SlideShare a Scribd company logo
Activity Based Costing dan Activity Based Management
Perataan biaya secara umum dan konsekuensinya
Secara historis, perusahaan (seperti perusahaan televisi dan automobil)
memproduksi beberapa macam produk. Biaya overhead/tidak langsung
merupakan biaya presentasi nya relatif kecil jika dibandingkan total biaya.
Menggunakan sistem kosting sederhana untuk mengalokasikan bop adalah cara
yang mudah dan murah dan cukup akurat. Bagaimanapun, saat jenis produk dan
besaran biaya tak langsung bertambah, metode ini menjadi tidak terlalu akurat.
Undercosting & Overcosting
Contoh dibawah menunjukkan bahwa metode penyebaran rata-rata dapat
menyebabkan ketidakakuratan. Berikut data tagihan makan malam untuk beberapa
mahasiswa
Dari data di atas, rata-rata pembayaran makan malam mahasiswa adalah 27,
dengan begitu setiap orang di anggap mengeluarkan 27 dolar, tapi kenyataan nya
tidak demikian. Ema dan mathew dibebani biaya yang lebih besar dari biaya
sebenarnya (overcost) sedangkan james mendapat biaya yang lebih kecil dari
sebenarnya (undercost)
 Undercost produk yang mengonsumsi sumber daya dengan level tinggi
dilaporkan dengan biaya yang lebih rendah
 Overcost Poduk yang mengonsumsi sumber daya kepada level rendah, tapi
dilaporkan dengan biaya yang lebih tinggi
Subsidi Silang Biaya Produk
Subsidi silang biaya produk (Product-cost cross-subsidization) berarti bahwa
perusahaan yang salah satu produknya mengalami kekurangan biaya akan
mengalami kelebihan biaya pada produk yang lain. Begitu pula sebaliknya.
Subsidi silang biaya produk terjadi bila biaya dialokasikan secara merata-
yaitu raa-rata secara umum- ke berbagai produk tanpa mempertimbangkan
jumlah sumber daya yang digunakan setiap produk.
Proses perancangan, produksi, dan distribusi
Berikut adalah langkah-langkah untuk merancang, memproduksi, dan
mendistribusikan lensa biaya maupun canggih
 Perancangan produk maupun proses
 Proses pembuatan produk
 Pengiriman dan distribusi lensa
Sistem Kalkulasi Biaya Sederhana yang menggunakan satu pool biaya
tidak langsung
 Langkah 1. Mengidentifikasi produk yang dipilih menjadi objek biaya.
Dalam hal ini adalah lensa s3 yang berjumlah 60.000 dan lensa canggih
CL5 yang berjumlah 15.000. Tujuan plastim adalah untuk menghitung
biaya total perancangan, pembuatan, dan pendistribusian lensa-lensa
tersebut.
 Langkah 2. Mengidentifikasi Biaya langsung produk.
 Langkah 3. Memilih dasar alokasi biaya yang akan digunakan untuk
mengalokasikan biaya tidak langsung ke produk. Perusahaan plastim
menggunakan jam tenaga kerja langsung
 Langkah 4. Mengidentifikasi Biaya tidak langsung yang berkaitan dengan
setiap dasar alokasi biaya. Karena hanya satu dasar alokasi maka plastim
menggabungkan semua biaya dalam satu pool.
 Langkah . Menghitung tarif per unit dari setiap dasar alokasi
 Lagkah 6. Menghitung biaya tidak langsung yang dialokasikan ke produk
 Langkah 7. Menghitung total biaya produk dengan menambahkan semua
biaya langsung dan tidak langsung
Pihak manajemen plastim menyelidiki mengapa biaya per unit
lensa s3 sebesar 58,5 lebih tinggi dibanding harga jual pesaingnya. Satu
penjelasan yang mungkin adalah adanya inefisiensi. Namun plastim
sebenarnya sudah berpengalaman dalam pembuatan dan pendistribusian
lensa s3. Justru plastim bingung dengan harga lensa cs5 yang menurut
pelanggan kompetitif dan tetap memberikan laba yang besar bagi
perusahaan. Mungkinkah ada kesalahan pembebanan biaya
Perbaikan sistem kalkulasi biaya
Sistem kalkulasi biaya yang diperbaiki mengurangi penggunaan rata-rata ketika
membebankan biaya pada objek biaya. Adapun alasan nya adalah sbb:
 Peningkatan keanekaragaman produk
 Peningkatan biaya tidak langsung
 Kemajuan Teknologi informasi
 Persaingan di pasar produk
Bab ini menyajikan tiga pedoman untuk memperbaiki sistem kalkulasi biaya
 Penelusuran biaya tidak langsung.
