SISTEM
PERNAFASAN
SISTEM PERNAFASAN
Pada amphibi contohnya katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru – paru.
Kecuali pada fase berudu bernafas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat
berfungsi sebagai alat pernafasan karena tipis dan banyak kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada
saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, lubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga
udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis.
Selain bernafas dengan selaput rongga mulut, katak bernafas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karena kulitnya selalu dalam
keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernafasan mudah berifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit akan
melewati vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbondioksida
dari jaringan akan dibawa ke jantung, dari jantung di pompa ke kulit dan paru – paru lewat arteri kulit paru – paru (arteri
pulmokutanea). Dengan demikian pertukaran oksigen dan karbondioksida dapat terjadi di kulit. Setelah itu koane menutup dan
otot rahang bawah dan otot geniohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut
mendorong oksigen masuk ke paru – paru lewat celah – celah. Dalam paru – paru terjadi pertukaran gas, oksigen diikat oleh
darah yang berada dalam kapiler dinding paru – paru dan sebaliknya karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan.
SISTEM PERNAFASAN
Walaupun tampaknya terjadi percampuran antara darah yang miskin oksigen dengan darah yang kaya
oksigen namun percampiurn diminimalisasi oleh adanya sekat – sekat yang terdapat pada ventrikel. Dari
ventrikel, darah masuk ke pembuluh darah yang bercabang tiga. Arteri anterior mengalirkan darah ke
kepala dan ke otak. Cabang tengah (lung aorta) mengalirkan darah ke jaringan internal dan organ dalam
badan, sedangkan arteri posterior dilewati oleh darah yang menuju kulit dan paru – paru. Darah vena dari
seluruh tubuh mengalir masuk ke sinus venosus dan kemudian mengalir menuju ke atrium kanan. Dari
atrium kanan, darah mengalir ke ventrikel yag kemudian di pompa keluar melalui arteri pulmonalis → paru
– paru → vena pulmonalis → atrium kanan. Lintasan peredaran darah ini disebut peredaran darah paru –
paru. Selain peredaran darah paru – paru, pada katak → sinus venosus → atrium kanan.
Alat pencernaan makanan diawali oleh cavum oris dan diakhiri oleh anus. Pada beberapa bagian dari tractus
digestoria mempunyai struktur dan ukuruan yang berbeda. Mangsa yang berupa hewan kecil yang
ditangkap untuk dimakan akan dibasahi oleh air liur. Katak tidak begitu banyak mempunyai kelenjar ludah.
Dari cavum oris makanan akan melalui pharynx, oesophagues yang menghasilkan sekresi alkalis (basis) dan
mendorong makanan masuk dalam fentriculus yang berfungsi sebagai gudang percernaan.
SISTEM PENCERNAAN
Bagain muka frentriculus yang besar disebut cardiarc, sedag bagian posterior mengecil dan
berakhir dengan pyloris. Kontraksi dinding otot ventriculus meremas makanan jadi hancur dan
dicampur dengan sekresi ventriculus yang mengandung enzim atau verment, yang merupakan
katalisator. Tiap – tiap enzim merubah sekelompok zat makanan manjadi ikatan – ikatan yang
lebih sederhana. Enzim yanbg dihasilkan oleh ventriculus dan intestinum terdiri atas : pepsin,
tripsin, erepsin untuk protein, lipase untuk lemak.
Disamping itu ventriculus menghasilkan asam klorida untuk mengasam kan bahan makanan.
Gerakan yang menyebabkan bahan makanan berjalan dalam saluran disebut gerak peristalis.
Beberapa penyerapan zat makanan terjadi di ventriculus tetapi terutama terjadi di intestinum.
Makanan masuk ke dalam intertinum dari ventriculus melalui klep pyloris.
Kelenjar pencernaan yang besar adalah hepardan pancreaticum yang memberikan sekresinya pada
intestinum kecuali itu intestinum menghasilkan sekresi sendiri. Hepar yang besar terdiri atas beberapa lobus
dan bilus atau zat empedu yang dihasilkan akan ditampung sementara dalam fesica felea, yang kemudian
akan dituangkan dalam intestinum melalui ductus cystcus dahulu kemudian melalui duktus cholydocus yang
merupakan saluran gabungan dengan saluran yang dari pankreas. Fungsi bilus untuk mengilmusikan zat
lemat. Bahan makanan yang merupakan sisa di dalam intestinum mjor menjadi faeces dan selanjutnya
dikeluarjkan melalui anus.
