SlideShare a Scribd company logo
PROGRAM LINIER – METODE
SIMPLEKS
◾ Merupakan metode yang biasanya
digunakan untuk memecahkan
setiap permasalahan pada
pemrogramman linear yang kombinasi
variabelnya terdiri dari tiga variabel atau
lebih.
◾ Metode yang secara matematis dimulai
dari pemecahan dasar yang feasibel
(basic feasible solution) ke pemecahan
dasar feasibel lainnya, yang dilakukan
berulang-ulang (iteratif) sehingga
◾ Diperkenalkan pada tahun 1947
oleh George B. Dantzig dan telah
diperbaiki oleh beberapa ahli lain.
◾ Metode penyelesaian dari Metode
Simpleks ini melalui perhitungan
ulang (iteration) di mana langkah-
langkah perhitungan yang sama
diulang-ulang sampai solusi optimal
diperoleh.
Syarat
: Model program linier (Canonical form) harus
dirubah dulu ke dalam suatu bentuk umum
yang dinamakan ”bentuk baku” (standard
form).
Sifat bentuk baku:
◾ Semua batasan adalah persamaan
(dengan tidak ada nilai negatif pada sisi
kanan)
◾ Semua variabel tidak ada yang bernilai
negatif, dan
◾ Fungsi tujuan dapat berupa
1
Maksimalkan/minimalkan: 𝑧 𝑥1, 𝑥2,
… … , 𝑥𝑛 = σ 𝑛
𝑐𝑗𝑥𝑗
1
dengan batasan (kendala):
σ 𝑛
𝑎𝑖𝑗𝑥𝑗
≤
≥
𝑏
𝑖
𝑑𝑎𝑛 𝑥𝑗 ≥ 0 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑖 = 1,2,3, … 𝑚 𝑑𝑎𝑛 𝑗 =
1,2,3, … 𝑛
Atau
Maksimalkan/minimalkan:
𝑧 = 𝑐1 𝑥1 + 𝑐2 𝑥2 + 𝑐3 𝑥3 + ⋯ . . +𝑐𝑛 𝑥𝑛
dengan batasan(kendala):
𝑎11 𝑥1 + 𝑎12 𝑥2 + 𝑎13 𝑥3 + ⋯ … + 𝑎1𝑛 𝑥𝑛 ≤ 𝑎𝑡𝑎𝑢
≥ 𝑏1
𝑎21 𝑥1 + 𝑎22 𝑥2 + 𝑎23 𝑥3 + ⋯ … + 𝑎2𝑛 𝑥𝑛 ≤
𝑎𝑡𝑎𝑢 ≥ 𝑏2
… . .
𝑎𝑚 1𝑥1 + 𝑎𝑚 2𝑥2 + 𝑎𝑚 3 𝑥3 + ⋯ … + 𝑎𝑚 𝑛 𝑥𝑛 ≤
z = Fungsi tujuan
xj = Jenis kegiatan (variabel
keputusan)
aij = Kebutuhan sumberdaya i untuk menghasilkan
setiap unit
kegiatan j
bi = Jumlah sumberdaya i yang tersedia
cj = Kenaikan nilai Z jika ada pertambahan satu unit
kegiatan j
a, b, dan c, disebut juga sebagai parameter model
m = Jumlah sumberdaya yang tersedia
n = Jumlah kegiatan.
◾ Fungsi Pembatas
 Suatu fungsi pembatas yang mempunyai
tanda < diubah menjadi suatu bentuk
persamaan (bentuk standar) dengan cara
menambahkan suatu variabel baru yang
dinamakan slack variable .
 Banyaknya slack variable bergantung pada
fungsi pembatas.
◾ Fungsi Tujuan
 Dengan adanya slack variable pada
fungsi pembatas, maka fungsi tujuan
juga harus disesuaikan dengan
memasukkan unsur slack variable ini.
 Karena slack variable tidak mempunyai
kontribusi apa-apa terhadap fungsi tujuan,
maka konstanta untuk slack variable
tersebut dituliskan nol.
BAB LP metode simplex operation research
◾ Setelah fungsi batasan diubah ke
dalam bentuk persamaan (bentuk
standar), maka untuk menyelesaikan
masalah program linier dengan
metode simpleks menggunakan suatu
kerangka tabel yang disebut dengan
tabel simpleks.
◾ Tabel ini mengatur model ke dalam
suatu bentuk yang memungkinkan
untuk
penerapan penghitungan matematis
Var.
Dasar
Z X1 X2 . . . . Xn S1 S2 . . . . Sn NK
Z 1 -C1 -C2 . . . . -Cn 0 0 0 0 0
S1 0
a11 a12
. . .
a1n
1 0 0 0 b1
S2 0
a21 a22
. . .
a2n
0 1 0 0 b2
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Sn 0
am1 am2
. . .
amn
0 0 0 1 bm
1. Rumuskan persoalan PL ke
dalam model umum PL (fungsi
tujuan dan fungsi pembatas).
2. Ubah model umum PL
menjadi model simpleks:
a. Fungsi Pembatas: tambahkan slack
variable (surplus variabel, variabel
buatan atau artifisial variable)
b. Fungsi tujuan :
- Ubahlah bentuk fungsi tujuan
eksplisit menjadi persamaan
bentuk implisit
- Tambahkan/kurangi dengan
slack variable (surplus var
atau variable buatan) yang
bernilai nol.
3. Formulasikan ke dalam Tabel
Simpleks.
