SlideShare a Scribd company logo
Knowledge
Capture and
Codification
120820220501
Presented by Susi Apriyanti
Learning Objective
1. Familiar dengan terminologi dan konsep terkait dengan knowledge capture and
codification.
2. Menjelaskan teknik utama yang digunakan untuk memperoleh tacit knowledge
dari ahli.
3. Menentukan peran dan tanggung jawab utama yang ikut berperan dalam fase
knowledge capture and codification phase.
4. Garis besar pendekatan taksonomi umum yang digunakan dalam
mengklasifikasikan pengetahuan yang telah ditangkap./ capture
5. Menganalisis jenis pengetahuan yang ingin ditangkap dan dikodifikasi, pilih
pendekatan terbaik untuk digunakan, dan mendiskusikan kelebihan dan
kekurangannya
Fase Pertama Siklus Manajemen Pengetahuan
Fase pertama dari siklus manajemen
pengetahuan dimulai dari menangkap
/ capture dan kodifikasi pengetahuan.
Secara spesifik tacit knowledge itu
akan ditangkap atau diterima dan
explicit knowledge akan diorganisir
atau dikodefikasi.
Dalam knowledge capture, perlu
dibedakan antara mengcapture /
mengidentifikasi existing knowledge
dan membuat pengetahuan baru
Fase Pertama Siklus Manajemen Pengetahuan
Di sebagian besar organisasi, pengetahuan
eksplisit atau yang sudah diidentifikasi dan
dikodekan biasanya hanya mewakili puncak
gunung es. Dalam manajemen pengetahuan,
kita juga perlu mempertimbangkan
pengetahuan yang kita ketahui ada dalam
organisasi, yang kemudian dapat kita tangkap.
Namun, masih ada bidang pengetahuan
menarik yang belum kita ketahui. Pengetahuan
yang belum teridentifikasi ini memerlukan
langkah-langkah tambahan dalam menangkap
dan mengkodifikasikannya. Terakhir, ada
pengetahuan yang kita tahu tidak kita miliki.
Kita perlu memfasilitasi pembuatannya.
Capture Knowledge menekankan peran individu dalam
mengumpulkan informasi dan menciptakan pengetahuan
baru. Naun knowledge di tingkat individu tidak bisa terlepas
dari pengalamannya berinterakasi dengan kelompok. Oleh
karena itu, individu belajar dari kolektif, dan pada saat yang
sama kolektif belajar dari individu
Tingkat pembelajaran individu, kelompok, dan organisasi
dihubungkan oleh proses sosial dan psikologis yaitu intuisi,
interpretasi, integrasi, dan pelembagaan
Akuisisi pengetahuan organisasi adalah amplifikasi dan
artikulasi pengetahuan individu di tingkat perusahaan
sehingga diinternalisasikan ke dalam basis pengetahuan
perusahaan”
Tacit Knowledge
Capture
Tacit Knowledge
Management
Proses menangkap pengalaman dan keahlian
individu dalam suatu organisasi dan
membuatnya tersedia bagi siapa saja yang
membutuhkannya.
Pendekatan sistematis dalam menangkap, mengatur, dan
menyempurnakan informasi sedemikian rupa sehingga membuat
informasi mudah ditemukan, dan memfasilitasi pembelajaran dan
pemecahan masalah.
Capture of Explicit Knowledge
Tacit Knowledge Capture at Individual
and Group Levels
Dalam perancangan dan pengembangan knowledge-based systems, atau expert
systems, knowledge engineers mewawancarai para ahli di bidangnya, menghasilkan model
konseptual dari pengetahuan kritis mereka, dan kemudian “menerjemahkan” model ini ke
dalam model yang dapat dieksekusi oleh komputer sedemikian rupa sehingga menjadi
“expert on a diskette”.
The major tasks carried out by knowledge engineers included:
- Analyzing information and knowledge flow.
- Working with experts to obtain information.
- Designing and implementing an expert system.
- Explain important knowledge and know-how.
- Be introspective and patient.
- Have effective communication skills.
Tacit Knowledge Capture at Individual
and Group Levels
Akuisisi pengetahuan dari individu atau kelompok
dapat diidentifikasi sebagai transfer dan transformasi
keahlian yang berharga dari sumber pengetahuan
(misalnya pakar manusia, dokumen) ke gudang
pengetahuan (misalnya memori perusahaan, intranet)
Pendekatan yang digunakan untuk menangkap, mendeskripsikan, dan kemudian
mengkodekan pengetahuan bergantung pada jenis pengetahuan:
Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana melakukan
sesuatu, bagaimana membuat keputusan, bagaimana mendiagnosis, dan
bagaimana meresepkan.
pengetahuan deklaratif, menunjukkan pengetahuan deskriptif atau mengetahui
“apa” dan bukan mengetahui “bagaimana”..
Tacit Knowledge Capture at Individual
and Group Levels
Learning by being told.
Learning by observation.
Interviewing experts.
Tiga pendekatan utama berikut dalam perolehan pengetahuan
dari individu dan kelompok:
Interviewing Expert
2 jenis teknik populer yang yang digunakan adalah wawancara terstruktur dan
strories.
1. Wawancara terstruktur
Teknik paling sering digunakan. Biasanya dilakukan pada staf yang mendekati
usia pensiun. memerlukan keterampilan komunikasi dan konseptualisasi yang
kuat. Pewawancara memiliki pemahaman yang baik tentang pokok bahasan
yang ada. Jenis pertanyaan yang digunakan ada pertanyaan tertutup dan
terbuka.
Contoh pertanyaan terbuka
_ "Bagaimana cara kerjanya?"
_ “Apa yang perlu Anda ketahui sebelum memutuskan?”
