JARINGAN KOMPUTER 
TUGAS 1 
Membuat Makalah dan Artikel 
Disusun untuk memenuhi tugas 
Mata Kuliah Jaringan Komputer 
Semester 3 
PEMBIMBING : 
Ridho Hendra Yoga P. S.ST., M.T 
PENYUSUN : 
JTD 2C 
Rinanda Septianingrum 18 1341160055 
JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL 
TEKNIK ELEKTRO 
POLITEKNIK NEGERI MALANG 
Jl. Soekarno Hatta No.9 Malang 65141 
Telp (0341) 404424 – 404425 Fax (0341) 404420 
http://www.polinema.ac.id 
2014
HOMEWORK – 18 september 2014-09-19 
Question : 
1. Jelaskan Macam-macam Jaringan 
2. Jelaskan Perangkat Jaringan 
3. Jelaskan Protokol Jaringan 
Answer : 
Macam-macam Jaringan Komputer 
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang 
terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel -kabel sehingga memungkinkan pengguna 
jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan 
bersama sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Tiap komputer, 
printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer 
dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node. 
Sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 atau lebih komputer yang saling berhubungan 
diantara satu dengan yang lain, dan saling berbagi sumber daya misalnya CDROM, Printer,dll 
LAN (Local Area Network) 
Jaringan ini memiliki lokasi jangkauan yang hanya 100 meter. Disebut juga jaringan yang 
khas dengan perusahaan, di mana di dalam perusahaan yang menggunakan jaringan LAN 
memanfaatkan fasilitas ini untuk berbagi data rahasia. Contohnya dalam satu ruangan. 
Sumber : http://www.excellgroup.com/images/pic/LAN.jpg 
MAN (Metropolitan Area Network) 
Lebih besar jangkauannya daripada jaringan LAN, yakni maksimal 10 s.d. 50 kilometer. 
Biasanya, jaringan MAN digunakan oleh perusahaan yang memiliki beberapa cabang namun 
cabang tersebut masih di dalam satu kota. Contohnya kampus, pemerintahan,dll. 
Sumber: http://cis.msjc.edu/courses/images/MAN.jpg
WAN (Wide Area Network) 
Jaringan WAN yakni jaringan komputer yang memiliki jangkauan antarbenua, dengan 
melewati batas geografis negara dan milik umum. Namun WAN hampir sama dengan 
Internet. 
Sumber: Jurnal Jaringan Komputer 
Internet (Interconnected Network) 
Internet yaitu jaringan komputer yang memiliki jangkauan hingga seluruh pelosok di dunia 
ini. Seringkali dimanfaatkan untuk berbagi informasi secara global meliputi pendidikan, 
hiburan, teknologi, dan lain sebagainya. 
Sumber: http://manuals.kerio.com/control/stepbystep/en/img/sbs-network2.png 
Gambaran dari kesimpulan di atas
PERANGKAT JARINGAN KOMPUTER 
Untuk membangun jaringan komputer seperti LAN dan MAN dibutuhkan perangkat - 
perangkat keras yang memungkinkan komputer tersebut untuk saling berkomunikasi. Perangkat-perangkat 
tersebut antara lain: 
1. Komputer 
Berdasarkan fungsinya komputer 
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 
-Komputer Server, yaitu komputer 
yang berfungsi untuk melayani dan 
mengatur jaringan komputer 
lainnya. 
-Komputer Client, yaitu komputer 
yang berfungsi sebagai tempat 
dimana pengguna komputer 
jaringan bekerja. 
2. NIC (Network Interface Card) 
Untuk memfungsikan PC Stand 
Alone agar dapat berkomunikasi 
dengan PC lain, diperlukan Network 
Interface Card (NIC). NIC berfungsi 
menghubungkan PC dengan media 
yang digunakan. 
3. Kabel Jaringan 
Kabel jaringan merupakan 
komponen pokok dalam sebuah 
jaringan. Tanpa adanya media ini, 
jaringan tidak bisa berjalan dan tidak 
bisa digunakan untuk 
menghubungkan jaringan. Berikut 
ini kabel yang biasa digunakan 
dalam jaringan ada 3 jenis, yaitu: 
 Coaxial 
Kabel ini sering digunakan untuk 
antena televisi dan transmisi 
telepon jarak jauh. Konektornya 
adalah BNC (British Naval 
Connector). Kabel ini terbagi 
menjadi 2, yaitu: 
1. Coaxial baseband (kabel 50 ohm) 
–digunakan untuk transmisi digital. 
2. Coaxial broadband (kabel 75 
ohm) –digunakan untuk transmisi 
analog. 
Tipe kabel coaxial juga dibagi 2, 
yaitu: 
 Thin (thinnet) 
Kabel jenis ini lebih fleksibel, lebih 
gampang digunakan, dan lebih 
murah daripada kabel thick. 
 Thick (thicknet)
Lebih tebal, susah dibengkokkan, 
jangkauannya labih jauh daripada 
thin, dan harganya lebih mahal 
daripada thin. 
Kelebihan: 
• Hampir tidak terpengaruh noise 
• Harga relatif murah 
Kelemahan: 
• Penggunaannya mudah dibajak 
• Phick coaxial sulit untuk dipasang 
pada beberapa jenis ruang 
 Twisted Pair 
Kabel ini sering digunakan pada kabel telepon. Pada komputer konektornya adalah RJ- 
45. Kabel ini terbagi menjadi 2, yaitu: 
1. STP (Shielded Twisted Pair) 
Kabel STP sama dengan kabel UTP, tetapi kawatnya lebih besar dan diselubungi 
dengan lapisan pelindung isolasi untuk mencegah gangguan interferensi. Jenis 
kabel STP yang paling umum digunakan pada LAN ialah IBM jenis/kategori 
1.Shielded Twisted Pair juga adalah jenis kabel telepon yang digunakan dalam 
beberapa bisnis instalasi. Terdapat pembungkus tambahan untuk tiap pasangan 
kabel. Kabel STP juga digunakan untuk jaringan data, digunakan pada jaringan 
Token-Ring IBM. Pembungkusnya dapat memberikan proteksi yang lebih baik 
terhadap interferensi EMI. 
2. UTP (Unshielded Twisted Pair) 
Kabel Unshield Twisted Pair (UTP) digunakan untuk LAN dan sistem telepon. Kabel 
UTP terdiri dari empat pasang warna konduktor tembaga yang setiap pasangnya 
berpilin. Pembungkus kabel memproteksi dan menyediakan jalur bagi tiap pasang 
kawat. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modular 8 pin yang 
disebut konektor RJ-45. Semua protokol LAN dapat beroperasi melalui kabel UTP. 
Kebanyakan perangkat LAN dilengkapi dengan RJ-45. Secara singkat kabel UTP 
adalah murah dan mudah dipasang, dan bisa bekerja untuk jaringan skala kecil.
Kategori UTP 
Terdapat 5 kategori untuk kabel UTP. Kategori ini mendukung sinyal suara 
berkecepatan rendah (low-speed voice) dan sinyal LAN berkecepatan tinggi. 
Kategori 5 UTP direkomendasikan sebagai kategori minimum untuk instalasi LAN 
dan cocok untuk topologi star. Tabel berikut menunjukkan masing-masing 
kategori : 
Kelebihan: 
• Harga relatif paling murah di antara kabel jaringan lainnya 
• Mudah dalam membangun instalasi 
Kelemahan: 
• Jarak jangkau hanya 100 m dan kecepatan transmisi relatif terbatas (1 Gbps) 
• Mudah terpengaruh noise (gangguan). 
4. Fiber Optic (Serat Optik) 
Ukuran kabel ini kecil dan terbuat dari 
serat optik. Kabel ini dibagi menjadi 2, 
yaitu: 
1. Multi mode 
Penjalaran cahaya dari satu ujung 
ke ujung lainnya pada kabel jenis 
ini dapat melalui beberapa 
lintasan cahaya karena diameter 
intinya (core) cukup besar (50 
mm). 
2. Single Mode 
Diameter intinya hanya 3-10 mm 
sehingga penjalaran cahaya 
hanya dapat melalui satu 
lintasan. 
Kelebihan:
• Ukuran kecil dan ringan 
• Sulit dipengaruhi interferensi/ 
gangguan. 
• Redaman transmisinya kecil 
• Bidang frekuensinya lebar 
Kelemahan: 
• Instalasinya cukup sulit 
• Tidak fleksibel 
• Harga relatif mahal 
5. Hub 
Sebuah konsentrator (Hub atau 
switch) adalah sebuah perangkat 
yang menyatukan kabel-kabel 
network dari tiap workstation, server 
atau perangkat lain. Dalam topologi 
bintang, kabel twisted pair datang 
dari sebuah workstation masuk 
kedalam hub atau switch. 
6. Switch 
Switch adalah perangkat yang menghubungkan segmen jaringan. Sebetulnya switch 
memang merupakan pengembangan lanjutan dari ‘bridge’. Switch bisa digunakan juga 
untuk menghubungkan switch satu dengan switch lainnya, untuk memperbanyak 
jumlah port, atau memperluas jangkauan dari jaringan (misalkan ada satu gedung 
dengan gedung yang lainnya). Bahkan apabila kita melihat ke berbagai vendor network 
equipment, berbagai switch dipecah ke level berbeda seperti core, aggregation dan 
access. Pemisahan berbagai level ini dikarenakan setiap level dimaksudkan untuk fungsi 
yang berbeda. 
Switch dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu : 
1. Manageable Switch 
Adalah switch yang bisa di atur untuk kebutuhan jaringan tertentu, ada beberapa 
perbedaan mendasar yang membedakan antara switch manageable dengan switch 
non manageable.perbedaan tersebut dominan bisa di lihat dari kelebihan yang 
dimiliki oleh manageable switch itu sendiri. Berikut adalah kelebihan switch
manageable : 
 Mendukung penyempitan broadcast jaringan dengan VLAN 
 Pengaturan access user dengan access list 
 Membuat keamanan network lebih terjamin 
 Bisa melakukan pengaturan port yang ada. 
 Mudah memonitoring trafick maintenance network karena dapat diakses 
tanpa harus berada di dekat switch. 
2. Non Manageable Switch 
Adalah switch yang tidak dapat di managed, switch tersebut sudah siap pakai 
tinggal pasang dan switch sudah bisa digunakan tanpa perlu di seting. Harga switch 
Non Manageble lebih murah jika dibandingkan Manageable Switch Namun apabila 
terjadi masalah dengan jaringan kita, kita tidak akan bisa melakukan 
troubleshooting dengan mudah karena switch nya tidak bisa diapa-apakan. 
