3
Most read
4
Most read
5
Most read
Managemnt Control System
Kelas    :A
Dosen : Drs. Djoko Suhardjanto, M. Com (Hons),
Ph.D, Ak

          TRANSFER PRICING
       (Penentuan Harga Transfer)
               Chapter 6
                       Oleh:
      1. Fathurrahman P
           F0309019
      2. Taurista Mega SP
           F0309089
Transfer Pricing
Organisasi              Desentralisasi
 Modern
Merancang suatu metode akuntansi
yang memuaskan untuk transfer
barang dan jasa dari pusat laba
yang satu ke pusat laba yang lain
dalam perusahaan yang memiliki
jumlah transaksi dalam jumlah yang
signifikan.
Tujuan Penentuan Harga
              Transfer
 Memberikan   informasi yang relevan kepada masing-
  masing unit usaha untuk menentukan imbal balik (trade-
  off) yang optimum antara biaya dan pendapatan
  perusahaan.

 Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita,
  dalam arti, sistem harus dirancang sedemikian rupa
  sehingga keputusan yan meningkatkan laba unit bisnis
  juga akan meningkatkan laba perusahaan.

 Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha
  individual.

 Sistem tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola.
Metode Penentuan Harga
              Transfer
 Prinsip Dasar
 Prinsip dasarnya adalah bahwa harga transfer sebaiknya
 serupa dengan harga yang akan dikenakan seandainya
 produk tersebut dijaul ke konsumen luar atau dibeli dari
 pemasok luar.

Ketika suatu pusat laba di suatu perusahaan membeli produk
dari, dan menjual ke, satu sama lain, maka dua keputusan
yang harus diambil untuk setiap produk adalah:

1.   Apakah perusahaan harus memproduksi sendiri produk tersebut
     atau membelinya dari pemasok luar? Hal ini merupakan
     keputusan sourcing.

2.   Jika diproduksi secara internal, pada tingkat harga berapakah
     produk tersebut akan ditransfer antar pusat laba? Hal ini
     merupakan keputusan harga transfer.
Situasi Ideal
 Harga transfer berdasarkan harga pasar akan
 menghasilkan keselarasan cita-cita jika kondisi-
 kondisi di bawah ini ada.

  1.   Orang-orang yang kompeten
  2.   Atmosfer yang baik
  3.   Harga pasar
  4.   Kebebasan memperoleh sumber daya
  5.   Informasi penuh
  6.   Negoisasi
Hambatan-hambatan dalam
Perolehan Sumber Daya
 Dalam kehidupan nyata, kebebasan dalam perolehan
 sumber daya tidak selalu mungkin dilakukan atau, jika
 hal itu mungkin, dibatasi oleh kebijakan-kebijakan
 korporate.

  1.   Pasar Terbatas

  2.   Kelebihan    atau   Kekurangan      Kapasitas
       Produksi
Pasar Terbatas
1.  Keadaan kapasitas internal mungkin membatasi
    pengembangan penjualan eksternal.
2. Jika suatu perusahaan merupakan produsen tunggal
    dari produk yang terdiferensiasi, tidak ada sumber daya
    dari luar.
3. Jika suatu perusahaan telah melakukan investasi yang
    besar, maka perusahaan cenderung tidak akan
    menggunakan sumber daya dari luar
 Dalam kasus pasar terbatas, harga transfer yang paling
 memenuhi persyaratan sistem pusat laba adalah harga
 kompetif. Harga kompetitif mengukur kontribusi dari setiap
 pusat laba terhadap laba perusahaan secara keseluruhan.

                                                     BACK
Kelebihan atau Kekurangan Kapasitas
Produksi
 Jika pusat laba penjualan tidak dapat menjual seluruh produk ke
  pasar bebas, dengan kata lain, pusat laba tersebut memiliki
  kapasitas yang berlebih. Perusahaan mungkin tidak akan
  mengoptimalkan labanya jika pusat laba pembelian membeli
  produk dari pemasok luar sementara kapasitas produksi di
  dalam masih memadai.

 Sebaliknya, andaikan jika pusat laba pembelian tidak dapat
  memperoleh produk yang diperlukan dari luar sementara pusat
  laba penjualan menjual produknya ke pihak luar. Situasi tersebut
  terjadi ketika terdapat kekurangan kapasitas produksi di dalam
  industri.

