AGENDA PENGEMBANGAN SEKOLAH KEBUDAYAAN
Makalah Disampaikan dalam FGD PENDIRIAN SEKOLAH BUDAYA DI DIY
YOGYAKARTA 22 MEI 2024
”
30 November-2 Desember 2011.
Oleh
Prof. Bambang Hudayana
Dosen Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya UGM
bambang.hudayana@ugm.ac.id
Alur Presentasi
1. Pengenalan konsep kebudayaan
2. Isi Kebudayaan
3. Unsur kebudayaan
4. Fungsi Kebudayaan
5. Kebudayaan Jawa Sub-kultur Yogyakarta
6. Masalah Pemajuan Kebudayaan
7. Agenda Sekolah Kebudayaan
8. Peta Jalan Penegembangan Sekolah Kebudayaan
1. Konsep Kebudayaan
 Keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya
manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik manusia dengan belajar
(Koentjaraningrat, 1990)
 Kebudayaan merupakan pengetahuan masyarakat yang
dipakai untuk menghasilkan tingkahlaku, dan memaknai
pengalamannya (James J. Spradley, 1979)
 Sistem keteraturan dari simbol-simbol yang dimaknai
dan interpretasi guna menghasilkan pengetahuan, sikap
dan tingkahlaku (Clifford Geertz)
2. Isi Kebudayaan
• Sistem ide (gagasan)
– Pengetahuan
– Nilai
– Idelogi
– Norma dan adat istiawat
• Sistem tindakan
– Institusi
– Organisasi
– Struktur sosial, pelapisan dan kelas sosial
– Relasi sosial
• Sistem benda budaya
– Teknologi
– Hasil karya
– dll
3. Unsur Kebudayaan
• Bahasa,
• Pengetahuan
• Organisasi sosial
• Teknologi
• Ekonomi
• Religi
• Kesenian
4. Fungsi Kebudayaan
4.1. Kebudayaan sebagai pedoman hidup
 Kebudayaan berisi berbagai nilai, ideologi,
jagad pandang, peta berfikir, peta jalan dan
bertindak yang dipakai manusia sebagai
pedoman hidup bersama demi menjaga
keutuhannya sosial
 Kebudayaan dipraktikkan guna mewujudkan:
o integrasi sosial
o tertib sosial
o solidaritas sosial
Lanjutan
 Kebudayaan merupakan pedoman hidup
untuk memecahkan masalah hidup
Contoh: Gotong-royong merupakan tolong
menolong dan kerjasama kolektif di Jawa.
Gotong royong dipakai sebagai pedoman
hidup bersama untuk memecahkan masalah
keterbatasan anggaran, tenaga kerja, dan
waktu.
Lanjutan
4.2. Kebudayaan sebagai pengetahuan masyarakat
 Pengetahuan yang dipakai untuk memahami dan
menjelaskan realita dengan menggunakan
fenomenologinya
 Contoh
• Pranata mangsa merupakan pengetahuan orang jawa tentang kalender
musim
• Etnomedicine l merupakan pengetahuan masyarakat mengenai sebaab
akibat sakit dan pengobatannya yang berbeda dengan Kesehatan modern
• Prihatin merupakan tindakan mengurangi kesenangan sampai dengan
menjalankan laku puasa dan bertama yang dalam budaya jawa yang
dianggap bisa menjadi kekuatan untuk mewujudkan cita-cita disamping
melakukan usaha
• Orang jawa punya pandangan ngalah duwur wekasane ketika menghadapi
lawan yang represif dan dominantif.
Lanjutan 4
4.3. Kebudayaan sebagai alat adaptasi
Manusia mengembangkan pengetahuan, orsos dan
teknologi untuk memecahkan masalah, meningkatkan
kesejahteraan dan kelangsungan hidup.
Misal “sambatan” dibuat oleh orang desa untuk
memecahkan masalah keterbatasan tenaga kerja dan
anggaran. Ketika tidak efektif, orang desa mengganti
dengan sistem upahan.
