ACTIVITY BASED COSTING (ABC),
ACTIVITY BASED MANAJEMENT
(ABM), JUST IN TIME (JIT) dan
ACTIVITY BASED BUDGETING (ABB)
ANGGOTA KELOMPOK :
JEANRI RAHMATAALLO
CANDRIKA PUTERI SERUNI
ANDI TENRI DETTYA ULENG P
Tujuan Pembelajaran
 Mampu menguasai dan menjelaskan
konsep Activity Based Manajemen
 Mampu menguasai dan menjelaskan
konsep Just In Time
 Mampu menguasai dan menjelaskan
konsep Activity Based Budgeting
 Mampu menyusun Anggaran bebasis
aktivitas
Activity-Based Costing
Activity Based Costing (ABC) adalah
metode costing yang dirancang untuk
menyediakan informasi bagi manajer
untuk keputusan stratejik dan keputusan
lainnya yang mungkin akan
mempengaruhi kapasitas dan biaya
tetap. ABC juga digunakan sebagai
elemen activity-based management,
yaitu pendekatan manajemen yang fokus
pada aktivitas. Activity Based Costing
dapat diartikan juga sebagai penentuan
harga pokok produk berdasarkan
kegiatan atau aktivitas.
No Tradisional (Job Order Costing) ABC
1 Semua produk dibebani biaya produksi,
meskipun produk tertentu tidak
mengkonsumsi biaya produksi tersebut
Tarif BOP ditentukan di depan berdasarkan biaya
yang dianggarkan atau tingkatan aktivitas yang
diharapkan
2 Biaya non produksi (Nonmanufacturing
costs) seperti biaya adsminitrasi dan
pemasaran tidak dibebankan ke produk
tertentu, meskipun biaya tersebut muncul
karena memproduksi produk tertentu
tersebut
Beberapa biaya produksi dikeluarkan atau tidak
dimasukkan sebagai biaya produksi barang tertentu,
jika biaya produksi tersebut muncul bukan karena
memproduksi barang tertentu tersebut. Atau dengan
kata lain, biaya produksi barang tertentu hanya
dibebani biaya yang timbul karena memproduksi
barang tersebut.
3 Biaya produksi selain bahan baku dan
tenaga kerja langsung dijadikan satu
kelompok BOP (biaya overhead pabrik)
dengan satu ukuran, umumnya diukur
berdasarkan jam kerja tenaga kerja langsung
atau jam kerja mesin
Terdapat lebih dari satu pool atau kelompok biaya
yang tidak dapat ditelusur (BOP, Adsminitrasi,
Pemasaran), dimana masing-masing kelompok biaya
mempunyai ukuran aktivitas tersendiri, sehingga
mempunyai tarif tersendiri.
4 Tarif BOP ditentukan di depan berdasarkan
biaya yang dianggarkan atau tingkatan
aktivitas yang diharapkan
Tarif alokasi biaya didasarkan pada tingkat aktivitas
sesungguhnya, bukan akktivitas yang dianggarkan
Perbedaan Metode Tradisional dengan Metode ABC
Klasifikasi aktivitas
dilakukan untuk
setiap unit produksi
setiap kali unit
produksi tersebut
melaksanakan
proses produksi.
Unit
Level
Activity
Cost
dilakukan untuk
setiap batch atau
grup produk dari
setiap unit produk
yang diproduksi
Batch
Activity
Cost
dilakukan untuk
mendukung
produksi dari
suatu produk
yang spesifik.
Product
Sustaining
Activity
Cost
Biaya ini
berhubungan
dengan pelanggan
tertentu dan
mencakup kegiatan
seperti penjualan,
surat katalog, dan
dukungan teknis
umum yang tidak
terikat pada produk
tertentu.
Customer-
level
activities
dilakukan tanpa
memperhatikan
pelanggan
dilayani, produk
yang dihasilkan,
berapa banyak
batch dijalankan,
atau berapa
banyak unit yang
dihasilkan.