 Meskipun ada hambatan dalam proses perolehan sumber
  daya, harga pasar tetap merupakan harga transfer yang
  baik. Jika harga pasar tersedia atau dapat diperkirakan
  maka gunakanlah itu. Jika tidak ada cara memperkirakan
  untuk memperkirakan harga kompetitif, pilihan lainnya
  adalah mengembangkan harga transfer berdasarkan biaya
  (cost-based transfer price).
Harga Transfer Berdasarkan
Biaya
  Dua keputusan yang harus dibuat dalam sistem harga transfer
  berdasarkan biaya adalah:
  1.  Bagaimana menentukan besarnya biaya?
  2.  Bagaimana menghitung markup laba?

 Dasar Biaya
  Dasar yang umum adalah biaya standar. Biaya aktual tidak boleh
  digunakan karena faktor inefisiensi produksi akan diteruskan ke
  pusat laba pembelian.

 Markup Laba
  Dasar yang paling mudah dan umum digunakan adalah
  persentase dari biaya. Dasar yang secara konsep lebih baik
  adalah persentase dari investasi
Biaya Tetap dan Laba Hulu
 Penetapan   harga transfer dapat menimbulkan
 permasalahan yang cukup serius dalam perusahaan
 yang terintegrasi. Pusat laba yang pada akhirnya
 menjual produk ke pihak luar mungkin tidak
 menyadari jumlah biaya tetap dan laba bagian hulu
 yang terkandung di dalam harga pembelian internal.
 Metode-metode yang digunakan oleh perusahaan
  untuk mengatasi masalah ini adalah dengan cara :
1. Persetujuan Antarunit Usaha
2. Dua Langkah Penentuan Harga
3. Pembagian Laba
4. Dua Kelompo Harga
1. Persetujuan Antarunit Usaha
    Beberapa perusahaan membuat mekanisme formal
    dimana wakil-wakil dari unit pembelian dan penjualan
    bertemu secara berkala untuk memutuskan harga
    penjualan ke pihak luar dan pembagian laba untuk produk-
    produk dengan biaya tetap dan laba bagian hulu yang
    signifikan. Mekanisme ini akan bekerja bila proses
    peninjauannya terbatas pada keputusan-keputusan yang
    melibatkan jumlah bisnis yang signifikan bagi paling tidak
    satu pusat laba, sebab bila tidak demikian halnya,
    negosiasi ini akan sia-sia.
2. Dua Langkah Penentuan Harga
   Cara lain untuk mengatasi masalah ini adalah dengan
   membuat harga transfer yang meliputi dua beban.
   Pertama, untuk setiap unit yang terjual, pembebanan biaya
   dilakukan dengan jumlah yang sama dengan biaya
   variabel standar produksi. Kedua, pembebanan biaya
   berkala (biasanya setiap bulan) dilakukan dalam jumlah
   yang sama dengan biaya tetap yang berkaitan dengan
3. Pembagian Laba
  Jika sistem penentuan harga dua langkah tidak
  dapat dilakukan, maka sistem pembagian laba
  dapat digunakan untuk memastikan keselarasan
  antara kepentingan unit usaha dan perusahaan.
  Sistem tersebut beroperasi dengan cara sebagai
  berikut:
    Produk tersebut ditransfer ke unit pemasaran pada biaya
     variabel standar.

    Setelah produk tersebut terjual, unit-unit usaha membagi
     kontribusi yang dihasilkan, yang merupakan harga
     penjualan dikurangi biaya variabel produksi dan pemasaran
4. Dua kelompok harga
  Dalam metode ini, divisi produksi yang menjual
  produknya ke divisi pembeli di kredit sebesar
  harga jual ke konsumen (pihak ekstern),
  sedangkan divisi pembeli yang membeli produk
  dari divisi penjual di debit sebesar biaya variabel
  standar penuh. Selisih antara harga jual dan
  biaya standar penuh dibebankan ke rekening
  kantor pusat, dan akan dieliminasi pada saat
  penyusunan laporan keuangan konsolidasi.
Penentuan Harga Jasa
             Korporat
 Masalah yang berkaitan dengan pembebanan
 unit usaha atas jasa-jasa yang disediakan oleh
 unit staf korporat:Jika seluruh biaya dibebankan,
 maka semua biaya tersebut akan dialokasikan,
 dan alokasi tidak memasukkan komponen laba.
 Alokasi juga bukan merupakan harga transfer.