Orang Kulonprogro membuat sistem sawah surjan untuk
mengatasi masalah banjir di musim hujan, dan kekeringan
di musim kemarau
Lanjutan 4
4.4. Kebudayaan sebagai identitas dan kekuatan
politik
 Kebudayaan merupakan alat bagi suatu
kelompok untuk membedakan diri dari
kelompok lain (misal pakaian adat, bahasa, adat
istiadat, karakter kepribadian)
 Identitas dimanfaatkan sebagai komoditas (misal
komodifikasi budaya makanan asli: ritual,
pakaian adat, seni pertunjukan, dll )
Lanjutan 4.4
 Kebudayaan dipakai sebagai alat politik.
 Politik identitas
 Politik aliran
 Politik citra
 Politik transaksional
Lanjutan 4
4.5. Menyediakan peta jalan dalam
membangun jati diri, kepribadian, dan
manusia yang berkarakter
 Terdapat ajaran tentang karakter manusia yang
ideal: missal berbudi luhur, berilmu, berdarma
baik dsb (Suember ajaran misalnya ada pada
seni-budaya wayang).
 Terdapat ajaran kepemimpinan, kerohanian, dan
kesetaraan gender yang tertuang dalam mitos,
cerita rakyat, kepercayaan, ritual tradisional, dll
lanjutan
4.6. Memberikan arah perkembangan peradaban
masyarakat
Misal:
• Memayu hayuning bawono;
• Ing Ngarso Sung Tulada, Ing Ngasra mangun karsa, Tutwuri Handayani
4.7. Menyediakan nilai-nilai luhur yang berguna sebagai
referensi bagi warga untuk mengamalkannya
Misal:
- Wani galah duwur wekasane
- Mikul duwur mendem jero
- Tri pama watak satria
Lanjutan
4.8. Menyediakan berbagai tradisi, kebudayaan
tak benda yang bisa dipakai sebagai
keahlian hidup dan penghidupan – Misal:
• Kirab budaya,
• Kerajinan batik,
• Pertunjukan wayang
• Makanan tradisional
• Pengobatan tradisional, dll
5. Tema Kebudayaan Jawa Yogyakarta
5.1. Mengarustamakan budaya halus
 Orang Jawa khususnya di wilayah Sub-Kultur Mataram
mempunyai nilai, tradisi dan adat istiadat yang menjunjung
konsep halus yang artinya beradab, luhur, agung dan tinggi.
Budaya halus ini tercermin dalam berbagai bidang
• Bahasa
• Ritual
• Sopan santun
• Arsitektur
• Karya seni.
• DLL
Lanjutan
5.2. Mengidealkan hirarki (derajat dan pangkat)
dalam sistem relasi dan struktur sosial.
- Menilai dan menstratifikasi orang dari aspek bibit,
bebet, bobot dll
- Menghormati orang yang masuk kategori wong
gedhe, wong sekolahan, wong pinter, wong maju,
wong apik, wong tuwo, dll
5.3. Orang Jawa mengedepankan konsep
harmoni dalam menata ruang, waktu dan
hidupnya
• Keindahan
• Keserasian
• Kesesuaian
• Keterpaduan
• Kecocokan
Lanjut 5
5.4. Menekankan konsep hidup rukun (damai)
dan menolak konflik terbuka.
- Rukun agawe santosa, crah agawe bubrah.
- Mangan orang mangan sing penting kumpung
- Tema budaya berorganisasi adalah rukun: rukun
tani, rukun tetangga, rukun warga, rukun
kampung, arisan, gotong royong, dll
6.Masalah Pemajuan Kebudayaan Yogyakarta
6.1. Belum tercapainya tujuan pemajuan kebudayaan secara optimal
6.2. Banyaknya objek pemajuan kebudayaan yang belum ter-
identifikasi, terkelola, dilestarikan dan dikembangkan
a.tradisi lisan;
b. manuskrip;
c. adat istiadat;
d. ritus;
e. pengetahuan tradisional;
f. teknologi tradisional;
g. seni;
h. bahasa;
i. permainan rakyat; dan
j. olahraga·tradisional.
