SlideShare a Scribd company logo
TEKNIK PENGAMBILAN
SAMPEL
(SAMPLING)
Dr. Susilo, M.Pd.
Program Pascasarjana Kependidikan
Universitas Mulawarman
PARADIGMA KUANTITATIF
• Enumerative induction: suatu proses yang bertujuan
untuk mengetahui apakah karakter yang terdapat pada
populasi ditemukan pada sampel.
• Membuat dugaan tentang karakter atau hubungan antar
variabel pada populasi setelah melakukan pengamatan
pada sampel.
• Konsep generalisasi harus ada, yaitu sejauh mana
temuan penelitian pada sampel bisa digeneralisasi pada
populasi.
• Yang menjadi fokus pembahasan adalah insiden dan
frekuensi, bukan konsep dan kategori seperti pada
paradigma kualitatif
Definisi populasi dan sampel
• Entitas yang diidentifikasi sebagai yang
akan diteliti, bisa berupa kelompok orang,
peristiwa, atau obyek benda. Seluruh
anggota entitas itulah yang disebut
populasi.
• Sedangkan sampel adalah bagian dari
populasi yang diambil secara metodologis
dengan teknik tertentu.
Pengertian Sampel
Populasi
Sampel
Target Population
Accessible Population
Sample
Findings
Apa yang disebut “target
population”?
• Keseluruhan entitas yang diidentifikasi
sebagai representasi sesuatu yang akan
diselidiki dalam penelitian.
• Contoh: jika Anda ingin meneliti tentang
sikap anak remaja Indonesia terhadap tren
pakaian, maka “target population” adalah
semua laki-laki atau perempuan Indonesia
yang didefinisikan sebagai berusia remaja
– yaitu usia antara 12 -21 tahun.
Apa yang disebut “accessible
population”
• Bagian populasi yang dapat di jangkau oleh
peneliti untuk diambil sampelnya.
• Penentuan accessible population ini dipengaruhi
oleh waktu (time) dan sumber (resource) yang
dimiliki peneliti.
• Contoh: karena tidak mungkin dari segi waktu
untuk melibatkan seluruh anak remaja di
Indonesia, maka populasi yang akan diambil
sampelnya hanya beberapa kota besar di
Indonesia yang mewakili karakteristik remaja
Indonesia.
Berdasarkan kesempatan
terpilihnya setiap elemen pada
populasi, jenis pengambilan sampel
dapat dibedakan menjadi:
• Probability Sampling
• Non-Probability Sampling
Probability Sampling
• Seleksi sampel dimana anggota populasi
diambil dengan prosedur bahwa setiap
elemen mempunyai kesempatan yang
sama untuk dipilih menjadi anggota
sampel (random - acak)
Non-Probability Sampling
• Metode seleksi sampel dimana anggota
populasi tidak memiliki kesempatan yang
sama untuk diambil menjadi anggota
sampel (non-random – bukan acak).
Non-Probability Sampling
hanya layak digunakan
manakala prosedur Probability
Sampling tidak feasible
dilakukan
Empat jenis probability
sampling:
• Simple Random Sampling
• Stratified Random sampling
• Cluster Sampling
• Systematic Sampling
Simple Random Sampling
• Semua anggota populasi memiliki
kesempatan yang sama untuk terpilih
menjadi anggota sampel
• Cara menyeleksi dengan menggunakan
tabel Random Number
Langkah-langkah menentukan
sampel dengan teknik random:
• Tentukan populasi Anda
• Daftar semua anggota populasi
• Tentukan jumlah sampel berapa prosen
dari populasi yang Anda inginkan
berdasarkan pertimbangan metodologis
• Pilih sejumlah sampel yang sudah Anda
tentukan dengan prosedur random (bisa
dengan menggunakan tabel random atau
teknik lotre nomor.
Random sampling tepat digunakan
