BASIC PLC TWIDO
PENGANTAR PLC
(Programmable
Logic Controller)
PLC
• Programmable Logic Controller diperkenalkan pertama kali pada
1969 oleh Richard E.Morley yang merupakan pendiri Modicon
Corporation.
Modicon adalah kependekan dari Modular Digital Controller
• Pemrograman
– Dahulu: divais pemrograman hanya untuk merek spesifik PLC.
– Sekarang: PC dengan software berbasis windows.
Schneider Electric Automation Business
• Programmable Logic Controller diperkenalkan pertama kali pada
1969 oleh Richard E.Morley yang merupakan pendiri Modicon
Corporation.
Modicon adalah kependekan dari Modular Digital Controller
• Pemrograman
– Dahulu: divais pemrograman hanya untuk merek spesifik PLC.
– Sekarang: PC dengan software berbasis windows.
Diagram Blok Dasar Kotak Hitam (Black
Box)
Schneider Electric Automation Business
PLC (Programmable Logic Controller) ?
• Merupakan “komputer khusus” untuk aplikasi di industri,
digunakan untuk memonitor & mengontrol proses industri
untuk menggantikan hard-wired control (rangkaian
relay/kontaktor) dan memiliki bahasa pemrograman
sendiri.
• Berbeda dengan Personal Computer, dalam PLC sudah
dilengkapi unit input-output digital yang bisa langsung
dihubungkan ke perangkat luar (switch, sensor, relay, dll)
bahkan ada yang sudah memiliki ADC/DAC built-in.
Schneider Electric Automation Business
• Merupakan “komputer khusus” untuk aplikasi di industri,
digunakan untuk memonitor & mengontrol proses industri
untuk menggantikan hard-wired control (rangkaian
relay/kontaktor) dan memiliki bahasa pemrograman
sendiri.
• Berbeda dengan Personal Computer, dalam PLC sudah
dilengkapi unit input-output digital yang bisa langsung
dihubungkan ke perangkat luar (switch, sensor, relay, dll)
bahkan ada yang sudah memiliki ADC/DAC built-in.
Inside a PLC
CR
Central
Processor
Unit
(CPU)
O
u
t
p
u
t
C
i
r
c
u
i
t
s
Communications
Port
I
n
p
u
t
C
i
r
c
u
i
t
s
Schneider Electric Automation Business
Isolation
Barrier
Isolation
Barrier
MEMORY
program data
High
Voltage
High
Voltage
Low Voltage
AC Power Supply
C
i
r
c
u
i
t
s
or
C
i
r
c
u
i
t
s
DC Power Supply
Perbedaan Utama antara PLC & Komputer
• Perbedaan utama antara PLC dan komputer:
PLC dirancang untuk instalasi dan perawatan oleh
teknisi elektrik industri yang tidak harus mempunyai
skill elektronika tinggi.
• Troubleshooting dalam PLC disederhanakan:
• Fault indicators
• Run / Stop indicators
• Input / Output status indicators
Schneider Electric Automation Business
• Perbedaan utama antara PLC dan komputer:
PLC dirancang untuk instalasi dan perawatan oleh
teknisi elektrik industri yang tidak harus mempunyai
skill elektronika tinggi.
• Troubleshooting dalam PLC disederhanakan:
• Fault indicators
• Run / Stop indicators
• Input / Output status indicators
Hard-wired Control
• Sebelum ditemukan PLC, tugas pengontrolan dilakukan
oleh kontaktor dan relai yang dirangkai bersama dengan
kabel.
• Rangkaian harus didesain dan digambar dulu, kemudian
menetapkan spesifikasi dan instalasi pengkabelannya.
• Teknisi harus mengerjakan pemasangan dan
pengkabelan sesuai gambar teknik tersebut.
• Jika salah dalam mendesain atau ada modifikasi,
designer dan teknisi harus merombak dan mengerjakan
instalasi lagi.
 Pemborosan waktu dan biaya
Schneider Electric Automation Business
• Sebelum ditemukan PLC, tugas pengontrolan dilakukan
oleh kontaktor dan relai yang dirangkai bersama dengan
kabel.
• Rangkaian harus didesain dan digambar dulu, kemudian
menetapkan spesifikasi dan instalasi pengkabelannya.
• Teknisi harus mengerjakan pemasangan dan
pengkabelan sesuai gambar teknik tersebut.
• Jika salah dalam mendesain atau ada modifikasi,
designer dan teknisi harus merombak dan mengerjakan
instalasi lagi.
 Pemborosan waktu dan biaya
Contoh hard-wired Control
PB1 PB2
RELAY COIL
Schneider Electric Automation Business
RELAY CONTACTS LAMP
(A) Schematic Diagram
Hard-wired relay type of control
Kemampuan PLC
• PLC menggantikan logika dan pengerjaan sirkit
kontrol relay yang merupakan instalasi
langsung.
• Rangkaian kontrol cukup dibuat secara
software.
Pengkabelan hanya diperlukan untuk
menghubungkan peralatan input dan output.
• Hal ini mempermudah dalam mendisain dan
memodifikasi rangkaian, karena cukup dengan
mengubah program PLC.
Schneider Electric Automation Business
• PLC menggantikan logika dan pengerjaan sirkit
kontrol relay yang merupakan instalasi
langsung.
• Rangkaian kontrol cukup dibuat secara
software.
Pengkabelan hanya diperlukan untuk
menghubungkan peralatan input dan output.
• Hal ini mempermudah dalam mendisain dan
memodifikasi rangkaian, karena cukup dengan
mengubah program PLC.
