SlideShare a Scribd company logo
Open System Interconnection
Transmission Control
Protocol/Internet Protocol
Perbandingan Layer (Open System Interconnection) OSI dan TCP-IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
Application Application
Presentation Presentation
Session Session
Transport Transport
Network Network
Data-Link Data-Link
Physical Physical
Data
Segments
Packets
Frames
Bits
Data
Data
Link Fisik
User A User B
Perbandingan Layer (Open System Interconnection) OSI dan TCP-IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
Application
Presentation
Session
Transport
Network
Data-Link
Physical
Host Layers
Menjamin
pengiriman data
secara akurat antar
perangkat
Application
Presentation
Session
Transport
Application
Presentation
Session
Transport
Network
Data-Link
Physical
Media Layers
Mengontrol pengiriman
pesan secara fisik
melalui jaringan
Network
Data-Link
Physical
 Pertukaran data secara fisik
terjadi pada lapis fisik,
 Deretan bit pembentuk data
di ubah menjadi sinyal-
sinyal listrik yang akan
melewati media transmisi,
 Diperlukan sinyal yang
cocok untuk lewat di media
transmisi tertentu.
 Media transmisi yaitu :
• kabel logam,
• kabel optik dan
• gelombang radio
Application
Presentation
Session
Transport
Network
Data-Link
Physical
Menyajikan format data
untuk lapis fisik /
pembentukan frame,
pengendalian kesalahan
(Error Control)
Pengendalian arus data
(flow control)
Application
Presentation
Session
Transport
Network
Data-Link
Physical
Untuk meneruskan
paket-paket dari satu
node ke node yang lain
dalam jaringan komputer
Fungsi utama :
• Pengalamatan
• Memilih jalan (routing)
Contoh Protokol
• IP
• ICMP
Application
Presentation
Session
Transport
Network
Data-Link
Physical
 Berfungsi untuk transfer data
yang handal, bertanggung
jawab atas keutuhan data
dalam transmisi data dalam
melakukan hubungan
pertukaran data antara kedua
belah fihak
 Paketisasi :
• panjang paket
• banyaknya paket,
• penyusunannya
• kapan paket-paket tersebut
dikirimkan
Application
Presentation
Session
Transport
Network
Data-Link
Physical
 Berfungsi untuk mengontrol
komunikasi antar aplikasi,
membangun, memelihara dan
mengakhiri sesi antar aplikasi.
 Contoh pelayanan atau
protokolnya:
• XWINDOWS, SQL, RPC,
NETBEUI, Apple Talk Session
Protocol (ASP), dan Digital
Network Architecture Session
Control Program (DNASCP)
 Penggunaan lapis sesi akan
menyebabkan proses pertukaran
data dilakukan secara bertahap
tidak sekaligus
Application
Presentation
Session
Transport
Network
Data-Link
Physical
 Untuk mengemas data dari sisi
aplikasi sehingga mudah untuk
lapisan sesi mengirimkannya
atau sebaliknya,
 Berfungsi untuk mengatasi
perbedaan format data,
kompresi, dan enkripsi data
 Contoh pelayanan atau
protokolnya:
• ASCII, JPEG, MPEG, Quick
Time, MPEG, TIFF, PICT,
MIDI, dan EBCDIC.
Application
Presentation
Session
Transport
Network
Data-Link
Physical
Sebagai interface bagi
user untuk berinteraksi
melalui suatu program
aplikasi (software)
Contoh pelayanan atau
protokolnya:
• e-mail (pop3, smtp)
• file transfer (ftp)
• browsing (http)
Application
Presentation
Session
Transport
Network
Data-Link
Physical
TCP/IP Model
14
• Application layer (Layer 4) model
TCP/IP berkutat dengan urusan
presentasi, encoding dan dialog
control.
• TCP/IP mengkombinasikan session,
presentation dan application dalam
satu layer dan mengasumsikan data
telah siap dienkapsulasi pada layer
berikutnya.
15
 Transport layer (layer 3 TCP/IP) berkutat
dengan urusan :
 quality of service dari reliability
 flow control
 dan error corection.