 Terdapat dua jenis transfer;
   Untuk jasa pusat yang harus diterima oleh unit
    penerima     dimana   unit    penerima    dapat
    mengendalikan jumlah yang digunakan paling tidak
    secara parsial.
   Untuk jasa pusat yang dapat diputuskan oleh unit
Pengendalian atas Jumlah
Jasa
 Manajer       unit usaha tidak dapat mengendalikan
     efisiensi kinerja dari kegiatan jasa-jasa unit usaha,
     namun ia dapat mengendalikan jumlah jasa yang
     diterimanya.

 Tiga teori pemikiran mengenai jasa-jasa:
1. Suatu unit usaha harus membayar biaya variable
   standar dari jasa yang diberikan.
2. Suatu unit usaha harus membayar harga yang
   sama dengan biaya variable standard ditambah
   bagian yang wajar dan biaya tetap standard (biaya
   penuh/fullcost).
3. Suatu unit usaha harus membayar harga yang
   sama dengan harga pasar, atau biaya penuh
Pilihan Penggunaan Jasa
 Pihak manajemen mungkin memutuskan bahwa unit
usaha dapat memilih apakah menggunakan jasa
sentral atau tidak. Unit usaha dapat memperoleh jasa
tersebut    dari    pihak    luar,   mengembangkan
kemampuan mereka atu memilih untuk tidak
menggunakan jasa ini sama sekali.
Kesederhanaan dari Mekanisme
Harga
 Harga yang dibebankan kepada jasa korporat tidak
  akan mencapai tujuan yang dimaksudkan, kecuali jika
  metode untuk menghitungnya dapat dimengerti
  dan   dipahami dengan cukup mudah oleh para
  manajer unit usaha.
Administrasi Harga Transfer
 Negosiasi
  Di sebagian besar perusahaan, unit-unit
  bisnisnya menegosiasikan harga transfer dengan
  unit yang lain. Unit bisnis harus mengetahui
  aturan dasar pelaksanaan negosiasi harga
  transfer.
 Arbitrase dan Penyelesaian Konflik
  Jika unit bisnis tidak mampu menyetujui suatu
  tingkat harga, maka prosedur penyelesaian
  konflik dalam penentuan harga transfer
  seharusnya diterapkan. Misalnya, tanggung
  jawab penyelesaian konflik diserahkan kepada
  seorang eksekutif tunggal yang berbicara kepada
  manajer unit bisnis yang terlibat dan kemudian
  mengumumkan (memutuskan) harga transfer.
 Selain tingkat formalitas arbitrase, jenis proses
 penyelesaian konflik yang digunakan juga
 mempengaruhi efektifitas suatu sistem harga
 transfer. Cara untuk menyelesaikan konflik,
 antara lain :
     Forcing (memaksa)
     Smoothing (membujuk)
     Bargaining (menawarkan)
     Problem solving (menyelesaikan masalah)
 Klasifikasi Produk
  Luas dan formalitas dari perolehan sumber daya dan
  peraturan penentuan harga transfer tergantung pada
  banyaknya jumlah transfer dalam perusahaan dan
  ketersediaan pasar serta harga pasar.

  Beberapa perusahaan membagi produknya ke dalam dua
  kelas:
 Kelas I, meliputi seluruh produk untuk manajemen senior
  ingin mengendalikan perolehan sumber daya. Cirinya: volume
  besar, sumber internal dan pengendalian manajemen senior
  bertujuan menjaga kualitas. Perolehan sumber daya dari jenis
  ini dapat diubah hanya dengan izin manajemen senior.
 Kelas II, seluruh produk lainnya yang ditransfer pada harga
  pasar. Cirinya: dapat diproduksi pihak luar, volume relative
  kecil dan diproduksi dengan peralatan umum (general
  purpose equipment). Perolehan sumber daya ditentukan oleh
  unit-unit usaha yang terlibat baik dari dalam atau luar

More Related Content

PDF
Pemilihan Portofolio
DOCX
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
PPT
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
PDF
Penentuan harga transfer
PPTX
Kompensasi manajemen
DOCX
Soal jawab teori akuntansi Suwardjono
PDF
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
PPT
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7
Pemilihan Portofolio
Makalah Bab 4 -pusat pertanggungjawab;pusat pendapatan dan beban
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Penentuan harga transfer
Kompensasi manajemen
Soal jawab teori akuntansi Suwardjono
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah - 2
Transaksi mata uang asing pertemuan ke 7