Organ reproduksi pada katak berbeda antara katak jantan dan katak betina. Pada katak jantan terdapat
sepasang testis (bentuknya oval, warnanya keputih – putihan) terletak disebelah atas ginjal. Testis diikat oleh
alat penggantungnya yang disebut mesdrchiutn. Dari testis terdapat saluran yang disebut fasadefferensia
yang bermuara di kloaka. Bagian ureter yang dekat kloaka mengalami pembesaran yang disebut vesicusa
seminalis yang berfungsi untuk penampungan sementara spermatozoa. Organ reproduksi betina terdiri atas
sepasang ovarium yang terdapat pada bagian belakang rongga tubuh diikat oleh penggantungnya yang
disebut mesovarium.
Sistem Reproduksi
Pada saat “musim kawin” pada ovarium terpadat ovum yang masak dan menuju saluran yang disebut
oviduk. Bagian posterior oviduk membesar membentuk uterus. Selanjutnya telur dikeluarkan melalui kloaka
keluar dari tubuh. Pada katak terjadi fertilisasi eksternal (pembuahan di luar tubuh). Pada “musim kawin”
terjadi isyarat kawin oleh katak jantan dan katak betina. Perkawinan dilakukan dengan cara katak jantan
menempel di atas punggung katak betina, lalu keduanya menyemprotkan sel – sel gametnya ke luar tubuh.
Sistem syaraf katak terdiri atas syaraf pusat dan syaraf tepi. Syaraf pusat terususun atas otak dan tali
spinal,sedangkan saraf tepi tersusun atas saraf kranial, saraf spinal. Otak dan tali spinal dibungkus oleh 2
membran yang tebal yaitu durameter yang berbatasan dengan tulang dan pipiamater yang batasan dengan
jaringan saraf.
Sistem Syaraf
Apabila dipanadang dari sebelah dorsal, pada otak akan teradapat :
2 lobus olfactorius yang bertanggung jawab untuk organisasi rang sang yang berupa ban.
2 erfhaemisphariumcerebri yang berfungsi menyiompan ingatan, intelegensia dan mengontrol kebebasan.
Diencephalonmedialis yang berhubungan dengan mata dan keseimbangan.
2 bulatan lobus opticus untuk koordinasi pengelihatan.
Otak kecil untuk koordiansi pergerakan.
Medula obongata untuk koordinasi sebagian besar aktifitas tubuh.
Apabila medula oblongata diambil maka katak segera mati. Saraf spinal berpusat di otak dan terdapat sepuluh pasang
yang akan mengontrol aktifitas alat – alat sensori, otot daging dan lain – lain.
Organ sensorik berfungsi sebagai receptor atau penerima rangsang dari sekitar. Organ sensorik
berhubungan dengan saraf sensorik dan menuju otak. Organ fisus menerima rangsang sinar (untuk
pengelihatan). Kulit menerima rangsang berupa sentuhan.
Organ – Organ Sensorik
Sistem lifmatik berhubungan dengan pengembalian plasma yang hilang dari sistem sirkulasi menuju darah
kembali. Sistem ini juga bertangggung jawanb untuk produksi cairan limfa yang mengandung sel darh putih
dan sedikit sel darah merah. Pada beberapa tempat, sistem ini berhubungan dengan vena tubuh. Pada katak
terdapat kantung limfa tikus antara kulit dan tubuh. Kantung limfa tikus tersebut meliputi kantung limfa
tikus submaksilaris, pektoralia, abdominalis, lateralis, brankialis, vemorolaris, intervemorlaris dan kraniali.
Sistem Limfatik
Tubuh katak dan juga (vertebrate lainnya) tersusun atas 3 macam otot. Otot polos yang kerjanya diluar
kemauan kita. Otot lurik yang kerjanya dalam kesadaran kita dan otot jantung yang secara morfologi seperti
otot lurik, namun bekerja diluar kendali kita.
Sistem Otot
Otot lurik disebut juga otot skelet terbagi atas :
Otot daging lebar dan pipih, misalnya adalah oblicus externus dan trans versus yang membentuk dinding
perut.
Otot daging gilig misalnya otot bisep (pada lengan).
Otot daging sfingter dengan carat melintang, misalnya sfingter pada anus atau kloaka.
Otot lurik mengikat atau melekat pada tulang dan pada saat kontraksi atau relaksasi akan menggerakkan
tulang tersebut. Koordinasi kontraksi otot dilaksanakan oleh sistem saraf.
Sistem kerangka pada katak dibangun oleh kerangka dalam (endoskeleton) yang tersusun atas tulang –
tulang. Terdapat 2 skeleton yang menusun sistem kerangka yaitu skeleton aksial dan skeleton apendikular.