Contoh Sistem Kontrol dengan PLC
Schneider Electric Automation Business
Input
Contoh Aplikasi PLC (1)
• Manufaktur otomotif
• Pabrik semen
• Pengendali lift/elevator
• Pengairan/irigasi
• Pengendali pembangkit listrik
• Penggilingan (mesin giling)
• Pengontrol lampu lalu lintas
• Sistem keamanan
• Pengendali robot
• Pabrik minuman ringan
• dll
Schneider Electric Automation Business
• Manufaktur otomotif
• Pabrik semen
• Pengendali lift/elevator
• Pengairan/irigasi
• Pengendali pembangkit listrik
• Penggilingan (mesin giling)
• Pengontrol lampu lalu lintas
• Sistem keamanan
• Pengendali robot
• Pabrik minuman ringan
• dll
Contoh Aplikasi PLC (2)
Schneider Electric Automation Business
Contoh Aplikasi PLC (3)
Schneider Electric Automation Business
Typical Applications - Network
☺Level 1 : Control
- Peer to peer coordination
- HMI displays
☺Level 2 : Hosts
- Recipe data downloads
- Production data uploads
- Application programming and management
Schneider Electric Automation Business
☺Level 0 : Devices
- Pushbutton / simplesensors
☺Level 0.5 : I/O
- Intelligent devices
- Peer to peer coordination
- HMI displays
Apa yang Dapat Dikerjakan PLC ? (1)
1. Sequence Control :
- pengganti relay control logic
- timers/counters
- pengganti pengendali yang berupa papan
rangkaian elektronik
- pengendali mesin dan proses
Schneider Electric Automation Business
1. Sequence Control :
- pengganti relay control logic
- timers/counters
- pengganti pengendali yang berupa papan
rangkaian elektronik
- pengendali mesin dan proses
2. Sophisticated Control :
- arithmatic operations (+,-,x,:)
- information handling
- analog control (suhu, tekanan,dll)
- PID controller
- servo-motor control
- stepper-motor control
Apa yang Dapat Dikerjakan PLC ? (2)
Schneider Electric Automation Business
2. Sophisticated Control :
- arithmatic operations (+,-,x,:)
- information handling
- analog control (suhu, tekanan,dll)
- PID controller
- servo-motor control
- stepper-motor control
3. Supervisory Control :
- process monitoring & alarm
- fault diagnostic & monitoring
- interfacing with computer (RS232)
- printer/ASCII interfacing
- factory automation networking
- LAN
Apa yang Dapat Dikerjakan PLC ? (3)
Schneider Electric Automation Business
3. Supervisory Control :
- process monitoring & alarm
- fault diagnostic & monitoring
- interfacing with computer (RS232)
- printer/ASCII interfacing
- factory automation networking
- LAN
Memory
• Seperti halnya sistem komputer, memory PLC terdiri
atas RAM dan ROM.
• Kapasitas memory antara satu PLC dengan yang
lain berbeda-beda tergantung pada type dan pabrik
pembuatnya.
• Beberapa pabrik menyatakan ukuran memory
dalam byte, ada juga yang kilobyte, dan ada pula
yang dinyatakan dengan jumlah intruksi yang dapat
disimpan.
Schneider Electric Automation Business
• Seperti halnya sistem komputer, memory PLC terdiri
atas RAM dan ROM.
• Kapasitas memory antara satu PLC dengan yang
lain berbeda-beda tergantung pada type dan pabrik
pembuatnya.
• Beberapa pabrik menyatakan ukuran memory
dalam byte, ada juga yang kilobyte, dan ada pula
yang dinyatakan dengan jumlah intruksi yang dapat
disimpan.
RAM
• Program yang ditulis umumnya disimpan dalam RAM
yang ada di dalam PLC sehingga dapat diubah/diedit
melalui programming unit.
• Kerugian penyimpanan di RAM adalah program dan
data akan hilang ketika power supply mati.
• Untuk mengatasi hal ini, RAM dapat diback-up dengan
battery lithium, sehingga meskipun power supply mati,
program dan data tidak hilang.
• Umumnya bila battery tidak rusak, program dan data
bisa disimpan selama 5 tahun.
Schneider Electric Automation Business
• Program yang ditulis umumnya disimpan dalam RAM
yang ada di dalam PLC sehingga dapat diubah/diedit
melalui programming unit.
• Kerugian penyimpanan di RAM adalah program dan
data akan hilang ketika power supply mati.
• Untuk mengatasi hal ini, RAM dapat diback-up dengan
battery lithium, sehingga meskipun power supply mati,
program dan data tidak hilang.
• Umumnya bila battery tidak rusak, program dan data
bisa disimpan selama 5 tahun.
ROM
• Supaya program dalam RAM bisa dieksekusi
harus ada ‘Operating System’ PLC.
• Operating system ini dibuat oleh pabrik pembuat
PLC yang disimpan dalam ROM dan hanya dapat
dibaca oleh processor.
• Dalam beberapa PLC tidak menggunakan ROM
tapi EPROM atau EEPROM.
• Pengguna dapat juga menyimpan program di
sebagian tempat di EEPROM atau dikenal
sebagai Flash Memory.
Schneider Electric Automation Business
• Supaya program dalam RAM bisa dieksekusi
harus ada ‘Operating System’ PLC.
• Operating system ini dibuat oleh pabrik pembuat
PLC yang disimpan dalam ROM dan hanya dapat
dibaca oleh processor.
• Dalam beberapa PLC tidak menggunakan ROM
tapi EPROM atau EEPROM.
• Pengguna dapat juga menyimpan program di
sebagian tempat di EEPROM atau dikenal
sebagai Flash Memory.
Input Unit
• Mendeteksi ketika sinyal diterima dari sensor.
• Mengkonversi sinyal input menjadi level tegangan
yang bisa diterima processor.(22V-24VDC)
• Mengisolasi PLC dari fluktuasi tegangan atau arus
sinyal input.
• Mengirim sinyal ke indikator input PLC sehingga
bisa diketahui input mana yang sedang menerima
sinyal.
Schneider Electric Automation Business
• Mendeteksi ketika sinyal diterima dari sensor.
