3
Most read
4
Most read
5
Most read
.
.
.
A
Xo
C
B
L
1α
2α
A
B
C
Xo
.
Ket :
T = kecil
T
I. MAKSUD
1. Mengenal sifat bandul fisis
2. Menentukan percepatan gravitasi
II. ALAT-ALAT
1. Bandul fisis terdiri dari batang logam tegar dan bandul
2. Penggantung
3. Stopwatch
4. Mistar Gulung
5. Counter
III.TEORI
Bandul fisis adalah sebuah benda tegar yang ukurannya tidak boleh dianggap kecil
dan dapat berayun (gambar 1).
Gambar 1.
Bagi bandul fisis berlaku :
ag
ka
T
⋅
+
=
22
2π .......................................................................................... (1)
Dengan :
T = periode atau waktu ayun
k = radius girasi terhadap pusat massa Xo
a = jarak pusat massa Xo ke poros ayunan
Dengan mengambil A sebagai titik poros ayunan didapat waktu ayun T1, dan untuk b
sebagi poros ayunan didapat T2.
Bila T1 dan T2 digabung akan didapat :
( )
( )
( )
( ) 





−
−
+





+
+
=
21
2
2
2
1
21
2
2
2
1
2
88 aa
TT
aa
TT
g
π
Suatu titik yang terletak pada garis AB dengan jarak 1 dari poros ayunan disebut
pusat osilasi (garis Ab melalui pusat massa), bila [usat osilasi ini dipakai sebagai
poros, maka didapat bandul fisis baru dengan T yang sama dengan semula. Jadi pusat
osilasi conjugate dengan titik poros sepanjang garis AB, dengan harga T yang sama.
Catatan tambahan :
• Pusat massa adalah sebuah titik yang dapat dianggap merupakan
konsentrasi seluruh massa sebuah benda.
• Bandul fisis adalah benda yang bergerak harmonis sederhana yang massa
batang penghubungnya tidak dapat diabaikan.
• Benda tegar adalah benda yang tidak berubah volume / bentuknya jika
diberi gaya dan memiliki tingkat kekakuan tinggi.
• Perbedaan bandul fisis dan matematis adalah bandul fisis pusat massanya
berubah dan massa batangnya diperhitungkan , sedangkan bandul matematis
adalah bandul yang pusat massanya tetap dan massa batangnya tidak
diperhitungkan.
• Inersia ( kelembaman ) adalah Sifat suatu benda yang mempertahankan
kedudukannya apabila diberi gaya.
• Radius Girasi ( k ) adalah
- jarak antara poros putaran benda dari suatu titik diaman seluruh
massa benda seolah – olah berkumpul.
- Akar kuadrat perbandingan momen kelembaman suatu benda
tegar di sekitar sumbu terhadap massa benda.
- Jarak pusat ayunan ke suatu titik fiktif dimana seolah – olah
semua massa bandul terkumpul di titik tersebut.
mgsin? mgcos?
mg
Xo
?
?
IV. TUGAS PENDAHULUAN
1. Buktikan rumus (1) dan (2).
2. Mengapa simpangan tidak boleh terlalu besar? Jelaskan!
3. Bagaimana cara menentukan titik pusat massa (Xo) pada bandul fisis.
Jawaban :
1.
amgaF ⋅=⋅= θτ sin ≤≤θ maka θθ ≈sin
amgIII Gp ⋅⋅=+=⋅= θαατ )(
pI = inersia karena kondisi awal
GI =Inersia karena perubahan
αατ ⋅+=⋅⋅+⋅= )()( 2222
kamkmam
αθ ⋅+=⋅⋅ )( 22
kamamg
22
ka
ag
+
⋅⋅
=
θ
α
Perpindahan tA ωθ sin=
Percepatan tA
t
ωω
θ
α sin2
2
2
−=
∂
∂
=
tA
ka
ag
ωω
θ
α sin2
22
=
+
⋅⋅
= tAtA
ka
ag
ωωω sinsin 2
22
=
+
⋅
2
22
2 2






=
+
⋅
=
Tka
ag π
ω
ag
ka
T
⋅
+
=
22
2π ( Rumus 1 terbukti )
ag
ka
T
⋅
+
=
22
2π








⋅
+
=
1
22
122
1 4
ag
ka
T π dan 







⋅
+
=
2
22
222
2 4
ag
ka
T π
( )22
1
1
2
2
1
4
ka
ag
T +
⋅
=
π
( )22
12
1
2
1
4
ka
agT
+=
⋅
π
2
12
1
2
12
4
a
agT
k −
⋅
=
π
2
22
2
2
22
12
1
2
1
44
a
agT
a
agT
−
⋅
=−
⋅
ππ
2
2
2
12
2
2
21
2
1
4
aa
agTagT
−=
⋅−⋅
π
.
.
.
A
Xo
C
B
L
( ) 2
2
2
12
2
2
21
2
1
4
aa
gaTaT
−=
⋅−⋅
π
( )
( ) gaa
aTaT 2
2
2
2
1
2
2
21
2
1
4
π
=
−
⋅−⋅
( )
( )( )
( )( ) ( )
( )( )2121
21
2
2
2
121
2121
2
2
21
2
1
2
4
2
1
4 aaaa
aaTTaa
aaaa
aTaT
g −+
+++−
=
−+
⋅−⋅
=
π
( )
( )
( )
( ) 