Contoh pertanyaan tertutup : “Gejala mana yang membuat Anda
menyimpulkan bahwa . . . ?” Pertanyaan tertutup yang sangat kuat adalah
pertanyaan yang hanya dapat dijawab dengan ya atau tidak.
Empat teknik utama yang digunakan dalam reflective listening meliputi
parafrase, klarifikasi, rangkuman, dan refleksi perasaan.
Interviewing Expert
2. Parafrase adalah menyatakan kembali makna yang dirasakan dari pesan pembicara
tetapi menggunakan kata-kata Anda sendiri. Tujuannya adalah untuk memeriksa
keakuratan pesan yang disampaikan dan dipahami. Contohnya meliputi:
_ “Apa yang saya yakin Anda katakan adalah . . .
Klarifikasi membuat pakar mengetahui bahwa pesan tersebut tidak dapat langsung
dimengerti
- Bisakah Anda menjelaskannya. . .”
3. Meringkas membantu pewawancara mengumpulkan potongan-potongan informasi
dan membentuk sesi perolehan pengetahuan menjadi keseluruhan yang bermakna
“Apa yang saya dengar dari Anda sejauh ini. . .”
merefleksikan perasaan untuk menjernihkan suasana dari beberapa reaksi emosional
atau dampak negatif dari pesan tersebut
- Sepertinya Anda merasa ditempatkan pada posisi yang tepat. . .”
- “Saya rasa Anda merasa tidak nyaman dengan . . .”
Stories
Kisah organisasi dapat didefinisikan sebagai narasi rinci tentang tindakan
manajemen di masa lalu, interaksi karyawan, atau peristiwa penting lainnya
yang telah terjadi dan dikomunikasikan secara informal (Swap et al., 2001).
Cerita dapat sangat meningkatkan pembelajaran organisasi,
mengkomunikasikan nilai-nilai umum dan seperangkat aturan, dan berfungsi
sebagai sarana yang sangat baik untuk menangkap, mengkode, dan
mentransmisikan pengetahuan diam-diam yang berharga.
cerita harus autentik, dapat dipercaya, dan menarik. Cerita perlu
membangkitkan beberapa jenis respon, dan yang terpenting, cerita harus
ringkas (Denning, 2001), sehingga moral dari cerita atau pelajaran organisasi
yang dapat dipelajari dapat dengan mudah dipahami, diingat, dan ditindaklanjuti.
Dengan kata lain, cerita organisasi harus memiliki dampak: cerita tersebut
harus mencegah terulangnya kesalahan serupa, atau cerita tersebut harus
mendorong pembelajaran organisasi dan penerapan praktik terbaik yang
berasal dari ingatan kolektif organisasi.
Stories
_ Cerita yang eksplisit harus relatif singkat dan cukup rinci penonton dapat memahaminya.
_ Ceritanya harus dapat dipahami oleh khalayak tertentu agar mereka dapat memahaminya
_ Ceritanya harus menarik.
_ Ceritanya harus membawa pendengar ke tingkat pemahaman yang baru.
_ Ceritanya harus berakhir bahagia.
_ Ceritanya harus mencerminkan pesan perubahan.
_ Pesan perubahan harus tersirat.
_ Pendengar harus didorong untuk mengidentifikasi diri dengan protagonis.
_ Ceritanya harus berhubungan dengan individu atau organisasi tertentu.
_ Tokoh protagonis harus merupakan prototipe bisnis utama organisasi.
_ Semua hal lain dianggap sama, kebenaran lebih baik daripada fiksi.
_ Seseorang harus menguji, menguji, dan menguji lagi.
Learning by Told
Dalam Learning by Told, orang yang
diwawancarai mengekspresikan dan
menyempurnakan pengetahuannya, dan
pada saat yang sama, manajer
pengetahuan mengklarifikasi dan
memvalidasi artefak pengetahuan yang
menjadikan pengetahuan ini dalam
bentuk eksplisit
Learning by Observation
Dua jenis keahlian yang terlihat: keahlian berbasis
keterampilan atau motorik (misalnya mengoperasikan
mesin, mengendarai sepeda) dan keahlian kognitif
(misalnya membuat diagnosis medis).
Keahlian adalah demonstrasi penerapan pengetahuan.
Pendekatan pembelajaran melalui observasi melibatkan
penyajian sampel masalah, skenario, atau studi kasus
kepada pakar yang kemudian dipecahkan oleh pakar
tersebut. Meskipun kita tidak bisa mengamati
pengetahuan seseorang, kita bisa mengamati dan
mengidentifikasi keahliannya. Kuncinya adalah
menggunakan audio atau video untuk merekam apa yang
diketahui ahlinya.
Teknik lainnya
1. Ad hoc sessions.
2. Road maps.
3. Learning histories.
4. Action learning.
5. E-learning.
6. Learning from others through business guest
speakers and benchmarking against best practices.
Summarizes the Key Step in Knowledge
Acquisition
Identifikasi mengacu pada proses
karakterisasi aspek-aspek permasalahan
utama seperti partisipan, sumber daya,
tujuan, dan bahan referensi yang ada.
Konseptualisasi melibatkan penentuan
konsep-konsep kunci dan
hubungan-hubungan kunci di antara
konsep-konsep tersebut dalam bentuk
konsep atau peta pengetahuan.
Kodifikasi menjadikan konten yang divalidasi
ini menjadi bentuk eksplisit yang kemudian
dapat lebih mudah disebarluaskan ke seluruh
organisasi.
