SlideShare a Scribd company logo
TEKNIK SAMPLING

                       Prof. ROZAINI NASUTION, SKM

                       Fakultas Kesehatan Masyarakat
                         Universitas Sumatera Utara


I. PENDAHULUAN
1. Populasi
       Populasi adalah keseluruhan objek yang akan/ingin diteliti. Populasi ini
sering juga disebut Universe. Anggota populasi dapat berupa benda hidup
maupun benda mati, dimana sifat-sifat yang ada padanya dapat diukur atau
diamati. Populasi yang tidak pernah diketahui dengan pasti jumlahnya disebut
"Populasi Infinit" atau tak terbatas, dan populasi yang jumlahnya diketahui
dengan pasti (populasi yang dapat diberi nomor identifikasi), misalnya murid
sekolah, jumlah karyawan tetap pabrik, dll disebut "Populasi Finit".
       Suatu kelompok objek yang berkembang terus (melakukan proses sebagai
akibat kehidupan atau suatu proses kejadian) adalah Populasi Infinitif.
Misalnya penduduk suatu negara adalah populasi yang infinit karena setiap waktu
terus berubah jumlahnya. Apabilah penduduk tersebut dibatasi dalam waktu dan
tempat, maka popuJasi yang infinit bisa berubah menjadi populasi yang finit.
Misalnya penduduk Kota Medan pada tahun 1990 (1 Januari s/d 31 Desember
1990) dapat diketahui jumlahnya. Umumnya populasi yang infinit hanyalah teori
saja, sedangkan kenyataan dalam prakteknya, semua benda hidup dianggap
populasi yang finit. Bila dinyatakan bahwa 60% penduduk Indonesia adalah
petani, ini berati bahwa setiap 100 orang penduduk Indonesia, 60 orang adalah
petani. Hasil pengukuran atau karakteristik dari populasi disebut "parameter"
yaitu untuk harga-harga rata-rata hitung (mean) dan σ untuk simpangan baku
(standard deviasai). Jadi populasi yang diteliti harus didefenisikan dengan jelas,
termasuk didalam nya ciri-ciri dimensi waktu dan tempat.

2. Sampel.
       Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian (sampel
sendiri secara harfiah berarti contoh). Hasil pengukuran atau karakteristik dari
sampel disebut "statistik" yaitu X untuk harga rata-rata hitung dan S atau SD
untuk simpangan baku.
       Alasan perlunya pengambilan sampel adalah sebagai berikut :
1. Keterbatasan waktu, tenaga dan biaya.
2. Lebih cepat dan lebih mudah.
3. Memberi informasi yang lebih banyak dan dalam.
4. Dapat ditangani lebih teliti.
       Pengambilan sampel kadang-kadang merupakan satu-satunya jalan yang
harus dipilih, (tidak mungkin untuk mempelajari seluruh populasi) misalnya:
- Meneliti air sungai
- Mencicipi rasa makanan didapur
- Mencicipi duku yang hendak dibeli

II. PENGAMBILAN SAMPEL.
1. Tujuan.
       Agar sampel yang diambil dari populasinya "representatif" (mewakili),
sehingga dapat diperoleh informasi yang cukup untuk mengestimasi populasinya.

2. Defenisi
       Dalam rangka pengambilan sampel, ada beberapa pengertian yang perlu
diketahui, yaitu:




© 2003 Digitized by USU digital library                                         1
Populasi Sasaran (Target Populasi):
       Yaitu populasi yang menjadi sasaran pengamatan atau populasi dari mana
suatu keterangan,akan diperoleh (misalnya efek obat pada ibu hamil) maka
target populasi adalah ibu hamil.

Kerangka Sampel (Sampling Frame):
      Yaitu suatu daftar unit-unit yang ada pada populasi yang akan diambil
sampelnya (daftar anggota populasinya).

Unit Sampel(Sampling Unit):
       Yaitu unit terkecil pada populasi yang akan diambil sebagai sampel (KK
atau RT).

Rancangan Sampel
       Yaitu rancangan yang meliputi cara pengambilan sampel dan penentuan
besar sampelnya.

Random.
     Yaitu cara mengambil sampel, dimana setiap unit dalam populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.

III. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL.
        Pemilihan teknik pengarnbilan sampel merupakan upaya penelitian untuk
mendapat sampel yang representatif (mewakili), yang dapat menggambarkan
populasinya. Teknik pengambilan sampel tersebut dibagi atas 2 kelompok besar,
yaitu :
    1. Probability Sampling (Random Sample)
    2. Non Probability Sampling (Non Random Sample)

1. Probability Sampling
       Pada pengam bilan sampel secara random, setiap unit populasi,
mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Faktor
pemilihan atau penunjukan sampel yang mana akan diambil, yang semata-mata
atas pertimbangan peneliti, disini dihindarkan. Bila tidak, akan terjadi bias.
Dengan cara random, bias pemilihan dapat diperkecil, sekecil mungkin. Ini
merupakan salah satu usaha untuk mendapatkan sampel yang representatif.
Keuntungan pengambilan sampel dengan probability sampling adalah sebagai
berikut:
- Derajat kepercayaan terhadap sampel dapat ditentukan.
- Beda penaksiran parameter populasi dengan statistik sampel, dapat
  diperkirakan.
- Besar sampel yang akan diambil dapat dihitung secara statistik.

2. Penyimpangan (Error)
        Dari hasil pengukuran terhadap unit-unit dalam sampel diperoleh nilai-nilai
statistik. Nilai statistik ini tidak akan persis sama dengan nilai parameternya.
Perbedaan inilah yang disebut sebagai Penyimpangan (Sampling Error)
        Sedangkan pada non probability sampel, penyimpangan nilai sampel
terhadap populasinya tidak mungkin diukur. Pengukuran penyimpangan ini
merupakan salah satu bentuk pengujian statistik. Penyimpangan yang terjadi
pada perancangan kwesioner, kesalahan petugas pengumpul data dan pengola
data disebut Non Sampling Error.