Problem yang paling sering terjadi diantaranya IP address conflict, tidak bisa 
connect dll. Apabila jaringan sudah mulai tersebar di berbagai area, akan sangat 
sulit melakukan troubleshooting computer mana yang menyebabkan masalah 
tersebut. 
7. Repeater 
Fungsi utama repeater yaitu untuk memperkuat sinyal dengan cara menerima sinyal 
dari suatu segmen kabel LAN lalu memancarkan kembali dengan kekuatan yang sama 
dengan sinyal asli pada segmen kabel yang lain. Dengan cara ini jarak antara kabel 
dapat diperjauh. 
8. Bridge 
Fungsi dari bridge itu sama dengan fungsi repeater tapi bridge lebih fleksibel dan lebih 
cerdas dari pada repeater. Bridge dapat menghubungkan jaringan yang menggunakan 
metode transmisi yang berbeda. Misalnya bridge dapat menghubungkan Ethernet 
baseband dengan Ethernet broadband. Bridges juga dapat digunakan untuk 
mengkoneksi network yang menggunakan tipe kabel yang berbeda ataupun topologi 
yang berbeda pula. Bridges dapat mengetahui alamat masing-masing komputer di 
masing-masing sisi jaringan.
9. Modem 
Perangkat modem merupakan salah satu jenis bridge, yaitu perangkat yang bekerja 
menghubungkan PC dengan atau pada media yang berbeda. Perangkat ini adalah 
perangkat jaringan komputer yang digunakan untuk koneksi Wide Area Network 
(WAN).
10. Router 
Router adalah perangkat jaringan komputer yang menghubungkan host pada jaringan 
yang berlainan. Fungsi utamanya adalah IP Forwarding, yaitu proses meneruskan paket 
IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang menjadi tujuan paket data. 
Macam - Macam Router : 
1. Router aplikasi : router jenis ini adalah sebuah aplikasi yang bisa anda instal 
pada sistem operasi komputer, sehingga sistem operasi computer tersebut 
dapat bekerja seperti router, misalnya aplikasi WinGate, , WinProxy 
Winroute, SpyGate dll. 
2. Router Hardware : adalah sebuah hardware yang memiliki kemampuan 
seperti router, maka dengan hardware tersebut anda dapat membagi IP 
Address, Router hardware dapat digunakan untuk membagi jaringan internet 
pada suatu wilayah, misalnya dari router ini adalah access point, wilayah yang 
mendapat Ip Address dan koneksi internet disebut Hot Spot Area. 
3. Router PC : adalah sebuah komputer yang dimodifikasi sedemikian rupa 
sehingga dapat digunakan sebagai router. Untuk membuat sebuah router PC 
tidak harus menggunakan komputer dengan spesifikasi yang tinggi. Komputer 
dengan prosesor pentium dua, hard drive 10 GB dan ram 64 serta telah 
tersedia LAN Card sudah bisa digunakan sebagai router PC. Komputer yang 
dijadikan router ini harus diinstal dengan sistem operasi khusus untuk router. 
Sistem operasi yang populer untuk router PC saat ini adalah Mikrotik 
Sistem kerja router : 
Pada dasarnya perbedaan routing statis dan routing dinamis adalah cara mengenalkan 
alamat networknya. 
4. Routing dinamis : Pada prinsipnya hanya mengenalkan network yang 
berhubungan dengan router yang bersangkutan (kaki-kakinya). Hal ini sangat 
cocok untuk topologi jaringan lingkup besar (terhubung ke banyak network). 
5. Routing statis : Harus mengenalkan setiap alamat pada setiap network yang 
ingin dituju. Jadi secara keseluruhan harus tahu semua alamat yang ingin 
dituju. (cocok untuk topologi jaringan yang simple).
PROTOKOL JARINGAN KOMPUTER 
Protokol adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam sebuah 
jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi dan fungsi lain yang harus dipenuhi 
oleh sisi pengirim (transmitter) dan sisi penerima (receiver) agar komunikasi berlangsung dengan 
benar. Selain itu protokol juga berfungsi untuk memungkinkan dua atau lebih komputer dapat 
berkomunikasi dengan bahasa yang sama. 
Hal – hal yang harus diperhatikan : 
 Syntax, Merupakan format data dan cara pengkodean yang digunakan untuk mengkodekan 
sinyal. 
 semantix, Digunakan untuk mengetahui maksud dari informasi yang dikirim dan mengoreksi 
kesalahan yang terjadi dari informasi tadi. 
 Timing, Digunakan untuk mengetahui kecepatan transmisi data. 
Fungsi Protokol : 
 Fragmentasi dan Reassembly, Membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data 
pada saat sisi pengirim mengirimkan informasi tadi dan setelah diterima maka sisi penerima 
akan menggabungkan lagi menjadi paket berita yang lengkap. 
 Encaptulation, Fungsi dari encaptulation adalah melengkapi berita yang dikirimkan dengan 
address, kode-kode koreksi dan lain-lain 
 Connection Control, Fungsi dari connection control adalah membangun hubungan 
komunikasi dari transmitter dan receiver. 
 Flow Control, Fungsi dari flow control adalah mengatur perjalanan data dari transmitter ke 
receiver. 
 Error Control, Fungsi dari error control adalah mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi 
pada waktu data dikirimkan. 
 Transmission Service, Fungsi dari transmission service adalah memberi pelayanan 
komunikasi data khususnya yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan serta 
perlindungan data. 
 
Standarisasi protokol 
Beberapa perusahaan yang berperan dalam usaha komunikasi, antara lain : 
 Electronic Industries Association (EIA) 
 Committee Consultative Internationale de Telegrapque et Telephonique (CCITT) 
 International Standards Organization (ISO) 
 American National Standard Institute (ANSI) 
 Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE) 
Alasan di perlukan standarisasi dalam komunikasi data pada suatu jaringan komputer : 
 Standarisasi memberikan jaminan kepada produsen hardware dan software bahwa 
produknya akan banyak digunakan oleh pemakai dengan kata lain potensi pasar menjadi 
lebih besar. 
 Standarisasi menjadikan produk dari para produsen komputer dapat saling berkomunikasi, 
sehingga pembeli menjadi lebih leluasa dalam memilih peralatan dan menggunakanya. 
 Dengan standarisasi maka produsen tidak dapat melakukan monopoli pasar sehingga harga 
produk menjadi lebih murah karena terjadi persaingan sehat antar para produsen dalam 
menjual produknya. 
Jenis-jenis Protokol 
1. TCP
Transmission Control Protocol (TCP) adalah suatu protokol yang berada di lapisan 
transpor (baik itu dalam tujuh lapis model referensi OSI atau model DARPA) yang 
berorientasi sambungan (connection-oriented) dan dapat diandalkan (reliable). TCP 
dispesifikasikan dalam RFC 793. 
TCP memiliki karakteristik sebagai berikut: 
Berorientasi sambungan (connection-oriented): Sebelum data dapat 
ditransmisikan antara dua host, dua proses yang berjalan pada lapisan aplikasi 
harus melakukan negosiasi untuk membuat sesi koneksi terlebih dahulu. Koneksi 
TCP ditutup dengan menggunakan proses terminasi koneksi TCP (TCP connection 
termination). 
Full-duplex: Untuk setiap host TCP, koneksi yang terjadi antara dua host terdiri 
atas dua buah jalur, yakni jalur keluar dan jalur masuk. Dengan menggunakan 
teknologi lapisan yang lebih rendah yang mendukung full-duplex, maka data pun 
dapat secara simultan diterima dan dikirim. Header TCP berisi nomor urut (TCP 
sequence number) dari data yang ditransmisikan dan sebuah acknowledgment 
dari data yang masuk. 
Dapat diandalkan (reliable): Data yang dikirimkan ke sebuah koneksi TCP akan 
diurutkan dengan sebuah nomor urut paket dan akan mengharapkan paket 
positive acknowledgment dari penerima. Jika tidak ada paket Acknowledgment 
dari penerima, maka segmen TCP (protocol data unit dalam protokol TCP) akan 
ditransmisikan ulang. Pada pihak penerima, segmen-segmen duplikat akan 
diabaikan dan segmen-segmen yang datang tidak sesuai dengan urutannya akan 
diletakkan di belakang untuk mengurutkan segmen-segmen TCP. Untuk menjamin 
integritas setiap segmen TCP, TCP mengimplementasikan penghitungan TCP 
Checksum. 
Byte stream: TCP melihat data yang dikirimkan dan diterima melalui dua jalur 
masuk dan jalur keluar TCP sebagai sebuah byte stream yang berdekatan 
(kontigu). Nomor urut TCP dan nomor acknowlegment dalam setiap header TCP 
didefinisikan juga dalam bentuk byte. Meski demikian, TCP tidak mengetahui 
batasan pesan-pesan di dalam byte stream TCP tersebut. Untuk melakukannya, 
hal ini diserahkan kepada protokol lapisan aplikasi (dalam DARPA Reference 
Model), yang harus menerjemahkan byte stream TCP ke dalam "bahasa" yang ia 
pahami. 
Memiliki layanan flow control: Untuk mencegah data terlalu banyak dikirimkan 
pada satu waktu, yang akhirnya membuat "macet" jaringan internetwork IP, TCP 
mengimplementasikan layanan flow control yang dimiliki oleh pihak pengirim 
yang secara terus menerus memantau dan membatasi jumlah data yang 
dikirimkan pada satu waktu. Untuk mencegah pihak penerima untuk memperoleh 
data yang tidak dapat disangganya (buffer), TCP juga mengimplementasikan flow 
control dalam pihak penerima, yang mengindikasikan jumlah buffer yang masih 
tersedia dalam pihak penerima. 
Mengirimkan paket secara "one-to-one": hal ini karena memang TCP harus 
membuat sebuah sirkuit logis antara dua buah protokol lapisan aplikasi agar 
saling dapat berkomunikasi. TCP tidak menyediakan layanan pengiriman data 
secara one-to-many. 
TCP umumnya digunakan ketika protokol lapisan aplikasi membutuhkan layanan 
transfer data yang bersifat andal, yang layanan tersebut tidak dimiliki oleh protokol lapisan 
aplikasi tersebut. Contoh dari protokol yang menggunakan TCP adalah HTTP dan FTP.