• Mengkonversi sinyal input menjadi level tegangan
yang bisa diterima processor.(22V-24VDC)
• Mengisolasi PLC dari fluktuasi tegangan atau arus
sinyal input.
• Mengirim sinyal ke indikator input PLC sehingga
bisa diketahui input mana yang sedang menerima
sinyal.
Contoh Input
Schneider Electric Automation Business
Limit switch
Proximity sensor
Photo-electric sensor
Output Unit
• Output unit pada PLC juga berfungsi sebagai interface
terhadap peralatan luar.
• Output PLC bertindak sebagai switch terhadap power
supply untuk mengoperasikan peralatan output (misal :
pilot lamp, relay, dll)
• Komponen yang biasa dipakai PLC sebagai bagian
output unit adalah relay untuk AC/DC, TRIAC untuk AC
saja, dan Transistor atau FET untuk DC saja.
Schneider Electric Automation Business
• Output unit pada PLC juga berfungsi sebagai interface
terhadap peralatan luar.
• Output PLC bertindak sebagai switch terhadap power
supply untuk mengoperasikan peralatan output (misal :
pilot lamp, relay, dll)
• Komponen yang biasa dipakai PLC sebagai bagian
output unit adalah relay untuk AC/DC, TRIAC untuk AC
saja, dan Transistor atau FET untuk DC saja.
Contoh Output
Lampu indikator
Schneider Electric Automation Business
Motor starter
Relay
Bahasa Pemrograman
Ada 4 metode / type bahasa pemrograman yang bisa
dipakai, meski tidak semua disupport oleh suatu PLC.
1. Ladder Diagram languages (LD)
2. Instruction List languages (IL) / Statement List (SL)
3. Sequential Function Chart (SFC) / Grafcet languages
4. High-level languages : biasanya Visual Basic
Schneider Electric Automation Business
Ada 4 metode / type bahasa pemrograman yang bisa
dipakai, meski tidak semua disupport oleh suatu PLC.
1. Ladder Diagram languages (LD)
2. Instruction List languages (IL) / Statement List (SL)
3. Sequential Function Chart (SFC) / Grafcet languages
4. High-level languages : biasanya Visual Basic
• Ladder Diagram dan Instruction List adalah yang paling umum
dan populer dipakai.
• Ladder diagram relatif paling mudah dipahami karena secara
umum simbol yang digunakan mirip dengan gambar dalam
rangkaian relay/kontaktor.
• Secara logika, listrik mengalir dari rel/garis di kiri ke rel/garis di
kanan.
• Jalur dari kiri ke kanan ini dikenal dengan istilah Ladder-line.
• Instruction List mirip seperti listing perintah dalam assembler.
• High-level languages yang paling populer digunakan adalah BASIC
yang sekarang menjadi Visual Basic.
• Karena yang paling umum dan disupport oleh semua PLC adalah
Ladder, nantinya hanya dibahas Ladder Diagram (LD).
Mengapa Ladder Diagram (LD) ?
Schneider Electric Automation Business
• Ladder Diagram dan Instruction List adalah yang paling umum
dan populer dipakai.
• Ladder diagram relatif paling mudah dipahami karena secara
umum simbol yang digunakan mirip dengan gambar dalam
rangkaian relay/kontaktor.
• Secara logika, listrik mengalir dari rel/garis di kiri ke rel/garis di
kanan.
• Jalur dari kiri ke kanan ini dikenal dengan istilah Ladder-line.
• Instruction List mirip seperti listing perintah dalam assembler.
• High-level languages yang paling populer digunakan adalah BASIC
yang sekarang menjadi Visual Basic.
• Karena yang paling umum dan disupport oleh semua PLC adalah
Ladder, nantinya hanya dibahas Ladder Diagram (LD).
Konsep Pemrograman PLC
• Menggunakan cara berpikir logika (benar/salah, 1/0)
• Program berdasarkan hubungan/fungsi antara input
dan output
• Proses eksekusi program PLC adalah sekuensial
(proses scanning)
• Pengalamatan I/O dan memory adalah aspek
penting dalam pemrograman.
Schneider Electric Automation Business
• Menggunakan cara berpikir logika (benar/salah, 1/0)
• Program berdasarkan hubungan/fungsi antara input
dan output
• Proses eksekusi program PLC adalah sekuensial
(proses scanning)
• Pengalamatan I/O dan memory adalah aspek
penting dalam pemrograman.
Pemilihan PLC
 Pemilihan PLC diturunkan dari
kebutuhan aplikasi
 Perhatikan batasan kemampuan PLC
 Inventarisasi jenis sinyal/tegangan yang
ditangani (analog/digital, AC/DC)
Schneider Electric Automation Business
 Pemilihan PLC diturunkan dari
kebutuhan aplikasi
 Perhatikan batasan kemampuan PLC
 Inventarisasi jenis sinyal/tegangan yang
ditangani (analog/digital, AC/DC)
Batasan Pemilihan PLC
• Jumlah dan jenis input (input 60%)
• Jumlah dan jenis output (output 40%)
• Jumlah memory yang tersedia
• Kecepatan (scantime)
1 scantime = 200 ms / 3000 baris leadder
• Komunikasi antar PLC
• Cara/teknik pemrograman
Schneider Electric Automation Business
• Jumlah dan jenis input (input 60%)
• Jumlah dan jenis output (output 40%)
• Jumlah memory yang tersedia
• Kecepatan (scantime)
1 scantime = 200 ms / 3000 baris leadder
• Komunikasi antar PLC
• Cara/teknik pemrograman
Pendekatan Sistematik
dalam Mendesain Sistem dengan PLC (1)
1. Memahami kebutuhan sistem kendali yang
diinginkan.
2. Menyusun flowchart sistem kendalinya.
3. Mendaftar semua input & output yang berhubungan
dengan terminal I/O PLC.