3. Cara Pengambilan Sampel
      Ada 5 cara pengambilan sampel yang termasuk secara random, yaitu
sebagai berikut:




© 2003 Digitized by USU digital library                                          2
3.1. Sampel Random Sederhana (Simple Random Sampling).
        Proses pengambilan sampel dilakukan dengan memberi kesempatan yang
sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi anggota sampel. Jadi disini
proses memilih sejumlah sampel n dari populasi N yang dilakukan secara
random. Ada 2 cara yang dikenal yaitu:
a. Bila jumlah populasi sedikit, bisa dilakukan dengan cara mengundi "Cointoss".
b. Tetapi bila populasinya besar, perlu digunakan label "Random Numbers" yang
    prosedurnya adalah sebagai berikut:
    - Misalnya populasi berjumlah 300 (N=300).
    - tentukan nomor setiap unit populasi (dari 1 s/d 300 = 3 digit/kolom).
    - tentukan besar sampel yang akan diambil. (Misalnya 75 atau 25 %)
    - tentukan skema penggunaan label random numbers. (misalnya dimulai dari
      3 kolom pertama dan baris pertama) dengan menggunakan tabel random
      numbers, tentukan unit mana yang terpilih, sebesar sampel yang
      dibutuhkan, yaitu dengan mengurutkan angka-angka dalam 3 kolom
      pertama, dari atas ke bawah, setiap nomor ≤ 300, merupakan nomor
      sampel yang diambil (100, 175, 243, 101), bila ada nomor ≥ 300, tidak
      diambil sebagai sampel (N = 300). Jika pada lembar pertama jumlah sampel
      belum mencukupi, lanjutkan kelembaran berikutnya, dan seterusnya. Jika
      ada nomor yang serupa dijumpai, di ambil hanya satu, karena setiap orang
      hanya mempunyai 1 nomor identifikasi.
      Keuntungan      : - Prosedur estimasi m udah dan sederhana
      Kerugian        : - Membutuhkan daftar seluruh anggota populasi.
                        - Sampel mungkin tersebar pada daerah yang luas,
                          sehingga biaya transportasi besar.

3.2. Sampel Random Sistematik (Systematic Random Sampling)
        Proses pengambilan sampel, setiap urutan ke “K" dari titik awal yang
dipilih secara random, dimana:

       N (Jumlah anggota populasi)
 K=
      n (jumlah anggota sam pel)

Misalnya, setiap pasien yang ke tiga yang berobat ke suatu Rumah Sakit, diambil
sebagai sampel (pasien No. 3,6,9,15) dan seterusnya.

Cara ini dipergunakan :
- Bila ada sedikit Stratifikasi Pada populasi.
Keuntungan :-Perencanan dan penggunaanya mudah.
               -Sampel tersebar di daerah populasi.
Kerugian     : -Membutuhkan daftar populasi.

3.3. Sampel Random Berstrata (Stratified Random Sampling)
       Populasi dibagi strata-strata, (sub populasi), kemudian pengambilan
sampel dilakukan dalam setiap strata baik secara simple random sampling,
maupun secara systematic random sampling. Misalnya kita meneliti keadaan gizi
anak sekolah Taman Kanak-kanak di Kota Madya Medan (≥ 4-6 tahun).
       Karena kondisi Taman Kanak-kanak di Medan sangat berbeda (heterogen)
maka buatlah kriteria yang tertentu yang dapat mengelompokkan sekolah Taman
Kanak-kanak ke dalam 3 kelompok (A = baik, B = sedang, C = kurang). Misalnya
untuk Taman Kanak-Kanak dengan kondisi A ada : 20 buah dari 100 Taman
Kanak-Kanak yang ada di Kota Madya Medan, kondisi B = 50 buah C = 30 buah.
Jika berdasarkan perhitungan besar sampel, kita ingin mengambil sebanyak 25
buah (25%), maka ambilah 25% dari masing-masing sub populasi tersebut di
atas.




© 2003 Digitized by USU digital library                                       3
100 TK (populasi)




 Sub populasi    20 kelompok A        50 Kelompok B      30 Kelompok C

                   25%                25%


                5 TK                      12-13 TK        7-8 TK


Cara pengambilan sampel 5 Kelompok A, 12-13 Kelompok B, dan 7 – 8.
Kelompok C adalah secara random karena sub populasi sudah homogen.
Keuntungan : -Taksiran mengenai karakteristik populasi lebih tepat.
Kerugian   : - Daftar populasi setiap strata diperlukan
             - Jika daerah geografisnya luas, biaya transportasi tinggi.

3.4. Sampel Random Berkelompok (Cluster Sampling)
       Pengambilan sampel dilakukan terhadap sampling unit, dimana sampling
unitnya terdiri dari satu kelompok (cluster). Tiap item (individu) di dalam
kelompok yang terpilih akan diambil sebagai sampel. Cara ini dipakai : bila
populasi dapat dibagi dalam kelompok-kelompok dan setiap karakteristik yang
dipelajari ada dalam setiap kelompok. Misalnya ingin meneliti gambaran
karakteristik (umur, suku, pendidikan dan pekerjaan) orang tua mahasiswa FK
USU. Mahasiswa FK dibagi dalam 6 tingkat (I s/d VI). Pilih secara random salah
satu tingkat (misal tingkat II). Maka orang tua sem ua mahasiswa yang berada
pada tingkat II diambil sebagai sampel (Cluster).
Keuntungan : - Tidak memerlukan daftar populasi.
               - Biaya transportasi kurang
Kerugian     : - Prosudur estimasi sulit.

3.5. Sampel Bertingkat (Multi Stage Sampling)
       Proses pengambilan sampel dilakukan bertingkat, baik bertingkat dua
maupun lebih.
Misalnya: provinsi  kabupaten      Kecamatan desa      Lingkungan      KK.

