1. SMART ASN
Disusun oleh:
Ana Nur Metania Mardiani, S.I.Kom
As’ad Syaifullah, S.E
Dini Irnayati, S.Kom
Maulida Rachmawati, S.Pi
Muhammad Ubaidillah, S.Kom
2. APA ITU SMART ASN?!
Smart ASN adalah singkatan dari Smart Aparatur Sipil
Negara
SMART ASN adalah konsep pengembangan profil ASN
masa depan yang memiliki:
Karakter berintegritas
Kompetensi unggul
Kemampuan adaptif terhadap perubahan zaman,
Kesiapan menghadapi tantangan global dan era digital
3. Tujuan SMART ASN
1. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
2. Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas
3. Pengembangan Kompetensi ASN
4. Mewujudkan Birokrasi yang Profesional
5. Adaptasi Terhadap Perubahan
6. Peningkatan Integritas dan Etika
7. Mendukung Pembangunan Nasional
6. Literasi Digital
1. Percepatan Transformasi Digital
Faktor Penyebab :
1. Arahan Presiden RI terkait Percepatan Transformasi Digital:
• Perluasan Akses & Infrastruktur Digital (Termasuk jaringan, satelit, dan BTS)
• Penyusunan Roadmap Digitalisasi di Sektor Strategis (Pemerintahan, layanan publik, pendidikan, kesehatan,
perdagangan, industri)
• Integrasi Pusat Data Nasional
• Pengembangan SDM Talenta Digital
• Persiapan Regulasi & Skema Pendanaan
2. Dampak Pandemi COVID-19
• Mempercepat transformasi digital di semua sektor.
• Mengubah cara kerja, belajar, bertransaksi, dan beraktivitas menjadi serba digital.
• Mendorong pentingnya literasi digital bagi seluruh masyarakat, termasuk ASN.
Transformasi digital adalah perubahan struktural dan sistemik yang ditandai dengan penggunaan
teknologi digital secara masif dalam berbagai sektor.
7. Literasi Digital
2. Pengertian Literasi Digital
Literasi Digital adalah kemampuan menggunakan media digital dengan penuh kesadaran, bijak,
cakap, aman, dan bertanggung jawab.
Tidak hanya sekadar menggunakan perangkat digital, tetapi juga mampu:
• Mengakses informasi
• Mengelola data
• Memahami isi digital
• Mengevaluasi kebenaran informasi
• Menciptakan & memproduksi konten digital
8. Literasi Digital
3. Apa itu Peta Jalan Literasi Digital ?
Peta Jalan Literasi Digital adalah kerangka panduan strategis untuk pengembangan literasi digital
di Indonesia.
Disusun oleh Kementerian Kominfo bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD Siberkreasi)
dan konsultan Deloitte.
Tujuan Peta Jalan Literasi Digital
•Meningkatkan kualitas masyarakat dalam menggunakan teknologi digital
•Mendorong masyarakat agar cerdas, kritis, produktif, dan bertanggung jawab di ruang digital
•Mengurangi kesenjangan literasi digital di Indonesia
9. Literasi Digital
4. Lingkup Literasi Digital
Literasi digital mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat, tidak terbatas hanya pada
penggunaan teknologi, tetapi juga pada pembentukan karakter dan budaya digital.
Tiga Lingkup Utama Literasi Digital:
1. Lingkup Pendidikan (Sekolah & Dunia Pendidikan)
2. Lingkup Masyarakat
3. Lingkup Keluarga
Tujuan Lingkup Literasi Digital:
• Mengurangi kesenjangan digital (digital divide)
• Membentuk individu yang cakap, beretika, dan aman bermedia digital
• Mewujudkan ekosistem masyarakat digital yang positif & produktif
10. Literasi Digital
5. Implementasi Literasi Digital
Implementasi literasi digital adalah penerapan nyata dari pemahaman, keterampilan, dan nilai-nilai
literasi digital dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan kerja, masyarakat, pendidikan,
maupun keluarga.