2. Segmen TCP 
Segmen-segmen TCP akan dikirimkan sebagai datagram-datagram IP (datagram 
merupakan satuan protocol data unit pada lapisan internetwork). Sebuah segmen TCP 
terdiri atas sebuah header dan segmen data (payload), yang dienkapsulasi dengan 
menggunakan header IP dari protokol IP. 
Ukuran dari header TCP adalah bervariasi, yang terdiri atas beberapa field yang 
ditunjukkan dalam gambar berikut. Ukuran TCP header paling kecil (ketika tidak ada 
tambahan opsi TCP) adalah 20 byte. 
Source Port, Mengindikasikan sumber protokol lapisan aplikasi yang mengirimkan 
segmen TCP yang bersangkutan. Gabungan antara field Source IP Address dalam 
header IP dan field Source Port dalam field header TCP disebut juga sebagai 
socket sumber, yang berarti sebuah alamat global dari mana segmen dikirimkan. 
Destination Port, Mengindikasikan tujuan protokol lapisan aplikasi yang 
menerima segmen TCP yang bersangkutan. Gabungan antara field Destination IP 
Address dalam header IP dan field Destination Port dalam field header TCP 
disebut juga sebagai socket tujuan, yang berarti sebuah alamat global ke mana 
segmen akan dikirimkan. 
Sequence Number, Mengindikasikan nomor urut dari oktet pertama dari data di 
dalam sebuah segmen TCP yang hendak dikirimkan. Field ini harus selalu diset, 
meskipun tidak ada data (payload) dalam segmen. Ketika memulai sebuah sesi 
koneksi TCP, segmen dengan flag SYN (Synchronization) diset ke nilai 1, field ini 
akan berisi nilai Initial Sequence Number (ISN). Hal ini berarti, oktet pertama 
dalam aliran byte (byte stream) dalam koneksi adalah ISN+1. 
Acknowledgment Number, Mengindikasikan nomor urut dari oktet selanjutnya 
dalam aliran byte yang diharapkan oleh untuk diterima oleh pengirim dari si 
penerima pada pengiriman selanjutnya. Acknowledgment number sangat 
dipentingkan bagi segmen-segmen TCP dengan flag ACK diset ke nilai 1. 
Data Offset, Mengindikasikan di mana data dalam segmen TCP dimulai. Field ini 
juga dapat berarti ukuran dari header TCP. Seperti halnya field Header Length 
dalam header IP, field ini merupakan angka dari word 32-bit dalam header TCP. 
Untuk sebuah segmen TCP terkecil (di mana tidak ada opsi TCP tambahan), field 
ini diatur ke nilai 0x5, yang berarti data dalam segmen TCP dimulai dari oktet ke 
20 dilihat dari permulaan segmen TCP. Jika field Data Offset diset ke nilai 
maksimumnya (24 =16) yakni 15, header TCP dengan ukuran terbesar dapat 
memiliki panjang hingga 60 byte. 
Reserved, Direservasikan untuk digunakan pada masa depan. Pengirim segmen 
TCP akan mengeset bit-bit ini ke dalam nilai 0. 
Flags, Mengindikasikan flag-flag TCP yang memang ada enam jumlahnya, yang 
terdiri atas: URG (Urgent), ACK (Acknowledgment), PSH (Push), RST (Reset), SYN 
(Synchronize), dan FIN (Finish). 
Window, Mengindikasikan jumlah byte yang tersedia yang dimiliki oleh buffer 
host penerima segmen yang bersangkutan. Buffer ini disebut sebagai Receive 
Buffer, digunakan untuk menyimpan byte stream yang datang. Dengan 
mengimbuhkan ukuran window ke setiap segmen, penerima segmen TCP 
memberitahukan kepada pengirim segmen berapa banyak data yang dapat 
dikirimkan dan disangga dengan sukses. Hal ini dilakukan agar si pengirim segmen 
tidak mengirimkan data lebih banyak dibandingkan ukuran Receive Buffer. Jika 
tidak ada tempat lagi di dalam Receive buffer, nilai dari field ini adalah 0. Dengan 
nilai 0, maka si pengirim tidak akan dapat mengirimkan segmen lagi ke penerima
hingga nilai field ini berubah (bukan 0). Tujuan hal ini adalah untuk mengatur lalu 
lintas data atau flow control. 
Checksum, Mampu melakukan pengecekan integritas segmen TCP (header-nya 
dan payload-nya). Nilai field Checksum akan di atur ke nilai 0 selama proses 
kalkulasi checksum. 
Urgent Pointer, Menandakan lokasi data yang dianggap “urgent” dalam segmen. 
Options, Berfungsi sebagai penampung beberapa opsi tambahan TCP. Setiap opsi 
TCP akan memakan ruangan 32 bit, sehingga ukuran header TCP dapat 
diindikasikan dengan menggunakan field Data offset. 
Gambar : Header TCP 
Port TCP mampu mengindikasikan sebuah lokasi tertentu untuk menyampaikan 
segmen-segmen TCP yang dikirimkan yang diidentifikasi dengan TCP Port Number. 
Nomor-nomor di bawah angka 1024 merupakan port yang umum digunakan dan 
ditetapkan oleh IANA|IANaplikasi, sementara port UDP merepresentasikan sebuah 
antrean pesan UDP untuk protokol lapisan aplikasi. Selain itu, protokol lapisan aplikasi 
yang menggunakan port TCP dan port UDP dalam nomor yang sama juga tidak harus 
sama. Sebagai contoh protokol Extended Filename Server (EFS) menggunakan port TCP 
dengan nomor 520, dan protokol Routing Information Protocol (RIP) menggunakan port 
UDP juga dengan nomor 520. Jelas, dua protokol tersebut sangatlah berbeda! Karenanya, 
untuk menyebutkan sebuah nomor port, sebutkan juga jenis port yang digunakannya, 
karena hal tersebut mampu membingungkan (ambigu). 
Tabel : PORT TCP
Gambar : Stack pada TCP/IP 
Sebuah segmen TCP dapat memiliki flag (tanda-tanda) khusus yang mengindikasikan 
segmen yang bersangkutan, seperti yang disebutkan dalam tabel berikut: 
URG, Mengindikasikan bahwa beberapa bagian dari segmen TCP mengandung 
data yang sangat penting, dan field Urgent Pointer dalam header TCP harus 
digunakan untuk menentukan lokasi di mana data penting tersebut berada dalam 
segmen. 
ACK, Mengindikasikan field Acknowledgment mengandung oktet selanjutnya 
yang diharapkan dalam koneksi. Flag ini selalu diset, kecuali pada segmen 
pertama pada pembuatan sesi koneksi TCP. 
PSH, Mengindikasikan bahwa isi dari TCP Receive buffer harus diserahkan kepada 
protokol lapisan aplikasi. Data dalam receive buffer harus berisi sebuah blok data 
yang berurutan (kontigu), dilihat dari ujung paling kiri dari buffer. Dengan kata 
lain, sebuah segmen yang memiliki flag PSH diset ke nilai 1, tidak bolah ada satu 
byte pun data yang hilang dari aliran byte segmen tersebut; data tidak dapat 
diberikan kepada protokol lapisan aplikasi hingga segmen yang hilang te rsebut 
datang. Normalnya, TCP Receive buffer akan dikosongkan dengan kata lain, isi 
dari buffer akan diteruskan kepada protokol lapisan aplikasi) ketika buffer 
tersebut berisi data yang kontigu atau ketika dalam "proses perawatan". Flag PSH 
ini dapat mengubah hal seperti itu, dan membuat akan TCP segera 
mengosongkan TCP Receive buffer. Flag PSH umumnya digunakan dalam protokol 
lapisan aplikasi yang bersifat interaktif, seperti halnya Telnet, karena setiap 
penekanan tombol dalam sesi terminal virtual akan dikirimkan dengan sebuah 
flag PSH diset ke nilai 1. Contoh dari penggunaan lainnya dari flag ini adalah pada 
segmen terakhir dari berkas yang ditransfer dengan menggunakan protokol FTP. 
Segmen yang dikirimkan dengan flag PSH aktif tidak harus segera di -acknowledge 
oleh penerima. 
RST, Mengindikasikan bahwa koneksi yang dibuat akan digagalkan. Untuk sebuah 
koneksi TCP yang sedang berjalan (aktif), sebuah segmen dengan flag RST diset ke 
nilai 1 akan dikirimkan sebagai respons terhadap sebuah segmen TCP yang 
diterima yang ternyata segmen tersebut bukan yang diminta, sehingga koneksi 
pun menjadi gagal. Pengiriman segmen dengan flag RST diset ke nilai 1 untuk 
sebuah koneksi aktif akan menutup koneksi secara paksa, sehingga data yang 
disimpan dalam buffer akan dibuang (dihilangkan). Untuk sebuah koneksi TCP 
yang sedang dibuat, segmen dengan flag RST aktif akan dikirimkan sebagai
respons terhadap request pembuatan koneksi untuk mencegah percobaan 
pembuatan koneksi. 
SYN, Mengindikasikan bahwa segmen TCP yang bersangkutan mengandung Initial 
Sequence Number (ISN). Selama proses pembuatan sesi koneksi TCP, TCP akan 
mengirimkan sebuah segmen dengan flag SYN diset ke nilai 1. Setiap host TCP 
lainnya akan memberikan jawaban (acknowledgment) dari segmen dengan flag 
SYN tersebut dengan menganggap bahwa segmen tersebut merupakan 
sekumpulan byte dari data. Field Acknowledgment Number dari sebuah segmen 
SYN diatur ke nilai ISN + 1. 
FIN, Menandakan bahwa pengirim segmen TCP telah selesai dalam mengirimkan 
data dalam sebuah koneksi TCP. Ketika sebuah koneksi TCP akhirnya dihentikan 
(akibat sudah tidak ada data yang dikirimkan lagi), setiap host TCP akan 
mengirimkan sebuah segmen TCP dengan flag FIN diset ke nilai 1. Sebuah host 
TCP tidak akan mengirimkan segmen dengan flag FIN hingga semua data yang 
dikirimkannya telah diterima dengan baik (menerima paket acknowledgment) 
oleh penerima. Setiap host akan menganggap sebuah segmen TCP dengan flag 
FIN sebagai sekumpulan byte dari data. Ketika dua host TCP telah mengirimkan 
segmen TCP dengan flag FIN dan menerima acknowledgment dari segmen 
tersebut, maka koneksi TCP pun akan dihentikan. 