4. Lakukan langkah-
◾ Model Program Linear
1. Fungsi Tujuan :
Maksimumkan : Z=8X1 +
6X2
(dalam Rp 1000)
2.Fungsi Pembatas :
Bahan A : 4X1 + 2X2
≤ 60 Bahan B : 2X1
+ 4X2 ≤ 48
X1, X2 ≥ 0
◾ Model Simpleks :
1.Fungsi Tujuan :
Maksimumkan
Z– 8X1–6 X2–0S1- 0S2 = 0
2. Fungsi Pembatas :
4X1+2X2+ S1+
0S2 = 60
2X1+4X2+0S1+ S2 =
48
Variabel
Dasar
X1 X2 S1 S2 NK
Z
S1
S2
Variabel
Dasar
X1 X2 S1 S2 NK
Z -8 -6 0 0 0
S1
S2
Variabel
Dasar
X1 X2 S1 S2 NK
Z -8 -6 0 0 0
S1 4 2 1 0 60
S2
Variabel
Dasar
X1 X2 S1 S2 NK
Z -8 -6 0 0 0
S1 4 2 1 0 60
S2 2 4 0 1 48
Variabel
Dasar X1 X2 S1 S2 NK
Z -8 -6 0 0 0
S1 4 2 1 0 60
S2 2 4 0 1 48
1. Iterasi Awal (Iterasi-
0)
Variabel
Dasar
X1 X2 S1 S2 NK
Z -8 -6 0 0 0
S1 4 2 1 0 60
S2 2 4 0 1 48
2. Iterasi-1 :
a. Menentukan kolom kunci : kolom yang
mempunyai koefisien
fungsi tujuan yang bernilai
negatif terbesar.
Variabel
Dasar
X1 X2 S1 S2 NK Indeks
Z -8 -6 0 0 0 -
S1 4 2 1 0 60 15
S2 2 4 0 1 48 24
b. Menentukan baris kunci : nilai indeks yang terbesar (positif).
𝑁𝐾 𝐹𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 =
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐾𝑜𝑙𝑜𝑚 𝐹. 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠
Angka Kunci
Variabel
Dasar
X1 X2 S1 S2 NK
Z
X1 1 ½ ¼ 0 15
S2
c. Perubahan-perubahan nilai baris :
- Nilai baris kunci baru = (Nilai baris kunci lama) / n-angka
kunci
- Nilai baris yang lain = Baris lama – {(Nilai baris kunci baru)
x
(angka kolom kunci baris ybs)}
[-8 -6 0 0 0 ]
(-8) [ 1 1/2 1/4 0 15 ] ( - )
Nilai baru = [0 -2 2 0 120 ]
Mengubah nilai-nilai selain pada baris kunci
Rumus :
Baris baru = baris lama – (koefisien pada kolom kunci) x nilai baru baris
kunci
Baris pertama (Z)
Baris ke-3 (batasan
2) [2 4 0 1 48 ]
(2) [ 1 1/2 1/4 0 15 ] ( - )
Nilai baru = [0 3 -1/2 1 18 ]
Langkah Penyelesaian
(5)
Variabel
Dasar
X1 X2 S1 S2 NK
Z 0 - 2 2 0 120
X1 1 ½ ¼ 0 15
S2 0 3 - ½ 1 18
Variabel
Dasar
X1 X2 S1 S2 NK Indeks
Z 0 - 2 2 0 120 -
X1 1 ½ ¼ 0 15 30
S2 0 3 - ½ 1 18 6
Variabel
Dasar
X1 X2 S1 S2 NK Indeks
Z
X1
X2 0 1 - 1/6 1/3 6 -
(0 - 2 2 0 120)
(-2) (0 1 - 1/6 1/3 6) ( - )
Nilai baru = 0 0 5/3 2/3 132
Mengubah nilai-nilai selain pada baris kunci
Rumus :
Baris baru = baris lama – (koefisien pada kolom kunci) x nilai baru baris
kunci
Baris pertama (Z)
Baris ke-2 (batasan
1) (1 ½ ¼ 0 15)
(1/2) (0 1 - 1/6 1/3 6) ( - )
Nilai baru = 1 0 1/3 -1/6 12
Variabel
Dasar
X1 X2 S1 S2 NK Indeks
Z 0 0 5/3 2/3 132 -
X1 1 0 1/3 - 1/6 12 -
X2 0 1 - 1/6 1/3 6 -
Pada iterasi-2 terlihat bahwa koefisien
fungsi tujuan sudah tidak ada lagi yang
mempunyai nilai negatif, proses
perubahan selesai dan ini menunjukkan
penyelesaian persoalan linear dengan
metode simpleks sudah mencapai
optimum dengan hasil sbb :
X1= 12 dan X2 = 6
dengan Zmakasimum = Rp 132.000.-
◾ Model Program Linear
1. Fungsi Tujuan :
Maksimumkan : Z=15X1 +
10X2
(Dlm Rp10.000)
2. Fungsi
Pembatas : Bahan A :
X1 + X2 ≤ 600
Bahan B : 2X1 + X2 ≤
1. Fungsi Tujuan :
Maksimumkan Z– 15X1–
10 X2–0S1- 0S2 = 0
2.Fungsi Pembatas :
X1+X2+ S1+ 0S2 =
600 2X1+X2+0S1+ 1S2
= 1000
X1, X2, S1, S2 ≥ 0
Variabel
Dasar
X1 X2 S1 S2 NK
Z
S1
S2
Variabel
Dasar
X1 X2 S1 S2 NK
Z -15 -10 0 0 0
S1
S2
Variabel
Dasar
X1 X2 S1 S2 NK
Z -15 -10 0 0 0
S1 1 1 1 0 600
S2
Variabel
Dasar
X1 X2 S1 S2 NK
Z -15 -10 0 0 0
S1 1 1 1 0 600
S2 2 1 0 1 1000
Variabel
Dasar
X1 X2 S1 S2 NK
Z -15 -10 0 0 0
S1 1 1 1 0 600
S2 2 1 0 1 1000
1. Iterasi Awal (Iterasi-
0)
Variabel
Dasar
X1 X2 S1 S2 NK
Z -15 -10 0 0 0
S1 1 1 1 0 600
S2 2 1 0 1 1000
2. Iterasi-
1 : a. Menentukan kolom kunci : kolom yang mempunyai
koefisien
fungsi tujuan yang bernilai
negatif terbesar.
Variabel
Dasar X1 X2 S1 S2 NK Indeks
Z -15 -10 0 0 0 -
S1 1 1 1 0 600 600
S2 2 1 0 1 1000 500
b. Menentukan baris kunci : nilai indeks yang terbesar (positif).
𝑁𝐾 𝐹𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 =
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐾𝑜𝑙𝑜𝑚 𝐹. 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠
Variabel
Dasar
X1 X2 S1 S2 NK
Z
S1
X1 1 ½ 0 ½ 500
c. Perubahan-perubahan nilai baris :
- Nilai baris kunci baru = (Nilai baris kunci lama) / n-angka
kunci
- Nilai baris yang lain = Baris lama – (Nilai baris kunci baru)
x
angka kolom kunci baris ybs.