What's hot (20)

DOC
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
PPTX
SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INI
DOCX
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
PPTX
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
DOCX
Organisasi sektor publik
PPT
Portofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasi
PPTX
Sistem Pengendalian Manajemen - Perencanaan Strategi
DOCX
soal dan jawaban soal auditing
DOCX
Akt manajemen bab 5
DOCX
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
PPTX
Prosedur audit kas dan setara kas
PDF
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
PPT
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-beta
DOC
6. transfer-antar-perusahaan-aset-tak-lancar
PPT
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
PDF
Tanggung jawab auditor
PPTX
Manajemen keuangan part 3 of 5
PDF
Return dan Risiko Aset Tunggal
DOCX
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
DOCX
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Ringkasan teori akuntansi Suwardjono
SISTEM INFORMASI DALAM KEGIATAN BISNIS GLOBAL SAAT INI
Kunci jawaban bab 7 teori akuntansi suwardjono
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN “ PERILAKU DALAM ORGANISASI “ BAB 3
Organisasi sektor publik
Portofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasi
Sistem Pengendalian Manajemen - Perencanaan Strategi
soal dan jawaban soal auditing
Akt manajemen bab 5
Kunci jawaban bab 8 teori akuntansi suwardjono
Prosedur audit kas dan setara kas
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-beta
6. transfer-antar-perusahaan-aset-tak-lancar
Dasar Akuntansi & Kerangka Konseptual
Tanggung jawab auditor
Manajemen keuangan part 3 of 5
Return dan Risiko Aset Tunggal
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Ad

Viewers also liked (20)

PPTX
Penentuan harga transfer BAB 6 SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
DOCX
Makalah SPM (Harga Transfer)
PPT
Chapter#6
DOCX
Riski mahadi//Tugas makala//penentuan harga transfer
DOCX
Harga transfer
PDF
Memahami strategi- bab-2-
PPT
6. transfer pricing
PPTX
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
PPT
Chapter#7
PPT
strategi penetapan harga
DOC
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2
PPT
Sistem Pengendalian Manajemen
PPT
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
DOCX
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
PDF
Tgs akt pemerintah
DOCX
Tugas makala
DOCX
Ajian pustaka
PDF
ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN KELAYAKAN BAGI MASYARAKAT PADA PROSES PENENTUAN ...
DOC
93004 6-577039486071
Penentuan harga transfer BAB 6 SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
Makalah SPM (Harga Transfer)
Chapter#6
Riski mahadi//Tugas makala//penentuan harga transfer
Harga transfer
Memahami strategi- bab-2-
6. transfer pricing
Mengukur dan mengendalikan aktiva yang dikelola
Chapter#7
strategi penetapan harga
Sistem Pengendalian Manajemen :: Chapter 2
Sistem Pengendalian Manajemen
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
BAB 3. Perilaku Dalam Organisasi (Sistem Pengendalian Manajemen)
Tgs akt pemerintah
Tugas makala
Ajian pustaka
ANALISIS FUNGSI PRODUKSI DAN KELAYAKAN BAGI MASYARAKAT PADA PROSES PENENTUAN ...
93004 6-577039486071
Ad

Similar to Transfer pricing SPM (20)