 Pool Biaya tidak langsung
 Dasar alokasi biaya. Bila memungkinkan, gunakan kriteria sebab akibat untuk
mengidentifikasi dasar alokasi biaya untuk setiap pol biaya tidak langsung
Sistem Kalkulasi Biaya berdasarkan Aktivitas (ABC)
Salah satu cara memperbaiki sistem kalkulasi biaya adalah dengan
menerapkan sistem kalkulasi biaya berdasarkan aktivitas. Sistem ini memperbaiki
sistem kalkulasi biaya dengan mengidentifikasi aktivitas individual sebagai objek
biaya pokok. Aktivitas bisa berupa kejadian, tugas, atau unit kerja dengan tujuan
khusus. Sebagai contoh, perancangan produk, penyetelan mesin dll.
Logika sistem ABC adalah bahwa pool biaya aktivitas yang terstruktur
secara layak dengan dasar alokasi biaya aktivitas tertentu, yang merpakan pemicu
biaya untuk pool biaya tersebut, akan menghasilkan kalkulasi biaya aktivitas yang
lebih akurat.
Dari jumlah sebesar 2.385.000 dari pool biaya tidak langsung total, plstim
mengdentifikasikan total biaya penyetelan sejumlah 300.000. Berdasarkan tarif
per jam tenaga kerja manufaktur langsung total sebesar 60 per jam (300000 :
39.750) . Biaya penyetelah per jam penyetelan adalah (300.000 : 2000)
Hierarki Biaya
Hierarki biaya mengkategorisasikan biaya tidak langsung menjadi pool
biaya yang berbeda berdasarkan jenis pemicu biaya, atau dasar alokasi biaya yang
berbeda, atau perbedaan tingkat kesulitan dalam menentukan hubungan sebab-
akibat (atau anfaat yang diterima). Sistem ABC biasanya menggunakan hierarki
biaya dalam empat tingkat yaitu biaya tingkat batch, biaya pendukung produk,
dan biaya pendukung fasilitas- untuk mengidentifikasikan dasar alokasi biaya
yang, jika mungkin merupakan pemicu biaya dari biaya pada pool aktivitas.
Membandingkan Sistem Kalkulasi Biaya Lainnya
Manfaat sistem ABC adalah bahwa sistem itu memberikan informasi
untuk membuat keputusan yang lebih baik. Naun manfaat ini harus ditimbang
terhadap biaya pengukuran dan implementasinya.
Penggunaan sistem ABC untuk meningkatkan Manajemen biaya dan
Profitabilitas
 Keputusan penetapan Harga dan bauran produk. Sistem ABC memberikan
informasi tentang biaya kepada manajer yang akan membantunya dalam
membuat dan menjual berbagai produk. Dengan informasi ini, manajer dapat
membuat keputusan penetapan harga dan bauran produk.
 Keputusan Pengurangan harga dan perbaikan proses. Dengan melakukan
analisis atas faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya biaya akan membuka
banyak peluang untuk memperbaiki cara kerja. Manajemen dapat
mengevaluasi apakah aktivitas tertentu yang tidak memililki nilai tambah
dapat dikurangi atau dihilangkan
 Keputusan menyangkut perencanaan. Manajemen dapat mengevaluasi dampak
perencanaan produk dan proses saat ini terhadap aktivitas serta biaya sebagai
cara untuk mengidentifikasi desain baru guna mengurangi biaya
 Aktivitas Perencanaan dan pengelolaan.