Variabel
Dasar
X1 X2 S1 S2 NK
Z
S1 0 ½ 1 - ½ 100
X1 1 ½ 0 ½ 500
c. Perubahan-perubahan nilai baris :
- Nilai baris kunci baru = (Nilai baris kunci lama) / n-angka
kunci
- Nilai baris yang lain = Baris lama – (Nilai baris kunci baru)
x
angka kolom kunci baris ybs.
Variabel
Dasar
X1 X2 S1 S2 NK
Z 0 -2½ 0 7½ 7500
S1 0 ½ 1 - ½ 100
X1 1 ½ 0 ½ 500
3. Iterasi-2 : perhatikan apakah koefisien fungsi
tujuan pada Tabel simpleks masih ada yang
bernilai negatif.
Angka
Kunci
Variabel
Dasar
X1 X2 S1 S2 NK Indeks
Z 0 -2½ 0 7½ 7500 -
S1 0 ½ 1 - ½ 100 200
X1 1 ½ 0 ½ 500 1000
Variabel
Dasar X1 X2 S1 S2 NK Indeks
Z
X2 0 1 2 -1 200 -
X1
Variabel
Dasar
X1 X2 S1 S2 NK Indeks
Z
X2 0 1 2 -1 200 -
X1 1 0 -1 1 400 -
Variabel
Dasar
X1 X2 S1 S2 NK Indeks
Z 1 0 5 5 8000 -
X2 0 1 2 -1 200 -
X1 1 0 -1 1 400 -
Pada iterasi-2 terlihat bahwa koefisien
fungsi tujuan sudah tidak ada lagi yang
mempunyai nilai negatif, proses peru-
bahan selesai dan ini menunjukkan
penyelesaian persoalan linear dengan
metode simpleks sudah mencapai
optimum dengan hasil sbb :
X1= 400 dan X2 = 200
dengan Zmakasimum = Rp
8000.-
◾ Model Program Linear
Fungsi Tujuan :
Maksimumkan : Z =
3X1+2X2 Fungsi Pembatas :
X1 + X2 ≤ 15
2X1 + X2 ≤
28 X1 + 2X2
≤ 20
X1, X2 ≥ 0
◾ Model Simpleks
Fungsi Tujuan :
Maksimumkan
Z– X1–2X1–0S1–0S2–0S3 =
0
Fungsi Pembatas :
X1 + X2 + S1
2X1 + X2 + S2
X1 + 2X2
= 15
=
28
+ S3 =
20
X1, X2 ≥
0
Variabel
Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK
Z
S1
S2
S3
 Tabel
Simpleks
Variabel
Dasar
X1 X2 S1 S2 S3 NK
Z -3 -2 0 0 0 0
S1
S2
S3
Variabel
Dasar
X1 X2 S1 S2 S3 NK
Z -3 -2 0 0 0 0
S1 1 1 1 0 0 15
S2
S3
Variabel
Dasar
X1 X2 S1 S2 S3 NK
Z -3 -2 0 0 0 0
S1 1 1 1 0 0 15
S2 2 1 0 1 0 28
S3
Variabel
Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK
Z -3 -2 0 0 0 0
S1 1 1 1 0 0 15
S2 2 1 0 1 0 28
S3 1 2 0 0 1 20
Variabel
Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks
Z -3 -2 0 0 0 0 -
S1 1 1 1 0 0 15 15
S2 2 1 0 1 0 28 14
S3 1 2 0 0 1 20 20
Variabel
Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks
Z -3 -2 0 0 0 0 -
S1 1 1 1 0 0 15 15
S2 2 1 0 1 0 28 14
S3 1
A
ngka2Ku
nc
i 0 0 1 20 20
Variabel
Dasar
X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks
Z
S1
X1 1 ½ 0 ½ 0 14 -
S3
Variabel
Dasar
X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks
Z
S1
X1 1 ½ 0 ½ 0 14 -
S3 0 3/2 0 -½ 1 6 -
Variabel
Dasar
X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks
Z
S1 0 ½ 1 -½ 0 1 -
X1 1 ½ 0 ½ 0 14 -
S3 0 3/2 0 -½ 1 6 -
Variabel
Dasar
X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks
Z 0 -½ 0 3/2 0 42 -
S1 0 ½ 1 -½ 0 1 -
X1 1 ½ 0 ½ 0 14 -
S3 0 3/2 0 -½ 1 6 -
Variabel
Dasar
X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks
Z 0 -½ 0 3/2 0 42 -
S1 0 ½ 1 -½ 0 1 2
X1 1
½
0 ½ 0 14 28
S3 0 3/2 0 -½ 1 6 4
Variabel
Dasar
X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks
Z
X2 0 1 2 -1 0 2 -
X1
S3
Variabel
Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks
Z
X2 0 1 2 -1 0 2 -
X1 1 ½ 0 ½ 0 14 -
S3
Variabel
Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks
Z
X2 0 1 2 -1 0 2 -
X1 1 ½ 0 ½ 0 14 -
S3 0 0 0 -3 1 1 -
Variabel
Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks
Z 0 0 1 1 0 43 -
X2 0 1 2 -1 0 2 -
X1 1 ½ 0 ½ 0 14 -
S3 0 0 0 -3 1 1 -
Pada iterasi-2 terlihat bahwa koefisien
fungsi tujuan sudah tidak ada lagi yang
mempunyai nilai negatif, proses peru-
bahan selesai dan ini menunjukkan
penyelesaian perhitungan
persoalan program
linear
simpleks sudah
mencapai
denga
n
optimu
m
metod
e
denga
n
rincian sbb :
X1 =13; X2=2,
dengan Zmaksimum =
43
Maksimumkan
Z = 60X1+30X2+20X3
Dengan Pembatas :
8X1 + 6X2 + X3
≤ 48
4X1 + 2X2 + 1.5X3 ≤
20
2X1 + 1.5X2 + 0.5X3
≤ 8
X2 ≤ 5
X1,X2,x3 ≥
Maksimum
z = 8 x1 + 9 x2 +
4x3 Dengan
Pembatas :
x1 + x2 + 2x3 ≤
2 2x1 + 3x2 +
4x3 ≤ 3
7x1 + 6x2 + 2x3
≤ 8 x1,x2,x3 ≥
0
Memaksimumka
n
z = 8 x1 + 7 x2
+ 3x3
Dengan Pembatas :
x1 + x2 + 2x3
≤ 4
2x1 + 3x2 + 4x3 ≤ 7
3x1 + 6x2 + 2x3 ≤ 8
Penyimpanganbentuk standar dapat
terjadi karena :
1. Fungsi tujuan (Z) bukan
Maximalisasi, tetapi Minimalisasi
2. Fungsi batasan bertanda (=) atau
( )
≥
3. Dan syarat X1 atau X2 tidak
terpenuhi, misalkan X1 ≥ - 10
(negatif)
Fungsi Tujuan :
Minimalkan Z = 3X1 +
5X2
2X1 = 8
3X2 ≤
15
Dengan batasan :
Mesin A
Mesin
B
Mesin C
6X1 + 5X2 ≥
30 ,
di mana X1 dan X2 ≥
0
◾ Fungsi tujuan agar menjadi maksimal dikalikan
dengan (-1)
◾ Jika kendala bertanda “=“, tambahkan ruas kiri satu
variabel tambahan berupa variabel artifisial .
