ORANG MUDA KATOLIK
Manakah gaya Liturgi yang
cocok untuk mereka?
Analisis socio-kultural penghayatan agama
orang muda:
• Liturgi sesudah konsili Vatikan II - nilai-
nilai dasariah a.l.
– Kristus dan Misteri Paskah-Nya harus
menjiwai seluruh doa, perayaan liturgi, tahun
liturgi, hari Minggu, sakramen-sakramen,
Ibadah Harian, yang menguduskan seluruh
hidup manusia dari hari ke hari.
– Liturgi yang baru harus berstruktur dialogis
dan mengilhami doa-doa kristiani berdasarkan
Sabda Allah. Allah membuka dialog lewat
Sabda-Nya, kita menjawab ajakan-Nya
dengan mendengarkan, memuji, bersyukur
serta mempersembahkan diri kepada-Nya.
• Orang muda selalu ada di tengah
masyarakat dan mengalir bersama
masyarakat. Kita dapat menjumpai aneka
ragam tipe orang muda di tengah gaya
hidup masyarakat yang juga beraneka
ragam, dan tak jarang menemukan
kenyataan-kenyataan kontradiktif,
• Dalam penghayatan agama, kita
menemukan aneka ragam kwalitas orang
muda. Memang dalam situasi sedemikian
ini kita berhadapan dengan aneka pribadi
orang muda dengan semangat religius
yang berbeda, selera serta minat berbeda,
serta entusiasme yang beragam terhadap
segala yang datang dari lembaga
keagamaan.
Konsep nilai-nilai yang sepantasnya
mereka miliki:
• Tiap individu adalah pribadi berpotensi
dengan kekayaan pengalaman hidup
masing-masing.
• Pemahaman tentang hidup bermasyarakat
dengan percaturan politik di dalamnya
bukanlah sekedar ideologi tetapi
merupakan jawaban atas berbagai
kebutuhan kongkrit manusia.
• Keadilan dan kebebasan bukanlah suatu
yang abstrak tetapi sebagai persoalan
nyata dari wilayah tertentu atau
pengalaman hidup suatu komunitas.
• Konsep kerja adalah sebagai ungkapan
pengembangan manusia dan bukan
sekedar sarana pencarian nafkah.
• Tanggungjawab dan ikatan pribadi adalah unsur-
unsur tetap yang harus ditanamkan sebab
dengan demikian tiap orang merealisasikan
peran-sertanya pada pembangunan sejarah dan
masa depan kemanusiaan.
• Sikap menerima dari pihak orang muda pada
struktur dan lembaga baik sosial maupun
gerejawi yang tidak membirokratisasi hidup
manusia tetapi membebaskan.
Beberapa gejala pada mereka, a.l.:
• Usaha pengembangan diri sebagai orang
katolik dalam kegiatan-kegiatan di luar
Gereja serta tingkahlaku non-religius yang
dikultus setinggi langit.
• Usaha mengikat secara langsung
pengalaman iman dengan perjuangan
dibidang politik, sosial, budaya atau secara
umum dengan jalannya sejarah.
• Pembaruan interese terhadap dimensi
eklesial dan usaha mengatasi selisih
pendapat aprioristik dalam hal sepele dan
sempit.
• Konsep tentang penghayatan iman yang
tak mungkin terpisah dari situasi budaya
dan kehidupan kongkrit.
Manakah gaya Liturgi
untuk orang muda?
• Prinsip-prinsip yang mau
dikembangkan
– Partisipasi: Orientasi pastoral tidak
berkutat hanya pada sah atau boleh-
tidaknya suatu perayaan tetapi secara
khusus harus memperhitungkan
partisipasi secara sadar dalam cara
yang aktif dan berdaya-guna (SC 11).
Selanjutnya, partisipasi itu hendaknya
sedemikian rupa selaras dengan umur,
kondisi, kebiasaan hidup serta rata-rata
taraf penghayatan religius umat
beriman (SC 19).
– Inkulturasi/ adaptasi (Akomodasi): Dalam
Liturgi, ritus dan kata-kata terkait erat satu
sama lain. Tetapi kedua-duanya masih harus
disesuaikan dengan daya-tangkap umat
beriman (SC 34).