−
−
+





+
+
=
21
2
2
2
1
21
2
2
2
1
2
88 aa
TT
aa
TT
g
π
( rumus 2 terbukti )
2. Karena bila simpangan terlalu besar maka gerak yang terjadi bukan gerak
harmonik sehigga tidak memenuhi persamaan
3.
Pusat massa ( oX ) =
∑
∑
M
M x
pasakbandulgba
Opasakbandulgba
mm
CXmABm
+
+
+
⋅+⋅
=
tan
tan
2
1
V. PERCOBAAN YANG HARUS DILAKUKAN
1. Ukur panjang batang dari ujung satu ke ujung lainnya.
2. Pilihlah titik A sebagai titik poros ayunan. Ukur jarak titik A terhadap C (C
adalah titik tengah beban/bandul pemberat) dan ujung atas ke titik poros.
3. Amati waktu ayunan penuh untuk n ayunan (n ditentukan oleh asisten).
4. Amati waktu yang diperlukan untuk n ayunan penuh, sekitar 5 menit (bisa lebih
atau kurang dari 5 menit).
5. Amati lagi waktu ayunan penuh untuk n ayunan (n ditentukan asisten).
6. Pilihlah titik B (difihak lain dari C) sebagai titik gantung. Ukurlah jarak AB. (AB
= a1 + a2, dimana a1 ≠ a2)
7. Lakukanlah langkah V.3 sampai V.5 untuk titik B.
8. Lakukanlah kembali langkah V.1 sampai V.6 untuk titik A dan B yang lain
(ditentukan oleh asisten).
9. Massa batang = 0,53 kg, massa bandul (2 bh) = 4,6 kg, massa perak = 0,07 kg.
Catatan
a. Cara menghitung T dengan teliti, missal n = 50 ayunan.
Pengamatan dan langkah V.3 = 81.3 detik
V.4 = 300,9 detik
V.5 = 82,0 detik
Maka Tsementara =
5050
0,823,81
+
+
=1,633 detik
Jadi dalam 300,9 detik ada 300,9 / 1,633 = 184,26 ayunan
Tteliti = 300,9 / 184 = 1,635 detik
(untuk menghitung Tteliti jumlah ayunan harus dalam bilangan bulat).
b. Pilihlah titik A dan B tidak sepihak dan tidak setangkup. Bila A dekat dengan C
maka B harus jauh.
c. Jangan membuat simpangan terlalu besar.
d. Batang logam dan bandul pemberat dianggap homogen.
Tabel data pengamatan
Panjang batang = ( ± ) m
Massa bandul + pasak = ( ± ) kg
Massa batang = ( ± ) kg
Poros Waktu 50 ayunan I Jumlah ayunan ± 5
menit
Waktu 50 ayunan II
AC =
BC =
VI. DATA PENGAMATAN
1. Data Ruang
Keadaan Tekanan ( cmHg ) Suhu ( ˚C ) Kelembaban ( % )
Awal Percobaan ( 6,8300 ± 0,0005 ) 10 ( 2,40 ± 0,05 ) 10 ( 6,30 ± 0,05 ) 10
Akhir Percobaan ( 6,8700 ± 0,0005 ) 10 ( 2,50 ± 0,05 ) 10 ( 6,80 ± 0,05 ) 10
2. Data Percobaan
Diketahui dari modul : =gbam tan 530 gr, 4670=+pasakbandulm gr,
Panjang batang ( L ) = ( 1,0950 ± 0,0005 ) 102
cm
1. Titik gantung lubang pertama
Panjang ( cm ) Waktu Ayunan
50 I ( s )
∑ ±ayunan
5 menit ( ayunan )
Waktu Ayunan
50 II ( s )
A1C
A1XoA
B1C
B1XoB
= (6,350 ± 0,005)10
= (5,810 ± 0,005)10
= (4,660 ± 0,005)10
= (4,140 ± 0,005)10
(8,200 ± 0,005)10
(7,490 ± 0,005)10
(1,830 ± 0,005)102
(2,040 ± 0,005)102
(8,100 ± 0,005)10
(7,310 ± 0,005)10
2. Titik gantung lubang kedua
Panjang ( cm ) Waktu Ayunan
50 I ( s )
∑ ±ayunan
5 menit ( ayunan )
Waktu Ayunan
50 II ( s )
A2C
A2XoA
B2C
B2XoB
= (5,760 ± 0,005)10
= (5,300 ± 0,005)10
= (5,140 ± 0,005)10
= (4,620 ± 0,005)10
(7,800 ± 0,005)10
(7,840 ± 0,005)10
(2,010 ± 0,005)102
(1,890 ± 0,005)102
(7,800 ± 0,005)10
(7,860 ± 0,005)10
3. Titik gantung lubang ketiga
Panjang ( cm ) Waktu Ayunan
50 I ( s )
∑ ±ayunan
5 menit ( ayunan )
Waktu Ayunan
50 II ( s )
A3C
A3XoA
B3C
B3XoB
= (5,30 ± 0,005)10
= (4,810 ± 0,005)10
= (4,650 ± 0,005)10
= (4,120 ± 0,005)10
(7,520 ± 0,005)10
(7,600 ± 0,005)10
(1,980 ± 0,005)102
(1,970 ± 0,005)102
(7,530 ± 0,005)10
(7,420 ± 0,005)10
VII. PENGOLAHAN DATA
Rumus – rumus yang digunakan :
 Pusat massan
pasakbandulgba
Onpasakbandulgba
mm
CXmLm
+
+
+
⋅+⋅
=
tan
tan
2
1
pasakbandul
pasakbandul
onon
gba
gba
on
on m
m
X
L
L
X
m
m
X
X +
+
∆
∂
∂
+∆
∂
∂
+∆
∂
∂
=∆ tan
tan
L
mm
m
CX
CX
X
L
L
X
CX
CX
X
pasakbandulgba
gba
n
n
onon
n
n
on
∆
+
=∆
∂
∂
+∆
∂
∂
=∆
∂
∂
+
+tan
tan
0
0
0
0
)
2
1(
CX
mm
m
n
pasakbandulgba
pasakbandul
0
tan
)(
∆
+
+
+
+
 An AXPusatmassaa 01 −=
A
A
n
n
AX
AX
a
pusatmassa
pusatmassa
a
a 0
0
11
1 ∆
∂
∂
+∆
∂
∂
=∆
An AXpusatmassa 0∆+∆=
BCPusatmassaa n −=2
BC
BC
a
pusatmassa
pusatmassa
a
a n
n
∆
∂
∂
+∆
∂
∂
=∆ 22
2
BCpusatmassan ∆+∆=

5050
21
+
+
=
tt
Tsementara
212
2
1
1 5050
1
5050
1
ttt
t
T
t
t
T
T sementarasementara
sementara ∆
+
+∆
+
=∆
∂
∂
+∆
∂
∂
=∆

sementaraT
t
anjumlahayun
'
=
sementara
sementara
T
T
anjumlahayun
t
t
anjumlahayun
anjumlahayun ∆
∂
∂
+∆
∂
∂
=∆ '
'
sementara
sementarasementara
T
T
t
t
T
∆+∆= 2
'
'1

anjumlahayun
t
Tteliti
'
=
anjumlahayun
anjumlahayun
T
t
t
T
T telititeliti
teliti ∆
∂
∂
+∆
∂
∂
=∆ '
'
anjumlahayun
anjumlahayun
t
t
anjumlahayun
∆+∆= 2
'
'1

