Oleh :Yondina tabuni
Komunikasi
Jaringan
Protokol Pada transport layer TCP/IP terdiri
atas: TCP dan UDP
UDP adalah protokol yang sifatnya unreliable dan
connectionless.
TCP adalah protokol yang sifatnya reliable dan connection-
oriented.
Setiap proses pada aplikasi harus mendefinisikan protokol
transport mana yang akan digunakan. Contoh: HTTP,
FTP, SMTP menggunakan TCP, Sedangkan DNS,
internet telephony menggunakan UDP.
Multiplexing - Demultiplexing
Dalam jaringan TCP/IP beberapa proses dapat
dikirimkan secara bersama-sama dari sebuah host
melalui multiplexing.
Pada sisi penerima, demultiplexing mengijinkan
alokasi pesan pada proses yang sesuai.
Seperti diketahui, masing-masing proses dibedakan
berdasarkan nomor Port.
User Datagram Protocol
Didefiniskan dalam RFC 768.
- UDP mengambil pesan dari proses aplikasi,
- menambahkan sumber dan tujuan port (untuk
multiplexing/demultiplexing),
- menambahkan beberapa header kecil,
- mengirimkan segment tersebut ke network layer untuk
dikirimkan.
User Datagram Protocol
Pada sisi penerima:
- Segment tiba di sisi penerima,
- UDP mengidentifikasi alamat port tujuan untuk dapat
mengalokasikan pesan pada proses yang sesuai.
Terlihat bahwa UDP tidak menggunakan proses inisialisasi
koneksi sebelum sebuah segment dikirimkan. Karena itu
UDP disebut sebagai connectionless protocol.
Alasan Menggunakan UDP
Tidak ada proses penetapan (establishment) koneksi
 memperkecil delay.
Memiliki jumlah header lebih kecil daripada TCP 
memperkecil delay, mempercepat proses transmisi.
Tidak ada kondisi-kondisi tertentu yang harus
dilakukan, misalnya congestion control, sequence,
acknowledgment seperti halnya pada TCP 
memperkecil delay.
Transport Control Protocol
TCP adalah connection-oriented protocol.
TCP menjamin bahwa data yang dikirimkan pasti diterima
oleh receiver dengan benar (reliable data transfer).
TCP memberi layanan komunikasi full-duplex.
Koneksi pada TCP merupakan koneksi point-to-point.
Model Koneksi TCP
Model koneksi TCP protocol terdiri atas 3 fase, yaitu:
- Fase penetapan (establishment) koneksi.
- Fase transaksi pesan.
- Fase penutupan koneksi.
Fase Penetapan Koneksi TCP
 Fase penetapan koneksi TCP disebut sebagai: three-
way handshake.
1. Sender mengirimkan TCP segment dengan nilai
SYN=1. Sender juga mengirimkan informasi sequence
number (isn) yang digenerate secara random.
2. TCP SYN segment diterima oleh receiver. Receiver
mengalokasikan buffer memory dan variable untuk koneksi
yang diminta serta mengirimkan segment TCP berisi:
SYN=1, Acknowledgment field berisi isn dari sender + 1
dan sequence number berisi sembarang angka yang
digenerate secara random oleh receiver.
Fase Penetapan Koneksi TCP
2. TCP SYN segment diterima oleh receiver. Receiver
mengalokasikan buffer memory dan variable untuk
koneksi yang diminta serta mengirimkan segment TCP
berisi: SYN=1, Acknowledgment field berisi isn
dari sender + 1 dan sequence number berisi
sembarang angka yang digenerate secara random
oleh receiver.
Fase Penetapan Koneksi TCP
3. Setelah menerima TCP segment dari receiver, Sender
mengirimkan kembali TCP segment ketiga yang berisi
SYN=1, sequence number berisi isn dari receiver +
1 dan Acknowledgment field berisi isn dari sender +
1.
Fase Penutupan Koneksi TCP
Sender memulai penutupan koneksi dengan
mengirimkan TCP segment dengan nilai FIN=1.
Receiver mengirimkan TCP segment ACK.
Sender menunggu sampai Receiver mengirimkan TCP
segment berikutnya.
Sender mengirim TCP segment ACK.
Setelah periode waktu tertentu koneksi tertutup.
Fase Transaksi Pesan TCP
TCP melakukan transaksi pesan dengan menggunakan
sliding-window protocol.
Saat pengirim mengirim pesan, misalnya dengan
isn=1, receiver mengirim acknowledgment dengan
ACK=2. Artinya, pesan dengan isn=1 telah
deterima, selanjutnya kirimkan pesan dengan
isn=2.
Dan seterusnya sampai semua TCP segment
dikirimkan.
Fase Transaksi Pesan TCP
Pengiriman TCP segment (pesan) seperti pada contoh
di atas menggunakan window size=1.
Model ini disebut juga sebagai Stop-And-Wait.
Kelemahan model ini adalah munculnya delay yang
cukup besar karena pesan berikut baru bisa dikirimkan
setelah sender menerima ACK.
Model Stop-And-Wait diperbaiki dengan menggunakan
model Go-Back-N.
Dengan window size Sebesar N, sebanyak N-pesan
dapat dikirimkan pada satu saat
Model ini juga dipakai untuk flow-control.
Fase Transaksi Pesan TCP
Gambar di atas adalah contoh transaksi TCP dengan
window size=3.
Sender mengirimkan 3 pesan sekaligus.
Receiver menerima 3 pesan tersebut, selanjutnya
receiver mengirimkan ACK=4. Artinya, pesan
dengan isn=1,2 dan 3 telah deterima, selanjutnya
kirimkan pesan dimulai dengan isn=4. Dan
seterusnya.
Sekian dan terimakasih

