SlideShare a Scribd company logo
3
Most read
7
Most read
8
Most read
Tugas Makalah 
K3L dan B3 
(Kesehatan dan Keselamatan Kerja) 
(Bahan Berbahaya dan Beracun) 
Laboratorium Dasar Bersama 
Kelompok 4 Shift B: 
Dwi Kurnia Sari (06121010006) 
Pirden Simanjuntak (06121010032) 
Pujiati (06121010018) 
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA 
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 
2013 
0
1 
Daftar Isi 
Daftar Isi ................................................................................................................................. 0 
BAB I...................................................................................................................................... 2 
PENDAHULUAN ................................................................................................................ 2 
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 2 
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 3 
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 3 
BAB II .................................................................................................................................... 4 
PEMBAHASAN .................................................................................................................. 4 
2.1 Kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium ............................................................ 4 
2.2 Jenis-jenis bahaya di laboratorium ................................................................................ 6 
2.3 MSDS Bahan Laboratorium ......................................................................................... 7 
2.4 Simbol Bahan Kimia Berbahaya ..................................................................................14 
BAB III ..................................................................................................................................15 
PENUTUP ..........................................................................................................................15 
3.1 Kesimpulan ...............................................................................................................15 
3.2 Saran ........................................................................................................................15 
Daftar Pustaka.........................................................................................................................16
BAB I 
PENDAHULUAN 
2 
1.1 Latar Belakang 
Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting bagi kita untuk menciptakan tempat 
kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi atau 
bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan 
efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa 
maupun kerugian materi bagi pekerja tetapi juga dapat merusak lingkungan yang pada 
akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas. 
Kesehatan kerja mempengaruhi manusia dalam hubunganya dengan pekerjaan dan 
lingkungan kerjanya, baik secara fisik maupun psikis yang meliputi, antara lain: metode 
bekerja, kondisi kerja dan lingkungan kerja yang mungkin dapat menyebabkan kecelakaan, 
penyakit ataupun perubahan dari kesehatan seseorang. 
Dengan keselamatan dan kesehatan kerja maka para pihak diharapkan dapat melakukan 
pekerjaan dengan aman dan nyaman. Pekerjaan dikatakan aman jika apapun yang dilakukan 
oleh pekerja tersebut, resiko yang mungkin muncul dapat dihindari. Pekerjaan dikatakan 
nyaman jika para pekerja yang bersangkutan dapat melakukan pekerjaan dengan merasa 
nyaman dan betah, sehingga tidak mudah capek dan tidak akan menyebabkan kecelakaan. 
Meskipun ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja telah diatur sedemikian rupa, 
tetapi dalam praktiknya tidak seperti yang diharapkan. Begitu banyak faktor di lapangan yang 
mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja seperti faktor manusia, lingkungan dan 
psikologis. 
Pengertian bahan berbahaya dan beracun menurut peraturan Pemerintah Republik 
Indonesia Nomor 74 tahun 2001 adalah ” Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya 
disingkat dengan B3 adalah bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau 
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau 
merusak lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, 
kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya”. 
Bentuk dari bahan berbahaya dan beracun meliputi padat, cair, gas, adapun Bahan 
berbahaya dan beracun dalam bentuk padat adalah fiber glass, glass wool, Asbes, phospor, 
berilium, serbuk kayu, sedangkan yang cair adalah terpentin, benzen, alkohol, pestisida, dan 
yang gas adalah hydrogen, fluoride, sulfur dioxide, phosgene, carbon monoxide, hydrogen 
cyanide, and hydrogen sulphide.
1.2 Rumusan Masalah 
Dari latar belakang diatas dapat ditarik masalah sebagai berikut 
1. Bagai mana cara menganal kesehatan dan keselamatan kerja ? 
2. Apa saja jenis-jenis bahaya di laboratorium ? 
3. Apa isi MSDS bahan laboratorium ? 
1.3 Tujuan Penulisan 
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut 
1. Mengenal kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium 
2. Mengenal jenis – jenis bahaya di laboratorium 
3. Mengetahui MSDS bahan laboratorium 
3
BAB II 
PEMBAHASAN 
2.1 Kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium 
Laboratorium kimia merupakan kelengkapan sebuah program studi yang digunakan 
untuk meningkatkan ketrampilan penggunaan dan pemakaian bahan kimia maupun peralatan 
analisis (instrumentasi). Dalam penggunaan lanjut, laboratorium merupakan sarana untuk 
melaksanakan kegiatan penelitian ilmiah. Laboratorium kimia dengan segala kelengkapan 
peralatan dan bahan kimia merupakan tempat berpotensi menimbulkan bahaya kepada para 
penggunanya jika para pekerja di dalamnya tidak dibekali dengan pengetahuan mengenai 
kesehatan dan keselamatan kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja secara filosofi adalah 
suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun 
rohani. Dengan keselamatan dan kesehatan kerja maka para pengguna diharapkan dapat 
melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman. Pekerjaan dikatakan aman jika apapun yang 
dilakukan oleh pekerja tersebut, resiko yang mungkin muncul dapat dihindari. Pekejaan 
dikatakan nyaman jika para pekerja yang bersangkutan dapat melakukan dengan merasa 
nyaman dan betah, sehingga tidak mudah capek. 
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek perlindungan tenaga 
kerja dengan cara penerapan teknologi pengendalian segala aspek yang berpotensi 
membahayakan para pekerja. Pengendalian juga ditujukan kepada sumber yang berpotensi 
menimbulkan penyakit akibat dari jenis pekerjaan tersebut, pencegahan kecelakaan dan 
penserasian peralatan kerja/ mesin/ instrumen, dan karakteristik manusia yang menjalankan 
pekerjaan tersebut maupun orang-orang yang berada di sekelilingnya. Dengan menerapkan 
teknologi pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja, diharapkan tenaga kerja akan 
mencapai ketahanan fisik, daya kerja, dan tingkat kesehatan yang tinggi. Disamping itu 
keselamatan dan kesehatan kerja dapat diharapkan untuk menciptakan ksenyamanan kerja dan 
keselamatan kerja yang tinggi. 
Perkembangan ilmu pengetahuan melalui berbagai penelitian dan percobaan di 
laboratorium sudah sedemikian pesat. Perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat ini sangat 
bermanfaat bagi kehidupan umat manusia. Akan tetapi perkembangan yang sedemikian pesat 
juga dikhawatirkan akan berpotensi meningkatkan bahaya dalam industri. 
Kalau prinsip keseimbangan dan keserasian dipegang teguh oleh para ilmuwan dan 
para pengusaha, niscaya kekhawatiran tersebut dapat diminimalkan. Peningkatan kemampuan 
dalam membuat alat dengan teknologi baru haruslah diimbangi dengan penciptaan alat 
pengendali yang lebih canggih dan kemampuan tenaga yang makin beertambah. Beberapa hal 
yang perlu diperhatikan dalam menghadapi bahaya yang mungkin timbul akibat dari 
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi antara lain menyangkut ukuran alat, alat 
pengendali, kemampuan dan ketrampilan pekerja, alat penanggulangan musibah, dan 
pengawasan yang dilakukan. 
4
Dari segi ekonomi pemakaian alat yang berkapasitas besar adalah lebih 
menguntungkan, akan tetapi bahaya yang mungkin ditimbulkan juga akan besar. Dengan 
demikian penentuan ukuran reaktor harus didasarkan pada keuntungan dari segi ekonomi dan 
bahaya yang mungkin ditimbulkan. Salah satu langkah pengamanan yang dilakukan dalam 
rancang bangun adalah penggunaan safety factor atau over design factor pada perhitungan 
perancangan masing-masing alat dengan kisaran 10 – 20 %. Alat pengendali harus lebih 
canggih dan lebih dapat diandalkan. Alat pengamanan yang terkait dengan alat produksi dan 
alat perlindungan bagi pekerja harus ditingkatkan. Biaya untuk membangun keselamatan dan 
kesehatan kerja, biaya untum membeli alat-alat pengamanan memang cukup besar. Akan 
tetapi keselamatan dan kesehatan kerja juga akan lebih terjamin. 
Kemampuan dan ketrampilan pekerja harus ditingkatkan melalui pendidikan dan 
pelatihan sehingga dapat mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Alat 
penanggulangan musibah harus ditingkatkan agar malapetaka yang diakibatkan oleh penerpan 
teknologi maju tidak sampai meluas dan merusak. Pengawasan terhadap alat maupun terhadap 
pekerja harus dilakukan secara teratur dan berkesenambungan. 