Ini berarti dalam pembaruan Liturgi, ritus-
ritus harus disederhanakan agar lebih
dasariah dan lebih jelas, dan kata-kata yang
digunakan hendaknya diselaraskan dengan
kebiasaan dan adat-istiadat setiap suku
bangsa (SC 37 dan 38).
Bahkan dalam situasi biasa sehari-hari tanpa
adaptasi-kultural, setiap pemimpin perayaan
perlu mengusahakan penyesuaian-
penyesuaian akomodatif demi partisipasi
yang sungguh bersemangat dan berdaya-
guna, eksternal-internal, penuh iman-harap-
kasih.
Jiwa Orang Muda terkandung dalam
Jiwa Liturgi:
• Syukur pembaruan Liturgi dewasa ini
justru mengangkat nilai-nilai Liturgi
sebagai perayaan. Hal ini berdampak
luas pada peran-serta umat yang lebih
spontan lahir-bathin. Unsur dialog antara
Allah dan umat-Nya lewat simbol perayaan
lebih ditampilkan.
Lebih dibuka peluang peran-serta umat
beriman dalam berbagai tugas pelayanan
liturgis. Ketika peran-serta umat menjadi
begitu sulit maka digalakkan berbagai
penyesuaian baik akomodatif maupun
inkulturatif. Umat yang hadir diusahakan
dalam berbagai cara agar tidak menjadi
seperti orang asing atau penonton yang
bisu (SC 48).
Beberapa unsur Liturgi berikut ini perlu
dirancang secara terpadu dengan baik
bagi orang muda.
• Kreativitas: Perayaan Liturgi dewasa ini
menawarkan diri sebagai wadah
kreativitas, bukan sekedar realitas dengan
berbagai pengulangan serba mekanis.
Kreativitas sekaligus berarti ada
kebebasan untuk mengungkapkan jiwa
muda. Liturgi memiliki latarbelakang
sejarah sebagai wadah pengembangan
kreativitas dalam Roh dengan berbagai
ungkapan yang selalu baru untuk memuji,
bersyukur atas segala karya Allah yang
ajaib di tengah berbagai pengalaman
hidup manusia dalam budayanya.
Gereja menghidupkan Liturginya dan
hadir di tengah orang muda sebagai
perayaan yang selalu actual dalam
terang misteri ‘Kebangkitan’ Kristus
• Pesta: Liturgi memiliki ciri ‘pesta’ dimana
ada kegembiraan dan spontanitas, ada
ungkapan musik, nyanyian, tata-gerak,
imaginasi, puisi, keindahan hiasan dan
penampilan.
Semuanya ini mengalir dari partisipasi
lahiriah yang ditampilkan oleh semangat
pembaruan untuk melengkapi partisipasi
bathiniah yang lebih menjadi ciri
partisipasi ‘tempo doeloe’.
Gereja dewasa ini menghadirkan warna
Liturgi yang lebih hidup bagi umat
beriman sesuai dengan kebesaran Misteri
Paskah Kristus yang membawa optimisme
iman dalam cinta persaudaraan dan
keakraban satu sama lain.
• Menyatu dalam Hidup: Sabda Allah
selalu berkaitan dengan hidup manusia.
Sabda Allah yang sedemikian kuat
menguasai doa-doa dan ritus perayaan
dapat menjadi ilham paling mendasar
untuk membangun sikap hidup yang baik,
benar, bijaksana, dengan segala
optimisme iman, harap dan kasih.
Liturgi Sabda berciri dialogal antara Allah,
‘Sang Sabda’ dengan umat-Nya
terkasih.Bahkan Sabda Allah dalam
kesatuan dengan ritus dan kata-kata
menyapa pribadi dalam kemesrahan Roh
yang menyegarkan dan menggairahkan
semangat hidup.
Oleh karena itu sangat diharapkan bahwa
homili sesuai dengan hakikatnya harus
dapat membantu orang muda juga untuk
melihat hubungan antara Sabda Allah
dengan situasi hidup kongkrit yang
mereka tahu dan lihat setiap hari. Dalam
hal ini pula Liturgi sebagai sumber dan
puncak hidup dan kegiatan Gereja, akan
berperan lebih nyata.