More Related Content

PPT
transport layer protocol
PPT
Transport layer
PPT
TRANSPORT LAYER UDP TCP
DOCX
Transport Layer
PPTX
Jaringan komputer 10
PDF
Jarkom - Jilid V.3
PPTX
Transpot layer
PPT
Tcpip Suite
transport layer protocol
Transport layer
TRANSPORT LAYER UDP TCP
Transport Layer
Jaringan komputer 10
Jarkom - Jilid V.3
Transpot layer
Tcpip Suite

What's hot (19)

DOCX
Materi FTP(File Transfer Protokol) dan NTP(Network Transfer Protokol)
PPTX
Tugas Kuliah Flow Control Error dan Selective Repeat ARQ
PDF
Laporan chatting server dan client
PDF
10 transport layer (tcp&udp)
PDF
Materi ftp dan telnet
PDF
Jarkom - Jilid V.2
PPTX
Ftp server
PPT
Jk s j-1
PDF
Flow control
PPT
Protokol transfer file
PPTX
Trivial file transfer protocol (tftp)
PPTX
FTP Server
DOCX
Network Scanning & Network Probing
PPTX
Tentang port
PPTX
Web Server, DNS Server, dan FTP Server
PPT
Transport layer
PPT
Internet Control Message protocol ICMP
PDF
Tugas pemrograman III_1100631028
Materi FTP(File Transfer Protokol) dan NTP(Network Transfer Protokol)
Tugas Kuliah Flow Control Error dan Selective Repeat ARQ
Laporan chatting server dan client
10 transport layer (tcp&udp)
Materi ftp dan telnet
Jarkom - Jilid V.2
Ftp server
Jk s j-1
Flow control
Protokol transfer file
Trivial file transfer protocol (tftp)
FTP Server
Network Scanning & Network Probing
Tentang port
Web Server, DNS Server, dan FTP Server
Transport layer
Internet Control Message protocol ICMP
Tugas pemrograman III_1100631028
Ad

Similar to pemecahan masalah transport layer tcp udp (20)

PPTX
Kelompok 6
PPTX
Kelompok 6
DOCX
Kali ini saya baru saja memperoleh pengetahuan tentang protokol tcp dan udp
PPTX
Jaringan Komputer : Konsep TCP/IP
PPTX
Transport layer
PDF
Bab jenis protokol jaringan
PPTX
PPT TRANSPORT LAYER PROTOCOL Transport_layer.pptx
PDF
07 tk 1073 layer transport
PPT
Transport layer
DOC
introduction tcpip
PPTX
Prestation OSI Layer dan TCP IP
DOC
Pendahuluan
PPT
Pengantar jarkom-1-4 tcp ip
PPTX
Makalah lapisan osi layerr pwpoin
PPT
Tentang TCP/IP
PPTX
iejshaueshahwhshqbeuwjebabwue sjhssj.pptx
PDF
JK TGS1 SIMLM1 2301010012 Evan Andhika.pdf
DOCX
Lalu Lintas pengiriman data
PDF
Transport Layer: Protocol UDP dan Protocol TCP
Kelompok 6
Kelompok 6
Kali ini saya baru saja memperoleh pengetahuan tentang protokol tcp dan udp
Jaringan Komputer : Konsep TCP/IP
Transport layer
Bab jenis protokol jaringan
PPT TRANSPORT LAYER PROTOCOL Transport_layer.pptx
07 tk 1073 layer transport
Transport layer
introduction tcpip
Prestation OSI Layer dan TCP IP
Pendahuluan
Pengantar jarkom-1-4 tcp ip
Makalah lapisan osi layerr pwpoin
Tentang TCP/IP
iejshaueshahwhshqbeuwjebabwue sjhssj.pptx
JK TGS1 SIMLM1 2301010012 Evan Andhika.pdf
Lalu Lintas pengiriman data
Transport Layer: Protocol UDP dan Protocol TCP
Ad