Contoh Template yang Bisa digunakan
Tacit Knowledge Capture di Tingkat
Organisasi
four major organizational knowledge acquisition processes:
1) grafting : melibatkan migrasi pengetahuan antar perusahaan. Ini adalah proses pembelajaran dimana
perusahaan memperoleh akses terhadap pengetahuan khusus tugas atau proses yang sebelumnya tidak
tersedia dalam perusahaan. Hal ini biasanya dicapai melalui merger, akuisisi, atau aliansi di mana terdapat
penyampaian pengetahuan langsung antar perusahaan
2) vicarious learning : satu perusahaan yang mengamati demonstrasi teknik atau prosedur perusahaan lain,
pengalaman, keberhasilan atau kegaga;lan mereka. Contohnya adalah studi benchmarking.
3) experiential learning : proses memperoleh pengetahuan melalui pengalaman praktis dan langsung..
Single-loop learning melibatkan penyempurnaan dan peningkatan prosedur dan teknologi yang ada
dibandingkan dengan pengembangan yang baru (adaptivitas untuk efisiensi).
4) inferential processes. melibatkan mengambil kesimpulan atau pengetahuan baru dari informasi atau data
yang sudah ada. double-loop pembelajaran eksperimental dan deduktif yang berupaya memahami
kejadian-kejadian dan membangun hubungan sebab akibat antara tindakan dan hasil. (adaptivitas untuk
efektivitas)
Explicit Knowledge Codification
Kodifikasi pengetahuan adalah tahap selanjutnya dalam memanfaatkan pengetahuan.
Dengan mengubah pengetahuan menjadi bentuk yang nyata dan eksplisit seperti dokumen,
pengetahuan tersebut dapat dikomunikasikan secara lebih luas dan dengan biaya yang lebih
murah.
Beberapa hambatan dalam kodifikasi pengetahuan yang berkaitan dengan kualitas, yang
mencakup (1) keakuratan, (2) keterbacaan/pemahaman, (3) aksesibilitas, (4) kekinian, dan (5)
otoritas/kredibilitas
Kodifikasi pengetahuan eksplisit dapat dicapai melalui berbagai teknik seperti cognitive
mapping, decision trees, knowledge taxonomies, and task analysis.
Cognitive Maps
Ketika keahlian, pengalaman, dan pengetahuan telah
ditampilkan secara eksplisit, biasanya melalui beberapa
bentuk wawancara, konten yang dihasilkan dapat
direpresentasikan sebagai peta kognitif. Peta kognitif atau
pengetahuan merupakan representasi “model mental”
pengetahuan seseorang dan memberikan bentuk
kodifikasi pengetahuan yang baik.
Peta kognitif adalah cara yang ampuh untuk
mengkodekan pengetahuan yang ditangkap karena peta
ini juga menangkap konteks dan hubungan kompleks
antara konsep-konsep utama yang berbeda. Faktanya,
penting juga untuk memasukkan pandangan, persepsi,
penilaian, hipotesis, dan keyakinan individu karena hal-hal
tersebut merupakan bagian dari pandangan subjektif
orang yang diwawancara
Decision Tree
metode ini banyak digunakan untuk mengkodifikasi
pengetahuan eksplisit. Representasi ini kompek dan efisien.
Pohon keputusan biasanya berbentuk diagram alur, dengan
jalur alternatif yang menunjukkan dampak dari berbagai
keputusan yang dibuat pada titik persimpangan tersebut.
Sifat grafisnya membuatnya sangat mudah dipahami, dan
jelas sangat cocok untuk pengkodean pengetahuan proses.
Kita tidak harus melihat setiap keputusan kita juga bisa
memilih rute tercepat.
Knowledge Taxonomies
Konsep dapat dipandang sebagai landasan pengetahuan dan keahlian.
Setelah konsep-konsep kunci telah diidentifikasi dan ditangkap,
konsep-konsep tersebut dapat disusun dalam suatu hierarki yang sering
disebut sebagai taksonomi pengetahuan struktural. Taksonomi
pengetahuan memungkinkan pengetahuan direpresentasikan secara
grafis sedemikian rupa sehingga mencerminkan organisasi konsep
dalam bidang keahlian tertentu atau untuk organisasi secara luas.
Kamus pengetahuan adalah cara yang baik untuk melacak konsep dan
istilah utama yang digunakan
Taksonomi adalah sistem klasifikasi dasar yang memungkinkan kita
mendeskripsikan konsep dan ketergantungannya—biasanya dalam
bentuk hierarki. Semakin tinggi suatu konsep ditempatkan maka
semakin umum atau generik konsep tersebut. Semakin rendah suatu
konsep ditempatkan, semakin spesifik suatu contoh dari kategori tingkat
yang lebih tinggi.
Semua pemangku kepentingan di organisasi perlu menyepakati skema
klasifikasi yang akan digunakan untuk memperoleh taksonomi—skema
klasifikasi tidak bisa bersifat teoritis tetapi empiris
Badan Kepegawaian Negara telah menerbitkan Surat Edaran Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 18 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Komunitas
Belajar bagi Pegawai di Lingkungan BKN.
Latar belakang : dalam rangka mewujudkan SMART ASN 2024 di mana individu
dituntut untuk terus mengembangkan diri, memanfaatkan pengetahuan
(knowledge) dan merespon perubahan secara produktif dengan terus berinovasi
sebagai langkah penyesuaian yang sistematis.. Pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki oleh ASN merupakan aset intelektual yang perlu dikelola agar dapat
menunjang kinerja organisasi secara keseluruhan sehingga organisasi mencapai
kinerja terbaiknya..