Misalnya kita ingin meneliti Berat badan dan Tinggi badan murid SMA. Sesuai
kondisi dan perhitungan, maka jumlah sampel yang akan diambil ± 2000.




© 2003 Digitized by USU digital library                                     4
(Indonesia)


                                    27 Propinsi


                                  Propinsi SUMUT


                               Kabupaten Deli Serdang


                           Kecamatan Hamparan Perak


                                Ada 3 SMA (± 2000)

Cara ini dipergunakan bila:-   Populasinya cukup homogen
                          -    Jumlah populasi sangat besar
                          -    Populasi menempati daerah yang sangat luas
                          -    Biaya penelitian kecil


Keuntungan: - Biaya transportasi kurang
Kerugian: - Prosedur estimasi sulit
          - Prosedur pengambilan sampel memerlukan perencanaan yang lebih
            cermat

4. Non Probability Sample (Selected Sample)
       Pemilihan sampel dengan cara ini tidak menghiraukan prinsip-prinsip
probability. Pemilihan sampel tidak secara random. Hasil yang diharapkan hanya
merupakan gambaran kasar tentana suatu keadaan.
       Cara ini dipergunakan : Bila biaya sangat sedikit , hasilnya diminta segera,
tidak memerlukan ketepatan yanq tingqi, karena hanya sekedar gambaran umu
saja.
Cara-cara yang dikenal adalah sebagai berikut :

4.1. Sampel Dengan Maksud (Purposive Samping).
Pengambilan sampel dilakukan hanya atas dasar pertimbangan penelitinya saja
yang menganggap unsur-unsur yang dikehendaki telah ada dalam anggota
sampel yang diambil.

4.2. Sampel Tanpa Sengaja (Accidental Sampling).
Sampel diambil atas dasar seandainya saja, tanpa direncanakan lebih dahulu.
Juga jumlah sampel yang dikehenadaki tidak berdasrkan pertimbangan yang
dapat dipertanggung jawabkan, asal memenuhi keperluan saja. Kesimpulan yang
diperoleh bersifat kasar dan sementara saja.

4.3. Sampel Berjatah (Quota Sampling).
Pengambilan sampel hanya berdasarkan pertimbangan peneliti saja, hanya disini
besar dan kriteria sampel telah ditentukan lebih dahulu. Misalnya Sampel yang
akan di ambil berjumlah 100 orang dengan perincian 50 laki dan 50 perempuan
yang berumur 15-40 tahun. Cara ini dipergunakan kalau peneliti mengenal betul
daerah dan situasi daerah dimana penelitian akan dilakukan.




© 2003 Digitized by USU digital library                                          5
5. Gambaran tentang pengambilan sampel.
        Di dalam suatu penelitian adalah sebagai berikut;
1. Perlu dirumuskan masalah-masalah yang dihadapi, kemudian perincilah
    masalah-masalah tersebut dalam bentuk-bentuk informasi yang harus
    disajikan.
2. Setelah memahami ruang lingkup masalah yang dihadapi, tetapkanlah
    populasi yang hendak diteliti itu.
3. Perlu diketahui apakah informasi yang dibutuhkan sudah pernah tersedia,
    misalnya sebagai hasil penelitian orang lain.
4. Tentukan jenis penelitian apa yang paling baik, sesuai dengan biaya yang
    tersedia sehingga dapat menyajikan informasi yang dibutuhkan.
5. Susun rencana lengkap terhadap pelaksanaan penelitian tersebut, termasuk
    menyusun defenisi, klasifikasi, kwesioner, petugas dan sebagainya.
6. Rencanakan beberapa "Alternative Sampling Design" yang dapat memberi
    gambaran tentang beban ongkos dan tingkat kecermatannya.
7. Susun buku pedoman (manual) untuk pekerja lapangan selengkap mungkin.
8. Susun rencana, tabulasi dan tetapkan bentuk serta jenis dari tabel yang final.
9. Laksanakan pretest untuk menguji effektivitas kwesioner, manual, petugas
    lapangan dan aspek-aspek oprasional lainnya.
10. Atas dasar pretest tersebut, perbaiki kwesioner, dan manual.
11. Tetapkan secara terperinci prosedur samping yang final.
12. Baru dilaksanakan penelitian yang sesungguhnya dan teruskan dengan
    pengolahan serta tabulasi data seperti yang direncanakan.
13. Susun analisa atau hasil-hasil tersebut.
14. Buat laporan penelitian.

IV.1. KESIMPULAN
1. Jika kita ingin melakukan peneli1ian pada sesuatu populasi yang besar, kita
   tidak perlu meneliti setiap unit dari populasi akan tetapi cukup hanya
   mengambil sebagian saja (sampel).
2. Untuk mendapatkan suatu sampel yang "representatif” perlu diperhatikan
   cara-cara yang disebut dalam "Probability Sample".
3. Jika kita hanya ingin mengetahui sekedar gambaran umum dari suatu
   keadaan, sedang biaya dan waktu sangat sedikit, dapat kita pergunakan "Non
   Probability Sample"
4. Untuk menghindari terjadinya Non Sampling Error perlu diadakan
   perencanaan yang baik, dalam pembuatan kwesioner, manual, penetapan
   defenisi dan konsep serta pengumpulan dan pengolahan data.

2. PENUTUP
       Dalam melakukan suatu penelitian, umumnya kita mempunyai biaya,
waktu dan man power yang terbatas. Karena itu kita tidak dapat meneliti semua
unit dari populasi, cukup hanya sebagian saja (sampel). Dalam hal ini kita perlu
lebih dahulu menetapkan sifat dari populasi, apakah homogen atau heterogen.
Berdasarkan ini kita dapat mengambil salah satu cara tersebut di atas, juga
dengan memperhatikan tujuan penelitian. Dengan mengikuti petunjuk-petunjuk
cara pengambilan sampel, sampel akan menggambarkan karakteristik dari
populasinya.