Lanjutan 6
6.3. Kurangnya kuantitas dan kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM), lembaga, dan pranata
Kebudayaan.
6.4. Lembaga kebudayaan yang dimaksud tidak
terkecuali sekolah kebudayaan sebagai organ
yang menyiapkan SDM baik di tingkat
pegiat, peneliti dan konsultan.
Lanjutan 6
6.5 Ditengah terbatasnya aktivitas pengembangan dan pendidikan
kebudayaan, Daerah menghadapi berbagai ancaman, dan
tantangan ke depan
a. Meluasnya modernisme yang melecehkan kebudayaan daerah dan
lokal
b. Globalisasi yang mengekspansi budaya daerah dan lokal
c. Meluasnya budaya populer
d. Terbatasanya media enkulturalisasi ( internalisasi) budaya Jawa
e. Berkurangnya para praktisi, pegiat, dan budayawan karena
mengalami marginalisasi, dan penuaan .
f. Tidak adanya lembaga pendidikan yang menyiapkan regenerasi,
kaderisasi pegiat, budayawan dan peneliti.
7. Agenda ke depan
7.1. Membangun sekolah kebudayaan tingkat SLTA
• Menyediakan kurikulum yang mampu menghasilkan
lulusan yang memiliki kapasitas sebagai pegiat
kebudayaan,
– Mengenal konsep kebudayaan, kebijakan dan program
pemajuan kebudayaan
– Mengenal berbagai objek pemajuan kebudayaan dan berbagai
masalah dan solusi pelestarian dan pengembangan kebudayaan
– memiliki skill yang terlatih untuk menjadi calon pekerja di
bidang pelestarian dan pengembangan kebudayaan.
– Mengapresiasi, menghayati dan memiliki skill dalam
mempraktikkan objek budaya
Lanjutan 7
– Lulusan memiliki akses yang lebih baik untuk
melanjutkan studi di perguruan tinggi di bidang
sosio humaniora
• Sastra dan bahasa Jawa
• Sejarah
• Arkeologi
• Antropologi budaya
Lanjutan 7
7.2. Membangun sekolah yang memiliki visi
kebudayaan yang kuat
- Nilai luhur budaya Jawa-Yogyakarta menjadi karakter
dan kepribadian para guru dan siswa serta lulusan
- Sekolah menyediakan kurikulum yang membimbing
siswa bisa belajar dan menghayati budaya Jawa
- Siwa bisa bejalar menginternalisasi budi pekerja luhur
- Sekolah dan Pemda memberikan penghargaan bagi
siswa yang memiliki keteladanan
8. Penutup: Peta jalan pendirian sekolah
budaya
• Lokakarya membuatan kurikulum dan
pelakasanaan pendidikan sekolah budaya
• Penyiapan guru, dan praktisi kebudayaan
• Pendirian dengan menyediakn guru, sarana
prasarana, kurikulum serta rekrutmen siswa
• Promosi sekolah budaya dan pengembangan
jejaring dengan lembaga kebudayaan,
perguruan tinggi, dan swasta
Terima Kasih

More Related Content

PPT
Pend multikultur s1_pgsd_pjj
PPT
Pendidikan Multikultural Pendidikan Agama.ppt
PPT
PENDIDIKAN MULTIKULTUR DILIHAT DARI TUJUAN DAN FUNGSI.ppt
PPTX
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
PPTX
Sinau-Thewe.com PP SMP KM Bab 5.pptxhhhh
PPTX
PPT P5 (Budaya dan Kearifan lokal) s.pptx
PPTX
ptt kearifan lokal
DOCX
Hakikat kebudayan pendidikan multicultural
Pend multikultur s1_pgsd_pjj
Pendidikan Multikultural Pendidikan Agama.ppt
PENDIDIKAN MULTIKULTUR DILIHAT DARI TUJUAN DAN FUNGSI.ppt
Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Sinau-Thewe.com PP SMP KM Bab 5.pptxhhhh
PPT P5 (Budaya dan Kearifan lokal) s.pptx
ptt kearifan lokal
Hakikat kebudayan pendidikan multicultural

Similar to Seminar membangun sekolah kebudayaan (Materi Pak Bambang).pptx (20)

PPTX
Seni Budaya X.pptxnbhhbhbhbhbhbhbhbhbhbhbhbh
PPTX
Pert 1 Etnosains pertemuan pertama .pptx
PPTX
Pertemuan ke 1_ pengantar Ilmu budaya dasar.pptx
PPTX
Hakekat budaya
PPTX
Sinau-Thewe.com PP SMP KM Bab 5 (1).pptx
PPTX
10_Konsep Kebudayaan dan macamnyaaa.pptx
DOCX
Ilmu dan kebudayaan
PDF
Ilmu dan kebudayaan
PPTX
Hasil Kebudayaan Praaksara Tingkat Lanjut
DOC
Rpp 9 berburu bercocok tanam, kepercayaan
PDF
9.isuesosial
PPTX
Inovasi pembelajaran berbasis budaya MI.