pemecahan masalah transport layer tcp udp

  • 2. Protokol Pada transport layer TCP/IP terdiri atas: TCP dan UDP UDP adalah protokol yang sifatnya unreliable dan connectionless. TCP adalah protokol yang sifatnya reliable dan connection- oriented. Setiap proses pada aplikasi harus mendefinisikan protokol transport mana yang akan digunakan. Contoh: HTTP, FTP, SMTP menggunakan TCP, Sedangkan DNS, internet telephony menggunakan UDP.
  • 3. Multiplexing - Demultiplexing Dalam jaringan TCP/IP beberapa proses dapat dikirimkan secara bersama-sama dari sebuah host melalui multiplexing. Pada sisi penerima, demultiplexing mengijinkan alokasi pesan pada proses yang sesuai. Seperti diketahui, masing-masing proses dibedakan berdasarkan nomor Port.
  • 4. User Datagram Protocol Didefiniskan dalam RFC 768. - UDP mengambil pesan dari proses aplikasi, - menambahkan sumber dan tujuan port (untuk multiplexing/demultiplexing), - menambahkan beberapa header kecil, - mengirimkan segment tersebut ke network layer untuk dikirimkan.
  • 5. User Datagram Protocol Pada sisi penerima: - Segment tiba di sisi penerima, - UDP mengidentifikasi alamat port tujuan untuk dapat mengalokasikan pesan pada proses yang sesuai. Terlihat bahwa UDP tidak menggunakan proses inisialisasi koneksi sebelum sebuah segment dikirimkan. Karena itu UDP disebut sebagai connectionless protocol.
  • 6. Alasan Menggunakan UDP Tidak ada proses penetapan (establishment) koneksi  memperkecil delay. Memiliki jumlah header lebih kecil daripada TCP  memperkecil delay, mempercepat proses transmisi. Tidak ada kondisi-kondisi tertentu yang harus dilakukan, misalnya congestion control, sequence, acknowledgment seperti halnya pada TCP  memperkecil delay.
  • 7. Transport Control Protocol TCP adalah connection-oriented protocol. TCP menjamin bahwa data yang dikirimkan pasti diterima oleh receiver dengan benar (reliable data transfer). TCP memberi layanan komunikasi full-duplex. Koneksi pada TCP merupakan koneksi point-to-point.
  • 8. Model Koneksi TCP Model koneksi TCP protocol terdiri atas 3 fase, yaitu: - Fase penetapan (establishment) koneksi. - Fase transaksi pesan. - Fase penutupan koneksi.
  • 9. Fase Penetapan Koneksi TCP  Fase penetapan koneksi TCP disebut sebagai: three- way handshake. 1. Sender mengirimkan TCP segment dengan nilai SYN=1. Sender juga mengirimkan informasi sequence number (isn) yang digenerate secara random. 2. TCP SYN segment diterima oleh receiver. Receiver mengalokasikan buffer memory dan variable untuk koneksi yang diminta serta mengirimkan segment TCP berisi: SYN=1, Acknowledgment field berisi isn dari sender + 1 dan sequence number berisi sembarang angka yang digenerate secara random oleh receiver.
  • 10. Fase Penetapan Koneksi TCP 2. TCP SYN segment diterima oleh receiver. Receiver mengalokasikan buffer memory dan variable untuk koneksi yang diminta serta mengirimkan segment TCP berisi: SYN=1, Acknowledgment field berisi isn dari sender + 1 dan sequence number berisi sembarang angka yang digenerate secara random oleh receiver.
  • 11. Fase Penetapan Koneksi TCP 3. Setelah menerima TCP segment dari receiver, Sender mengirimkan kembali TCP segment ketiga yang berisi SYN=1, sequence number berisi isn dari receiver + 1 dan Acknowledgment field berisi isn dari sender + 1.
  • 12. Fase Penutupan Koneksi TCP Sender memulai penutupan koneksi dengan mengirimkan TCP segment dengan nilai FIN=1. Receiver mengirimkan TCP segment ACK. Sender menunggu sampai Receiver mengirimkan TCP segment berikutnya. Sender mengirim TCP segment ACK. Setelah periode waktu tertentu koneksi tertutup.
  • 13. Fase Transaksi Pesan TCP TCP melakukan transaksi pesan dengan menggunakan sliding-window protocol. Saat pengirim mengirim pesan, misalnya dengan isn=1, receiver mengirim acknowledgment dengan ACK=2. Artinya, pesan dengan isn=1 telah deterima, selanjutnya kirimkan pesan dengan isn=2. Dan seterusnya sampai semua TCP segment dikirimkan.
  • 14. Fase Transaksi Pesan TCP Pengiriman TCP segment (pesan) seperti pada contoh di atas menggunakan window size=1. Model ini disebut juga sebagai Stop-And-Wait. Kelemahan model ini adalah munculnya delay yang cukup besar karena pesan berikut baru bisa dikirimkan setelah sender menerima ACK. Model Stop-And-Wait diperbaiki dengan menggunakan model Go-Back-N. Dengan window size Sebesar N, sebanyak N-pesan dapat dikirimkan pada satu saat Model ini juga dipakai untuk flow-control.
  • 15. Fase Transaksi Pesan TCP Gambar di atas adalah contoh transaksi TCP dengan window size=3. Sender mengirimkan 3 pesan sekaligus. Receiver menerima 3 pesan tersebut, selanjutnya receiver mengirimkan ACK=4. Artinya, pesan dengan isn=1,2 dan 3 telah deterima, selanjutnya kirimkan pesan dimulai dengan isn=4. Dan seterusnya.