 Salah satu dari protokolnya, transmission
control protocol (TCP), menyediakan cara
yang fleksibel dan sempurna untuk
komunikasi jaringan yang reliable, well-
flowing, low-error.
16
 TCP berdialog antara pengirim dan
penerima ketika melakukan enkapsulasi
data ke dalam segment.
 TCP adalah protokol connection-oriented,
artinya segment bergerak bolak balik
antara dua host untuk memberitahukan
bahwa koneksi terjadi selama waktu
tertentu (packet switching).
17
 Internet layer (Layer 2 TCP/IP) berfungsi
mengirim paket antara jaringan yang berbeda
dan menentukan lintasan yang ditempuh.
 Protokol spesifik layer ini adalah Internet
protocol (IP).
 Jalan terbaik tekad dan packet switching
terjadi pada lapisan ini. Pikirkan hal ini
dalam hal sistem pos. Bila Anda
mengirim surat, Anda tidak tahu
bagaimana sampai di sana (ada rute
berbagai kemungkinan), tetapi Anda
melakukan perawatan yang tiba.
18
o Network layer (Layer 1 TCP/IP) juga
disebut layer host-to-network.
o Layer ini menyediakan segala
sesuatu yang dibutuhkan paket data
untuk membuat sambungan
langsung (physical link) termasuk
detil teknologi LAN dan WAN dan
seluruh detil dalam Physical dan
Data link layer (Layer 1 dan layer 2 19
Perbandingan Layer (Open System Interconnection) OSI dan TCP-IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
21
32 bit, 4 blok (1 blok = 8 bit), tiap blok
dipisahkan dengan “.” (dot)
Ilustrasi :
xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
X adalah 0 atau 1 (biner)
Contoh IP
• Biner : 11000000.10101000.00000010. 00000001
• Decimal : 192.168.2.1
IP : alamat host
• 192.168.2.1
Netmask : pembatas network
• 255.255.255.0
Broadcast : alamat network
• 192.168.2.255
IP : 192 . 168 . 10 . 1
Dalam biner :
11000000.10101000.00001010.00000001
Netmask : 255.255.255.0
Broadcast : 192.168.10.255
Biasa juga ditulis 192.168.10.0/24
“24” berasal dari jmlh bit netmask :
11111111.11111111.11111111.00000000
Subnet Mask Nilai CIDR
255.128.0.0 /9
255.192.0.0 /10
255.224.0.0 /11
255.240.0.0 /12
255.248.0.0 /13
255.252.0.0 /14
255.254.0.0 /15
255.255.0.0 /16
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.255.0 /24
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30
CIDR (Classless Inter-Domain
Routing)
Misalnya ada network 192.168.2.0/29
Tentukan :
• Jumlah host (IP dari berapa s.d. berapa?)
• Netmask
• Broadcast address
 Prefix /29 biner nya : 11111111.11111111.11111111.11111000
 Jlh host (IP) dihitung bds bit 0 yang ada : yaitu rentang 000 s.d. 111, detilnya
:
000 = 0 : netID
001 = 1 : IP host
010 = 2 : IP host
011 = 3 : IP host
100 = 4 : IP host
101 = 5 : IP host
110 = 6 : IP host
111 = 7 : Broadcast Address
 Bit awal = netID, Bit akhir : broadcast addr
 jumlah host = 6 (192.168.2.1 sd. 192.168.2.6)
 Netmask = 255.255.255.248
 Broadcast = 192.168.2.7
Karakteristik Kelas A Kelas B Kelas C
Bit pertama 0 10 110
Panjang NetID 8 bit 16 bit 24 bit
Panjang HostID 24 bit 16 bit 8 bit
Byte pertama 0 – 127 128 – 191 192 – 223
Jumlah network 126 kelas A (0 dan 127
dicadangkan)
16.384 kelas B 2.097.152 kelas C
Jumlah host IP 16.777.214 IP address
pada tiap kelas A
65.532 IP address
pada tiap kelas B
254 IP address pada
tiap kelas C
Karakteristik Kelas D Kelas E
4 Bit pertama 1110 1111
Bit multicast 28 bit -
Byte Inisial 224 – 247 248 – 255
Bit cadangan - 28 bit
Jumlah 268.435.455 kelas D 268.435.455 kelas E
Deskripsi Digunakan untuk multicast dicadangkan utk keperluan
eksperimental
IP Private
• 192.x.x.x
• 10.x.x.x
• 172.x.x.x
IP Public
• Selain diatas
a network node equipped for interfacing
with another network that uses different
protocols.