◾ Jika kendala bertanda “>”, kurangkan ruas kiri dgn
variabel surplus dan tambahkan juga ruas kiri
dgn variabel
artifisial.
◾ Masukkan / tambahkan pula variabel-variabel surplus
dan artifisial ke dalam fungsi tujuan, dimana
koefisien
untuk var. surplus = 0 dan koefisien var.
◾ Minimalkan Z = 3X1 + 5X2
menjadi
Maksimalkan (-
Z)
◾ Mesin A
2X1
= -3X1 – 5X2
= 8, akan
menjadi :
2X1 +
X3
3X2 ≤
15
= 8
 3X2 + X4
= 15
◾ Mesin
B
◾ Mesin
C
6X1 + 5X2 ≥ 30 ,  akan
menjadi 6X1 + 5X2 -X5 + X6 =
30
Sehingga fungsi tujuan menjadi :
Maksimal : –Z + 3X1 + 5 X2 + MX3 +
MX6 =
0
Indrawani Sinoem/TRO/SI-
5
Masalah berikutnya yang muncul adalah
setiap variabel dasar (slack atau artificial
variabel), harus bernilai nol, sehingga
MX3 dan MX6 di atas harus di-nol-kan
terlebih dahulu, sebelum
dipindah
ke
digunakan
tabel simplex. Carayang
adalah dengan menguran
gi
bilangan M tersebut
dengan bilangan M itu
sendir
i,
setiap
yang sebelumnya
dikalikan dengan nilai batasan
yang menyebabkan
munculnya bilangan M
tersebut.
Nilai fungsi tujuan terakhir adalah :
3 5 M 0 0 M 0
◾ Kita coba hilangkan M yang pertama terlebih
dahulu.
◾ X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK
◾ 3 5 M 0 0 M 0
( 2 0 1 0 0 0 8 )
M
_____________________________________ -
3-2M 5 0 0 0 M -8M
◾ Selanjutnya kita hilangkan M yang
kedua.
◾ 3-2M 5 0 0 0 M -8M
( 6 5 0 0 -1 1 30 ) x
M
________________________________________________-
3-8M 5-5M 0 0 M 0 -38M,
Atau
◾ -8M+3 -5M+5 0 0 M 0 -38M
Yang merupakan nilai dari fungsi tujuan yang
baru selanjutnya akan dimasukkan ke
tabel simplex, sehingga tabel simlex
awalnya adalah sebagai berikut :
X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK
Z -8M+3 -5M+5 0 0 M 0 -38M
X3 2 0 1 0 0 0 8
X4 0 3 0 1 0 0 15
X6 6 5 0 0 -1 1 30
Tabel Awal simplex, untuk kasus penyimpangan
:

More Related Content

PDF
Metode Simpleks - Riset Operasional
PPTX
DIPELAJARI YA (1).pptx
PPTX
Metode Simpleks
PPTX
Simpleks maksimum
PPTX
Pertemuan ke- 5 (Metode Simpleks Maksimum).pptx
PPTX
Metode simpleks kelompok 6_10A3
PPTX
LP SIMPLEKS KASUS MINIMISASI.pptx
PDF
Big M Methode
Metode Simpleks - Riset Operasional
DIPELAJARI YA (1).pptx
Metode Simpleks
Simpleks maksimum
Pertemuan ke- 5 (Metode Simpleks Maksimum).pptx
Metode simpleks kelompok 6_10A3
LP SIMPLEKS KASUS MINIMISASI.pptx
Big M Methode

Similar to BAB LP metode simplex operation research (20)

PPTX
metode simpleks maksimum (Program linear)
PPTX
Pertemuan 5 lp metode simplex
PPTX
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
PPTX
Pertemuan 4 lp metode simplex
PDF
Tugas program linier. maksimisasi sama dengan.
PPTX
Pertemuan 8 - Metode 2 Fasa (Max. Problem).pptx
PDF
Modul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdf
PPT
M2 lp-2 met simpleks
PPT
PERT 4 Metode_Simpleks-ppt teknik riset opersdional.ppt
PPT
Program Linier : Solusi Simpleks memaksimalkan z dengan batasan
PPT
Metode Simpleks.ppt
PPT
Penelitian-Operasional-1-Pertemuan-5.ppt
PDF
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE SIMPLEKS
PDF
03 metode simplex
DOCX
Tugas program linier
PPTX
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS-TERBARU.pptx
PPTX
ANALISIS SENSITIVITAS (POST OPTIMUM )SIMPLEKS-NEW.pptx
PPT
Linier simplek MAKSIMASI
PPTX
2. kuliah kedua or reguler 2015 1
PPTX
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
metode simpleks maksimum (Program linear)
Pertemuan 5 lp metode simplex
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
Pertemuan 4 lp metode simplex
Tugas program linier. maksimisasi sama dengan.