PPT
Perpajakn Internasional dan Transfer Pricing.ppt
PDF
TM 7-8 Praktisi Mengajar - Menentukan harga transfer.pdf
PDF
4 - Transfer Pricing, Shared Services Centres, and Cross Functional Managemen...
DOCX
Penentuan Harga Transfer
PPTX
Sesi 14 Harga Transfer_AM.pptx
PPT
pertemuan_5_soesanto.ppt
PPT
pert7-Akt.-PertanggungjwbnPenentuan-Harga-Transfer-.ppt
PPT
pert7-Akt.-PertanggungjwbnPenentuan-Harga-Transfer- (1).ppt
PPT
Bab 11 Harga Transfer akuntansi manajemen.ppt
DOC
Spm rima
PPTX
Penentuan Harga Transfer.pptx
PPT
7. Harga Transfer akuntansi manajemen.ppt
PPTX
Pertanggungjawaban&Penentuan Harga Transfer.pptx
PPTX
tyhfhrt)tretretretrtretretrewtwtwrtwretrewte.pptx
PPT
Dasar-Dasar penentuan harga transfer antar divisi
PPT
39665186 transfer-pricing
PPT
Akuntansi-Internasional-Pertemuan-13.ppt
PPT
Penentuan Harga Transfer
PPTX
Managemebhnt Control system group 9.pptx
PPTX
Responsibility Accounting, Financial Performance Measurement, Transfer Pricing
Perpajakn Internasional dan Transfer Pricing.ppt
TM 7-8 Praktisi Mengajar - Menentukan harga transfer.pdf
4 - Transfer Pricing, Shared Services Centres, and Cross Functional Managemen...
Penentuan Harga Transfer
Sesi 14 Harga Transfer_AM.pptx
pertemuan_5_soesanto.ppt
pert7-Akt.-PertanggungjwbnPenentuan-Harga-Transfer-.ppt
pert7-Akt.-PertanggungjwbnPenentuan-Harga-Transfer- (1).ppt
Bab 11 Harga Transfer akuntansi manajemen.ppt
Spm rima
Penentuan Harga Transfer.pptx
7. Harga Transfer akuntansi manajemen.ppt
Pertanggungjawaban&Penentuan Harga Transfer.pptx
tyhfhrt)tretretretrtretretrewtwtwrtwretrewte.pptx
Dasar-Dasar penentuan harga transfer antar divisi
39665186 transfer-pricing
Akuntansi-Internasional-Pertemuan-13.ppt
Penentuan Harga Transfer
Managemebhnt Control system group 9.pptx
Responsibility Accounting, Financial Performance Measurement, Transfer Pricing