apabila:
• Karakteristik populasi dikategorikan homogen
berdasarkan masalah yang akan diteliti.
• Contoh: Anda akan meneliti kemampuan siswa,
maka seluruh siswa pada satuan pendidikan
tertentu (SMA, misalnya) tidak bisa dikatakan
sebagai homogen karena terdapat pembagian
kelas.
• Akan tetapi jika Anda ingin meneliti sikap siswa
terhadap tren rambut, maka seluruh siswa SMA
bisa dikategorikan homogen karena mereka
secara sosial sama yaitu usia remaja.
Apabila populasi Anda tidak
homogen, atau heterogen,
• Maka Anda lebih tepat menggunakan
teknik Stratified Random Sampling.
Stratified Random Sampling
• Ketika populasi terdapat strata dari
anggotanya, maka pada setiap strata
harus terwakili dalam sampel.
• Cara menyeleksi: buat persentase dari
strata yang ada di populasi kemudian tarik
sampel dengan komposisi menurut
persentase di populasi.
Contoh
Stratified Random Sampling:
• 1000 populasi siswa
SMA,terdiri dari:
• 250 kelas orang kelas
1(25 % dari seluruh
populasi)
• 500 orang kelas 2 (50%
dari seluruh populasi)
• 250 orang kelas 3 (25 %
dari seluruh populasi)
• Sampel ditentukan
sejumlah 100 siswa untuk
diteliti, maka dari 100
orang tersebut harus
mewakili prosentase
kelas, yaitu:
• 25 orang dari kelas 1
• 50 orang dari kelas 2
• 25 orang dari kelas 3
Systematic Sampling
• Prosedur menggunakan rumus kelipatan,
artinya menghitung pilihan sampel dengan
kelipatan.
• Contoh: 500 populasi diambil 50 sampel.
Pengambilan dengan kelipatan 10, maka
pemilihan ditunjuk pada setiap kelipatan
10.
Cluster Sampling
• Unit yang dipilih sebagai sampel bukan
individu tetapi lebih kepada kelompok
yang sudah tertata.
• Cluster sampel ini harus di pilih random
dari populasi cluster juga.
• Contohnya satu kelas diambil sebagai
sampel karena sistem sekolah tidak
memungkinkan untuk merandom individu
di sekolah
Non-Probability Sampling
• Accidental Sampling
• Purposive Sampling
• Quota Sampling
Accidental Sampling
• Sampel diambil secara accidental
(kebetulan)
• Misal: wawancara siswa yang ketemu
pertama dikampus, maka siswa itulah
yang digunakan sampel; atau
menggunakan siswa kelas yang sedang
diajar sendiri sebagai sampel
Purposive Sampling
• Disebut juga jugdment sampling, artinya elemen
sampel yang diambil merupakan ciri khusus
(typical) dari populasi.
• Misalnya, untuk memprediksi jumlah pemilih
dalam pemilu suatu daerah, survey memilih
sampel kecamatan atau desa dengan ciri yang
mewakili karakter seluruh daerah itu. Kemudian
seluruh anggota masyarakat di daerah itu
diwawancarai untuk menyimpulkan prediksi
suara pemilu.
Quota Sampling
• Menyeleksi kasus berciri khusus (typical) dari
bermacam-macam strata dalam populasi.
• Caranya: tentukan segmen dalam populasi yang
akan diteliti, tentukan jumlah setiap segmen
dalam populasi, tentukan jumlah kuota yang
akan diberikan tiap segmen, lalu seleksi kasus
tipikal untuk setiap segmen dalam populasi
untuk mengisi kuota sampel.
Seberapa Besar ukuran Sampel
ditentukan?
• Yang harus dikawatirkan dan menjadi hal
penting dalam pengambilan sampel
adalah keterwakilan (representativeness)
setiap elemen dalam populasi.
• Ukuran besar sampel tidak menjamin
keakuratan.
• Tetapi logisnya sampel yang lebih besar
akan lebih representative (mewakili)
daripada sampel kecil.