Organization-
sustaining
activities
Perhitungan biaya antara
sistem Tradisional dengan
sistem ABC
Contoh. Perhitungan biaya antara sistem Tradisional dengan sistem ABC
Northern High-Tech, Inc, sukses meningkatkan dan menjual dua tipe printers
dengan kualitas yang berbeda, yaitu deluxe dan reguler. Diasumsikan bahwa
perusahaan mempunyai data biaya dan keuangan untuk dua produk tersebut,
yaitu:
Tipe produk Deluxe Reguler
Volume produksi (unit) 5000 15000
Biaya penjualan $400 $200
Biaya tenaga kerja dan material langsung perunit $200 $80
Biaya tenaga kerja tidak langsung $25.000 $75.000
Dengan identifikasi budget cost pools dan activity drivers:
Kegiatan Deluxe Kegiatan Cost Drivers
Engineering $125.000 Jam Engineering
Setup $300.000 Nomor Setup
Machine Running $1.500.000 Jam Mesin
Pengepakan $75.000 Nomor pesanan pengepakan
Total $2.000.000
Activity Cost Drivers Activity Consumption
Deluxe Regular Total
Jam Engineering 5.000 7.500 12.500
Nomor Setup 200 100 300
Jam Mesin 50.000 100.000 150.000
Nomor pesanan pengepakan 5.000 10.000 15.000
 Analisis Biaya Tradisional
Keterangan Kalkulasi Jumlah
Total indirect labor-hours (ILH) 25.000 + 75.000 100.000
Overhead (OH) per ILH $2.000.000/100.000 $20
OH deluxe $20 x 25.000 $500.000
Biaya deluxe OH per unit $500.000/5.000 $100
OH reguler $20 x 75.000 $1.500.000
Biaya Reguler OH per unit $1.500.000/15.000 $100
Analisis Profitabilitas Produk pada Sistem Tradisional
Tipe produk Deluxe Reguler
Biaya penjualan per unit (A) $400 $200
Biaya Produk per unit
Biaya tenaga kerja dan material langsung perunit (I) $200 $80
Overhead pabrik (II) $100 $100
Biaya per unit (B = I + II) $300 $180
Product Margin (C=A-B) $100 $20
Analisis Sistem ABC
Kalkulasi biaya adalah sebagai berikut:
-1 -2 -3 (4) = (2)/(3)
Activity Cost Drivers Biaya Konsumsi
Kegiatan
Rata-rata
Kegiatan
Jam Engineering $125.000 12.500 $10
Nomor Setup 300.000 300 1.000
Jam Mesin 1.500.000 150.000 10
No. Pesanan pengepakan 75.000 15.000 5
Biaya Overhead Deluxe Printer
-1 -2 -3 (4) = (2)x(3) -5 = (4)/5000
Activity Cost Drivers Rata-rata
Kegiatan
No. Kegiatan Total OH Unit OH
Jam Engineering $10 5.000 $50.000 $10
Nomor Setup 1.000 200 200.000 40
Jam Mesin 10 50.000 500.000 100
No. pesanan
pengepakan
5 5.000 25.000 5
Biaya Overhead Reguler Printer
-1 -2 -3 (4) = (2)x(3) -5 = (4)/15000
Activity Cost Drivers Rata-rata
Kegiatan
No. Kegiatan Total OH Unit OH
Jam Engineering $10 7.500 $75.000 $5
Nomor Setup 1.000 100 100.000 6,67
Jam Mesin 10 100.000 1.000.000 66,67
No. Pesanan
pengepakan
5 10.000 50.000 3,33
Analisis Profitabilitas Produk pada Sistem Tradisional
Tipe produk Deluxe Reguler
Biaya penjualan per unit (A) $400 $200,00
Biaya Produk per unit
Biaya tenaga kerja & material langsung
perunit (I)
$200 $80,00
Overhead pabrik
Engineering $10 $5,00
Setups $40 $6,67
Machine Running $100 $66,67
Packing $5 $3,33
Total Overhead (II) $155 $81,67
Biaya per unit (B= I + II) $355 $161,67
Product Margin (C = A - B) $45 $ 38,33
Perbandingan
Kegiatan -1 -2 (1) - (2)
Tradisional ABC Perbedaan
Deluxe
Total Overhead $500,000 $775,000 ($275,000)
Biaya Overhead per unit $100 $155 ($55)
Unit Margin $100 $45 $55
Reguler
Total Overhead $1,500,000 $1,225,000 $275,000
Biaya Overhead per unit $100 $81,67 $18,33
Unit Margin $20 $38,33 ($18,33)
Activity Based Management (ABM)
Activity Based Management (ABM) adalah
pengelolan aktivitas untuk meningkatkan
nilai (value) yang diterima oleh pelanggan
dan untuk meningkatkan laba melalui
peningkatan nilai (value) tersebut. Dengan
Activity Based Management(ABM), suatu
perusahaan dapat melakukan evaluasi
biaya dan nilai (value) dalam suatu aktivitas
proses sehingga akan terjadi perbaikan
posisi kompetitif dan meningkatnya efisiensi
proses.
Keunggulan Activity Based Management (ABM )
Keunggulan utama pendekatan Activity Based
Management (ABM) yaitu :
 ABM mengukur efektivitas proses dan
aktivitas bisnis kunci dan
mengindentifikasi bagaimana proses dan
aktivitas tersebut dapat diperbaiki untuk
menurunkan biaya dan meningkatkan nilai
(value) bagi pelanggan.
 ABM memperbaiki fokus manajemen dengan
cara mengalokasikan sumber daya
untuk menambah nilai aktivitas, pelanggan,
produk, dan metode untuk mempertahankan
keunggulan kompetitif perusahaan.
Kegunaan Activity Based
Management
Adapun sebuah perusahaan
menggunakan Activity Based
Management (ABM) ini dengan
maksud untuk:
 Mengurangi harga produk dan
mengoptimalkan desain produk.
 Mengurangi biaya-biaya perusahaan.
 Membantu perusahaan dalam
mempertimbangkan peluang bisnis
baru.
Activity Based Management (ABM )
Model Components
Komponen-komponen yang mendukung
keberhasilan ABM meliputi :
 Just In Time (JIT)
 Strategic Planning
 Activity Accounting
 Life Cycle Management
 Performance Management
 Investment Management
 Continuous Improvement
 Benchmarking
 Target Costing
 Customer Value Analysis
Just In Time
JIT (just-in-time) adalah suatu sistem
yang memusatkan pada eliminasi
aktivitas pemborosan dengan cara
memproduksi produk sesuai dengan
permintaan konsumen dan hanya
membeli bahan sesuai dengan
kebutuhan produksi.
Aspek Pokok JIT
JIT mempunyai empat aspek pokok yaitu
sebagai berikut :
 Semua aktivitas yang tidak bernilai
tambah terhadap produk atau kepuasan
konsumen harus dieliminasi
 Adanya komitmen untuk selalu
meningkatkan mutu menjadi lebih tinggi
 Selalu diupayakan penyempurnaan
berkesinambungan
 Menekankan pada penyederhanaan
aktivitas dan peningkatan pemahaman
terhadap aktivitas
Keuntungan dan kelemahan
sistem JIT
 Keuntungan JIT :
- seluruh system yang ada dalam perusahaan dapat berjalan lebih
efisien
- Pabrik mengeluarkan biaya yang lebih sedikit untuk
memperkerjakan para staffnya.