MSDS merupakan dokumen yang dibuat khusus tentang suatu bahan kimia 
mengenai pengenalan umum, sifat-sifat bahan, cara penanganan, penyimpanan, 
pemindahan dan pengelolaan limbah buangan bahan kimia tersebut. 
Berdasarkan isi dari MSDS maka dokumen tersebut sebenarnya harus diketahui dan 
digunakan oleh para pelaksana yang terlibat dengan bahan kimia tersebut yakni produsen, 
pengangkut, penyimpan, pengguna dan pembuangan bahan kimia. Pengetahuan ini akan 
dapat mendukung budaya terciptanya kesehatan dan keselamatan kerja. 
5 
Memakai Alat Pelindung Diri ( APD ) 
 Pengendalian secara teknis yaitu pengendalian langsung pada sumbernya merupakan 
alternatif pertama 
 Alternatif terakhir adalah pemakaian APD 
MACAM-MACAM ALAT PELINDUNG DIRI 
A. Pakaian kerja 
 Untuk panas radiasi, harus dilapisi dengan bahan yang bisa merefleksi panas, misalnya 
alumunium 
 Pakaian kerja untuk panas konveksi, terbuat dari katun yang mudah menyerap keringat 
 Pakaian kerja untuk radiasi 
 Mengion harus dilapisi dengan timbal 
 Pakaian kerja tahan bahan kimia, terbuat dari karet atau plastik 
 Pakaian yang bersifat sebagai isolasi terhadap panas misalnya wool, katun, asbes 
(tahan sampai 500o c)
6 
Alat Pelindung Kepala 
1. SAFETY HELMET : dipakai untuk melindungi kepala dari bahaya kejatuhan, 
terbentur dan terpukul benda keras dan tajam. 
Bahan : plastik, bakelite 
2. HOOD (TUTUP KEPALA) 
dipakai untuk melindungi kepala dari bahan kimia, panas radiasi terbuat dari asbes 
atau kain yang dilapisi alumunium 
3. HAT/CAP TOPI yang dipakai untuk melindungi kepala dari kotoran. 
2.2 Jenis-jenis bahaya di laboratorium 
1. Keracunan 
Keracunan sebagai akibat penyarapan bahan-bahan kimia beracun atau toksik, seperti 
amonia, karbon monoksida, benzeyona, kloroform dan sebagainya. Keracunan dapat berakibat 
fatal ataupun gangguan kesehatan. Keracunan pada manusia dapat terjadi apabila zat racun 
tertelan ,lewat kulit atau terhisap, oleh karma itu bekerja di laboratorium harus lah 
menggunakan pelindung pernafasan ( masker), pelindung mata ( kaca mata khusus), pelindung 
tangan ( sarung tangan) dan pelindung tubuh ( jas Lab) 
2. Iritasi 
Iritasi sebagai akibat kontak dengan bahan kimia korosif seperti H2SO4, HCI, natrium. 
hidroksida, gas C1 dan sebagainya. Iritasi dapat berupa luka atau peradangan pada kulit 
saluran pernafasan dan mata. 
3. Kebakaran dan luka bakar 
Kebakaran dan luka bakar sebagai akibat kurang hati- hati dalam menangani pelarut-pelarut 
organik yang mudah terbakar seperti eter, aseton, alkohol sbb. 
Kebakaran dapat timbul oleh adanya bunga api, panas atau loncatan listrik clan dengan adanya 
oksigen serta bahan bakar. Bila kebakaran terjadi saat api masih kecil dapat di lakukan 
pemadaman menggunakan pemadam tertentu sesuai dengan jenis kebakaran nya. 
Kebakaran di lab dapat di kelompok kan menjadi: 
• kebakaran kertas, kayu, karet, plastik, dan scjenis nya dapat di atasi dengan 
menggunakan air yang berfungsi sebagai pcndingin dan untuk menye limuti bahan dari 
oksigen. 
• Kebakaran pelarut organik seperti benzena, toluene dan eter dapat padamkan dengan 
menggunakan busa. Busa adalah dispersi gas dalam cairan yang berfungsi untuk mengisolasi 
bahan dari oksigen. 
• Kebakaran instalasi listrik yang dapat di atasi dengan menggunakan gas CO2 dan 
halon (CF3Br).
• Kebakaran logam –lagam alkali seperti kalium dan natrium. Dapat di atasi dengan 
menggunakan Nbuk kering campumn natrium karbonat,kalium klorida, kalium karbonat, dan 
amonium fosfat. Selain itu kebakaran ini dapat di atasi dengan menggunakan CO2 dan halon. 
7 
4. Merusak kulit 
Bahan- bahan yang merusak kulit: 
 Asam – asam kuat :H2SO4, HNC3, HCl clan HF 
 Basa- basa kuat : NaOH , KOH 
 Asam dan baa lemah : CH3COOH , ( COOH)2 NH4 OH 
 Lain- lain : H2 O2 pekat, brom cair, dan lain-lain 
Hindari kulit, mata, dan bagian tubuh lain dari bahan – bahan kimia ini. Pada saat 
mengambil cairan dari dalam botol, jangan sampai ada zat yang tercecer dari dalam botol. 
Mengambil zat tidak boleh di hisap dengan mulut melain kan dengan karet penghisap. 
5. Bahaya-bahaya lain 
Seperti sengatan listrik, keterpaan pada radiasi sinar tertentu,dan pencemaran 
lingkungun. Jadi, jelas laboratorium kimia mengandung banyak potensi bahaya, tetapi potensi 
bahaya apapun dapat di kendalikan sehingga tidak menimbul kan kerugian. Suatu contoh, 
bahan bakar bensin dan gas cair mempunyai potensi bahaya kebakaran yang sangat besar. 
2.3 MSDS Bahan Laboratorium 
MSDS merupakan dokumen yang dibuat khusus tentang suatu bahan kimia 
mengenai pengenalan umum, sifat-sifat bahan, cara penanganan, penyimpanan, 
pemindahan dan pengelolaan limbah buangan bahan kimia tersebut. 
Berikut isi MSDS bahan laboratorium 
No Nama Bahan Bentuk Bahaya Aspek K3 
1 Biphenyl-4 cair Mengiritasi 
kulit toksik 
bagi 
organisme 
akuatik, dapat 
menyebabkan 
adanya efek 
jangka 
panjang yang 
merugikan 
pada 
linkungan 
Setelah terhi rup : hirup udara bersih. 
Konsultasi dengan dokter jika merasa 
tak enak 
Setelah kontak pada kulit: cuci dengan ai 
r 
yang cukup. Lepaskan pakaian yang 
terkontam inasi 
Setelah kontak dengan mata : bilas 
dengan air yang cukup dengan kelopak 
mata terbuka lebar . Panggil 
ophtamologis 
Setelah tertelan : beri korban minum air
akuatik. 
yang cukup, usahakan muntah, panggil 
- Terhirup: pindahkan ke tempat yang 
- Terhirup: pindahkan ke tempat yang 
8 
dokter 
2 Toluena Cairan - Mudah 
terbakar 
- Iritasi bila 
terkena mata 
dan kulit 
- Bahaya 
bila terhirup 
dan tertelan 
berudara segar, jika tidak bernafas beri 
pernafasan buatan, bila kesulitan 
bernafas beri oksigen. Segera beri 
tindakan medis. 
- Terkena mata: segera basuh dengan 
air yang banyak min 15 menit. Beri 
tindakan medis. 
- Terkena kulit: segera basuh kulit 
dengan air yang banyak, segera beri 
tindakan medis. 
- Tertelan: segera hubungi dokter. 
Jangan paksakan muntah kecuali tim 
medis yang mengarahkannya, jangan 
beri apapun melalui mulut jika korban 
tidak sadar. 
3 4- 
bromopyridiniu 
m chloride 
kristal Mengiri tasi 
mata dan kuli 
t 
Setelah terhi rup : hirup udara segar 
Setelah kontak dengan kulit : cuci denga 
nair yangcukup, lepaskan pakaian yang t 
erkontaminasi . 
Setelah kontak dengan mata : bilas 
dengan air yangcukup dengan kelopak 
mata 
terbuka. Panggil 
ophtamologis 
Setelah tertelan : berikan korban minum 
air yang cukup, usahakan muntah, 
panggi l dokter 
4 n-heksan atau 
Heksana 
Cairan - Sangat 
mudah 
terbakar 
dalam bentuk 
cairan 
berudara segar, jika tidak bernafas beri 
pernafasan buatan, bila kesulitan 
bernafas beri oksigen. Segera beri 
tindakan medis.
maupun uap. 
- Terhirup: pindahkan ke tempat yang 
9 
- 
Menyebabka 
n iritasi bila 
terkena mata 
dan kulit, 
juga saluran 
pernafasan 
- Bahaya 
bagi 
lingkungan 
- Terkena mata: segera basuh dengan 
air yang banyak min 15 menit. Beri 
tindakan medis. 