( )
2
2
21
2
1
2
2
2
1
2
4
aTaT
aa
g
−
−
=
π
2
2
1
1
2
2
1
1
T
T
g
T
T
g
a
a
g
a
a
gg
g ∆
∂
∂
+∆
∂
∂
+∆
∂
∂
+∆
∂
∂
+∆
∂
∂
=∆ π
π
( )( ) ( )( )
( )
( )( ) ( )( )
( ) 22
2
2
21
2
1
2
2
21
2
11
2
21
2
1
2
12
2
2
21
2
1
21
2
1
2
2
2
21
2
11
2
8448
a
aTaT
aTaTaaaT
a
aTaT
aaTaTaTa
∆
−
−−−
+∆
−
−−−
=
ππππ
( )
( )
( )
( ) 22
2
2
21
2
1
2
2
2
1
2
11
12
2
2
21
2
1
2
2
2
1
2
11 4242
T
aTaT
aaaT
T
aTaT
aaaT
∆
−
−⋅
+∆
−
+−⋅
=
ππ

3
∑=
g
g
3
∑∆
=∆
g
g
Keterangan :
1t = 1T = Waktu Ayunan 50 I
2t = 2T = Waktu Ayunan 50 II
'
t = ∑ ±ayunan 5 menit
Perhitungan :
 Menghitung Pusat massa
Hasil perhitungan Angka pelaporan ( cm )
nilai ∆( delta )
Pusat massaA1
Pusat massaB1
Pusat massaA2
Pusat massaB2
Pusat massaA3
Pusat massaB3
10.4299
10.25029
9.711442
10.25029
9.980865
10.3401
0.04745
0.04745
0.04745
0.04745
0.04745
0.04745
(1,043 ± 0,005)10
(1,025 ± 0,005)10
(9,71 ± 0,05)
(1,025 ± 0,005)10
(9,98 ± 0,05)
(1,034 ± 0,005)10
 Menghitung 1a dan 2a
Hasil perhitungan Angka pelaporan ( cm )
nilai ∆( delta )
I a1
a2
47,6701
36,3497
0,09745
0,09745
(4,767 ± 0,010)10
(3,635 ± 0,010)10
II a1
a2
43,2886
41,1497
0,09745
0,09745
(4,329 ± 0,010)10
(4,115 ± 0,010)10
II
I
a1
a2
38,1191
36,1599
0,09745
0,09745
(3,812 ± 0,010)10
(3,616 ± 0,010)10
 Menghitung sementaraT
Hasil perhitungan Angka pelaporan ( s )
nilai ∆( delta )
Tsementara 1
Tsementara 2
Tsementara 3
Tsementara 4
Tsementara 5
Tsementara 6
1,63
1,48
1,56
1,57
1,505
1,502
0.001
0.001
0.001
0.001
0.001
0.001
(1,6300 ± 0,0010)
(1,4300 ± 0,0010)
(1,5600 ± 0,0010)
(1,5700 ± 0,0010)
(1,5050 ± 0,0010)
(1,5020 ± 0,0010)
 Menghitung jumlah ayunan
Hasil perhitungan Angka pelaporan (ayunan)
nilai ∆( delta )
jumlah ayunan 1
jumlah ayunan 2
jumlah ayunan 3
jumlah ayunan 4
jumlah ayunan 5
jumlah ayunan 6
112,2699
137,838
128,846
120,3822
131,561
131,158
0,3756
0,43097
0,4031
0,39515
0,41906
0,42045
(1,123 ± 0,0038)102
(1,378 ± 0,004)102
(1,289 ± 0,004)102
(1,204 ± 0,004)102
(1,316 ± 0,004)102
(1,312± 0,0031)102
 Menghitung telitiT
Hasil perhitungan Angka pelaporan (s)
nilai ∆( delta )
Tteliti 1
Tteliti 2
Tteliti 3
Tteliti 4
Tteliti 5
Tteliti 6
1,63
1,48
1,56
1,57
1,505
1,502
0,009907
0,008254
0,00876
0,009308
0,00859
0,008628
(1,630 ± 0,010)102
(1,480 ± 0,008)102
(1,560 ± 0,009)102
(1,570 ± 0,009)102
(1,505 ± 0,009)102
(1,502± 0,009)102
 Menghitung g
Hasil perhitungan Angka pelaporan (cm/s2
)
nilai ∆( delta )
g1
g2
g3
798,34
1820,158
1206,001
524,32
1194.549
1113,36
( 7,98 ± 5,24 )102
( 1,82 ± 1,19 )103
( 1,21 ± 1,11 )103
 Menghitung g
833,1274
3
001,1206158,182034,798
=
++
=g cm/s2
076,944
3
36,1113549,119432,524
=
++
=∆g cm/s2
Angka pelaporan = ( 1,3 ± 9,4 )103
cm/s2
VIII. TUGAS AKHIR
1. Apakah akibatnya bila simpangan terlalu besar ?
2. Terangkan mengapa titik A dan B tidak boleh setangkup ?
3. Hitunglah besar percepatan gravisi (g) untuk tiap pasang A dan B beserta
ketelitiannya.
4. Hitung harga g rata-rata.
5. Berilah sdikikit ulasan mengenai sebab-sebab kesalahan yang mungkin
terjadi.
Jawaban :
1. Karena bila simpangan terlalu besar maka tidak akan didapat sin θ ~ θ
sehingga gerak yang terjadi tidak memenuhi gerak harmonik sederhana.
2. Kemungkinan apabila setangkum maka nilai perioda atau waktunya akan
sama.
3. Sudah dilakukan di pengolahan data
4. Sudah dilakukan di pengolahan data
5. Kemungkinan penyebab kesalahan yang terjadi adalah :
 Simpangan terlalu besar
 Pada saat melakukan percobaan dan perhitungan menggunakan rumus,
penulis kurang teliti
 Penulis terlalu sering melakukan pembulatan yang akan mempengaruhi
nilai akhir dari pengolahan data.
VIII. ANALISA
Setelah melakukan percobaan diatas maka penulis dapat menganalisa beberapa
hal yaitu :
1. Pada pengolahan data Tsementara yang didapat sama dengan Tteliti. Hal ini
membuktikan bahwa waktu yang dihitung sudah tepat atau teliti. Hal ini
membuktikan percobaan yang dilakukan sudah sesuai dengan prosedur yang
baik.
2. Pada pengolahan data, ternyata terdapat hal yang aneh. Percepatan gravitasi ( g )
yang didapatkan sekitar 1274,833 cm/s2
atau sekitar 12,748 m/s2
. Padahal
berdasarkan teori yang didapat harusnya g = 9,8 m/s2
. Hal ini mungkin
disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut :
 Kesalahan dalam perhitungan yang dilakukan di pengolahan data yang
menyebabkan berbedanya hasil dengan teori.
 Adanya terlalu banyak pembulatan dalam pengolahan data.
 Simpangan bandul yang dilakukan saat percobaan terlalu besar atau
terlalu kecil.
IX. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan diatas, maka terdapat beberapa hal yang dapat
disimpulkan yaitu sebagai berikut :
1. Bandul fisis merupakan aplikasi dari ayunan sederhana
yang terdiri atas suatu bandul yang digantungkan pada sebuah batang . jika
bandul diberi sedikit simpangan kekiri atau kekanan dari posisi seimbangnya
dan kemudian dilepaskan, maka bandul akan bergerak bolak balik disekitar titik
keseimbangannya, gerakan bolak balik ini disebut gerak harmonik sederhana.
2. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu benda yang bergerak
harmonik sederhana adalah adanyasuatu gaya yang berusaha mengembalikan
benda kepada posisi seimbangnya.
3. Ayunan sederhana ini merupakan suatu metoda ederhana
yang cukup teliti untuk mengukur percepatan grafitasi bumi di suatu tempat.
4. Syarat bandul fisis ini dapat mengukur gravitasi adalah :
 Tali penggantung tidak bersifat elastis
 Bandul cukup kecil dan bentuknya sedemikian sehinggapengaruh
gesekan dengan udara dapat diabaikan.
 Simpangan yang diberikan cukup kecil, hal ini dapat diatasi dengan
mempergunakan tali penggantung yang cukup panjang.
X. DAFTAR PUSTAKA
Team.1980. Penuntun Praktikum Fisika. Bandung : Armico.
Team. 2004. Modul praktikum Fisika dasar. Bandung : Laboratorium Fisika Dasar
– ITENAS
Tyler,F., A Laboratory Manual of Physics ”, Edward Arnold, 1967.