- Barang produksi tidak harus selalu di cek, disimpan atau diretur
kembali.
- kertas kerja dapat lebih simple
- Penghematan yang telah di lakukan dapat digunakan untuk
mendapat profit yang lebih tinggi misalnya, dengan mengadakan
promosi tambahan.
 Kelemahan JIT:
satu kelemahan sistem JIT adalah, tingkatan order ditentukan oleh
data permintaan historis. Jika permintaan naik melebihi dari rata-
rata perencanaan historis maka inventori akan habis dan akan
mempengaruhi tingkat pelayanan konsumen.
Perbedaan Sistem JIT dan
Sistem Tradisional
Just In Time :
 Sistem tarikan
 Persediaan tidak signifikan
 Basis pemasok sedikit
 Kontrak jangka panjang
dengan pemasok
 Pemanufakturan
berstruktur seluler
 Karyawan berkeahlian
ganda
 Jasa terdesentralisasi
 Keterlibatan karyawan
tinggi
 Gaya manajemen sebagai
penyedia fasilitas
 Total quality control (TQC)
TRADISIONAL :
 Sistem dorongan
 Persediaan signifikan
 Basis pemasok banyak
 Kontrak jangka pendek
dengan pemasok
 Pemanufakturan
berstruktur departemen
 Karyawan terspesialisasi
 Jasa tersentralisasi
 Keterlibatan karyawan
rendah
 Gaya manajemen sebagai
pemberi perintah
 Acceptable quality level
(AQL)
JIT (Pembelian)
Pembelian JIT adalah system pembelian barang
berdasar tarikan permintaan sehingga barang
yang dibeli dapat diterima tepat waktu, tepat
jumlah, bermutu tinggi dan berharga murah.
Berdasar system tarikan, barang yang diterma
dari pembelian segera digunakan untuk
memenuhi permintaan pembeli pada
perusahaan dagang atau segera digunakan
untuk memenuhi permintaan produksi pada
perusahaan manufaktur. Dengan demikian
barang tersebut tidak perlu disimpan di gudang
sehingga tercapai persediaan nol.
JIT pembelian dapat mengurangi waktu dan biaya yang berhubungan
dengan aktifitas pembelian dengan cara :
 Mengurangi jumlah pemasok
 Bagi suatu perusahaan, pengurangan jumlah pemasok dapat mengurangi
waktu dan biaya bernegosiasi dengan para pemasok.
 Mengurangi atau mengeliminasi waktu dan biaya negosiasi dengan
pemasok.
Pengurangan waktu dan biaya bernegosiasi dapat dilakukan karena:
 Jumlah pemasok menjadi sangat sedikit
 Kontrak pembelian jangka panjang dengan para pemasok JIT
 Memiliki konsumen dengan program pembelian yang mapan
 Rencana pembelian yang matang adapat memberikan informasi kepada
para pemasok mengenai persyaratan mutu dan penyerahan barang.
 Mengeliminasi aktifitas dan biaya yang tidak bernilai tambah
 Dilakukan dengan penyediaan container yang terpasang di pabrik.
 Mengurangi waktu dan biaya untuk program pemeriksaan mutu
 Pemilihan pemasok yang dapat menjamin ketepatan waktu, jumlah, dan
mutu barang yang dibeli dapat mengurangi waktu dan biaya untuk
pemeriksaan mutu.
JIT Produksi
Produksi JIT adalah system produksi berdasar tarikan
permintaan sehingga produk dapat diproduksi tepat waktu,
jumlah, dan bermutu tinggi dengan biaya rendah. Produksi
JIT dapat mengurangi waktu dan biaya produksi dengan cara
:
 Mengurangi atau meniadakan barang dalam proses
 Mengurangi atau meniadakan “LEAD TIME” (waktu tunggu)
 Mengurangi atau meniadakan “setup”
 Menyederhanakan pengolahan produk
 Manufacturing Cycle Efficience ( MCE )
 Untuk mengukur apakah biaya yang tidak bernilai tambah
telah dapat dihilangkan atau diminimumkan pada setiap
tahap produksi, maka perlu dihitung efisiensi siklus
manufacturing (MCE).
ACTIVITY-BASED BUDGETING
Activity-based budgeting merupakan proses
penyusunan anggaran yang berfokus pada
improvement terhadap sistem yang digunakan
oleh organisasi agar dapat menghasilkan value
bagi pelanggan (Brimson dan Antos, 1999) dan
berfokus pada proses secara integral terhadap
suatu organisasi (McClenahen, 1995), serta
merupakan proses perencanaan dan
pengendalian aktivitas-aktivitas yang
diharapkan oleh organisasi agar mencapai
anggaran yang cost-effective dan memenuhi
workload sesuai dengan tujuan dan strategi
organisasi (Antos,1997).
PRINSIP-PRINSIP ACTIVITY-
BASED BUDGETING
Prinsip dasar Activity Based Budgeting
(ABB) sebagai berikut:
1. Activity based budgeting berfokus
pada pemahaman tentang aktivitas dan
hubungannya untuk mencapai tujuan
strategik.
2. Activity based budgeting berfokus ke
penciptaan nilai.