3. TCP Three-way handshake 
Proses pembuatan koneksi TCP disebut juga dengan "Three-way Handshake". Tujuan 
metode ini adalah agar dapat melakukan sinkronisasi terhadap nomor urut dan nomor 
acknowledgement yang dikirimkan oleh kedua pihak dan saling bertukar ukuran TCP 
Window. Prosesnya dapat digambarkan sebagai berikut: 
 Host pertama (yang ingin membuat koneksi) akan mengirimkan sebuah segmen 
TCP dengan flag SYN diaktifkan kepada host kedua (yang hendak diajak untuk 
berkomunikasi). 
 Host kedua akan meresponsnya dengan mengirimkan segmen dengan 
acknowledgment dan juga SYN kepada host pertama. 
 Host pertama selanjutnya akan mulai saling bertukar data dengan host kedua. 
TCP menggunakan proses jabat tangan yang sama untuk mengakhiri koneksi yang 
dibuat. Hal ini menjamin dua host yang sedang terkoneksi tersebut telah menyelesaikan 
proses transmisi data dan semua data yang ditransmisikan telah diterima dengan baik. 
Itulah sebabnya, mengapa TCP disebut dengan koneksi yang reliable. 
Gambar : TCP Three Way Handshake 
4. UDP 
UDP, singkatan dari User Datagram Protocol, adalah salah satu protokol lapisan 
transpor TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi 
(connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Protokol ini 
didefinisikan dalam RFC 768. 
UDP sering digunakan dalam beberapa tugas berikut:
Protokol yang "ringan" (lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori 
dan prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan 
protokol yang ringan yang dapat melakukan fungsi -fungsi spesifik dengan saling 
bertukar pesan. Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama 
dalam protokol lapisan aplikasi Domain Name System. 
Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika 
protokol lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data yang andal, maka 
kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada. 
Contoh dari protokol seperti ini adalah Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan 
Network File System (NFS). 
Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah 
protokol Routing Information Protocol (RIP). 
Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu membuat 
koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi broadcast 
pun dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat mengirimkan paket 
data ke beberapa tujuan dengan menggunakan alamat multicast atau broadcast. 
Hal ini kontras dengan protokol TCP yang hanya dapat mengirimkan transmisi 
one-to-one. Contoh: query nama dalam protokol NetBIOS Name Service. 
UDP memiliki karakteristik-karakteristik berikut: 
Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus 
dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak bertukar 
informasi. 
Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram 
tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi 
yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan 
yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan 
di atas UDP mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing, 
atau mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang 
telah didefinisikan. 
UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol 
lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang 
menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process Identification dan 
Destination Process Identification. UDP menyediakan penghitungan checksum 
berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan UDP. 
UDP tidak menyediakan layanan-layanan antar-host berikut: 
UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data yang 
masuk ataupun data yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas yang harus 
diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP. 
UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam 
segmen-segmen data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah, 
protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus mengirimkan data yang 
berukuran kecil (tidak lebih besar dari nilai Maximum Transfer Unit/MTU) yang 
dimiliki oleh sebuah antarmuka di mana data tersebut dikirim. Karena, jika 
ukuran paket data yang dikirim lebih besar dibandingkan nilai MTU, paket data 
yang dikirimkan bisa saja terpecah menjadi beberapa fragmen yang akhirnya 
tidak jadi terkirim dengan benar. 
UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki oleh TCP. 
Pesan-Pesan UDP
UDP, berbeda dengan TCP yang memiliki satuan paket data yang disebut dengan 
segmen, melakukan pengepakan terhadap data ke dalam pesan-pesan UDP (UDP 
Messages). Sebuah pesan UDP berisi header UDP dan akan dikirimkan ke protokol lapisan 
selanjutnya (lapisan internetwork) setelah mengepaknya menjadi datagram IP. 
Enkapsulasi terhadap pesan-pesan UDP oleh protokol IP dilakukan dengan menambahkan 
header IP dengan protokol IP nomor 17 (0x11). Pesan UDP dapat memiliki besar 
maksimum 65507 byte: 65535 (216)-20 (ukuran terkecil dari header IP)-8 (ukuran dari 
header UDP) byte. Datagram IP yang dihasilkan dari proses enkapsulasi tersebut, akan 
dienkapsulasi kembali dengan menggunakan header dan trailer protokol lapisan Network 
Interface yang digunakan oleh host tersebut. 
Dalam header IP dari sebuah pesan UDP, field Source IP Address akan diset ke 
antarmuka host yang mengirimkan pesan UDP yang bersangkutan; sementara field 
Destination IP Address akan diset ke alamat IP unicast dari sebuah host tertentu, alamat 
IP broadcast, atau alamat IP multicast. 
Gambar : UDP Messages 
Header UDP diwujudkan sebagai sebuah header dengan 4 buah field memiliki ukuran 
yang tetap, antara lain : 
- Source Port (Port Asal) 
Source port digunakan sebagai identitas pengiriman data, namun sebenarnya source 
port tidak mutlak diperlukan karena UDP tidak memerlukan jawaban. Port ini dalam 
pemrograman jaringan disebut dengan socket. 
- Destination Port (Port Tujuan) 
Destination port juga digunakan sebagi identitas pengiriman data. Nomor port ini 
adalah nomor yang dikenal oleh aplikasi di mesin remote yang juga dijadikan identitas 
layanan. 
- Length ( Panjang Data) 
Panjang data diperlukan aplikasi di remote host untuk memastikan kebenaran data 
transmisi dan untuk melakukan checking lapisan aplikasi terhadap validasi data. 
- Checksum 
Checksum adalah satu-satunya mekanisme UDP untuk mendeteksi Error pada 
pengiriman data.
Gambar : Header UDP 
Seperti halnya TCP, UDP juga memiliki saluran untuk mengirimkan informasi antar 
host, yang disebut dengan UDP Port. Untuk menggunakan protokol UDP, sebuah aplikasi 
harus menyediakan alamat IP dan nomor UDP Port dari host yang dituju. Sebuah UDP 
port berfungsi sebagai sebuah multiplexed message queue, yang berarti bahwa UDP port 
tersebut dapat menerima beberapa pesan secara sekaligus. Setiap port diidentifikasi 
dengan nomor yang unik, seperti halnya TCP, tetapi meskipun begitu, UDP Port berbeda 
dengan TCP Port meskipun memiliki nomor port yang sama. Tabel di bawah ini 
mendaftarkan beberapa UDP port yang telah dikenal secara luas. 
Gambar : Port UDP 
5. ARP 
Layer IP bertugas untuk mengadakan mapping atau transformasi dari IP address ke 
ethernet address. Secara internal ARP melakukan resolusi address tersebut dan ARP 
berhubungan langsung dengan data link layer. ARP mengolah sebuah tabel yang berisi IP 
Address dan ethernet address dan tabel ini diisi setelah ARP melakukan broadcast ke 
seluruh jaringan.
Gambar : Skema ARP 
6. RARP (Reverse Address Resolution Protocol) 
RARP digunakan oleh komputer yang tidak mempunyai nomor IP. Pada saat 
komputer dihidupkan, maka komputer melakukan broadcast ke seluruh jaringan untuk 
menanyakan apakah ada server yang dapat memberikan nomor IP untuk komputer 
tersebut. Server yang dapat memberikan nomor IP secara otomatis disebut DHCP 
(Dynamic Host Configuration Protocol). Paket broadcast tersebut dikirim beserta dengan 
MAC-Address dari pengirim. Server DHCP yang mendengar request tersebut akan 
menjawabnya dengan memberikan nomor IP dan waktu pinjam (lease time). 
Gambar : Skema RARP 
7. ICMP 
ICMP singkatan dari Internet Control Message Protocol. ICMP diperlukan secara 
internal oleh IP untuk memberikan informasi tentang error yang terjadi antara host. 
Beberapa laporan yang disampaikan oleh ICMP, antara lain : 
Destination Unreachable (Host or Port). 
Network Unreachable. 
Time Exceeded. 
Parameter Problem. 
Echo Reply, Echo Request dengan utilitas ping. 
Dan lain – lain 
8. NetBios 
NetBIOS dikembangkn oleh IBM. Fungsi protokol ini berkisar di atas tiga layer paling atas 
(session,presentation dan application). Dalam model OSI, NetBIOS memberikan suatu 
interface standard bagi layer dibawahnya. NetBIOS juga dapat digunakan sebagai sebuah 
API (Application Program Interface) untuk pertukaran data.
NetBIOS melayani tiga fungsi jaringan yaitu : 
Naming Services, Dipergunakan untuk menyebarkan nama group, user dan 
komputer ke jaringan. Ia juga bertugas untuk memastikan agar tidak terjadi 
duplikasi nama. 
DataGram Support, Menyediakan transmisi tanpa koneksi yang tidak menjamin 
suksesnya, besarnya tidak lebih besar dari 512 bytes. Metode datagram ini 
digunakan oleh naming services. 
Session Support, Memungkinkan transmisi dimana sebuah virtual circuit session 
diadakan sedemikian rupa sehingga pengiriman paketdapat di pantau dan 
dikenali.