PPT
Landasan sosial budaya
PPT
0. Visi Misi ISBD.ppt
PPTX
PPT-Pancasila-VIII-Bab-4-Melestariak Budaya Bangsaku.pptx
PPTX
Ilmu & kebudayaan
PPTX
Ilmu & kebudayaan
PPT
Kuliah 3-manusia sebagai makhluk budaya
PDF
Ilmusosialbudayadasar1 171207150440
Seni Budaya X.pptxnbhhbhbhbhbhbhbhbhbhbhbhbh
Pert 1 Etnosains pertemuan pertama .pptx
Pertemuan ke 1_ pengantar Ilmu budaya dasar.pptx
Hakekat budaya
Sinau-Thewe.com PP SMP KM Bab 5 (1).pptx
10_Konsep Kebudayaan dan macamnyaaa.pptx
Ilmu dan kebudayaan
Ilmu dan kebudayaan
Hasil Kebudayaan Praaksara Tingkat Lanjut
Rpp 9 berburu bercocok tanam, kepercayaan
9.isuesosial
Inovasi pembelajaran berbasis budaya MI.
Landasan sosial budaya
0. Visi Misi ISBD.ppt
PPT-Pancasila-VIII-Bab-4-Melestariak Budaya Bangsaku.pptx
Ilmu & kebudayaan
Ilmu & kebudayaan
Kuliah 3-manusia sebagai makhluk budaya
Ilmusosialbudayadasar1 171207150440
Ad

Recently uploaded (20)

DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Informatika Kelas X SMA Terbaru 2025
PPTX
Berpikir_Komputasional_Kelas5_IlustrasiKosong.pptx
PDF
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PDF
Bahan Bacaan Rencana Kolaborasi Inkuiri.pdf
DOCX
Modul ajar kelas 5 tentang adoo ul jismi
PDF
RPM BAHASA INDONESIA KELAS 7 TEKS DESKRIPSI.pdf
PPTX
Paparan Pembelajaran Mendalam V2 (fix).pptx
PPTX
Keusahawanan dan Perniagaan Islam - Dr Mohd Adib Abd Muin 20 Ogos 2025.pptx
PDF
Materi Sosialisasi OMI Jawa Timur 2025.pdf
PPT
Inkuiri Kolaboratif bagi guru di Satuan Pendidikan .ppt
PDF
BukuKeterampilanMengajar-MNCPublishing2019.pdf
PDF
Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 6 Kurikulum Merdeka
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Informatika Kelas 10 SMA Terbaru 2025
PPTX
Ikrar Pamong dan Panca Prasetya KORPRI dan JUga Ikrar Bela Negara
PPTX
POWER POING IPS KLS 8 KUMER 2025-2026.pptx
PDF
Laporan Hibah dengan menggunakan NVivo.pdf
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PKWU Pengelolaan Kelas 11 SMA Terbaru 2025
PDF
Materi PPT Seminar #AITalks: AI dan Iman
PDF
Konsep Dasar Nifas, Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah.pdf
PDF
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika.pdf
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Informatika Kelas X SMA Terbaru 2025
Berpikir_Komputasional_Kelas5_IlustrasiKosong.pptx
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Bahan Bacaan Rencana Kolaborasi Inkuiri.pdf
Modul ajar kelas 5 tentang adoo ul jismi
RPM BAHASA INDONESIA KELAS 7 TEKS DESKRIPSI.pdf
Paparan Pembelajaran Mendalam V2 (fix).pptx
Keusahawanan dan Perniagaan Islam - Dr Mohd Adib Abd Muin 20 Ogos 2025.pptx
Materi Sosialisasi OMI Jawa Timur 2025.pdf