Sistem Kalkulasi Biaya berdasarkan aktivitas dan kalkulasi biaya
departemen
Perusahaan terkadang menggunakan sistem kalkulasi biaya yang memiliki
fitur seperti sistem ABC seperti memiliki pool biaya dan beberapa dasar alokasi
namun tidak menekankan aktivitas individual. Banyak perusahaan telah
mengembangkan sistem kalkulasi biaya sendiri dari menggunakan satu tarif biaya
tidak langsung, menjadi sistem yang menggunakan tari biaya tidak langsung
terpisah untuk berbagai departemen.
Pengimplementasian ABC
Terdapat beberapa tanda yang mengindikasikan bahwa sitem ABC akan
memberikan banyak manfaat diantaranya:
 Jumlah biaya tidak langsung signifikan telah dialokasikan dan dengan hanya
menggunakan satu atau dua pool saja
 Sejumlah atau sebagian besar biaya tidak langsung diidentifikasikan sebagai
biaya unit output saja
 Produk memerlukan beragam permintaan akan sumber daya karena perbedaan
volume, tahap-tahap pemrosesan, ukuran batch dan kompleksitas
 Produk yang dibuat dan dipasarkan dengan baik oleh perusahaan
menghasilkan laba yang rendah, sementara produk yang kurang sesuai
dipasarkan oleh perusahaan memiliki laba yang tinggi
 Staf operasi memiliki perbedaan pendapat yang tajam dengan staf akuntansi
mengenai biaya manufaktur dan pemasaran produk serta jasa
Sistem ABC pada perusahaan jasa dan dagang
Meskipun kebanyakan contoh penerapan ABC dimulai pada perusahaan
manufaktur, namun ABC juga bisa diterapkan di perusahaan jasa dan perusahaan
dagang. Pendekatan umum bagi sistem ABC pada perusahaan jasa dan perusahaan
dagang sama dengan pendekatan pada persahaan manufaktur. Baiaya dibagi ke
dalam pool biaya yang homogen dan diklasifikasikan sebagai biaya tingkat unit
output, biaya tingkat batch, biaya pendukung produk dan biaya pendukung jasa,
atau biaya pendukung fasilitas. Pool biaya tersebut terkait dengan dasar alokasi
biaya yang memiliki hubungan sebab akiat dengan biaya tersebut. Perusahaan jasa
dan perusahaan datgang juga harus menghadapi masalah pengukuran pool biaya
aktivitas dan pengidentifikasian serta pengukuran dasar alokasi.

More Related Content

PPTX
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan"
PDF
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
DOC
Soal Pengendalian internal sia
PPT
Investasi-bagian 2
PPT
akuntansi Forensik.ppt
PPT
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
PDF
Produk cacat
PPTX
Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan"
Akuntansi aset-tetap PEMDA - Akrual Penuh
Soal Pengendalian internal sia
Investasi-bagian 2
akuntansi Forensik.ppt
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Produk cacat
Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses

What's hot (20)

PPT
Bab 14-kewajiban-jk-panjang
DOC
Jawaban chapter 9 adaptasi
PPTX
Wesel bayar jangka panjang
PPT
Sekuritas Dilutif Bag 3
PPTX
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
PPTX
Sistem Informasi Akuntansi - Pengantar Pemrosesan Transaksi
PPTX
Akm2 sekuritas dilutif
PDF
Tugas pengauditan audit internal
DOCX
Akl aktiva tetap
DOC
34020 7-853463552856
PPT
Pertemuan7 kas dan setara kas 2
PPTX
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
PDF
Pemeriksaan Kas Dan Bank 2
DOCX
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
PDF
Akuntansi aset, persediaan, investasi dan kewajiban
PPT
Bab 13.ppt
PPT
Penentuan Harga Jual
DOC
Analisa laporan keuangan
PPT
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Bab 14-kewajiban-jk-panjang
Jawaban chapter 9 adaptasi
Wesel bayar jangka panjang
Sekuritas Dilutif Bag 3
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Sistem Informasi Akuntansi - Pengantar Pemrosesan Transaksi
Akm2 sekuritas dilutif
Tugas pengauditan audit internal
Akl aktiva tetap
34020 7-853463552856
Pertemuan7 kas dan setara kas 2
Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat
Pemeriksaan Kas Dan Bank 2
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Akuntansi aset, persediaan, investasi dan kewajiban
Bab 13.ppt
Penentuan Harga Jual
Analisa laporan keuangan
Sistem Pengendalian Manajemen - Bab 6 - Transfer Pricing
Ad

Similar to Activity based costing dan activity based management (20)

PPTX
Akuntansi manajemen 1Akuntansi Manajemen 1 “KALKULASI BIAYA BERDASARKAN AKTIV...