Implementasi Pada
Badan Kepegawaian
Negara
Implementasi Pada Badan
Kepegawaian Negara
Beberapa istilah yang telah diatur dalam surat edaran ini diantaranya
1. Komunitas Belajar adalah forum belajar terkoordinasi yang memiliki tujuan untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan
sehingga terjadi proses pembelajaran dalam rangka pengembangan kompetensi melalui kegiatan Berbagi Pengetahuan, Berbagi
Pengalaman, Berbagi Bahan Pembelajaran, dan Diskusi Permasalahan;
2. Bahan Pembelajaran adalah hasil pemikiran pegawai yang dituangkan dalam suatu media, misalnya, ringkasan kebijakan (policy brief),
karya tulis ilmiah, artikel, buku digital, serta media lainnya. Bahan pembelajaran tersebut merupakan hasil karya orisinil dan telah
dijamin mutunya oleh JPT Pratama di unit kerjanya
3. Pakar adalah pegawai atau pihak luar yang memiliki pengetahuan, keterampilan, keahlian, dan pengalaman di bidang tertentu yang
dibutuhkan untuk mendukung proses pembelajaran dalam Komunitas Belajar.
4. Pemateri adalah pegawai yang telah selesai mengikuti kegiatan pengembangan kompetensi berdasarkan Surat Perintah (SP) oleh
Sekretaris Utama Badan Kepegawaian Negara dan mendapatkan tugas untuk melaksanakan kegiatan berbagi pengetahuan.
5. Diskusi Permasalahan adalah aktivitas bertukar pikiran untuk menyelesaikan suatu permasalahan terkait kepegawaian sehingga
didapatkan solusi terbaik untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Capture Knowledge : Manajemen Talenta
BKN pada hari Jumat 19 Mei 2023 melaksanakan kegiatan Sharing Session terkait
Manajemen Talenta. Pembicara pada kegiatan ini berasal dari APO (Asian Productivity
Organization). Dr. Avinash. Kegiatan ini bertujuan untuk memaksimalkan pelaksanaan
manajemen talenta yang sedang dilakukan. Dr. Avinash menyatakan bahwa pada
penerapan manajemen talenta ada 3 (tiga) hal penting yang harus dilakukan, yaitu
talent acquisition, talent retention, dan talent development. Kunci untuk menghadapi
perubahan karakter global ialah dengan penerapan manajeman talenta berkualitas
yang dapat menciptakan dan mengoptimalkan kualitas kinerja pegawai secara
berkelanjutan.. Penerapan manajemen talenta di lingkungan kerja yang dapat
dilakukan adalah sebagai berikut; start small yaitu memulai dari hal-hal kecil yang
dapat diorganisasikan; engage stakeholders yaitu pentingnya mengikutsertakan
pemangku kepentingan antara lain pegawai, masyarakat, dan pembuat kebijakan; be
flexible yaitu penerapan metode yang adaptif dan fleksibel karena perubahan akan
terus terjadi di lingkungan kerja.
Dalam konteks kasus tersebut, BKN sedang melakukan capture knowledge terkait manajemen talenta dengan metode learning by being told.
Metode ini melibatkan penyampaian pengetahuan kepada orang lain dengan cara menceritakan atau menerangkan secara verbal. Dalam konteks
ini, orang yang memiliki pengetahuan atau pengalaman Dr. Avinash menceritakan atau menjelaskan kepada orang lain (pegawai BKN) mengenai
suatu topik atau konsep tertentu yaitu topik manajemen talenta. Hasil capture knowledge kagiatan ini dicatatan dalam bentuk notulensi sehingga
menjadi sebuah explicit knowledge.
Kodifikasi Explicit Knowledge Manajemen Talenta
TALENT
MANAGEMENT
Business
Planing
HR
Planing
Knowledge
Transfer
People
Mgt Gaps
Key
Possition
Performance
Management
Recognition
Talent
Management
Learning
&
Developm
ent
Career
Management
Services
Language
Training
Leadership Pipeline
Cognitive Maps
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik
Thanks!
Do you have any questions?

More Related Content

DOCX
Chapter 4 km capture & codification
PPTX
Pengetahuan tacit dan eksplisit
PPTX
Pengetahuan tacit dan eksplisit
PDF
Knowledge management untuk unisma
DOCX
Rangkuman materi sebelum uts knowledge management
PPTX
PRESENTASI KOGNITIF perkembangan pertumbuhan
PDF
Pengertian Dasar Tentang Pengetahuan (modul 4402)
PDF
Pengantar km materi diskusi km rmi
Chapter 4 km capture & codification
Pengetahuan tacit dan eksplisit
Pengetahuan tacit dan eksplisit
Knowledge management untuk unisma
Rangkuman materi sebelum uts knowledge management
PRESENTASI KOGNITIF perkembangan pertumbuhan
Pengertian Dasar Tentang Pengetahuan (modul 4402)
Pengantar km materi diskusi km rmi

Similar to KNOWLEDGE CAPTURE AND CODIFICATION Susi Apriyanti.pdf (8)

PPT
Manajemen Pengetahuan (kelompok 3)
PPTX
Knowledge management tools
PPTX
Knowledge Capture Systems: Systems that Preserve and Formalize Knowledge - Kn...
PPTX
Uwes presentasi desain pembelajaran mastering ins design processes chapter 1
DOCX
Tugas paper
PPTX
PEMBELAJARAN ORGANISASIvhhhfhfhjhgfhgghghggjgjgj.pptx
PPTX
AKUISISI DAN VALIDASI.pptx
PPTX
MCK
Manajemen Pengetahuan (kelompok 3)
Knowledge management tools
Knowledge Capture Systems: Systems that Preserve and Formalize Knowledge - Kn...
Uwes presentasi desain pembelajaran mastering ins design processes chapter 1
Tugas paper
PEMBELAJARAN ORGANISASIvhhhfhfhjhgfhgghghggjgjgj.pptx
AKUISISI DAN VALIDASI.pptx
MCK
Ad

Recently uploaded (20)

PPTX
Rancangan Aktualisasi Latsar CPNS Kementerian Agama 2025.pptx
PPT
KOMITMEN MENULIS DI BLOG IGTIK PB PGRI.ppt
PDF
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Kerajinan Kelas XII SMA Terbaru 2025
PDF
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
PDF
GUIDE BOOK DMH SCHOLARSHIP...............................
