SlideShare a Scribd company logo
1
2 
DAFTAR ISI 
1. Instalasi Windows Server 2003 …………………………………………….. 3 
2. Instalasi Active Directory ………………………………………………………. 16 
3. User dan Organizational Unit Management …………………………. 29 
4. Policy Windows Server 2003 …………………………………………………. 42 
5. Disk Management ………………………………………………………………….. 82 
6. Windows Server 2003 Tools 
a. Group Policy Management Console (GPMC) ………………….. 92 
b. UserLock 3.0 ………………………………………………………………….. 97 
c. Dameware ………………………………………………………………………. 109 
7. Dokumentasi Shutdown.exe …………………………………………………. 113 
8. Dokumentasi Rename Domain ………………………………………………. 144
3 
Installation 
1. Instalasi Windows 2003 Server 
Tabel dibawah ini merupakan spesifikasi hardware minimum yang dibutuhkan untuk 
menginstall Windows Server 2003. 
Versi 2003 CPU RAM Max RAM Prosesor Cluster 
Web Edition 550 Mhz 256 Mb 2 Gb 1 s/d 2 Tidak 
Standard Edition 550 Mhz 256 Mb 4 Gb 1 s/d 2 Tidak 
Enterprise Edition 733 Mhz 256 Mb 32 s/d 64 Gb* 8 4 
Datacenter 
Edition 
733 Mhz 1 Gb 64 s/d 512 Gb* 8 s/d 32 8 s/d 32 
Bila spesifikasi hardware tersebut telah dipenuhi, maka kita siap menginstall sistem 
operasi ini. 
a. Settinglah BIOS anda agar pertama kali booting ke CDRom, setelah itu masukkan CD 
Windows Server 2003. 
b. Setelah itu akan muncul tampilan seperti ini :
Gambar di atas merupakan suatu pernyataan perjanjian, tekan tombol F8 bila kita 
telah selesai membaca atau menyetujui isi perjanjian tersebut. 
4
5 
c. Berikutnya kita akan memilih partisi untuk menjadi tempat file sistem dari Windows 
Server 2003. 
d. Gambar dibawah ini merupakan pilihan format untuk sistem operasi yang akan di 
install. Dalam hal ini sebaiknya anda memilih untuk memformat dengan file system 
NTFS. Karena apabila kita memformat dengan file sistem FAT maka kita tidak dapat 
menginstall active directory.
6 
Selanjutnya Windows akan mengcopy file systemnya ke harddisk dan akan mulai 
menginstall.
7 
e. Pada saat anda menginstall anda akan diminta untuk mensetting Regional and 
Language Options.
8 
f. Lalu anda akan diminta untuk mengisi nama anda dan organisasi tempat anda 
menginstall.
9 
g. Setelah itu anda diminta untuk mengisi product key atau serial number dari cd 
instalasi windows 2003 server.
10 
h. Proses instalasi seperti pada gambar dibawah ini meminta anda untuk memilih mode 
lisensi bagi server anda. 
Lisensi Per Server artinya bila anda mempunyai sepuluh server dengan satu user 
maka anda membutuhkan sepuluh lisensi untuk melakukan koneksi ke masing-masing 
server. 
Lisensi Per User artinya bila anda mempunyai sepuluh server dengan satu user maka 
anda hanya membutuhkan satu lisensi untuk melakukan koneksi ke masing-masing 
server.
11 
i. Setelah memilih mode lisensi anda diharuskan untuk mengisi nama komputer dan 
password administrator. 
Setelah mengklik tombol next anda pasti terkejut ketika muncul peringatan untuk 
pemilihan huruf pada password administrator. Peringatan ini bermaksud agar anda 
berhati-hati pada pemilihan kata pada password administrator karena administrator 
merupakan user yang mempunyai hak yang istimewa.
12 
j. Selanjutnya anda akan diminta untuk mensetting tanggal, waktu dan zona waktu 
ditempat anda berada.
13 
k. Proses selanjutnya adalah mensetting pilihan networking.
14 
l. Kemudian kita akan diminta untuk memilih apakah computer kita akan membuat 
workgroup atau akan menjadi member dari suatu domain.
15 
m. Selesailah proses penginstallan windows 2003 server.
16 
Active Directory 
1. Untuk menginstall active directory pada windows 2003 server, anda cukup dengan 
mengetikkan 
DCPROMO pada menu Run
17 
2. Lalu akan muncul kotak dialog yang bernama Active Directory Installation Wizard
18 
3. Windows akan meminta anda untuk memilih tipe domain controller. 
Pada bagian ini anda ditanyakan apakah server anda ini akan menjadi domain 
controller di domain yang baru atau menjadi domain controller tambahan di domain 
yang sudah ada. 
Maksud dari : 
a. Additional domain controller for an existing domain adalah windows akan 
membuat tambahan domain controller di domain yang sudah ada. 
Yang perlu diperhatikan dalam memilih pilihan ini adalah : 
1) Windows akan menghapus account local yang ada di server anda 
2) Semua kunci kriptografi akan dihapus maka itu sebelum anda memilih 
pilihan ini semua kunci kriptografi harus sudah di export. 
3) Semua data yant ter-enkripsi harus sudah di-dekripsi atau tidak akan 
dapat diakses kembali untuk selama-lamanya.
19 
4. Setelah itu akan muncul pilihan untuk memilih tipe domain 
Maksud dari : 
a. Domain in a new forest adalah windows akan membuat domain baru di 
lingkungan yang baru 
b. Child Domain in an Existing Tree adalah windows akan membuat anak dari 
suatu domain. Misal: anda dapat menciptakan domain bernama 
adp1.labkom.bl.ac.id dibawah dari domain labkom.fti.bl.ac.id 
c. Domain tree in an existing forest adalah windows akan membuat suatu 
domain baru di lingkungan yang sudah ada.
5. Selanjutnya Windows akan menanyakan apakah anda ingin mengkonfigurasi atau 
20 
menginstall DNS (Domain Name System). 
Maksud dari : 
a. Yes, I will congambar diatas the DNS client adalah windows hanya akan 
mengkonfigurasi DNS client yang ada di komputer(server) lain. Hal ini dapat 
anda lakukan bila anda telah melakukan trust antar server. 
b. No, just install and congambar diatas DNS on this computer adalah 
windows akan menginstall dan mengkonfigurasi DNS di komputer server anda.
6. Setelah itu Windows akan meminta anda untuk memberikan nama bagi domain anda. 
21
7. Selanjutnya windows akan meminta anda untuk memberi nama Netbios(Network 
22 
Basic Input Output System). 
NetBIOS digunakan untuk komunikasi diantara dua mesin, sebuah nama 
service disiapkan (reserved) oleh NetBIOS. Hal ini membuat mesin-mesin 
tersebut dapat berhubungan ke jaringan dan menentukan sendiri nama-nama mesin 
tersebut (mesin-mesin yang menjalankan NetBIOS tersebut).
8. Setelah memberi nama NetBIOS, Windows akan meminta anda untuk memasukkan 
23 
path untuk menyimpan database dan log file dari active directory.
24 
9. Windows akan meminta anda untuk memberi path untuk folder sysvol. 
Sysvol berguna untuk berguna untuk menyimpan hasil duplikasi dari file 
public domain contohnya: seperti informasi mengenai group policy.
25 
10.Selanjutnya anda harus memilih permission untuk objek user dan group. 
Maksud dari : 
a. Permissions compatible with pre-Windows 2000 server operating 
systems adalah permission yang ada di server akan kompatibel untuk 
operating system dibawah Windows 2000 server. 
b. Permissions compatible only with Windows 2000 or Windows .Net server 
operating systems adalah bila anda menjalankan permission atau program 
server pada Windows 2000 atau Windows . Net server.
11.Windows akan meminta anda untuk memasukkan password administrator yang akan 
26 
digunakan bila server dimulai dari Directory Services Restore Mode.
27 
12.Setelah itu Windows akan mulai menginstall Active Directory.
28 
13.Selesailah penginstallan Active Directory
29 
User Management 
Di dalam windows Server 2003 kita dapat membuat user baru dengan cara : 
1. Klik Start, pilih All program lalu Administrative Tools dan Active Directory 
Users and Computer.
30
31 
2. Setelah langkah pertama dijalankan akan muncul kotak dialog baru seperti pada 
gambar diatas. 
3. Sebelum kita Membuat User kita Membuat Organizational Unit untuk 
memudahkan kita dalam memanajemen user-user yang akan kita manage,dengan 
catatan apabila kita memanage banyak user . kita dapat membuat sebuah OU 
dengan cara : 
4. Klik kanan domain pada sebelah kiri kotak dialog atau klik kanan pada daerah 
kotak dialog sebelah kanan yang kosong , seperti pada gambar diatas.
5. Setelah itu Tampil kotak dialog baru New Object- Organizational Unit disini kita 
32 
akan membuat OU didalam Domain batman.robin.net dengan nama Mahasiswa 
lalu OK. Lihat gambar diatas.
33 
6. Kita Dapat Melihat OU baru yang telah kita buat didalam Domain dengan nama 
Mahasiswa lihat gambar diatas.
7. Setelah kita membuat OU kita dapat memulai membuat user yang akan kita buat. 
8. Klik kanan OU yang telah kita buat, lalu New and User, lihat gambar gambar 
34 
diatas.
35 
9. Setelah itu akan muncul kotak dialog New Object-User disini kita akan 
dipersilakan untuk memberikan nama user baru yang akan kita buat serta nama 
user untuk login ke windows server 2003 , sekarang kita akan memberikan nama 
user Batman VS Robin serta nama login Kendedes bila sudah kita klik Next, lihat 
gambar diatas.
10. Akan muncul kotak dialog kita dapat menset setting password user. Dan lalu 
mempunyai beberapa pilihan waktu log-on User must change password at 
next logon.jadi kita harus mengganti password setiap kali log-on, User cannot 
change password jadi user tidak dapat mengubah passwordnya, Password 
never expire jadi Password tidak pernah Basi berlaku terus di Labkom UBL 
memakai pilihan yang ini karena mahasiswa dapat merubah password mereka 
sesuai keinginannya. Lihat gambar gambar diatas. 
36
37
11. Sekarang kita akan melihat ringkasan dari langkah-langkah yang kita pilih dalam 
pembuatan user, apabila kita sudah yakin kita dapat menekan tombol Next yang 
menandakan bahwa kita telah selesai membuat sebuah user, lihat gambar diatas. 