Beberapa Inisiatif Pastoral
yang dapat dikembangkan:
 Pendidikan katekese-liturgis di sekolah-sekolah
katolik hendaknya mendapatkan perhatian yang
memadai, demikian pula kreativitas-liturgis
dalam pelaksanaan Misa sekolah menurut
Directorium de Missis cum pueris sehingga anak-
anak remaja calon orang muda katolik semakin
trampil dan mencintai segala urusan yang
berkaitan dengan Liturgi.
• Menyiapkan suatu perayaan Liturgi
bersama orang muda menuntut jarak
waktu untuk mengamati jiwa mereka
supaya memahami bahwa tidak setiap
pribadi orang muda mengharapkan hal-hal
serba ‘nyentrik’. Jangan pula menyangka
semua orang muda suka akan kotbah
yang nyentrik.
Yang pasti mereka ingin disapa dalam
keakraban kerjasama; masing-masing
menurut minat, bakat, ketrampilan, tanpa
digurui dan dipaksa tetapi lebih dipercaya.
 Mereka perlu merasa dipercaya dalam
berbagai tugas sehingga secara spontan
ingin mengembangkan kreativitasnya
secara lebih leluasa. Kita cukup
mendampingi seperlunya demi Liturgi
yang sehat dan benar. Kadang-kadang
mereka mengeluh tentang sikap Dewan
Paroki atau pastor yang kaku, arogan dan
terlalu mengatur dan membatasi.
 Pemimpin perayaan hendaknya tahu
mencipta iklim dialogal pada setiap bagian
ritual yang memberi peluang untuk
pengantar spontan sehingga mereka
selalu dibawa ke peran-serta yang sadar
dan aktif
 Perlu membangkitkan iklim kerjasama dan
komunikasi yang baik antara mereka satu
sama lain sambil membagikan tugas-tugas
secara adil dan merata. Jiwa orang muda
masih sangat peka akan komunikasi dan
relasi antara mereka sendiri, sehingga
mudah terpecah-belah karena hal-hal
kecil.
 Peran pemimpin masih tetap diperlukan
dan masih tetap dinanti sebagai sosok
pribadi yang dewasa dan bijaksana; yang
tahu membangkitkan keberanian mereka
akan tanggungjawab bersama dan tahu
memberi penghargaan positif terhadap
intuisi / gerakan hati orang muda.
• Perayaan Liturgi tak terpisahkan dari
semangat missioner. Suasana perayaan
dengan nilai-nilai Kabar Gembira harus
menyemangati mereka untuk memberi
kesaksian dalam kehidupan nyata.
Oleh karena itu tak mungkin
membayangkan suatu perayaan Ekaristi
bersama orang muda sebagai arena
hiburan belaka tanpa memetik hikmah dari
perayaan khusus itu, tanpa mengalami
kesegaran rohani dari perjumpaan ilahi
dalam doa, tanpa membangkitkan niat-
niat baru yang lebih bermutu untuk
mengisi kehidupan mereka.
• Rm. Bosco da Cunha O.Carm.