More Related Content

PPTX
PPT FISIKA DINAMIKA ROTASI.pptx
PPT
BAHAN AJAR GERAK MELINGKAR.PPT
PPT
Gaya dan hukum newton
PPT
Dinamika rotasi
PPTX
Gerak Menggelinding
PPTX
Osilasi
DOCX
Jurnal fisika konstanta pegas
PPTX
Fisika dasar mekanika fluida
PPT FISIKA DINAMIKA ROTASI.pptx
BAHAN AJAR GERAK MELINGKAR.PPT
Gaya dan hukum newton
Dinamika rotasi
Gerak Menggelinding
Osilasi
Jurnal fisika konstanta pegas
Fisika dasar mekanika fluida

What's hot (20)

DOCX
Laporan fisika (bandul)
DOC
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
DOCX
Makalah bandul fisis
PDF
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
PDF
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
DOCX
Percobaan gerak jatuh bebas
PDF
Bab 3-struktur-kristal
DOCX
Pengertian gas ideal dan gas nyata
PDF
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel
DOCX
Laporan fisdas pesawat atwood
DOCX
kekentalan zat cair
DOC
laporan praktikum viskositas
DOCX
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
PDF
Fisika kuantum
PDF
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
PDF
Jurnal termokimia
PPTX
Osilasi fisika dasar 1
PDF
Pusat massa dan momentum
PDF
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
PPTX
Viskositas zat cair cara stokes
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Makalah bandul fisis
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum kirchoff
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
Percobaan gerak jatuh bebas
Bab 3-struktur-kristal
Pengertian gas ideal dan gas nyata
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul reversibel
Laporan fisdas pesawat atwood
kekentalan zat cair
laporan praktikum viskositas
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Fisika kuantum
1 b 59_utut muhammad_laporan akhir mi (momen inersia)
Jurnal termokimia
Osilasi fisika dasar 1
Pusat massa dan momentum
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
Viskositas zat cair cara stokes
Ad

Similar to Bandul Fisis (M5) (20)

PDF
Eksperimen soal ayunan fisis final
DOCX
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
PDF
Perc. 14 gerak harmonis sederhana2 bandul sederhana
DOCX
LKS ALat Peraga Bandul Fisis
PDF
FISIKA - AYUNAN SEDERHANA
DOCX
Elastisitas pegas
PDF
Laporan modulus puntir
DOC
Ayunan matematis-baru1
PPTX
MEKANIKA REKAYASA 3 METODE DISTRIBUSI MOMEN (CROSS)
DOCX
Laporan praktikum statistika
PPTX
Modul 4
PPTX
Modul 4
PDF
Osn 2006 teori (solusi)
DOCX
LAPORAN PRAKTIKUM GETARAN HARMONIK
PPTX
praktikum GLBB.pptx
PPTX
ppt bandul f10 .AL.pptxVHGHXFHXCHHCCGCCVGJ
PPTX
ppt bandul f10 .dave.pptxhxjhvVHXASDHVASJHVAVSHK
DOCX
Soal dan pembahasan fisika part 2
DOCX
Pesawat atwood
DOCX
2011 osnk fisika (tkunci)
Eksperimen soal ayunan fisis final
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
Perc. 14 gerak harmonis sederhana2 bandul sederhana
LKS ALat Peraga Bandul Fisis
FISIKA - AYUNAN SEDERHANA
Elastisitas pegas
Laporan modulus puntir
Ayunan matematis-baru1
MEKANIKA REKAYASA 3 METODE DISTRIBUSI MOMEN (CROSS)
Laporan praktikum statistika
Modul 4
Modul 4
Osn 2006 teori (solusi)
LAPORAN PRAKTIKUM GETARAN HARMONIK
praktikum GLBB.pptx
ppt bandul f10 .AL.pptxVHGHXFHXCHHCCGCCVGJ
ppt bandul f10 .dave.pptxhxjhvVHXASDHVASJHVAVSHK
Soal dan pembahasan fisika part 2
Pesawat atwood
2011 osnk fisika (tkunci)
Ad