Transfer pricing SPM

  • 1. Managemnt Control System Kelas :A Dosen : Drs. Djoko Suhardjanto, M. Com (Hons), Ph.D, Ak TRANSFER PRICING (Penentuan Harga Transfer) Chapter 6 Oleh: 1. Fathurrahman P F0309019 2. Taurista Mega SP F0309089
  • 2. Transfer Pricing Organisasi Desentralisasi Modern Merancang suatu metode akuntansi yang memuaskan untuk transfer barang dan jasa dari pusat laba yang satu ke pusat laba yang lain dalam perusahaan yang memiliki jumlah transaksi dalam jumlah yang signifikan.
  • 3. Tujuan Penentuan Harga Transfer  Memberikan informasi yang relevan kepada masing- masing unit usaha untuk menentukan imbal balik (trade- off) yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan.  Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita, dalam arti, sistem harus dirancang sedemikian rupa sehingga keputusan yan meningkatkan laba unit bisnis juga akan meningkatkan laba perusahaan.  Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual.  Sistem tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola.
  • 4. Metode Penentuan Harga Transfer Prinsip Dasar Prinsip dasarnya adalah bahwa harga transfer sebaiknya serupa dengan harga yang akan dikenakan seandainya produk tersebut dijaul ke konsumen luar atau dibeli dari pemasok luar. Ketika suatu pusat laba di suatu perusahaan membeli produk dari, dan menjual ke, satu sama lain, maka dua keputusan yang harus diambil untuk setiap produk adalah: 1. Apakah perusahaan harus memproduksi sendiri produk tersebut atau membelinya dari pemasok luar? Hal ini merupakan keputusan sourcing. 2. Jika diproduksi secara internal, pada tingkat harga berapakah produk tersebut akan ditransfer antar pusat laba? Hal ini merupakan keputusan harga transfer.
  • 5. Situasi Ideal Harga transfer berdasarkan harga pasar akan menghasilkan keselarasan cita-cita jika kondisi- kondisi di bawah ini ada. 1. Orang-orang yang kompeten 2. Atmosfer yang baik 3. Harga pasar 4. Kebebasan memperoleh sumber daya 5. Informasi penuh 6. Negoisasi
  • 6. Hambatan-hambatan dalam Perolehan Sumber Daya Dalam kehidupan nyata, kebebasan dalam perolehan sumber daya tidak selalu mungkin dilakukan atau, jika hal itu mungkin, dibatasi oleh kebijakan-kebijakan korporate. 1. Pasar Terbatas 2. Kelebihan atau Kekurangan Kapasitas Produksi
  • 7. Pasar Terbatas 1. Keadaan kapasitas internal mungkin membatasi pengembangan penjualan eksternal. 2. Jika suatu perusahaan merupakan produsen tunggal dari produk yang terdiferensiasi, tidak ada sumber daya dari luar. 3. Jika suatu perusahaan telah melakukan investasi yang besar, maka perusahaan cenderung tidak akan menggunakan sumber daya dari luar Dalam kasus pasar terbatas, harga transfer yang paling memenuhi persyaratan sistem pusat laba adalah harga kompetif. Harga kompetitif mengukur kontribusi dari setiap pusat laba terhadap laba perusahaan secara keseluruhan. BACK
  • 8. Kelebihan atau Kekurangan Kapasitas Produksi  Jika pusat laba penjualan tidak dapat menjual seluruh produk ke pasar bebas, dengan kata lain, pusat laba tersebut memiliki kapasitas yang berlebih. Perusahaan mungkin tidak akan mengoptimalkan labanya jika pusat laba pembelian membeli produk dari pemasok luar sementara kapasitas produksi di dalam masih memadai.  Sebaliknya, andaikan jika pusat laba pembelian tidak dapat memperoleh produk yang diperlukan dari luar sementara pusat laba penjualan menjual produknya ke pihak luar. Situasi tersebut terjadi ketika terdapat kekurangan kapasitas produksi di dalam industri.  Meskipun ada hambatan dalam proses perolehan sumber daya, harga pasar tetap merupakan harga transfer yang baik. Jika harga pasar tersedia atau dapat diperkirakan maka gunakanlah itu. Jika tidak ada cara memperkirakan untuk memperkirakan harga kompetitif, pilihan lainnya adalah mengembangkan harga transfer berdasarkan biaya (cost-based transfer price).
  • 9. Harga Transfer Berdasarkan Biaya Dua keputusan yang harus dibuat dalam sistem harga transfer berdasarkan biaya adalah: 1. Bagaimana menentukan besarnya biaya? 2. Bagaimana menghitung markup laba?  Dasar Biaya Dasar yang umum adalah biaya standar. Biaya aktual tidak boleh digunakan karena faktor inefisiensi produksi akan diteruskan ke pusat laba pembelian.  Markup Laba Dasar yang paling mudah dan umum digunakan adalah persentase dari biaya. Dasar yang secara konsep lebih baik adalah persentase dari investasi
  • 10. Biaya Tetap dan Laba Hulu  Penetapan harga transfer dapat menimbulkan permasalahan yang cukup serius dalam perusahaan yang terintegrasi. Pusat laba yang pada akhirnya menjual produk ke pihak luar mungkin tidak menyadari jumlah biaya tetap dan laba bagian hulu yang terkandung di dalam harga pembelian internal.  Metode-metode yang digunakan oleh perusahaan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan cara : 1. Persetujuan Antarunit Usaha 2. Dua Langkah Penentuan Harga 3. Pembagian Laba 4. Dua Kelompo Harga