Skeleton aksial tersusun atas tempurung kepala, vertebrae (ruas – ruas belakang dan tulang dada). Skeleton
apendikular tersusun ekstremitas anterior dan extrimitas posterior.
Sistem Kerangka
Tempurung kepala terususn atas beberapa tulang yaitu ccranium, bebrapa kapsul sensoris (kapsul hidung,
kapsul pendengar, kapsul besar untuk mata, dan tulang – tualng rahang). Pada katak terdapat 9 ruas tulang
belakang. Pada katak terdapat 1 tulang dada. Ekstrenitas anterior (lengan) dan ekstrenitas posterior
(tungkai) tersusun atas tulang – tulang yang hampir sama.
Sistem Kerangka
Tempurung kepala terususn atas beberapa tulang yaitu ccranium, bebrapa kapsul sensoris (kapsul hidung,
kapsul pendengar, kapsul besar untuk mata, dan tulang – tualng rahang). Pada katak terdapat 9 ruas tulang
belakang. Pada katak terdapat 1 tulang dada. Ekstrenitas anterior (lengan) dan ekstrenitas posterior
(tungkai) tersusun atas tulang – tulang yang hampir sama.
Sistem Kerangka
Ginjal amphibi sama dengan ginjal ikan air tawar yaitu berfungsi untuk mengeluarkan air yang berlebih.
Karea kulit katak permeable terhadap air, maka pada saat ia berada di air, banyak air masuk ke tubuh katak
secara osmosis. Pada saat ia berada di darat harus melakukan konservasi air dan tidak membuangnya. Katak
menyesuaikan dirinya terhadap kandungan air sesuai dengan lingkungannya dengan cara mengatur laju
filtrasi yang dilakukan oleh glomerulus,
Sistem Ekskresi
sistem portal renal berfungsi untuk membuang bahan – bahan yang diserap kembali oleh tubuh selama
masa aliran darah melalui glomerulus dibatasi. Katak juga menggunkan kantung kemih untuk konserfadsi
air. Apabila sedang berada dia air, kantung kemih terisi urin yang encer. Pada saat berada di darat air diserap
kembali ke dalam darah menggantikan air yang hilang melalui evaporasi kulit. Hormon yang mengendalikan
adalah hormon yang sama dengan ADH.
Sistem Ekskresi
Pada amphibi contohnya Katak memiliki beberapa kelenjar endokrin yang menghasilkan sekresi intern yang
disebut hormon. Fungsinya mengatur atau mengontrol tugas – tugas tubuh, merangsang, baik yang bersifat
mengaktifakan atau mengerem pertumbuhan, mengaktifakan bermacam – macam jaringan dan
berpengaruh terhadap tingkah laku mahluk.
Sistem Endokrin
Pada dasar otak terdapat glandulae pituitaria atcuglandulaehypophysa bagian anterior kelenjar ini pada
larva menghasilkan hormon pertumbuhan. Hormon ini mengontrol pertumbuhan tubuh terutama panajang
tulang, dan kecuali itu mempengaruhi glandulae thyroidea. Bila seekor berudu diambil dan bagian anterior
glndulae hypophysannya, berudu tersebut tak akan tumbuh menjadi katak tapi bila potongan itu
ditransplatasikan kemabali, maka pertumbuhan akan terjadi sebagai mana mestinya. Pemberian hormon
yang dihasilkan oleh bagian anterior hypophysa ini baik secara oral atau suntikan menyebabkan
pertumbuhan raksasa.
Sistem Endokrin
Pada katak dewasa bagian anterior glandulae pitutaria ini menghasilkan homon yang merangsang gonad
untuk menghasilkan sel kelamin. Jika kita mengadakan implantasi, kelenjar ini dengan suskses pada seekor
katak dewasa yang tak dalam keadaan berkembang biak, maka mulai saat itu terjadi perubahan. Implantasi
pada hewan betina mengakibatkan hewan itu menghasilkan ovum yang telah masak. Implantasi pada hewan
jantan mengakibatkan hewan itu mengahasilkan sperma. Bagian tengah pituitaria akan menghasilkan
hormon intermidine yang mempunyai peranan dalam pengaturan kromotofora dalam kulit.
Sistem Endokrin
Bagian posterior pituitaria menghasilkan suatu hormon yang mengatur pengambilan air. Glandulae
phyroidea yang terdapat di belakang tulang rawan hyoid menghasilkan hormon thryoid yang mengatur
metabolisme secara umum. Kelenjar ini menjadi besar pada berudu sebelum metamorfose menjadi katak.