Gateway adalah remote host address
interface yang digunakan sebagai penerus
paket network lainnya
Contoh :
 Subnetting adalah sebuah teknik yang mengizinkan
para administrator jaringan untuk memanfaatkan 32 bit
IP address yang tersedia dengan lebih efisien.
Subnetting prosesnya meliputi 4 hal : jumlah subnet,
jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan
broadcast yang valid.
Soal :
Subnetting seperti apa yang terjadi dengan
sebuah NETWORK ADDRESS
192.168.1.0/26 ?
Subnetting seperti apa yang terjadi dengan
sebuah NETWORK ADDRESS
192.168.1.0/26
 Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari
1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk
kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah
Subnet adalah 22 = 4 subnet
 Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah
adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada
oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah
26 – 2 = 62 host
Subnetting seperti apa yang terjadi dengan
sebuah NETWORK ADDRESS
192.168.1.0/26
Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet
terakhir subnet mask) = 64. Subnet
berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan
128+64=192. Jadi subnet
lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
Subnetting seperti apa yang terjadi dengan
sebuah NETWORK ADDRESS
192.168.1.0/26
 alamat host dan broadcast yang valid yaitu :
Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192
Host Pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193
Host Terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254
Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255
Perbandingan Layer (Open System Interconnection) OSI dan TCP-IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)

More Related Content

PPT
12081368gjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjg.ppt
PPT
Jaringan komputer
PDF
Kuliah 3 4
PPT
Data Communication VS Networking OSI.ppt
PDF
MikroTik Fundamental by Akrom Musajid.pdf
PDF
Mikrotik fundamental
PPTX
Layer osi,tcpip
PDF
Wide area network
12081368gjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjg.ppt
Jaringan komputer
Kuliah 3 4
Data Communication VS Networking OSI.ppt
MikroTik Fundamental by Akrom Musajid.pdf
Mikrotik fundamental
Layer osi,tcpip
Wide area network

Similar to Perbandingan Layer (Open System Interconnection) OSI dan TCP-IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) (20)

DOCX
Tugas Komputer jaringan 1
PPTX
Subnetting.pptx
PPTX
Konsep tcp
PPTX
Transport Control Protokol / Internet Protokol
PPTX
PPTX
Komunikasi data kuliah online ke 5
PPTX
Komunikasi data pertemuan 1
PPTX
Komunikasi data kuliah online ke 5 1
PPTX
Komunikasi data kuliah online ke 5
PPTX
Pengantar sistem
PPTX
Komunikasi data kuliah online ke 5 1
PPTX
Komunikasi data kuliah online ke 5
PPTX
Komunikasi data kuliah online ke 5
PPTX
Pengantar sistem
PPTX
Pengantar Sistem Informasi
PPTX
Komunikasi data kuliah online ke 5
PPTX
Pengantar Sistem Teknologi Informasi
PPTX
Komunikasi data
PPTX
Komunikasi data kuliah online ke 5
PPTX
Komunikasi data kuliah online ke 5
Tugas Komputer jaringan 1
Subnetting.pptx
Konsep tcp
Transport Control Protokol / Internet Protokol
Komunikasi data kuliah online ke 5
Komunikasi data pertemuan 1
Komunikasi data kuliah online ke 5 1
Komunikasi data kuliah online ke 5
Pengantar sistem
Komunikasi data kuliah online ke 5 1
Komunikasi data kuliah online ke 5
Komunikasi data kuliah online ke 5
Pengantar sistem
Pengantar Sistem Informasi
Komunikasi data kuliah online ke 5
Pengantar Sistem Teknologi Informasi
Komunikasi data
Komunikasi data kuliah online ke 5
Komunikasi data kuliah online ke 5
Ad

Recently uploaded (20)

PDF
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
PPTX
MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx
PPT
KOMITMEN MENULIS DI BLOG IGTIK PB PGRI.ppt
PDF
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
PPTX
Metode Pemilihan & Evaluasi Penawaran Penyedia Barang/Pek Konstruksi/Jasa Lai...