PPTX
KONSEP BIAYA BERDSARKAN AKTIVITAS.pptx
PPTX
Manajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptx
PDF
02. Matrikulasi2_JobOrder, Process, dan ABC.pdf
PPTX
Akuntansi biaya bab 5.pptx
PPTX
PPT
Pengembangan Sistem Manajemen Activity Based Costing.ppt
PPTX
pengembangan sistem manajemen biaya.pptx
PDF
Activity based costing system
PPTX
Kelompok 2 Pengembangan Sistem Manajemen Biaya.pptx
PPTX
Kelompok 2 Pengembangan Sistem Manajemen Biaya.pptx
DOCX
Tugas manajerial
PPT
Mgt Biaya (2) Konsep Biaya
DOCX
Penentuan biaya produk berdasarkan aktivitas
PPTX
ppt akuntansi manajemen fix oke fullpptx
PPTX
ACTIVITY BASED COSTING – PCM.pptx
PPT
1b. ABC.ppt
PPT
M. Mujaabun -- MPI 3 -- IKHAC -- Absen 34.ppt
PPTX
Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...
PPT
Akuntansi mjm bab iv
Akuntansi manajemen 1Akuntansi Manajemen 1 “KALKULASI BIAYA BERDASARKAN AKTIV...
KONSEP BIAYA BERDSARKAN AKTIVITAS.pptx
Manajemen Biaya_Kelompok 5_3F..pptx
02. Matrikulasi2_JobOrder, Process, dan ABC.pdf
Akuntansi biaya bab 5.pptx
Pengembangan Sistem Manajemen Activity Based Costing.ppt
pengembangan sistem manajemen biaya.pptx
Activity based costing system
Kelompok 2 Pengembangan Sistem Manajemen Biaya.pptx
Kelompok 2 Pengembangan Sistem Manajemen Biaya.pptx
Tugas manajerial
Mgt Biaya (2) Konsep Biaya
Penentuan biaya produk berdasarkan aktivitas
ppt akuntansi manajemen fix oke fullpptx
ACTIVITY BASED COSTING – PCM.pptx
1b. ABC.ppt
M. Mujaabun -- MPI 3 -- IKHAC -- Absen 34.ppt
Perhitungan Harga Satuan dan Cost of Goods Sold dengan Activity Based Costing...
Akuntansi mjm bab iv
Ad

Recently uploaded (20)

PPTX
Modul 1. Pengenalan Koding-KA di Dikdasmen.pptx
PPTX
1. Bahan Bacaan Pola Pikir Bertumbuh.pptx
PPTX
Keragaman kerajinan tangan mancanegara.pptx
PPTX
PPT Kurikulum Berbasis Cinta tahun 2025.
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 10 SMA Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PDF
070725 - Definisi dan Data Indikator SNP.pdf
PDF
Pengenalan Undang-undang pengakap laut.pdf
PPTX
BAB 1 Rangkuman Materi Informatika Kelas 7.pptx
PPTX
MATERI MPLS TENTANG KURIKULUM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
PDF
System Requirement Enterprise Resource Planning Peternakan Ayam dan Daftar Ju...