1. Lingkup Pendidikan (Sekolah)
•Memasukkan literasi digital ke dalam proses belajar-mengajar
•Melatih peserta didik agar bijak, aman, dan cakap menggunakan media digital
2. Lingkup Masyarakat
•Mengedukasi masyarakat tentang pentingnya literasi digital
•Memberdayakan masyarakat melalui ekonomi digital (UMKM, marketplace)
3. Lingkup Keluarga
•Orang tua mengawasi dan mendampingi anak dalam penggunaan media digital
•Membudayakan penggunaan media digital yang etis, aman, dan produktif di rumah
4. Lingkup Pemerintah & ASN
•Memanfaatkan teknologi dalam pelayanan publik
•Menyebarkan informasi positif dan melawan penyebaran hoaks
•Mendorong transformasi digital di birokrasi
12. 1. Digital Ethics (Etika Bermedia Digital)
Apa itu Etika Bermedia Digital ?
• Kemampuan menggunakan media digital secara sadar dan bertanggung jawab
• Menjunjung tinggi tata krama (netiquette) dalam ruang digital
• Memahami dan mematuhi aturan, regulasi, dan hukum di ruang digital
• Waspada terhadap hoaks, ujaran kebencian, perundungan, dan konten negatif lainnya
• Berinteraksi, berpartisipasi, dan berkolaborasi sesuai dengan kaidah etika digital
Pilar Literasi Digital
Tujuan Etika Digital
• Mewujudkan interaksi digital yang sehat dan beradab
• Melindungi diri sendiri dan orang lain dari dampak negatif dunia digital
• Menghindari penyalahgunaan teknologi yang merugikan individu atau masyarakat
13. 2. Digital Culture (Budaya Bermedia Digital)
Pengertian Budaya Bermedia Digital
• Budaya digital adalah kebiasaan, nilai, dan norma yang berkembang dalam masyarakat saat
menggunakan media digital.
• Tidak hanya soal teknologi, tetapi bagaimana manusia berinteraksi, berkomunikasi, dan
membangun relasi di ruang digital sesuai nilai budaya bangsa.
Tujuan Budaya Digital
• Menjadikan masyarakat sadar peran sebagai warga negara digital
• Membentuk karakter dan perilaku yang sesuai dengan nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika
di dunia maya
• Memperkuat identitas nasional di tengah globalisasi digital
Pilar Literasi Digital
14. 3. Digital Safety (Aman Bermedia Digital)
•Digital Safety adalah kemampuan untuk melindungi diri, data pribadi, dan perangkat dari
ancaman di dunia digital.
Tujuan Keamanan Digital
•Melindungi data pribadi, informasi sensitif, dan identitas digital
•Mencegah penyalahgunaan data oleh pihak tidak bertanggung jawab
•Menghindari risiko kejahatan digital seperti hacking, phishing, penipuan, dan peretasan akun
•Membangun rasa aman dan nyaman saat menggunakan media digital
Dampak Jika Tidak Memiliki Keamanan Digital:
•Kebocoran data pribadi & finansial
•Peretasan akun media sosial atau aplikasi penting
•Penyalahgunaan identitas & tindak kejahatan siber
•Kerugian materi dan moral akibat penipuan online
Pilar Literasi Digital
15. 4. Digital Skills (Cakap Bermedia Digital)
Dampak Positif Kecakapan Digital:
•Meningkatkan produktivitas kerja dan kualitas pelayanan
•Memperluas peluang usaha dan jejaring sosial
•Meningkatkan daya saing di era digital global
•Terhindar dari penyalahgunaan atau ketergantungan teknologi
Digital Skills adalah kemampuan individu dalam menggunakan perangkat keras, perangkat lunak, dan
aplikasi digital secara efektif, produktif, dan bertanggung jawab.
• Tidak hanya tentang penggunaan teknologi, tetapi juga bagaimana memanfaatkan media digital untuk
mendukung pekerjaan, pembelajaran, komunikasi, dan kehidupan sehari-hari.
Pilar Literasi Digital
18. Pengertian Implementasi Literasi Digital
• Implementasi literasi digital adalah penerapan nilai, pengetahuan, dan keterampilan literasi digital
dalam kehidupan sehari-hari.