© 2003 Digitized by USU digital library                                        6
KEPUSTAKAAN

Ansari Fuad. "Prisip-prisip dan Dasar Statistik dalam Perencanaan Kesehatan",
       Airlangga University Press C, 1975.

Anggraini Sri., "Populasi dan Sampel", Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
      Indonesia, Jakarta,1979.

Duncan Robert et al. "Biostatistics For Health", Wiley Medical Publication, New
      York (Terjemahan Oleh Rozaini Nasution, 1988) PSKM FK-USU,Medan.

Hertono,.Broto.R. "Cara-Cara Sampling",        Fakultas   Kesehatan    Masyarakat
      Univesitas Indonesia, Jakarta, 1977.

James A. Davits. “Elementary Survey Analisis, 1971.

Nugroho.   "Rumus-Rumus        Statistika   Serta   Penerapanya",     CV.Rajawali,
      Jakarta,1985.

Spiegel-R Murray. “Elementary Sampling Theory, Theory And Problems of
       Statistic", Mc. Graw Hill Book, Company, C 1972.

Siregar Kemal, et al. "Biostatistik Untuk Ilmu-Ilmu Kesehatan", FKM Universits
       Indonesia, Jakarta.1984.

Stahl M, Sydney, et al. "Bacaan dan Pemahaman Statistik Terapan", (Terjemaan
       Sri Anggraini, Cs), FKM UI 1988.

Utomo Budi. "Prinsip-Prinsip Analisis Statistik", pada Penataran & Lokakarya
     Biostatistik FKM se Indonesia, Jakarta, Februari-Maret 1988




© 2003 Digitized by USU digital library                                         7

More Related Content

PDF
P10 menentukan populasi dan sampel
PPTX
Perbedaan Statistika parametrik& statistika nonparametrik
PPT
Metodologi Penelitian
PDF
Analisis multivariat
PPT
Studi gerakan
PDF
Peran dan Pemanfaatan Kapang dalam Bidang Pangan_Kelompok 3.pdf
PPTX
Contoh Ppt Seminar Proposal
PPTX
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara
P10 menentukan populasi dan sampel
Perbedaan Statistika parametrik& statistika nonparametrik
Metodologi Penelitian
Analisis multivariat
Studi gerakan
Peran dan Pemanfaatan Kapang dalam Bidang Pangan_Kelompok 3.pdf
Contoh Ppt Seminar Proposal
Konsep Demografi, Teori Kependudukan dan Penerapan di Beberapa Negara

What's hot (20)

PPTX
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
PDF
Teknik pengambilan sampel
PDF
Ebook panduan pelayanan bimbingan karir bagi guru bimbingan konseling
PPTX
PPT Materi Penyuluhan Pertanian
DOCX
Bab 6 (staddas ukuran keruncingan)
DOCX
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
PPTX
Pengujian hipotesis 05
DOC
Modul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerah
PDF
Resume jurnal 4
PPTX
PPT Rancangan penelitian kuantitatif
PDF
Uji chi square baru
PPTX
Metode pengambilan sampel (sampling)
PDF
penyajian data
PPTX
Penyajian Data ppt
PDF
Pert 12 metode eksperimen
PPT
Populasi dan sampel
PPTX
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
DOC
Jenis Data Statistik
PPTX
Rancangan Acak Kelompok (RAK)
PPT
Cluster & multi satge random sampling
Populasi dan Sampel Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif (Anantyo Bimosuseno...
Teknik pengambilan sampel
Ebook panduan pelayanan bimbingan karir bagi guru bimbingan konseling
PPT Materi Penyuluhan Pertanian
Bab 6 (staddas ukuran keruncingan)
Menghitung Lq dan Shiftshare Hasil Pertanian Kacang Tanah, Padi, Kacang kedel...
Pengujian hipotesis 05
Modul inti 10 penganggaran dan pembiayaan kesehatan daerah
Resume jurnal 4
PPT Rancangan penelitian kuantitatif
Uji chi square baru
Metode pengambilan sampel (sampling)
penyajian data
Penyajian Data ppt
Pert 12 metode eksperimen
Populasi dan sampel
Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Jenis Data Statistik
Rancangan Acak Kelompok (RAK)
Cluster & multi satge random sampling
Ad

Similar to Teknik Sampling (20)

PDF
Teknik sampling
PDF
Bab vi dan bab xi
PDF
Bab vi dan bab xi
PDF
Teknik penarikan sampel
PPTX
Sampling
DOCX
Teknik penarikan sampel
PPTX
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
PPTX
PPT-UEU-Statistik-Pertemuan-5sdasdas.pptx
PPTX
statistik kel 4vabahhahshshsjsjsjjsjsjskks.pptx
PPTX
Populasi dan Sample kualitatif dan kuantitatif
PDF
Distribusi Sampling
PPT
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
PDF
Populasi dan Sampel
DOCX
Sampling6
PPTX
Kuadrat ppt new
DOCX
Ringkasan statistik
PPTX
Teknik Sampling Kuantitatif.zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz...
PDF
Materi 7 - Teknik Sampling.pdf
PPT
Ceramah 5 methodologi
PPTX
populasi dan teknik-sampling ok slide.pptx
Teknik sampling
Bab vi dan bab xi
Bab vi dan bab xi
Teknik penarikan sampel
Sampling
Teknik penarikan sampel
Ppt Metodologi Penelitian: 7. Teknik Sampling | Kelas: 6B | Dosen: Yayuk Putr...
PPT-UEU-Statistik-Pertemuan-5sdasdas.pptx
statistik kel 4vabahhahshshsjsjsjjsjsjskks.pptx
Populasi dan Sample kualitatif dan kuantitatif
Distribusi Sampling
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
Populasi dan Sampel
Sampling6
Kuadrat ppt new
Ringkasan statistik
Teknik Sampling Kuantitatif.zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz...
Materi 7 - Teknik Sampling.pdf
Ceramah 5 methodologi
populasi dan teknik-sampling ok slide.pptx
Ad