More Related Content

PPTX
Internet dan hardware
PPTX
Kkpi watty
PPTX
Nur asih diyantika
PPTX
Putri ayu w
PPTX
Kd 1 perangkat keras internet part-2
PPT
Jaringan komp11
PDF
Tugas Hari Raya " KONSEP JARINGAN"
PPTX
Perangkat keras akses internet (macam-macam perangkat keras pembangun jaringan)
Internet dan hardware
Kkpi watty
Nur asih diyantika
Putri ayu w
Kd 1 perangkat keras internet part-2
Jaringan komp11
Tugas Hari Raya " KONSEP JARINGAN"
Perangkat keras akses internet (macam-macam perangkat keras pembangun jaringan)

What's hot (18)

PDF
Sks3124 Bab 1.1
PPTX
Media penghantaran
PPT
Computer system maintenance management
PPTX
TUGAS HARI RAYA
PPTX
Tugas koneksi jaringan dea
DOCX
Jaringan komputer
PPT
Kelompok 2 xi ipa 6 kapt. desty
PPTX
Tugas koneksi jaringan henti
PPT
11 komunikasi-broadband
PPTX
Jaringan Komputer dan Internet
PDF
Teknologi bluetooth dan implikasinya
PPTX
TIK : Perangkat keras dan fungsinya untuk akses internet
PPTX
TIK BAB 5 PPT
PPTX
Ppt tik 5
PDF
Multimedia Networks
PDF
Jarkomp bab2
PPTX
Rangkuman bab 1&2 teknologi informasi dan komunikasi
DOC
Perangkat keras dan fungsinya untuk akses internet (1)
Sks3124 Bab 1.1
Media penghantaran
Computer system maintenance management
TUGAS HARI RAYA
Tugas koneksi jaringan dea
Jaringan komputer
Kelompok 2 xi ipa 6 kapt. desty
Tugas koneksi jaringan henti
11 komunikasi-broadband
Jaringan Komputer dan Internet
Teknologi bluetooth dan implikasinya
TIK : Perangkat keras dan fungsinya untuk akses internet
TIK BAB 5 PPT
Ppt tik 5
Multimedia Networks
Jarkomp bab2
Rangkuman bab 1&2 teknologi informasi dan komunikasi
Perangkat keras dan fungsinya untuk akses internet (1)
Ad

Viewers also liked (6)

DOCX
Tugas 1 -- multimeter 1
DOCX
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
PDF
RANGKAIN LISTRIK exercise
PPTX
Protokol UDP & Netware
DOCX
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
DOCX
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
Tugas 1 -- multimeter 1
Laporan praktikum fisika dasar multimeter dan hukum ohm
RANGKAIN LISTRIK exercise
Protokol UDP & Netware
Laporan Praktikum Hukum ohm bagian 1
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA : Multimeter dan Hukum Ohm
Ad

Similar to Tugas 1 (20)

DOCX
Bab iii.acc
PPTX
1-TOPOLOGY DAN IP VERSI 4.pptx
PPTX
Bab-2-Jaringan Komputer.pptx
PPTX
MATERI 2 BTIK KLS 9 SEM 1- Sistem Jaringan Internet.pptx
PPTX
Presentasi settingulang
PPT
JARINGAN KOMPUTER
PPTX
TIK tentang jaringan
PPSX
Jaringan Komputer dan sistem distribus
PPT
perangkat-keras-jaringan 1.ppt
PPTX
Jaringan
PPTX
Anu lani
PPTX
Anu lani
PPTX
Anu lani
PPTX
Anu lani
PPTX
Anu lani
PDF
Pertemuan 1 jaringan komputer
PPTX
Mengenal Jaringan Komputer
DOCX
DOCX
PDF
Modul 1 xii pengenalan jaringan
Bab iii.acc
1-TOPOLOGY DAN IP VERSI 4.pptx
Bab-2-Jaringan Komputer.pptx
MATERI 2 BTIK KLS 9 SEM 1- Sistem Jaringan Internet.pptx
Presentasi settingulang
JARINGAN KOMPUTER
TIK tentang jaringan
Jaringan Komputer dan sistem distribus
perangkat-keras-jaringan 1.ppt
Jaringan
Anu lani
Anu lani
Anu lani
Anu lani
Anu lani
Pertemuan 1 jaringan komputer
Mengenal Jaringan Komputer
Modul 1 xii pengenalan jaringan

More from Rinanda S (8)

DOCX
Pemrograman Komputer Lanjut
PDF
ebook ELEKTRONIKA DASAR
PDF
sharing belajar OP Am elektronika dasar
DOC
Teknik Digital
PDF
Rangkaian listrik ( revisi) mohamad ramdhani
PDF
Ebook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhani
DOCX
TTD BEM
DOCX
Sejarah telekomunikas
Pemrograman Komputer Lanjut
ebook ELEKTRONIKA DASAR
sharing belajar OP Am elektronika dasar
Teknik Digital
Rangkaian listrik ( revisi) mohamad ramdhani
Ebook RANGKAIAN LISTRIK -- mohamad ramdhani
TTD BEM
Sejarah telekomunikas

Tugas 1

  • 1. JARINGAN KOMPUTER TUGAS 1 Membuat Makalah dan Artikel Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Jaringan Komputer Semester 3 PEMBIMBING : Ridho Hendra Yoga P. S.ST., M.T PENYUSUN : JTD 2C Rinanda Septianingrum 18 1341160055 JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MALANG Jl. Soekarno Hatta No.9 Malang 65141 Telp (0341) 404424 – 404425 Fax (0341) 404420 http://www.polinema.ac.id 2014
  • 2. HOMEWORK – 18 september 2014-09-19 Question : 1. Jelaskan Macam-macam Jaringan 2. Jelaskan Perangkat Jaringan 3. Jelaskan Protokol Jaringan Answer : Macam-macam Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel -kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Tiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node. Sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 atau lebih komputer yang saling berhubungan diantara satu dengan yang lain, dan saling berbagi sumber daya misalnya CDROM, Printer,dll LAN (Local Area Network) Jaringan ini memiliki lokasi jangkauan yang hanya 100 meter. Disebut juga jaringan yang khas dengan perusahaan, di mana di dalam perusahaan yang menggunakan jaringan LAN memanfaatkan fasilitas ini untuk berbagi data rahasia. Contohnya dalam satu ruangan. Sumber : http://www.excellgroup.com/images/pic/LAN.jpg MAN (Metropolitan Area Network) Lebih besar jangkauannya daripada jaringan LAN, yakni maksimal 10 s.d. 50 kilometer. Biasanya, jaringan MAN digunakan oleh perusahaan yang memiliki beberapa cabang namun cabang tersebut masih di dalam satu kota. Contohnya kampus, pemerintahan,dll. Sumber: http://cis.msjc.edu/courses/images/MAN.jpg
  • 3. WAN (Wide Area Network) Jaringan WAN yakni jaringan komputer yang memiliki jangkauan antarbenua, dengan melewati batas geografis negara dan milik umum. Namun WAN hampir sama dengan Internet. Sumber: Jurnal Jaringan Komputer Internet (Interconnected Network) Internet yaitu jaringan komputer yang memiliki jangkauan hingga seluruh pelosok di dunia ini. Seringkali dimanfaatkan untuk berbagi informasi secara global meliputi pendidikan, hiburan, teknologi, dan lain sebagainya. Sumber: http://manuals.kerio.com/control/stepbystep/en/img/sbs-network2.png Gambaran dari kesimpulan di atas
  • 4. PERANGKAT JARINGAN KOMPUTER Untuk membangun jaringan komputer seperti LAN dan MAN dibutuhkan perangkat - perangkat keras yang memungkinkan komputer tersebut untuk saling berkomunikasi. Perangkat-perangkat tersebut antara lain: 1. Komputer Berdasarkan fungsinya komputer dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: -Komputer Server, yaitu komputer yang berfungsi untuk melayani dan mengatur jaringan komputer lainnya. -Komputer Client, yaitu komputer yang berfungsi sebagai tempat dimana pengguna komputer jaringan bekerja. 2. NIC (Network Interface Card) Untuk memfungsikan PC Stand Alone agar dapat berkomunikasi dengan PC lain, diperlukan Network Interface Card (NIC). NIC berfungsi menghubungkan PC dengan media yang digunakan. 3. Kabel Jaringan Kabel jaringan merupakan komponen pokok dalam sebuah jaringan. Tanpa adanya media ini, jaringan tidak bisa berjalan dan tidak bisa digunakan untuk menghubungkan jaringan. Berikut ini kabel yang biasa digunakan dalam jaringan ada 3 jenis, yaitu:  Coaxial Kabel ini sering digunakan untuk antena televisi dan transmisi telepon jarak jauh. Konektornya adalah BNC (British Naval Connector). Kabel ini terbagi menjadi 2, yaitu: 1. Coaxial baseband (kabel 50 ohm) –digunakan untuk transmisi digital. 2. Coaxial broadband (kabel 75 ohm) –digunakan untuk transmisi analog. Tipe kabel coaxial juga dibagi 2, yaitu:  Thin (thinnet) Kabel jenis ini lebih fleksibel, lebih gampang digunakan, dan lebih murah daripada kabel thick.  Thick (thicknet)
  • 5. Lebih tebal, susah dibengkokkan, jangkauannya labih jauh daripada thin, dan harganya lebih mahal daripada thin. Kelebihan: • Hampir tidak terpengaruh noise • Harga relatif murah Kelemahan: • Penggunaannya mudah dibajak • Phick coaxial sulit untuk dipasang pada beberapa jenis ruang  Twisted Pair Kabel ini sering digunakan pada kabel telepon. Pada komputer konektornya adalah RJ- 45. Kabel ini terbagi menjadi 2, yaitu: 1. STP (Shielded Twisted Pair) Kabel STP sama dengan kabel UTP, tetapi kawatnya lebih besar dan diselubungi dengan lapisan pelindung isolasi untuk mencegah gangguan interferensi. Jenis kabel STP yang paling umum digunakan pada LAN ialah IBM jenis/kategori 1.Shielded Twisted Pair juga adalah jenis kabel telepon yang digunakan dalam beberapa bisnis instalasi. Terdapat pembungkus tambahan untuk tiap pasangan kabel. Kabel STP juga digunakan untuk jaringan data, digunakan pada jaringan Token-Ring IBM. Pembungkusnya dapat memberikan proteksi yang lebih baik terhadap interferensi EMI. 2. UTP (Unshielded Twisted Pair) Kabel Unshield Twisted Pair (UTP) digunakan untuk LAN dan sistem telepon. Kabel UTP terdiri dari empat pasang warna konduktor tembaga yang setiap pasangnya berpilin. Pembungkus kabel memproteksi dan menyediakan jalur bagi tiap pasang kawat. Kabel UTP terhubung ke perangkat melalui konektor modular 8 pin yang disebut konektor RJ-45. Semua protokol LAN dapat beroperasi melalui kabel UTP. Kebanyakan perangkat LAN dilengkapi dengan RJ-45. Secara singkat kabel UTP adalah murah dan mudah dipasang, dan bisa bekerja untuk jaringan skala kecil.