Jika kelenjar itu diambil maka berudu tidak akan menjadi katak. Kelenjar pankreas menghasilkan hormon
nsulin yang mengatur metabolisme (memacu pengubahan glukosa menjadi glikogen. Pada permukaan luar
ginjal terdapat glandula suprarenalis atau glandula adrenalis yang kerjanya berlawanan dengan insulin
(mengubah glikogen menjadi glukosa).

More Related Content

PPTX
Bab 7. Osteichthyes
PPTX
SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATA
PPTX
Sistem endokrin
PPTX
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
PDF
Laporan Praktikum 3 Amphibia
PPTX
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PDF
Laporan Praktikum 5 Mammalia
PDF
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Bab 7. Osteichthyes
SISTEM PEREDARAN DARAH VERTEBRATA
Sistem endokrin
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Laporan Praktikum 3 Amphibia
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
Laporan Praktikum 5 Mammalia
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung

What's hot (20)

DOCX
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
PPT
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
PPTX
Sistem Integumen Vertebrata
PPTX
bagian-bagian bunga
PPTX
Power Point Meristem
PPT
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PDF
Jaringan meristem
PPT
Bab 10 sistem reproduksi
PPTX
Kelompok 6 super kelas agnatha
PPTX
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
DOCX
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
PPT
Sistem saraf vertebrata
PPTX
Sistem sirkulasi vertebrata
PPTX
SISTEM ENDOKRIN PADA AVES
PPT
Biology - Chlorphyta
PPT
Gymnospermae - Anatomy
PPTX
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPTX
Aves (Burung)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
PPT Embriologi Tumbuhan - Pinus merkusii
Sistem Integumen Vertebrata
bagian-bagian bunga
Power Point Meristem
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
Jaringan meristem
Bab 10 sistem reproduksi
Kelompok 6 super kelas agnatha
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Sistem saraf vertebrata
Sistem sirkulasi vertebrata
SISTEM ENDOKRIN PADA AVES
Biology - Chlorphyta
Gymnospermae - Anatomy
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
Aves (Burung)
Ad

Similar to Sistem2 amfibi (20)

PPTX
Materi 3 sistem organ
PPTX
Materi 3 sistem organ singkat
DOCX
Laporan katak sawah
PPTX
Anatomi serangga
PPTX
STRUKTUR PERKEMBANGAN DAN ANTOMI VERTEBRATA.pptx
PPTX
STRUKTUR DAN FUNGSI HEWAN BESERTA TAFSIR YANG MENDUKUNG- BIOLOGI
PDF
Organ dalam hewan
PPTX
Peredaran darah pada hewan
PPTX
Mawarni+isna ramadani yanti+rahjumi puspita sari
PPT
Sistem Peredaran Darah pada Hewan
PPTX
TM5_HEWAN 1_5_KIM B.pptx
PPTX
PPT-KLASIFIKASI-dewi.Klasifikasi Insektapptx
PPTX
Sistem pernapasan pada burung dan katak
PPT
Anatomi serangga
PPTX
SISTEM SIRKULASI PADA HEWAN
PPTX
PPTX
Presentase biologi
PPTX
Presentase biologi
PPTX
sistem Peredaran darah hewan
Materi 3 sistem organ
Materi 3 sistem organ singkat
Laporan katak sawah
Anatomi serangga
STRUKTUR PERKEMBANGAN DAN ANTOMI VERTEBRATA.pptx
STRUKTUR DAN FUNGSI HEWAN BESERTA TAFSIR YANG MENDUKUNG- BIOLOGI
Organ dalam hewan
Peredaran darah pada hewan
Mawarni+isna ramadani yanti+rahjumi puspita sari
Sistem Peredaran Darah pada Hewan
TM5_HEWAN 1_5_KIM B.pptx
PPT-KLASIFIKASI-dewi.Klasifikasi Insektapptx
Sistem pernapasan pada burung dan katak
Anatomi serangga
SISTEM SIRKULASI PADA HEWAN
Presentase biologi
Presentase biologi
sistem Peredaran darah hewan
Ad

More from Suryo Danar Saputra (20)

PPTX
PPT PRESTASI MAHASISWA 2024 - BAG. KEMAHASISWAAN.pptx
PPTX
Daftar Klien Tempat Praktek Kerja Industri Mahasiswa STP Trisakti
PPT
Pengantar Ilmu Manajemen
PDF
Komitmen Manajemen LSP-P1 STP Trisakti
PPTX
Company Profile STP Trisakti
PPTX
Reproduksi pisces
PPTX
Klasifikasi pisces
PPTX
Customer Satisfaction
PPTX
Presentasi Tipe Data Primitive - Rita Aji
PPTX
Presentasi Sistem Komputer - Asep Kurniawan
PPTX
Presentasi Jaringan Komputer - Umardi
PPTX
Presentasi Menginstalasi Software - Audi Noventri
PPTX
Presentasi Sambungan pada Elemen Mesin - Doni Permana