Inkuiri Kolaboratif bagi guru di Satuan Pendidikan .ppt
BukuKeterampilanMengajar-MNCPublishing2019.pdf
Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Deep Learning Informatika Kelas 10 SMA Terbaru 2025
Ikrar Pamong dan Panca Prasetya KORPRI dan JUga Ikrar Bela Negara
POWER POING IPS KLS 8 KUMER 2025-2026.pptx
Laporan Hibah dengan menggunakan NVivo.pdf
Modul Ajar Deep Learning PKWU Pengelolaan Kelas 11 SMA Terbaru 2025
Materi PPT Seminar #AITalks: AI dan Iman
Konsep Dasar Nifas, Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah.pdf
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika.pdf
Ad

Seminar membangun sekolah kebudayaan (Materi Pak Bambang).pptx

  • 1. AGENDA PENGEMBANGAN SEKOLAH KEBUDAYAAN Makalah Disampaikan dalam FGD PENDIRIAN SEKOLAH BUDAYA DI DIY YOGYAKARTA 22 MEI 2024 ” 30 November-2 Desember 2011. Oleh Prof. Bambang Hudayana Dosen Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya UGM bambang.hudayana@ugm.ac.id
  • 2. Alur Presentasi 1. Pengenalan konsep kebudayaan 2. Isi Kebudayaan 3. Unsur kebudayaan 4. Fungsi Kebudayaan 5. Kebudayaan Jawa Sub-kultur Yogyakarta 6. Masalah Pemajuan Kebudayaan 7. Agenda Sekolah Kebudayaan 8. Peta Jalan Penegembangan Sekolah Kebudayaan
  • 3. 1. Konsep Kebudayaan  Keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik manusia dengan belajar (Koentjaraningrat, 1990)  Kebudayaan merupakan pengetahuan masyarakat yang dipakai untuk menghasilkan tingkahlaku, dan memaknai pengalamannya (James J. Spradley, 1979)  Sistem keteraturan dari simbol-simbol yang dimaknai dan interpretasi guna menghasilkan pengetahuan, sikap dan tingkahlaku (Clifford Geertz)
  • 4. 2. Isi Kebudayaan • Sistem ide (gagasan) – Pengetahuan – Nilai – Idelogi – Norma dan adat istiawat • Sistem tindakan – Institusi – Organisasi – Struktur sosial, pelapisan dan kelas sosial – Relasi sosial • Sistem benda budaya – Teknologi – Hasil karya – dll
  • 5. 3. Unsur Kebudayaan • Bahasa, • Pengetahuan • Organisasi sosial • Teknologi • Ekonomi • Religi • Kesenian
  • 6. 4. Fungsi Kebudayaan 4.1. Kebudayaan sebagai pedoman hidup  Kebudayaan berisi berbagai nilai, ideologi, jagad pandang, peta berfikir, peta jalan dan bertindak yang dipakai manusia sebagai pedoman hidup bersama demi menjaga keutuhannya sosial  Kebudayaan dipraktikkan guna mewujudkan: o integrasi sosial o tertib sosial o solidaritas sosial
  • 7. Lanjutan  Kebudayaan merupakan pedoman hidup untuk memecahkan masalah hidup Contoh: Gotong-royong merupakan tolong menolong dan kerjasama kolektif di Jawa. Gotong royong dipakai sebagai pedoman hidup bersama untuk memecahkan masalah keterbatasan anggaran, tenaga kerja, dan waktu.