More from dessybudiyanti (20)

PDF
a space time model
PPT
a space-time model
PPT
Kapita Selekta-a space time model (Salisa & Anna)
PPT
Presentasi "Fast and Botstrap Robust for LTS" (Mega&Ika)
PPT
Presentasi "Fast and Bootstrap Robust LTS" (Mega&Ika)
PPT
Presentasi "Fast and Bootstrap Robust LTS" (Mega&Ika)
PDF
Fast and Bootstrap Robust for LTS
PDF
Greenacre Lewi
PPT
Deteksi Influence
PPT
Pemilihan Model Terbaik
PDF
ANALISIS PENYEIMBANGAN LINTASAN SERTA PENGUJIAN PERBEDAAN SHIFT KERJA TERHADA...
PPT
APLIKASI SIX SIGMA PADA PENGUKURAN KINERJA DI UD. SUMBER KULIT MAGETAN
PPT
Presentasi Tentang Regresi Linear
PDF
Analisis Korespondensi
PDF
Optimasi Produksi Dengan Metode Respon Surface
PPT
Simple Linier Regression
PPT
Presentasi Tentang AHP
PDF
Dua Tahun Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Aceh Dan Nias Pasca-Tsunami : Evaluas...
PDF
Jurnal Time Series
PPT
Uji Klinik
a space time model
a space-time model
Kapita Selekta-a space time model (Salisa & Anna)
Presentasi "Fast and Botstrap Robust for LTS" (Mega&Ika)
Presentasi "Fast and Bootstrap Robust LTS" (Mega&Ika)
Presentasi "Fast and Bootstrap Robust LTS" (Mega&Ika)
Fast and Bootstrap Robust for LTS
Greenacre Lewi
Deteksi Influence
Pemilihan Model Terbaik
ANALISIS PENYEIMBANGAN LINTASAN SERTA PENGUJIAN PERBEDAAN SHIFT KERJA TERHADA...
APLIKASI SIX SIGMA PADA PENGUKURAN KINERJA DI UD. SUMBER KULIT MAGETAN
Presentasi Tentang Regresi Linear
Analisis Korespondensi
Optimasi Produksi Dengan Metode Respon Surface
Simple Linier Regression
Presentasi Tentang AHP
Dua Tahun Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Aceh Dan Nias Pasca-Tsunami : Evaluas...
Jurnal Time Series
Uji Klinik

Recently uploaded (20)

PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PDF
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
PPTX
Pengimbasan pembelajaran mendalam (deep learning
PPT
KOMITMEN MENULIS DI BLOG IGTIK PB PGRI.ppt
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PAI & BP Kelas XII Terbaru 2025
PDF
Ilmu tentang pengembangan teknologi pembelajaran
DOCX
Modul 5_Instrumen Analisis Perencanaan Pembelajaran Mendalam (2).docx
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Budidaya Kelas XII SMA Terbaru 2025
PPTX
Slide_Berpikir_Komputasional_Pola_Algoritma_Kelas5SD.pptx
PPTX
Presentasi Al-Quran Hadits Kelompok XI.1
PPTX
Modul ajar kelas 5 sd kecerdasan artifisial pptx
PPTX
Sistem Pencernaan Manusia IPAS Presentasi Pendidikan Hijau Kuning Bingkai Ilu...
PDF
AI-Driven Intelligence and Cyber Security: Strategi Stabilitas Keamanan untuk...
PPTX
Pengantar pembelajaran_Koding_dan kecerdasan artifisial
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PJOK Kelas X Terbaru 2025
PDF
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar Herpina Indah Permata Sari (2).pdf
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PJOK Kelas XII Terbaru 2025
PDF
PPT Yudisium Ceremony Agusus 2025 - new. pdf
PDF
LK - Kerangka Pembelajaran Mendalam luring 4 Herpina Indah Permata Sari.pdf
PPTX
ppt_bola_basket_kelas x sma mata pelajaran pjok.pptx
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 6 Kurikulum Merdeka
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
Pengimbasan pembelajaran mendalam (deep learning
KOMITMEN MENULIS DI BLOG IGTIK PB PGRI.ppt
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PAI & BP Kelas XII Terbaru 2025
Ilmu tentang pengembangan teknologi pembelajaran
Modul 5_Instrumen Analisis Perencanaan Pembelajaran Mendalam (2).docx
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Budidaya Kelas XII SMA Terbaru 2025
Slide_Berpikir_Komputasional_Pola_Algoritma_Kelas5SD.pptx
Presentasi Al-Quran Hadits Kelompok XI.1
Modul ajar kelas 5 sd kecerdasan artifisial pptx
Sistem Pencernaan Manusia IPAS Presentasi Pendidikan Hijau Kuning Bingkai Ilu...
AI-Driven Intelligence and Cyber Security: Strategi Stabilitas Keamanan untuk...
Pengantar pembelajaran_Koding_dan kecerdasan artifisial
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PJOK Kelas X Terbaru 2025
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar Herpina Indah Permata Sari (2).pdf
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PJOK Kelas XII Terbaru 2025
PPT Yudisium Ceremony Agusus 2025 - new. pdf
LK - Kerangka Pembelajaran Mendalam luring 4 Herpina Indah Permata Sari.pdf
ppt_bola_basket_kelas x sma mata pelajaran pjok.pptx