  • 11. 1. Persetujuan Antarunit Usaha Beberapa perusahaan membuat mekanisme formal dimana wakil-wakil dari unit pembelian dan penjualan bertemu secara berkala untuk memutuskan harga penjualan ke pihak luar dan pembagian laba untuk produk- produk dengan biaya tetap dan laba bagian hulu yang signifikan. Mekanisme ini akan bekerja bila proses peninjauannya terbatas pada keputusan-keputusan yang melibatkan jumlah bisnis yang signifikan bagi paling tidak satu pusat laba, sebab bila tidak demikian halnya, negosiasi ini akan sia-sia. 2. Dua Langkah Penentuan Harga Cara lain untuk mengatasi masalah ini adalah dengan membuat harga transfer yang meliputi dua beban. Pertama, untuk setiap unit yang terjual, pembebanan biaya dilakukan dengan jumlah yang sama dengan biaya variabel standar produksi. Kedua, pembebanan biaya berkala (biasanya setiap bulan) dilakukan dalam jumlah yang sama dengan biaya tetap yang berkaitan dengan
  • 12. 3. Pembagian Laba Jika sistem penentuan harga dua langkah tidak dapat dilakukan, maka sistem pembagian laba dapat digunakan untuk memastikan keselarasan antara kepentingan unit usaha dan perusahaan. Sistem tersebut beroperasi dengan cara sebagai berikut:  Produk tersebut ditransfer ke unit pemasaran pada biaya variabel standar.  Setelah produk tersebut terjual, unit-unit usaha membagi kontribusi yang dihasilkan, yang merupakan harga penjualan dikurangi biaya variabel produksi dan pemasaran
  • 13. 4. Dua kelompok harga Dalam metode ini, divisi produksi yang menjual produknya ke divisi pembeli di kredit sebesar harga jual ke konsumen (pihak ekstern), sedangkan divisi pembeli yang membeli produk dari divisi penjual di debit sebesar biaya variabel standar penuh. Selisih antara harga jual dan biaya standar penuh dibebankan ke rekening kantor pusat, dan akan dieliminasi pada saat penyusunan laporan keuangan konsolidasi.
  • 14. Penentuan Harga Jasa Korporat  Masalah yang berkaitan dengan pembebanan unit usaha atas jasa-jasa yang disediakan oleh unit staf korporat:Jika seluruh biaya dibebankan, maka semua biaya tersebut akan dialokasikan, dan alokasi tidak memasukkan komponen laba. Alokasi juga bukan merupakan harga transfer.  Terdapat dua jenis transfer;  Untuk jasa pusat yang harus diterima oleh unit penerima dimana unit penerima dapat mengendalikan jumlah yang digunakan paling tidak secara parsial.  Untuk jasa pusat yang dapat diputuskan oleh unit
  • 15. Pengendalian atas Jumlah Jasa  Manajer unit usaha tidak dapat mengendalikan efisiensi kinerja dari kegiatan jasa-jasa unit usaha, namun ia dapat mengendalikan jumlah jasa yang diterimanya.  Tiga teori pemikiran mengenai jasa-jasa: 1. Suatu unit usaha harus membayar biaya variable standar dari jasa yang diberikan. 2. Suatu unit usaha harus membayar harga yang sama dengan biaya variable standard ditambah bagian yang wajar dan biaya tetap standard (biaya penuh/fullcost). 3. Suatu unit usaha harus membayar harga yang sama dengan harga pasar, atau biaya penuh
  • 16. Pilihan Penggunaan Jasa  Pihak manajemen mungkin memutuskan bahwa unit usaha dapat memilih apakah menggunakan jasa sentral atau tidak. Unit usaha dapat memperoleh jasa tersebut dari pihak luar, mengembangkan kemampuan mereka atu memilih untuk tidak menggunakan jasa ini sama sekali. Kesederhanaan dari Mekanisme Harga  Harga yang dibebankan kepada jasa korporat tidak akan mencapai tujuan yang dimaksudkan, kecuali jika metode untuk menghitungnya dapat dimengerti dan dipahami dengan cukup mudah oleh para manajer unit usaha.
  • 17. Administrasi Harga Transfer  Negosiasi Di sebagian besar perusahaan, unit-unit bisnisnya menegosiasikan harga transfer dengan unit yang lain. Unit bisnis harus mengetahui aturan dasar pelaksanaan negosiasi harga transfer.  Arbitrase dan Penyelesaian Konflik Jika unit bisnis tidak mampu menyetujui suatu tingkat harga, maka prosedur penyelesaian konflik dalam penentuan harga transfer seharusnya diterapkan. Misalnya, tanggung jawab penyelesaian konflik diserahkan kepada seorang eksekutif tunggal yang berbicara kepada manajer unit bisnis yang terlibat dan kemudian mengumumkan (memutuskan) harga transfer.
  • 18.  Selain tingkat formalitas arbitrase, jenis proses penyelesaian konflik yang digunakan juga mempengaruhi efektifitas suatu sistem harga transfer. Cara untuk menyelesaikan konflik, antara lain :  Forcing (memaksa)  Smoothing (membujuk)  Bargaining (menawarkan)  Problem solving (menyelesaikan masalah)
  • 19.  Klasifikasi Produk Luas dan formalitas dari perolehan sumber daya dan peraturan penentuan harga transfer tergantung pada banyaknya jumlah transfer dalam perusahaan dan ketersediaan pasar serta harga pasar. Beberapa perusahaan membagi produknya ke dalam dua kelas:  Kelas I, meliputi seluruh produk untuk manajemen senior ingin mengendalikan perolehan sumber daya. Cirinya: volume besar, sumber internal dan pengendalian manajemen senior bertujuan menjaga kualitas. Perolehan sumber daya dari jenis ini dapat diubah hanya dengan izin manajemen senior.  Kelas II, seluruh produk lainnya yang ditransfer pada harga pasar. Cirinya: dapat diproduksi pihak luar, volume relative kecil dan diproduksi dengan peralatan umum (general purpose equipment). Perolehan sumber daya ditentukan oleh unit-unit usaha yang terlibat baik dari dalam atau luar