  • 6. Kategori UTP Terdapat 5 kategori untuk kabel UTP. Kategori ini mendukung sinyal suara berkecepatan rendah (low-speed voice) dan sinyal LAN berkecepatan tinggi. Kategori 5 UTP direkomendasikan sebagai kategori minimum untuk instalasi LAN dan cocok untuk topologi star. Tabel berikut menunjukkan masing-masing kategori : Kelebihan: • Harga relatif paling murah di antara kabel jaringan lainnya • Mudah dalam membangun instalasi Kelemahan: • Jarak jangkau hanya 100 m dan kecepatan transmisi relatif terbatas (1 Gbps) • Mudah terpengaruh noise (gangguan). 4. Fiber Optic (Serat Optik) Ukuran kabel ini kecil dan terbuat dari serat optik. Kabel ini dibagi menjadi 2, yaitu: 1. Multi mode Penjalaran cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya pada kabel jenis ini dapat melalui beberapa lintasan cahaya karena diameter intinya (core) cukup besar (50 mm). 2. Single Mode Diameter intinya hanya 3-10 mm sehingga penjalaran cahaya hanya dapat melalui satu lintasan. Kelebihan:
  • 7. • Ukuran kecil dan ringan • Sulit dipengaruhi interferensi/ gangguan. • Redaman transmisinya kecil • Bidang frekuensinya lebar Kelemahan: • Instalasinya cukup sulit • Tidak fleksibel • Harga relatif mahal 5. Hub Sebuah konsentrator (Hub atau switch) adalah sebuah perangkat yang menyatukan kabel-kabel network dari tiap workstation, server atau perangkat lain. Dalam topologi bintang, kabel twisted pair datang dari sebuah workstation masuk kedalam hub atau switch. 6. Switch Switch adalah perangkat yang menghubungkan segmen jaringan. Sebetulnya switch memang merupakan pengembangan lanjutan dari ‘bridge’. Switch bisa digunakan juga untuk menghubungkan switch satu dengan switch lainnya, untuk memperbanyak jumlah port, atau memperluas jangkauan dari jaringan (misalkan ada satu gedung dengan gedung yang lainnya). Bahkan apabila kita melihat ke berbagai vendor network equipment, berbagai switch dipecah ke level berbeda seperti core, aggregation dan access. Pemisahan berbagai level ini dikarenakan setiap level dimaksudkan untuk fungsi yang berbeda. Switch dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu : 1. Manageable Switch Adalah switch yang bisa di atur untuk kebutuhan jaringan tertentu, ada beberapa perbedaan mendasar yang membedakan antara switch manageable dengan switch non manageable.perbedaan tersebut dominan bisa di lihat dari kelebihan yang dimiliki oleh manageable switch itu sendiri. Berikut adalah kelebihan switch
  • 8. manageable :  Mendukung penyempitan broadcast jaringan dengan VLAN  Pengaturan access user dengan access list  Membuat keamanan network lebih terjamin  Bisa melakukan pengaturan port yang ada.  Mudah memonitoring trafick maintenance network karena dapat diakses tanpa harus berada di dekat switch. 2. Non Manageable Switch Adalah switch yang tidak dapat di managed, switch tersebut sudah siap pakai tinggal pasang dan switch sudah bisa digunakan tanpa perlu di seting. Harga switch Non Manageble lebih murah jika dibandingkan Manageable Switch Namun apabila terjadi masalah dengan jaringan kita, kita tidak akan bisa melakukan troubleshooting dengan mudah karena switch nya tidak bisa diapa-apakan. Problem yang paling sering terjadi diantaranya IP address conflict, tidak bisa connect dll. Apabila jaringan sudah mulai tersebar di berbagai area, akan sangat sulit melakukan troubleshooting computer mana yang menyebabkan masalah tersebut. 7. Repeater Fungsi utama repeater yaitu untuk memperkuat sinyal dengan cara menerima sinyal dari suatu segmen kabel LAN lalu memancarkan kembali dengan kekuatan yang sama dengan sinyal asli pada segmen kabel yang lain. Dengan cara ini jarak antara kabel dapat diperjauh. 8. Bridge Fungsi dari bridge itu sama dengan fungsi repeater tapi bridge lebih fleksibel dan lebih cerdas dari pada repeater. Bridge dapat menghubungkan jaringan yang menggunakan metode transmisi yang berbeda. Misalnya bridge dapat menghubungkan Ethernet baseband dengan Ethernet broadband. Bridges juga dapat digunakan untuk mengkoneksi network yang menggunakan tipe kabel yang berbeda ataupun topologi yang berbeda pula. Bridges dapat mengetahui alamat masing-masing komputer di masing-masing sisi jaringan.
  • 9. 9. Modem Perangkat modem merupakan salah satu jenis bridge, yaitu perangkat yang bekerja menghubungkan PC dengan atau pada media yang berbeda. Perangkat ini adalah perangkat jaringan komputer yang digunakan untuk koneksi Wide Area Network (WAN).
  • 10. 10. Router Router adalah perangkat jaringan komputer yang menghubungkan host pada jaringan yang berlainan. Fungsi utamanya adalah IP Forwarding, yaitu proses meneruskan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang menjadi tujuan paket data. Macam - Macam Router : 1. Router aplikasi : router jenis ini adalah sebuah aplikasi yang bisa anda instal pada sistem operasi komputer, sehingga sistem operasi computer tersebut dapat bekerja seperti router, misalnya aplikasi WinGate, , WinProxy Winroute, SpyGate dll. 2. Router Hardware : adalah sebuah hardware yang memiliki kemampuan seperti router, maka dengan hardware tersebut anda dapat membagi IP Address, Router hardware dapat digunakan untuk membagi jaringan internet pada suatu wilayah, misalnya dari router ini adalah access point, wilayah yang mendapat Ip Address dan koneksi internet disebut Hot Spot Area. 3. Router PC : adalah sebuah komputer yang dimodifikasi sedemikian rupa sehingga dapat digunakan sebagai router. Untuk membuat sebuah router PC tidak harus menggunakan komputer dengan spesifikasi yang tinggi. Komputer dengan prosesor pentium dua, hard drive 10 GB dan ram 64 serta telah tersedia LAN Card sudah bisa digunakan sebagai router PC. Komputer yang dijadikan router ini harus diinstal dengan sistem operasi khusus untuk router. Sistem operasi yang populer untuk router PC saat ini adalah Mikrotik Sistem kerja router : Pada dasarnya perbedaan routing statis dan routing dinamis adalah cara mengenalkan alamat networknya. 4. Routing dinamis : Pada prinsipnya hanya mengenalkan network yang berhubungan dengan router yang bersangkutan (kaki-kakinya). Hal ini sangat cocok untuk topologi jaringan lingkup besar (terhubung ke banyak network). 5. Routing statis : Harus mengenalkan setiap alamat pada setiap network yang ingin dituju. Jadi secara keseluruhan harus tahu semua alamat yang ingin dituju. (cocok untuk topologi jaringan yang simple).
  • 11. PROTOKOL JARINGAN KOMPUTER Protokol adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi dan fungsi lain yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim (transmitter) dan sisi penerima (receiver) agar komunikasi berlangsung dengan benar. Selain itu protokol juga berfungsi untuk memungkinkan dua atau lebih komputer dapat berkomunikasi dengan bahasa yang sama. Hal – hal yang harus diperhatikan :  Syntax, Merupakan format data dan cara pengkodean yang digunakan untuk mengkodekan sinyal.  semantix, Digunakan untuk mengetahui maksud dari informasi yang dikirim dan mengoreksi kesalahan yang terjadi dari informasi tadi.  Timing, Digunakan untuk mengetahui kecepatan transmisi data. Fungsi Protokol :  Fragmentasi dan Reassembly, Membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data pada saat sisi pengirim mengirimkan informasi tadi dan setelah diterima maka sisi penerima akan menggabungkan lagi menjadi paket berita yang lengkap.  Encaptulation, Fungsi dari encaptulation adalah melengkapi berita yang dikirimkan dengan address, kode-kode koreksi dan lain-lain  Connection Control, Fungsi dari connection control adalah membangun hubungan komunikasi dari transmitter dan receiver.  Flow Control, Fungsi dari flow control adalah mengatur perjalanan data dari transmitter ke receiver.  Error Control, Fungsi dari error control adalah mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data dikirimkan.  Transmission Service, Fungsi dari transmission service adalah memberi pelayanan komunikasi data khususnya yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan serta perlindungan data.  Standarisasi protokol Beberapa perusahaan yang berperan dalam usaha komunikasi, antara lain :  Electronic Industries Association (EIA)  Committee Consultative Internationale de Telegrapque et Telephonique (CCITT)  International Standards Organization (ISO)  American National Standard Institute (ANSI)  Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE) Alasan di perlukan standarisasi dalam komunikasi data pada suatu jaringan komputer :  Standarisasi memberikan jaminan kepada produsen hardware dan software bahwa produknya akan banyak digunakan oleh pemakai dengan kata lain potensi pasar menjadi lebih besar.  Standarisasi menjadikan produk dari para produsen komputer dapat saling berkomunikasi, sehingga pembeli menjadi lebih leluasa dalam memilih peralatan dan menggunakanya.  Dengan standarisasi maka produsen tidak dapat melakukan monopoli pasar sehingga harga produk menjadi lebih murah karena terjadi persaingan sehat antar para produsen dalam menjual produknya. Jenis-jenis Protokol 1. TCP
  • 12. Transmission Control Protocol (TCP) adalah suatu protokol yang berada di lapisan transpor (baik itu dalam tujuh lapis model referensi OSI atau model DARPA) yang berorientasi sambungan (connection-oriented) dan dapat diandalkan (reliable). TCP dispesifikasikan dalam RFC 793. TCP memiliki karakteristik sebagai berikut: Berorientasi sambungan (connection-oriented): Sebelum data dapat ditransmisikan antara dua host, dua proses yang berjalan pada lapisan aplikasi harus melakukan negosiasi untuk membuat sesi koneksi terlebih dahulu. Koneksi TCP ditutup dengan menggunakan proses terminasi koneksi TCP (TCP connection termination). Full-duplex: Untuk setiap host TCP, koneksi yang terjadi antara dua host terdiri atas dua buah jalur, yakni jalur keluar dan jalur masuk. Dengan menggunakan teknologi lapisan yang lebih rendah yang mendukung full-duplex, maka data pun dapat secara simultan diterima dan dikirim. Header TCP berisi nomor urut (TCP sequence number) dari data yang ditransmisikan dan sebuah acknowledgment dari data yang masuk. Dapat diandalkan (reliable): Data yang dikirimkan ke sebuah koneksi TCP akan diurutkan dengan sebuah nomor urut paket dan akan mengharapkan paket positive acknowledgment dari penerima. Jika tidak ada paket Acknowledgment dari penerima, maka segmen TCP (protocol data unit dalam protokol TCP) akan ditransmisikan ulang. Pada pihak penerima, segmen-segmen duplikat akan diabaikan dan segmen-segmen yang datang tidak sesuai dengan urutannya akan diletakkan di belakang untuk mengurutkan segmen-segmen TCP. Untuk menjamin integritas setiap segmen TCP, TCP mengimplementasikan penghitungan TCP Checksum. Byte stream: TCP melihat data yang dikirimkan dan diterima melalui dua jalur masuk dan jalur keluar TCP sebagai sebuah byte stream yang berdekatan (kontigu). Nomor urut TCP dan nomor acknowlegment dalam setiap header TCP didefinisikan juga dalam bentuk byte. Meski demikian, TCP tidak mengetahui batasan pesan-pesan di dalam byte stream TCP tersebut. Untuk melakukannya, hal ini diserahkan kepada protokol lapisan aplikasi (dalam DARPA Reference Model), yang harus menerjemahkan byte stream TCP ke dalam "bahasa" yang ia pahami. Memiliki layanan flow control: Untuk mencegah data terlalu banyak dikirimkan pada satu waktu, yang akhirnya membuat "macet" jaringan internetwork IP, TCP mengimplementasikan layanan flow control yang dimiliki oleh pihak pengirim yang secara terus menerus memantau dan membatasi jumlah data yang dikirimkan pada satu waktu. Untuk mencegah pihak penerima untuk memperoleh data yang tidak dapat disangganya (buffer), TCP juga mengimplementasikan flow control dalam pihak penerima, yang mengindikasikan jumlah buffer yang masih tersedia dalam pihak penerima. Mengirimkan paket secara "one-to-one": hal ini karena memang TCP harus membuat sebuah sirkuit logis antara dua buah protokol lapisan aplikasi agar saling dapat berkomunikasi. TCP tidak menyediakan layanan pengiriman data secara one-to-many. TCP umumnya digunakan ketika protokol lapisan aplikasi membutuhkan layanan transfer data yang bersifat andal, yang layanan tersebut tidak dimiliki oleh protokol lapisan aplikasi tersebut. Contoh dari protokol yang menggunakan TCP adalah HTTP dan FTP.