PPTX
Presentasi Al-Quran Hadits Kelompok XI.1
PPTX
5. Bahan Bacaan Asinkronus Modul 5_ Perencanaan Pembelajaran.pptx
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PKWU Rekayasa Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PPT
SEJARAH kelas 12 SEMESTER SATU DAN DUA.ppt
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Budidaya Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PPTX
Modul 2. Berpikir Komputasional sebagai Dasar Koding untuk Kecerdasan Artifis...
PPTX
XI BAB 7 SISTEM PERNAPASAN pada kelas xi
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 10 SMA Terbaru 2025
PPTX
Bahan Tayang OJT Pembelajaran Mendalam KS
Modul 1. Pengenalan Koding-KA di Dikdasmen.pptx
1. Bahan Bacaan Pola Pikir Bertumbuh.pptx
Keragaman kerajinan tangan mancanegara.pptx
PPT Kurikulum Berbasis Cinta tahun 2025.
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 10 SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 12 SMA Terbaru 2025
070725 - Definisi dan Data Indikator SNP.pdf
Pengenalan Undang-undang pengakap laut.pdf
BAB 1 Rangkuman Materi Informatika Kelas 7.pptx
MATERI MPLS TENTANG KURIKULUM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
System Requirement Enterprise Resource Planning Peternakan Ayam dan Daftar Ju...
Presentasi Al-Quran Hadits Kelompok XI.1
5. Bahan Bacaan Asinkronus Modul 5_ Perencanaan Pembelajaran.pptx
Modul Ajar Deep Learning PKWU Rekayasa Kelas 12 SMA Terbaru 2025
SEJARAH kelas 12 SEMESTER SATU DAN DUA.ppt
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Budidaya Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Modul 2. Berpikir Komputasional sebagai Dasar Koding untuk Kecerdasan Artifis...
XI BAB 7 SISTEM PERNAPASAN pada kelas xi
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 10 SMA Terbaru 2025
Bahan Tayang OJT Pembelajaran Mendalam KS

Activity based costing dan activity based management

  • 1. Activity Based Costing dan Activity Based Management Perataan biaya secara umum dan konsekuensinya Secara historis, perusahaan (seperti perusahaan televisi dan automobil) memproduksi beberapa macam produk. Biaya overhead/tidak langsung merupakan biaya presentasi nya relatif kecil jika dibandingkan total biaya. Menggunakan sistem kosting sederhana untuk mengalokasikan bop adalah cara yang mudah dan murah dan cukup akurat. Bagaimanapun, saat jenis produk dan besaran biaya tak langsung bertambah, metode ini menjadi tidak terlalu akurat. Undercosting & Overcosting Contoh dibawah menunjukkan bahwa metode penyebaran rata-rata dapat menyebabkan ketidakakuratan. Berikut data tagihan makan malam untuk beberapa mahasiswa Dari data di atas, rata-rata pembayaran makan malam mahasiswa adalah 27, dengan begitu setiap orang di anggap mengeluarkan 27 dolar, tapi kenyataan nya tidak demikian. Ema dan mathew dibebani biaya yang lebih besar dari biaya sebenarnya (overcost) sedangkan james mendapat biaya yang lebih kecil dari sebenarnya (undercost)  Undercost produk yang mengonsumsi sumber daya dengan level tinggi dilaporkan dengan biaya yang lebih rendah  Overcost Poduk yang mengonsumsi sumber daya kepada level rendah, tapi dilaporkan dengan biaya yang lebih tinggi
  • 2. Subsidi Silang Biaya Produk Subsidi silang biaya produk (Product-cost cross-subsidization) berarti bahwa perusahaan yang salah satu produknya mengalami kekurangan biaya akan mengalami kelebihan biaya pada produk yang lain. Begitu pula sebaliknya. Subsidi silang biaya produk terjadi bila biaya dialokasikan secara merata- yaitu raa-rata secara umum- ke berbagai produk tanpa mempertimbangkan jumlah sumber daya yang digunakan setiap produk. Proses perancangan, produksi, dan distribusi Berikut adalah langkah-langkah untuk merancang, memproduksi, dan mendistribusikan lensa biaya maupun canggih  Perancangan produk maupun proses  Proses pembuatan produk  Pengiriman dan distribusi lensa Sistem Kalkulasi Biaya Sederhana yang menggunakan satu pool biaya tidak langsung  Langkah 1. Mengidentifikasi produk yang dipilih menjadi objek biaya. Dalam hal ini adalah lensa s3 yang berjumlah 60.000 dan lensa canggih CL5 yang berjumlah 15.000. Tujuan plastim adalah untuk menghitung biaya total perancangan, pembuatan, dan pendistribusian lensa-lensa tersebut.  