More Related Content

PPT
Mengenal kitab suci
PPT
Pel. 14 Sakramen Baptis
PPTX
Kitab Suci (Katolik) Perjanjian Baru
PDF
Spiritual Misdinar
PPTX
Pak kelas7 bahan bab4 uh1 uts sm2 dave
PPTX
Sakramen Inisiasi Menurut KHK
PPTX
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)
PPT
Pel 15 Yesus Yang Berbelas Kasih
Mengenal kitab suci
Pel. 14 Sakramen Baptis
Kitab Suci (Katolik) Perjanjian Baru
Spiritual Misdinar
Pak kelas7 bahan bab4 uh1 uts sm2 dave
Sakramen Inisiasi Menurut KHK
Katekismus Gereja Katolik (Kompendium)
Pel 15 Yesus Yang Berbelas Kasih

What's hot (20)

PPTX
Liturgi dan Kalender Gerejawi.pptx
PPT
PERALATAN MISA DAN PEMBERKATAN
PPTX
Misdinar pertemuan iii
PPTX
Ppt 3 gereja
DOC
Program Tahunan
PPT
Masa liturgi
PDF
Menjadi Katolik Hingga Dunia Terbalik
PPT
Doqma Tentang Maria.ppt
PPTX
Gereja sebagai tanda dan sarana keselamatan
PPT
Pel 6 Cara Hidup Murid Yesus Dalam Persekutuan
PPTX
Penyegaran katekis inisiasi
PPTX
Pak kelas7 bahan bab3 uh2 uas sm1 dave
PPTX
Spiritualitas Misdinar
PPT
Pembinaan iman anak & remaja misioner
PPTX
Empat Sifat Gereja Katolik
DOCX
Rekoleksi
PPTX
Sakramen Baptis
PPT
Perlengkapan Liturgi
PPTX
Pertemuan 4-Tri Tunggal Allah Bapaa.pptx
PDF
RPP SMA Pendidikan Agama Katolik dan Budi Kekerti kelas XI
Liturgi dan Kalender Gerejawi.pptx
PERALATAN MISA DAN PEMBERKATAN
Misdinar pertemuan iii
Ppt 3 gereja
Program Tahunan
Masa liturgi
Menjadi Katolik Hingga Dunia Terbalik
Doqma Tentang Maria.ppt
Gereja sebagai tanda dan sarana keselamatan
Pel 6 Cara Hidup Murid Yesus Dalam Persekutuan
Penyegaran katekis inisiasi
Pak kelas7 bahan bab3 uh2 uas sm1 dave
Spiritualitas Misdinar
Pembinaan iman anak & remaja misioner
Empat Sifat Gereja Katolik
Rekoleksi
Sakramen Baptis
Perlengkapan Liturgi
Pertemuan 4-Tri Tunggal Allah Bapaa.pptx
RPP SMA Pendidikan Agama Katolik dan Budi Kekerti kelas XI
Ad

Similar to orang-muda-katolik.ppt (20)

PPTX
FORMATIO IMAN DEWASA. Formatio iman berlangsung sepanjang hidup manusia. mema...
PPTX
PPT Katekese dan Inkulturasi Budaya - Kelompok 5.pptx
PPTX
Adven lingkungan 2014
PPTX
Spiritualitas Kader Katolik dalam menghadapi Iklim Politik.pptx
PPT
Gereja vatikan II
PPTX
RPP_Slide_Amaliah_Noverentin-Parakka.pptx
PPTX
Pendikkat Sekolah Menurut Dokumen Gereja.pptx
PPTX
MEMBANGUN PERSAUDARAAN DAN PERSEKUTUAN SEJATI [Autosaved].pptx
PDF
Pelatihan pemandu kitab suci lingkungan, paroki Kotabaru 2018
PPTX
Gereja dalam dokumen fabc 2013
PPTX
Percobaan Upload Slideshare
PPT
Pertemuan VIII
PPTX
Bahan sosialisasi bkl 2015
PDF
Kepemimpinan dan Pelayanan Transformatif
PPTX
SOSIALISASI_BAHAN_PERTEMUAN_SINODE[1].pptx
PPTX
PERAN KEMENTERIAN AGAMA DALAM MENGANTISIPASI KONFLIK SARA.pptx
DOCX
Membangun budaya dialog
PPTX
PPT David unyuk tugas agama-agamanya.pptx
PDF
Insani vol 3_no_1_jun_2016_gun_sukirman_stisip_widuri-10939-2142_530
DOCX
Interaksi 2;
FORMATIO IMAN DEWASA. Formatio iman berlangsung sepanjang hidup manusia. mema...