• Bertujuan agar masyarakat menggunakan media digital secara bijak, aman, produktif, dan
bertanggung jawab.
Bentuk Implementasi Literasi Digital di Berbagai
Lingkup:
• Mesin Pencarian informasi
• aplikasi percakapan
• aplikasi dompet digital
Implementasi Literasi Digital
19. Implikasi Literasi Digital
b) Dampak Negatif Jika Tidak Diimplementasikan:
• Maraknya penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan perundungan siber.
• Risiko kebocoran data pribadi dan meningkatnya kejahatan digital.
• Munculnya konflik sosial akibat penyalahgunaan media digital.
• Kesenjangan digital antar kelompok masyarakat.
a) Dampak Positif:
• Meningkatkan kualitas interaksi dan komunikasi digital.
• Memperluas peluang ekonomi digital dan jejaring kerja.
• Terbentuknya masyarakat digital yang produktif, kreatif, dan bertanggung jawab.
• Mempercepat transformasi digital di sektor publik dan privat.
20. Pengertian Implikasi Literasi Digital
•Implikasi literasi digital adalah dampak atau konsekuensi yang timbul dari penerapan
atau kurangnya penerapan literasi digital dalam kehidupan masyarakat.
•Menyangkut perubahan perilaku, interaksi sosial, dan pola kerja akibat penggunaan
media digital.
Implikasi Positif Literasi Digital (Jika Diimplementasikan Secara Benar):
1. Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat
• Memudahkan akses informasi, pendidikan, dan pelayanan publik.
• Membuka peluang usaha melalui ekonomi digital.
• Mendorong inovasi dan kreativitas di berbagai bidang.
2. Memperluas Jaringan & Kolaborasi
• Terbentuknya komunitas positif dan kolaborasi produktif secara online.
• Meningkatkan kerjasama lintas sektor dan wilayah.
3. Mendukung Transformasi Digital Nasional
• Mempercepat pelayanan publik berbasis digital.
• Mewujudkan birokrasi yang transparan, efektif, dan efisien.
Implikasi Literasi Digital
21. Implikasi Negatif Literasi Digital (Jika Tidak Diimplementasikan):
1. Penyebaran Hoaks & Informasi Palsu
• Menimbulkan keresahan dan konflik di masyarakat.
2. Ancaman Keamanan Data & Kejahatan Siber
• Kebocoran data pribadi, penipuan, cyberbullying, dan peretasan.
3. Kesenjangan Digital
• Terjadi ketimpangan akses dan kemampuan penggunaan teknologi antara kelompok masyarakat.
4. Ketergantungan & Penyalahgunaan Teknologi
• Penggunaan media digital yang tidak produktif, kecanduan, dan penyimpangan perilaku.
22. Lanskap Digital
Lanskap Digital adalah gambaran keseluruhan ekosistem kehidupan manusia yang terhubung melalui
teknologi digital.
•Meliputi sistem, platform, layanan, dan interaksi yang terjadi dalam ruang digital.
Ciri-ciri Lanskap Digital Masa Kini:
• Terhubung Secara Global
• Akses Informasi Mudah & Cepat
• Interaksi & Kolaborasi Online
• Transaksi & Layanan Digital
Tantangan dalam Lanskap Digital:
• Penyebaran hoaks dan informasi menyesatkan.
• Ancaman keamanan digital (phishing, hacking,
penipuan).
• Kesenjangan digital antar wilayah dan kelompok
masyarakat.
• Ketergantungan berlebihan terhadap teknologi.
23. SMART ASN adalah konsep strategis untuk membentuk ASN
yang unggul, adaptif, inovatif, dan profesional di era digital.
Tidak hanya menekankan penguasaan teknologi, tetapi juga
integritas, etika, kolaborasi, dan semangat pelayanan.
Bertujuan mewujudkan birokrasi yang efisien dan berdaya
saing, dengan didukung peningkatan kompetensi, perubahan
mindset, dan literasi digital.
Keberhasilan SMART ASN bergantung pada sinergi ASN,
pimpinan, dan dukungan pemerintah sebagai motor
reformasi birokrasi menuju Indonesia Emas 2045.