PPT
Presentasi Membaca Cepat - Komariah
PPTX
Presentasi Penerapan TIK untuk Pendidikan - Frando
PPTX
Presentasi Networking - Hendra Gunawan
PPTX
Presentasi Global Warming - Donna Manalu
PPTX
Presentasi Statistika Deskripsi - Naila Izzati
PPTX
Make Up Your Presentation
PDF
PPT PRESTASI MAHASISWA 2024 - BAG. KEMAHASISWAAN.pptx
Daftar Klien Tempat Praktek Kerja Industri Mahasiswa STP Trisakti
Pengantar Ilmu Manajemen
Komitmen Manajemen LSP-P1 STP Trisakti
Company Profile STP Trisakti
Reproduksi pisces
Klasifikasi pisces
Customer Satisfaction
Presentasi Tipe Data Primitive - Rita Aji
Presentasi Sistem Komputer - Asep Kurniawan
Presentasi Jaringan Komputer - Umardi
Presentasi Menginstalasi Software - Audi Noventri
Presentasi Sambungan pada Elemen Mesin - Doni Permana
Presentasi Membaca Cepat - Komariah
Presentasi Penerapan TIK untuk Pendidikan - Frando
Presentasi Networking - Hendra Gunawan
Presentasi Global Warming - Donna Manalu
Presentasi Statistika Deskripsi - Naila Izzati
Make Up Your Presentation

Recently uploaded (20)

PDF
2. ATP Fase F - PA. Islam (1)-halaman-1-digabungkan.pdf
PPTX
3. Membuat Peta Konsep Kecerdasan Artifisial.pptx
PPTX
Berpikir_Komputasional_Kelas5_IlustrasiKosong.pptx
PDF
PPT Materi Kelas Mempraktikkan Prinsip Hermeneutika (MPH) 2025
DOCX
Modul Informatika 8 Bab 1, Kurikulum Merdeka
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Kerajinan Kelas XII SMA Terbaru 2025
PDF
RPM BAHASA INDONESIA KELAS 7 TEKS DESKRIPSI.pdf
PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PDF
AI-Driven Intelligence and Cyber Security: Strategi Stabilitas Keamanan untuk...
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Budidaya Kelas XII SMA Terbaru 2025
PDF
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PDF
Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PDF
MRT Tangguh, Indonesia Maju: Mewujudkan Transportasi Publik yang Aman, Nyaman...
PDF
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika_PLS SPSS.pdf
PDF
Konsep Dasar Nifas, Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah.pdf
PDF
Ilmu tentang pengembangan teknologi pembelajaran
DOCX
Modul ajar kelas 5 tentang adoo ul jismi
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Bahasa Inggris Kelas XII SMA Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Rekayasa Kelas XII SMA Terbaru 2025
PDF
Laktasi dan Menyusui (MK Askeb Esensial Nifas, Neonatus, Bayi, Balita dan Ana...
2. ATP Fase F - PA. Islam (1)-halaman-1-digabungkan.pdf
3. Membuat Peta Konsep Kecerdasan Artifisial.pptx
Berpikir_Komputasional_Kelas5_IlustrasiKosong.pptx
PPT Materi Kelas Mempraktikkan Prinsip Hermeneutika (MPH) 2025
Modul Informatika 8 Bab 1, Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Kerajinan Kelas XII SMA Terbaru 2025
RPM BAHASA INDONESIA KELAS 7 TEKS DESKRIPSI.pdf
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 6 Kurikulum Merdeka
AI-Driven Intelligence and Cyber Security: Strategi Stabilitas Keamanan untuk...
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Budidaya Kelas XII SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 6 Kurikulum Merdeka
MRT Tangguh, Indonesia Maju: Mewujudkan Transportasi Publik yang Aman, Nyaman...
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika_PLS SPSS.pdf
Konsep Dasar Nifas, Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah.pdf
Ilmu tentang pengembangan teknologi pembelajaran
Modul ajar kelas 5 tentang adoo ul jismi
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Bahasa Inggris Kelas XII SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Rekayasa Kelas XII SMA Terbaru 2025
Laktasi dan Menyusui (MK Askeb Esensial Nifas, Neonatus, Bayi, Balita dan Ana...

Sistem2 amfibi

  • 2. SISTEM PERNAFASAN Pada amphibi contohnya katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru – paru. Kecuali pada fase berudu bernafas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernafasan karena tipis dan banyak kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, lubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis.