PPTX
Saint Maximilian Kolbe, Polish friar, priest, missionary and martyr (indonesi...
PPTX
Slide_Berpikir_Komputasional_Pola_Algoritma_Kelas5SD.pptx
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PAI & BP Kelas XII Terbaru 2025
PPTX
Pedoman & Kewajiban Penggunaan Produksi Dalam Negeri _Pelatihan "Ketentuan T...
PPTX
Perubahan Pengertian_Istilah _Pelatihan "Ketentuan TERBARU Pengadaan Pemerin...
PPTX
MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx
PPTX
Ekspresi_dan_Operasi_Logika informatika smp kelas 9
PPTX
Metode Pemilihan & Evaluasi Penawaran Penyedia Barang/Pek Konstruksi/Jasa Lai...
PPTX
PPT REVISED - SEMINAR PEMBELAJARAN MENDALAM .pptx
DOCX
LK 1.1.a.2_Modul 2 Pelatihan Koding dan Artifisial
PPTX
7 KEBIASAAN ANAK INDONESIA HEBAT.pptx xx
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKN Kelas X Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PJOK Kelas XII Terbaru 2025
PDF
Sosialisasi Menu DAK NF TA 2026 Promkeskom.pdf
Rancangan Aktualisasi Latsar CPNS Kementerian Agama 2025.pptx
KOMITMEN MENULIS DI BLOG IGTIK PB PGRI.ppt
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Kerajinan Kelas XII SMA Terbaru 2025
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
GUIDE BOOK DMH SCHOLARSHIP...............................
Saint Maximilian Kolbe, Polish friar, priest, missionary and martyr (indonesi...
Slide_Berpikir_Komputasional_Pola_Algoritma_Kelas5SD.pptx
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PAI & BP Kelas XII Terbaru 2025
Pedoman & Kewajiban Penggunaan Produksi Dalam Negeri _Pelatihan "Ketentuan T...
Perubahan Pengertian_Istilah _Pelatihan "Ketentuan TERBARU Pengadaan Pemerin...
MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx
Ekspresi_dan_Operasi_Logika informatika smp kelas 9
Metode Pemilihan & Evaluasi Penawaran Penyedia Barang/Pek Konstruksi/Jasa Lai...
PPT REVISED - SEMINAR PEMBELAJARAN MENDALAM .pptx
LK 1.1.a.2_Modul 2 Pelatihan Koding dan Artifisial
7 KEBIASAAN ANAK INDONESIA HEBAT.pptx xx
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKN Kelas X Terbaru 2025
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PJOK Kelas XII Terbaru 2025
Sosialisasi Menu DAK NF TA 2026 Promkeskom.pdf
Ad

KNOWLEDGE CAPTURE AND CODIFICATION Susi Apriyanti.pdf

  • 2. Learning Objective 1. Familiar dengan terminologi dan konsep terkait dengan knowledge capture and codification. 2. Menjelaskan teknik utama yang digunakan untuk memperoleh tacit knowledge dari ahli. 3. Menentukan peran dan tanggung jawab utama yang ikut berperan dalam fase knowledge capture and codification phase. 4. Garis besar pendekatan taksonomi umum yang digunakan dalam mengklasifikasikan pengetahuan yang telah ditangkap./ capture 5. Menganalisis jenis pengetahuan yang ingin ditangkap dan dikodifikasi, pilih pendekatan terbaik untuk digunakan, dan mendiskusikan kelebihan dan kekurangannya
  • 3. Fase Pertama Siklus Manajemen Pengetahuan Fase pertama dari siklus manajemen pengetahuan dimulai dari menangkap / capture dan kodifikasi pengetahuan. Secara spesifik tacit knowledge itu akan ditangkap atau diterima dan explicit knowledge akan diorganisir atau dikodefikasi. Dalam knowledge capture, perlu dibedakan antara mengcapture / mengidentifikasi existing knowledge dan membuat pengetahuan baru
  • 4. Fase Pertama Siklus Manajemen Pengetahuan Di sebagian besar organisasi, pengetahuan eksplisit atau yang sudah diidentifikasi dan dikodekan biasanya hanya mewakili puncak gunung es. Dalam manajemen pengetahuan, kita juga perlu mempertimbangkan pengetahuan yang kita ketahui ada dalam organisasi, yang kemudian dapat kita tangkap. Namun, masih ada bidang pengetahuan menarik yang belum kita ketahui. Pengetahuan yang belum teridentifikasi ini memerlukan langkah-langkah tambahan dalam menangkap dan mengkodifikasikannya. Terakhir, ada pengetahuan yang kita tahu tidak kita miliki. Kita perlu memfasilitasi pembuatannya.
  • 5. Capture Knowledge menekankan peran individu dalam mengumpulkan informasi dan menciptakan pengetahuan baru. Naun knowledge di tingkat individu tidak bisa terlepas dari pengalamannya berinterakasi dengan kelompok. Oleh karena itu, individu belajar dari kolektif, dan pada saat yang sama kolektif belajar dari individu Tingkat pembelajaran individu, kelompok, dan organisasi dihubungkan oleh proses sosial dan psikologis yaitu intuisi, interpretasi, integrasi, dan pelembagaan Akuisisi pengetahuan organisasi adalah amplifikasi dan artikulasi pengetahuan individu di tingkat perusahaan sehingga diinternalisasikan ke dalam basis pengetahuan perusahaan” Tacit Knowledge Capture
  • 6. Tacit Knowledge Management Proses menangkap pengalaman dan keahlian individu dalam suatu organisasi dan membuatnya tersedia bagi siapa saja yang membutuhkannya.