Pertemuan 8 - Metode 2 Fasa (Max. Problem).pptx
Modul+OR+-+Simpleks+Minimum.pdf
M2 lp-2 met simpleks
PERT 4 Metode_Simpleks-ppt teknik riset opersdional.ppt
Program Linier : Solusi Simpleks memaksimalkan z dengan batasan
Metode Simpleks.ppt
Penelitian-Operasional-1-Pertemuan-5.ppt
PENELITIAN OPERASIONAL - PROGRAMA LINIER - METODE SIMPLEKS
03 metode simplex
Tugas program linier
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS-TERBARU.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS (POST OPTIMUM )SIMPLEKS-NEW.pptx
Linier simplek MAKSIMASI
2. kuliah kedua or reguler 2015 1
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
Ad

Recently uploaded (20)

PDF
Perkembangan ilmu Administrasi Bisnis dan lainnya
PPTX
Bab_1 Dasar-Dasar Sistem Informasi Dalam Bisnis NEW.pptx
PPTX
Pertemuan 2_E-Business Ethic & Social Responsibility.pptx
PPTX
18 Pengembangan Industri Pangan Halal-LPH LPPOM-Raafqi.pptx
PPTX
Tentang Marketing dan Inovasi Produk.pptx
PPTX
Digitalisasi-Pemasaran-Produk-Pertanian-Unggulan-Fokus-pada-Padi.pptx
PDF
PPT SIAP ON FIX 2 finger print android phone
PPTX
PPT Transformassssssssssssssssssssssssssstor.pptx
PPTX
Rapat koordinasi pendidikan 22 Maret 2024_revisi2.pptx
PPTX
PPT presentasi Uswatun Hasanah universitas Mataram
PDF
PPT - DPLH INNA HOTEL PRESENTASI SIDANG INNA
PPTX
Bab 4 Etika Perniagaan dan tanggungjawab sosial.pptx
PPT
Perencanaan bisnis untuk usaha perawatan AC
PPTX
Kelompok 3_Report tugas Blog Minggu ke 3.pptx
PPTX
(Playstore Masafidhan) IPA Materi Kelas 7 Bab 2-Kurmer.pptx
PDF
fungsi -fungsi dan dimensi Administrasi Bisnis
PDF
Salindia+(PPT) (1)mmnmnmnmmmnmmnmnmnm.pdf
PPTX
Metode pelaksanaan perecepatan pembangunan perumahan dua lantai
PPTX
Draft Konsep Edukasi Inkbator Bisnis.pptx
PDF
Brown and Black Modern Watercolor Presentation_20250616_102803_0000.pdf
Perkembangan ilmu Administrasi Bisnis dan lainnya
Bab_1 Dasar-Dasar Sistem Informasi Dalam Bisnis NEW.pptx
Pertemuan 2_E-Business Ethic & Social Responsibility.pptx
18 Pengembangan Industri Pangan Halal-LPH LPPOM-Raafqi.pptx
Tentang Marketing dan Inovasi Produk.pptx
Digitalisasi-Pemasaran-Produk-Pertanian-Unggulan-Fokus-pada-Padi.pptx
PPT SIAP ON FIX 2 finger print android phone
PPT Transformassssssssssssssssssssssssssstor.pptx
Rapat koordinasi pendidikan 22 Maret 2024_revisi2.pptx
PPT presentasi Uswatun Hasanah universitas Mataram
PPT - DPLH INNA HOTEL PRESENTASI SIDANG INNA
Bab 4 Etika Perniagaan dan tanggungjawab sosial.pptx
Perencanaan bisnis untuk usaha perawatan AC
Kelompok 3_Report tugas Blog Minggu ke 3.pptx
(Playstore Masafidhan) IPA Materi Kelas 7 Bab 2-Kurmer.pptx
fungsi -fungsi dan dimensi Administrasi Bisnis
Salindia+(PPT) (1)mmnmnmnmmmnmmnmnmnm.pdf
Metode pelaksanaan perecepatan pembangunan perumahan dua lantai
Draft Konsep Edukasi Inkbator Bisnis.pptx
Brown and Black Modern Watercolor Presentation_20250616_102803_0000.pdf
Ad

BAB LP metode simplex operation research

  • 1. PROGRAM LINIER – METODE SIMPLEKS
  • 2. ◾ Merupakan metode yang biasanya digunakan untuk memecahkan setiap permasalahan pada pemrogramman linear yang kombinasi variabelnya terdiri dari tiga variabel atau lebih. ◾ Metode yang secara matematis dimulai dari pemecahan dasar yang feasibel (basic feasible solution) ke pemecahan dasar feasibel lainnya, yang dilakukan berulang-ulang (iteratif) sehingga
  • 3. ◾ Diperkenalkan pada tahun 1947 oleh George B. Dantzig dan telah diperbaiki oleh beberapa ahli lain. ◾ Metode penyelesaian dari Metode Simpleks ini melalui perhitungan ulang (iteration) di mana langkah- langkah perhitungan yang sama diulang-ulang sampai solusi optimal diperoleh.
  • 4. Syarat : Model program linier (Canonical form) harus dirubah dulu ke dalam suatu bentuk umum yang dinamakan ”bentuk baku” (standard form). Sifat bentuk baku: ◾ Semua batasan adalah persamaan (dengan tidak ada nilai negatif pada sisi kanan) ◾ Semua variabel tidak ada yang bernilai negatif, dan ◾ Fungsi tujuan dapat berupa
  • 5. 1 Maksimalkan/minimalkan: 𝑧 𝑥1, 𝑥2, … … , 𝑥𝑛 = σ 𝑛 𝑐𝑗𝑥𝑗 1 dengan batasan (kendala): σ 𝑛 𝑎𝑖𝑗𝑥𝑗 ≤ ≥ 𝑏 𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑥𝑗 ≥ 0 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑖 = 1,2,3, … 𝑚 𝑑𝑎𝑛 𝑗 = 1,2,3, … 𝑛 Atau Maksimalkan/minimalkan: 𝑧 = 𝑐1 𝑥1 + 𝑐2 𝑥2 + 𝑐3 𝑥3 + ⋯ . . +𝑐𝑛 𝑥𝑛 dengan batasan(kendala): 𝑎11 𝑥1 + 𝑎12 𝑥2 + 𝑎13 𝑥3 + ⋯ … + 𝑎1𝑛 𝑥𝑛 ≤ 𝑎𝑡𝑎𝑢 ≥ 𝑏1 𝑎21 𝑥1 + 𝑎22 𝑥2 + 𝑎23 𝑥3 + ⋯ … + 𝑎2𝑛 𝑥𝑛 ≤ 𝑎𝑡𝑎𝑢 ≥ 𝑏2 … . . 𝑎𝑚 1𝑥1 + 𝑎𝑚 2𝑥2 + 𝑎𝑚 3 𝑥3 + ⋯ … + 𝑎𝑚 𝑛 𝑥𝑛 ≤
  • 6. z = Fungsi tujuan xj = Jenis kegiatan (variabel keputusan) aij = Kebutuhan sumberdaya i untuk menghasilkan setiap unit kegiatan j bi = Jumlah sumberdaya i yang tersedia cj = Kenaikan nilai Z jika ada pertambahan satu unit kegiatan j a, b, dan c, disebut juga sebagai parameter model m = Jumlah sumberdaya yang tersedia n = Jumlah kegiatan.