More Related Content

PPT
Kuliah 9 populasi & sampel
PPTX
Teknik_Pengambilan_Sampel.pptx
PPTX
statistik kel 4vabahhahshshsjsjsjjsjsjskks.pptx
PPTX
Teknik_Pengambilan_Sampel [Autosaved].pptx
PPTX
Populasi dan Sampel - Matematika Statistika
PPTX
PPT Statistik dan Data Analisis Pertemuan ke 3-1. Pengertian populasi dan sam...
PPTX
Pertemuan 3 Populasi dan Sampelstatistik
PPTX
PPT Statistik dan Data Analisis Pertemuan ke 3-1. Pengertian populasi dan sam...
Kuliah 9 populasi & sampel
Teknik_Pengambilan_Sampel.pptx
statistik kel 4vabahhahshshsjsjsjjsjsjskks.pptx
Teknik_Pengambilan_Sampel [Autosaved].pptx
Populasi dan Sampel - Matematika Statistika
PPT Statistik dan Data Analisis Pertemuan ke 3-1. Pengertian populasi dan sam...
Pertemuan 3 Populasi dan Sampelstatistik
PPT Statistik dan Data Analisis Pertemuan ke 3-1. Pengertian populasi dan sam...

Similar to m_s2_sampling.ppt (20)

PPT
Populasi
PPTX
populasi dan teknik-sampling ok slide.pptx
PDF
Populasi dan Sampel
PPTX
Menentukan Sumber Data Penelitian (Populasi dan Sampel)
PPT
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
PPTX
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
PPTX
Populasi dan sampel
PPTX
Materi Tentang Teknik Sampling Dalam Penelitian
PPTX
Teknik Sampling
PDF
Teknik sampling2
PPTX
7 populasi&sampel
PPTX
20182 populasi&sampel
PPT
Populasi dan sampel penelitian
PPT
materi populasi sampel-sampel dan populasi.ppt
PDF
Materi 7 - Teknik Sampling.pdf
PDF
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
PPT
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
PPT
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
PPTX
Populasi dan sampel universitas pamulang
PPT
PPT-UEU-Metode-Penelitian-Administrasi-Pertemuan-6.ppt
Populasi
populasi dan teknik-sampling ok slide.pptx
Populasi dan Sampel
Menentukan Sumber Data Penelitian (Populasi dan Sampel)
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
Populasi dan sampel
Materi Tentang Teknik Sampling Dalam Penelitian
Teknik Sampling
Teknik sampling2
7 populasi&sampel
20182 populasi&sampel
Populasi dan sampel penelitian
materi populasi sampel-sampel dan populasi.ppt
Materi 7 - Teknik Sampling.pdf
P10_Menentukan Populasi dan Sampel.pdf
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
BAHAN (3) POPULASI dan SAMPEL.ppt
Populasi dan sampel universitas pamulang
PPT-UEU-Metode-Penelitian-Administrasi-Pertemuan-6.ppt
Ad

More from ssuser2fadc9 (6)

PPTX
gugus fungsi alkohol, eter, ester dan turunannnya.pptx
PPT
Gugus_fungsi1 turunan senyawa hidrokarbon.ppt
PPTX
sintesis senyawa organik berdasarkan teori kimia organik yang meliputi metode...
PPTX
Materi_KA_Titrasi_Redoks.pptx
PPTX
analisis_gravimetri.pptx
PPT
GRAVIMETRI_ppt.ppt
gugus fungsi alkohol, eter, ester dan turunannnya.pptx
Gugus_fungsi1 turunan senyawa hidrokarbon.ppt
sintesis senyawa organik berdasarkan teori kimia organik yang meliputi metode...
Materi_KA_Titrasi_Redoks.pptx
analisis_gravimetri.pptx
GRAVIMETRI_ppt.ppt
Ad

Recently uploaded (20)

DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PJOK Kelas X Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Budidaya Kelas XII SMA Terbaru 2025
PPTX
Pengantar pembelajaran_Koding_dan kecerdasan artifisial
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Bahasa Inggris Kelas XII SMA Terbaru 2025
PPTX
Saint Maximilian Kolbe, Polish friar, priest, missionary and martyr (indonesi...
PPTX
Modul ajar kelas 5 sd kecerdasan artifisial pptx
PDF
12. KSP SD Runiah Makassar OK School.pdf
PPTX
!!!!Bahan Tayang Kompetensi Manajerial-AKUNTABILITAS KINERJA-DR Asep Iwa.pptx
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PAI & BP Kelas XII Terbaru 2025
DOC
RPP Deep Learning _ MGMP Wilayah 1 (1).doc
PPTX
PPT POLA PIKIR BERTUMBUH Grow Mindset_2025.pptx
PDF
[1]_120325_Penyamaan Persepsi Kepmen 63_M_KEP_2025.pdf
PDF
PPT Yudisium Ceremony Agusus 2025 - new. pdf
PPTX
SEJARAH BENDERA MERAH PUTIH - MATERI PRAMUKA
PDF
Presentasi Aplikasi Persiapan ANBK 2025.pdf
PPTX
Materi-Geografi-Pendekatan-Konsep-dan-Prinsip-Geografi-Kelas-10.pptx
PPTX
Metode Pemilihan & Evaluasi Penawaran Penyedia Barang/Pek Konstruksi/Jasa Lai...
PDF
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
PDF
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar Herpina Indah Permata Sari (2).pdf
PPTX
Konsep & Strategi Penyusunan HPS _Pelatihan "Ketentuan TERBARU Pengadaan" (...
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PJOK Kelas X Terbaru 2025
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Budidaya Kelas XII SMA Terbaru 2025
Pengantar pembelajaran_Koding_dan kecerdasan artifisial
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Bahasa Inggris Kelas XII SMA Terbaru 2025
Saint Maximilian Kolbe, Polish friar, priest, missionary and martyr (indonesi...
Modul ajar kelas 5 sd kecerdasan artifisial pptx
12. KSP SD Runiah Makassar OK School.pdf
!!!!Bahan Tayang Kompetensi Manajerial-AKUNTABILITAS KINERJA-DR Asep Iwa.pptx
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PAI & BP Kelas XII Terbaru 2025
RPP Deep Learning _ MGMP Wilayah 1 (1).doc
PPT POLA PIKIR BERTUMBUH Grow Mindset_2025.pptx
[1]_120325_Penyamaan Persepsi Kepmen 63_M_KEP_2025.pdf
PPT Yudisium Ceremony Agusus 2025 - new. pdf
SEJARAH BENDERA MERAH PUTIH - MATERI PRAMUKA
Presentasi Aplikasi Persiapan ANBK 2025.pdf
Materi-Geografi-Pendekatan-Konsep-dan-Prinsip-Geografi-Kelas-10.pptx
Metode Pemilihan & Evaluasi Penawaran Penyedia Barang/Pek Konstruksi/Jasa Lai...
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar Herpina Indah Permata Sari (2).pdf
Konsep & Strategi Penyusunan HPS _Pelatihan "Ketentuan TERBARU Pengadaan" (...