  • 7. Pendekatan sistematis dalam menangkap, mengatur, dan menyempurnakan informasi sedemikian rupa sehingga membuat informasi mudah ditemukan, dan memfasilitasi pembelajaran dan pemecahan masalah. Capture of Explicit Knowledge
  • 8. Tacit Knowledge Capture at Individual and Group Levels Dalam perancangan dan pengembangan knowledge-based systems, atau expert systems, knowledge engineers mewawancarai para ahli di bidangnya, menghasilkan model konseptual dari pengetahuan kritis mereka, dan kemudian “menerjemahkan” model ini ke dalam model yang dapat dieksekusi oleh komputer sedemikian rupa sehingga menjadi “expert on a diskette”. The major tasks carried out by knowledge engineers included: - Analyzing information and knowledge flow. - Working with experts to obtain information. - Designing and implementing an expert system. - Explain important knowledge and know-how. - Be introspective and patient. - Have effective communication skills.
  • 9. Tacit Knowledge Capture at Individual and Group Levels Akuisisi pengetahuan dari individu atau kelompok dapat diidentifikasi sebagai transfer dan transformasi keahlian yang berharga dari sumber pengetahuan (misalnya pakar manusia, dokumen) ke gudang pengetahuan (misalnya memori perusahaan, intranet) Pendekatan yang digunakan untuk menangkap, mendeskripsikan, dan kemudian mengkodekan pengetahuan bergantung pada jenis pengetahuan: Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu, bagaimana membuat keputusan, bagaimana mendiagnosis, dan bagaimana meresepkan. pengetahuan deklaratif, menunjukkan pengetahuan deskriptif atau mengetahui “apa” dan bukan mengetahui “bagaimana”..
  • 10. Tacit Knowledge Capture at Individual and Group Levels Learning by being told. Learning by observation. Interviewing experts. Tiga pendekatan utama berikut dalam perolehan pengetahuan dari individu dan kelompok:
  • 11. Interviewing Expert 2 jenis teknik populer yang yang digunakan adalah wawancara terstruktur dan strories. 1. Wawancara terstruktur Teknik paling sering digunakan. Biasanya dilakukan pada staf yang mendekati usia pensiun. memerlukan keterampilan komunikasi dan konseptualisasi yang kuat. Pewawancara memiliki pemahaman yang baik tentang pokok bahasan yang ada. Jenis pertanyaan yang digunakan ada pertanyaan tertutup dan terbuka. Contoh pertanyaan terbuka _ "Bagaimana cara kerjanya?" _ “Apa yang perlu Anda ketahui sebelum memutuskan?” Contoh pertanyaan tertutup : “Gejala mana yang membuat Anda menyimpulkan bahwa . . . ?” Pertanyaan tertutup yang sangat kuat adalah pertanyaan yang hanya dapat dijawab dengan ya atau tidak. Empat teknik utama yang digunakan dalam reflective listening meliputi parafrase, klarifikasi, rangkuman, dan refleksi perasaan.
  • 12. Interviewing Expert 2. Parafrase adalah menyatakan kembali makna yang dirasakan dari pesan pembicara tetapi menggunakan kata-kata Anda sendiri. Tujuannya adalah untuk memeriksa keakuratan pesan yang disampaikan dan dipahami. Contohnya meliputi: _ “Apa yang saya yakin Anda katakan adalah . . . Klarifikasi membuat pakar mengetahui bahwa pesan tersebut tidak dapat langsung dimengerti - Bisakah Anda menjelaskannya. . .” 3. Meringkas membantu pewawancara mengumpulkan potongan-potongan informasi dan membentuk sesi perolehan pengetahuan menjadi keseluruhan yang bermakna “Apa yang saya dengar dari Anda sejauh ini. . .” merefleksikan perasaan untuk menjernihkan suasana dari beberapa reaksi emosional atau dampak negatif dari pesan tersebut - Sepertinya Anda merasa ditempatkan pada posisi yang tepat. . .” - “Saya rasa Anda merasa tidak nyaman dengan . . .”
  • 13. Stories Kisah organisasi dapat didefinisikan sebagai narasi rinci tentang tindakan manajemen di masa lalu, interaksi karyawan, atau peristiwa penting lainnya yang telah terjadi dan dikomunikasikan secara informal (Swap et al., 2001). Cerita dapat sangat meningkatkan pembelajaran organisasi, mengkomunikasikan nilai-nilai umum dan seperangkat aturan, dan berfungsi sebagai sarana yang sangat baik untuk menangkap, mengkode, dan mentransmisikan pengetahuan diam-diam yang berharga. cerita harus autentik, dapat dipercaya, dan menarik. Cerita perlu membangkitkan beberapa jenis respon, dan yang terpenting, cerita harus ringkas (Denning, 2001), sehingga moral dari cerita atau pelajaran organisasi yang dapat dipelajari dapat dengan mudah dipahami, diingat, dan ditindaklanjuti. Dengan kata lain, cerita organisasi harus memiliki dampak: cerita tersebut harus mencegah terulangnya kesalahan serupa, atau cerita tersebut harus mendorong pembelajaran organisasi dan penerapan praktik terbaik yang berasal dari ingatan kolektif organisasi.
  • 14. Stories _ Cerita yang eksplisit harus relatif singkat dan cukup rinci penonton dapat memahaminya. _ Ceritanya harus dapat dipahami oleh khalayak tertentu agar mereka dapat memahaminya _ Ceritanya harus menarik. _ Ceritanya harus membawa pendengar ke tingkat pemahaman yang baru. _ Ceritanya harus berakhir bahagia. _ Ceritanya harus mencerminkan pesan perubahan. _ Pesan perubahan harus tersirat. _ Pendengar harus didorong untuk mengidentifikasi diri dengan protagonis. _ Ceritanya harus berhubungan dengan individu atau organisasi tertentu. _ Tokoh protagonis harus merupakan prototipe bisnis utama organisasi. _ Semua hal lain dianggap sama, kebenaran lebih baik daripada fiksi. _ Seseorang harus menguji, menguji, dan menguji lagi.