3. Activity based budgeting merupakan
proses yang mengarahkan seluruh
aktivitas perusahaan untuk menciptakan
nilai.
MINDSET YANG MELANDASI
ACTIVITY-BASED BUDGETING
Activity-based budgeting dilandisi oleh
lima mindset antara lain :
1. Customer Value Mindset
2. Continuous Improvement Mindset
3. Cross-functional Mindset
4. Employee Empowerment Mindset
5. Opportunity Mindset
KEUNGGULAN ACTIVITY-
BASED BUDGETING
Dibandingkan dengan traditional budgeting, activity-
based budgeting memiliki keunggulan sebagai berikut
ini:
1. Orientasi personel diarahkan ke pemenuhan
kebutuhan customers
2. Fokus penyusunan anggaran pada perencanaan
aktivitas, digunakan untuk menghasilkan value bagi
customers
3. Activity-based budgeting mendorong personel untuk
mengimplementasikan cara berpikir berbasis sistem
(system thinking)
4. Mencapai keunggulan dengan menghilangkan
pemborosan
5. Mencapai keunggulan dengan mengurangi beban
MENYUSUN ACTIVITY-BASED
BUDGETING
Tahap dalam menyusun Activity-based
budgeting meliputi :
1. Menganalisa Strategi
2. Menetapkan Planning Guidelines
3. Menerjemahkan Strategi ke
Aktivitas
4. Menentukan Beban Kerja dan
Proyek Interdepartemental
5. Menyusun Anggaran Final (Finalize
the Budget)
THANK YOU

More Related Content

PDF
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
PPTX
Analisis Laporan Keuangan
PPTX
Bab.15 Biaya Kualitas dan Produktivitas: Pengukuran, Pelaporan dan Pengendalian
PPTX
Kompensasi manajemen
PPTX
Kasus Enron dan Worldcom
DOCX
Contoh obligasi amortisasi
PPT
semester 5 Pusat biaya
PPTX
Pengukuran kinerja sektor publik
Anggaranperusahaan 101214094831-phpapp01
Analisis Laporan Keuangan
Bab.15 Biaya Kualitas dan Produktivitas: Pengukuran, Pelaporan dan Pengendalian
Kompensasi manajemen
Kasus Enron dan Worldcom
Contoh obligasi amortisasi
semester 5 Pusat biaya
Pengukuran kinerja sektor publik

What's hot (20)

PDF
Return dan Risiko Aset Tunggal
PPT
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
PDF
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
PPTX
Analisis biaya volume - laba
PPT
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...
PDF
Bab 10 evaluasi pusat investasi
PPTX
Pusat investasi
PDF
Analisis aktivitas operasi
DOCX
Akuntansi biaya
PPT
Manajemen Risiko 09 Risiko pasar
DOCX
Analisis perilaku biaya
DOCX
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
PPTX
Akuntansi Biaya 4#5
PPTX
Hubungan Biaya, Volume dan Laba
PDF
Anggaran Fleksibel
PPTX
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
PPS
Metode Penyusutan
PPSX
Capital Budgeting
PPTX
Activity Based Management
PPTX
6 analisis aktivitas investasi
Return dan Risiko Aset Tunggal
Revenue ( Pengakuan Pendapatan ) Bag 2
Penerapan activity based management (abm) system untuk meningkatkan efisiensi
Analisis biaya volume - laba
AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN AKTIVITAS DAN STRATEGI, ANALISA BIAY...
Bab 10 evaluasi pusat investasi
Pusat investasi
Analisis aktivitas operasi
Akuntansi biaya
Manajemen Risiko 09 Risiko pasar
Analisis perilaku biaya
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Akuntansi Biaya 4#5
Hubungan Biaya, Volume dan Laba
Anggaran Fleksibel
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Metode Penyusutan
Capital Budgeting
Activity Based Management
6 analisis aktivitas investasi
Ad

Viewers also liked (16)

DOCX
Akutansi manajemen abc & abm
DOCX
Akt manajemen bab 5
PPTX
Sistem just in time & activity based costing
PPT
Activity Based Costing (ABC)
PPT
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 5
PPT
Activity Based Costing (ABC)
PPTX
AKUNTANSI MANAJEMEN - ACTIVITY BASED COSTING
PPTX
Manajemen berdasarkan aktivitas
PPTX
Rekayasa ulang proses bisnis
PPTX
Presentasi kelompok 2 manajemen biaya
PPT
Activity based costing & activity based management
PPT
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 1
PDF
Activity based management (theory)
PDF
BSC - Balance Score Card
PPTX
Activity-Based Costing System
PPT
Perilaku biaya aktivitas
Akutansi manajemen abc & abm
Akt manajemen bab 5
Sistem just in time & activity based costing
Activity Based Costing (ABC)
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 5
Activity Based Costing (ABC)
AKUNTANSI MANAJEMEN - ACTIVITY BASED COSTING
Manajemen berdasarkan aktivitas
Rekayasa ulang proses bisnis
Presentasi kelompok 2 manajemen biaya
Activity based costing & activity based management
Akuntansi Manajemen Edisi 8 oleh Hansen & Mowen Bab 1
Activity based management (theory)
BSC - Balance Score Card
Activity-Based Costing System
Perilaku biaya aktivitas
Ad

Similar to ABC, ABM, ABB, AND JIT (20)

PPTX
Penentuan biaya produk berdasarkan aktivitas
DOCX
Penentuan biaya produk berdasarkan aktivitas
PDF
Activity based costing
PPTX
activity base costingnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
PPTX
Akuntansi manajemen 1Akuntansi Manajemen 1 “KALKULASI BIAYA BERDASARKAN AKTIV...