  • 7. ◾ Fungsi Pembatas  Suatu fungsi pembatas yang mempunyai tanda < diubah menjadi suatu bentuk persamaan (bentuk standar) dengan cara menambahkan suatu variabel baru yang dinamakan slack variable .  Banyaknya slack variable bergantung pada fungsi pembatas.
  • 8. ◾ Fungsi Tujuan  Dengan adanya slack variable pada fungsi pembatas, maka fungsi tujuan juga harus disesuaikan dengan memasukkan unsur slack variable ini.  Karena slack variable tidak mempunyai kontribusi apa-apa terhadap fungsi tujuan, maka konstanta untuk slack variable tersebut dituliskan nol.
  • 10. ◾ Setelah fungsi batasan diubah ke dalam bentuk persamaan (bentuk standar), maka untuk menyelesaikan masalah program linier dengan metode simpleks menggunakan suatu kerangka tabel yang disebut dengan tabel simpleks. ◾ Tabel ini mengatur model ke dalam suatu bentuk yang memungkinkan untuk penerapan penghitungan matematis
  • 11. Var. Dasar Z X1 X2 . . . . Xn S1 S2 . . . . Sn NK Z 1 -C1 -C2 . . . . -Cn 0 0 0 0 0 S1 0 a11 a12 . . . a1n 1 0 0 0 b1 S2 0 a21 a22 . . . a2n 0 1 0 0 b2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Sn 0 am1 am2 . . . amn 0 0 0 1 bm
  • 12. 1. Rumuskan persoalan PL ke dalam model umum PL (fungsi tujuan dan fungsi pembatas). 2. Ubah model umum PL menjadi model simpleks: a. Fungsi Pembatas: tambahkan slack variable (surplus variabel, variabel buatan atau artifisial variable)
  • 13. b. Fungsi tujuan : - Ubahlah bentuk fungsi tujuan eksplisit menjadi persamaan bentuk implisit - Tambahkan/kurangi dengan slack variable (surplus var atau variable buatan) yang bernilai nol. 3. Formulasikan ke dalam Tabel Simpleks. 4. Lakukan langkah-
  • 14. ◾ Model Program Linear 1. Fungsi Tujuan : Maksimumkan : Z=8X1 + 6X2 (dalam Rp 1000) 2.Fungsi Pembatas : Bahan A : 4X1 + 2X2 ≤ 60 Bahan B : 2X1 + 4X2 ≤ 48 X1, X2 ≥ 0
  • 15. ◾ Model Simpleks : 1.Fungsi Tujuan : Maksimumkan Z– 8X1–6 X2–0S1- 0S2 = 0 2. Fungsi Pembatas : 4X1+2X2+ S1+ 0S2 = 60 2X1+4X2+0S1+ S2 = 48
  • 16. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Z S1 S2
  • 17. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Z -8 -6 0 0 0 S1 S2
  • 18. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Z -8 -6 0 0 0 S1 4 2 1 0 60 S2
  • 19. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Z -8 -6 0 0 0 S1 4 2 1 0 60 S2 2 4 0 1 48
  • 20. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Z -8 -6 0 0 0 S1 4 2 1 0 60 S2 2 4 0 1 48 1. Iterasi Awal (Iterasi- 0)
  • 21. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Z -8 -6 0 0 0 S1 4 2 1 0 60 S2 2 4 0 1 48 2. Iterasi-1 : a. Menentukan kolom kunci : kolom yang mempunyai koefisien fungsi tujuan yang bernilai negatif terbesar.
