu
Apa Definisi
Training ?
19. Packaged Programme
Training sudah di-setup sedemikian rupa, sehingga peserta hanya
perlu mengikuti sesuai dengan agenda pelatihannya.
Contohnya: Islamic Motivation Training (IMT), Training
Manajemen Dakwah Tanpa Kekerasan (TMDTK) dll
Modified Programme
Training di-setup/di-modified sedemikian rupa sesuai dengan hasil
need assesment yang dilakukan sebelumnya kepada calon peserta.
Apa Saja Bentuk
Trainingnya ?
20. AUDIO VISUAL.
Sarana pembantu audio visual akan
sangat membantu.
Bagaimana Proses
Belajarnya ?
HARMONI.
Perlu melihat adanya hubungan
diantara yang lama (pengalaman)
dan yang baru (pelajaran), yang
sudah biasa dan yang belum biasa.
MOMENTUM.
Belajar harus dimulai pertama-tama
dengan lambat kemudian
membangun moment kalau
pengalaman belajar telah berhasil
dalam aktivitasnya (dari yang mudah
ke yang sukar, seperti orang belajar
mengendarai mobil).
Cepat menyerap fakta-fakta,
pengetahuan & keterampilan
dengan penuh pengertian secara
dewasa.
Cenderung meragukan/
mempertimbangkan, selalu
membandingkan apa yang
mereka terima dengan apa yang
telah mereka pelajari.
(sindrom trap in a comfort zone).
Belajar melibatkan semua panca
indera. sight = 85% taste = 1%
hearing = 10% smell = 1% touch
= 3%.
21. Tetapkan judul sesuai hasil identifikasi
kebutuhan training.
Judul training harus tepat.
22. Tujuan : Apa yang akan didapat oleh Trainee.
Sasaran : Trainee akan bisa melakukan apa.
23. Ilmu mengenai apa yang perlu diajarkan
untuk mencapai tujuan training.
Desainlah materi yang efektif, tidak bertele-tele
sehingga lebih ringkas waktunya (lebih murah),
dan lebih menuju sasaran (better). Jangan tergoda
dengan game-game yang ada.
Metode training apa yang perlu dipergunakan
agar tujuan dan sasaran training tercapai.
Proses Program …
24. 1. Pilih metode yang tepat.
2. Metode ceramah tidak bisa
dihindari, tetapi perlu dibatasi.
3. Maksimalkan dialog dan tanya
jawab.
4. Gunakan audio visual.
5. Budget waktu mempengaruhi
pemilihan metode.
6. Pelajaran yang sifatnya teknis
atau operasional perlu
peragaan (demonstration).
METODE
Training
25. Games
Latihan yang melibatkan peserta dalam
suatu ‘kontes’ dengan peserta lain (grup lain)
dengan suatu aturan tertentu. ‘Kontes’ bisa
juga dilakukan tanpa harus ‘mengalahkan’
peserta/grup lain. Jadi, tidak ada yang
menang ataupun yang kalah. Games bisa
berupa : game psikomotor, game intelektual,
dan game yang berbasis peluang.
26. Simulations
Simulasi adalah suatu scenario/pemodelan
dari keadaan riil. Simulasi digunakan ketika
latihan riil menjadi tidak praktis, terlalu
berbahaya, menghabiskan banyak biaya,
terlalu lama feedbacknya, atau terlalu besar
resikonya. Simulasi didesain serealistik
mungkin sehingga pembelajar bisa belajar
dari aktivitas yang mereka lakukan tanpa
resiko yang berlebihan.
27. Case Studies
Sebuah kasus disajikan untuk dipelajari
dan dibahas secara sistematis untuk
mendapatkan solusi tertentu. Solusi
tersebut dapat dibandingkan dengan
realita yang terjadi.
28. Ice Breaker
Tujuan utama :
• mengurangi jurang yang ada
• ‘membawa’ peserta ke materi utama
Sifat icebreaker:
• tidak mengancam peserta
• menyegarkan suasana
29. Pilih tempat training (untuk in class) yang
baik, yaitu :
1. Cukup luas; tetapi tidak terlalu
luas (memadai).
2. Terdapat cukup stop kontak;
3. Dapat digelapkan bila diperlukan
untuk pemutaran film;
4. Cukup nyaman (tidak panas atau
terlalu dingin);
5. Tenang;
6. Memberikan suasana yang baik
(bukan seperti ruang kelas yang
memberikan kesan "kembali
ke sekolah/kuliah");
7. Terdapat cukup tempat duduk dan
meja.
8. Pengaturan tempat duduk yang
baik.
Tempat
Training
30. Jadwal training disusun dengan
mempertimbangkan waktu yang
diperlukan untuk setiap mata
pelajaran dan hal ini sangat
tergantung pada:
1. Kebutuhan training.
2. Kemampuan belajar dan
latar belakang pendidikan.
3. Kompleksitas mata
pelajaran.
4. Waktu yang tersedia.
5. Jadwalkan waktu training
maximum 8 jam efektif sehari
demi efektivitas training.
Jadwal
Training
32. SUMBER INFORMASI UNTUK
EVALUASI KEBERHASILAN TRAINING
1. Kemajuan yang didapat oleh trainee selama
training.
2. Kesan yang didapat trainee mengenai
training.
3. Pendapat atasan trainee yang bersangkutan.
4. Evaluasi mengenai pelaksanaan trainer
33. Apa yang Dilakukan Trainer?
Menjaga agar Peserta tidak tidur!
Memandu diskusi dan menghidupkan partisipasi peserta
Jangan kehilangan fokus karena game/simulasi
Pilih metode training yang cocok & fleksibel
Menjamin transfer pengetahuan yang tinggi
Jadilah entertainer! Hidupkan kelas!
Memandu peserta mengambil hikmah/pelajaran yang dipetik
dari tiap kegiatan
Mencoba dulu games & simulasi
Menjelaskan sasaran/harapan dari tiap sesion
Jujur dan terbuka
34. Perbaiki lagi
• Apa yang masih bisa saya sempurnakan
untuk session/pertemuan berikutnya?
• Apa yang masih bisa saya lengkapi?
• Apa yang seharusnya saya kurangi atau
tambahi? Materinya? Aktivitasnya?
• Bagaimana perilaku yang lebih baik lagi?
36. Training yang mampu membawa perubahan
yang mendasar & besar dalam kehidupan
peserta pasca training karena memiliki
pemikiran Ideologis .
Super Training
Syarat
yang
harus
dimiliki
Trainer
Worldview
Nilai-nilai pribadi
Motivasi
Pengetahuan mengenai A
to Z Training
Relasi yang kuat dalam
pemasaran Training
Kemampuan/Keahlian
Reputasi & catatan rekor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
• Training
• Manajemen
• Keorganisasian
• Komunikasi
• Pengambilan Keputusan
• dll.
Breakthrough
Training
37. LINIER –
PARSIAL
SISTEMATIS
– INTEGRAL
SISTEMATIS
&
KHAS
IDEOLOGI
KHAS
Sesuai
Way of life/
Worldview
Pandangan Hidup
yg Menjelaskan
Hakikat Manusia;
Hidup &
Kehidupan; Alam
Semesta
ISLAM
SEKULERISME/
LIBERALISME
SOSIALISME/
KOMUNISME
• Rev Bolshevik
• M to M
• Rev Perancis
• 4 F
PSEUDO
IDEOLOGI
SOSDEM
SOSREL
• Dekade 80-an
• A. Giddens
ISLAMLIB