- Terkena kulit: segera basuh kulit 
dengan air yang banyak, segera beri 
tindakan medis. 
- Tertelan: segera hubungi dokter. 
Jangan paksakan muntah kecuali tim 
medis yang mengarahkannya, jangan 
beri apapun melalui mulut jika korban 
tidak sadar. 
5 Kloroform/ 
Chloroform 
Cairan - Iritasi bila 
terkena mata 
dan kulit 
- Bahaya 
bila tertelan 
dan terhirup 
berudara segar, jika tidak bernafas beri 
pernafasan buatan, bila kesulitan 
bernafas beri oksigen. Segera beri 
tindakan medis. 
- Terkena mata: segera basuh dengan air 
yang banyak min 15 menit. Beri 
tindakan medis. 
- Terkena kulit: segera basuh kulit 
dengan air yang banyak, segera beri 
tindakan medis. 
- Tertelan: segera hubungi dokter. Jangan 
paksakan muntah kecuali tim medis 
yang mengarahkannya, jangan beri 
apapun melalui mulut jika korban tidak 
sadar. 
6 Ammonia 
solution 
concent rated 
26% Reag. 
Ph Eur 
Cairan Mengakibatk 
anrasa terbaka 
r 
Sangat toksik 
bagi 
organisme 
akuatik 
Setelah terhi rup : hirup udara segar. 
Panggi l dokter 
Setelah kontak dengan kulit : cuci denga 
nair. Olesi dengan polyethylene glycol 4 
00.Langsung 
lepaskan pakaian yang terkontaminasi. 
Setelah kontak dengan mata : bilas 
dengan air selama sekurangnya 10 menit 
dengan kelopak mata terbuka 
lebar, secepatnya panggil dokter mata. 
Setelah tertelan: berikan korban minum 
air yang banyak (jika mungkin beberapa 
liter), hindari muntah 
(resiko perforasi ). Secepatnya panggil
10 
dokter. Jangan mencoba menetral isir . 
7 Isopropil 
alcohol atau 2- 
propanol atau 
isopropanol 
Cairan - Iritasi bila 
terkena kulit 
- Bahaya 
bila terhirup, 
tertelan, atau 
terkena mata. 
- Mudah 
terbakar 
- Terhirup: pindahkan ke tempat yang 
berudara segar, jika tidak bernafas beri 
pernafasan buatan (jangan meleui mulut 
ke mulut), bila kesulitan bernafas beri 
oksigen. Segera beri tindakan medis. 
- Terkena mata: segera basuh dengan 
air yang banyak min 15 menit. Beri 
tindakan medis. 
- Terkena kulit: cuci dengan sabun 
dan air. Tutup kulit yang iritasi dengan 
emollient. Segera beri tindakan medis. 
- Tertelan: segera hubungi dokter. 
Jangan paksakan muntah kecuali tim 
medis yang mengarahkannya, jangan 
beri apapun melalui mulut jika korban 
tidak sadar. 
8 Barium 
perchlorate 
anhydrous GR 
Padat Meledak jika 
dicampur 
dengan bahan 
yang mudah 
terbakar 
(combustible) 
. 
Berbahaya 
Melalui 
penghirupan 
dan jika 
tertelan. 
Setelah menghirup : hirup udara segar. 
Setelah kontak pada kulit: cuci dengan 
air yang banyak. Lepaskan pakaian yang 
terkontaminasi. 
Setelah kontak dengan mata : bilas 
dengan air yang banyak dengan kelopak 
mata terbuka lebar. Hubungi 
dokter mata. 
Setelah tertelan : buat korban minum air 
yang banyak, rangsang agar muntah, 
hubungi dokter. 
Sesudah itu berikan : Sodium sulfate 
(1 sendok makan/1/4 l air). 
Jika napas terhenti : segera berikan pern 
apasan buatan secara mekanik, jika 
diperlukan berikan 
oksigen.
- Terhirup: pindahkan ke tempat yang 
11 
Jika korban tidak sadar : baringkan ke 
arah samping. 
9 Metanol Cairan - Mudah 
terbakar 
- 
Berbahaya 
bila tertelan, 
terhirup, atau 
terserap 
melalui kulit 
- Iritasi bila 
terkena mata 
dan kulit 
- Beracun 
- Terhirup: pindahkan ke tempat yang 
berudara segar, jika tidak bernafas beri 
pernafasan buatan, bila kesulitan 
bernafas beri oksigen. Segera beri 
tindakan medis. 
- Terkena mata: segera basuh dengan 
air yang banyak min 15 menit. Beri 
tindakan medis. 
- Terkena kulit: segera basuh kulit 
dengan air yang banyak, segera beri 
tindakan medis. 
- Tertelan: segera hubungi dokter. 
Jangan paksakan muntah kecuali tim 
medis yang mengarahkannya, jangan 
beri apapun melalui mulut jika korban 
tidak sadar. 
10 Butyl alcohol 
atau 
n-butanol 
Cairan - Mudah 
terbakar 
- Iritasi bila 
terkena kulit 
- Bahaya 
bila terhirup, 
tertelan, atau 
terkena mata. 
berudara segar, jika tidak bernafas beri 
pernafasan buatan, bila kesulitan 
bernafas beri oksigen. Segera beri 
tindakan medis. 
- Terkena mata: segera basuh dengan 
air yang banyak min 15 menit. Beri 
tindakan medis. 
- Terkena kulit: cuci dengan sabun 
dan air. Segera beri tindakan medis bila 
iritasi berlangsung lama. 
- Tertelan: beri 2 gelas air bila korban 
sadar. Jangan paksakan muntah. Jika 
korban tidak sadar jangan beri apapun 
melalu mulut. Segera panggil dokter.
- Terhirup: pindahkan ke tempat yang 
- Terhirup: pindahkan ke tempat yang 
12 
11 Sikloheksan 
atau 
Cyclohexane 
Cairan - Mudah 
terbakar 
- Iritasi bila 
terkena mata 
dan kulit 
- Bahaya 
bila terhirup 
dan tertelan 
berudara segar, jika tidak bernafas beri 
pernafasan buatan, bila kesulitan 
bernafas beri oksigen. Segera beri 
tindakan medis. 
- Terkena mata: segera basuh dengan 
air yang banyak min 15 menit. Beri 
tindakan medis. 
- Terkena kulit: segera basuh kulit 
dengan air yang banyak, segera beri 
tindakan medis. 
- Tertelan: segera hubungi dokter. 
Jangan paksakan muntah kecuali tim 
medis yang mengarahkannya, jangan 
beri apapun melalui mulut jika korban 
tidak sadar. 
12 Pyrocatechol 
monoethyl 
ether 
Padat Mmengiritasi 
kulit dan 
mata 
Setelah menghirup : hirup udara segar. 
Setelah kontak dengan kulit : cuci 
dengan air yang banyak. Lepaskan 
pakaian yang terkontaminasi. 
Setelah kontak dengan mata : bilas 
dengan air yang banyak dengan kelopak 
mata terbuka lebar. 
Hubungi dokter. 
Setelah menelan: segera beri korban 
air minumyang banyak.Hubungi dokter. 
13 Benzena Cairan - Mudah 
terbakar 
- Iritasi bila 
terkena mata 
dan kulit 
- Bahaya 
bila terhiru 
dan tertelan 
berudara segar, jika tidak bernafas beri 
pernafasan buatan, bila kesulitan 
bernafas beri oksigen. Segera beri 
tindakan medis. 
- Terkena mata: segera basuh dengan 
air yang banyak min 15 menit. Beri 
tindakan medis. 
- Terkena kulit: segera basuh kulit 
dengan air yang banyak, segera beri 
tindakan medis. 
- Tertelan: segera hubungi dokter. 
Jangan paksakan muntah kecuali tim 
medis yang mengarahkan, jangan beri 
apapun melalui mulut jika korban tidak
- Terhirup: pindahkan ke tempat yang 
- Terhirup: pindahkan ke tempat yang 
13 
sadar. 
14 Etanol atau etil 
alcohol 
Cairan - Mudah 
terbakar baik 
dalam liquid 
maupun uap 
- Iritasi bila 
terkena mata 
dan kulit 
- Bahaya 
bila terhirup 
dan tertelan 
berudara segar, jika tidak bernafas beri 
pernafasan buatan (jangan meleui mulut 
ke mulut), bila kesulitan bernafas beri 
oksigen. Segera beri tindakan medis. 
- Terkena mata: segera basuh dengan 
air yang banyak min 15 menit. Beri 
tindakan medis. 