Langkah 2. Mengidentifikasi Biaya langsung produk.  Langkah 3. Memilih dasar alokasi biaya yang akan digunakan untuk mengalokasikan biaya tidak langsung ke produk. Perusahaan plastim menggunakan jam tenaga kerja langsung  Langkah 4. Mengidentifikasi Biaya tidak langsung yang berkaitan dengan setiap dasar alokasi biaya. Karena hanya satu dasar alokasi maka plastim menggabungkan semua biaya dalam satu pool.  Langkah . Menghitung tarif per unit dari setiap dasar alokasi
  • 3.  Lagkah 6. Menghitung biaya tidak langsung yang dialokasikan ke produk  Langkah 7. Menghitung total biaya produk dengan menambahkan semua biaya langsung dan tidak langsung Pihak manajemen plastim menyelidiki mengapa biaya per unit lensa s3 sebesar 58,5 lebih tinggi dibanding harga jual pesaingnya. Satu penjelasan yang mungkin adalah adanya inefisiensi. Namun plastim sebenarnya sudah berpengalaman dalam pembuatan dan pendistribusian lensa s3. Justru plastim bingung dengan harga lensa cs5 yang menurut pelanggan kompetitif dan tetap memberikan laba yang besar bagi perusahaan. Mungkinkah ada kesalahan pembebanan biaya Perbaikan sistem kalkulasi biaya Sistem kalkulasi biaya yang diperbaiki mengurangi penggunaan rata-rata ketika membebankan biaya pada objek biaya. Adapun alasan nya adalah sbb:
  • 4.  Peningkatan keanekaragaman produk  Peningkatan biaya tidak langsung  Kemajuan Teknologi informasi  Persaingan di pasar produk Bab ini menyajikan tiga pedoman untuk memperbaiki sistem kalkulasi biaya  Penelusuran biaya tidak langsung.  Pool Biaya tidak langsung  Dasar alokasi biaya. Bila memungkinkan, gunakan kriteria sebab akibat untuk mengidentifikasi dasar alokasi biaya untuk setiap pol biaya tidak langsung Sistem Kalkulasi Biaya berdasarkan Aktivitas (ABC) Salah satu cara memperbaiki sistem kalkulasi biaya adalah dengan menerapkan sistem kalkulasi biaya berdasarkan aktivitas. Sistem ini memperbaiki sistem kalkulasi biaya dengan mengidentifikasi aktivitas individual sebagai objek biaya pokok. Aktivitas bisa berupa kejadian, tugas, atau unit kerja dengan tujuan khusus. Sebagai contoh, perancangan produk, penyetelan mesin dll. Logika sistem ABC adalah bahwa pool biaya aktivitas yang terstruktur secara layak dengan dasar alokasi biaya aktivitas tertentu, yang merpakan pemicu biaya untuk pool biaya tersebut, akan menghasilkan kalkulasi biaya aktivitas yang lebih akurat. Dari jumlah sebesar 2.385.000 dari pool biaya tidak langsung total, plstim mengdentifikasikan total biaya penyetelan sejumlah 300.000. Berdasarkan tarif per jam tenaga kerja manufaktur langsung total sebesar 60 per jam (300000 : 39.750) . Biaya penyetelah per jam penyetelan adalah (300.000 : 2000)
  • 5. Hierarki Biaya Hierarki biaya mengkategorisasikan biaya tidak langsung menjadi pool biaya yang berbeda berdasarkan jenis pemicu biaya, atau dasar alokasi biaya yang berbeda, atau perbedaan tingkat kesulitan dalam menentukan hubungan sebab- akibat (atau anfaat yang diterima). Sistem ABC biasanya menggunakan hierarki biaya dalam empat tingkat yaitu biaya tingkat batch, biaya pendukung produk, dan biaya pendukung fasilitas- untuk mengidentifikasikan dasar alokasi biaya yang, jika mungkin merupakan pemicu biaya dari biaya pada pool aktivitas. Membandingkan Sistem Kalkulasi Biaya Lainnya Manfaat sistem ABC adalah bahwa sistem itu memberikan informasi untuk membuat keputusan yang lebih baik. Naun manfaat ini harus ditimbang terhadap biaya pengukuran dan implementasinya. Penggunaan sistem ABC untuk meningkatkan Manajemen biaya dan Profitabilitas  Keputusan penetapan Harga dan bauran produk. Sistem ABC memberikan informasi tentang biaya kepada manajer yang akan membantunya dalam membuat dan menjual berbagai produk. Dengan informasi ini, manajer dapat membuat keputusan penetapan harga dan bauran produk.