More from GGM Spektafest (20)

DOC
Laporan Lensa dan Cermin
DOC
Polarisasi Prisma (O3)
DOC
Laporan Prisma (O2)
DOC
Laporan Rumus Rumus Lensa (O1)
DOC
Laporan Modulus Puntir (M4)
DOC
Laporan Tetapan Pegas dab Grafitas
DOC
Laporan Pesawat Atwood
DOC
Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)
DOC
Cover Fisika Dasar 1 ITENAS
DOC
Perpindahan panas dan distilasi sederhana
DOC
DOC
Hasil perhitungan Orifice Gas
DOC
Laporan Sedimentasi
DOC
Mixing - Pencampuran
DOC
Laporan penggilingan
DOC
Fluidisasi Gas
DOC
Fluidisasi Cair
DOC
Laporan filter press
DOC
Aliran Fluida 2
Laporan Lensa dan Cermin
Polarisasi Prisma (O3)
Laporan Prisma (O2)
Laporan Rumus Rumus Lensa (O1)
Laporan Modulus Puntir (M4)
Laporan Tetapan Pegas dab Grafitas
Laporan Pesawat Atwood
Pengukuran Dasar Pada Benda Padat (M1)
Cover Fisika Dasar 1 ITENAS
Perpindahan panas dan distilasi sederhana
Hasil perhitungan Orifice Gas
Laporan Sedimentasi
Mixing - Pencampuran
Laporan penggilingan
Fluidisasi Gas
Fluidisasi Cair
Laporan filter press
Aliran Fluida 2

Recently uploaded (20)

DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Rekayasa Kelas XII SMA Terbaru 2025
PDF
Konsep Dasar Nifas, Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah.pdf
PDF
Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 6 Kurikulum Merdeka
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Bahasa Inggris Kelas XII SMA Terbaru 2025
PPTX
MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx
PDF
Jurnal Kode Etik Guru Untuk Persyaratan PPG
PDF
Ilmu tentang pengembangan teknologi pembelajaran
PPTX
Sistem Pencernaan Manusia IPAS Presentasi Pendidikan Hijau Kuning Bingkai Ilu...
PPT
MATA KULIAH FILSAFAT ILMU ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PDF
MRT Tangguh, Indonesia Maju: Mewujudkan Transportasi Publik yang Aman, Nyaman...
PDF
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika Terapan_22 Agus 2025.pdf
DOCX
Modul Informatika 8 Bab 1, Kurikulum Merdeka
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Rekayasa Kelas 12 Terbaru 2025
PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PPTX
ppt_bola_basket_kelas x sma mata pelajaran pjok.pptx
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Pai & Bp Kelas 10 Terbaru 2025
PPTX
7 KEBIASAAN ANAK INDONESIA HEBAT.pptx xx
PPT
KOMITMEN MENULIS DI BLOG IGTIK PB PGRI.ppt
PDF
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PDF
12. KSP SD Runiah Makassar OK School.pdf
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Rekayasa Kelas XII SMA Terbaru 2025
Konsep Dasar Nifas, Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah.pdf
Modul Ajar Deep Learning Seni Rupa Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Bahasa Inggris Kelas XII SMA Terbaru 2025
MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx
Jurnal Kode Etik Guru Untuk Persyaratan PPG
Ilmu tentang pengembangan teknologi pembelajaran
Sistem Pencernaan Manusia IPAS Presentasi Pendidikan Hijau Kuning Bingkai Ilu...
MATA KULIAH FILSAFAT ILMU ADMINISTRASI PENDIDIKAN
MRT Tangguh, Indonesia Maju: Mewujudkan Transportasi Publik yang Aman, Nyaman...
Aminullah Assagaf_B34_Statistik Ekonometrika Terapan_22 Agus 2025.pdf
Modul Informatika 8 Bab 1, Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Rekayasa Kelas 12 Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 6 Kurikulum Merdeka
ppt_bola_basket_kelas x sma mata pelajaran pjok.pptx
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Pai & Bp Kelas 10 Terbaru 2025
7 KEBIASAAN ANAK INDONESIA HEBAT.pptx xx
KOMITMEN MENULIS DI BLOG IGTIK PB PGRI.ppt
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 6 Kurikulum Merdeka
12. KSP SD Runiah Makassar OK School.pdf

Bandul Fisis (M5)