38 
12. Kita telah dapat melihat user yang kita buat dengan nama Batman VS Robin 
dalam OU Mahasiswa, ini berarti kita telah berhasil membuat sebuah user . Lihat 
gambar gambar diatas.
39 
Pembuatan User dengan AddUsers.Exe 
1. Buatlah sebuah file ber extention txt atau dat 
2. kemudian di dalam file tersebut dengan aturan sbb:
40 
[Aturan] 
[Users] 
Nama user , Nama lengkap, 
Password,Description,HomeDrive,Homepath,Profile,Script 
[Global] 
Global Group Name, Comment, UserName, ... 
[Local] 
Local Group Name, Comment>, UserName, ... 
[Contoh Buat user Local] 
[Users] 
ano,Sukarno,GantengMan ,Mahasiswa Budiluhur,H:,d:anoano,, 
jenal,Zhainal,hehe,Mahasiswa Budiluhir,H:,d:anojenal,, 
[Local] 
Mahasiswa,,ano,jenal 
[Contoh Buat user Global ] 
[Users] 
ano,Sukarno,AnoGanteng,Mahasiswa Budiluhur,H:,acecooperano,, 
jenal,Zhainal,hehe,Mahasiswa Budiluhir,H:,acecooperjenal,, 
[Global] 
TA,,ano,jenal
Keterangan : 
Dari srcript yang anda buat diatas akan di buat 2 buah users (ano dan jenal ) dan juga 
akan terbuat sebuah Group (Mahasiswa), dan dua users yang telah di buat di atas akan 
menjadi member dari group Mahasiswa. 
41 
3. Langkah yang ke tiga ini adalah menjalankan program addusers.exe dengan script 
yang kita buat : 
AddUsers {/c|/d{:u}|/e} filename [/s:x] [/?] 
[namaKomputer |namaDomain] [/p:{l|c|e|d}] 
Konfigurasi untuk /p: 
l - Users do not have to change passwords at next logon. 
c - Users cannot change passwords. 
e - Passwords never expire. (implies l option) 
d - Accounts disabled. 
Contoh cara menjalankan : 
ADDUSERS.EXE /C test.txt /P:ed 
4. Jadi ini lah cara untuk membuat user secara scripting dengan bantuan 
addusers.exe,dan sedikit tips dan trik untuk kemudahan 
trik: akan lebih baik lagi kalau menjalankan scriptnya dengan membuat 
Autoexec.bat ”
42 
Policy 
1. HIGH SECURITY LEVEL 
a. CONTROL PANEL
43 
1) Display 
a) Remove Display in Control Panel 
Settingan ini berguna untuk mendisable pilihan display yang ada di control panel. 
b) Prevent Changing Wallpaper 
Settingan ini berguna untuk mencegah user untuk mengganti atau menambah 
wallpaper. 
c) Selain dari settingan diatas windows juga mengatur beberapa policy, antara lain: 
(1) Prohibit Access to the Control Panel 
Settingan ini berguna untuk mencegah user mengakses control panel. 
(2) Force Classic Control Panel Style
Settingan ini berguna untuk membuat default dari tampilan control panel 
menjadi classic. 
44 
b. WINDOWS COMPONENTS 
1) Internet Explorer
45 
a) Disable changing accessibility setting properties 
Dengan mengaktifkan policy ini, user tidak dapat merubah tab General pada 
Internet Options. 
b) Disable Internet Connection Wizard Properties 
Dengan mengenable settingan ini, user tidak dapat merubah properti dari 
Internet Connection Wizard pada pilihan Setup di tab Connection pada Internet 
Options. 
c) Disable changing Connection Settings Properties
Dengan mengenable settingan ini, user tidak dapat merubah Connection 
settings pada menu Internet options 
46 
d) Disable changing proxy settings 
Dengan mengenable settingan ini, user tidak dapat merubah settingan proxy 
pada tab Connections yang ada di Internet Options. 
e) Disable changing Automatic Configuration settings Properties 
Dengan mengenable settingan ini, user tidak dapat merubah settingan 
Automatic Configuration yang ada Lan Settings pada Internet Options. 
f) Disable changing ratings settings Properties 
Dengan mengenable settingan ini, user tidak dapat merubah settingan rating 
di Content Advisor pada Internet Options. 
g) Congambar diatas Outlook Express Properties 
Dengan mendisable settingan ini, user tidak dapat merubah konfigurasi 
Outlook Express. 
h) Congambar diatas Media Explorer Bar Properties 
Dengan mendisable settingan ini, user tidak dapat merubah konfigurasi Media 
Bar. 
2) Terminal Service
47 
(1) Sessions 
(a) Terminate session when the limits are reached 
Dengan mengenable settingan ini, maka apabila user melakukan remote 
terhadap user tetapi session telah penuh maka session tersebut akan diputus. 
3) Windows Messenger
48 
a) Do not allow Windows Messenger to be run 
Dengan mengenable settingan ini user tidak dapat menjalankan Windows 
Messenger. 
b) Do not automatically start Windows Messenger initially Properties 
Dengan mengenable settingan ini, Windows tidak akan menjalankan Windows 
Messenger pada saat user logon ke Windows.
49 
c.DESKTOP
50 
1) Active Desktop 
a) Enable Active Desktop 
Dengan mendisable settingan ini, user tidak dapat dapat merubah setttingan 
policy ini. Active Desktop adalah settingan desktop yang dapat dirubah oleh user 
sesuai kehendaknya (active). 
b) Disable Active Desktop 
Dengan mengenable settingan ini, user tidak dapat dapat merubah setttingan 
policy ini. 
c) Disable All Items 
Dengan mengenable settingan ini, active desktop menyembunyikan isinya dan 
mencegah user untuk menambah isi dari Active Desktop.
51 
d) Prohibit changes 
Dengan mengenable settingan ini, user tidak dapat merubah konfigurasi active 
desktop. Diserver ini didisable 
e) Prohibit Adding Items 
Dengan mengenable settingan ini, user tidak dapat menambah web content ke 
active desktop. 
f) Active Desktop Wallpaper 
Dengan mendisable settingan ini, maka user tidak dapat melakukan perubahan 
pada Desktop Wallpaper 
g) Allow only bitmapped wallpaper 
Dengan memilih settingan ini, user bebas untuk memilih image untuk wallpaper 
yang berupa file berekstension .bmp. 
Selain dari settingan diatas, masih ada settingan yang lainnya, antara lain : 
h) Hide and disable all items on the desktop 
Dengan mengenable settingan ini, isi desktop windows akan disembunyikan atau 
didisable, seperti : shortcut, my computer, dll.
52 
d. START MENU 
1) Remove My Pictures icon from Start Menu 
Dengan mendisable settingan ini, maka Windows akan menghilangkan icon My 
Pictures dari Start Menu. 
2) Force classic Start Menu 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan memaksa system untuk 
menggunakan Start Menu bertype classic.
53 
e.SYSTEM 
1) Group Policy 
a) Disallow Interactive Users from generating Resultant Set of Policy data
54 
2) Logon 
a) Run these programs at user logon 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menjalankan suatu 
program sesaat setelah user logon.
55 
b) Disamping settingan di atas, masih terdapat beberapa settingan : 
(1) Don't display the Getting Started welcome screen at logon 
Dengan mengenable settingan ini,maka Windows tidak akan menampilkan layar 
Welcome saat logon. 
(2) Prevent Access to Registry Editing Tools 
Dengan mengenable settingan ini, maka user tidak dapat menjalankan tools 
yang dapat mengakses registry. 
(3) Don't run specified Windows applications 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan melarang program yang 
terdapat di list program. Contoh : taskmgr.exe, regedit.exe, dll.
56 
(4) Windows Automatic Updates 
Dengan mendisable settingan ini, maka user tidak dapat menggunakan fasilitas 
Automatic Updates.
57 
2 RUANGAN SECURITY 
a. WINDOWS COMPONENTS 
1) Internet Explorer 
a) Internet Control Panel 
(1) Disable the Security page 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan mendisable/ 
membuang tab Security pada menu Internet Options. 
(2) Disable the Connections page 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan mendisable/ membuang 
tab Connections pada menu Internet Options. 
b) Offline Pages
58 
(1) Disable adding channels 
Dengan mengenable settingan ini maka user tidak dapat menambah channel di 
Internet Explorer. Channel adalah website yang secara otomatis mengupdate 
komputer, berdasarkan jadwal yang ditetapkan oleh provider(penyedia) 
channel. Maksudnya untuk apa ? 
(2) Disable adding schedules for offline pages 
Dengan mengenable settingan ini maka user tidak dapat menambah jadwal 
untuk mengupdate halaman web yang offline. Dengan settingan ini maka pada 
check box Make Available Offline yang terdapat di dialog box di The Add Favorite 
akan menjadi tidak aktif.
Disamping settingan di atas masih ada beberapa settingan : 
59 
(1) Disable caching of Auto-Proxy scripts 
Dengan mengenable settingan ini maka Windows akan mendisable settingan 
proxy dengan menggunakan script. 
(2) Disable changing Temporary Internet files settings 
Dengan mengenable settingan ini maka Windows akan mendisable perubahan 
untuk settingan Temporary Internet files. 
(3) Disable changing history settings 
Dengan mengenable settingan ini maka Windows akan mendisable perubahan 
untuk settingan History.
60 
(4) Disable Internet Connection Wizard 
Dengan mengenable settingan ini maka Windows akan mendisable fasilitas 
untuk membuat/merubah koneksi Internet (Internet Connection Wizard). 
(5) Disable changing connection settings 
Dengan mengenable settingan ini maka user tidak dapat merubah settingan 
pada koneksi ke jaringan. 
(6) Disable changing proxy settings 
Dengan mengenable settingan ini maka user tidak dapat merubah settingan 
pada proxy. 
(7) Disable changing Automatic Configuration settings 
Dengan mengenable settingan ini maka user tidak dapat merubah settingan 
Automatic Configuration di IE itu yang mana ? 
(8) Do not allow AutoComplete to save passwords 
Dengan mengenable settingan ini maka user tidak diperbolehkan untuk 
menggunakan fasilitas menyimpan password pada halaman web.
61 
2) Help and Support 
a) Do not allow Did you know content to appear 
Dengan mengenable settingan ini maka Windows tidak akan menampilkan Did 
You Know.