- Terkena kulit: segera basuh dengan 
air yang banyak min 15 menit, segera 
beri tindakan medis. Bilas dengan sabun 
dan air. 
- Tertelan: jangan paksakan muntah. 
Bila korban sadar, beri 2-4 cangkir 
susu/air. Jangan beri apapun melalui 
mulut jika korban tidak sadar. Segera 
beri tindakan medis. 
15 Karbon 
tetraklorida 
Cairan - Iritasi bila 
terkena mata 
dan kulit 
- Bahaya 
bila tertelan 
dan terhirup 
berudara segar, jika tidak bernafas beri 
pernafasan buatan, bila kesulitan 
bernafas beri oksigen. Segera beri 
tindakan medis. 
- Terkena mata: segera basuh dengan 
air yang banyak min 15 menit. Beri 
tindakan medis. 
- Terkena kulit: segera cuci dengan 
sabun dan air min 15 menit, segera beri 
tindakan medis jika diperlukan. 
- Tertelan: segera hubungi dokter. 
Jangan paksakan muntah kecuali tim 
medis yang mengarahkannya, jangan 
beri apapun melalui mulut jika korban 
tidak sadar.
14 
2.4 Simbol Bahan Kimia Berbahaya 
Huruf kode: E 
Explosive (bersifat mudah meledak) 
Contoh: asam nitrat dapat menimbulkan 
ledakan jika 
bereaksi dengan beberapa solven seperti 
aseton, dietil eter, etanol, dll 
Huruf kode: O 
Oxidizing (pengoksidasi) 
Contoh: kalium klorat dan kalium 
permanganat juga asam nitrat pekat 
Huruf kode:F+ 
Extremely flammable (amat sangat 
mudah terbakar) 
Contoh: dietil eter (cairan) dan propane 
(gas) 
Huruf kode: T+ 
Very toxic (sangat beracun) 
Contoh: kalium sianida, hydrogen sulfida, 
nitrobenzene 
dan atripin 
Huruf kode: Xn 
benzene (toksik, karsinogenik). 
Harmful (berbahaya) 
Contoh: solven 1,2-etane-1,2-diol atau 
etilen glikol 
(berbahaya) dan diklorometan (berbahaya, 
dicurigai karsinogenik). 
Huruf kode: C 
Corrosive (korosif) 
Contoh: asam mineral seperti HCl dan 
H2SO4 maupun 
basa seperti larutan NaOH (>2%).
BAB III 
PENUTUP 
15 
3.1 Kesimpulan 
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut 
1. Dalam bekerja dilaboratorium kimia, hal yang paling utama yang perlu diperhatikan 
adalah ketelitian dan kewaspadaan karena kecerobohan dan keteledoran tentu saja 
dapat mengundang segala resiko yang mungkin bisa saja terjadi. 
2. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek perlindungan tenaga 
kerja dengan cara penerapan teknologi pengendalian segala aspek yang berpotensi 
membahayakan para pekerja. 
3. MSDS merupakan dokumen yang dibuat khusus tentang suatu bahan kimia 
mengenai pengenalan umum, sifat-sifat bahan, cara penanganan, penyimpanan, 
pemindahan dan pengelolaan limbah buangan bahan kimia tersebut. 
3.2 Saran 
Demi keselamatan individual maupun bersama maka sebelum bekerja didalam 
laboratorium kimia, hendaklah terlebih dahulu memperhatikan K3L dan B3 serta hal –hal apa 
saja yang perlu dilakukan kemudian jangan melalaikan tata tertib praktikum, karena apa – apa 
saja yang tertulis pada tata tertib praktikum perlu diperhatikan dan dilaksanakan dengan baik, 
hal ini bertujuan untuk mencegah kemungkinan – kemungkinan resiko atau bahaya yang bisa 
saja terjadi, karena mencegah lebih baik dari pada. mengobati ". Dan dengan kehati - hatian 
serta pengetahuan akan teknik kerja yang benar, laboratorium bukanlah tempat yang 
berbahaya.
Daftar Pustaka 
Anonim. 2013. Bahan Kimia Berbahaya (online). 
http://dyah-dyahrahayu.blogspot.com/2013/03/contoh-bahan-kimia-berbahaya.html 
diakses 11 September 2013. 
Anonim. 2013. Kesehatan dan Keselamatan Kerja, (online). 
http://hasanmutawakkil.blogspot.com/2013/04/k3l.html diakses 11 September 2013. 
Anonim. 2013. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), (online). 
http://nahrowy.wordpress.com/2013/01/31/kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3- 
fungsi-dan-tugas-perawat-dalam-k3/ diakses 11 September 2013. 
16 
Anonim. 2013. Simbol Bahaya, (online) 
http://kriemhild.uft.uni-bremen.de/nop_www/id/articles/pdf/HazardSymbols_id.pdf 
diakses 12 september 2013.

More Related Content

PPTX
PPT GINJAL KRONIS.pptx
DOCX
Makalah keselamatan kerja
DOCX
PPTX
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTX
DOCX
Analisis SKL-KI dan KD K13 Kelas 3 Semester 1.docx
DOCX
Makalah bab 13 kesehatan dan keselamatan kerja (k3) & hubungan tenaga kerja...
PDF
Analisis Titrimetri dan Gravimetri
PPTX
ppt kelas 5 SD
PPT GINJAL KRONIS.pptx
Makalah keselamatan kerja
PENGENALAN K3 PERTAMBANGAN Safety Induction.PPTX
Analisis SKL-KI dan KD K13 Kelas 3 Semester 1.docx
Makalah bab 13 kesehatan dan keselamatan kerja (k3) & hubungan tenaga kerja...
Analisis Titrimetri dan Gravimetri
ppt kelas 5 SD

What's hot (20)

PPTX
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
PDF
Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"
DOCX
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
DOCX
MANFAAT RADIOISOTOP DI BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN
DOCX
Nama latin organ tubuh manusia
PDF
Laporan Percobaan Ingenhouzs
DOC
Laporan praktikum uji asam amino
DOCX
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
DOCX
pH dan Larutan Buffer
DOCX
Laporan Praktikum Biologi
DOCX
laporan praktikum uji anion dan kation
PPTX
Vitamin kel 2
DOC
Transkripsi, translasi dan replikasi
PDF
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
DOCX
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
DOCX
Pertanyaan seputar Sel
DOCX
Laporan pengenalan alat
PPTX
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
DOCX
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
PPTX
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Kumpulan pertanyaan dan jawaban biokimia
Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
MANFAAT RADIOISOTOP DI BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN
Nama latin organ tubuh manusia
Laporan Percobaan Ingenhouzs
Laporan praktikum uji asam amino
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
pH dan Larutan Buffer
Laporan Praktikum Biologi
laporan praktikum uji anion dan kation
Vitamin kel 2
Transkripsi, translasi dan replikasi
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENALAN ALAT-ALAT MIKROBIOLOGI
Pertanyaan seputar Sel
Laporan pengenalan alat
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Laporan praktikum biologi GERAK REFLEKS PADA MANUSIA
Proses pembuatan oksigen, nitrogen, dan sulfur
Ad

Viewers also liked (20)

DOCX
Simbol Tanda Bahaya
DOCX
Simbol keselamatan kimia
DOCX
Makalah Tentang Keselamatan kerja di laboratorium biologi
PPT
Simbol simbol bahaya pada bahan kimia
DOCX
Makalah Besar Faktor Kimia
DOCX
strategi menangani dan mengelola zat kimia di laboratorium
PPT
bahan berbahaya & keselamatan kerja
PDF
Keselamatan kerja laboratorium
DOCX
Makalah Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
DOCX
Makalah k3
DOCX
Bio praktikal-3
DOCX
Konsep pengendalian bahaya di tempat kerja.pmdk
DOCX
keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium kimia
PDF
Faktor faktor lingkungan kerja di lab. makalah k3 industri satria as (ulm)
PPTX
presentasi p3k dan simbol simbol bahan kimia
PPTX
Keselamatan Kerja di Laboratorium
PPT
KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM
PPTX
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatan
DOCX
Laporan k3
DOCX
Alat lab beserta fungsinya kimia
Simbol Tanda Bahaya
Simbol keselamatan kimia
Makalah Tentang Keselamatan kerja di laboratorium biologi
Simbol simbol bahaya pada bahan kimia
Makalah Besar Faktor Kimia
strategi menangani dan mengelola zat kimia di laboratorium
bahan berbahaya & keselamatan kerja
Keselamatan kerja laboratorium
Makalah Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Makalah k3
Bio praktikal-3
Konsep pengendalian bahaya di tempat kerja.pmdk
keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium kimia
Faktor faktor lingkungan kerja di lab. makalah k3 industri satria as (ulm)
presentasi p3k dan simbol simbol bahan kimia
Keselamatan Kerja di Laboratorium
KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatan
Laporan k3
Alat lab beserta fungsinya kimia
Ad

Similar to makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia organik (20)

PPTX
pptk3.pptxdddddddddddfffffffffffffffffff
PDF
Kesehatan Kerja di Labkes.PDF
PDF
K3- Ruang Lingkup Pelaksanaan K3 dalam Keperawatan (3).pdf
PPTX
Manajemen sdm
DOCX
Survey K3 ke Perusahaan
PDF
Pengertian K3LH dan alat pelindung diri.pdf
DOCX
makalah stres dan keselamatan kerja
DOCX
makalah-kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3-di-laboratorium.docx
PPTX
Defenisi Kesalamatan dan Kesehatan Kerja PPT MATERI K3.pptx
PDF
K3 Ketenagakerjaan
DOCX
Makalah k3
DOCX
Paper k3 di ruang operasi tugas individu
PDF
Keselamatan Kesehatan Kerja Dan Lingkungan
PDF
Identifikasi k3-pada-bengkel-dan-lab-sipil-dan-perencanaan
PDF
Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-(K3)-2-dan-3.pdf
PDF
Makalah-hiperkes.pdf k3 (kesehatan keselamatan kerja)
PPTX
Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja - Ardini Raksanagara
PPTX
Tugas ppt dr.sus higiene industri
PPTX
sanitasi DAN k3rs
PDF
SISTEM DAN MEKANISME PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSA...