  • 22. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Indeks Z -8 -6 0 0 0 - S1 4 2 1 0 60 15 S2 2 4 0 1 48 24 b. Menentukan baris kunci : nilai indeks yang terbesar (positif). 𝑁𝐾 𝐹𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐾𝑜𝑙𝑜𝑚 𝐹. 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 Angka Kunci
  • 23. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Z X1 1 ½ ¼ 0 15 S2 c. Perubahan-perubahan nilai baris : - Nilai baris kunci baru = (Nilai baris kunci lama) / n-angka kunci - Nilai baris yang lain = Baris lama – {(Nilai baris kunci baru) x (angka kolom kunci baris ybs)}
  • 24. [-8 -6 0 0 0 ] (-8) [ 1 1/2 1/4 0 15 ] ( - ) Nilai baru = [0 -2 2 0 120 ] Mengubah nilai-nilai selain pada baris kunci Rumus : Baris baru = baris lama – (koefisien pada kolom kunci) x nilai baru baris kunci Baris pertama (Z) Baris ke-3 (batasan 2) [2 4 0 1 48 ] (2) [ 1 1/2 1/4 0 15 ] ( - ) Nilai baru = [0 3 -1/2 1 18 ] Langkah Penyelesaian (5)
  • 25. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Z 0 - 2 2 0 120 X1 1 ½ ¼ 0 15 S2 0 3 - ½ 1 18
  • 26. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Indeks Z 0 - 2 2 0 120 - X1 1 ½ ¼ 0 15 30 S2 0 3 - ½ 1 18 6
  • 27. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Indeks Z X1 X2 0 1 - 1/6 1/3 6 -
  • 28. (0 - 2 2 0 120) (-2) (0 1 - 1/6 1/3 6) ( - ) Nilai baru = 0 0 5/3 2/3 132 Mengubah nilai-nilai selain pada baris kunci Rumus : Baris baru = baris lama – (koefisien pada kolom kunci) x nilai baru baris kunci Baris pertama (Z) Baris ke-2 (batasan 1) (1 ½ ¼ 0 15) (1/2) (0 1 - 1/6 1/3 6) ( - ) Nilai baru = 1 0 1/3 -1/6 12
  • 29. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Indeks Z 0 0 5/3 2/3 132 - X1 1 0 1/3 - 1/6 12 - X2 0 1 - 1/6 1/3 6 -
  • 30. Pada iterasi-2 terlihat bahwa koefisien fungsi tujuan sudah tidak ada lagi yang mempunyai nilai negatif, proses perubahan selesai dan ini menunjukkan penyelesaian persoalan linear dengan metode simpleks sudah mencapai optimum dengan hasil sbb : X1= 12 dan X2 = 6 dengan Zmakasimum = Rp 132.000.-
  • 31. ◾ Model Program Linear 1. Fungsi Tujuan : Maksimumkan : Z=15X1 + 10X2 (Dlm Rp10.000) 2. Fungsi Pembatas : Bahan A : X1 + X2 ≤ 600 Bahan B : 2X1 + X2 ≤
  • 32. 1. Fungsi Tujuan : Maksimumkan Z– 15X1– 10 X2–0S1- 0S2 = 0 2.Fungsi Pembatas : X1+X2+ S1+ 0S2 = 600 2X1+X2+0S1+ 1S2 = 1000 X1, X2, S1, S2 ≥ 0
  • 33. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Z S1 S2
  • 34. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Z -15 -10 0 0 0 S1 S2
  • 35. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Z -15 -10 0 0 0 S1 1 1 1 0 600 S2
  • 36. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Z -15 -10 0 0 0 S1 1 1 1 0 600 S2 2 1 0 1 1000
  • 37. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Z -15 -10 0 0 0 S1 1 1 1 0 600 S2 2 1 0 1 1000 1. Iterasi Awal (Iterasi- 0)
  • 38. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Z -15 -10 0 0 0 S1 1 1 1 0 600 S2 2 1 0 1 1000 2. Iterasi- 1 : a. Menentukan kolom kunci : kolom yang mempunyai koefisien fungsi tujuan yang bernilai negatif terbesar.
  • 39. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Indeks Z -15 -10 0 0 0 - S1 1 1 1 0 600 600 S2 2 1 0 1 1000 500 b. Menentukan baris kunci : nilai indeks yang terbesar (positif). 𝑁𝐾 𝐹𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐾𝑜𝑙𝑜𝑚 𝐹. 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠
  • 40. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Z S1 X1 1 ½ 0 ½ 500 c. Perubahan-perubahan nilai baris : - Nilai baris kunci baru = (Nilai baris kunci lama) / n-angka kunci - Nilai baris yang lain = Baris lama – (Nilai baris kunci baru) x angka kolom kunci baris ybs.
  • 41. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Z S1 0 ½ 1 - ½ 100 X1 1 ½ 0 ½ 500 c. Perubahan-perubahan nilai baris : - Nilai baris kunci baru = (Nilai baris kunci lama) / n-angka kunci - Nilai baris yang lain = Baris lama – (Nilai baris kunci baru) x angka kolom kunci baris ybs.
  • 42. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Z 0 -2½ 0 7½ 7500 S1 0 ½ 1 - ½ 100 X1 1 ½ 0 ½ 500
  • 43. 3. Iterasi-2 : perhatikan apakah koefisien fungsi tujuan pada Tabel simpleks masih ada yang bernilai negatif. Angka Kunci Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Indeks Z 0 -2½ 0 7½ 7500 - S1 0 ½ 1 - ½ 100 200 X1 1 ½ 0 ½ 500 1000
  • 44. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Indeks Z X2 0 1 2 -1 200 - X1
  • 45. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Indeks Z X2 0 1 2 -1 200 - X1 1 0 -1 1 400 -
  • 46. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Indeks Z 1 0 5 5 8000 - X2 0 1 2 -1 200 - X1 1 0 -1 1 400 -
  • 47. Pada iterasi-2 terlihat bahwa koefisien fungsi tujuan sudah tidak ada lagi yang mempunyai nilai negatif, proses peru- bahan selesai dan ini menunjukkan penyelesaian persoalan linear dengan metode simpleks sudah mencapai optimum dengan hasil sbb : X1= 400 dan X2 = 200 dengan Zmakasimum = Rp 8000.-
  • 48. ◾ Model Program Linear Fungsi Tujuan : Maksimumkan : Z = 3X1+2X2 Fungsi Pembatas : X1 + X2 ≤ 15 2X1 + X2 ≤ 28 X1 + 2X2 ≤ 20 X1, X2 ≥ 0