62 
3) Windows Explorer 
a) Turn on Classic Shell 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows tidak akan menjalankan fitur 
active desktop dan web view. 
b) Remove Security tab 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menghilangkan tab 
security.
63 
4) Task Scheduler 
a) Prohibit Drag-and-Drop 
Dengan mengenable settingan ini, maka user tidak dapat melakukan drag-and-drop 
pada task scheduler. 
b) Prohibit New Task Creation 
Dengan mengenable settingan ini, maka user tidak dapat melakukan penambahan 
task baru. 
c) Prohibit Task Deletion 
Dengan mengenable settingan ini, maka user tidak dapat melakukan 
penghapusan task.
64 
d) Hide Advanced Properties Checkbox in Add Scheduled Task Wizard 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menyembunyikan pilihan 
Advanced Properties pada Add Scheduled Task Wizard. 
e) Prohibit Browse 
Dengan mengenable settingan ini, maka user tidak dapat melakukan browsing 
untuk menambah Scheduled Task baru.
65 
5) Windows Messenger 
a) Do not allow Windows Messenger to be run 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows tidak akan mengijinkan apabila 
user menjalankan Windows Messenger. 
b) Do not automatically start Windows Messenger initially 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows tidak akan menjalankan 
Windows Messenger secara otomatis setiap logon.
66 
6) Windows Update 
a) Remove access to use all Windows Update features 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menghilangkan akses ke 
seluruh fitur Windows update.
67 
7) Windows Media Player 
a) Playback 
(1) Prevent Codec Download 
Dengan mengenable settingan ini, maka user tidak dapat mendownload codec.
68 
b. START MENU AND TASKBAR 
1) Remove links and access to Windows Update 
Dengan mengenable settingan ini maka Windows akan membuang link dan 
akses untuk menggunakan Windows Update. 
2) Remove Favorites menu from Start Menu 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan membuang Menu 
Favorite pada Start Menu.
69 
3) Remove Help menu from Start Menu 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan membuang menu Help 
pada Start Menu. 
4) Remove My Pictures icon from Start Menu 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan membuang icon My 
Pictures pada Start Menu. 
5) Remove My Music icon from Start Menu 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan membuang icon My 
Pictures pada Start Menu. 
6) Add Logoff to the Start Menu 
Dengan mengenable settingan ini, maka pada Start Menu akan ditambahkan 
menu Logoff. 
7) Remove and prevent access to the Shut Down command 
Dengan mengenable settingan ini, maka user tidak dapat mengakses perintah 
Shutdown. 
8) Remove Drag-and-drop context menus on the Start Menu 
Dengan mengenable settingan ini, maka user tidak dapat melakukan Drag-and- 
Drop pada Start Menu. 
9) Prevent changes to Taskbar and Start Menu Settings 
Dengan mengenable settingan ini, maka user tidak dapat merubah settingan 
Taskbar dan Start Menu. 
10) Do not keep history of recently opened documents 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows tidak akan menyimpan history 
dari recent document. 
11) Clear history of recently opened documents on exit 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menghapus recent 
document setiap user logoff. 
12) Turn off personalized menus 
Dengan mengenable settingan ini, maka user tidak dapat merubah settingan 
Taskbar and Start Menu. (Windows 2000).
70 
13) Turn off notification area cleanup 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan selalu menampilkan 
seluruh isi Notification Area. Notification Area merupakan tray yang ada di 
taskbar yang biasanya berisi waktu sekarang. 
14) Lock the Taskbar 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan mengunci Taskbar. 
15) Force classic Start Menu 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan selalu menggunakan 
classic Start Menu. 
16) Remove Balloon Tips on Start Menu items 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan membuang Balloon Tips 
dari Start Menu. 
17) Remove frequent programs list from the Start Menu 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan membuang list program 
yang ada di Start Menu apabila telah selesai digunakan. 
18) Remove Set Program Access and Defaults from Start menu 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan membuang icon Set 
Program Access and Defauts pada Start Menu.
71 
c.DESKTOP 
1) Active Desktop 
a) Enable Active Desktop 
Dengan mendisable settingan ini, maka Windows akan menonaktifkan fitur Active 
Desktop. 
b) Disable Active Desktop 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menonaktifkan fitur Active 
Desktop. 
c) Active Desktop Wallpaper 
Dengan mendisable settingan ini, maka Windows akan menonaktifkan fitur Active 
Desktop untuk wallpaper.
72 
d) Allow only bitmapped wallpaper 
Dengan mendisable settingan ini, maka Windows akan menerima pergantian 
wallpaper selain berektension .bmp. 
Selain settingan diatas, terdapat settingan lain, diantaranya : 
(1) Hide and disable all items on the desktop 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menyembunyikan dan 
menonaktifkan semua item yang terdapat di desktop. 
(2) Prevent adding, dragging, dropping and closing the Taskbar's toolbars 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan mencegah adanya 
penambahan, penghapusan, drag-and-drop pada desktop.
73 
(3) Prohibit adjusting desktop toolbars 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan melarang adanya 
perubahan ukuran dari desktop. 
(4) Don't save settings at exit 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan tidak akan menyimpan 
perubahan setting pada saat logoff./shutdown.
74 
d.CONTROL PANEL 
1) Display 
a) Remove Display in Control Panel 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menonaktifkan fitur 
Display yang terdapat pada Control Panel. 
b) Prevent changing wallpaper 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan mencegah terjadinya 
perubahan wallpaper.
75 
(1) Desktop Themes 
(a) Remove Theme Option 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menonaktifkan option 
theme.
76 
Selain settingan diatas, masih terdapat beberapa settingan lain, diantaranya : 
(a) Prohibit access to the Control Panel 
Dengan mengenable settingan ini, maka user tidak dapat mengakses control 
panel. 
(b) Force classic Control Panel Style 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan mengatur supaya menu 
control panel bersifat classic.
77 
e. SYSTEM 
1) Ctrl+Alt+Del Options 
a) Remove Task Manager 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menonaktifkan Task 
Manager. 
b) Remove Lock Computer 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menonaktifkan Lock 
Computer.
78 
f. NETWORK 
1) Offline Files 
a) Turn off reminder balloons 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menonaktifkan fitur 
reminder balloon.
79 
2) Network Connections 
a) Prohibit TCP/IP advanced configuration 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan melarang adanya akses 
ke fitur TCP/IP Advanced Configuration.
80 
g. SYSTEM 
1) Don't display the Getting Started welcome screen at logon 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows tidak akan menampilkan 
Getting Started Welcome saat logon. 
2) Prevent access to registry editing tools 
Dengan mengenable settingan ini, maka user tidak dapat mengakses tools yang 
dapat mengakses registry. 
3) Don't run specified Windows applications 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan melarang dijalankannya 
list file yang dilarang. Contoh : regedit.exe, reg32.exe, dll.
81 
4) Turn off Autoplay 
Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menonaktifkan fitur 
Autoplay. 
5) Windows Automatic Updates 
Dengan mendisable settingan ini, maka Windows akan menonaktifkan fitur 
Automatic Updates
82 
BACKUP 2003 server data dengan NTBackup 
Pengertian Backup : 
Disk Management 
Backup adalah sebuah metode yang digunakan untuk menyimpan cadangan 
terhadap system file atau data. 
Pada windows 2003 server ada sebuah utilities yang di sediakan oleh Windows itu 
sendiri, tetapi pada pemakaian nya tidak semudah yang di bayangkan, karna seolah – 
olah kita sudah dapat membackup data dengan mengunakan NTBackup. Tetapi itu 
sebenarnya adalah sebuah ilusi belaka, kenapa saya bilang begitu, karna dari riset 
yang saya lakukan apabila saya mem backup dengan metode yang biasa maka pada 
saat melakukan restore( mengembalikan data ke tempat semula) maka akan terjadi 
kres pada system yang sangat berakibat fatal pada system, 
Metode yang benar : 
Setelah sekian lama akhirnya ditemukan juga cara yang sangat evektiv dan 
evisien, cara yan hampir mirip tetapi tidak sama, yaitu dengan command line, tetapi 
walaupun agak sedikit sulit tetapi hasilnya sangat memuaaskan karna data dan system 
dapat di simpan dan di restore sepaerti semula, sehingga kita tidak perlu khawatir 
kalau suatu saat system hang atau rusak karna kita tinggal merestorenya saja. 
Tatacara Backup : 
1. masuk kedalam command line atau menu run 
2. setelah itu di dalam menu Run maka ketikan : 
ntbackup backup systemstate /J "Bakup server" /F "C:backup.bkf 
3. lalu kemudian proses akan berjakan secara otomatis
Catatan : 
Dari proses di atas mungkin akan timbul pertanyaan yang mungkin simple/remeh 
tapi mungkin dampak nya yang akan sangat besar pada data yang akan di backup. 
Pertanyaan…! “….? 
Ntbackup kan dapat kita jalankan lewat wizard kenapa harus lewat prompt kan 
nggak efisien, khan sama aja “. 
83 
Jawaban : 
Memang benar NTbackup dapat di jalankan dengan menggunakan wizard yang 
akan sangat mudah untuk di gunkan, tapi pada saat membuat backup “*.bkf” file akan 
terjadi suatu kesalahan fatal yang akan terjadi kalau anda tidak mau menggunakan 
command line ( ntbackup backup systemstate /J "anokeren" /F 
"C:backup.bkf" ), karna data yang akan di backup nya tidak akan sempurna, karna 
pada saat pengkopian system state, tidak akan sepenuhnya di backup, karna system 
state yang akan di proses sebenarnya sedang di pakai oleh system kita. Makanya saya 
bilang itu sangat fatal, karna pada saat anda merestore backup anda yang include 
system state di dalam nya, maka yang terjadi adalah window server anda akan 
mengalami blue screen, dan yang terjadi adalah buakannya anda menyelesaikan 
masalah malah anda akan menambah masalah baru. 
Alasan kenapa kita harus gunakan commad promp, karna pada saat pengkopian 
system state kedalam backup file maka System State akan di paksa untuk 
mengkopikan dirinya. 