  • 3. Selain bernafas dengan selaput rongga mulut, katak bernafas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karena kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernafasan mudah berifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbondioksida dari jaringan akan dibawa ke jantung, dari jantung di pompa ke kulit dan paru – paru lewat arteri kulit paru – paru (arteri pulmokutanea). Dengan demikian pertukaran oksigen dan karbondioksida dapat terjadi di kulit. Setelah itu koane menutup dan otot rahang bawah dan otot geniohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen masuk ke paru – paru lewat celah – celah. Dalam paru – paru terjadi pertukaran gas, oksigen diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paru – paru dan sebaliknya karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan. SISTEM PERNAFASAN
  • 4. Walaupun tampaknya terjadi percampuran antara darah yang miskin oksigen dengan darah yang kaya oksigen namun percampiurn diminimalisasi oleh adanya sekat – sekat yang terdapat pada ventrikel. Dari ventrikel, darah masuk ke pembuluh darah yang bercabang tiga. Arteri anterior mengalirkan darah ke kepala dan ke otak. Cabang tengah (lung aorta) mengalirkan darah ke jaringan internal dan organ dalam badan, sedangkan arteri posterior dilewati oleh darah yang menuju kulit dan paru – paru. Darah vena dari seluruh tubuh mengalir masuk ke sinus venosus dan kemudian mengalir menuju ke atrium kanan. Dari atrium kanan, darah mengalir ke ventrikel yag kemudian di pompa keluar melalui arteri pulmonalis → paru – paru → vena pulmonalis → atrium kanan. Lintasan peredaran darah ini disebut peredaran darah paru – paru. Selain peredaran darah paru – paru, pada katak → sinus venosus → atrium kanan.
  • 5. Alat pencernaan makanan diawali oleh cavum oris dan diakhiri oleh anus. Pada beberapa bagian dari tractus digestoria mempunyai struktur dan ukuruan yang berbeda. Mangsa yang berupa hewan kecil yang ditangkap untuk dimakan akan dibasahi oleh air liur. Katak tidak begitu banyak mempunyai kelenjar ludah. Dari cavum oris makanan akan melalui pharynx, oesophagues yang menghasilkan sekresi alkalis (basis) dan mendorong makanan masuk dalam fentriculus yang berfungsi sebagai gudang percernaan. SISTEM PENCERNAAN
  • 6. Bagain muka frentriculus yang besar disebut cardiarc, sedag bagian posterior mengecil dan berakhir dengan pyloris. Kontraksi dinding otot ventriculus meremas makanan jadi hancur dan dicampur dengan sekresi ventriculus yang mengandung enzim atau verment, yang merupakan katalisator. Tiap – tiap enzim merubah sekelompok zat makanan manjadi ikatan – ikatan yang lebih sederhana. Enzim yanbg dihasilkan oleh ventriculus dan intestinum terdiri atas : pepsin, tripsin, erepsin untuk protein, lipase untuk lemak.
  • 7. Disamping itu ventriculus menghasilkan asam klorida untuk mengasam kan bahan makanan. Gerakan yang menyebabkan bahan makanan berjalan dalam saluran disebut gerak peristalis. Beberapa penyerapan zat makanan terjadi di ventriculus tetapi terutama terjadi di intestinum. Makanan masuk ke dalam intertinum dari ventriculus melalui klep pyloris.
  • 8. Kelenjar pencernaan yang besar adalah hepardan pancreaticum yang memberikan sekresinya pada intestinum kecuali itu intestinum menghasilkan sekresi sendiri. Hepar yang besar terdiri atas beberapa lobus dan bilus atau zat empedu yang dihasilkan akan ditampung sementara dalam fesica felea, yang kemudian akan dituangkan dalam intestinum melalui ductus cystcus dahulu kemudian melalui duktus cholydocus yang merupakan saluran gabungan dengan saluran yang dari pankreas. Fungsi bilus untuk mengilmusikan zat lemat. Bahan makanan yang merupakan sisa di dalam intestinum mjor menjadi faeces dan selanjutnya dikeluarjkan melalui anus.