PPTX
Slide_Berpikir_Komputasional_Pola_Algoritma_Kelas5SD.pptx
PPTX
SISTEM POLITIK DAN PEMERINTAHAN INDONESIA.pptx
PDF
Sosialisasi Menu DAK NF TA 2026 Promkeskom.pdf
PDF
Presentasi Aplikasi Persiapan ANBK 2025.pdf
PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PPTX
PPT POLA PIKIR BERTUMBUH Grow Mindset_2025.pptx
PPTX
Modul ajar kelas 5 sd kecerdasan artifisial pptx
PPTX
SEJARAH BENDERA MERAH PUTIH - MATERI PRAMUKA
PDF
Sosialisasi CKG SEKOLAH untuk Nakes V1.2.pdf
PPTX
Sistem Pencernaan Manusia IPAS Presentasi Pendidikan Hijau Kuning Bingkai Ilu...
PPTX
!!!!Bahan Tayang Kompetensi Manajerial-AKUNTABILITAS KINERJA-DR Asep Iwa.pptx
DOC
RPP Deep Learning _ MGMP Wilayah 1 (1).doc
PDF
Ilmu tentang pengembangan teknologi pembelajaran
PPTX
Presentasi Al-Quran Hadits Kelompok XI.1
PDF
KKA-Kelas X-BAB 1- Pemecahan Masalah Kompleks dalam Kehidupan.pdf
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx
KOMITMEN MENULIS DI BLOG IGTIK PB PGRI.ppt
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
Metode Pemilihan & Evaluasi Penawaran Penyedia Barang/Pek Konstruksi/Jasa Lai...
Slide_Berpikir_Komputasional_Pola_Algoritma_Kelas5SD.pptx
SISTEM POLITIK DAN PEMERINTAHAN INDONESIA.pptx
Sosialisasi Menu DAK NF TA 2026 Promkeskom.pdf
Presentasi Aplikasi Persiapan ANBK 2025.pdf
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PPT POLA PIKIR BERTUMBUH Grow Mindset_2025.pptx
Modul ajar kelas 5 sd kecerdasan artifisial pptx
SEJARAH BENDERA MERAH PUTIH - MATERI PRAMUKA
Sosialisasi CKG SEKOLAH untuk Nakes V1.2.pdf
Sistem Pencernaan Manusia IPAS Presentasi Pendidikan Hijau Kuning Bingkai Ilu...