Tata cara merestore file system : 
1. Kita setting di Domain Security Policy agar Administrator bisa masuk ke dalam 
domain dengan mode restore 
2. Kalau sudah kita lalu restart server anda kemudian tekan F8 
3. dan masuk ke dalam bagian restore mode 
4. Setelan masuk ke dalam windows dengan login administrator 
5. Lalu jalankan NtBackup 
6. Lalu jalani langkah backup secara biasa, dengan bantuan wizard
84 
Using the Windows interface 
1. Open Backup. 
The Backup or Restore Wizard starts by default, unless it is disabled. You can use 
this wizard or go to the next step to work in Advanced Mode. 
2. Click the Advanced Mode link on the Backup or Restore Wizard. 
3. Click the Backup tab, then click the box next to System State and any other 
items you would like to backup. It is recommended that you backup all boot and 
system volumes along with the System State. 
Notes 
• To perform this procedure, you must be a member of the Administrators or 
Backup Operators group on the local computer, or you must have been 
delegated the appropriate authority. If the computer is joined to a domain, 
members of the Domain Admins group might be able to perform this procedure. As 
a security best practice, consider using Run as to perform this procedure. 
• To start Backup, click Start, point to All Programs, point to Accessories, point to 
System Tools, and then click Backup. 
• If the Backup or Restore Wizard does not start by default, you can still use it to 
back up the System State data by clicking Wizard Mode on the Welcome tab. 
• System State data contains most elements of a system’s configuration, but it might 
not include all of the information that you require to recover your system from a 
failure. Therefore, it is recommended that you back up all boot and system 
• volumes, including the System State, when you back up your system. 
• You can only back up the System State data on a local computer. You cannot back 
up the System State data on a remote computer.
85 
Using a command line 
1. Open Command Prompt. 
2. To backup the System State data, type: 
ntbackup backup systemstate 
Value Description 
systemstate 
Specifies that you want to back up the System State 
data. When you select this option, the backup type will 
be forced to copy. 
For information on additional backup options, see the ntbackup command-line utility. 
For example, to create a backup job named "Backup Job 1" that backs up the System 
State data to the file C:backup.bkf, type: 
ntbackup backup systemstate /J "Backup Job 1" /F "C:backup.bkf 
All other options will default to those specified in the Backup program. 
Notes 
• To perform this procedure, you must be a member of the Administrators or Backup 
Operators group on the local computer, or you must have been delegated the 
appropriate authority. If the computer is joined to a domain, members of the 
Domain Admins group might be able to perform this procedure. As a security best 
practice, consider using Run as to perform this procedure. 
• To open a command prompt, click Start, point to All Programs, point to 
Accessories, and then click Command Prompt. 
• System State data contains most elements of a system’s configuration, but it might 
not include all of the information that you require to recover your system from a 
failure. Therefore, it is recommended that you back up all boot and system 
volumes, including the System State, when you back up your system.
86 
• To view the complete syntax for this command, at a command prompt, type: 
ntbackup /? 
• If you do not specify the other Backup options, ntbackup will use the default 
values of the Backup program for backup type, verification setting, logging level, 
hardware compression, and any other settings. 
• You can only back up the System State data on a local computer. You cannot back 
up the System State data on a remote computer. 
Related Topics 
Ntbackup 
Untuk aktifitas backup operation yang dapat di lakukandari command prompt, 
Dengan menggunakan perintah NTBackup yang dapat menggukan parameter seperti 
yang terdapar di bawah. ( silahkan di baca sendiri ). 
Syntax 
ntbackup backup [systemstate] "@FileName.bks" /J {"JobName"} [/P 
{"PoolName"}] [/G {"GUIDName"}] [/T { "TapeName"}] [/N {"MediaName"}] [/F 
{"FileName"}] [/D {"SetDescription"}] [/DS {"ServerName"}] [/IS 
{"ServerName"}] [/A] [/V:{yes | no}] [/R:{yes | no}] [/L:{f | s | n}] [/M 
{BackupType}] [/RS:{yes | no}] [/HC:{on | off}] [/SNAP:{on | off}] 
Parameters 
systemstate 
Specifies that you want to back up the System State data. When you select 
this option, the backup type will be forced to normal or copy. 
@FileName.bks 
Specifies the name of the backup selection file (.bks file) to be used 
for this backup operation. The at (@) character must precede the 
name of the backup selection file. A backup selection file contains
information on the files and folders you have selected for backup. You 
have to create the file using the graphical user interface (GUI) version 
of Backup. 
87 
/J {"JobName"} 
Specifies the job name to be used in the backup report. The job name 
usually describes the files and folders you are backing up in the 
current backup job. 
/P {"PoolName"} 
Specifies the media pool from which you want to use media. This is 
usually a subpool of the Backup media pool, such as 4mm DDS. If you 
select this you cannot use the /A, /G, /F, or /T command-line 
options. 
/G {"GUIDName"} 
Overwrites or appends to this tape. Do not use this switch in 
conjunction with /P. 
/T {"TapeName"} 
Overwrites or appends to this tape. Do not use this switch in 
conjunction with /P. 
/N {"MediaName"} 
Specifies the new tape name. You must not use /A with this switch. 
/F {"FileName"} 
Logical disk path and file name. You must not use the following 
switches with this switch: /P /G /T.
88 
/D {"SetDescription"} 
Specifies a label for each backup set. 
/DS {"ServerName"} 
Backs up the directory service file for the specified Microsoft Exchange 
Server. 
/IS {"ServerName"} 
Backs up the Information Store file for the specified Microsoft 
Exchange Server. 
/A 
Performs an append operation. Either /G or /T must be used in 
conjunction with this switch. Do not use this switch in conjunction with 
/P. 
/V:{yes | no} 
Verifies the data after the backup is complete. 
/R:{yes | no} 
Restricts access to this tape to the owner or members of the 
Administrators group. 
/L:{f | s | n} 
Specifies the type of log file: f=full, s=summary, n=none (no log file 
is created). 
/M {BackupType} 
Specifies the backup type. It must be one of the following: normal, 
copy, differential, incremental, or daily. 
/RS:{yes | no} 
Backs up the migrated data files located in Remote Storage. The /RS 
command-line option is not required to back up the local Removable 
Storage database (that contains the Remote Storage placeholder files). 
When you backup the %systemroot% folder, Backup automatically 
backs up the Removable Storage database as well. 
/HC:{on | off} 
Uses hardware compression, if available, on the tape drive. 
/SNAP:{on | off} 
Specifies whether or not the backup should use a volume shadow 
copy. 
/M {BackupType} 
Specifies the backup type. It must be one of the following: normal, 
copy, differential, incremental, or daily. 
/? 
Displays help at the command prompt.
89 
Remarks 
• You cannot restore files from the command line using the ntbackup 
command. 
• The following command-line options default to what you have already 
set using the graphical user interface (GUI) version of Backup unless 
they are changed by a command-line option: /V /R /L /M /RS /HC. 
For example, if hardware compression is turned on in the Options 
dialog box in Backup, it will be used if /HC is not specified on the 
command line. However, if you specify /HC:off at the command line, 
it overrides the Option dialog box setting and compression is not 
used. 
• If you have Windows Media Services running on your computer, and 
you want to back up the files associated with these services, see 
"Running Backup with Windows Media Services" in the Windows Media 
Services online documentation. You must follow the procedures 
outlined in the Windows Media Services online documentation before 
you can back up or restore files associated with Windows Media 
Services. 
• You can only back up the System State data on a local computer. You 
cannot back up the System State data on a remote computer 
• If you are using Removable Storage to manage media, or you are 
using the Remote Storage to store data, then you should regularly 
back up the files that are in the following folders: 
SystemrootSystem32Ntmsdata 
SystemrootSystem32Remotestorage 
This ensures that all Removable Storage and Remote Storage data can 
be restored. 
Examples 
Following are four examples of how you can use the ntbackup command. 
To perform a normal backup 
The following example performs a normal backup named "My Job 1" of the 
remote share iggy-multic$. This example pulls a tape from the Backup 
media pool, and name the tape "Command Line Backup 1." The description 
of the backup job is "Command Line Functionality." The backup is verified 
after the backup job is complete, access is not restricted to the 
owner/administrator, the logging level is set to summary only, Remote 
Storage data is not backed up, and hardware compression is enabled.
90 
ntbackup backup iggy-multic$ /m normal /j "My Job 1" /p 
"Backup" /n "Command Line Backup 1" /d "Command Line 
Functionality" /v:yes /r:no /l:s /rs:no /hc:on 
To perform a copy backup 
The following example performs a copy backup named "My Job 2" of the local 
drive D:. The backed up files and folders are appended to the tape named 
"Command Line Backup 1." All other options default to those specified in the 
Backup program. 
ntbackup backup d: /j "My Job 2" /a /t "Command Line Backup 1" 
/m copy 
To perform a backup using the backup type specified in Backup 
The following example performs a backup using the backup type that is 
specified in the Backup program. It uses the backup selection file named 
Commandline.bks, located in the C:Program 
FilesWindows NTntbackupdata directory to choose which files to backup. 
The backup job is named "My Job 3" and it overwrites the tape named 
"Command Line Backup 1" with the new name "Command Line Backup 2." 
ntbackup backup "@C:Program 
FilesWindows NTntbackupdatacommandline.bks" /j "My Job 3" 
/t "Command Line Backup 1" /n "Command Line Backup 2" 
To perform a backup to a file from the command line 
The following examples show how to perform a backup to a file from the 
command line. All three examples use the Backup program's default values 
for the backup type, verification setting, logging level, hardware 
compression, and any other restrictions. The first example shows how to 
backup iggy-multid$ to the file D:Backup.bkf. The second example shows 
how to append the same backup to the same file. The third example shows 
how to overwrite the file with the same backup. In all three examples a 
complete UNC name could be substituted for the drive letter (that is, instead 
of d:backup.bkf, the user could specify iggy-multid$backup.bkf as the 
backup destination). 
ntbackup backup iggy-multid$ /j "Command Line Backup 4" /f 
"D:backup.bkf" 
ntbackup backup iggy-multid$ /j "Command Line Backup 5" /f 
"D:backup.bkf" /a
91 
ntbackup backup iggy-multid$ /j "Command Line Backup 6" /f 
"D:backup.bkf" 
Formatting legend 
Format Meaning 
Italic 
Information that the user must 
supply 
Bold 
Elements that the user must 
type exactly as shown 
Ellipsis (...) 