  • 13. 2. Segmen TCP Segmen-segmen TCP akan dikirimkan sebagai datagram-datagram IP (datagram merupakan satuan protocol data unit pada lapisan internetwork). Sebuah segmen TCP terdiri atas sebuah header dan segmen data (payload), yang dienkapsulasi dengan menggunakan header IP dari protokol IP. Ukuran dari header TCP adalah bervariasi, yang terdiri atas beberapa field yang ditunjukkan dalam gambar berikut. Ukuran TCP header paling kecil (ketika tidak ada tambahan opsi TCP) adalah 20 byte. Source Port, Mengindikasikan sumber protokol lapisan aplikasi yang mengirimkan segmen TCP yang bersangkutan. Gabungan antara field Source IP Address dalam header IP dan field Source Port dalam field header TCP disebut juga sebagai socket sumber, yang berarti sebuah alamat global dari mana segmen dikirimkan. Destination Port, Mengindikasikan tujuan protokol lapisan aplikasi yang menerima segmen TCP yang bersangkutan. Gabungan antara field Destination IP Address dalam header IP dan field Destination Port dalam field header TCP disebut juga sebagai socket tujuan, yang berarti sebuah alamat global ke mana segmen akan dikirimkan. Sequence Number, Mengindikasikan nomor urut dari oktet pertama dari data di dalam sebuah segmen TCP yang hendak dikirimkan. Field ini harus selalu diset, meskipun tidak ada data (payload) dalam segmen. Ketika memulai sebuah sesi koneksi TCP, segmen dengan flag SYN (Synchronization) diset ke nilai 1, field ini akan berisi nilai Initial Sequence Number (ISN). Hal ini berarti, oktet pertama dalam aliran byte (byte stream) dalam koneksi adalah ISN+1. Acknowledgment Number, Mengindikasikan nomor urut dari oktet selanjutnya dalam aliran byte yang diharapkan oleh untuk diterima oleh pengirim dari si penerima pada pengiriman selanjutnya. Acknowledgment number sangat dipentingkan bagi segmen-segmen TCP dengan flag ACK diset ke nilai 1. Data Offset, Mengindikasikan di mana data dalam segmen TCP dimulai. Field ini juga dapat berarti ukuran dari header TCP. Seperti halnya field Header Length dalam header IP, field ini merupakan angka dari word 32-bit dalam header TCP. Untuk sebuah segmen TCP terkecil (di mana tidak ada opsi TCP tambahan), field ini diatur ke nilai 0x5, yang berarti data dalam segmen TCP dimulai dari oktet ke 20 dilihat dari permulaan segmen TCP. Jika field Data Offset diset ke nilai maksimumnya (24 =16) yakni 15, header TCP dengan ukuran terbesar dapat memiliki panjang hingga 60 byte. Reserved, Direservasikan untuk digunakan pada masa depan. Pengirim segmen TCP akan mengeset bit-bit ini ke dalam nilai 0. Flags, Mengindikasikan flag-flag TCP yang memang ada enam jumlahnya, yang terdiri atas: URG (Urgent), ACK (Acknowledgment), PSH (Push), RST (Reset), SYN (Synchronize), dan FIN (Finish). Window, Mengindikasikan jumlah byte yang tersedia yang dimiliki oleh buffer host penerima segmen yang bersangkutan. Buffer ini disebut sebagai Receive Buffer, digunakan untuk menyimpan byte stream yang datang. Dengan mengimbuhkan ukuran window ke setiap segmen, penerima segmen TCP memberitahukan kepada pengirim segmen berapa banyak data yang dapat dikirimkan dan disangga dengan sukses. Hal ini dilakukan agar si pengirim segmen tidak mengirimkan data lebih banyak dibandingkan ukuran Receive Buffer. Jika tidak ada tempat lagi di dalam Receive buffer, nilai dari field ini adalah 0. Dengan nilai 0, maka si pengirim tidak akan dapat mengirimkan segmen lagi ke penerima
  • 14. hingga nilai field ini berubah (bukan 0). Tujuan hal ini adalah untuk mengatur lalu lintas data atau flow control. Checksum, Mampu melakukan pengecekan integritas segmen TCP (header-nya dan payload-nya). Nilai field Checksum akan di atur ke nilai 0 selama proses kalkulasi checksum. Urgent Pointer, Menandakan lokasi data yang dianggap “urgent” dalam segmen. Options, Berfungsi sebagai penampung beberapa opsi tambahan TCP. Setiap opsi TCP akan memakan ruangan 32 bit, sehingga ukuran header TCP dapat diindikasikan dengan menggunakan field Data offset. Gambar : Header TCP Port TCP mampu mengindikasikan sebuah lokasi tertentu untuk menyampaikan segmen-segmen TCP yang dikirimkan yang diidentifikasi dengan TCP Port Number. Nomor-nomor di bawah angka 1024 merupakan port yang umum digunakan dan ditetapkan oleh IANA|IANaplikasi, sementara port UDP merepresentasikan sebuah antrean pesan UDP untuk protokol lapisan aplikasi. Selain itu, protokol lapisan aplikasi yang menggunakan port TCP dan port UDP dalam nomor yang sama juga tidak harus sama. Sebagai contoh protokol Extended Filename Server (EFS) menggunakan port TCP dengan nomor 520, dan protokol Routing Information Protocol (RIP) menggunakan port UDP juga dengan nomor 520. Jelas, dua protokol tersebut sangatlah berbeda! Karenanya, untuk menyebutkan sebuah nomor port, sebutkan juga jenis port yang digunakannya, karena hal tersebut mampu membingungkan (ambigu). Tabel : PORT TCP
  • 15. Gambar : Stack pada TCP/IP Sebuah segmen TCP dapat memiliki flag (tanda-tanda) khusus yang mengindikasikan segmen yang bersangkutan, seperti yang disebutkan dalam tabel berikut: URG, Mengindikasikan bahwa beberapa bagian dari segmen TCP mengandung data yang sangat penting, dan field Urgent Pointer dalam header TCP harus digunakan untuk menentukan lokasi di mana data penting tersebut berada dalam segmen. ACK, Mengindikasikan field Acknowledgment mengandung oktet selanjutnya yang diharapkan dalam koneksi. Flag ini selalu diset, kecuali pada segmen pertama pada pembuatan sesi koneksi TCP. PSH, Mengindikasikan bahwa isi dari TCP Receive buffer harus diserahkan kepada protokol lapisan aplikasi. Data dalam receive buffer harus berisi sebuah blok data yang berurutan (kontigu), dilihat dari ujung paling kiri dari buffer. Dengan kata lain, sebuah segmen yang memiliki flag PSH diset ke nilai 1, tidak bolah ada satu byte pun data yang hilang dari aliran byte segmen tersebut; data tidak dapat diberikan kepada protokol lapisan aplikasi hingga segmen yang hilang te rsebut datang. Normalnya, TCP Receive buffer akan dikosongkan dengan kata lain, isi dari buffer akan diteruskan kepada protokol lapisan aplikasi) ketika buffer tersebut berisi data yang kontigu atau ketika dalam "proses perawatan". Flag PSH ini dapat mengubah hal seperti itu, dan membuat akan TCP segera mengosongkan TCP Receive buffer. Flag PSH umumnya digunakan dalam protokol lapisan aplikasi yang bersifat interaktif, seperti halnya Telnet, karena setiap penekanan tombol dalam sesi terminal virtual akan dikirimkan dengan sebuah flag PSH diset ke nilai 1. Contoh dari penggunaan lainnya dari flag ini adalah pada segmen terakhir dari berkas yang ditransfer dengan menggunakan protokol FTP. Segmen yang dikirimkan dengan flag PSH aktif tidak harus segera di -acknowledge oleh penerima. RST, Mengindikasikan bahwa koneksi yang dibuat akan digagalkan. Untuk sebuah koneksi TCP yang sedang berjalan (aktif), sebuah segmen dengan flag RST diset ke nilai 1 akan dikirimkan sebagai respons terhadap sebuah segmen TCP yang diterima yang ternyata segmen tersebut bukan yang diminta, sehingga koneksi pun menjadi gagal. Pengiriman segmen dengan flag RST diset ke nilai 1 untuk sebuah koneksi aktif akan menutup koneksi secara paksa, sehingga data yang disimpan dalam buffer akan dibuang (dihilangkan). Untuk sebuah koneksi TCP yang sedang dibuat, segmen dengan flag RST aktif akan dikirimkan sebagai
  • 16. respons terhadap request pembuatan koneksi untuk mencegah percobaan pembuatan koneksi. SYN, Mengindikasikan bahwa segmen TCP yang bersangkutan mengandung Initial Sequence Number (ISN). Selama proses pembuatan sesi koneksi TCP, TCP akan mengirimkan sebuah segmen dengan flag SYN diset ke nilai 1. Setiap host TCP lainnya akan memberikan jawaban (acknowledgment) dari segmen dengan flag SYN tersebut dengan menganggap bahwa segmen tersebut merupakan sekumpulan byte dari data. Field Acknowledgment Number dari sebuah segmen SYN diatur ke nilai ISN + 1. FIN, Menandakan bahwa pengirim segmen TCP telah selesai dalam mengirimkan data dalam sebuah koneksi TCP. Ketika sebuah koneksi TCP akhirnya dihentikan (akibat sudah tidak ada data yang dikirimkan lagi), setiap host TCP akan mengirimkan sebuah segmen TCP dengan flag FIN diset ke nilai 1. Sebuah host TCP tidak akan mengirimkan segmen dengan flag FIN hingga semua data yang dikirimkannya telah diterima dengan baik (menerima paket acknowledgment) oleh penerima. Setiap host akan menganggap sebuah segmen TCP dengan flag FIN sebagai sekumpulan byte dari data. Ketika dua host TCP telah mengirimkan segmen TCP dengan flag FIN dan menerima acknowledgment dari segmen tersebut, maka koneksi TCP pun akan dihentikan. 3. TCP Three-way handshake Proses pembuatan koneksi TCP disebut juga dengan "Three-way Handshake". Tujuan metode ini adalah agar dapat melakukan sinkronisasi terhadap nomor urut dan nomor acknowledgement yang dikirimkan oleh kedua pihak dan saling bertukar ukuran TCP Window. Prosesnya dapat digambarkan sebagai berikut:  Host pertama (yang ingin membuat koneksi) akan mengirimkan sebuah segmen TCP dengan flag SYN diaktifkan kepada host kedua (yang hendak diajak untuk berkomunikasi).  Host kedua akan meresponsnya dengan mengirimkan segmen dengan acknowledgment dan juga SYN kepada host pertama.  Host pertama selanjutnya akan mulai saling bertukar data dengan host kedua. TCP menggunakan proses jabat tangan yang sama untuk mengakhiri koneksi yang dibuat. Hal ini menjamin dua host yang sedang terkoneksi tersebut telah menyelesaikan proses transmisi data dan semua data yang ditransmisikan telah diterima dengan baik. Itulah sebabnya, mengapa TCP disebut dengan koneksi yang reliable. Gambar : TCP Three Way Handshake 4. UDP UDP, singkatan dari User Datagram Protocol, adalah salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi (connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Protokol ini didefinisikan dalam RFC 768. UDP sering digunakan dalam beberapa tugas berikut:
  • 17. Protokol yang "ringan" (lightweight): Untuk menghemat sumber daya memori dan prosesor, beberapa protokol lapisan aplikasi membutuhkan penggunaan protokol yang ringan yang dapat melakukan fungsi -fungsi spesifik dengan saling bertukar pesan. Contoh dari protokol yang ringan adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan aplikasi Domain Name System. Protokol lapisan aplikasi yang mengimplementasikan layanan keandalan: Jika protokol lapisan aplikasi menyediakan layanan transfer data yang andal, maka kebutuhan terhadap keandalan yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada. Contoh dari protokol seperti ini adalah Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan Network File System (NFS). Protokol yang tidak membutuhkan keandalan. Contoh protokol ini adalah protokol Routing Information Protocol (RIP). Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan protokol yang tidak perlu membuat koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host tertentu, maka transmisi broadcast pun dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan aplikasi dapat mengirimkan paket data ke beberapa tujuan dengan menggunakan alamat multicast atau broadcast. Hal ini kontras dengan protokol TCP yang hanya dapat mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh: query nama dalam protokol NetBIOS Name Service. UDP memiliki karakteristik-karakteristik berikut: Connectionless (tanpa koneksi): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi antara dua host yang hendak bertukar informasi. Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi. Umumnya, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP mengimplementasikan layanan keandalan mereka masing-masing, atau mengirim pesan secara periodik atau dengan menggunakan waktu yang telah didefinisikan. UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam sebuah host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field Source Process Identification dan Destination Process Identification. UDP menyediakan penghitungan checksum berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan UDP. UDP tidak menyediakan layanan-layanan antar-host berikut: UDP tidak menyediakan mekanisme penyanggaan (buffering) dari data yang masuk ataupun data yang keluar. Tugas buffering merupakan tugas yang harus diimplementasikan oleh protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP. UDP tidak menyediakan mekanisme segmentasi data yang besar ke dalam segmen-segmen data, seperti yang terjadi dalam protokol TCP. Karena itulah, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus mengirimkan data yang berukuran kecil (tidak lebih besar dari nilai Maximum Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh sebuah antarmuka di mana data tersebut dikirim. Karena, jika ukuran paket data yang dikirim lebih besar dibandingkan nilai MTU, paket data yang dikirimkan bisa saja terpecah menjadi beberapa fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim dengan benar. UDP tidak menyediakan mekanisme flow-control, seperti yang dimiliki oleh TCP. Pesan-Pesan UDP
  • 18. UDP, berbeda dengan TCP yang memiliki satuan paket data yang disebut dengan segmen, melakukan pengepakan terhadap data ke dalam pesan-pesan UDP (UDP Messages). Sebuah pesan UDP berisi header UDP dan akan dikirimkan ke protokol lapisan selanjutnya (lapisan internetwork) setelah mengepaknya menjadi datagram IP. Enkapsulasi terhadap pesan-pesan UDP oleh protokol IP dilakukan dengan menambahkan header IP dengan protokol IP nomor 17 (0x11). Pesan UDP dapat memiliki besar maksimum 65507 byte: 65535 (216)-20 (ukuran terkecil dari header IP)-8 (ukuran dari header UDP) byte. Datagram IP yang dihasilkan dari proses enkapsulasi tersebut, akan dienkapsulasi kembali dengan menggunakan header dan trailer protokol lapisan Network Interface yang digunakan oleh host tersebut. Dalam header IP dari sebuah pesan UDP, field Source IP Address akan diset ke antarmuka host yang mengirimkan pesan UDP yang bersangkutan; sementara field Destination IP Address akan diset ke alamat IP unicast dari sebuah host tertentu, alamat IP broadcast, atau alamat IP multicast. Gambar : UDP Messages Header UDP diwujudkan sebagai sebuah header dengan 4 buah field memiliki ukuran yang tetap, antara lain : - Source Port (Port Asal) Source port digunakan sebagai identitas pengiriman data, namun sebenarnya source port tidak mutlak diperlukan karena UDP tidak memerlukan jawaban. Port ini dalam pemrograman jaringan disebut dengan socket. - Destination Port (Port Tujuan) Destination port juga digunakan sebagi identitas pengiriman data. Nomor port ini adalah nomor yang dikenal oleh aplikasi di mesin remote yang juga dijadikan identitas layanan. - Length ( Panjang Data) Panjang data diperlukan aplikasi di remote host untuk memastikan kebenaran data transmisi dan untuk melakukan checking lapisan aplikasi terhadap validasi data. - Checksum Checksum adalah satu-satunya mekanisme UDP untuk mendeteksi Error pada pengiriman data.
  • 19. Gambar : Header UDP Seperti halnya TCP, UDP juga memiliki saluran untuk mengirimkan informasi antar host, yang disebut dengan UDP Port. Untuk menggunakan protokol UDP, sebuah aplikasi harus menyediakan alamat IP dan nomor UDP Port dari host yang dituju. Sebuah UDP port berfungsi sebagai sebuah multiplexed message queue, yang berarti bahwa UDP port tersebut dapat menerima beberapa pesan secara sekaligus. Setiap port diidentifikasi dengan nomor yang unik, seperti halnya TCP, tetapi meskipun begitu, UDP Port berbeda dengan TCP Port meskipun memiliki nomor port yang sama. Tabel di bawah ini mendaftarkan beberapa UDP port yang telah dikenal secara luas. Gambar : Port UDP 5. ARP Layer IP bertugas untuk mengadakan mapping atau transformasi dari IP address ke ethernet address. Secara internal ARP melakukan resolusi address tersebut dan ARP berhubungan langsung dengan data link layer. ARP mengolah sebuah tabel yang berisi IP Address dan ethernet address dan tabel ini diisi setelah ARP melakukan broadcast ke seluruh jaringan.
  • 20. Gambar : Skema ARP 6. RARP (Reverse Address Resolution Protocol) RARP digunakan oleh komputer yang tidak mempunyai nomor IP. Pada saat komputer dihidupkan, maka komputer melakukan broadcast ke seluruh jaringan untuk menanyakan apakah ada server yang dapat memberikan nomor IP untuk komputer tersebut. Server yang dapat memberikan nomor IP secara otomatis disebut DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol). Paket broadcast tersebut dikirim beserta dengan MAC-Address dari pengirim. Server DHCP yang mendengar request tersebut akan menjawabnya dengan memberikan nomor IP dan waktu pinjam (lease time). Gambar : Skema RARP 7. ICMP ICMP singkatan dari Internet Control Message Protocol. ICMP diperlukan secara internal oleh IP untuk memberikan informasi tentang error yang terjadi antara host. Beberapa laporan yang disampaikan oleh ICMP, antara lain : Destination Unreachable (Host or Port). Network Unreachable. Time Exceeded. Parameter Problem. Echo Reply, Echo Request dengan utilitas ping. Dan lain – lain 8. NetBios NetBIOS dikembangkn oleh IBM. Fungsi protokol ini berkisar di atas tiga layer paling atas (session,presentation dan application). Dalam model OSI, NetBIOS memberikan suatu interface standard bagi layer dibawahnya. NetBIOS juga dapat digunakan sebagai sebuah API (Application Program Interface) untuk pertukaran data.
  • 21. NetBIOS melayani tiga fungsi jaringan yaitu : Naming Services, Dipergunakan untuk menyebarkan nama group, user dan komputer ke jaringan. Ia juga bertugas untuk memastikan agar tidak terjadi duplikasi nama. DataGram Support, Menyediakan transmisi tanpa koneksi yang tidak menjamin suksesnya, besarnya tidak lebih besar dari 512 bytes. Metode datagram ini digunakan oleh naming services. Session Support, Memungkinkan transmisi dimana sebuah virtual circuit session diadakan sedemikian rupa sehingga pengiriman paketdapat di pantau dan dikenali.