  • 8. Lanjutan 4.2. Kebudayaan sebagai pengetahuan masyarakat  Pengetahuan yang dipakai untuk memahami dan menjelaskan realita dengan menggunakan fenomenologinya  Contoh • Pranata mangsa merupakan pengetahuan orang jawa tentang kalender musim • Etnomedicine l merupakan pengetahuan masyarakat mengenai sebaab akibat sakit dan pengobatannya yang berbeda dengan Kesehatan modern • Prihatin merupakan tindakan mengurangi kesenangan sampai dengan menjalankan laku puasa dan bertama yang dalam budaya jawa yang dianggap bisa menjadi kekuatan untuk mewujudkan cita-cita disamping melakukan usaha • Orang jawa punya pandangan ngalah duwur wekasane ketika menghadapi lawan yang represif dan dominantif.
  • 9. Lanjutan 4 4.3. Kebudayaan sebagai alat adaptasi Manusia mengembangkan pengetahuan, orsos dan teknologi untuk memecahkan masalah, meningkatkan kesejahteraan dan kelangsungan hidup. Misal “sambatan” dibuat oleh orang desa untuk memecahkan masalah keterbatasan tenaga kerja dan anggaran. Ketika tidak efektif, orang desa mengganti dengan sistem upahan. Orang Kulonprogro membuat sistem sawah surjan untuk mengatasi masalah banjir di musim hujan, dan kekeringan di musim kemarau
  • 10. Lanjutan 4 4.4. Kebudayaan sebagai identitas dan kekuatan politik  Kebudayaan merupakan alat bagi suatu kelompok untuk membedakan diri dari kelompok lain (misal pakaian adat, bahasa, adat istiadat, karakter kepribadian)  Identitas dimanfaatkan sebagai komoditas (misal komodifikasi budaya makanan asli: ritual, pakaian adat, seni pertunjukan, dll )
  • 11. Lanjutan 4.4  Kebudayaan dipakai sebagai alat politik.  Politik identitas  Politik aliran  Politik citra  Politik transaksional
  • 12. Lanjutan 4 4.5. Menyediakan peta jalan dalam membangun jati diri, kepribadian, dan manusia yang berkarakter  Terdapat ajaran tentang karakter manusia yang ideal: missal berbudi luhur, berilmu, berdarma baik dsb (Suember ajaran misalnya ada pada seni-budaya wayang).  Terdapat ajaran kepemimpinan, kerohanian, dan kesetaraan gender yang tertuang dalam mitos, cerita rakyat, kepercayaan, ritual tradisional, dll
  • 13. lanjutan 4.6. Memberikan arah perkembangan peradaban masyarakat Misal: • Memayu hayuning bawono; • Ing Ngarso Sung Tulada, Ing Ngasra mangun karsa, Tutwuri Handayani 4.7. Menyediakan nilai-nilai luhur yang berguna sebagai referensi bagi warga untuk mengamalkannya Misal: - Wani galah duwur wekasane - Mikul duwur mendem jero - Tri pama watak satria
  • 14. Lanjutan 4.8. Menyediakan berbagai tradisi, kebudayaan tak benda yang bisa dipakai sebagai keahlian hidup dan penghidupan – Misal: • Kirab budaya, • Kerajinan batik, • Pertunjukan wayang • Makanan tradisional • Pengobatan tradisional, dll
  • 15. 5. Tema Kebudayaan Jawa Yogyakarta 5.1. Mengarustamakan budaya halus  Orang Jawa khususnya di wilayah Sub-Kultur Mataram mempunyai nilai, tradisi dan adat istiadat yang menjunjung konsep halus yang artinya beradab, luhur, agung dan tinggi. Budaya halus ini tercermin dalam berbagai bidang • Bahasa • Ritual • Sopan santun • Arsitektur • Karya seni. • DLL
  • 16. Lanjutan 5.2. Mengidealkan hirarki (derajat dan pangkat) dalam sistem relasi dan struktur sosial. - Menilai dan menstratifikasi orang dari aspek bibit, bebet, bobot dll - Menghormati orang yang masuk kategori wong gedhe, wong sekolahan, wong pinter, wong maju, wong apik, wong tuwo, dll
  • 17. 5.3. Orang Jawa mengedepankan konsep harmoni dalam menata ruang, waktu dan hidupnya • Keindahan • Keserasian • Kesesuaian • Keterpaduan • Kecocokan
  • 18. Lanjut 5 5.4. Menekankan konsep hidup rukun (damai) dan menolak konflik terbuka. - Rukun agawe santosa, crah agawe bubrah. - Mangan orang mangan sing penting kumpung - Tema budaya berorganisasi adalah rukun: rukun tani, rukun tetangga, rukun warga, rukun kampung, arisan, gotong royong, dll
  • 19. 6.Masalah Pemajuan Kebudayaan Yogyakarta 6.1. Belum tercapainya tujuan pemajuan kebudayaan secara optimal 6.2. Banyaknya objek pemajuan kebudayaan yang belum ter- identifikasi, terkelola, dilestarikan dan dikembangkan a.tradisi lisan; b. manuskrip; c. adat istiadat; d. ritus; e. pengetahuan tradisional; f. teknologi tradisional; g. seni; h. bahasa; i. permainan rakyat; dan j. olahraga·tradisional.