pptk3.pptxdddddddddddfffffffffffffffffff
Kesehatan Kerja di Labkes.PDF
K3- Ruang Lingkup Pelaksanaan K3 dalam Keperawatan (3).pdf
Manajemen sdm
Survey K3 ke Perusahaan
Pengertian K3LH dan alat pelindung diri.pdf
makalah stres dan keselamatan kerja
makalah-kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3-di-laboratorium.docx
Defenisi Kesalamatan dan Kesehatan Kerja PPT MATERI K3.pptx
K3 Ketenagakerjaan
Makalah k3
Paper k3 di ruang operasi tugas individu
Keselamatan Kesehatan Kerja Dan Lingkungan
Identifikasi k3-pada-bengkel-dan-lab-sipil-dan-perencanaan
Keselamatan-dan-Kesehatan-Kerja-(K3)-2-dan-3.pdf
Makalah-hiperkes.pdf k3 (kesehatan keselamatan kerja)
Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja - Ardini Raksanagara
Tugas ppt dr.sus higiene industri
sanitasi DAN k3rs
SISTEM DAN MEKANISME PENGELOLAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PELAKSA...

More from Pujiati Puu (20)

DOC
Tugas rpp
DOC
Tugas akhir mpk
DOC
Ddka pujiati & citra purnama sitta
DOCX
Makalah teori konstruktivistik
DOCX
Makalah belajar dan pembelajaran
DOC
Hakikat manusia dan pengembangannya
DOC
Peluruhan27 2010 97
DOC
Grafik tugas 20des2012
DOC
Pujiati 06121010018
PDF
Modul praktikum kimdas ii
DOC
Grafik laju reaksi
PDF
Bahan kimia berbahaya
PDF
Bab 7-penyelesaian-persamaan-diferensial
PDF
Evo s jurnal
DOC
Evolusi
DOC
Soal persilangan dihibrid
DOC
Evolusi
DOC
Blooming eceng gondok di daerah perairan
PPTX
Presentation1
DOC
Makalah agama islam
Tugas rpp
Tugas akhir mpk
Ddka pujiati & citra purnama sitta
Makalah teori konstruktivistik
Makalah belajar dan pembelajaran
Hakikat manusia dan pengembangannya
Peluruhan27 2010 97
Grafik tugas 20des2012
Pujiati 06121010018
Modul praktikum kimdas ii
Grafik laju reaksi
Bahan kimia berbahaya
Bab 7-penyelesaian-persamaan-diferensial
Evo s jurnal
Evolusi
Soal persilangan dihibrid
Evolusi
Blooming eceng gondok di daerah perairan
Presentation1
Makalah agama islam

Recently uploaded (20)

PDF
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
PPTX
Slide_Berpikir_Komputasional_Pola_Algoritma_Kelas5SD.pptx
PDF
KKA-Kelas X-BAB 1- Pemecahan Masalah Kompleks dalam Kehidupan.pdf
PPTX
Presentasi Al-Quran Hadits Kelompok XI.1
PPTX
SEJARAH BENDERA MERAH PUTIH - MATERI PRAMUKA
DOC
RPP Deep Learning _ MGMP Wilayah 1 (1).doc
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKN Kelas X Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PJOK Kelas XII Terbaru 2025
PDF
GUIDE BOOK DMH SCHOLARSHIP...............................
PPTX
Sistem Pencernaan Manusia IPAS Presentasi Pendidikan Hijau Kuning Bingkai Ilu...
PPTX
Pengantar pembelajaran_Koding_dan kecerdasan artifisial
PDF
AI-Driven Intelligence and Cyber Security: Strategi Stabilitas Keamanan untuk...
PPTX
Pedoman & Kewajiban Penggunaan Produksi Dalam Negeri _Pelatihan "Ketentuan T...
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Bahasa Inggris Kelas XII SMA Terbaru 2025
PPTX
Modul ajar kelas 5 sd kecerdasan artifisial pptx
PDF
Sosialisasi Menu DAK NF TA 2026 Promkeskom.pdf
PPTX
Saint Maximilian Kolbe, Polish friar, priest, missionary and martyr (indonesi...
PDF
Ilmu tentang pengembangan teknologi pembelajaran
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Kerajinan Kelas XII SMA Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Budidaya Kelas XII SMA Terbaru 2025
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
Slide_Berpikir_Komputasional_Pola_Algoritma_Kelas5SD.pptx
KKA-Kelas X-BAB 1- Pemecahan Masalah Kompleks dalam Kehidupan.pdf
Presentasi Al-Quran Hadits Kelompok XI.1
SEJARAH BENDERA MERAH PUTIH - MATERI PRAMUKA
RPP Deep Learning _ MGMP Wilayah 1 (1).doc
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKN Kelas X Terbaru 2025
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PJOK Kelas XII Terbaru 2025
GUIDE BOOK DMH SCHOLARSHIP...............................
Sistem Pencernaan Manusia IPAS Presentasi Pendidikan Hijau Kuning Bingkai Ilu...
Pengantar pembelajaran_Koding_dan kecerdasan artifisial
AI-Driven Intelligence and Cyber Security: Strategi Stabilitas Keamanan untuk...
Pedoman & Kewajiban Penggunaan Produksi Dalam Negeri _Pelatihan "Ketentuan T...
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Bahasa Inggris Kelas XII SMA Terbaru 2025
Modul ajar kelas 5 sd kecerdasan artifisial pptx
Sosialisasi Menu DAK NF TA 2026 Promkeskom.pdf
Saint Maximilian Kolbe, Polish friar, priest, missionary and martyr (indonesi...