  • 1. . . . A Xo C B L 1α 2α A B C Xo . Ket : T = kecil T I. MAKSUD 1. Mengenal sifat bandul fisis 2. Menentukan percepatan gravitasi II. ALAT-ALAT 1. Bandul fisis terdiri dari batang logam tegar dan bandul 2. Penggantung 3. Stopwatch 4. Mistar Gulung 5. Counter III.TEORI Bandul fisis adalah sebuah benda tegar yang ukurannya tidak boleh dianggap kecil dan dapat berayun (gambar 1). Gambar 1. Bagi bandul fisis berlaku : ag ka T ⋅ + = 22 2π .......................................................................................... (1) Dengan : T = periode atau waktu ayun k = radius girasi terhadap pusat massa Xo a = jarak pusat massa Xo ke poros ayunan
  • 2. Dengan mengambil A sebagai titik poros ayunan didapat waktu ayun T1, dan untuk b sebagi poros ayunan didapat T2. Bila T1 dan T2 digabung akan didapat : ( ) ( ) ( ) ( )       − − +      + + = 21 2 2 2 1 21 2 2 2 1 2 88 aa TT aa TT g π Suatu titik yang terletak pada garis AB dengan jarak 1 dari poros ayunan disebut pusat osilasi (garis Ab melalui pusat massa), bila [usat osilasi ini dipakai sebagai poros, maka didapat bandul fisis baru dengan T yang sama dengan semula. Jadi pusat osilasi conjugate dengan titik poros sepanjang garis AB, dengan harga T yang sama. Catatan tambahan : • Pusat massa adalah sebuah titik yang dapat dianggap merupakan konsentrasi seluruh massa sebuah benda. • Bandul fisis adalah benda yang bergerak harmonis sederhana yang massa batang penghubungnya tidak dapat diabaikan. • Benda tegar adalah benda yang tidak berubah volume / bentuknya jika diberi gaya dan memiliki tingkat kekakuan tinggi. • Perbedaan bandul fisis dan matematis adalah bandul fisis pusat massanya berubah dan massa batangnya diperhitungkan , sedangkan bandul matematis adalah bandul yang pusat massanya tetap dan massa batangnya tidak diperhitungkan. • Inersia ( kelembaman ) adalah Sifat suatu benda yang mempertahankan kedudukannya apabila diberi gaya. • Radius Girasi ( k ) adalah - jarak antara poros putaran benda dari suatu titik diaman seluruh massa benda seolah – olah berkumpul. - Akar kuadrat perbandingan momen kelembaman suatu benda tegar di sekitar sumbu terhadap massa benda. - Jarak pusat ayunan ke suatu titik fiktif dimana seolah – olah semua massa bandul terkumpul di titik tersebut.
  • 3. mgsin? mgcos? mg Xo ? ? IV. TUGAS PENDAHULUAN 1. Buktikan rumus (1) dan (2). 2. Mengapa simpangan tidak boleh terlalu besar? Jelaskan! 3. Bagaimana cara menentukan titik pusat massa (Xo) pada bandul fisis. Jawaban : 1. amgaF ⋅=⋅= θτ sin ≤≤θ maka θθ ≈sin amgIII Gp ⋅⋅=+=⋅= θαατ )( pI = inersia karena kondisi awal GI =Inersia karena perubahan αατ ⋅+=⋅⋅+⋅= )()( 2222 kamkmam αθ ⋅+=⋅⋅ )( 22 kamamg 22 ka ag + ⋅⋅ = θ α Perpindahan tA ωθ sin= Percepatan tA t ωω θ α sin2 2 2 −= ∂ ∂ = tA ka ag ωω θ α sin2 22 = + ⋅⋅ = tAtA ka ag ωωω sinsin 2 22 = + ⋅ 2 22 2 2       = + ⋅ = Tka ag π ω ag ka T ⋅ + = 22 2π ( Rumus 1 terbukti ) ag ka T ⋅ + = 22 2π         ⋅ + = 1 22 122 1 4 ag ka T π dan         ⋅ + = 2 22 222 2 4 ag ka T π ( )22 1 1 2 2 1 4 ka ag T + ⋅ = π ( )22 12 1 2 1 4 ka agT += ⋅ π 2 12 1 2 12 4 a agT k − ⋅ = π 2 22 2 2 22 12 1 2 1 44 a agT a agT − ⋅ =− ⋅ ππ 2 2 2 12 2 2 21 2 1 4 aa agTagT −= ⋅−⋅ π
  • 4. . . . A Xo C B L ( ) 2 2 2 12 2 2 21 2 1 4 aa gaTaT −= ⋅−⋅ π ( ) ( ) gaa aTaT 2 2 2 2 1 2 2 21 2 1 4 π = − ⋅−⋅ ( ) ( )( ) ( )( ) ( ) ( )( )2121 21 2 2 2 121 2121 2 2 21 2 1 2 4 2 1 4 aaaa aaTTaa aaaa aTaT g −+ +++− = −+ ⋅−⋅ = π ( ) ( ) ( ) ( )       − − +      + + = 21 2 2 2 1 21 2 2 2 1 2 88 aa TT aa TT g π ( rumus 2 terbukti ) 2. Karena bila simpangan terlalu besar maka gerak yang terjadi bukan gerak harmonik sehigga tidak memenuhi persamaan 3. Pusat massa ( oX ) = ∑ ∑ M M x pasakbandulgba Opasakbandulgba mm CXmABm + + + ⋅+⋅ = tan tan 2 1 V. PERCOBAAN YANG HARUS DILAKUKAN 1. Ukur panjang batang dari ujung satu ke ujung lainnya. 2. Pilihlah titik A sebagai titik poros ayunan. Ukur jarak titik A terhadap C (C adalah titik tengah beban/bandul pemberat) dan ujung atas ke titik poros. 3. Amati waktu ayunan penuh untuk n ayunan (n ditentukan oleh asisten). 4. Amati waktu yang diperlukan untuk n ayunan penuh, sekitar 5 menit (bisa lebih atau kurang dari 5 menit). 5. Amati lagi waktu ayunan penuh untuk n ayunan (n ditentukan asisten). 6. Pilihlah titik B (difihak lain dari C) sebagai titik gantung. Ukurlah jarak AB. (AB = a1 + a2, dimana a1 ≠ a2) 7. Lakukanlah langkah V.3 sampai V.5 untuk titik B.