PPT Katekese dan Inkulturasi Budaya - Kelompok 5.pptx
Adven lingkungan 2014
Spiritualitas Kader Katolik dalam menghadapi Iklim Politik.pptx
Gereja vatikan II
RPP_Slide_Amaliah_Noverentin-Parakka.pptx
Pendikkat Sekolah Menurut Dokumen Gereja.pptx
MEMBANGUN PERSAUDARAAN DAN PERSEKUTUAN SEJATI [Autosaved].pptx
Pelatihan pemandu kitab suci lingkungan, paroki Kotabaru 2018
Gereja dalam dokumen fabc 2013
Percobaan Upload Slideshare
Pertemuan VIII
Bahan sosialisasi bkl 2015
Kepemimpinan dan Pelayanan Transformatif
SOSIALISASI_BAHAN_PERTEMUAN_SINODE[1].pptx
PERAN KEMENTERIAN AGAMA DALAM MENGANTISIPASI KONFLIK SARA.pptx
Membangun budaya dialog
PPT David unyuk tugas agama-agamanya.pptx
Insani vol 3_no_1_jun_2016_gun_sukirman_stisip_widuri-10939-2142_530
Interaksi 2;
Ad

More from DinarDorotea (20)

PPT
12066254.ppt
PPT
3232640.ppt
PPT
Kebijakan Inspektorat dalam Kementerian Agama.ppt
PPT
Harta Kekayaan Dalam Perkawinan.ppt
PPT
Hukum Adat Waris.ppt
PPT
AMORIS LAETITIA.ppt
PPT
4086793.ppt
PPT
14095243.ppt
PPT
KOMITMEN PENGURUS GEREJA.ppt
PPT
Banggakah Anda Sebagai orang Katolik.ppt
PPT
Sakramen-Sakramen.ppt
PPT
Musi Gereja.ppt
PPT
seruan Paulus.ppt
PPT
12747774.ppt
PPT
3277742.ppt
PPTX
Penyusunan Kisi-Kisi Soal.pptx
PPTX
SPIRITUALITAS GURU AGAMA KATOLIK.pptx
PPTX
pp55 tahun 2005.pptx
PPT
Memperjuangkan Masyarakat Adil Damai dan Sejahterah.ppt
PPTX
kebudayaan-dan-agama1.pptx
12066254.ppt
3232640.ppt
Kebijakan Inspektorat dalam Kementerian Agama.ppt
Harta Kekayaan Dalam Perkawinan.ppt
Hukum Adat Waris.ppt
AMORIS LAETITIA.ppt
4086793.ppt
14095243.ppt
KOMITMEN PENGURUS GEREJA.ppt
Banggakah Anda Sebagai orang Katolik.ppt
Sakramen-Sakramen.ppt
Musi Gereja.ppt
seruan Paulus.ppt
12747774.ppt
3277742.ppt
Penyusunan Kisi-Kisi Soal.pptx
SPIRITUALITAS GURU AGAMA KATOLIK.pptx
pp55 tahun 2005.pptx
Memperjuangkan Masyarakat Adil Damai dan Sejahterah.ppt
kebudayaan-dan-agama1.pptx

Recently uploaded (19)

PDF
c3oYi7NNpW3omVenymVtXLtqfSi2hzugUlVYbGlQ.pdf
PDF
6754aa176b39b (1).pdf data analisis acara
PPTX
Bahan bacaan Informatika pola pikir bertumbuh.pptx
DOCX
PROPOSAL PENGARUH PEMBERIAN MIKRONUTRIEN TERHADAP PENINGKATAN INDEKS MASA TUB...
PDF
811848831-PPT-TES-DESKRIPShhhhhhhhhI.pdf
PPTX
Flowchart Pengaplikasian Sistem Arduino.pptx
PDF
pengenalan_Iot perangkatcerdasmasdepan.pdf
PPTX
Introduction FastAPI for Professional and Student
PPTX
Materi Kesiapan Tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Ulang Tah...
PPTX
Pelatihan_Model_Pembinaan_Gen_Z_Dasar_Menengah.pptx
PPTX
PERENCANAAN MEP PERUM.MULTI CIPTA PERMAI_Type 36.pptx
PPTX
materi abimtek aplikasi ehdw bagi kader pembangunan manusia tahun 2025
PPTX
Gagal Ginjal Akut GHINA SELVIRA .pptx
PPTX
EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN INDIGOFERA.pptx
PPTX
PRESNTASI pembangunan perumahan komersil dua lantai
PPT
Modul-Projek-JAJANAN-PASAR-YANG-MENGHASILKAN-RUPIAH-Fase-C.ppt
DOCX
proposal nurul 2.docx Fix dokumen yang penting
PPTX
Presentasi Pengenalan Sel smp kelas VII semester I.pptx
PPTX
ANALISIS DATA FUNGSI INFORMATIKA SMP.pptx
c3oYi7NNpW3omVenymVtXLtqfSi2hzugUlVYbGlQ.pdf
6754aa176b39b (1).pdf data analisis acara
Bahan bacaan Informatika pola pikir bertumbuh.pptx
PROPOSAL PENGARUH PEMBERIAN MIKRONUTRIEN TERHADAP PENINGKATAN INDEKS MASA TUB...