Parameter that can be repeated 
several times in a command line 
Between brackets ([]) Optional items 
Between braces ({}); choices 
separated by pipe (|). Example: 
{even|odd} 
Set of choices from which the 
user must choose only one 
Courier font Code or program output
92 
TOOLS 
1 . GROUP POLICY MANAGEMENT CONSOLE (GPMC) 
Tools ini berguna untuk memanage policy yang terdapat di Windows Server 2003, 
dengan tools ini kita dapat dengan mudah melihat semua settingan policy yang telah 
kita buat pada policy server, karena apabila kita tidak menggunakan tools maka 
Windows akan menampilkan semua policy baik yang sudah diset maupun yang belum 
diset. Hal ini tentu sangat merepotkan bagi seorang System Administrator dalam 
memanage server. 
Setelah kita menginstall Group Policy Management Console (selanjutnya saya 
akan menyingkat menjadi GPMC), coba anda melakukan pengeditan policy terhadap 
suatu Organizational Unit (OU) maka yang akan muncul hanya terdapat pilihan Open. 
Setelah kita memilih pilihan tersebut maka akan muncul tampilan seperti berikut 
(contoh):
Pada tampilan diatas terdapat 3 buah tab antara lain : Linked Group Policy Objects, 
Group Policy Inheritance, dan Delegation. 
Dibawah ini merupakan penjelasan lebih lanjutnya 
93 
a. Linked Group Policy Objects 
Setelah itu coba anda meng-klik kanan pada salah satu policy dan klik Edit 
maka akan muncul tampilan settingan policy seperti biasa (tampilan sebelum 
menginstall GPMC).
94 
b. Group Policy Inheritance 
Bila anda membukan Group Policy Inheritance maka akan tampilan sebagai 
berikut :
Pada tab ini akan dijelaskan keterangan mengenai inheritance (pewarisan) dari 
setiap policy, status dari setiap policy, dan lokasi dari setiap policy tersebut. 
c. Delegation 
Lalu bila anda memilih tab Delegation maka akan muncul tampilan sebagai 
berikut : 
95
Pada tab ini akan diperlihatkan tentang pendelegasian (penyerahan tanggung 
jawab) dari suatu policy. 
96
97 
2 . USERLOCK 3.0 
Selanjutnya tools yang akan saya coba jelaskan adalah software UserLock 3. 
Software ini meupakan software yang digunakan untuk, antara lain : melihat dan 
membuat laporan setiap user, dan pemberian hak penggunaan komputer secara 
simultan, Setelah anda menginstall UserLock 3.0 pada server anda dan telah 
dikonfigurasi, maka apabila anda menjalankan UserLock Console, maka akan 
muncul tampilan sebagai berikut : 
Disini saya akan menjelaskan mengenai setiap pilihan pada UserLock, yaitu : 
Protected Accounts, Messages, User Sessions, dan Agent Distribution.
98 
a. Protected Accounts 
Pilihan Protected Accounts digunakan untuk membuat aturan terhadap suatu 
user atau suatu grup. 
Untuk melakukan suatu perubahan lakukanlah klik-kanan pada suatu accounts/grup 
untuk melakukan perubahan aturan untuk suatu grup atau lakukanlah klik-kanan 
pada tempat yang masih kosong untuk melakukan penambahan account/grup.
Disini saya akan mengambil contoh apabila kita telah melakukan penambahan user 
account/grup. Setelah klik-kanan pilihlah properties dan akan muncul tampilan 
sebagai berikut : 
99
Disini apabila kita ingin menset supaya user hanya dapat login pada satu komputer 
pada satu waktu maka kita harus mengisi setiap textfield seperti diatas: Allowed 
workstation sessions artinya merupakan jumlah sessions setiap user pada waktu 
yang bersamaan. Total allowed sessions merupakan jumlah total dari Allowed 
workstation sessions ditambah Allowed terminal sessions. 
b. Messages 
Pilihan Messages merupakan pilihan dimana kita dapat mengeset ulang setiap 
messages pada saat setiap UserLock bekerja atau pada saat melakukan suatu 
pelarangan/ pada saat memanage UserLock. 
100
Apabila anda melakukan klik-kanan dan anda pilih properties pada salah satu 
message maka anda dapat melakukan pengeditan pesan yang akan ditampilkan 
saat UserLock berkerja. 
101
102 
c. User Sessions 
Pada pilihan User Sessions anda dapat meliht user yang login, logoff, dan 
komputer yang dipakai serta anda dapat melihat dan mencetak report setiap 
session dari setiap user.
Bila anda melakukan klik-kanan pada salah satu user maka anda dapat mereset 
session user tersebut. Untuk melihat report dari session semua user anda dapat 
melakukan klik-kanan pada User Sessions setelah itu anda dapat memilih report 
yang anda inginkan. 
103
Untuk melihat report anda dapat memilih apakah semua user atau salah satu user. 
Anda hanya tinggal memilih jenis laporan yang anda inginkan. Apabila anda ingin 
mencetak report tersebut anda dapat mengklik Export dan anda tinggal 
memasukkan nama file yang anda inginkan dan dalam format apa anda 
menginginkan file tersebut, dapat dalam bentuk .pdf ,.rtf ,dsb. 
Dan kalau anda menginginkan data statistik dari salah satu user/group anda dapat 
memilih pilihan pada saat anda melakukan klik-kanan pada pilihan User Sessions. 
104
105 
d. Agent Distribution 
Pilihan Agent Distribution merupakan pilihan untuk mendeploy service atau 
agent UserLock. Perlu diingat, untuk menjalankan UserLock pada komputer klien 
anda harus mendeploy service atau agen pada komputer klien tersebut.
Untuk melakukan deploy terhadap komputer klien and cukup melakukan klik-kanan 
pada salah satu atau semua komputer klien dan anda pilih deploy. Untuk merubah 
settingan default pada saat komputer klien dikirimkan agen atau service UserLock 
anda dapat melakukan klik-kanan pada pilihan User Sessions. 
106
Pada pilihan Start Automatic Mode, setiap komputer klien yang baru terdaftar pada 
PDC, maka komputer tersebut akan secara otomatis dikirimkan service/agen 
UserLock. Dan pada pilihan properties, anda dapat melakukan perubahan terhadap 
apa yang akan dikirimkan oleh PDC apabila terdapat komputer klien yang baru 
terdaftar. 
107
Sebagai contoh seperti diatas, UserLock akan melakukan proses reboot saat 
terdapat komputer klien yang baru terdaftar. 
108
109 
3. DAME WARE 
Adalah salah satu tools server, termasuk server 2003 yang memiliki banyak 
fungsi dan tools-tools yang ada di dalam nya.
Ini adalah menu NT Utilitis yang dapat membantu kita untuk memanagement 
server dengan mudah dari berbagai sisi, sebagai contoh : 
Dari sisi Users,Groups, management service yang ada di server dan banyak lain 
nya…! 
110 
Sebagai Contoh untuk managemet users yang ada di dalam server :
111 
Tab Untuk managemet Users : 
Groups : Adalah tab untuk memasukan users kedalam suatu group. 
Profile : Tab untuk meletakan di mana Profile users akan di taruh 
Hours : Pengaturan waktu login sebuah users 
Workstation : pengaturan di mana saja, atau di workstation mana saja sebuah User 
dapat 
login 
Account : Untuk pengaturan users kapan validate nya
112 
Gambar 5 
Ini adalah DameWare Mini Remote Control yang fungsinya untuk melakukan 
remote ke workstation yang ada di dalam domain.
113 
DOKUMENTASI SHUTDOWN.EXE 
Sumber : 
http://msdn.microsoft.com/library/default.asp?url=/library/en-us/ 
sysinfo/base/about_system_shutdown.asp 
Tentang System Shutdown 
Shutdown membawa sistem ke dalam kondisi yang sesuai untuk mematikan 
komputer. Semua pendukung file-sistem are flushed to the disk, lalu sebuah 
message box muncul untuk memberitahukan bahwa computer sudah dapat 
dimatikan. Saat itu juga ada pilihan untuk merestart. Untuk informasi lebih 
lanjut, lihat “Shutting Down”. Sebagai contoh lihat “Bagaimana untuk men-shutdown 
sistem.” 
Sumber : http://msdn.microsoft.com/library/default.asp?url=/library/en-us/ 
sysinfo/base/how_to_shut_down_the_system.asp 
Bagaimana untuk men-shutdown sistem 
Contoh berikut menggunakan fungsi ExitWindowsEx untuk menshutdown 
sistem. Shutting Down menyegarkan penyangga file sistem ke disk dan 
membawa sistem ke dalama kondisi yang aman untuk mematikan komputer. 
Aplikasi ini harus mengijinkan/memungkinkan hak istimewa 
SE_SHUTDOWN_NAME. Untuk informasi lebih lanjut, lihat “Hak Istimewa”. 
BOOL MySystemShutdown() 
{ 
HANDLE hToken; 
TOKEN_PRIVILEGES tkp;
114 
// Get a token for this process. 
if (!OpenProcessToken(GetCurrentProcess(), 
TOKEN_ADJUST_PRIVILEGES | TOKEN_QUERY, &hToken)) 
return( FALSE ); 
// Get the LUID for the shutdown privilege. 
LookupPrivilegeValue(NULL, SE_SHUTDOWN_NAME, 
&tkp.Privileges[0].Luid); 
tkp.PrivilegeCount = 1; // one privilege to set 
tkp.Privileges[0].Attributes = SE_PRIVILEGE_ENABLED; 
// Get the shutdown privilege for this process. 
AdjustTokenPrivileges(hToken, FALSE, &tkp, 0, 
(PTOKEN_PRIVILEGES)NULL, 0); 
if (GetLastError() != ERROR_SUCCESS) 
return FALSE; 
// Shut down the system and force all applications to close. 
if (!ExitWindowsEx(EWX_SHUTDOWN | EWX_FORCE, 0)) 
return FALSE; 
return TRUE; 
}
115 
Sumber : http://msdn.microsoft.com/library/default.asp?url=/library/en-us/ 
sysinfo/base/system_shutdown_reason_codes.asp 
Sistem Shutdown Reason Codes 
Shutdown Event Tracker mengijinkan user/aplikasi untuk 
mendokumentasikan alasan menshudown atau merestart komputer. User 
diperintahkan untuk mengisi informasi saat memilih Shutdown dari Start 
Menu atau saat menggunakan Shutdown.exe. Developer dapat reason code 
saat memanggil fungsi ExitWindowsEx dan InitiateSystemShutdownEx. 