4. Menterjemahkan flowchart ke ladder diagram.
5. Memprogram desain ladder diagram ke PLC.
6. Simulasi program dan debug software.
Schneider Electric Automation Business
1. Memahami kebutuhan sistem kendali yang
diinginkan.
2. Menyusun flowchart sistem kendalinya.
3. Mendaftar semua input & output yang berhubungan
dengan terminal I/O PLC.
4. Menterjemahkan flowchart ke ladder diagram.
5. Memprogram desain ladder diagram ke PLC.
6. Simulasi program dan debug software.
7. Jika masih bermasalah, kembali edit program.
8. Bila sudah OK, hubungkan semua perangkat input
dan output.
9. Cek semua koneksi input dan output.
10. Tes program dengan menjalankannya.
11. Jika terjadi trouble, edit kembali.
12. Bila sudah OK, simpan program ke PLC.
13. Jangan lupa, dokumentasikan semua gambar dan
program yang dibuat
Pendekatan Sistematik
dalam Mendesain Sistem dengan PLC (2)
Schneider Electric Automation Business
7. Jika masih bermasalah, kembali edit program.
8. Bila sudah OK, hubungkan semua perangkat input
dan output.
9. Cek semua koneksi input dan output.
10. Tes program dengan menjalankannya.
11. Jika terjadi trouble, edit kembali.
12. Bila sudah OK, simpan program ke PLC.
13. Jangan lupa, dokumentasikan semua gambar dan
program yang dibuat
Keuntungan Menggunakan PLC dalam
Otomatisasi
 Waktu implementasi proyek lebih cepat
 Mudah dalam modifikasi
 Kalkulasi biaya proyek lebih akurat
 Memerlukan waktu training lebih pendek
 Perubahan disain lebih mudah (dengan software)
 Aplikasi kendali yang luas
 Perawatan mudah
 Reliabilitas tinggi
 Relatif tahan terhadap kondisi lingkungan yang
buruk
Schneider Electric Automation Business
 Waktu implementasi proyek lebih cepat
 Mudah dalam modifikasi
 Kalkulasi biaya proyek lebih akurat
 Memerlukan waktu training lebih pendek
 Perubahan disain lebih mudah (dengan software)
 Aplikasi kendali yang luas
 Perawatan mudah
 Reliabilitas tinggi
 Relatif tahan terhadap kondisi lingkungan yang
buruk
Panel Pengendali Sebelum Menggunakan PLC :
Schneider Electric Automation Business
Panel Pengendali Setelah Menggunakan PLC :
Schneider Electric Automation Business
PLC vs Smart Relay
Schneider Electric Automation Business
PLC → Twido Modular & Compact Smart Relay → Zelio
Perbedaan antara PLC dan Smart Relay
PLC :
1. Dapat melakukan fungsi-fungsi aritmatik.
2. Dapat melakukan operasi-operasi pemindahan
memory.
3. Dapat melakukan fungsi-fungsi yang komplek seperti :
sequence, LIFO, FIFO, PWM, dll.
Smart Relay : (max 40 I/O)
Hanya dapat melakukan fungsi-fungsi logika dan
beberapa fungsi dasar seperti timer dan counter.
Schneider Electric Automation Business
PLC :
1. Dapat melakukan fungsi-fungsi aritmatik.
2. Dapat melakukan operasi-operasi pemindahan
memory.
3. Dapat melakukan fungsi-fungsi yang komplek seperti :
sequence, LIFO, FIFO, PWM, dll.
Smart Relay : (max 40 I/O)
Hanya dapat melakukan fungsi-fungsi logika dan
beberapa fungsi dasar seperti timer dan counter.

More Related Content

PPT
4. perancangan tampilan
PDF
DOCX
Makalah perulangan
PPTX
5R.pptx
PDF
LAPORAN 15 SISTEM OPERASI Manajemen User dan Group
PPTX
Penerapan 5R ditempat kerja
PDF
Manajemen Proses pada Linux
PDF
1.plc dasar1
4. perancangan tampilan
Makalah perulangan
5R.pptx
LAPORAN 15 SISTEM OPERASI Manajemen User dan Group
Penerapan 5R ditempat kerja
Manajemen Proses pada Linux
1.plc dasar1

Similar to 01. Introduction to PLC.pdf (20)

PDF
51270766 pengenalan-plc
PPTX
01 PENGENALAN PLC.pptx
DOCX
Jurnal 094
DOCX
Tugas jurnal 094 riyad maulana
DOCX
Tugas jurnal kelompok 5
PDF
PDF
PPT
Bahan Ajar Programable Logic Control.ppt
PPT
1. PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) R1.1..ppt
PPTX
pengantar-plc.pptx
PDF
Kurikulum plc
PDF
Schneider twido suite training
PPTX
Pengantar otomatisasi M1.pptx
PPTX
Power Point tentang PLC (Elektronika Engineering)
PPTX
PLC (Programmable logic control) dan motor listrik.pptx
PPTX
teori dasar plc untuk kelas xii smk teknik instalasi tenaga listrik.pptx
PPTX
Presentation_PLC_concept.pptx
DOCX
PPTX
Pengenalan PLC pada Matakuliah Otomasi Industri
PPTX
Pertemuan 2_Pengantar PLC.pptx
51270766 pengenalan-plc
01 PENGENALAN PLC.pptx
Jurnal 094
Tugas jurnal 094 riyad maulana
Tugas jurnal kelompok 5
Bahan Ajar Programable Logic Control.ppt
1. PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) R1.1..ppt
pengantar-plc.pptx
Kurikulum plc
Schneider twido suite training
Pengantar otomatisasi M1.pptx
Power Point tentang PLC (Elektronika Engineering)
PLC (Programmable logic control) dan motor listrik.pptx
teori dasar plc untuk kelas xii smk teknik instalasi tenaga listrik.pptx
Presentation_PLC_concept.pptx
Pengenalan PLC pada Matakuliah Otomasi Industri
Pertemuan 2_Pengantar PLC.pptx
Ad

Recently uploaded (20)

DOC
RPP Deep Learning _ MGMP Wilayah 1 (1).doc
PDF
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
PDF
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
PDF
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
PDF
2021 KREATIFITAS DNA INOVASI DALAM BERWIRAUSAHA.pdf
PPTX
Modul ajar kelas 5 sd kecerdasan artifisial pptx
PPTX
! Keterampilan Digital dalam orgnasisasi.pptx
PDF
LK - Kerangka Pembelajaran Mendalam luring 4 Herpina Indah Permata Sari.pdf
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Kerajinan Kelas XII SMA Terbaru 2025
DOC
CV_Kanaidi, SE., M.Si., cSAP., CGRC., CBCM_18 Agustus 2025.doc
PDF
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PPTX
Slide_Berpikir_Komputasional_Pola_Algoritma_Kelas5SD.pptx
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PAI & BP Kelas X Terbaru 2025
PPTX
Saint Maximilian Kolbe, Polish friar, priest, missionary and martyr (indonesi...
PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PPTX
Sistem Pencernaan Manusia IPAS Presentasi Pendidikan Hijau Kuning Bingkai Ilu...
PPTX
7 KEBIASAAN ANAK INDONESIA HEBAT.pptx xx
PDF
Sosialisasi Menu DAK NF TA 2026 Promkeskom.pdf
PPTX
Pedoman & Kewajiban Penggunaan Produksi Dalam Negeri _Pelatihan "Ketentuan T...
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKN Kelas X Terbaru 2025
RPP Deep Learning _ MGMP Wilayah 1 (1).doc
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
2021 KREATIFITAS DNA INOVASI DALAM BERWIRAUSAHA.pdf
Modul ajar kelas 5 sd kecerdasan artifisial pptx
! Keterampilan Digital dalam orgnasisasi.pptx
LK - Kerangka Pembelajaran Mendalam luring 4 Herpina Indah Permata Sari.pdf
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Kerajinan Kelas XII SMA Terbaru 2025
CV_Kanaidi, SE., M.Si., cSAP., CGRC., CBCM_18 Agustus 2025.doc
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Slide_Berpikir_Komputasional_Pola_Algoritma_Kelas5SD.pptx
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PAI & BP Kelas X Terbaru 2025
Saint Maximilian Kolbe, Polish friar, priest, missionary and martyr (indonesi...
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Sistem Pencernaan Manusia IPAS Presentasi Pendidikan Hijau Kuning Bingkai Ilu...
7 KEBIASAAN ANAK INDONESIA HEBAT.pptx xx
Sosialisasi Menu DAK NF TA 2026 Promkeskom.pdf
Pedoman & Kewajiban Penggunaan Produksi Dalam Negeri _Pelatihan "Ketentuan T...
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKN Kelas X Terbaru 2025
Ad

01. Introduction to PLC.pdf

  • 1. BASIC PLC TWIDO PENGANTAR PLC (Programmable Logic Controller)
  • 2. PLC • Programmable Logic Controller diperkenalkan pertama kali pada 1969 oleh Richard E.Morley yang merupakan pendiri Modicon Corporation. Modicon adalah kependekan dari Modular Digital Controller • Pemrograman – Dahulu: divais pemrograman hanya untuk merek spesifik PLC. – Sekarang: PC dengan software berbasis windows. Schneider Electric Automation Business • Programmable Logic Controller diperkenalkan pertama kali pada 1969 oleh Richard E.Morley yang merupakan pendiri Modicon Corporation. Modicon adalah kependekan dari Modular Digital Controller • Pemrograman – Dahulu: divais pemrograman hanya untuk merek spesifik PLC. – Sekarang: PC dengan software berbasis windows.
  • 3. Diagram Blok Dasar Kotak Hitam (Black Box) Schneider Electric Automation Business
  • 4. PLC (Programmable Logic Controller) ? • Merupakan “komputer khusus” untuk aplikasi di industri, digunakan untuk memonitor & mengontrol proses industri untuk menggantikan hard-wired control (rangkaian relay/kontaktor) dan memiliki bahasa pemrograman sendiri. • Berbeda dengan Personal Computer, dalam PLC sudah dilengkapi unit input-output digital yang bisa langsung dihubungkan ke perangkat luar (switch, sensor, relay, dll) bahkan ada yang sudah memiliki ADC/DAC built-in. Schneider Electric Automation Business • Merupakan “komputer khusus” untuk aplikasi di industri, digunakan untuk memonitor & mengontrol proses industri untuk menggantikan hard-wired control (rangkaian relay/kontaktor) dan memiliki bahasa pemrograman sendiri. • Berbeda dengan Personal Computer, dalam PLC sudah dilengkapi unit input-output digital yang bisa langsung dihubungkan ke perangkat luar (switch, sensor, relay, dll) bahkan ada yang sudah memiliki ADC/DAC built-in.