811848831-PPT-TES-DESKRIPShhhhhhhhhI.pdf
Flowchart Pengaplikasian Sistem Arduino.pptx
pengenalan_Iot perangkatcerdasmasdepan.pdf
Introduction FastAPI for Professional and Student
Materi Kesiapan Tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Ulang Tah...
Pelatihan_Model_Pembinaan_Gen_Z_Dasar_Menengah.pptx
PERENCANAAN MEP PERUM.MULTI CIPTA PERMAI_Type 36.pptx
materi abimtek aplikasi ehdw bagi kader pembangunan manusia tahun 2025
Gagal Ginjal Akut GHINA SELVIRA .pptx
EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN INDIGOFERA.pptx
PRESNTASI pembangunan perumahan komersil dua lantai
Modul-Projek-JAJANAN-PASAR-YANG-MENGHASILKAN-RUPIAH-Fase-C.ppt
proposal nurul 2.docx Fix dokumen yang penting
Presentasi Pengenalan Sel smp kelas VII semester I.pptx
ANALISIS DATA FUNGSI INFORMATIKA SMP.pptx

orang-muda-katolik.ppt

  • 1. ORANG MUDA KATOLIK Manakah gaya Liturgi yang cocok untuk mereka?
  • 2. Analisis socio-kultural penghayatan agama orang muda: • Liturgi sesudah konsili Vatikan II - nilai- nilai dasariah a.l. – Kristus dan Misteri Paskah-Nya harus menjiwai seluruh doa, perayaan liturgi, tahun liturgi, hari Minggu, sakramen-sakramen, Ibadah Harian, yang menguduskan seluruh hidup manusia dari hari ke hari.
  • 3. – Liturgi yang baru harus berstruktur dialogis dan mengilhami doa-doa kristiani berdasarkan Sabda Allah. Allah membuka dialog lewat Sabda-Nya, kita menjawab ajakan-Nya dengan mendengarkan, memuji, bersyukur serta mempersembahkan diri kepada-Nya.
  • 4. • Orang muda selalu ada di tengah masyarakat dan mengalir bersama masyarakat. Kita dapat menjumpai aneka ragam tipe orang muda di tengah gaya hidup masyarakat yang juga beraneka ragam, dan tak jarang menemukan kenyataan-kenyataan kontradiktif,
  • 5. • Dalam penghayatan agama, kita menemukan aneka ragam kwalitas orang muda. Memang dalam situasi sedemikian ini kita berhadapan dengan aneka pribadi orang muda dengan semangat religius yang berbeda, selera serta minat berbeda, serta entusiasme yang beragam terhadap segala yang datang dari lembaga keagamaan.
  • 6. Konsep nilai-nilai yang sepantasnya mereka miliki: • Tiap individu adalah pribadi berpotensi dengan kekayaan pengalaman hidup masing-masing. • Pemahaman tentang hidup bermasyarakat dengan percaturan politik di dalamnya bukanlah sekedar ideologi tetapi merupakan jawaban atas berbagai kebutuhan kongkrit manusia.
  • 7. • Keadilan dan kebebasan bukanlah suatu yang abstrak tetapi sebagai persoalan nyata dari wilayah tertentu atau pengalaman hidup suatu komunitas. • Konsep kerja adalah sebagai ungkapan pengembangan manusia dan bukan sekedar sarana pencarian nafkah.
  • 8. • Tanggungjawab dan ikatan pribadi adalah unsur- unsur tetap yang harus ditanamkan sebab dengan demikian tiap orang merealisasikan peran-sertanya pada pembangunan sejarah dan masa depan kemanusiaan. • Sikap menerima dari pihak orang muda pada struktur dan lembaga baik sosial maupun gerejawi yang tidak membirokratisasi hidup manusia tetapi membebaskan.
  • 9. Beberapa gejala pada mereka, a.l.: • Usaha pengembangan diri sebagai orang katolik dalam kegiatan-kegiatan di luar Gereja serta tingkahlaku non-religius yang dikultus setinggi langit. • Usaha mengikat secara langsung pengalaman iman dengan perjuangan dibidang politik, sosial, budaya atau secara umum dengan jalannya sejarah.