  • 49. ◾ Model Simpleks Fungsi Tujuan : Maksimumkan Z– X1–2X1–0S1–0S2–0S3 = 0 Fungsi Pembatas : X1 + X2 + S1 2X1 + X2 + S2 X1 + 2X2 = 15 = 28 + S3 = 20 X1, X2 ≥ 0
  • 50. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Z S1 S2 S3  Tabel Simpleks
  • 51. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Z -3 -2 0 0 0 0 S1 S2 S3
  • 52. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Z -3 -2 0 0 0 0 S1 1 1 1 0 0 15 S2 S3
  • 53. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Z -3 -2 0 0 0 0 S1 1 1 1 0 0 15 S2 2 1 0 1 0 28 S3
  • 54. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Z -3 -2 0 0 0 0 S1 1 1 1 0 0 15 S2 2 1 0 1 0 28 S3 1 2 0 0 1 20
  • 55. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks Z -3 -2 0 0 0 0 - S1 1 1 1 0 0 15 15 S2 2 1 0 1 0 28 14 S3 1 2 0 0 1 20 20
  • 56. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks Z -3 -2 0 0 0 0 - S1 1 1 1 0 0 15 15 S2 2 1 0 1 0 28 14 S3 1 A ngka2Ku nc i 0 0 1 20 20
  • 57. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks Z S1 X1 1 ½ 0 ½ 0 14 - S3
  • 58. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks Z S1 X1 1 ½ 0 ½ 0 14 - S3 0 3/2 0 -½ 1 6 -
  • 59. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks Z S1 0 ½ 1 -½ 0 1 - X1 1 ½ 0 ½ 0 14 - S3 0 3/2 0 -½ 1 6 -
  • 60. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks Z 0 -½ 0 3/2 0 42 - S1 0 ½ 1 -½ 0 1 - X1 1 ½ 0 ½ 0 14 - S3 0 3/2 0 -½ 1 6 -
  • 61. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks Z 0 -½ 0 3/2 0 42 - S1 0 ½ 1 -½ 0 1 2 X1 1 ½ 0 ½ 0 14 28 S3 0 3/2 0 -½ 1 6 4
  • 62. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks Z X2 0 1 2 -1 0 2 - X1 S3
  • 63. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks Z X2 0 1 2 -1 0 2 - X1 1 ½ 0 ½ 0 14 - S3
  • 64. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks Z X2 0 1 2 -1 0 2 - X1 1 ½ 0 ½ 0 14 - S3 0 0 0 -3 1 1 -
  • 65. Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks Z 0 0 1 1 0 43 - X2 0 1 2 -1 0 2 - X1 1 ½ 0 ½ 0 14 - S3 0 0 0 -3 1 1 -
  • 66. Pada iterasi-2 terlihat bahwa koefisien fungsi tujuan sudah tidak ada lagi yang mempunyai nilai negatif, proses peru- bahan selesai dan ini menunjukkan penyelesaian perhitungan persoalan program linear simpleks sudah mencapai denga n optimu m metod e denga n rincian sbb : X1 =13; X2=2, dengan Zmaksimum = 43
  • 67. Maksimumkan Z = 60X1+30X2+20X3 Dengan Pembatas : 8X1 + 6X2 + X3 ≤ 48 4X1 + 2X2 + 1.5X3 ≤ 20 2X1 + 1.5X2 + 0.5X3 ≤ 8 X2 ≤ 5 X1,X2,x3 ≥
  • 68. Maksimum z = 8 x1 + 9 x2 + 4x3 Dengan Pembatas : x1 + x2 + 2x3 ≤ 2 2x1 + 3x2 + 4x3 ≤ 3 7x1 + 6x2 + 2x3 ≤ 8 x1,x2,x3 ≥ 0
  • 69. Memaksimumka n z = 8 x1 + 7 x2 + 3x3 Dengan Pembatas : x1 + x2 + 2x3 ≤ 4 2x1 + 3x2 + 4x3 ≤ 7 3x1 + 6x2 + 2x3 ≤ 8
  • 70. Penyimpanganbentuk standar dapat terjadi karena : 1. Fungsi tujuan (Z) bukan Maximalisasi, tetapi Minimalisasi 2. Fungsi batasan bertanda (=) atau ( ) ≥ 3. Dan syarat X1 atau X2 tidak terpenuhi, misalkan X1 ≥ - 10 (negatif)
  • 71. Fungsi Tujuan : Minimalkan Z = 3X1 + 5X2 2X1 = 8 3X2 ≤ 15 Dengan batasan : Mesin A Mesin B Mesin C 6X1 + 5X2 ≥ 30 , di mana X1 dan X2 ≥ 0
  • 72. ◾ Fungsi tujuan agar menjadi maksimal dikalikan dengan (-1) ◾ Jika kendala bertanda “=“, tambahkan ruas kiri satu variabel tambahan berupa variabel artifisial . ◾ Jika kendala bertanda “>”, kurangkan ruas kiri dgn variabel surplus dan tambahkan juga ruas kiri dgn variabel artifisial. ◾ Masukkan / tambahkan pula variabel-variabel surplus dan artifisial ke dalam fungsi tujuan, dimana koefisien untuk var. surplus = 0 dan koefisien var.
  • 73. ◾ Minimalkan Z = 3X1 + 5X2 menjadi Maksimalkan (- Z) ◾ Mesin A 2X1 = -3X1 – 5X2 = 8, akan menjadi : 2X1 + X3 3X2 ≤ 15 = 8  3X2 + X4 = 15 ◾ Mesin B ◾ Mesin C 6X1 + 5X2 ≥ 30 ,  akan menjadi 6X1 + 5X2 -X5 + X6 = 30 Sehingga fungsi tujuan menjadi : Maksimal : –Z + 3X1 + 5 X2 + MX3 + MX6 = 0 Indrawani Sinoem/TRO/SI- 5
  • 74. Masalah berikutnya yang muncul adalah setiap variabel dasar (slack atau artificial variabel), harus bernilai nol, sehingga MX3 dan MX6 di atas harus di-nol-kan terlebih dahulu, sebelum dipindah ke digunakan tabel simplex. Carayang adalah dengan menguran gi bilangan M tersebut dengan bilangan M itu sendir i, setiap yang sebelumnya dikalikan dengan nilai batasan yang menyebabkan munculnya bilangan M tersebut.
  • 75. Nilai fungsi tujuan terakhir adalah : 3 5 M 0 0 M 0 ◾ Kita coba hilangkan M yang pertama terlebih dahulu. ◾ X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK ◾ 3 5 M 0 0 M 0 ( 2 0 1 0 0 0 8 ) M _____________________________________ - 3-2M 5 0 0 0 M -8M
  • 76. ◾ Selanjutnya kita hilangkan M yang kedua. ◾ 3-2M 5 0 0 0 M -8M ( 6 5 0 0 -1 1 30 ) x M ________________________________________________- 3-8M 5-5M 0 0 M 0 -38M, Atau ◾ -8M+3 -5M+5 0 0 M 0 -38M Yang merupakan nilai dari fungsi tujuan yang baru selanjutnya akan dimasukkan ke tabel simplex, sehingga tabel simlex awalnya adalah sebagai berikut :
  • 77. X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK Z -8M+3 -5M+5 0 0 M 0 -38M X3 2 0 1 0 0 0 8 X4 0 3 0 1 0 0 15 X6 6 5 0 0 -1 1 30 Tabel Awal simplex, untuk kasus penyimpangan :