  • 5. Inside a PLC CR Central Processor Unit (CPU) O u t p u t C i r c u i t s Communications Port I n p u t C i r c u i t s Schneider Electric Automation Business Isolation Barrier Isolation Barrier MEMORY program data High Voltage High Voltage Low Voltage AC Power Supply C i r c u i t s or C i r c u i t s DC Power Supply
  • 6. Perbedaan Utama antara PLC & Komputer • Perbedaan utama antara PLC dan komputer: PLC dirancang untuk instalasi dan perawatan oleh teknisi elektrik industri yang tidak harus mempunyai skill elektronika tinggi. • Troubleshooting dalam PLC disederhanakan: • Fault indicators • Run / Stop indicators • Input / Output status indicators Schneider Electric Automation Business • Perbedaan utama antara PLC dan komputer: PLC dirancang untuk instalasi dan perawatan oleh teknisi elektrik industri yang tidak harus mempunyai skill elektronika tinggi. • Troubleshooting dalam PLC disederhanakan: • Fault indicators • Run / Stop indicators • Input / Output status indicators
  • 7. Hard-wired Control • Sebelum ditemukan PLC, tugas pengontrolan dilakukan oleh kontaktor dan relai yang dirangkai bersama dengan kabel. • Rangkaian harus didesain dan digambar dulu, kemudian menetapkan spesifikasi dan instalasi pengkabelannya. • Teknisi harus mengerjakan pemasangan dan pengkabelan sesuai gambar teknik tersebut. • Jika salah dalam mendesain atau ada modifikasi, designer dan teknisi harus merombak dan mengerjakan instalasi lagi.  Pemborosan waktu dan biaya Schneider Electric Automation Business • Sebelum ditemukan PLC, tugas pengontrolan dilakukan oleh kontaktor dan relai yang dirangkai bersama dengan kabel. • Rangkaian harus didesain dan digambar dulu, kemudian menetapkan spesifikasi dan instalasi pengkabelannya. • Teknisi harus mengerjakan pemasangan dan pengkabelan sesuai gambar teknik tersebut. • Jika salah dalam mendesain atau ada modifikasi, designer dan teknisi harus merombak dan mengerjakan instalasi lagi.  Pemborosan waktu dan biaya
  • 8. Contoh hard-wired Control PB1 PB2 RELAY COIL Schneider Electric Automation Business RELAY CONTACTS LAMP (A) Schematic Diagram Hard-wired relay type of control
  • 9. Kemampuan PLC • PLC menggantikan logika dan pengerjaan sirkit kontrol relay yang merupakan instalasi langsung. • Rangkaian kontrol cukup dibuat secara software. Pengkabelan hanya diperlukan untuk menghubungkan peralatan input dan output. • Hal ini mempermudah dalam mendisain dan memodifikasi rangkaian, karena cukup dengan mengubah program PLC. Schneider Electric Automation Business • PLC menggantikan logika dan pengerjaan sirkit kontrol relay yang merupakan instalasi langsung. • Rangkaian kontrol cukup dibuat secara software. Pengkabelan hanya diperlukan untuk menghubungkan peralatan input dan output. • Hal ini mempermudah dalam mendisain dan memodifikasi rangkaian, karena cukup dengan mengubah program PLC.
  • 10. Contoh Sistem Kontrol dengan PLC Schneider Electric Automation Business Input
  • 11. Contoh Aplikasi PLC (1) • Manufaktur otomotif • Pabrik semen • Pengendali lift/elevator • Pengairan/irigasi • Pengendali pembangkit listrik • Penggilingan (mesin giling) • Pengontrol lampu lalu lintas • Sistem keamanan • Pengendali robot • Pabrik minuman ringan • dll Schneider Electric Automation Business • Manufaktur otomotif • Pabrik semen • Pengendali lift/elevator • Pengairan/irigasi • Pengendali pembangkit listrik • Penggilingan (mesin giling) • Pengontrol lampu lalu lintas • Sistem keamanan • Pengendali robot • Pabrik minuman ringan • dll
  • 12. Contoh Aplikasi PLC (2) Schneider Electric Automation Business
  • 13. Contoh Aplikasi PLC (3) Schneider Electric Automation Business
  • 14. Typical Applications - Network ☺Level 1 : Control - Peer to peer coordination - HMI displays ☺Level 2 : Hosts - Recipe data downloads - Production data uploads - Application programming and management Schneider Electric Automation Business ☺Level 0 : Devices - Pushbutton / simplesensors ☺Level 0.5 : I/O - Intelligent devices - Peer to peer coordination - HMI displays
  • 15. Apa yang Dapat Dikerjakan PLC ? (1) 1. Sequence Control : - pengganti relay control logic - timers/counters - pengganti pengendali yang berupa papan rangkaian elektronik - pengendali mesin dan proses Schneider Electric Automation Business 1. Sequence Control : - pengganti relay control logic - timers/counters - pengganti pengendali yang berupa papan rangkaian elektronik - pengendali mesin dan proses
  • 16. 2. Sophisticated Control : - arithmatic operations (+,-,x,:) - information handling - analog control (suhu, tekanan,dll) - PID controller - servo-motor control - stepper-motor control Apa yang Dapat Dikerjakan PLC ? (2) Schneider Electric Automation Business 2. Sophisticated Control : - arithmatic operations (+,-,x,:) - information handling - analog control (suhu, tekanan,dll) - PID controller - servo-motor control - stepper-motor control
  • 17. 3. Supervisory Control : - process monitoring & alarm - fault diagnostic & monitoring - interfacing with computer (RS232) - printer/ASCII interfacing - factory automation networking - LAN Apa yang Dapat Dikerjakan PLC ? (3) Schneider Electric Automation Business 3. Supervisory Control : - process monitoring & alarm - fault diagnostic & monitoring - interfacing with computer (RS232) - printer/ASCII interfacing - factory automation networking - LAN
  • 18. Memory • Seperti halnya sistem komputer, memory PLC terdiri atas RAM dan ROM. • Kapasitas memory antara satu PLC dengan yang lain berbeda-beda tergantung pada type dan pabrik pembuatnya. • Beberapa pabrik menyatakan ukuran memory dalam byte, ada juga yang kilobyte, dan ada pula yang dinyatakan dengan jumlah intruksi yang dapat disimpan. Schneider Electric Automation Business • Seperti halnya sistem komputer, memory PLC terdiri atas RAM dan ROM. • Kapasitas memory antara satu PLC dengan yang lain berbeda-beda tergantung pada type dan pabrik pembuatnya. • Beberapa pabrik menyatakan ukuran memory dalam byte, ada juga yang kilobyte, dan ada pula yang dinyatakan dengan jumlah intruksi yang dapat disimpan.