  • 15. Learning by Told Dalam Learning by Told, orang yang diwawancarai mengekspresikan dan menyempurnakan pengetahuannya, dan pada saat yang sama, manajer pengetahuan mengklarifikasi dan memvalidasi artefak pengetahuan yang menjadikan pengetahuan ini dalam bentuk eksplisit
  • 16. Learning by Observation Dua jenis keahlian yang terlihat: keahlian berbasis keterampilan atau motorik (misalnya mengoperasikan mesin, mengendarai sepeda) dan keahlian kognitif (misalnya membuat diagnosis medis). Keahlian adalah demonstrasi penerapan pengetahuan. Pendekatan pembelajaran melalui observasi melibatkan penyajian sampel masalah, skenario, atau studi kasus kepada pakar yang kemudian dipecahkan oleh pakar tersebut. Meskipun kita tidak bisa mengamati pengetahuan seseorang, kita bisa mengamati dan mengidentifikasi keahliannya. Kuncinya adalah menggunakan audio atau video untuk merekam apa yang diketahui ahlinya.
  • 17. Teknik lainnya 1. Ad hoc sessions. 2. Road maps. 3. Learning histories. 4. Action learning. 5. E-learning. 6. Learning from others through business guest speakers and benchmarking against best practices.
  • 18. Summarizes the Key Step in Knowledge Acquisition Identifikasi mengacu pada proses karakterisasi aspek-aspek permasalahan utama seperti partisipan, sumber daya, tujuan, dan bahan referensi yang ada. Konseptualisasi melibatkan penentuan konsep-konsep kunci dan hubungan-hubungan kunci di antara konsep-konsep tersebut dalam bentuk konsep atau peta pengetahuan. Kodifikasi menjadikan konten yang divalidasi ini menjadi bentuk eksplisit yang kemudian dapat lebih mudah disebarluaskan ke seluruh organisasi.
  • 19. Contoh Template yang Bisa digunakan
  • 20. Tacit Knowledge Capture di Tingkat Organisasi four major organizational knowledge acquisition processes: 1) grafting : melibatkan migrasi pengetahuan antar perusahaan. Ini adalah proses pembelajaran dimana perusahaan memperoleh akses terhadap pengetahuan khusus tugas atau proses yang sebelumnya tidak tersedia dalam perusahaan. Hal ini biasanya dicapai melalui merger, akuisisi, atau aliansi di mana terdapat penyampaian pengetahuan langsung antar perusahaan 2) vicarious learning : satu perusahaan yang mengamati demonstrasi teknik atau prosedur perusahaan lain, pengalaman, keberhasilan atau kegaga;lan mereka. Contohnya adalah studi benchmarking. 3) experiential learning : proses memperoleh pengetahuan melalui pengalaman praktis dan langsung.. Single-loop learning melibatkan penyempurnaan dan peningkatan prosedur dan teknologi yang ada dibandingkan dengan pengembangan yang baru (adaptivitas untuk efisiensi). 4) inferential processes. melibatkan mengambil kesimpulan atau pengetahuan baru dari informasi atau data yang sudah ada. double-loop pembelajaran eksperimental dan deduktif yang berupaya memahami kejadian-kejadian dan membangun hubungan sebab akibat antara tindakan dan hasil. (adaptivitas untuk efektivitas)
  • 21. Explicit Knowledge Codification Kodifikasi pengetahuan adalah tahap selanjutnya dalam memanfaatkan pengetahuan. Dengan mengubah pengetahuan menjadi bentuk yang nyata dan eksplisit seperti dokumen, pengetahuan tersebut dapat dikomunikasikan secara lebih luas dan dengan biaya yang lebih murah. Beberapa hambatan dalam kodifikasi pengetahuan yang berkaitan dengan kualitas, yang mencakup (1) keakuratan, (2) keterbacaan/pemahaman, (3) aksesibilitas, (4) kekinian, dan (5) otoritas/kredibilitas Kodifikasi pengetahuan eksplisit dapat dicapai melalui berbagai teknik seperti cognitive mapping, decision trees, knowledge taxonomies, and task analysis.
  • 22. Cognitive Maps Ketika keahlian, pengalaman, dan pengetahuan telah ditampilkan secara eksplisit, biasanya melalui beberapa bentuk wawancara, konten yang dihasilkan dapat direpresentasikan sebagai peta kognitif. Peta kognitif atau pengetahuan merupakan representasi “model mental” pengetahuan seseorang dan memberikan bentuk kodifikasi pengetahuan yang baik. Peta kognitif adalah cara yang ampuh untuk mengkodekan pengetahuan yang ditangkap karena peta ini juga menangkap konteks dan hubungan kompleks antara konsep-konsep utama yang berbeda. Faktanya, penting juga untuk memasukkan pandangan, persepsi, penilaian, hipotesis, dan keyakinan individu karena hal-hal tersebut merupakan bagian dari pandangan subjektif orang yang diwawancara
  • 23. Decision Tree metode ini banyak digunakan untuk mengkodifikasi pengetahuan eksplisit. Representasi ini kompek dan efisien. Pohon keputusan biasanya berbentuk diagram alur, dengan jalur alternatif yang menunjukkan dampak dari berbagai keputusan yang dibuat pada titik persimpangan tersebut. Sifat grafisnya membuatnya sangat mudah dipahami, dan jelas sangat cocok untuk pengkodean pengetahuan proses. Kita tidak harus melihat setiap keputusan kita juga bisa memilih rute tercepat.