  • 9. Organ reproduksi pada katak berbeda antara katak jantan dan katak betina. Pada katak jantan terdapat sepasang testis (bentuknya oval, warnanya keputih – putihan) terletak disebelah atas ginjal. Testis diikat oleh alat penggantungnya yang disebut mesdrchiutn. Dari testis terdapat saluran yang disebut fasadefferensia yang bermuara di kloaka. Bagian ureter yang dekat kloaka mengalami pembesaran yang disebut vesicusa seminalis yang berfungsi untuk penampungan sementara spermatozoa. Organ reproduksi betina terdiri atas sepasang ovarium yang terdapat pada bagian belakang rongga tubuh diikat oleh penggantungnya yang disebut mesovarium. Sistem Reproduksi
  • 10. Pada saat “musim kawin” pada ovarium terpadat ovum yang masak dan menuju saluran yang disebut oviduk. Bagian posterior oviduk membesar membentuk uterus. Selanjutnya telur dikeluarkan melalui kloaka keluar dari tubuh. Pada katak terjadi fertilisasi eksternal (pembuahan di luar tubuh). Pada “musim kawin” terjadi isyarat kawin oleh katak jantan dan katak betina. Perkawinan dilakukan dengan cara katak jantan menempel di atas punggung katak betina, lalu keduanya menyemprotkan sel – sel gametnya ke luar tubuh.
  • 11. Sistem syaraf katak terdiri atas syaraf pusat dan syaraf tepi. Syaraf pusat terususun atas otak dan tali spinal,sedangkan saraf tepi tersusun atas saraf kranial, saraf spinal. Otak dan tali spinal dibungkus oleh 2 membran yang tebal yaitu durameter yang berbatasan dengan tulang dan pipiamater yang batasan dengan jaringan saraf. Sistem Syaraf
  • 12. Apabila dipanadang dari sebelah dorsal, pada otak akan teradapat : 2 lobus olfactorius yang bertanggung jawab untuk organisasi rang sang yang berupa ban. 2 erfhaemisphariumcerebri yang berfungsi menyiompan ingatan, intelegensia dan mengontrol kebebasan. Diencephalonmedialis yang berhubungan dengan mata dan keseimbangan. 2 bulatan lobus opticus untuk koordinasi pengelihatan. Otak kecil untuk koordiansi pergerakan. Medula obongata untuk koordinasi sebagian besar aktifitas tubuh. Apabila medula oblongata diambil maka katak segera mati. Saraf spinal berpusat di otak dan terdapat sepuluh pasang yang akan mengontrol aktifitas alat – alat sensori, otot daging dan lain – lain.
  • 13. Organ sensorik berfungsi sebagai receptor atau penerima rangsang dari sekitar. Organ sensorik berhubungan dengan saraf sensorik dan menuju otak. Organ fisus menerima rangsang sinar (untuk pengelihatan). Kulit menerima rangsang berupa sentuhan. Organ – Organ Sensorik
  • 14. Sistem lifmatik berhubungan dengan pengembalian plasma yang hilang dari sistem sirkulasi menuju darah kembali. Sistem ini juga bertangggung jawanb untuk produksi cairan limfa yang mengandung sel darh putih dan sedikit sel darah merah. Pada beberapa tempat, sistem ini berhubungan dengan vena tubuh. Pada katak terdapat kantung limfa tikus antara kulit dan tubuh. Kantung limfa tikus tersebut meliputi kantung limfa tikus submaksilaris, pektoralia, abdominalis, lateralis, brankialis, vemorolaris, intervemorlaris dan kraniali. Sistem Limfatik
  • 15. Tubuh katak dan juga (vertebrate lainnya) tersusun atas 3 macam otot. Otot polos yang kerjanya diluar kemauan kita. Otot lurik yang kerjanya dalam kesadaran kita dan otot jantung yang secara morfologi seperti otot lurik, namun bekerja diluar kendali kita. Sistem Otot
  • 16. Otot lurik disebut juga otot skelet terbagi atas : Otot daging lebar dan pipih, misalnya adalah oblicus externus dan trans versus yang membentuk dinding perut. Otot daging gilig misalnya otot bisep (pada lengan). Otot daging sfingter dengan carat melintang, misalnya sfingter pada anus atau kloaka. Otot lurik mengikat atau melekat pada tulang dan pada saat kontraksi atau relaksasi akan menggerakkan tulang tersebut. Koordinasi kontraksi otot dilaksanakan oleh sistem saraf.