  • 19. RAM • Program yang ditulis umumnya disimpan dalam RAM yang ada di dalam PLC sehingga dapat diubah/diedit melalui programming unit. • Kerugian penyimpanan di RAM adalah program dan data akan hilang ketika power supply mati. • Untuk mengatasi hal ini, RAM dapat diback-up dengan battery lithium, sehingga meskipun power supply mati, program dan data tidak hilang. • Umumnya bila battery tidak rusak, program dan data bisa disimpan selama 5 tahun. Schneider Electric Automation Business • Program yang ditulis umumnya disimpan dalam RAM yang ada di dalam PLC sehingga dapat diubah/diedit melalui programming unit. • Kerugian penyimpanan di RAM adalah program dan data akan hilang ketika power supply mati. • Untuk mengatasi hal ini, RAM dapat diback-up dengan battery lithium, sehingga meskipun power supply mati, program dan data tidak hilang. • Umumnya bila battery tidak rusak, program dan data bisa disimpan selama 5 tahun.
  • 20. ROM • Supaya program dalam RAM bisa dieksekusi harus ada ‘Operating System’ PLC. • Operating system ini dibuat oleh pabrik pembuat PLC yang disimpan dalam ROM dan hanya dapat dibaca oleh processor. • Dalam beberapa PLC tidak menggunakan ROM tapi EPROM atau EEPROM. • Pengguna dapat juga menyimpan program di sebagian tempat di EEPROM atau dikenal sebagai Flash Memory. Schneider Electric Automation Business • Supaya program dalam RAM bisa dieksekusi harus ada ‘Operating System’ PLC. • Operating system ini dibuat oleh pabrik pembuat PLC yang disimpan dalam ROM dan hanya dapat dibaca oleh processor. • Dalam beberapa PLC tidak menggunakan ROM tapi EPROM atau EEPROM. • Pengguna dapat juga menyimpan program di sebagian tempat di EEPROM atau dikenal sebagai Flash Memory.
  • 21. Input Unit • Mendeteksi ketika sinyal diterima dari sensor. • Mengkonversi sinyal input menjadi level tegangan yang bisa diterima processor.(22V-24VDC) • Mengisolasi PLC dari fluktuasi tegangan atau arus sinyal input. • Mengirim sinyal ke indikator input PLC sehingga bisa diketahui input mana yang sedang menerima sinyal. Schneider Electric Automation Business • Mendeteksi ketika sinyal diterima dari sensor. • Mengkonversi sinyal input menjadi level tegangan yang bisa diterima processor.(22V-24VDC) • Mengisolasi PLC dari fluktuasi tegangan atau arus sinyal input. • Mengirim sinyal ke indikator input PLC sehingga bisa diketahui input mana yang sedang menerima sinyal.
  • 22. Contoh Input Schneider Electric Automation Business Limit switch Proximity sensor Photo-electric sensor
  • 23. Output Unit • Output unit pada PLC juga berfungsi sebagai interface terhadap peralatan luar. • Output PLC bertindak sebagai switch terhadap power supply untuk mengoperasikan peralatan output (misal : pilot lamp, relay, dll) • Komponen yang biasa dipakai PLC sebagai bagian output unit adalah relay untuk AC/DC, TRIAC untuk AC saja, dan Transistor atau FET untuk DC saja. Schneider Electric Automation Business • Output unit pada PLC juga berfungsi sebagai interface terhadap peralatan luar. • Output PLC bertindak sebagai switch terhadap power supply untuk mengoperasikan peralatan output (misal : pilot lamp, relay, dll) • Komponen yang biasa dipakai PLC sebagai bagian output unit adalah relay untuk AC/DC, TRIAC untuk AC saja, dan Transistor atau FET untuk DC saja.
  • 24. Contoh Output Lampu indikator Schneider Electric Automation Business Motor starter Relay
  • 25. Bahasa Pemrograman Ada 4 metode / type bahasa pemrograman yang bisa dipakai, meski tidak semua disupport oleh suatu PLC. 1. Ladder Diagram languages (LD) 2. Instruction List languages (IL) / Statement List (SL) 3. Sequential Function Chart (SFC) / Grafcet languages 4. High-level languages : biasanya Visual Basic Schneider Electric Automation Business Ada 4 metode / type bahasa pemrograman yang bisa dipakai, meski tidak semua disupport oleh suatu PLC. 1. Ladder Diagram languages (LD) 2. Instruction List languages (IL) / Statement List (SL) 3. Sequential Function Chart (SFC) / Grafcet languages 4. High-level languages : biasanya Visual Basic
  • 26. • Ladder Diagram dan Instruction List adalah yang paling umum dan populer dipakai. • Ladder diagram relatif paling mudah dipahami karena secara umum simbol yang digunakan mirip dengan gambar dalam rangkaian relay/kontaktor. • Secara logika, listrik mengalir dari rel/garis di kiri ke rel/garis di kanan. • Jalur dari kiri ke kanan ini dikenal dengan istilah Ladder-line. • Instruction List mirip seperti listing perintah dalam assembler. • High-level languages yang paling populer digunakan adalah BASIC yang sekarang menjadi Visual Basic. • Karena yang paling umum dan disupport oleh semua PLC adalah Ladder, nantinya hanya dibahas Ladder Diagram (LD). Mengapa Ladder Diagram (LD) ? Schneider Electric Automation Business • Ladder Diagram dan Instruction List adalah yang paling umum dan populer dipakai. • Ladder diagram relatif paling mudah dipahami karena secara umum simbol yang digunakan mirip dengan gambar dalam rangkaian relay/kontaktor. • Secara logika, listrik mengalir dari rel/garis di kiri ke rel/garis di kanan. • Jalur dari kiri ke kanan ini dikenal dengan istilah Ladder-line. • Instruction List mirip seperti listing perintah dalam assembler. • High-level languages yang paling populer digunakan adalah BASIC yang sekarang menjadi Visual Basic. • Karena yang paling umum dan disupport oleh semua PLC adalah Ladder, nantinya hanya dibahas Ladder Diagram (LD).