  • 24. Knowledge Taxonomies Konsep dapat dipandang sebagai landasan pengetahuan dan keahlian. Setelah konsep-konsep kunci telah diidentifikasi dan ditangkap, konsep-konsep tersebut dapat disusun dalam suatu hierarki yang sering disebut sebagai taksonomi pengetahuan struktural. Taksonomi pengetahuan memungkinkan pengetahuan direpresentasikan secara grafis sedemikian rupa sehingga mencerminkan organisasi konsep dalam bidang keahlian tertentu atau untuk organisasi secara luas. Kamus pengetahuan adalah cara yang baik untuk melacak konsep dan istilah utama yang digunakan Taksonomi adalah sistem klasifikasi dasar yang memungkinkan kita mendeskripsikan konsep dan ketergantungannya—biasanya dalam bentuk hierarki. Semakin tinggi suatu konsep ditempatkan maka semakin umum atau generik konsep tersebut. Semakin rendah suatu konsep ditempatkan, semakin spesifik suatu contoh dari kategori tingkat yang lebih tinggi. Semua pemangku kepentingan di organisasi perlu menyepakati skema klasifikasi yang akan digunakan untuk memperoleh taksonomi—skema klasifikasi tidak bisa bersifat teoritis tetapi empiris
  • 25. Badan Kepegawaian Negara telah menerbitkan Surat Edaran Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 18 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Komunitas Belajar bagi Pegawai di Lingkungan BKN. Latar belakang : dalam rangka mewujudkan SMART ASN 2024 di mana individu dituntut untuk terus mengembangkan diri, memanfaatkan pengetahuan (knowledge) dan merespon perubahan secara produktif dengan terus berinovasi sebagai langkah penyesuaian yang sistematis.. Pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh ASN merupakan aset intelektual yang perlu dikelola agar dapat menunjang kinerja organisasi secara keseluruhan sehingga organisasi mencapai kinerja terbaiknya.. Implementasi Pada Badan Kepegawaian Negara
  • 26. Implementasi Pada Badan Kepegawaian Negara Beberapa istilah yang telah diatur dalam surat edaran ini diantaranya 1. Komunitas Belajar adalah forum belajar terkoordinasi yang memiliki tujuan untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan sehingga terjadi proses pembelajaran dalam rangka pengembangan kompetensi melalui kegiatan Berbagi Pengetahuan, Berbagi Pengalaman, Berbagi Bahan Pembelajaran, dan Diskusi Permasalahan; 2. Bahan Pembelajaran adalah hasil pemikiran pegawai yang dituangkan dalam suatu media, misalnya, ringkasan kebijakan (policy brief), karya tulis ilmiah, artikel, buku digital, serta media lainnya. Bahan pembelajaran tersebut merupakan hasil karya orisinil dan telah dijamin mutunya oleh JPT Pratama di unit kerjanya 3. Pakar adalah pegawai atau pihak luar yang memiliki pengetahuan, keterampilan, keahlian, dan pengalaman di bidang tertentu yang dibutuhkan untuk mendukung proses pembelajaran dalam Komunitas Belajar. 4. Pemateri adalah pegawai yang telah selesai mengikuti kegiatan pengembangan kompetensi berdasarkan Surat Perintah (SP) oleh Sekretaris Utama Badan Kepegawaian Negara dan mendapatkan tugas untuk melaksanakan kegiatan berbagi pengetahuan. 5. Diskusi Permasalahan adalah aktivitas bertukar pikiran untuk menyelesaikan suatu permasalahan terkait kepegawaian sehingga didapatkan solusi terbaik untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
  • 27. Capture Knowledge : Manajemen Talenta BKN pada hari Jumat 19 Mei 2023 melaksanakan kegiatan Sharing Session terkait Manajemen Talenta. Pembicara pada kegiatan ini berasal dari APO (Asian Productivity Organization). Dr. Avinash. Kegiatan ini bertujuan untuk memaksimalkan pelaksanaan manajemen talenta yang sedang dilakukan. Dr. Avinash menyatakan bahwa pada penerapan manajemen talenta ada 3 (tiga) hal penting yang harus dilakukan, yaitu talent acquisition, talent retention, dan talent development. Kunci untuk menghadapi perubahan karakter global ialah dengan penerapan manajeman talenta berkualitas yang dapat menciptakan dan mengoptimalkan kualitas kinerja pegawai secara berkelanjutan.. Penerapan manajemen talenta di lingkungan kerja yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut; start small yaitu memulai dari hal-hal kecil yang dapat diorganisasikan; engage stakeholders yaitu pentingnya mengikutsertakan pemangku kepentingan antara lain pegawai, masyarakat, dan pembuat kebijakan; be flexible yaitu penerapan metode yang adaptif dan fleksibel karena perubahan akan terus terjadi di lingkungan kerja. Dalam konteks kasus tersebut, BKN sedang melakukan capture knowledge terkait manajemen talenta dengan metode learning by being told. Metode ini melibatkan penyampaian pengetahuan kepada orang lain dengan cara menceritakan atau menerangkan secara verbal. Dalam konteks ini, orang yang memiliki pengetahuan atau pengalaman Dr. Avinash menceritakan atau menjelaskan kepada orang lain (pegawai BKN) mengenai suatu topik atau konsep tertentu yaitu topik manajemen talenta. Hasil capture knowledge kagiatan ini dicatatan dalam bentuk notulensi sehingga menjadi sebuah explicit knowledge.
  • 28. Kodifikasi Explicit Knowledge Manajemen Talenta TALENT MANAGEMENT Business Planing HR Planing Knowledge Transfer People Mgt Gaps Key Possition Performance Management Recognition Talent Management Learning & Developm ent Career Management Services Language Training Leadership Pipeline Cognitive Maps
  • 29. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik Thanks! Do you have any questions?