Teknik Sampling

  • 1. TEKNIK SAMPLING Prof. ROZAINI NASUTION, SKM Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara I. PENDAHULUAN 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek yang akan/ingin diteliti. Populasi ini sering juga disebut Universe. Anggota populasi dapat berupa benda hidup maupun benda mati, dimana sifat-sifat yang ada padanya dapat diukur atau diamati. Populasi yang tidak pernah diketahui dengan pasti jumlahnya disebut "Populasi Infinit" atau tak terbatas, dan populasi yang jumlahnya diketahui dengan pasti (populasi yang dapat diberi nomor identifikasi), misalnya murid sekolah, jumlah karyawan tetap pabrik, dll disebut "Populasi Finit". Suatu kelompok objek yang berkembang terus (melakukan proses sebagai akibat kehidupan atau suatu proses kejadian) adalah Populasi Infinitif. Misalnya penduduk suatu negara adalah populasi yang infinit karena setiap waktu terus berubah jumlahnya. Apabilah penduduk tersebut dibatasi dalam waktu dan tempat, maka popuJasi yang infinit bisa berubah menjadi populasi yang finit. Misalnya penduduk Kota Medan pada tahun 1990 (1 Januari s/d 31 Desember 1990) dapat diketahui jumlahnya. Umumnya populasi yang infinit hanyalah teori saja, sedangkan kenyataan dalam prakteknya, semua benda hidup dianggap populasi yang finit. Bila dinyatakan bahwa 60% penduduk Indonesia adalah petani, ini berati bahwa setiap 100 orang penduduk Indonesia, 60 orang adalah petani. Hasil pengukuran atau karakteristik dari populasi disebut "parameter" yaitu untuk harga-harga rata-rata hitung (mean) dan σ untuk simpangan baku (standard deviasai). Jadi populasi yang diteliti harus didefenisikan dengan jelas, termasuk didalam nya ciri-ciri dimensi waktu dan tempat. 2. Sampel. Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian (sampel sendiri secara harfiah berarti contoh). Hasil pengukuran atau karakteristik dari sampel disebut "statistik" yaitu X untuk harga rata-rata hitung dan S atau SD untuk simpangan baku. Alasan perlunya pengambilan sampel adalah sebagai berikut : 1. Keterbatasan waktu, tenaga dan biaya. 2. Lebih cepat dan lebih mudah. 3. Memberi informasi yang lebih banyak dan dalam. 4. Dapat ditangani lebih teliti. Pengambilan sampel kadang-kadang merupakan satu-satunya jalan yang harus dipilih, (tidak mungkin untuk mempelajari seluruh populasi) misalnya: - Meneliti air sungai - Mencicipi rasa makanan didapur - Mencicipi duku yang hendak dibeli II. PENGAMBILAN SAMPEL. 1. Tujuan. Agar sampel yang diambil dari populasinya "representatif" (mewakili), sehingga dapat diperoleh informasi yang cukup untuk mengestimasi populasinya. 2. Defenisi Dalam rangka pengambilan sampel, ada beberapa pengertian yang perlu diketahui, yaitu: © 2003 Digitized by USU digital library 1
  • 2. Populasi Sasaran (Target Populasi): Yaitu populasi yang menjadi sasaran pengamatan atau populasi dari mana suatu keterangan,akan diperoleh (misalnya efek obat pada ibu hamil) maka target populasi adalah ibu hamil. Kerangka Sampel (Sampling Frame): Yaitu suatu daftar unit-unit yang ada pada populasi yang akan diambil sampelnya (daftar anggota populasinya). Unit Sampel(Sampling Unit): Yaitu unit terkecil pada populasi yang akan diambil sebagai sampel (KK atau RT). Rancangan Sampel Yaitu rancangan yang meliputi cara pengambilan sampel dan penentuan besar sampelnya. Random. Yaitu cara mengambil sampel, dimana setiap unit dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. III. TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL. Pemilihan teknik pengarnbilan sampel merupakan upaya penelitian untuk mendapat sampel yang representatif (mewakili), yang dapat menggambarkan populasinya. Teknik pengambilan sampel tersebut dibagi atas 2 kelompok besar, yaitu : 1. Probability Sampling (Random Sample) 2. Non Probability Sampling (Non Random Sample) 1. Probability Sampling Pada pengam bilan sampel secara random, setiap unit populasi, mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Faktor pemilihan atau penunjukan sampel yang mana akan diambil, yang semata-mata atas pertimbangan peneliti, disini dihindarkan. Bila tidak, akan terjadi bias. Dengan cara random, bias pemilihan dapat diperkecil, sekecil mungkin. Ini merupakan salah satu usaha untuk mendapatkan sampel yang representatif. Keuntungan pengambilan sampel dengan probability sampling adalah sebagai berikut: - Derajat kepercayaan terhadap sampel dapat ditentukan. - Beda penaksiran parameter populasi dengan statistik sampel, dapat diperkirakan. - Besar sampel yang akan diambil dapat dihitung secara statistik. 2. Penyimpangan (Error) Dari hasil pengukuran terhadap unit-unit dalam sampel diperoleh nilai-nilai statistik. Nilai statistik ini tidak akan persis sama dengan nilai parameternya. Perbedaan inilah yang disebut sebagai Penyimpangan (Sampling Error) Sedangkan pada non probability sampel, penyimpangan nilai sampel terhadap populasinya tidak mungkin diukur. Pengukuran penyimpangan ini merupakan salah satu bentuk pengujian statistik. Penyimpangan yang terjadi pada perancangan kwesioner, kesalahan petugas pengumpul data dan pengola data disebut Non Sampling Error. 3. Cara Pengambilan Sampel Ada 5 cara pengambilan sampel yang termasuk secara random, yaitu sebagai berikut: © 2003 Digitized by USU digital library 2