!!!!Bahan Tayang Kompetensi Manajerial-AKUNTABILITAS KINERJA-DR Asep Iwa.pptx
RPP Deep Learning _ MGMP Wilayah 1 (1).doc
Ilmu tentang pengembangan teknologi pembelajaran
Presentasi Al-Quran Hadits Kelompok XI.1
KKA-Kelas X-BAB 1- Pemecahan Masalah Kompleks dalam Kehidupan.pdf
Ad

Perbandingan Layer (Open System Interconnection) OSI dan TCP-IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)

  • 1. Open System Interconnection Transmission Control Protocol/Internet Protocol
  • 3. Application Application Presentation Presentation Session Session Transport Transport Network Network Data-Link Data-Link Physical Physical Data Segments Packets Frames Bits Data Data Link Fisik User A User B
  • 7.  Pertukaran data secara fisik terjadi pada lapis fisik,  Deretan bit pembentuk data di ubah menjadi sinyal- sinyal listrik yang akan melewati media transmisi,  Diperlukan sinyal yang cocok untuk lewat di media transmisi tertentu.  Media transmisi yaitu : • kabel logam, • kabel optik dan • gelombang radio Application Presentation Session Transport Network Data-Link Physical
  • 8. Menyajikan format data untuk lapis fisik / pembentukan frame, pengendalian kesalahan (Error Control) Pengendalian arus data (flow control) Application Presentation Session Transport Network Data-Link Physical
  • 9. Untuk meneruskan paket-paket dari satu node ke node yang lain dalam jaringan komputer Fungsi utama : • Pengalamatan • Memilih jalan (routing) Contoh Protokol • IP • ICMP Application Presentation Session Transport Network Data-Link Physical
  • 10.  Berfungsi untuk transfer data yang handal, bertanggung jawab atas keutuhan data dalam transmisi data dalam melakukan hubungan pertukaran data antara kedua belah fihak  Paketisasi : • panjang paket • banyaknya paket, • penyusunannya • kapan paket-paket tersebut dikirimkan Application Presentation Session Transport Network Data-Link Physical
  • 11.  Berfungsi untuk mengontrol komunikasi antar aplikasi, membangun, memelihara dan mengakhiri sesi antar aplikasi.  Contoh pelayanan atau protokolnya: • XWINDOWS, SQL, RPC, NETBEUI, Apple Talk Session Protocol (ASP), dan Digital Network Architecture Session Control Program (DNASCP)  Penggunaan lapis sesi akan menyebabkan proses pertukaran data dilakukan secara bertahap tidak sekaligus Application Presentation Session Transport Network Data-Link Physical
  • 12.  Untuk mengemas data dari sisi aplikasi sehingga mudah untuk lapisan sesi mengirimkannya atau sebaliknya,  Berfungsi untuk mengatasi perbedaan format data, kompresi, dan enkripsi data  Contoh pelayanan atau protokolnya: • ASCII, JPEG, MPEG, Quick Time, MPEG, TIFF, PICT, MIDI, dan EBCDIC. Application Presentation Session Transport Network Data-Link Physical
  • 13. Sebagai interface bagi user untuk berinteraksi melalui suatu program aplikasi (software) Contoh pelayanan atau protokolnya: • e-mail (pop3, smtp) • file transfer (ftp) • browsing (http) Application Presentation Session Transport Network Data-Link Physical
  • 15. • Application layer (Layer 4) model TCP/IP berkutat dengan urusan presentasi, encoding dan dialog control. • TCP/IP mengkombinasikan session, presentation dan application dalam satu layer dan mengasumsikan data telah siap dienkapsulasi pada layer berikutnya. 15
  • 16.  Transport layer (layer 3 TCP/IP) berkutat dengan urusan :  quality of service dari reliability  flow control  dan error corection.  Salah satu dari protokolnya, transmission control protocol (TCP), menyediakan cara yang fleksibel dan sempurna untuk komunikasi jaringan yang reliable, well- flowing, low-error. 16
  • 17.  TCP berdialog antara pengirim dan penerima ketika melakukan enkapsulasi data ke dalam segment.  TCP adalah protokol connection-oriented, artinya segment bergerak bolak balik antara dua host untuk memberitahukan bahwa koneksi terjadi selama waktu tertentu (packet switching). 17
  • 18.  Internet layer (Layer 2 TCP/IP) berfungsi mengirim paket antara jaringan yang berbeda dan menentukan lintasan yang ditempuh.  Protokol spesifik layer ini adalah Internet protocol (IP).  Jalan terbaik tekad dan packet switching terjadi pada lapisan ini. Pikirkan hal ini dalam hal sistem pos. Bila Anda mengirim surat, Anda tidak tahu bagaimana sampai di sana (ada rute berbagai kemungkinan), tetapi Anda melakukan perawatan yang tiba. 18