Ilmu tentang pengembangan teknologi pembelajaran
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Kerajinan Kelas XII SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Budidaya Kelas XII SMA Terbaru 2025

makalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Bahan Berbahaya dan Beracun kimia organik

  • 1. Tugas Makalah K3L dan B3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) (Bahan Berbahaya dan Beracun) Laboratorium Dasar Bersama Kelompok 4 Shift B: Dwi Kurnia Sari (06121010006) Pirden Simanjuntak (06121010032) Pujiati (06121010018) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2013 0
  • 2. 1 Daftar Isi Daftar Isi ................................................................................................................................. 0 BAB I...................................................................................................................................... 2 PENDAHULUAN ................................................................................................................ 2 1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 2 1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 3 1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 3 BAB II .................................................................................................................................... 4 PEMBAHASAN .................................................................................................................. 4 2.1 Kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium ............................................................ 4 2.2 Jenis-jenis bahaya di laboratorium ................................................................................ 6 2.3 MSDS Bahan Laboratorium ......................................................................................... 7 2.4 Simbol Bahan Kimia Berbahaya ..................................................................................14 BAB III ..................................................................................................................................15 PENUTUP ..........................................................................................................................15 3.1 Kesimpulan ...............................................................................................................15 3.2 Saran ........................................................................................................................15 Daftar Pustaka.........................................................................................................................16
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 2 1.1 Latar Belakang Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting bagi kita untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja tetapi juga dapat merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas. Kesehatan kerja mempengaruhi manusia dalam hubunganya dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya, baik secara fisik maupun psikis yang meliputi, antara lain: metode bekerja, kondisi kerja dan lingkungan kerja yang mungkin dapat menyebabkan kecelakaan, penyakit ataupun perubahan dari kesehatan seseorang. Dengan keselamatan dan kesehatan kerja maka para pihak diharapkan dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman. Pekerjaan dikatakan aman jika apapun yang dilakukan oleh pekerja tersebut, resiko yang mungkin muncul dapat dihindari. Pekerjaan dikatakan nyaman jika para pekerja yang bersangkutan dapat melakukan pekerjaan dengan merasa nyaman dan betah, sehingga tidak mudah capek dan tidak akan menyebabkan kecelakaan. Meskipun ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja telah diatur sedemikian rupa, tetapi dalam praktiknya tidak seperti yang diharapkan. Begitu banyak faktor di lapangan yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja seperti faktor manusia, lingkungan dan psikologis. Pengertian bahan berbahaya dan beracun menurut peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 tahun 2001 adalah ” Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat dengan B3 adalah bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya”. Bentuk dari bahan berbahaya dan beracun meliputi padat, cair, gas, adapun Bahan berbahaya dan beracun dalam bentuk padat adalah fiber glass, glass wool, Asbes, phospor, berilium, serbuk kayu, sedangkan yang cair adalah terpentin, benzen, alkohol, pestisida, dan yang gas adalah hydrogen, fluoride, sulfur dioxide, phosgene, carbon monoxide, hydrogen cyanide, and hydrogen sulphide.
  • 4. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas dapat ditarik masalah sebagai berikut 1. Bagai mana cara menganal kesehatan dan keselamatan kerja ? 2. Apa saja jenis-jenis bahaya di laboratorium ? 3. Apa isi MSDS bahan laboratorium ? 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut 1. Mengenal kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium 2. Mengenal jenis – jenis bahaya di laboratorium 3. Mengetahui MSDS bahan laboratorium 3
  • 5. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Kesehatan dan keselamatan kerja laboratorium Laboratorium kimia merupakan kelengkapan sebuah program studi yang digunakan untuk meningkatkan ketrampilan penggunaan dan pemakaian bahan kimia maupun peralatan analisis (instrumentasi). Dalam penggunaan lanjut, laboratorium merupakan sarana untuk melaksanakan kegiatan penelitian ilmiah. Laboratorium kimia dengan segala kelengkapan peralatan dan bahan kimia merupakan tempat berpotensi menimbulkan bahaya kepada para penggunanya jika para pekerja di dalamnya tidak dibekali dengan pengetahuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja secara filosofi adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. Dengan keselamatan dan kesehatan kerja maka para pengguna diharapkan dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman. Pekerjaan dikatakan aman jika apapun yang dilakukan oleh pekerja tersebut, resiko yang mungkin muncul dapat dihindari. Pekejaan dikatakan nyaman jika para pekerja yang bersangkutan dapat melakukan dengan merasa nyaman dan betah, sehingga tidak mudah capek. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek perlindungan tenaga kerja dengan cara penerapan teknologi pengendalian segala aspek yang berpotensi membahayakan para pekerja. Pengendalian juga ditujukan kepada sumber yang berpotensi menimbulkan penyakit akibat dari jenis pekerjaan tersebut, pencegahan kecelakaan dan penserasian peralatan kerja/ mesin/ instrumen, dan karakteristik manusia yang menjalankan pekerjaan tersebut maupun orang-orang yang berada di sekelilingnya. Dengan menerapkan teknologi pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja, diharapkan tenaga kerja akan mencapai ketahanan fisik, daya kerja, dan tingkat kesehatan yang tinggi. Disamping itu keselamatan dan kesehatan kerja dapat diharapkan untuk menciptakan ksenyamanan kerja dan keselamatan kerja yang tinggi. Perkembangan ilmu pengetahuan melalui berbagai penelitian dan percobaan di laboratorium sudah sedemikian pesat. Perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat ini sangat bermanfaat bagi kehidupan umat manusia. Akan tetapi perkembangan yang sedemikian pesat juga dikhawatirkan akan berpotensi meningkatkan bahaya dalam industri. Kalau prinsip keseimbangan dan keserasian dipegang teguh oleh para ilmuwan dan para pengusaha, niscaya kekhawatiran tersebut dapat diminimalkan. Peningkatan kemampuan dalam membuat alat dengan teknologi baru haruslah diimbangi dengan penciptaan alat pengendali yang lebih canggih dan kemampuan tenaga yang makin beertambah. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menghadapi bahaya yang mungkin timbul akibat dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi antara lain menyangkut ukuran alat, alat pengendali, kemampuan dan ketrampilan pekerja, alat penanggulangan musibah, dan pengawasan yang dilakukan. 4
  • 6. Dari segi ekonomi pemakaian alat yang berkapasitas besar adalah lebih menguntungkan, akan tetapi bahaya yang mungkin ditimbulkan juga akan besar. Dengan demikian penentuan ukuran reaktor harus didasarkan pada keuntungan dari segi ekonomi dan bahaya yang mungkin ditimbulkan. Salah satu langkah pengamanan yang dilakukan dalam rancang bangun adalah penggunaan safety factor atau over design factor pada perhitungan perancangan masing-masing alat dengan kisaran 10 – 20 %. Alat pengendali harus lebih canggih dan lebih dapat diandalkan. Alat pengamanan yang terkait dengan alat produksi dan alat perlindungan bagi pekerja harus ditingkatkan. Biaya untuk membangun keselamatan dan kesehatan kerja, biaya untum membeli alat-alat pengamanan memang cukup besar. Akan tetapi keselamatan dan kesehatan kerja juga akan lebih terjamin. Kemampuan dan ketrampilan pekerja harus ditingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan sehingga dapat mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Alat penanggulangan musibah harus ditingkatkan agar malapetaka yang diakibatkan oleh penerpan teknologi maju tidak sampai meluas dan merusak. Pengawasan terhadap alat maupun terhadap pekerja harus dilakukan secara teratur dan berkesenambungan. MSDS merupakan dokumen yang dibuat khusus tentang suatu bahan kimia mengenai pengenalan umum, sifat-sifat bahan, cara penanganan, penyimpanan, pemindahan dan pengelolaan limbah buangan bahan kimia tersebut. Berdasarkan isi dari MSDS maka dokumen tersebut sebenarnya harus diketahui dan digunakan oleh para pelaksana yang terlibat dengan bahan kimia tersebut yakni produsen, pengangkut, penyimpan, pengguna dan pembuangan bahan kimia. Pengetahuan ini akan dapat mendukung budaya terciptanya kesehatan dan keselamatan kerja. 5 Memakai Alat Pelindung Diri ( APD )  Pengendalian secara teknis yaitu pengendalian langsung pada sumbernya merupakan alternatif pertama  Alternatif terakhir adalah pemakaian APD MACAM-MACAM ALAT PELINDUNG DIRI A. Pakaian kerja  Untuk panas radiasi, harus dilapisi dengan bahan yang bisa merefleksi panas, misalnya alumunium  Pakaian kerja untuk panas konveksi, terbuat dari katun yang mudah menyerap keringat  Pakaian kerja untuk radiasi  Mengion harus dilapisi dengan timbal  Pakaian kerja tahan bahan kimia, terbuat dari karet atau plastik  Pakaian yang bersifat sebagai isolasi terhadap panas misalnya wool, katun, asbes (tahan sampai 500o c)
  • 7. 6 Alat Pelindung Kepala 1. SAFETY HELMET : dipakai untuk melindungi kepala dari bahaya kejatuhan, terbentur dan terpukul benda keras dan tajam. Bahan : plastik, bakelite 2. HOOD (TUTUP KEPALA) dipakai untuk melindungi kepala dari bahan kimia, panas radiasi terbuat dari asbes atau kain yang dilapisi alumunium 3. HAT/CAP TOPI yang dipakai untuk melindungi kepala dari kotoran. 2.2 Jenis-jenis bahaya di laboratorium 1. Keracunan Keracunan sebagai akibat penyarapan bahan-bahan kimia beracun atau toksik, seperti amonia, karbon monoksida, benzeyona, kloroform dan sebagainya. Keracunan dapat berakibat fatal ataupun gangguan kesehatan. Keracunan pada manusia dapat terjadi apabila zat racun tertelan ,lewat kulit atau terhisap, oleh karma itu bekerja di laboratorium harus lah menggunakan pelindung pernafasan ( masker), pelindung mata ( kaca mata khusus), pelindung tangan ( sarung tangan) dan pelindung tubuh ( jas Lab) 2. Iritasi Iritasi sebagai akibat kontak dengan bahan kimia korosif seperti H2SO4, HCI, natrium. hidroksida, gas C1 dan sebagainya. Iritasi dapat berupa luka atau peradangan pada kulit saluran pernafasan dan mata. 3. Kebakaran dan luka bakar Kebakaran dan luka bakar sebagai akibat kurang hati- hati dalam menangani pelarut-pelarut organik yang mudah terbakar seperti eter, aseton, alkohol sbb. Kebakaran dapat timbul oleh adanya bunga api, panas atau loncatan listrik clan dengan adanya oksigen serta bahan bakar. Bila kebakaran terjadi saat api masih kecil dapat di lakukan pemadaman menggunakan pemadam tertentu sesuai dengan jenis kebakaran nya. Kebakaran di lab dapat di kelompok kan menjadi: • kebakaran kertas, kayu, karet, plastik, dan scjenis nya dapat di atasi dengan menggunakan air yang berfungsi sebagai pcndingin dan untuk menye limuti bahan dari oksigen. • Kebakaran pelarut organik seperti benzena, toluene dan eter dapat padamkan dengan menggunakan busa. Busa adalah dispersi gas dalam cairan yang berfungsi untuk mengisolasi bahan dari oksigen. • Kebakaran instalasi listrik yang dapat di atasi dengan menggunakan gas CO2 dan halon (CF3Br).