  • 3. 3.1. Sampel Random Sederhana (Simple Random Sampling). Proses pengambilan sampel dilakukan dengan memberi kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi anggota sampel. Jadi disini proses memilih sejumlah sampel n dari populasi N yang dilakukan secara random. Ada 2 cara yang dikenal yaitu: a. Bila jumlah populasi sedikit, bisa dilakukan dengan cara mengundi "Cointoss". b. Tetapi bila populasinya besar, perlu digunakan label "Random Numbers" yang prosedurnya adalah sebagai berikut: - Misalnya populasi berjumlah 300 (N=300). - tentukan nomor setiap unit populasi (dari 1 s/d 300 = 3 digit/kolom). - tentukan besar sampel yang akan diambil. (Misalnya 75 atau 25 %) - tentukan skema penggunaan label random numbers. (misalnya dimulai dari 3 kolom pertama dan baris pertama) dengan menggunakan tabel random numbers, tentukan unit mana yang terpilih, sebesar sampel yang dibutuhkan, yaitu dengan mengurutkan angka-angka dalam 3 kolom pertama, dari atas ke bawah, setiap nomor ≤ 300, merupakan nomor sampel yang diambil (100, 175, 243, 101), bila ada nomor ≥ 300, tidak diambil sebagai sampel (N = 300). Jika pada lembar pertama jumlah sampel belum mencukupi, lanjutkan kelembaran berikutnya, dan seterusnya. Jika ada nomor yang serupa dijumpai, di ambil hanya satu, karena setiap orang hanya mempunyai 1 nomor identifikasi. Keuntungan : - Prosedur estimasi m udah dan sederhana Kerugian : - Membutuhkan daftar seluruh anggota populasi. - Sampel mungkin tersebar pada daerah yang luas, sehingga biaya transportasi besar. 3.2. Sampel Random Sistematik (Systematic Random Sampling) Proses pengambilan sampel, setiap urutan ke “K" dari titik awal yang dipilih secara random, dimana: N (Jumlah anggota populasi) K= n (jumlah anggota sam pel) Misalnya, setiap pasien yang ke tiga yang berobat ke suatu Rumah Sakit, diambil sebagai sampel (pasien No. 3,6,9,15) dan seterusnya. Cara ini dipergunakan : - Bila ada sedikit Stratifikasi Pada populasi. Keuntungan :-Perencanan dan penggunaanya mudah. -Sampel tersebar di daerah populasi. Kerugian : -Membutuhkan daftar populasi. 3.3. Sampel Random Berstrata (Stratified Random Sampling) Populasi dibagi strata-strata, (sub populasi), kemudian pengambilan sampel dilakukan dalam setiap strata baik secara simple random sampling, maupun secara systematic random sampling. Misalnya kita meneliti keadaan gizi anak sekolah Taman Kanak-kanak di Kota Madya Medan (≥ 4-6 tahun). Karena kondisi Taman Kanak-kanak di Medan sangat berbeda (heterogen) maka buatlah kriteria yang tertentu yang dapat mengelompokkan sekolah Taman Kanak-kanak ke dalam 3 kelompok (A = baik, B = sedang, C = kurang). Misalnya untuk Taman Kanak-Kanak dengan kondisi A ada : 20 buah dari 100 Taman Kanak-Kanak yang ada di Kota Madya Medan, kondisi B = 50 buah C = 30 buah. Jika berdasarkan perhitungan besar sampel, kita ingin mengambil sebanyak 25 buah (25%), maka ambilah 25% dari masing-masing sub populasi tersebut di atas. © 2003 Digitized by USU digital library 3
  • 4. 100 TK (populasi) Sub populasi 20 kelompok A 50 Kelompok B 30 Kelompok C 25% 25% 5 TK 12-13 TK 7-8 TK Cara pengambilan sampel 5 Kelompok A, 12-13 Kelompok B, dan 7 – 8. Kelompok C adalah secara random karena sub populasi sudah homogen. Keuntungan : -Taksiran mengenai karakteristik populasi lebih tepat. Kerugian : - Daftar populasi setiap strata diperlukan - Jika daerah geografisnya luas, biaya transportasi tinggi. 3.4. Sampel Random Berkelompok (Cluster Sampling) Pengambilan sampel dilakukan terhadap sampling unit, dimana sampling unitnya terdiri dari satu kelompok (cluster). Tiap item (individu) di dalam kelompok yang terpilih akan diambil sebagai sampel. Cara ini dipakai : bila populasi dapat dibagi dalam kelompok-kelompok dan setiap karakteristik yang dipelajari ada dalam setiap kelompok. Misalnya ingin meneliti gambaran karakteristik (umur, suku, pendidikan dan pekerjaan) orang tua mahasiswa FK USU. Mahasiswa FK dibagi dalam 6 tingkat (I s/d VI). Pilih secara random salah satu tingkat (misal tingkat II). Maka orang tua sem ua mahasiswa yang berada pada tingkat II diambil sebagai sampel (Cluster). Keuntungan : - Tidak memerlukan daftar populasi. - Biaya transportasi kurang Kerugian : - Prosudur estimasi sulit. 3.5. Sampel Bertingkat (Multi Stage Sampling) Proses pengambilan sampel dilakukan bertingkat, baik bertingkat dua maupun lebih. Misalnya: provinsi kabupaten Kecamatan desa Lingkungan KK. Misalnya kita ingin meneliti Berat badan dan Tinggi badan murid SMA. Sesuai kondisi dan perhitungan, maka jumlah sampel yang akan diambil ± 2000. © 2003 Digitized by USU digital library 4