  • 10. • Pembaruan interese terhadap dimensi eklesial dan usaha mengatasi selisih pendapat aprioristik dalam hal sepele dan sempit. • Konsep tentang penghayatan iman yang tak mungkin terpisah dari situasi budaya dan kehidupan kongkrit.
  • 11. Manakah gaya Liturgi untuk orang muda? • Prinsip-prinsip yang mau dikembangkan – Partisipasi: Orientasi pastoral tidak berkutat hanya pada sah atau boleh- tidaknya suatu perayaan tetapi secara khusus harus memperhitungkan partisipasi secara sadar dalam cara yang aktif dan berdaya-guna (SC 11).
  • 12. Selanjutnya, partisipasi itu hendaknya sedemikian rupa selaras dengan umur, kondisi, kebiasaan hidup serta rata-rata taraf penghayatan religius umat beriman (SC 19).
  • 13. – Inkulturasi/ adaptasi (Akomodasi): Dalam Liturgi, ritus dan kata-kata terkait erat satu sama lain. Tetapi kedua-duanya masih harus disesuaikan dengan daya-tangkap umat beriman (SC 34).
  • 14. Ini berarti dalam pembaruan Liturgi, ritus- ritus harus disederhanakan agar lebih dasariah dan lebih jelas, dan kata-kata yang digunakan hendaknya diselaraskan dengan kebiasaan dan adat-istiadat setiap suku bangsa (SC 37 dan 38).
  • 15. Bahkan dalam situasi biasa sehari-hari tanpa adaptasi-kultural, setiap pemimpin perayaan perlu mengusahakan penyesuaian- penyesuaian akomodatif demi partisipasi yang sungguh bersemangat dan berdaya- guna, eksternal-internal, penuh iman-harap- kasih.
  • 16. Jiwa Orang Muda terkandung dalam Jiwa Liturgi: • Syukur pembaruan Liturgi dewasa ini justru mengangkat nilai-nilai Liturgi sebagai perayaan. Hal ini berdampak luas pada peran-serta umat yang lebih spontan lahir-bathin. Unsur dialog antara Allah dan umat-Nya lewat simbol perayaan lebih ditampilkan.
  • 17. Lebih dibuka peluang peran-serta umat beriman dalam berbagai tugas pelayanan liturgis. Ketika peran-serta umat menjadi begitu sulit maka digalakkan berbagai penyesuaian baik akomodatif maupun inkulturatif. Umat yang hadir diusahakan dalam berbagai cara agar tidak menjadi seperti orang asing atau penonton yang bisu (SC 48).
  • 18. Beberapa unsur Liturgi berikut ini perlu dirancang secara terpadu dengan baik bagi orang muda. • Kreativitas: Perayaan Liturgi dewasa ini menawarkan diri sebagai wadah kreativitas, bukan sekedar realitas dengan berbagai pengulangan serba mekanis.
  • 19. Kreativitas sekaligus berarti ada kebebasan untuk mengungkapkan jiwa muda. Liturgi memiliki latarbelakang sejarah sebagai wadah pengembangan kreativitas dalam Roh dengan berbagai ungkapan yang selalu baru untuk memuji, bersyukur atas segala karya Allah yang ajaib di tengah berbagai pengalaman hidup manusia dalam budayanya.
  • 20. Gereja menghidupkan Liturginya dan hadir di tengah orang muda sebagai perayaan yang selalu actual dalam terang misteri ‘Kebangkitan’ Kristus
  • 21. • Pesta: Liturgi memiliki ciri ‘pesta’ dimana ada kegembiraan dan spontanitas, ada ungkapan musik, nyanyian, tata-gerak, imaginasi, puisi, keindahan hiasan dan penampilan.
  • 22. Semuanya ini mengalir dari partisipasi lahiriah yang ditampilkan oleh semangat pembaruan untuk melengkapi partisipasi bathiniah yang lebih menjadi ciri partisipasi ‘tempo doeloe’.
  • 23. Gereja dewasa ini menghadirkan warna Liturgi yang lebih hidup bagi umat beriman sesuai dengan kebesaran Misteri Paskah Kristus yang membawa optimisme iman dalam cinta persaudaraan dan keakraban satu sama lain.