PDF
02. Matrikulasi2_JobOrder, Process, dan ABC.pdf
PPTX
KONSEP BIAYA BERDSARKAN AKTIVITAS.pptx
PPT
ABC Costing.ppt
PPTX
Activity Based Costing & Activity Based Manajemen
PPT
Pendekatan penentuan biaya produk dengan METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC)
PPTX
studi kasus ABC dan JIT.pptx
PPTX
2005551052_Herry Daniel Prasetia Liukae_Analisa Biaya dan Keuangan.pptx
PPT
Lesson 2
PPTX
Abc dan jit
PPTX
Presentation abc
PPTX
Pengantar Akuntansi Manajemen BAB 7 (Salemba).pptx
DOCX
Activity based costing dan activity based management
PPT
1b. ABC.ppt
PPTX
5. ABC DAN ABM.pptx
PPT
ACTIVITY BASED COSTING & ACTIVITY BASED MANAGEMENT: (MANAJEMEN BERDASARKAN A...
Penentuan biaya produk berdasarkan aktivitas
Penentuan biaya produk berdasarkan aktivitas
Activity based costing
activity base costingnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Akuntansi manajemen 1Akuntansi Manajemen 1 “KALKULASI BIAYA BERDASARKAN AKTIV...
02. Matrikulasi2_JobOrder, Process, dan ABC.pdf
KONSEP BIAYA BERDSARKAN AKTIVITAS.pptx
ABC Costing.ppt
Activity Based Costing & Activity Based Manajemen
Pendekatan penentuan biaya produk dengan METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC)
studi kasus ABC dan JIT.pptx
2005551052_Herry Daniel Prasetia Liukae_Analisa Biaya dan Keuangan.pptx
Lesson 2
Abc dan jit
Presentation abc
Pengantar Akuntansi Manajemen BAB 7 (Salemba).pptx
Activity based costing dan activity based management
1b. ABC.ppt
5. ABC DAN ABM.pptx
ACTIVITY BASED COSTING & ACTIVITY BASED MANAGEMENT: (MANAJEMEN BERDASARKAN A...

Recently uploaded (20)

PPTX
ppt_bola_basket_kelas x sma mata pelajaran pjok.pptx
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Biologi Kelas X Terbaru 2025
PDF
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
PDF
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PJOK Kelas XII Terbaru 2025
PDF
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
PDF
RPM BAHASA INDONESIA KELAS 7 TEKS DESKRIPSI.pdf
PPTX
Berpikir_Komputasional_Kelas5_IlustrasiKosong.pptx
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PJOK Kelas X Terbaru 2025
PDF
Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PPTX
Sistem Pencernaan Manusia IPAS Presentasi Pendidikan Hijau Kuning Bingkai Ilu...
PPTX
MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Budidaya Kelas XII SMA Terbaru 2025
PDF
IN1.2.E. kelompok 2.docx kerangka pembelajaran mendalam.pdf
PDF
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
PDF
Laktasi dan Menyusui (MK Askeb Esensial Nifas, Neonatus, Bayi, Balita dan Ana...
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Pai & Bp Kelas 10 Terbaru 2025
PPT
KOMITMEN MENULIS DI BLOG IGTIK PB PGRI.ppt
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PAI & BP Kelas XII Terbaru 2025
PDF
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 6 Kurikulum Merdeka
ppt_bola_basket_kelas x sma mata pelajaran pjok.pptx
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Biologi Kelas X Terbaru 2025
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PJOK Kelas XII Terbaru 2025
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
RPM BAHASA INDONESIA KELAS 7 TEKS DESKRIPSI.pdf
Berpikir_Komputasional_Kelas5_IlustrasiKosong.pptx
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PJOK Kelas X Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning Pendidikan Pancasila Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Sistem Pencernaan Manusia IPAS Presentasi Pendidikan Hijau Kuning Bingkai Ilu...
MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Budidaya Kelas XII SMA Terbaru 2025
IN1.2.E. kelompok 2.docx kerangka pembelajaran mendalam.pdf
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
Laktasi dan Menyusui (MK Askeb Esensial Nifas, Neonatus, Bayi, Balita dan Ana...
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Pai & Bp Kelas 10 Terbaru 2025
KOMITMEN MENULIS DI BLOG IGTIK PB PGRI.ppt
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PAI & BP Kelas XII Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 6 Kurikulum Merdeka

ABC, ABM, ABB, AND JIT

  • 1. ACTIVITY BASED COSTING (ABC), ACTIVITY BASED MANAJEMENT (ABM), JUST IN TIME (JIT) dan ACTIVITY BASED BUDGETING (ABB) ANGGOTA KELOMPOK : JEANRI RAHMATAALLO CANDRIKA PUTERI SERUNI ANDI TENRI DETTYA ULENG P
  • 2. Tujuan Pembelajaran  Mampu menguasai dan menjelaskan konsep Activity Based Manajemen  Mampu menguasai dan menjelaskan konsep Just In Time  Mampu menguasai dan menjelaskan konsep Activity Based Budgeting  Mampu menyusun Anggaran bebasis aktivitas
  • 3. Activity-Based Costing Activity Based Costing (ABC) adalah metode costing yang dirancang untuk menyediakan informasi bagi manajer untuk keputusan stratejik dan keputusan lainnya yang mungkin akan mempengaruhi kapasitas dan biaya tetap. ABC juga digunakan sebagai elemen activity-based management, yaitu pendekatan manajemen yang fokus pada aktivitas. Activity Based Costing dapat diartikan juga sebagai penentuan harga pokok produk berdasarkan kegiatan atau aktivitas.