  • 6.  Keputusan Pengurangan harga dan perbaikan proses. Dengan melakukan analisis atas faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya biaya akan membuka banyak peluang untuk memperbaiki cara kerja. Manajemen dapat mengevaluasi apakah aktivitas tertentu yang tidak memililki nilai tambah dapat dikurangi atau dihilangkan  Keputusan menyangkut perencanaan. Manajemen dapat mengevaluasi dampak perencanaan produk dan proses saat ini terhadap aktivitas serta biaya sebagai cara untuk mengidentifikasi desain baru guna mengurangi biaya  Aktivitas Perencanaan dan pengelolaan. Sistem Kalkulasi Biaya berdasarkan aktivitas dan kalkulasi biaya departemen Perusahaan terkadang menggunakan sistem kalkulasi biaya yang memiliki fitur seperti sistem ABC seperti memiliki pool biaya dan beberapa dasar alokasi namun tidak menekankan aktivitas individual. Banyak perusahaan telah mengembangkan sistem kalkulasi biaya sendiri dari menggunakan satu tarif biaya tidak langsung, menjadi sistem yang menggunakan tari biaya tidak langsung terpisah untuk berbagai departemen.
  • 7. Pengimplementasian ABC Terdapat beberapa tanda yang mengindikasikan bahwa sitem ABC akan memberikan banyak manfaat diantaranya:  Jumlah biaya tidak langsung signifikan telah dialokasikan dan dengan hanya menggunakan satu atau dua pool saja  Sejumlah atau sebagian besar biaya tidak langsung diidentifikasikan sebagai biaya unit output saja  Produk memerlukan beragam permintaan akan sumber daya karena perbedaan volume, tahap-tahap pemrosesan, ukuran batch dan kompleksitas  Produk yang dibuat dan dipasarkan dengan baik oleh perusahaan menghasilkan laba yang rendah, sementara produk yang kurang sesuai dipasarkan oleh perusahaan memiliki laba yang tinggi  Staf operasi memiliki perbedaan pendapat yang tajam dengan staf akuntansi mengenai biaya manufaktur dan pemasaran produk serta jasa Sistem ABC pada perusahaan jasa dan dagang Meskipun kebanyakan contoh penerapan ABC dimulai pada perusahaan manufaktur, namun ABC juga bisa diterapkan di perusahaan jasa dan perusahaan dagang. Pendekatan umum bagi sistem ABC pada perusahaan jasa dan perusahaan dagang sama dengan pendekatan pada persahaan manufaktur. Baiaya dibagi ke dalam pool biaya yang homogen dan diklasifikasikan sebagai biaya tingkat unit output, biaya tingkat batch, biaya pendukung produk dan biaya pendukung jasa, atau biaya pendukung fasilitas. Pool biaya tersebut terkait dengan dasar alokasi biaya yang memiliki hubungan sebab akiat dengan biaya tersebut. Perusahaan jasa dan perusahaan datgang juga harus menghadapi masalah pengukuran pool biaya aktivitas dan pengidentifikasian serta pengukuran dasar alokasi.