  • 8. • Kebakaran logam –lagam alkali seperti kalium dan natrium. Dapat di atasi dengan menggunakan Nbuk kering campumn natrium karbonat,kalium klorida, kalium karbonat, dan amonium fosfat. Selain itu kebakaran ini dapat di atasi dengan menggunakan CO2 dan halon. 7 4. Merusak kulit Bahan- bahan yang merusak kulit:  Asam – asam kuat :H2SO4, HNC3, HCl clan HF  Basa- basa kuat : NaOH , KOH  Asam dan baa lemah : CH3COOH , ( COOH)2 NH4 OH  Lain- lain : H2 O2 pekat, brom cair, dan lain-lain Hindari kulit, mata, dan bagian tubuh lain dari bahan – bahan kimia ini. Pada saat mengambil cairan dari dalam botol, jangan sampai ada zat yang tercecer dari dalam botol. Mengambil zat tidak boleh di hisap dengan mulut melain kan dengan karet penghisap. 5. Bahaya-bahaya lain Seperti sengatan listrik, keterpaan pada radiasi sinar tertentu,dan pencemaran lingkungun. Jadi, jelas laboratorium kimia mengandung banyak potensi bahaya, tetapi potensi bahaya apapun dapat di kendalikan sehingga tidak menimbul kan kerugian. Suatu contoh, bahan bakar bensin dan gas cair mempunyai potensi bahaya kebakaran yang sangat besar. 2.3 MSDS Bahan Laboratorium MSDS merupakan dokumen yang dibuat khusus tentang suatu bahan kimia mengenai pengenalan umum, sifat-sifat bahan, cara penanganan, penyimpanan, pemindahan dan pengelolaan limbah buangan bahan kimia tersebut. Berikut isi MSDS bahan laboratorium No Nama Bahan Bentuk Bahaya Aspek K3 1 Biphenyl-4 cair Mengiritasi kulit toksik bagi organisme akuatik, dapat menyebabkan adanya efek jangka panjang yang merugikan pada linkungan Setelah terhi rup : hirup udara bersih. Konsultasi dengan dokter jika merasa tak enak Setelah kontak pada kulit: cuci dengan ai r yang cukup. Lepaskan pakaian yang terkontam inasi Setelah kontak dengan mata : bilas dengan air yang cukup dengan kelopak mata terbuka lebar . Panggil ophtamologis Setelah tertelan : beri korban minum air
  • 9. akuatik. yang cukup, usahakan muntah, panggil - Terhirup: pindahkan ke tempat yang - Terhirup: pindahkan ke tempat yang 8 dokter 2 Toluena Cairan - Mudah terbakar - Iritasi bila terkena mata dan kulit - Bahaya bila terhirup dan tertelan berudara segar, jika tidak bernafas beri pernafasan buatan, bila kesulitan bernafas beri oksigen. Segera beri tindakan medis. - Terkena mata: segera basuh dengan air yang banyak min 15 menit. Beri tindakan medis. - Terkena kulit: segera basuh kulit dengan air yang banyak, segera beri tindakan medis. - Tertelan: segera hubungi dokter. Jangan paksakan muntah kecuali tim medis yang mengarahkannya, jangan beri apapun melalui mulut jika korban tidak sadar. 3 4- bromopyridiniu m chloride kristal Mengiri tasi mata dan kuli t Setelah terhi rup : hirup udara segar Setelah kontak dengan kulit : cuci denga nair yangcukup, lepaskan pakaian yang t erkontaminasi . Setelah kontak dengan mata : bilas dengan air yangcukup dengan kelopak mata terbuka. Panggil ophtamologis Setelah tertelan : berikan korban minum air yang cukup, usahakan muntah, panggi l dokter 4 n-heksan atau Heksana Cairan - Sangat mudah terbakar dalam bentuk cairan berudara segar, jika tidak bernafas beri pernafasan buatan, bila kesulitan bernafas beri oksigen. Segera beri tindakan medis.
  • 10. maupun uap. - Terhirup: pindahkan ke tempat yang 9 - Menyebabka n iritasi bila terkena mata dan kulit, juga saluran pernafasan - Bahaya bagi lingkungan - Terkena mata: segera basuh dengan air yang banyak min 15 menit. Beri tindakan medis. - Terkena kulit: segera basuh kulit dengan air yang banyak, segera beri tindakan medis. - Tertelan: segera hubungi dokter. Jangan paksakan muntah kecuali tim medis yang mengarahkannya, jangan beri apapun melalui mulut jika korban tidak sadar. 5 Kloroform/ Chloroform Cairan - Iritasi bila terkena mata dan kulit - Bahaya bila tertelan dan terhirup berudara segar, jika tidak bernafas beri pernafasan buatan, bila kesulitan bernafas beri oksigen. Segera beri tindakan medis. - Terkena mata: segera basuh dengan air yang banyak min 15 menit. Beri tindakan medis. - Terkena kulit: segera basuh kulit dengan air yang banyak, segera beri tindakan medis. - Tertelan: segera hubungi dokter. Jangan paksakan muntah kecuali tim medis yang mengarahkannya, jangan beri apapun melalui mulut jika korban tidak sadar. 6 Ammonia solution concent rated 26% Reag. Ph Eur Cairan Mengakibatk anrasa terbaka r Sangat toksik bagi organisme akuatik Setelah terhi rup : hirup udara segar. Panggi l dokter Setelah kontak dengan kulit : cuci denga nair. Olesi dengan polyethylene glycol 4 00.Langsung lepaskan pakaian yang terkontaminasi. Setelah kontak dengan mata : bilas dengan air selama sekurangnya 10 menit dengan kelopak mata terbuka lebar, secepatnya panggil dokter mata. Setelah tertelan: berikan korban minum air yang banyak (jika mungkin beberapa liter), hindari muntah (resiko perforasi ). Secepatnya panggil
  • 11. 10 dokter. Jangan mencoba menetral isir . 7 Isopropil alcohol atau 2- propanol atau isopropanol Cairan - Iritasi bila terkena kulit - Bahaya bila terhirup, tertelan, atau terkena mata. - Mudah terbakar - Terhirup: pindahkan ke tempat yang berudara segar, jika tidak bernafas beri pernafasan buatan (jangan meleui mulut ke mulut), bila kesulitan bernafas beri oksigen. Segera beri tindakan medis. - Terkena mata: segera basuh dengan air yang banyak min 15 menit. Beri tindakan medis. - Terkena kulit: cuci dengan sabun dan air. Tutup kulit yang iritasi dengan emollient. Segera beri tindakan medis. - Tertelan: segera hubungi dokter. Jangan paksakan muntah kecuali tim medis yang mengarahkannya, jangan beri apapun melalui mulut jika korban tidak sadar. 8 Barium perchlorate anhydrous GR Padat Meledak jika dicampur dengan bahan yang mudah terbakar (combustible) . Berbahaya Melalui penghirupan dan jika tertelan. Setelah menghirup : hirup udara segar. Setelah kontak pada kulit: cuci dengan air yang banyak. Lepaskan pakaian yang terkontaminasi. Setelah kontak dengan mata : bilas dengan air yang banyak dengan kelopak mata terbuka lebar. Hubungi dokter mata. Setelah tertelan : buat korban minum air yang banyak, rangsang agar muntah, hubungi dokter. Sesudah itu berikan : Sodium sulfate (1 sendok makan/1/4 l air). Jika napas terhenti : segera berikan pern apasan buatan secara mekanik, jika diperlukan berikan oksigen.