  • 17. Sistem kerangka pada katak dibangun oleh kerangka dalam (endoskeleton) yang tersusun atas tulang – tulang. Terdapat 2 skeleton yang menusun sistem kerangka yaitu skeleton aksial dan skeleton apendikular. Skeleton aksial tersusun atas tempurung kepala, vertebrae (ruas – ruas belakang dan tulang dada). Skeleton apendikular tersusun ekstremitas anterior dan extrimitas posterior. Sistem Kerangka
  • 18. Tempurung kepala terususn atas beberapa tulang yaitu ccranium, bebrapa kapsul sensoris (kapsul hidung, kapsul pendengar, kapsul besar untuk mata, dan tulang – tualng rahang). Pada katak terdapat 9 ruas tulang belakang. Pada katak terdapat 1 tulang dada. Ekstrenitas anterior (lengan) dan ekstrenitas posterior (tungkai) tersusun atas tulang – tulang yang hampir sama. Sistem Kerangka
  • 19. Tempurung kepala terususn atas beberapa tulang yaitu ccranium, bebrapa kapsul sensoris (kapsul hidung, kapsul pendengar, kapsul besar untuk mata, dan tulang – tualng rahang). Pada katak terdapat 9 ruas tulang belakang. Pada katak terdapat 1 tulang dada. Ekstrenitas anterior (lengan) dan ekstrenitas posterior (tungkai) tersusun atas tulang – tulang yang hampir sama. Sistem Kerangka
  • 20. Ginjal amphibi sama dengan ginjal ikan air tawar yaitu berfungsi untuk mengeluarkan air yang berlebih. Karea kulit katak permeable terhadap air, maka pada saat ia berada di air, banyak air masuk ke tubuh katak secara osmosis. Pada saat ia berada di darat harus melakukan konservasi air dan tidak membuangnya. Katak menyesuaikan dirinya terhadap kandungan air sesuai dengan lingkungannya dengan cara mengatur laju filtrasi yang dilakukan oleh glomerulus, Sistem Ekskresi
  • 21. sistem portal renal berfungsi untuk membuang bahan – bahan yang diserap kembali oleh tubuh selama masa aliran darah melalui glomerulus dibatasi. Katak juga menggunkan kantung kemih untuk konserfadsi air. Apabila sedang berada dia air, kantung kemih terisi urin yang encer. Pada saat berada di darat air diserap kembali ke dalam darah menggantikan air yang hilang melalui evaporasi kulit. Hormon yang mengendalikan adalah hormon yang sama dengan ADH. Sistem Ekskresi
  • 22. Pada amphibi contohnya Katak memiliki beberapa kelenjar endokrin yang menghasilkan sekresi intern yang disebut hormon. Fungsinya mengatur atau mengontrol tugas – tugas tubuh, merangsang, baik yang bersifat mengaktifakan atau mengerem pertumbuhan, mengaktifakan bermacam – macam jaringan dan berpengaruh terhadap tingkah laku mahluk. Sistem Endokrin
  • 23. Pada dasar otak terdapat glandulae pituitaria atcuglandulaehypophysa bagian anterior kelenjar ini pada larva menghasilkan hormon pertumbuhan. Hormon ini mengontrol pertumbuhan tubuh terutama panajang tulang, dan kecuali itu mempengaruhi glandulae thyroidea. Bila seekor berudu diambil dan bagian anterior glndulae hypophysannya, berudu tersebut tak akan tumbuh menjadi katak tapi bila potongan itu ditransplatasikan kemabali, maka pertumbuhan akan terjadi sebagai mana mestinya. Pemberian hormon yang dihasilkan oleh bagian anterior hypophysa ini baik secara oral atau suntikan menyebabkan pertumbuhan raksasa. Sistem Endokrin
  • 24. Pada katak dewasa bagian anterior glandulae pitutaria ini menghasilkan homon yang merangsang gonad untuk menghasilkan sel kelamin. Jika kita mengadakan implantasi, kelenjar ini dengan suskses pada seekor katak dewasa yang tak dalam keadaan berkembang biak, maka mulai saat itu terjadi perubahan. Implantasi pada hewan betina mengakibatkan hewan itu menghasilkan ovum yang telah masak. Implantasi pada hewan jantan mengakibatkan hewan itu mengahasilkan sperma. Bagian tengah pituitaria akan menghasilkan hormon intermidine yang mempunyai peranan dalam pengaturan kromotofora dalam kulit. Sistem Endokrin
  • 25. Bagian posterior pituitaria menghasilkan suatu hormon yang mengatur pengambilan air. Glandulae phyroidea yang terdapat di belakang tulang rawan hyoid menghasilkan hormon thryoid yang mengatur metabolisme secara umum. Kelenjar ini menjadi besar pada berudu sebelum metamorfose menjadi katak. Jika kelenjar itu diambil maka berudu tidak akan menjadi katak. Kelenjar pankreas menghasilkan hormon nsulin yang mengatur metabolisme (memacu pengubahan glukosa menjadi glikogen. Pada permukaan luar ginjal terdapat glandula suprarenalis atau glandula adrenalis yang kerjanya berlawanan dengan insulin (mengubah glikogen menjadi glukosa).