Informasi ini disimpan di dalam event log. 
Catatan : Saat fitur ini di-enable oleh Windows Server 2003, anda harus 
meng-enable di Windows XP. Untuk keterangan lebih lanjut, lihat 
dokumentasi Shutdown Event Tracker. 
Membentuk Reason Code 
Fungsi ExitWindowsEx dan InitiateSystemShutdownEx telah diupdate untuk 
mendukung shutdown reason code di parameter dwReason. Menggunakan 
Reason.h untuk membentuk shutdown reason code, atau menjelaskan 
custom reason code. Sebuah reason code dibentuk dari major flag, minor 
flag, dan dua optional flag. 
Maksimum dari dari reason code MAX_NUM_REASONS akan diproses oleh 
sistem. MAX_NUM_REASONS akan digambarkan di reason.h. 
Berikut ini adalah major reason flag. 
Major Flag Penjelasan
116 
SHTDN_REASON_MAJOR_APPLICATION Application issue. 
SHTDN_REASON_MAJOR_HARDWARE Hardware issue. 
SHTDN_REASON_MAJOR_LEGACY_API The InitiateSystemShutdown function 
was used instead of 
InitiateSystemShutdownEx. 
SHTDN_REASON_MAJOR_OPERATINGSYSTEM Operating system issue. 
SHTDN_REASON_MAJOR_OTHER Other issue. 
SHTDN_REASON_MAJOR_POWER Power failure. 
SHTDN_REASON_MAJOR_SOFTWARE Software issue. 
SHTDN_REASON_MAJOR_SYSTEM System failure. 
Berikut ini adalah minor reason code. Mereka memodifikasi major reason flag 
yang telah ditetapkan. Kamu dapat menghubungkan major reason code dan 
minor reason code, tetapi beberap kombinasi tidak membuat perubahan 
berarti. 
Minor flag Description 
SHTDN_REASON_MINOR_BLUESCREEN Blue screen crash event. 
SHTDN_REASON_MINOR_CORDUNPLUGGED Unplugged. 
SHTDN_REASON_MINOR_DISK Disk. 
SHTDN_REASON_MINOR_ENVIRONMENT Environment. 
SHTDN_REASON_MINOR_HARDWARE_DRIVER Driver. 
SHTDN_REASON_MINOR_HOTFIX Hot fix.
117 
SHTDN_REASON_MINOR_HOTFIX_UNINSTALL Hot fix uninstallation. 
SHTDN_REASON_MINOR_HUNG Unresponsive. 
SHTDN_REASON_MINOR_INSTALLATION Installation. 
SHTDN_REASON_MINOR_MAINTENANCE Maintenance. 
SHTDN_REASON_MINOR_MMC MMC issue. 
SHTDN_REASON_MINOR_NETWORK_CONNECTIVITY Network connectivity. 
SHTDN_REASON_MINOR_NETWORKCARD Network card. 
SHTDN_REASON_MINOR_OTHER Other issue. 
SHTDN_REASON_MINOR_OTHERDRIVER Other driver event. 
SHTDN_REASON_MINOR_POWER_SUPPLY Power supply. 
SHTDN_REASON_MINOR_PROCESSOR Processor. 
SHTDN_REASON_MINOR_RECONFIG Reconfigure. 
SHTDN_REASON_MINOR_SECURITY Security issue. 
SHTDN_REASON_MINOR_SECURITYFIX Security patch. 
SHTDN_REASON_MINOR_SECURITYFIX_UNINSTALL Security patch uninstallation. 
SHTDN_REASON_MINOR_SERVICEPACK Service pack. 
SHTDN_REASON_MINOR_SERVICEPACK_UNINSTALL Service pack uninstallation. 
SHTDN_REASON_MINOR_UNSTABLE Unstable. 
SHTDN_REASON_MINOR_UPGRADE Upgrade. 
SHTDN_REASON_MINOR_WMI WMI issue.
118 
Optional flags berikut ini menyedikan informasi tambahan dari event 
tersebut. 
Flag Penjelasan 
SHTDN_REASON_FLAG_USER_DEFINED Reason code ditetapkan oleh user. 
Bila flag ini tidak ada, reason code ditetapkan 
oleh sistem. 
SHTDN_REASON_FLAG_PLANNED Shutdown direncanakan. Sistem menghasilkan 
sebuah file System State Data (SSD). File ini 
berisi informasi system state seperti proses, 
threads, penggunaan memori, and konfigurasi. 
Bila flag ini tidak ada shudown tidak 
direncanakan. Pemberitahuna dan pilihan 
laporan dikontrol oleh policy(kebijakan). 
Sebagai contoh, setelah log in, sistem 
menampilkan dialog box melaporkan shutdown 
yang tidak direncanakan bila policy(kebijakan 
telah di-enable. Sebuah file SSD diciptakan bila 
policy SSD di-enable di sistem. Administrator 
dapat menggunakan Windows Error Reporting 
untuk mengirimkan data SSD ke lokasi pusat 
atau ke Microsoft. 
Menggunakan Predefined Reason Codes 
Kombinasi berikut ini diketahui oleh sistem. Tabel mengindikasikan string 
yang ditampilkan di Shutdown Event Tracker, dan menyediakan penjelasan 
yang lebih detail.Default stringnya adalah "No title for this reason could be 
found." 
Reason code ini dijelaskan di reason.h.
119 
Kombinasi Penjelasan 
SHTDN_REASON_MAJOR_APPLICATION | 
SHTDN_REASON_MINOR_HUNG 
"Aplikasi: Unresponsive" 
Sebuah restart atau shutdown 
menuju troubleshoot sebuah 
aplikasi yang unresponsive. 
SHTDN_REASON_MAJOR_APPLICATION | 
SHTDN_REASON_MINOR_INSTALLATION | 
SHTDN_REASON_FLAG_PLANNED 
"Aplikasi: Instalasi (Terencana)" 
Sebuah restart atau shutdown 
yang terencana untuk 
melaksanakan instalasi aplikasi. 
SHTDN_REASON_MAJOR_APPLICATION | 
SHTDN_REASON_MINOR_MAINTENANCE 
"Aplikasi: Maintenance 
(Terencana)" 
Sebuah restart atau shutdown 
yang tidak terencana untuk 
melayani aplikasi. 
SHTDN_REASON_MAJOR_APPLICATION | 
SHTDN_REASON_MINOR_MAINTENANCE 
SHTDN_REASON_FLAG_PLANNED 
"Aplikasi: Maintenance 
(Terencana)" 
Sebuah restart atau shutdown 
yang terencana untuk 
melaksanakan maintenance yang 
terencana di suatu aplikasi. 
SHTDN_REASON_MAJOR_APPLICATION | 
SHTDN_REASON_MINOR_UNSTABLE 
"Aplikasi: Tidak stabil" 
Sebuah restart atau shutdown 
yang tak terencana menuju 
troubleshoot sebuah aplikasi yang 
tidak stabil. 
SHTDN_REASON_MAJOR_HARDWARE | 
SHTDN_REASON_MINOR_INSTALLATION 
"Hardware: Installation 
(Unplanned)" 
An unplanned restart or shutdown 
to begin or complete hardware 
installation. 
SHTDN_REASON_MAJOR_HARDWARE | 
SHTDN_REASON_MINOR_INSTALLATION | 
"Hardware: Installation (Planned)"
120 
SHTDN_REASON_FLAG_PLANNED 
A planned restart or shutdown to 
begin or complete hardware 
installation. 
SHTDN_REASON_MAJOR_HARDWARE | 
SHTDN_REASON_MINOR_MAINTENANCE 
"Hardware: Maintenance 
(Unplanned)" 
An unplanned restart or shutdown 
to service hardware on the 
system. 
SHTDN_REASON_MAJOR_HARDWARE | 
SHTDN_REASON_MINOR_MAINTENANCE | 
SHTDN_REASON_FLAG_PLANNED 
"Hardware: Maintenance 
(Planned)" 
A planned restart or shutdown to 
service hardware on the system. 
SHTDN_REASON_MAJOR_LEGACY_API "Legacy API shutdown" 
This shutdown was initiated by 
the legacy 
InitiateSystemShutdown 
function. Applications should use 
the InitiateSystemShutdownEx 
function. 
SHTDN_REASON_MAJOR_OPERATINGSYSTEM | 
SHTDN_REASON_MINOR_HOTFIX 
"Operating System: Hot fix 
(Unplanned)" 
An unplanned restart or shutdown 
to install a hot fix. 
SHTDN_REASON_MAJOR_OPERATINGSYSTEM | 
SHTDN_REASON_MINOR_HOTFIX | 
SHTDN_REASON_FLAG_PLANNED 
"Operating System: Hot fix 
(Planned)" 
A planned restart or shutdown to 
install a hot fix. 
SHTDN_REASON_MAJOR_OPERATINGSYSTEM | 
SHTDN_REASON_MINOR_RECONFIG 
"Operating System: 
Reconfiguration (Unplanned)" 
An unplanned restart or shutdown 
to change the operating system 
configuration.
121 
SHTDN_REASON_MAJOR_OPERATINGSYSTEM | 
SHTDN_REASON_MINOR_RECONFIG | 
SHTDN_REASON_FLAG_PLANNED 
"Operating System: 
Reconfiguration (Planned)" 
A planned restart or shutdown to 
change the operating system 
configuration. 
SHTDN_REASON_MAJOR_OPERATINGSYSTEM | 
SHTDN_REASON_MINOR_SECURITYFIX 
"Operating System: Security fix 
(Unplanned)" 
An unplanned restart or shutdown 
to install a security patch. 
SHTDN_REASON_MAJOR_OPERATINGSYSTEM | 
SHTDN_REASON_MINOR_SECURITYFIX | 
SHTDN_REASON_FLAG_PLANNED 
"Operating System: Security fix 
(Planned)" 
A planned restart or shutdown to 
install a security patch. 
SHTDN_REASON_MAJOR_OPERATINGSYSTEM | 
SHTDN_REASON_MINOR_SERVICEPACK | 
SHTDN_REASON_FLAG_PLANNED 
"Operating System: Service pack 
(Planned)" 
A planned restart or shutdown to 
install a service pack. 