  • 4. No Tradisional (Job Order Costing) ABC 1 Semua produk dibebani biaya produksi, meskipun produk tertentu tidak mengkonsumsi biaya produksi tersebut Tarif BOP ditentukan di depan berdasarkan biaya yang dianggarkan atau tingkatan aktivitas yang diharapkan 2 Biaya non produksi (Nonmanufacturing costs) seperti biaya adsminitrasi dan pemasaran tidak dibebankan ke produk tertentu, meskipun biaya tersebut muncul karena memproduksi produk tertentu tersebut Beberapa biaya produksi dikeluarkan atau tidak dimasukkan sebagai biaya produksi barang tertentu, jika biaya produksi tersebut muncul bukan karena memproduksi barang tertentu tersebut. Atau dengan kata lain, biaya produksi barang tertentu hanya dibebani biaya yang timbul karena memproduksi barang tersebut. 3 Biaya produksi selain bahan baku dan tenaga kerja langsung dijadikan satu kelompok BOP (biaya overhead pabrik) dengan satu ukuran, umumnya diukur berdasarkan jam kerja tenaga kerja langsung atau jam kerja mesin Terdapat lebih dari satu pool atau kelompok biaya yang tidak dapat ditelusur (BOP, Adsminitrasi, Pemasaran), dimana masing-masing kelompok biaya mempunyai ukuran aktivitas tersendiri, sehingga mempunyai tarif tersendiri. 4 Tarif BOP ditentukan di depan berdasarkan biaya yang dianggarkan atau tingkatan aktivitas yang diharapkan Tarif alokasi biaya didasarkan pada tingkat aktivitas sesungguhnya, bukan akktivitas yang dianggarkan Perbedaan Metode Tradisional dengan Metode ABC
  • 5. Klasifikasi aktivitas dilakukan untuk setiap unit produksi setiap kali unit produksi tersebut melaksanakan proses produksi. Unit Level Activity Cost dilakukan untuk setiap batch atau grup produk dari setiap unit produk yang diproduksi Batch Activity Cost
  • 6. dilakukan untuk mendukung produksi dari suatu produk yang spesifik. Product Sustaining Activity Cost Biaya ini berhubungan dengan pelanggan tertentu dan mencakup kegiatan seperti penjualan, surat katalog, dan dukungan teknis umum yang tidak terikat pada produk tertentu. Customer- level activities dilakukan tanpa memperhatikan pelanggan dilayani, produk yang dihasilkan, berapa banyak batch dijalankan, atau berapa banyak unit yang dihasilkan. Organization- sustaining activities
  • 7. Perhitungan biaya antara sistem Tradisional dengan sistem ABC
  • 8. Contoh. Perhitungan biaya antara sistem Tradisional dengan sistem ABC Northern High-Tech, Inc, sukses meningkatkan dan menjual dua tipe printers dengan kualitas yang berbeda, yaitu deluxe dan reguler. Diasumsikan bahwa perusahaan mempunyai data biaya dan keuangan untuk dua produk tersebut, yaitu: Tipe produk Deluxe Reguler Volume produksi (unit) 5000 15000 Biaya penjualan $400 $200 Biaya tenaga kerja dan material langsung perunit $200 $80 Biaya tenaga kerja tidak langsung $25.000 $75.000
  • 9. Dengan identifikasi budget cost pools dan activity drivers: Kegiatan Deluxe Kegiatan Cost Drivers Engineering $125.000 Jam Engineering Setup $300.000 Nomor Setup Machine Running $1.500.000 Jam Mesin Pengepakan $75.000 Nomor pesanan pengepakan Total $2.000.000
  • 10. Activity Cost Drivers Activity Consumption Deluxe Regular Total Jam Engineering 5.000 7.500 12.500 Nomor Setup 200 100 300 Jam Mesin 50.000 100.000 150.000 Nomor pesanan pengepakan 5.000 10.000 15.000
  • 11.  Analisis Biaya Tradisional Keterangan Kalkulasi Jumlah Total indirect labor-hours (ILH) 25.000 + 75.000 100.000 Overhead (OH) per ILH $2.000.000/100.000 $20 OH deluxe $20 x 25.000 $500.000 Biaya deluxe OH per unit $500.000/5.000 $100 OH reguler $20 x 75.000 $1.500.000 Biaya Reguler OH per unit $1.500.000/15.000 $100
  • 12. Analisis Profitabilitas Produk pada Sistem Tradisional Tipe produk Deluxe Reguler Biaya penjualan per unit (A) $400 $200 Biaya Produk per unit Biaya tenaga kerja dan material langsung perunit (I) $200 $80 Overhead pabrik (II) $100 $100 Biaya per unit (B = I + II) $300 $180 Product Margin (C=A-B) $100 $20
  • 13. Analisis Sistem ABC Kalkulasi biaya adalah sebagai berikut: -1 -2 -3 (4) = (2)/(3) Activity Cost Drivers Biaya Konsumsi Kegiatan Rata-rata Kegiatan Jam Engineering $125.000 12.500 $10 Nomor Setup 300.000 300 1.000 Jam Mesin 1.500.000 150.000 10 No. Pesanan pengepakan 75.000 15.000 5