  • 12. - Terhirup: pindahkan ke tempat yang 11 Jika korban tidak sadar : baringkan ke arah samping. 9 Metanol Cairan - Mudah terbakar - Berbahaya bila tertelan, terhirup, atau terserap melalui kulit - Iritasi bila terkena mata dan kulit - Beracun - Terhirup: pindahkan ke tempat yang berudara segar, jika tidak bernafas beri pernafasan buatan, bila kesulitan bernafas beri oksigen. Segera beri tindakan medis. - Terkena mata: segera basuh dengan air yang banyak min 15 menit. Beri tindakan medis. - Terkena kulit: segera basuh kulit dengan air yang banyak, segera beri tindakan medis. - Tertelan: segera hubungi dokter. Jangan paksakan muntah kecuali tim medis yang mengarahkannya, jangan beri apapun melalui mulut jika korban tidak sadar. 10 Butyl alcohol atau n-butanol Cairan - Mudah terbakar - Iritasi bila terkena kulit - Bahaya bila terhirup, tertelan, atau terkena mata. berudara segar, jika tidak bernafas beri pernafasan buatan, bila kesulitan bernafas beri oksigen. Segera beri tindakan medis. - Terkena mata: segera basuh dengan air yang banyak min 15 menit. Beri tindakan medis. - Terkena kulit: cuci dengan sabun dan air. Segera beri tindakan medis bila iritasi berlangsung lama. - Tertelan: beri 2 gelas air bila korban sadar. Jangan paksakan muntah. Jika korban tidak sadar jangan beri apapun melalu mulut. Segera panggil dokter.
  • 13. - Terhirup: pindahkan ke tempat yang - Terhirup: pindahkan ke tempat yang 12 11 Sikloheksan atau Cyclohexane Cairan - Mudah terbakar - Iritasi bila terkena mata dan kulit - Bahaya bila terhirup dan tertelan berudara segar, jika tidak bernafas beri pernafasan buatan, bila kesulitan bernafas beri oksigen. Segera beri tindakan medis. - Terkena mata: segera basuh dengan air yang banyak min 15 menit. Beri tindakan medis. - Terkena kulit: segera basuh kulit dengan air yang banyak, segera beri tindakan medis. - Tertelan: segera hubungi dokter. Jangan paksakan muntah kecuali tim medis yang mengarahkannya, jangan beri apapun melalui mulut jika korban tidak sadar. 12 Pyrocatechol monoethyl ether Padat Mmengiritasi kulit dan mata Setelah menghirup : hirup udara segar. Setelah kontak dengan kulit : cuci dengan air yang banyak. Lepaskan pakaian yang terkontaminasi. Setelah kontak dengan mata : bilas dengan air yang banyak dengan kelopak mata terbuka lebar. Hubungi dokter. Setelah menelan: segera beri korban air minumyang banyak.Hubungi dokter. 13 Benzena Cairan - Mudah terbakar - Iritasi bila terkena mata dan kulit - Bahaya bila terhiru dan tertelan berudara segar, jika tidak bernafas beri pernafasan buatan, bila kesulitan bernafas beri oksigen. Segera beri tindakan medis. - Terkena mata: segera basuh dengan air yang banyak min 15 menit. Beri tindakan medis. - Terkena kulit: segera basuh kulit dengan air yang banyak, segera beri tindakan medis. - Tertelan: segera hubungi dokter. Jangan paksakan muntah kecuali tim medis yang mengarahkan, jangan beri apapun melalui mulut jika korban tidak
  • 14. - Terhirup: pindahkan ke tempat yang - Terhirup: pindahkan ke tempat yang 13 sadar. 14 Etanol atau etil alcohol Cairan - Mudah terbakar baik dalam liquid maupun uap - Iritasi bila terkena mata dan kulit - Bahaya bila terhirup dan tertelan berudara segar, jika tidak bernafas beri pernafasan buatan (jangan meleui mulut ke mulut), bila kesulitan bernafas beri oksigen. Segera beri tindakan medis. - Terkena mata: segera basuh dengan air yang banyak min 15 menit. Beri tindakan medis. - Terkena kulit: segera basuh dengan air yang banyak min 15 menit, segera beri tindakan medis. Bilas dengan sabun dan air. - Tertelan: jangan paksakan muntah. Bila korban sadar, beri 2-4 cangkir susu/air. Jangan beri apapun melalui mulut jika korban tidak sadar. Segera beri tindakan medis. 15 Karbon tetraklorida Cairan - Iritasi bila terkena mata dan kulit - Bahaya bila tertelan dan terhirup berudara segar, jika tidak bernafas beri pernafasan buatan, bila kesulitan bernafas beri oksigen. Segera beri tindakan medis. - Terkena mata: segera basuh dengan air yang banyak min 15 menit. Beri tindakan medis. - Terkena kulit: segera cuci dengan sabun dan air min 15 menit, segera beri tindakan medis jika diperlukan. - Tertelan: segera hubungi dokter. Jangan paksakan muntah kecuali tim medis yang mengarahkannya, jangan beri apapun melalui mulut jika korban tidak sadar.
  • 15. 14 2.4 Simbol Bahan Kimia Berbahaya Huruf kode: E Explosive (bersifat mudah meledak) Contoh: asam nitrat dapat menimbulkan ledakan jika bereaksi dengan beberapa solven seperti aseton, dietil eter, etanol, dll Huruf kode: O Oxidizing (pengoksidasi) Contoh: kalium klorat dan kalium permanganat juga asam nitrat pekat Huruf kode:F+ Extremely flammable (amat sangat mudah terbakar) Contoh: dietil eter (cairan) dan propane (gas) Huruf kode: T+ Very toxic (sangat beracun) Contoh: kalium sianida, hydrogen sulfida, nitrobenzene dan atripin Huruf kode: Xn benzene (toksik, karsinogenik). Harmful (berbahaya) Contoh: solven 1,2-etane-1,2-diol atau etilen glikol (berbahaya) dan diklorometan (berbahaya, dicurigai karsinogenik). Huruf kode: C Corrosive (korosif) Contoh: asam mineral seperti HCl dan H2SO4 maupun basa seperti larutan NaOH (>2%).
  • 16. BAB III PENUTUP 15 3.1 Kesimpulan Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut 1. Dalam bekerja dilaboratorium kimia, hal yang paling utama yang perlu diperhatikan adalah ketelitian dan kewaspadaan karena kecerobohan dan keteledoran tentu saja dapat mengundang segala resiko yang mungkin bisa saja terjadi. 2. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek perlindungan tenaga kerja dengan cara penerapan teknologi pengendalian segala aspek yang berpotensi membahayakan para pekerja. 3. MSDS merupakan dokumen yang dibuat khusus tentang suatu bahan kimia mengenai pengenalan umum, sifat-sifat bahan, cara penanganan, penyimpanan, pemindahan dan pengelolaan limbah buangan bahan kimia tersebut. 3.2 Saran Demi keselamatan individual maupun bersama maka sebelum bekerja didalam laboratorium kimia, hendaklah terlebih dahulu memperhatikan K3L dan B3 serta hal –hal apa saja yang perlu dilakukan kemudian jangan melalaikan tata tertib praktikum, karena apa – apa saja yang tertulis pada tata tertib praktikum perlu diperhatikan dan dilaksanakan dengan baik, hal ini bertujuan untuk mencegah kemungkinan – kemungkinan resiko atau bahaya yang bisa saja terjadi, karena mencegah lebih baik dari pada. mengobati ". Dan dengan kehati - hatian serta pengetahuan akan teknik kerja yang benar, laboratorium bukanlah tempat yang berbahaya.
  • 17. Daftar Pustaka Anonim. 2013. Bahan Kimia Berbahaya (online). http://dyah-dyahrahayu.blogspot.com/2013/03/contoh-bahan-kimia-berbahaya.html diakses 11 September 2013. Anonim. 2013. Kesehatan dan Keselamatan Kerja, (online). http://hasanmutawakkil.blogspot.com/2013/04/k3l.html diakses 11 September 2013. Anonim. 2013. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), (online). http://nahrowy.wordpress.com/2013/01/31/kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3- fungsi-dan-tugas-perawat-dalam-k3/ diakses 11 September 2013. 16 Anonim. 2013. Simbol Bahaya, (online) http://kriemhild.uft.uni-bremen.de/nop_www/id/articles/pdf/HazardSymbols_id.pdf diakses 12 september 2013.