  • 20. Lanjutan 6 6.3. Kurangnya kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), lembaga, dan pranata Kebudayaan. 6.4. Lembaga kebudayaan yang dimaksud tidak terkecuali sekolah kebudayaan sebagai organ yang menyiapkan SDM baik di tingkat pegiat, peneliti dan konsultan.
  • 21. Lanjutan 6 6.5 Ditengah terbatasnya aktivitas pengembangan dan pendidikan kebudayaan, Daerah menghadapi berbagai ancaman, dan tantangan ke depan a. Meluasnya modernisme yang melecehkan kebudayaan daerah dan lokal b. Globalisasi yang mengekspansi budaya daerah dan lokal c. Meluasnya budaya populer d. Terbatasanya media enkulturalisasi ( internalisasi) budaya Jawa e. Berkurangnya para praktisi, pegiat, dan budayawan karena mengalami marginalisasi, dan penuaan . f. Tidak adanya lembaga pendidikan yang menyiapkan regenerasi, kaderisasi pegiat, budayawan dan peneliti.
  • 22. 7. Agenda ke depan 7.1. Membangun sekolah kebudayaan tingkat SLTA • Menyediakan kurikulum yang mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kapasitas sebagai pegiat kebudayaan, – Mengenal konsep kebudayaan, kebijakan dan program pemajuan kebudayaan – Mengenal berbagai objek pemajuan kebudayaan dan berbagai masalah dan solusi pelestarian dan pengembangan kebudayaan – memiliki skill yang terlatih untuk menjadi calon pekerja di bidang pelestarian dan pengembangan kebudayaan. – Mengapresiasi, menghayati dan memiliki skill dalam mempraktikkan objek budaya
  • 23. Lanjutan 7 – Lulusan memiliki akses yang lebih baik untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi di bidang sosio humaniora • Sastra dan bahasa Jawa • Sejarah • Arkeologi • Antropologi budaya
  • 24. Lanjutan 7 7.2. Membangun sekolah yang memiliki visi kebudayaan yang kuat - Nilai luhur budaya Jawa-Yogyakarta menjadi karakter dan kepribadian para guru dan siswa serta lulusan - Sekolah menyediakan kurikulum yang membimbing siswa bisa belajar dan menghayati budaya Jawa - Siwa bisa bejalar menginternalisasi budi pekerja luhur - Sekolah dan Pemda memberikan penghargaan bagi siswa yang memiliki keteladanan
  • 25. 8. Penutup: Peta jalan pendirian sekolah budaya • Lokakarya membuatan kurikulum dan pelakasanaan pendidikan sekolah budaya • Penyiapan guru, dan praktisi kebudayaan • Pendirian dengan menyediakn guru, sarana prasarana, kurikulum serta rekrutmen siswa • Promosi sekolah budaya dan pengembangan jejaring dengan lembaga kebudayaan, perguruan tinggi, dan swasta