SHTDN_REASON_MAJOR_OPERATINGSYSTEM | 
SHTDN_REASON_MINOR_UPGRADE | 
SHTDN_REASON_FLAG_PLANNED 
"Operating System: Upgrade 
(Planned)" 
A planned restart or shutdown to 
upgrade the operating system 
configuration. 
SHTDN_REASON_MAJOR_OTHER | 
SHTDN_REASON_MINOR_OTHER 
"Other (Unplanned)" 
An unplanned shutdown or 
restart. 
SHTDN_REASON_MAJOR_OTHER | 
SHTDN_REASON_MINOR_OTHER | 
SHTDN_REASON_FLAG_PLANNED 
"Other (Planned)" 
A planned shutdown or restart. 
SHTDN_REASON_MAJOR_OTHER | 
SHTDN_REASON_MINOR_HUNG 
"Other Failure: System 
Unresponsive" 
The system became unresponsive.
122 
SHTDN_REASON_MAJOR_POWER | 
SHTDN_REASON_MINOR_CORDUNPLUGGED 
"Power Failure: Cord Unplugged" 
The computer was unplugged. 
SHTDN_REASON_MAJOR_POWER | 
SHTDN_REASON_MINOR_ENVIRONMENT 
"Power Failure: Environment" 
There was a power outage. 
SHTDN_REASON_MAJOR_SYSTEM | 
SHTDN_REASON_MINOR_BLUESCREEN 
"System Failure: Stop error" 
The computer displayed a blue 
screen crash event. 
SHTDN_REASON_MAJOR_SYSTEM | 
SHTDN_REASON_MINOR_NETWORK_CONNECTIVITY 
"Loss of network connectivity 
(Unplanned)" 
The computer needs to be shut 
down due to a network 
connectivity issue. 
SHTDN_REASON_MAJOR_SYSTEM | 
SHTDN_REASON_MINOR_SECURITY 
"Security issue" 
The computer needs to be shut 
down due to a security issue. 
Shutting Down 
Terdapat dua cara untuk aplikasi men-shutdown lokal atau remote computer: 
shutdown computer atau me-restartnya. 
Untuk men-shutdown komputer, akan menggunakan fungsi ExitWindowsEx 
dengan flag EWX_SHUTDOWN. Untuk merestart komputer akan 
menggunakan flag EWX_REBOOT. Fungsi InitiateSystemShutdown akan 
memulai timer dan menampilkan dialog box yang akan memerintahkan user 
untuk melakukan log-off. Fungsi AbortSystemShutdown dapat 
memberhentikan timer tersebut. Bagaimanapun, bila waktunya habis, 
komputer akan dishutdown. 
InitiateSystemShutdown fungsinya untuk menyetel timer dan 
menampilkan kotak dialog yang menharskan user untuk melog off.
Sementara kotak dialog masih tampil, AbortSystemShutdown fungsinya 
dapat menghentikan timer dan membatalkan shutting down, bagaimanapun, 
apabila waktu telah habis , maka computer akan shutdown. 
InitiateSystemShutdown dapat juga mel restart computer sejalan dengan 
operasi shutdown, untuk informasi lebih lanjut, bias lihat Displaying the 
Shutdown Dialog Box. 
Shutdown Notification 
Aplikasi dengan jendela window dan antrian pesan menerima pemberitahuan 
melalui pesan WM_QUERYENDSESSION, setidaknya anda dapat memanggil 
ExitWindowsEx dengan EXW_FORCE flag. Aplikasi ini melaksanakan semua 
cleanup saat proses WM_QUERYENDSESSION, dan kembali TRUE untuk 
mengindikasikan aplikasi tersebut dapat dihilangkan, jika anda menggunakan 
EXW_FORCE, aplikasi dimungkinkan dapat kehilangan data. 
Aplikasi konsol menerima pemberitahuan shutdown di (dalam) handler 
ruotin. Untuk mendaftarkan suatu konsol handler , menggunakan fungsi 
Setconsolectrlhandler fungsi. 
Aplikasi service menerima pemberitahuan shutdown di (dalam) handler rutin. 
Untuk mendaftarkan suatu kendali [jasa;layanan] handler, menggunakan 
fungsi Registerservicectrlhandlerex. 
123 
InitiateSystemShutdown 
InitiateSystemShutdown berfungsi untuk memulai shutdown dan pilihan 
untuk restrart computer yang ditetapkan. 
Untuk merekam alasan untuk menshutdown di event log, panggil fungsi 
InitiateSystemShutdownEx. 
BOOL InitiateSystemShutdown( 
LPTSTR lpMachineName,
124 
LPTSTR lpMessage, 
DWORD dwTimeout, 
BOOL bForceAppsClosed, 
BOOL bRebootAfterShutdown 
); 
Parameters 
[in]Pointer kepada null-terminated string yang menetapkan nama jaringan 
dari komputer untuk menshutdown komputer. Jika lpMachineName adalah 
NULL atau suatu string kosong, functionnya akan menshutdown komputer 
local. 
Ipmessage 
[in]Pointer kepada null-terminated string yang menetapkan pesan yang 
ditampilkan dalam kotak dialog shutdown. Parameter ini bias saja NULL jika 
tidak ada pesan yang diperlukan. 
Windows Server 2003, Windows XP : string ini juga dimasukkan sebagai 
coment saat event log entry. 
Windows Server 2003, Windows XP SP1: string ini terbatas hingga 3072 
TCHARs. 
dwTimeout 
[in] waktu yang muncul pada kotak dialog shutdown ditampilkan , dalam 
htiungan detik, saat kotak dialog ini mencul, proses shutdown dapat 
dihentikan dengan jalan mengfungsikan AbortSystemShutdown. 
Jika dwtimeout tidak nol, InitiateSystemShutdown muncul kotak dialog di 
computer yang ditetapkan. Kotak dialog akan menampilkan nama dari user
yang memanggil fungsi tersebut. Menampilkan pesan yang ditetapkan oleh 
parameter ipmessage, dan prompt dari user untuk log off. Kotak dialog akan 
berbunyi saat proses terbuat dan tetap ada di atas jendela yang lain di 
(dalam) sistem [itu]. Kotak dialog dapat dipindahkan tetapi tidak dapat 
ditutup. Suatu pengatur waktu menghitung mundur waktu yang tersisa[nya] 
sebelum shutdown. 
Jika dwTimeout adalah nol, komputer menutup tanpa mempertunjukkan 
kotak dialog, dan shutdown tidak bisa dibatalkan dengan 
Abortsystemshutdown. 
Windows Server 2003, Windows XP SP1: pembatasan habisnya waktu 
dibatasi detik MAX_SHUTDOWN_TIMEOUT. 
Windows Server 2003, Windows XP SP1: Jika komputer yang di 
shutdown adalah Terminal Services server, sistem menampilkan suatu 
kotak dialog kepada lokal dan remote peringatan users bahwa shutdown itu 
telah diaktipkan. Kotak dialog meliputi [yang] meminta shutdown, pesan 
yang ditampilkan ( lihat lpMessage), dan berapa banyak waktu yang ada 
adalah sampai server shutdown. 
125 
bForceAppsClosed 
[in] Jika parameter ini TRUE, aplikasi dengan unsaved changes adlah untuk 
menutup dengan paksa. Jika parameter ini FALSE, sistem akan memflush 
semua tempat penyimpanan ke disk dan membersihkan layar. 
Windows XP, Windows 2000, Windows NT, Windows 
Me/98/95: Suatu pesan ditampilkan terindikasi bahwa sudah aman untuk 
mematikan power. 
bRebootAfterShutdown 
[in] Jika parameter ini TRUE, komputer akan restart dengan seketika setelah 
shutdown. Jika parameter ini FALSE, sistem memflushed semua tempat 
penyimpanan ke disk, bersih;kan layar, dan menampilkan suatu pesan yang 
mengindikasikan bahwa sudah aman untuk mematikan power.
Return Values 
Jika fungsi berhasil, nilai kembalian adalah nonzero. 
Jika fungsi gagal, nilai kembalian adalah nol. Untuk mendapat/kan 
informasi kesalahan yang lebih banyak , bisa panggil Getlasterror.. 
Remarks 
Untuk mematikan computer local, pemanggilan perintah harus memiliki 
SE_SHUTDOWN_NAME previlege. Untuk menshutdown remote computer, 
pemanggilan perintah harus memiliki SE_SHUTDOWN_NAME privilege pada 
remote computer. Oleh default, user dapat mengaktifkan 
SE_SHUTDOWN_NAME yang lebih khusus pada remote computer, untuk 
informasi lebih lanjut, lihat Running with Special Privileges. 
Alasan umum terjadinya kegagalan meliputi invalid(tidak syah) atau nama 
computer tidak dapat diakses atau insufficient privilege. 
Kesalahan ERROR_SHUTDOWN_IN_PROGRESS dikembalikan jika suatu 
shutdown telah dalam proses pada komputer yang ditetapkan. 
Suatu nilai kembalian tidak nol tidak berarti logoff atau akan berhasil. 
Shutdown adalah suatu proses yang tak serempak, dan dapat terjadi lama 
setelah pemanggilan API telah dikembali[kan, atau tidak sama sekali. 
Sekalipun timeout adalah nol, shutdown masih bisa tetap dibatalkan oleh 
aplikasi, services atau bahkan sistem. nilai kembalian Yang tidak nol 
menunjukkan bahwa hak validasi dan parameter berhasil dan sistem 
menerima permintaan shutdown. 
Ketika fungsi ini dipanggil, pemanggil harus menetapkan ya atau tidaknya 
aplikasi dengan perubahan yang tidak di save harus ditutup paksa. Jika 
pemanggil tidak memilih untuk memaksa menutup aplikasi ini, dan suatu 
aplikasi dengan perubahan tidak disave sedang berjalan pada [atas] 
menghibur sesi, shutdown akan tinggal sedang dalam proses sampai 
pemakai melog ke dalam sesi konsol membatalkankan shutdown, 
126
perubahan yang tersave, menutup aplikasi, atau memaksa aplikasi untuk 
ditutup . Selama periode ini, shutdown tidak mungkin dibatalkan kecuali 
oleh konsol pemakai, dan shutdown yang lain tidak mungkin diaktipkan. 
tercatat bahwa pemanggilan fungsi ini dengan nilai dari parameter 
bForceAppsClosed set to True menghindari situasi ini. 
Mengingat melakukan hal ini dapat mengakibatkan kehilangan sejumlah 
data. 