  • 24. • Menyatu dalam Hidup: Sabda Allah selalu berkaitan dengan hidup manusia. Sabda Allah yang sedemikian kuat menguasai doa-doa dan ritus perayaan dapat menjadi ilham paling mendasar untuk membangun sikap hidup yang baik, benar, bijaksana, dengan segala optimisme iman, harap dan kasih.
  • 25. Liturgi Sabda berciri dialogal antara Allah, ‘Sang Sabda’ dengan umat-Nya terkasih.Bahkan Sabda Allah dalam kesatuan dengan ritus dan kata-kata menyapa pribadi dalam kemesrahan Roh yang menyegarkan dan menggairahkan semangat hidup.
  • 26. Oleh karena itu sangat diharapkan bahwa homili sesuai dengan hakikatnya harus dapat membantu orang muda juga untuk melihat hubungan antara Sabda Allah dengan situasi hidup kongkrit yang mereka tahu dan lihat setiap hari. Dalam hal ini pula Liturgi sebagai sumber dan puncak hidup dan kegiatan Gereja, akan berperan lebih nyata.
  • 27. Beberapa Inisiatif Pastoral yang dapat dikembangkan:  Pendidikan katekese-liturgis di sekolah-sekolah katolik hendaknya mendapatkan perhatian yang memadai, demikian pula kreativitas-liturgis dalam pelaksanaan Misa sekolah menurut Directorium de Missis cum pueris sehingga anak- anak remaja calon orang muda katolik semakin trampil dan mencintai segala urusan yang berkaitan dengan Liturgi.
  • 28. • Menyiapkan suatu perayaan Liturgi bersama orang muda menuntut jarak waktu untuk mengamati jiwa mereka supaya memahami bahwa tidak setiap pribadi orang muda mengharapkan hal-hal serba ‘nyentrik’. Jangan pula menyangka semua orang muda suka akan kotbah yang nyentrik.
  • 29. Yang pasti mereka ingin disapa dalam keakraban kerjasama; masing-masing menurut minat, bakat, ketrampilan, tanpa digurui dan dipaksa tetapi lebih dipercaya.
  • 30.  Mereka perlu merasa dipercaya dalam berbagai tugas sehingga secara spontan ingin mengembangkan kreativitasnya secara lebih leluasa. Kita cukup mendampingi seperlunya demi Liturgi yang sehat dan benar. Kadang-kadang mereka mengeluh tentang sikap Dewan Paroki atau pastor yang kaku, arogan dan terlalu mengatur dan membatasi.
  • 31.  Pemimpin perayaan hendaknya tahu mencipta iklim dialogal pada setiap bagian ritual yang memberi peluang untuk pengantar spontan sehingga mereka selalu dibawa ke peran-serta yang sadar dan aktif
  • 32.  Perlu membangkitkan iklim kerjasama dan komunikasi yang baik antara mereka satu sama lain sambil membagikan tugas-tugas secara adil dan merata. Jiwa orang muda masih sangat peka akan komunikasi dan relasi antara mereka sendiri, sehingga mudah terpecah-belah karena hal-hal kecil.
  • 33.  Peran pemimpin masih tetap diperlukan dan masih tetap dinanti sebagai sosok pribadi yang dewasa dan bijaksana; yang tahu membangkitkan keberanian mereka akan tanggungjawab bersama dan tahu memberi penghargaan positif terhadap intuisi / gerakan hati orang muda.
  • 34. • Perayaan Liturgi tak terpisahkan dari semangat missioner. Suasana perayaan dengan nilai-nilai Kabar Gembira harus menyemangati mereka untuk memberi kesaksian dalam kehidupan nyata.
  • 35. Oleh karena itu tak mungkin membayangkan suatu perayaan Ekaristi bersama orang muda sebagai arena hiburan belaka tanpa memetik hikmah dari perayaan khusus itu, tanpa mengalami kesegaran rohani dari perjumpaan ilahi dalam doa, tanpa membangkitkan niat- niat baru yang lebih bermutu untuk mengisi kehidupan mereka.
  • 36. • Rm. Bosco da Cunha O.Carm.