m_s2_sampling.ppt

  • 1. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL (SAMPLING) Dr. Susilo, M.Pd. Program Pascasarjana Kependidikan Universitas Mulawarman
  • 2. PARADIGMA KUANTITATIF • Enumerative induction: suatu proses yang bertujuan untuk mengetahui apakah karakter yang terdapat pada populasi ditemukan pada sampel. • Membuat dugaan tentang karakter atau hubungan antar variabel pada populasi setelah melakukan pengamatan pada sampel. • Konsep generalisasi harus ada, yaitu sejauh mana temuan penelitian pada sampel bisa digeneralisasi pada populasi. • Yang menjadi fokus pembahasan adalah insiden dan frekuensi, bukan konsep dan kategori seperti pada paradigma kualitatif
  • 3. Definisi populasi dan sampel • Entitas yang diidentifikasi sebagai yang akan diteliti, bisa berupa kelompok orang, peristiwa, atau obyek benda. Seluruh anggota entitas itulah yang disebut populasi. • Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi yang diambil secara metodologis dengan teknik tertentu.
  • 6. Apa yang disebut “target population”? • Keseluruhan entitas yang diidentifikasi sebagai representasi sesuatu yang akan diselidiki dalam penelitian. • Contoh: jika Anda ingin meneliti tentang sikap anak remaja Indonesia terhadap tren pakaian, maka “target population” adalah semua laki-laki atau perempuan Indonesia yang didefinisikan sebagai berusia remaja – yaitu usia antara 12 -21 tahun.
  • 7. Apa yang disebut “accessible population” • Bagian populasi yang dapat di jangkau oleh peneliti untuk diambil sampelnya. • Penentuan accessible population ini dipengaruhi oleh waktu (time) dan sumber (resource) yang dimiliki peneliti. • Contoh: karena tidak mungkin dari segi waktu untuk melibatkan seluruh anak remaja di Indonesia, maka populasi yang akan diambil sampelnya hanya beberapa kota besar di Indonesia yang mewakili karakteristik remaja Indonesia.
  • 8. Berdasarkan kesempatan terpilihnya setiap elemen pada populasi, jenis pengambilan sampel dapat dibedakan menjadi: • Probability Sampling • Non-Probability Sampling
  • 9. Probability Sampling • Seleksi sampel dimana anggota populasi diambil dengan prosedur bahwa setiap elemen mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel (random - acak)
  • 10. Non-Probability Sampling • Metode seleksi sampel dimana anggota populasi tidak memiliki kesempatan yang sama untuk diambil menjadi anggota sampel (non-random – bukan acak).
  • 11. Non-Probability Sampling hanya layak digunakan manakala prosedur Probability Sampling tidak feasible dilakukan
  • 12. Empat jenis probability sampling: • Simple Random Sampling • Stratified Random sampling • Cluster Sampling • Systematic Sampling
  • 13. Simple Random Sampling • Semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi anggota sampel • Cara menyeleksi dengan menggunakan tabel Random Number
  • 14. Langkah-langkah menentukan sampel dengan teknik random: • Tentukan populasi Anda • Daftar semua anggota populasi • Tentukan jumlah sampel berapa prosen dari populasi yang Anda inginkan berdasarkan pertimbangan metodologis • Pilih sejumlah sampel yang sudah Anda tentukan dengan prosedur random (bisa dengan menggunakan tabel random atau teknik lotre nomor.