  • 19. o Network layer (Layer 1 TCP/IP) juga disebut layer host-to-network. o Layer ini menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan paket data untuk membuat sambungan langsung (physical link) termasuk detil teknologi LAN dan WAN dan seluruh detil dalam Physical dan Data link layer (Layer 1 dan layer 2 19
  • 21. 21
  • 22. 32 bit, 4 blok (1 blok = 8 bit), tiap blok dipisahkan dengan “.” (dot) Ilustrasi : xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx X adalah 0 atau 1 (biner) Contoh IP • Biner : 11000000.10101000.00000010. 00000001 • Decimal : 192.168.2.1
  • 23. IP : alamat host • 192.168.2.1 Netmask : pembatas network • 255.255.255.0 Broadcast : alamat network • 192.168.2.255
  • 24. IP : 192 . 168 . 10 . 1 Dalam biner : 11000000.10101000.00001010.00000001 Netmask : 255.255.255.0 Broadcast : 192.168.10.255 Biasa juga ditulis 192.168.10.0/24 “24” berasal dari jmlh bit netmask : 11111111.11111111.11111111.00000000
  • 25. Subnet Mask Nilai CIDR 255.128.0.0 /9 255.192.0.0 /10 255.224.0.0 /11 255.240.0.0 /12 255.248.0.0 /13 255.252.0.0 /14 255.254.0.0 /15 255.255.0.0 /16 255.255.128.0 /17 255.255.192.0 /18 255.255.224.0 /19 255.255.240.0 /20 255.255.248.0 /21 255.255.252.0 /22 255.255.254.0 /23 Subnet Mask Nilai CIDR 255.255.255.0 /24 255.255.255.128 /25 255.255.255.192 /26 255.255.255.224 /27 255.255.255.240 /28 255.255.255.248 /29 255.255.255.252 /30 CIDR (Classless Inter-Domain Routing)
  • 26. Misalnya ada network 192.168.2.0/29 Tentukan : • Jumlah host (IP dari berapa s.d. berapa?) • Netmask • Broadcast address
  • 27.  Prefix /29 biner nya : 11111111.11111111.11111111.11111000  Jlh host (IP) dihitung bds bit 0 yang ada : yaitu rentang 000 s.d. 111, detilnya : 000 = 0 : netID 001 = 1 : IP host 010 = 2 : IP host 011 = 3 : IP host 100 = 4 : IP host 101 = 5 : IP host 110 = 6 : IP host 111 = 7 : Broadcast Address  Bit awal = netID, Bit akhir : broadcast addr  jumlah host = 6 (192.168.2.1 sd. 192.168.2.6)  Netmask = 255.255.255.248  Broadcast = 192.168.2.7
  • 28. Karakteristik Kelas A Kelas B Kelas C Bit pertama 0 10 110 Panjang NetID 8 bit 16 bit 24 bit Panjang HostID 24 bit 16 bit 8 bit Byte pertama 0 – 127 128 – 191 192 – 223 Jumlah network 126 kelas A (0 dan 127 dicadangkan) 16.384 kelas B 2.097.152 kelas C Jumlah host IP 16.777.214 IP address pada tiap kelas A 65.532 IP address pada tiap kelas B 254 IP address pada tiap kelas C
  • 29. Karakteristik Kelas D Kelas E 4 Bit pertama 1110 1111 Bit multicast 28 bit - Byte Inisial 224 – 247 248 – 255 Bit cadangan - 28 bit Jumlah 268.435.455 kelas D 268.435.455 kelas E Deskripsi Digunakan untuk multicast dicadangkan utk keperluan eksperimental
  • 30. IP Private • 192.x.x.x • 10.x.x.x • 172.x.x.x IP Public • Selain diatas
  • 31. a network node equipped for interfacing with another network that uses different protocols. Gateway adalah remote host address interface yang digunakan sebagai penerus paket network lainnya
  • 33.  Subnetting adalah sebuah teknik yang mengizinkan para administrator jaringan untuk memanfaatkan 32 bit IP address yang tersedia dengan lebih efisien. Subnetting prosesnya meliputi 4 hal : jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Soal : Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
  • 34. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26  Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet  Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
  • 35. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
  • 36. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26  alamat host dan broadcast yang valid yaitu : Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192 Host Pertama 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193 Host Terakhir 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254 Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255

Editor's Notes

  • #25: Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.