  • 14. Biaya Overhead Deluxe Printer -1 -2 -3 (4) = (2)x(3) -5 = (4)/5000 Activity Cost Drivers Rata-rata Kegiatan No. Kegiatan Total OH Unit OH Jam Engineering $10 5.000 $50.000 $10 Nomor Setup 1.000 200 200.000 40 Jam Mesin 10 50.000 500.000 100 No. pesanan pengepakan 5 5.000 25.000 5
  • 15. Biaya Overhead Reguler Printer -1 -2 -3 (4) = (2)x(3) -5 = (4)/15000 Activity Cost Drivers Rata-rata Kegiatan No. Kegiatan Total OH Unit OH Jam Engineering $10 7.500 $75.000 $5 Nomor Setup 1.000 100 100.000 6,67 Jam Mesin 10 100.000 1.000.000 66,67 No. Pesanan pengepakan 5 10.000 50.000 3,33
  • 16. Analisis Profitabilitas Produk pada Sistem Tradisional Tipe produk Deluxe Reguler Biaya penjualan per unit (A) $400 $200,00 Biaya Produk per unit Biaya tenaga kerja & material langsung perunit (I) $200 $80,00 Overhead pabrik Engineering $10 $5,00 Setups $40 $6,67 Machine Running $100 $66,67 Packing $5 $3,33 Total Overhead (II) $155 $81,67 Biaya per unit (B= I + II) $355 $161,67 Product Margin (C = A - B) $45 $ 38,33
  • 17. Perbandingan Kegiatan -1 -2 (1) - (2) Tradisional ABC Perbedaan Deluxe Total Overhead $500,000 $775,000 ($275,000) Biaya Overhead per unit $100 $155 ($55) Unit Margin $100 $45 $55 Reguler Total Overhead $1,500,000 $1,225,000 $275,000 Biaya Overhead per unit $100 $81,67 $18,33 Unit Margin $20 $38,33 ($18,33)
  • 18. Activity Based Management (ABM) Activity Based Management (ABM) adalah pengelolan aktivitas untuk meningkatkan nilai (value) yang diterima oleh pelanggan dan untuk meningkatkan laba melalui peningkatan nilai (value) tersebut. Dengan Activity Based Management(ABM), suatu perusahaan dapat melakukan evaluasi biaya dan nilai (value) dalam suatu aktivitas proses sehingga akan terjadi perbaikan posisi kompetitif dan meningkatnya efisiensi proses.
  • 19. Keunggulan Activity Based Management (ABM ) Keunggulan utama pendekatan Activity Based Management (ABM) yaitu :  ABM mengukur efektivitas proses dan aktivitas bisnis kunci dan mengindentifikasi bagaimana proses dan aktivitas tersebut dapat diperbaiki untuk menurunkan biaya dan meningkatkan nilai (value) bagi pelanggan.  ABM memperbaiki fokus manajemen dengan cara mengalokasikan sumber daya untuk menambah nilai aktivitas, pelanggan, produk, dan metode untuk mempertahankan keunggulan kompetitif perusahaan.
  • 20. Kegunaan Activity Based Management Adapun sebuah perusahaan menggunakan Activity Based Management (ABM) ini dengan maksud untuk:  Mengurangi harga produk dan mengoptimalkan desain produk.  Mengurangi biaya-biaya perusahaan.  Membantu perusahaan dalam mempertimbangkan peluang bisnis baru.
  • 21. Activity Based Management (ABM ) Model Components Komponen-komponen yang mendukung keberhasilan ABM meliputi :  Just In Time (JIT)  Strategic Planning  Activity Accounting  Life Cycle Management  Performance Management  Investment Management  Continuous Improvement  Benchmarking  Target Costing  Customer Value Analysis
  • 22. Just In Time JIT (just-in-time) adalah suatu sistem yang memusatkan pada eliminasi aktivitas pemborosan dengan cara memproduksi produk sesuai dengan permintaan konsumen dan hanya membeli bahan sesuai dengan kebutuhan produksi.
  • 23. Aspek Pokok JIT JIT mempunyai empat aspek pokok yaitu sebagai berikut :  Semua aktivitas yang tidak bernilai tambah terhadap produk atau kepuasan konsumen harus dieliminasi  Adanya komitmen untuk selalu meningkatkan mutu menjadi lebih tinggi  Selalu diupayakan penyempurnaan berkesinambungan  Menekankan pada penyederhanaan aktivitas dan peningkatan pemahaman terhadap aktivitas
  • 24. Keuntungan dan kelemahan sistem JIT  Keuntungan JIT : - seluruh system yang ada dalam perusahaan dapat berjalan lebih efisien - Pabrik mengeluarkan biaya yang lebih sedikit untuk memperkerjakan para staffnya. - Barang produksi tidak harus selalu di cek, disimpan atau diretur kembali. - kertas kerja dapat lebih simple - Penghematan yang telah di lakukan dapat digunakan untuk mendapat profit yang lebih tinggi misalnya, dengan mengadakan promosi tambahan.  Kelemahan JIT: satu kelemahan sistem JIT adalah, tingkatan order ditentukan oleh data permintaan historis. Jika permintaan naik melebihi dari rata- rata perencanaan historis maka inventori akan habis dan akan mempengaruhi tingkat pelayanan konsumen.