  • 27. Konsep Pemrograman PLC • Menggunakan cara berpikir logika (benar/salah, 1/0) • Program berdasarkan hubungan/fungsi antara input dan output • Proses eksekusi program PLC adalah sekuensial (proses scanning) • Pengalamatan I/O dan memory adalah aspek penting dalam pemrograman. Schneider Electric Automation Business • Menggunakan cara berpikir logika (benar/salah, 1/0) • Program berdasarkan hubungan/fungsi antara input dan output • Proses eksekusi program PLC adalah sekuensial (proses scanning) • Pengalamatan I/O dan memory adalah aspek penting dalam pemrograman.
  • 28. Pemilihan PLC  Pemilihan PLC diturunkan dari kebutuhan aplikasi  Perhatikan batasan kemampuan PLC  Inventarisasi jenis sinyal/tegangan yang ditangani (analog/digital, AC/DC) Schneider Electric Automation Business  Pemilihan PLC diturunkan dari kebutuhan aplikasi  Perhatikan batasan kemampuan PLC  Inventarisasi jenis sinyal/tegangan yang ditangani (analog/digital, AC/DC)
  • 29. Batasan Pemilihan PLC • Jumlah dan jenis input (input 60%) • Jumlah dan jenis output (output 40%) • Jumlah memory yang tersedia • Kecepatan (scantime) 1 scantime = 200 ms / 3000 baris leadder • Komunikasi antar PLC • Cara/teknik pemrograman Schneider Electric Automation Business • Jumlah dan jenis input (input 60%) • Jumlah dan jenis output (output 40%) • Jumlah memory yang tersedia • Kecepatan (scantime) 1 scantime = 200 ms / 3000 baris leadder • Komunikasi antar PLC • Cara/teknik pemrograman
  • 30. Pendekatan Sistematik dalam Mendesain Sistem dengan PLC (1) 1. Memahami kebutuhan sistem kendali yang diinginkan. 2. Menyusun flowchart sistem kendalinya. 3. Mendaftar semua input & output yang berhubungan dengan terminal I/O PLC. 4. Menterjemahkan flowchart ke ladder diagram. 5. Memprogram desain ladder diagram ke PLC. 6. Simulasi program dan debug software. Schneider Electric Automation Business 1. Memahami kebutuhan sistem kendali yang diinginkan. 2. Menyusun flowchart sistem kendalinya. 3. Mendaftar semua input & output yang berhubungan dengan terminal I/O PLC. 4. Menterjemahkan flowchart ke ladder diagram. 5. Memprogram desain ladder diagram ke PLC. 6. Simulasi program dan debug software.
  • 31. 7. Jika masih bermasalah, kembali edit program. 8. Bila sudah OK, hubungkan semua perangkat input dan output. 9. Cek semua koneksi input dan output. 10. Tes program dengan menjalankannya. 11. Jika terjadi trouble, edit kembali. 12. Bila sudah OK, simpan program ke PLC. 13. Jangan lupa, dokumentasikan semua gambar dan program yang dibuat Pendekatan Sistematik dalam Mendesain Sistem dengan PLC (2) Schneider Electric Automation Business 7. Jika masih bermasalah, kembali edit program. 8. Bila sudah OK, hubungkan semua perangkat input dan output. 9. Cek semua koneksi input dan output. 10. Tes program dengan menjalankannya. 11. Jika terjadi trouble, edit kembali. 12. Bila sudah OK, simpan program ke PLC. 13. Jangan lupa, dokumentasikan semua gambar dan program yang dibuat
  • 32. Keuntungan Menggunakan PLC dalam Otomatisasi  Waktu implementasi proyek lebih cepat  Mudah dalam modifikasi  Kalkulasi biaya proyek lebih akurat  Memerlukan waktu training lebih pendek  Perubahan disain lebih mudah (dengan software)  Aplikasi kendali yang luas  Perawatan mudah  Reliabilitas tinggi  Relatif tahan terhadap kondisi lingkungan yang buruk Schneider Electric Automation Business  Waktu implementasi proyek lebih cepat  Mudah dalam modifikasi  Kalkulasi biaya proyek lebih akurat  Memerlukan waktu training lebih pendek  Perubahan disain lebih mudah (dengan software)  Aplikasi kendali yang luas  Perawatan mudah  Reliabilitas tinggi  Relatif tahan terhadap kondisi lingkungan yang buruk
  • 33. Panel Pengendali Sebelum Menggunakan PLC : Schneider Electric Automation Business
  • 34. Panel Pengendali Setelah Menggunakan PLC : Schneider Electric Automation Business
  • 35. PLC vs Smart Relay Schneider Electric Automation Business PLC → Twido Modular & Compact Smart Relay → Zelio
  • 36. Perbedaan antara PLC dan Smart Relay PLC : 1. Dapat melakukan fungsi-fungsi aritmatik. 2. Dapat melakukan operasi-operasi pemindahan memory. 3. Dapat melakukan fungsi-fungsi yang komplek seperti : sequence, LIFO, FIFO, PWM, dll. Smart Relay : (max 40 I/O) Hanya dapat melakukan fungsi-fungsi logika dan beberapa fungsi dasar seperti timer dan counter. Schneider Electric Automation Business PLC : 1. Dapat melakukan fungsi-fungsi aritmatik. 2. Dapat melakukan operasi-operasi pemindahan memory. 3. Dapat melakukan fungsi-fungsi yang komplek seperti : sequence, LIFO, FIFO, PWM, dll. Smart Relay : (max 40 I/O) Hanya dapat melakukan fungsi-fungsi logika dan beberapa fungsi dasar seperti timer dan counter.