  • 5. (Indonesia) 27 Propinsi Propinsi SUMUT Kabupaten Deli Serdang Kecamatan Hamparan Perak Ada 3 SMA (± 2000) Cara ini dipergunakan bila:- Populasinya cukup homogen - Jumlah populasi sangat besar - Populasi menempati daerah yang sangat luas - Biaya penelitian kecil Keuntungan: - Biaya transportasi kurang Kerugian: - Prosedur estimasi sulit - Prosedur pengambilan sampel memerlukan perencanaan yang lebih cermat 4. Non Probability Sample (Selected Sample) Pemilihan sampel dengan cara ini tidak menghiraukan prinsip-prinsip probability. Pemilihan sampel tidak secara random. Hasil yang diharapkan hanya merupakan gambaran kasar tentana suatu keadaan. Cara ini dipergunakan : Bila biaya sangat sedikit , hasilnya diminta segera, tidak memerlukan ketepatan yanq tingqi, karena hanya sekedar gambaran umu saja. Cara-cara yang dikenal adalah sebagai berikut : 4.1. Sampel Dengan Maksud (Purposive Samping). Pengambilan sampel dilakukan hanya atas dasar pertimbangan penelitinya saja yang menganggap unsur-unsur yang dikehendaki telah ada dalam anggota sampel yang diambil. 4.2. Sampel Tanpa Sengaja (Accidental Sampling). Sampel diambil atas dasar seandainya saja, tanpa direncanakan lebih dahulu. Juga jumlah sampel yang dikehenadaki tidak berdasrkan pertimbangan yang dapat dipertanggung jawabkan, asal memenuhi keperluan saja. Kesimpulan yang diperoleh bersifat kasar dan sementara saja. 4.3. Sampel Berjatah (Quota Sampling). Pengambilan sampel hanya berdasarkan pertimbangan peneliti saja, hanya disini besar dan kriteria sampel telah ditentukan lebih dahulu. Misalnya Sampel yang akan di ambil berjumlah 100 orang dengan perincian 50 laki dan 50 perempuan yang berumur 15-40 tahun. Cara ini dipergunakan kalau peneliti mengenal betul daerah dan situasi daerah dimana penelitian akan dilakukan. © 2003 Digitized by USU digital library 5
  • 6. 5. Gambaran tentang pengambilan sampel. Di dalam suatu penelitian adalah sebagai berikut; 1. Perlu dirumuskan masalah-masalah yang dihadapi, kemudian perincilah masalah-masalah tersebut dalam bentuk-bentuk informasi yang harus disajikan. 2. Setelah memahami ruang lingkup masalah yang dihadapi, tetapkanlah populasi yang hendak diteliti itu. 3. Perlu diketahui apakah informasi yang dibutuhkan sudah pernah tersedia, misalnya sebagai hasil penelitian orang lain. 4. Tentukan jenis penelitian apa yang paling baik, sesuai dengan biaya yang tersedia sehingga dapat menyajikan informasi yang dibutuhkan. 5. Susun rencana lengkap terhadap pelaksanaan penelitian tersebut, termasuk menyusun defenisi, klasifikasi, kwesioner, petugas dan sebagainya. 6. Rencanakan beberapa "Alternative Sampling Design" yang dapat memberi gambaran tentang beban ongkos dan tingkat kecermatannya. 7. Susun buku pedoman (manual) untuk pekerja lapangan selengkap mungkin. 8. Susun rencana, tabulasi dan tetapkan bentuk serta jenis dari tabel yang final. 9. Laksanakan pretest untuk menguji effektivitas kwesioner, manual, petugas lapangan dan aspek-aspek oprasional lainnya. 10. Atas dasar pretest tersebut, perbaiki kwesioner, dan manual. 11. Tetapkan secara terperinci prosedur samping yang final. 12. Baru dilaksanakan penelitian yang sesungguhnya dan teruskan dengan pengolahan serta tabulasi data seperti yang direncanakan. 13. Susun analisa atau hasil-hasil tersebut. 14. Buat laporan penelitian. IV.1. KESIMPULAN 1. Jika kita ingin melakukan peneli1ian pada sesuatu populasi yang besar, kita tidak perlu meneliti setiap unit dari populasi akan tetapi cukup hanya mengambil sebagian saja (sampel). 2. Untuk mendapatkan suatu sampel yang "representatif” perlu diperhatikan cara-cara yang disebut dalam "Probability Sample". 3. Jika kita hanya ingin mengetahui sekedar gambaran umum dari suatu keadaan, sedang biaya dan waktu sangat sedikit, dapat kita pergunakan "Non Probability Sample" 4. Untuk menghindari terjadinya Non Sampling Error perlu diadakan perencanaan yang baik, dalam pembuatan kwesioner, manual, penetapan defenisi dan konsep serta pengumpulan dan pengolahan data. 2. PENUTUP Dalam melakukan suatu penelitian, umumnya kita mempunyai biaya, waktu dan man power yang terbatas. Karena itu kita tidak dapat meneliti semua unit dari populasi, cukup hanya sebagian saja (sampel). Dalam hal ini kita perlu lebih dahulu menetapkan sifat dari populasi, apakah homogen atau heterogen. Berdasarkan ini kita dapat mengambil salah satu cara tersebut di atas, juga dengan memperhatikan tujuan penelitian. Dengan mengikuti petunjuk-petunjuk cara pengambilan sampel, sampel akan menggambarkan karakteristik dari populasinya. © 2003 Digitized by USU digital library 6
  • 7. KEPUSTAKAAN Ansari Fuad. "Prisip-prisip dan Dasar Statistik dalam Perencanaan Kesehatan", Airlangga University Press C, 1975. Anggraini Sri., "Populasi dan Sampel", Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta,1979. Duncan Robert et al. "Biostatistics For Health", Wiley Medical Publication, New York (Terjemahan Oleh Rozaini Nasution, 1988) PSKM FK-USU,Medan. Hertono,.Broto.R. "Cara-Cara Sampling", Fakultas Kesehatan Masyarakat Univesitas Indonesia, Jakarta, 1977. James A. Davits. “Elementary Survey Analisis, 1971. Nugroho. "Rumus-Rumus Statistika Serta Penerapanya", CV.Rajawali, Jakarta,1985. Spiegel-R Murray. “Elementary Sampling Theory, Theory And Problems of Statistic", Mc. Graw Hill Book, Company, C 1972. Siregar Kemal, et al. "Biostatistik Untuk Ilmu-Ilmu Kesehatan", FKM Universits Indonesia, Jakarta.1984. Stahl M, Sydney, et al. "Bacaan dan Pemahaman Statistik Terapan", (Terjemaan Sri Anggraini, Cs), FKM UI 1988. Utomo Budi. "Prinsip-Prinsip Analisis Statistik", pada Penataran & Lokakarya Biostatistik FKM se Indonesia, Jakarta, Februari-Maret 1988 © 2003 Digitized by USU digital library 7