  • 5. 8. Lakukanlah kembali langkah V.1 sampai V.6 untuk titik A dan B yang lain (ditentukan oleh asisten). 9. Massa batang = 0,53 kg, massa bandul (2 bh) = 4,6 kg, massa perak = 0,07 kg. Catatan a. Cara menghitung T dengan teliti, missal n = 50 ayunan. Pengamatan dan langkah V.3 = 81.3 detik V.4 = 300,9 detik V.5 = 82,0 detik Maka Tsementara = 5050 0,823,81 + + =1,633 detik Jadi dalam 300,9 detik ada 300,9 / 1,633 = 184,26 ayunan Tteliti = 300,9 / 184 = 1,635 detik (untuk menghitung Tteliti jumlah ayunan harus dalam bilangan bulat). b. Pilihlah titik A dan B tidak sepihak dan tidak setangkup. Bila A dekat dengan C maka B harus jauh. c. Jangan membuat simpangan terlalu besar. d. Batang logam dan bandul pemberat dianggap homogen. Tabel data pengamatan Panjang batang = ( ± ) m Massa bandul + pasak = ( ± ) kg Massa batang = ( ± ) kg Poros Waktu 50 ayunan I Jumlah ayunan ± 5 menit Waktu 50 ayunan II AC = BC = VI. DATA PENGAMATAN 1. Data Ruang Keadaan Tekanan ( cmHg ) Suhu ( ˚C ) Kelembaban ( % ) Awal Percobaan ( 6,8300 ± 0,0005 ) 10 ( 2,40 ± 0,05 ) 10 ( 6,30 ± 0,05 ) 10 Akhir Percobaan ( 6,8700 ± 0,0005 ) 10 ( 2,50 ± 0,05 ) 10 ( 6,80 ± 0,05 ) 10
  • 6. 2. Data Percobaan Diketahui dari modul : =gbam tan 530 gr, 4670=+pasakbandulm gr, Panjang batang ( L ) = ( 1,0950 ± 0,0005 ) 102 cm 1. Titik gantung lubang pertama Panjang ( cm ) Waktu Ayunan 50 I ( s ) ∑ ±ayunan 5 menit ( ayunan ) Waktu Ayunan 50 II ( s ) A1C A1XoA B1C B1XoB = (6,350 ± 0,005)10 = (5,810 ± 0,005)10 = (4,660 ± 0,005)10 = (4,140 ± 0,005)10 (8,200 ± 0,005)10 (7,490 ± 0,005)10 (1,830 ± 0,005)102 (2,040 ± 0,005)102 (8,100 ± 0,005)10 (7,310 ± 0,005)10 2. Titik gantung lubang kedua Panjang ( cm ) Waktu Ayunan 50 I ( s ) ∑ ±ayunan 5 menit ( ayunan ) Waktu Ayunan 50 II ( s ) A2C A2XoA B2C B2XoB = (5,760 ± 0,005)10 = (5,300 ± 0,005)10 = (5,140 ± 0,005)10 = (4,620 ± 0,005)10 (7,800 ± 0,005)10 (7,840 ± 0,005)10 (2,010 ± 0,005)102 (1,890 ± 0,005)102 (7,800 ± 0,005)10 (7,860 ± 0,005)10 3. Titik gantung lubang ketiga Panjang ( cm ) Waktu Ayunan 50 I ( s ) ∑ ±ayunan 5 menit ( ayunan ) Waktu Ayunan 50 II ( s ) A3C A3XoA B3C B3XoB = (5,30 ± 0,005)10 = (4,810 ± 0,005)10 = (4,650 ± 0,005)10 = (4,120 ± 0,005)10 (7,520 ± 0,005)10 (7,600 ± 0,005)10 (1,980 ± 0,005)102 (1,970 ± 0,005)102 (7,530 ± 0,005)10 (7,420 ± 0,005)10
  • 7. VII. PENGOLAHAN DATA Rumus – rumus yang digunakan :  Pusat massan pasakbandulgba Onpasakbandulgba mm CXmLm + + + ⋅+⋅ = tan tan 2 1 pasakbandul pasakbandul onon gba gba on on m m X L L X m m X X + + ∆ ∂ ∂ +∆ ∂ ∂ +∆ ∂ ∂ =∆ tan tan L mm m CX CX X L L X CX CX X pasakbandulgba gba n n onon n n on ∆ + =∆ ∂ ∂ +∆ ∂ ∂ =∆ ∂ ∂ + +tan tan 0 0 0 0 ) 2 1( CX mm m n pasakbandulgba pasakbandul 0 tan )( ∆ + + + +  An AXPusatmassaa 01 −= A A n n AX AX a pusatmassa pusatmassa a a 0 0 11 1 ∆ ∂ ∂ +∆ ∂ ∂ =∆ An AXpusatmassa 0∆+∆= BCPusatmassaa n −=2 BC BC a pusatmassa pusatmassa a a n n ∆ ∂ ∂ +∆ ∂ ∂ =∆ 22 2 BCpusatmassan ∆+∆=  5050 21 + + = tt Tsementara 212 2 1 1 5050 1 5050 1 ttt t T t t T T sementarasementara sementara ∆ + +∆ + =∆ ∂ ∂ +∆ ∂ ∂ =∆  sementaraT t anjumlahayun ' = sementara sementara T T anjumlahayun t t anjumlahayun anjumlahayun ∆ ∂ ∂ +∆ ∂ ∂ =∆ ' ' sementara sementarasementara T T t t T ∆+∆= 2 ' '1
  • 8.  anjumlahayun t Tteliti ' = anjumlahayun anjumlahayun T t t T T telititeliti teliti ∆ ∂ ∂ +∆ ∂ ∂ =∆ ' ' anjumlahayun anjumlahayun t t anjumlahayun ∆+∆= 2 ' '1  ( ) 2 2 21 2 1 2 2 2 1 2 4 aTaT aa g − − = π 2 2 1 1 2 2 1 1 T T g T T g a a g a a gg g ∆ ∂ ∂ +∆ ∂ ∂ +∆ ∂ ∂ +∆ ∂ ∂ +∆ ∂ ∂ =∆ π π ( )( ) ( )( ) ( ) ( )( ) ( )( ) ( ) 22 2 2 21 2 1 2 2 21 2 11 2 21 2 1 2 12 2 2 21 2 1 21 2 1 2 2 2 21 2 11 2 8448 a aTaT aTaTaaaT a aTaT aaTaTaTa ∆ − −−− +∆ − −−− = ππππ ( ) ( ) ( ) ( ) 22 2 2 21 2 1 2 2 2 1 2 11 12 2 2 21 2 1 2 2 2 1 2 11 4242 T aTaT aaaT T aTaT aaaT ∆ − −⋅ +∆ − +−⋅ = ππ  3 ∑= g g 3 ∑∆ =∆ g g Keterangan : 1t = 1T = Waktu Ayunan 50 I 2t = 2T = Waktu Ayunan 50 II ' t = ∑ ±ayunan 5 menit Perhitungan :  Menghitung Pusat massa
  • 9. Hasil perhitungan Angka pelaporan ( cm ) nilai ∆( delta ) Pusat massaA1 Pusat massaB1 Pusat massaA2 Pusat massaB2 Pusat massaA3 Pusat massaB3 10.4299 10.25029 9.711442 10.25029 9.980865 10.3401 0.04745 0.04745 0.04745 0.04745 0.04745 0.04745 (1,043 ± 0,005)10 (1,025 ± 0,005)10 (9,71 ± 0,05) (1,025 ± 0,005)10 (9,98 ± 0,05) (1,034 ± 0,005)10  Menghitung 1a dan 2a Hasil perhitungan Angka pelaporan ( cm ) nilai ∆( delta ) I a1 a2 47,6701 36,3497 0,09745 0,09745 (4,767 ± 0,010)10 (3,635 ± 0,010)10 II a1 a2 43,2886 41,1497 0,09745 0,09745 (4,329 ± 0,010)10 (4,115 ± 0,010)10 II I a1 a2 38,1191 36,1599 0,09745 0,09745 (3,812 ± 0,010)10 (3,616 ± 0,010)10  Menghitung sementaraT Hasil perhitungan Angka pelaporan ( s ) nilai ∆( delta ) Tsementara 1 Tsementara 2 Tsementara 3 Tsementara 4 Tsementara 5 Tsementara 6 1,63 1,48 1,56 1,57 1,505 1,502 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 0.001 (1,6300 ± 0,0010) (1,4300 ± 0,0010) (1,5600 ± 0,0010) (1,5700 ± 0,0010) (1,5050 ± 0,0010) (1,5020 ± 0,0010)  Menghitung jumlah ayunan Hasil perhitungan Angka pelaporan (ayunan) nilai ∆( delta )