  • 25. Perbedaan Sistem JIT dan Sistem Tradisional Just In Time :  Sistem tarikan  Persediaan tidak signifikan  Basis pemasok sedikit  Kontrak jangka panjang dengan pemasok  Pemanufakturan berstruktur seluler  Karyawan berkeahlian ganda  Jasa terdesentralisasi  Keterlibatan karyawan tinggi  Gaya manajemen sebagai penyedia fasilitas  Total quality control (TQC) TRADISIONAL :  Sistem dorongan  Persediaan signifikan  Basis pemasok banyak  Kontrak jangka pendek dengan pemasok  Pemanufakturan berstruktur departemen  Karyawan terspesialisasi  Jasa tersentralisasi  Keterlibatan karyawan rendah  Gaya manajemen sebagai pemberi perintah  Acceptable quality level (AQL)
  • 26. JIT (Pembelian) Pembelian JIT adalah system pembelian barang berdasar tarikan permintaan sehingga barang yang dibeli dapat diterima tepat waktu, tepat jumlah, bermutu tinggi dan berharga murah. Berdasar system tarikan, barang yang diterma dari pembelian segera digunakan untuk memenuhi permintaan pembeli pada perusahaan dagang atau segera digunakan untuk memenuhi permintaan produksi pada perusahaan manufaktur. Dengan demikian barang tersebut tidak perlu disimpan di gudang sehingga tercapai persediaan nol.
  • 27. JIT pembelian dapat mengurangi waktu dan biaya yang berhubungan dengan aktifitas pembelian dengan cara :  Mengurangi jumlah pemasok  Bagi suatu perusahaan, pengurangan jumlah pemasok dapat mengurangi waktu dan biaya bernegosiasi dengan para pemasok.  Mengurangi atau mengeliminasi waktu dan biaya negosiasi dengan pemasok. Pengurangan waktu dan biaya bernegosiasi dapat dilakukan karena:  Jumlah pemasok menjadi sangat sedikit  Kontrak pembelian jangka panjang dengan para pemasok JIT  Memiliki konsumen dengan program pembelian yang mapan  Rencana pembelian yang matang adapat memberikan informasi kepada para pemasok mengenai persyaratan mutu dan penyerahan barang.  Mengeliminasi aktifitas dan biaya yang tidak bernilai tambah  Dilakukan dengan penyediaan container yang terpasang di pabrik.  Mengurangi waktu dan biaya untuk program pemeriksaan mutu  Pemilihan pemasok yang dapat menjamin ketepatan waktu, jumlah, dan mutu barang yang dibeli dapat mengurangi waktu dan biaya untuk pemeriksaan mutu.
  • 28. JIT Produksi Produksi JIT adalah system produksi berdasar tarikan permintaan sehingga produk dapat diproduksi tepat waktu, jumlah, dan bermutu tinggi dengan biaya rendah. Produksi JIT dapat mengurangi waktu dan biaya produksi dengan cara :  Mengurangi atau meniadakan barang dalam proses  Mengurangi atau meniadakan “LEAD TIME” (waktu tunggu)  Mengurangi atau meniadakan “setup”  Menyederhanakan pengolahan produk  Manufacturing Cycle Efficience ( MCE )  Untuk mengukur apakah biaya yang tidak bernilai tambah telah dapat dihilangkan atau diminimumkan pada setiap tahap produksi, maka perlu dihitung efisiensi siklus manufacturing (MCE).
  • 29. ACTIVITY-BASED BUDGETING Activity-based budgeting merupakan proses penyusunan anggaran yang berfokus pada improvement terhadap sistem yang digunakan oleh organisasi agar dapat menghasilkan value bagi pelanggan (Brimson dan Antos, 1999) dan berfokus pada proses secara integral terhadap suatu organisasi (McClenahen, 1995), serta merupakan proses perencanaan dan pengendalian aktivitas-aktivitas yang diharapkan oleh organisasi agar mencapai anggaran yang cost-effective dan memenuhi workload sesuai dengan tujuan dan strategi organisasi (Antos,1997).
  • 30. PRINSIP-PRINSIP ACTIVITY- BASED BUDGETING Prinsip dasar Activity Based Budgeting (ABB) sebagai berikut: 1. Activity based budgeting berfokus pada pemahaman tentang aktivitas dan hubungannya untuk mencapai tujuan strategik. 2. Activity based budgeting berfokus ke penciptaan nilai. 3. Activity based budgeting merupakan proses yang mengarahkan seluruh aktivitas perusahaan untuk menciptakan nilai.
  • 31. MINDSET YANG MELANDASI ACTIVITY-BASED BUDGETING Activity-based budgeting dilandisi oleh lima mindset antara lain : 1. Customer Value Mindset 2. Continuous Improvement Mindset 3. Cross-functional Mindset 4. Employee Empowerment Mindset 5. Opportunity Mindset
  • 32. KEUNGGULAN ACTIVITY- BASED BUDGETING Dibandingkan dengan traditional budgeting, activity- based budgeting memiliki keunggulan sebagai berikut ini: 1. Orientasi personel diarahkan ke pemenuhan kebutuhan customers 2. Fokus penyusunan anggaran pada perencanaan aktivitas, digunakan untuk menghasilkan value bagi customers 3. Activity-based budgeting mendorong personel untuk mengimplementasikan cara berpikir berbasis sistem (system thinking) 4. Mencapai keunggulan dengan menghilangkan pemborosan 5. Mencapai keunggulan dengan mengurangi beban
  • 33. MENYUSUN ACTIVITY-BASED BUDGETING Tahap dalam menyusun Activity-based budgeting meliputi : 1. Menganalisa Strategi 2. Menetapkan Planning Guidelines 3. Menerjemahkan Strategi ke Aktivitas 4. Menentukan Beban Kerja dan Proyek Interdepartemental 5. Menyusun Anggaran Final (Finalize the Budget)