  • 15. Random sampling tepat digunakan apabila: • Karakteristik populasi dikategorikan homogen berdasarkan masalah yang akan diteliti. • Contoh: Anda akan meneliti kemampuan siswa, maka seluruh siswa pada satuan pendidikan tertentu (SMA, misalnya) tidak bisa dikatakan sebagai homogen karena terdapat pembagian kelas. • Akan tetapi jika Anda ingin meneliti sikap siswa terhadap tren rambut, maka seluruh siswa SMA bisa dikategorikan homogen karena mereka secara sosial sama yaitu usia remaja.
  • 16. Apabila populasi Anda tidak homogen, atau heterogen, • Maka Anda lebih tepat menggunakan teknik Stratified Random Sampling.
  • 17. Stratified Random Sampling • Ketika populasi terdapat strata dari anggotanya, maka pada setiap strata harus terwakili dalam sampel. • Cara menyeleksi: buat persentase dari strata yang ada di populasi kemudian tarik sampel dengan komposisi menurut persentase di populasi.
  • 18. Contoh Stratified Random Sampling: • 1000 populasi siswa SMA,terdiri dari: • 250 kelas orang kelas 1(25 % dari seluruh populasi) • 500 orang kelas 2 (50% dari seluruh populasi) • 250 orang kelas 3 (25 % dari seluruh populasi) • Sampel ditentukan sejumlah 100 siswa untuk diteliti, maka dari 100 orang tersebut harus mewakili prosentase kelas, yaitu: • 25 orang dari kelas 1 • 50 orang dari kelas 2 • 25 orang dari kelas 3
  • 19. Systematic Sampling • Prosedur menggunakan rumus kelipatan, artinya menghitung pilihan sampel dengan kelipatan. • Contoh: 500 populasi diambil 50 sampel. Pengambilan dengan kelipatan 10, maka pemilihan ditunjuk pada setiap kelipatan 10.
  • 20. Cluster Sampling • Unit yang dipilih sebagai sampel bukan individu tetapi lebih kepada kelompok yang sudah tertata. • Cluster sampel ini harus di pilih random dari populasi cluster juga. • Contohnya satu kelas diambil sebagai sampel karena sistem sekolah tidak memungkinkan untuk merandom individu di sekolah
  • 21. Non-Probability Sampling • Accidental Sampling • Purposive Sampling • Quota Sampling
  • 22. Accidental Sampling • Sampel diambil secara accidental (kebetulan) • Misal: wawancara siswa yang ketemu pertama dikampus, maka siswa itulah yang digunakan sampel; atau menggunakan siswa kelas yang sedang diajar sendiri sebagai sampel
  • 23. Purposive Sampling • Disebut juga jugdment sampling, artinya elemen sampel yang diambil merupakan ciri khusus (typical) dari populasi. • Misalnya, untuk memprediksi jumlah pemilih dalam pemilu suatu daerah, survey memilih sampel kecamatan atau desa dengan ciri yang mewakili karakter seluruh daerah itu. Kemudian seluruh anggota masyarakat di daerah itu diwawancarai untuk menyimpulkan prediksi suara pemilu.
  • 24. Quota Sampling • Menyeleksi kasus berciri khusus (typical) dari bermacam-macam strata dalam populasi. • Caranya: tentukan segmen dalam populasi yang akan diteliti, tentukan jumlah setiap segmen dalam populasi, tentukan jumlah kuota yang akan diberikan tiap segmen, lalu seleksi kasus tipikal untuk setiap segmen dalam populasi untuk mengisi kuota sampel.
  • 25. Seberapa Besar ukuran Sampel ditentukan? • Yang harus dikawatirkan dan menjadi hal penting dalam pengambilan sampel adalah keterwakilan (representativeness) setiap elemen dalam populasi. • Ukuran besar sampel tidak menjamin keakuratan. • Tetapi logisnya sampel yang lebih besar akan lebih representative (mewakili) daripada sampel kecil.