  • 10. jumlah ayunan 1 jumlah ayunan 2 jumlah ayunan 3 jumlah ayunan 4 jumlah ayunan 5 jumlah ayunan 6 112,2699 137,838 128,846 120,3822 131,561 131,158 0,3756 0,43097 0,4031 0,39515 0,41906 0,42045 (1,123 ± 0,0038)102 (1,378 ± 0,004)102 (1,289 ± 0,004)102 (1,204 ± 0,004)102 (1,316 ± 0,004)102 (1,312± 0,0031)102  Menghitung telitiT Hasil perhitungan Angka pelaporan (s) nilai ∆( delta ) Tteliti 1 Tteliti 2 Tteliti 3 Tteliti 4 Tteliti 5 Tteliti 6 1,63 1,48 1,56 1,57 1,505 1,502 0,009907 0,008254 0,00876 0,009308 0,00859 0,008628 (1,630 ± 0,010)102 (1,480 ± 0,008)102 (1,560 ± 0,009)102 (1,570 ± 0,009)102 (1,505 ± 0,009)102 (1,502± 0,009)102  Menghitung g Hasil perhitungan Angka pelaporan (cm/s2 ) nilai ∆( delta ) g1 g2 g3 798,34 1820,158 1206,001 524,32 1194.549 1113,36 ( 7,98 ± 5,24 )102 ( 1,82 ± 1,19 )103 ( 1,21 ± 1,11 )103  Menghitung g 833,1274 3 001,1206158,182034,798 = ++ =g cm/s2 076,944 3 36,1113549,119432,524 = ++ =∆g cm/s2 Angka pelaporan = ( 1,3 ± 9,4 )103 cm/s2 VIII. TUGAS AKHIR
  • 11. 1. Apakah akibatnya bila simpangan terlalu besar ? 2. Terangkan mengapa titik A dan B tidak boleh setangkup ? 3. Hitunglah besar percepatan gravisi (g) untuk tiap pasang A dan B beserta ketelitiannya. 4. Hitung harga g rata-rata. 5. Berilah sdikikit ulasan mengenai sebab-sebab kesalahan yang mungkin terjadi. Jawaban : 1. Karena bila simpangan terlalu besar maka tidak akan didapat sin θ ~ θ sehingga gerak yang terjadi tidak memenuhi gerak harmonik sederhana. 2. Kemungkinan apabila setangkum maka nilai perioda atau waktunya akan sama. 3. Sudah dilakukan di pengolahan data 4. Sudah dilakukan di pengolahan data 5. Kemungkinan penyebab kesalahan yang terjadi adalah :  Simpangan terlalu besar  Pada saat melakukan percobaan dan perhitungan menggunakan rumus, penulis kurang teliti  Penulis terlalu sering melakukan pembulatan yang akan mempengaruhi nilai akhir dari pengolahan data. VIII. ANALISA Setelah melakukan percobaan diatas maka penulis dapat menganalisa beberapa hal yaitu : 1. Pada pengolahan data Tsementara yang didapat sama dengan Tteliti. Hal ini membuktikan bahwa waktu yang dihitung sudah tepat atau teliti. Hal ini membuktikan percobaan yang dilakukan sudah sesuai dengan prosedur yang baik. 2. Pada pengolahan data, ternyata terdapat hal yang aneh. Percepatan gravitasi ( g ) yang didapatkan sekitar 1274,833 cm/s2 atau sekitar 12,748 m/s2 . Padahal
  • 12. berdasarkan teori yang didapat harusnya g = 9,8 m/s2 . Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut :  Kesalahan dalam perhitungan yang dilakukan di pengolahan data yang menyebabkan berbedanya hasil dengan teori.  Adanya terlalu banyak pembulatan dalam pengolahan data.  Simpangan bandul yang dilakukan saat percobaan terlalu besar atau terlalu kecil. IX. KESIMPULAN Setelah melakukan percobaan diatas, maka terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan yaitu sebagai berikut : 1. Bandul fisis merupakan aplikasi dari ayunan sederhana yang terdiri atas suatu bandul yang digantungkan pada sebuah batang . jika bandul diberi sedikit simpangan kekiri atau kekanan dari posisi seimbangnya dan kemudian dilepaskan, maka bandul akan bergerak bolak balik disekitar titik keseimbangannya, gerakan bolak balik ini disebut gerak harmonik sederhana. 2. Syarat yang harus dipenuhi oleh suatu benda yang bergerak harmonik sederhana adalah adanyasuatu gaya yang berusaha mengembalikan benda kepada posisi seimbangnya. 3. Ayunan sederhana ini merupakan suatu metoda ederhana yang cukup teliti untuk mengukur percepatan grafitasi bumi di suatu tempat. 4. Syarat bandul fisis ini dapat mengukur gravitasi adalah :  Tali penggantung tidak bersifat elastis  Bandul cukup kecil dan bentuknya sedemikian sehinggapengaruh gesekan dengan udara dapat diabaikan.  Simpangan yang diberikan cukup kecil, hal ini dapat diatasi dengan mempergunakan tali penggantung yang cukup panjang. X. DAFTAR PUSTAKA Team.1980. Penuntun Praktikum Fisika. Bandung : Armico. Team. 2004. Modul praktikum Fisika dasar. Bandung : Laboratorium Fisika Dasar – ITENAS
  • 13. Tyler,F., A Laboratory Manual of Physics ”, Edward Arnold, 1967.