Windows Server 2003, Windows XP: Jika komputer dikunci dan parameter 
yang bForceAppsClosed adalah False , 
kode erroe terakhir adalah ERROR_MACHINE_LOCKED. Jika sistem tidaklah 
siap untuk menghandle permintaan, kode kesalahan terakhir adalah 
ERROR_NOT_READY. 
Aplikasi perlu menunggu sementara waktu dan mengerjakan panggilan 
ulang. 
127 
Example Code 
Karena suatu contoh, lihat Displaying the Shutdown Dialog Box . 
Requirements 
Client: Memerlukan Windows XP, Windows 2000 Profesional, atau Windows 
NT Workstation. 
Server: Memerlukan Windows Server 2003, Windows 2000 Server, atau 
Windows NT Server. 
Unicode: Penerapan Seperti Unicode dan ANSI versi. 
Header: Terdeklarasi dalam Winreg.H; meliputi Windows.H.
128 
Library: Menggunakan Advapi32.Lib. 
Lihat Juga 
System Shutdown Overview, System Shutdown Functions, 
AbortSystemShutdown, InitiateSystemShutdownEx 
+ Sumber : http://msdn.microsoft.com/library/default.asp?url=/library/en-us/ 
sysinfo/base/initiatesystemshutdownex.asp 
AbortSystemShutdown 
Fungsi AbortSystemShutdown menghentikan system shutdown dengan 
jalana menggunakan fungsi InitiateSystemShutdown. 
BOOL AbortSystemShutdown( 
LPTSTR lpMachineName 
); 
Parameters 
lpMachineName 
[ di (dalam)] Pointer String null-terminated yang menetapkan jaringan dari 
nama komputer yang di shutdown.Jika lpMachineName adalah Null atau 
suatu String kosong, fungsinya akan menjadi penghentian shutdown 
komputer lokal. 
Return Values 
Jika fungsi berhasil, nilai kembalian adalah nonzero.
Jika fungsi gagal, nilai kembalian adalah nol. Untuk mendapat/kan informasi 
error yang lebih lanjut , bisa panggil Getlasterror. 
129 
Remarks 
InitiateSystemShutdown dan fungsi InitiateSystemShutdownEx menampilkan 
kotak dialog yang megingatkan user bahwa sistem akan shutting down. 
Selama periode waktu shutdown akan habis, fungsi AbortSystemShutdown 
dapat menncegah terjadinya shut tdown. 
Windows Server 2003, Windows XP SP1: jika computer yang akan shut 
down iadalah Terminal Services server, system akan menampilkan kotak 
dialog ke semua local dan memberitahukan remote user kalau shutdown 
telah dilakukan . jika shut down dcegah oleh AbortSystemShutdown, Sistem 
akan menginformasikan kepada user bahwa server tidak jadi di shutdown. 
Untuk menghentikan shut down computer local dengan cara, pemanggilan 
proses harus memiliki hak istimewa SE_SHUTDOWN_NAME. Untuk 
menghentikan shut down remote computer dapat dengan cara, pemenggilan 
process harus memiliki hak istimewa SE_REMOTE_SHUTDOWN_NAME pada 
computer remote. Oleh default, user dapat mengenable hak istimewa 
SE_SHUTDOWN_NAME pada komputer yang digunakannya, dan 
administrators dapat mengenable hak istimewa 
SE_REMOTE_SHUTDOWN_NAME pada computer remote. Untuk infoemasi 
lebih lanjut, lihat Running with Special Privileges. 
Alasan umum terjadinya kesalahan ataut kegagalan biasanya disebabkan 
pemanggilan nama computer yang stidak sah atau salah, computer yang 
tiak dapat diakses, atau tidak memiliki hak istimewa. 
Example Code 
Contoh, bisa lihat Displaying the Shutdown Dialog Box
Requirements 
Client: Memerlukan Windows XP, Windows 2000 Profesional, atau Windows 
NT Workstation. 
Server: Memerlukan Windows Server 2003, Windows 2000 Server, atau 
Windows NT Server. 
130 
Unicode: Penerapan Seperti Unicode dan ANSI versi. 
Header: Terdeklarasi dalam Winreg.H; meliputi Windows.H. 
Library: Menggunakan Advapi32.Lib. 
See Also 
System Shutdown Overview, System Shutdown Functions, 
InitiateSystemShutdown 
Sumber : http://msdn.microsoft.com/library/default.asp?url=/library/en-us/ 
secbp/security/running_with_special_privileges.asp 
Running menggunakan Hak Istimewa Khusus 
Beberapa fungsi memerlukan hak istimewa khusus agar berjalan dengan 
tepat.Dalam beberapa hal, fungsi hanya dapat dijalankan oleh user tertentu 
atau anggotadari group tertentu saja. Persyaratan Yang paling umum user 
menjadi Administrator lokal. Fungsi lainnya memerlukan user account yang 
mempunyai hak istimewa spesifik. 
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kode tidak syah bisa 
mengendalikan, sistem perlu dijalankan dengan sedikit hak istimewa yang 
memang dibutuhkan. Aplikasi yang perlu memanggil fungsi yang 
memerlukan hak istimewa khusus dapat dibuat agar sistem yang terbuka
tidak bisa diserang hackers. Aplikasi seperti ini harus dirancang untuk 
dijalankan dalam jangka waktu pendek dan perlu menginformasikan ke user 
dari pemakaian keamanan. 
Untuk informasi tentang bagaimana cara menjalankan sebagai user yang 
berbeda dan bagaimana cara mengenable hak istimewa pada aplikasi anda, 
lihat topik berikut : 
131 
Running with Administrator Privileges 
Asking the User for Credentials 
Changing Privileges in a Token 
Source : http://msdn.microsoft.com/library/default.asp?url=/library/en-us/ 
sysinfo/base/initiatesystemshutdown.asp 
InitiateSystemShutdownEx 
Fungsi InitiateSystemShutdownEx dimulainya suatu shutdown dan opsional 
restart dari komputer yang ditetapkan. 
BOOL InitiateSystemShutdownEx( 
LPTSTR lpMachineName, 
LPTSTR lpMessage, 
DWORD dwTimeout, 
BOOL bForceAppsClosed, 
BOOL bRebootAfterShutdown, 
DWORD dwReason 
);
132 
Parameters 
lpMachineName 
[ di (dalam)] Pointer String null-terminated yang menetapkan jaringan dari 
nama komputer yang di shutdown.Jika lpMachineName adalah Null atau 
suatu String kosong, fungsinya akan menjadi penghentian shutdown 
komputer lokal. 
lpMessage 
[ di (dalam)] Pointer String null-terminated yang menetapkan suatu pesan 
yang ditampilkan di (dalam)kotak dialog shutdown. Parameter ini bisa 
menjadi Null, jika tidak ada pesan yang diperlukan. 
Windows Server 2003, Windows XP: String ini juga disimpan sebagai suatu 
komentar pada event log masuk. 
Windows Server 2003, Windows XP SP1: String terbatas sampai 3072 
TCHARS. 
dwTimeout 
[ di (dalam)] waktu dalam kotak dialog shutdown harus ditampilkan, 
dalam hitungan detik. Saat kotak dialog ini dipertunjukkan, shutdown dapat 
dihentikan dengan fungsi Abortsystemshutdown. 
Jika dwTimeout bukanlah nol, Initiatesystemshutdownex menampilkan kotak 
dialog pada komputer yang ditetapkan. 
kotak dialog menampilkan nama dari pemakai yang memanggil fungsi, 
menampilkan pesan yang ditetapkan oleh parameter lpMessage, 
dan menampilkankotak prompt kepada pemakai untuk melogoff. 
Kotak Dialog akan bunyi ketika itu dibuat dan akan berada didepan jendela 
window pada sistem itu. 
kotak Dialog dapat tidak dipindahkan tetapi menutup.
Suatu pengatur waktu menghitung mundur waktu yang tersisa sebelum 
shutdown. 
Jika dwTimeout adalah nol, komputer menutup tanpa mempertunjukkan 
dialog kotak, 
dan shutdown tidak bisa dihentikan dengan fungsi Abortsystemshutdown. 
Windows Server 2003, Windows XP SP1: The time-out value-nya 
terbatas pada hitungan MAX_SHUTDOWN_TIMEOUT. 
Windows Server 2003, Windows XP SP1: Jika komputer yang 
dishutdown adalah suatu Terminal Services Server, 
sistem menampilkan suatu kotak dialog ke semua komputer lokal dan 
remote users memperingatkan bahwa shutdown telah diaktifkan. 
Kotak dialog terdapat nama siapa yang meminta untuk dishutdown. tampilan 
pesan(lihat IPmessage), dan berapa banyak waktu hingga server tersebut 
shutdown. 
133 
bForceAppsClosed 
[in] Jika parameter ini TRUE, aplikasi dengan unsaved changes adlah untuk 
menutup dengan paksa. Jika parameter ini FALSE, sistem akan memflush 
semua tempat penyimpanan ke disk dan membersihkan layar. 
Windows XP, Windows 2000, Windows NT, Windows 
Me/98/95: Suatu pesan ditampilkan terindikasi bahwa sudah aman untuk 
mematikan power. 
bRebootAfterShutdown 
[in] Jika parameter ini TRUE, komputer akan restart dengan seketika setelah 
shutdown. Jika parameter ini FALSE, sistem memflushed semua tempat 
penyimpanan ke disk, bersih;kan layar, dan menampilkan suatu pesan yang 
mengindikasikan bahwa sudah aman untuk mematikan power. 
Return Values 
Jika fungsi berhasil, nilai kembalian adalah nonzero.
Jika fungsi gagal, nilai kembalian adalah nol. Untuk mendapat/kan informasi 
kesalahan yang lebih banyak , bisa panggil Getlasterror.. 
Remarks 
Untuk mematikan computer local, pemanggilan perintah harus memiliki 
SE_SHUTDOWN_NAME previlege. Untuk menshutdown remote computer, 
pemanggilan perintah harus memiliki SE_SHUTDOWN_NAME privilege pada 
remote computer. Oleh default, user dapat mengaktifkan 
SE_SHUTDOWN_NAME yang lebih khusus pada remote computer, untuk 
informasi lebih lanjut, lihat Running with Special Privileges. 
Alasan umum terjadinya kegagalan meliputi invalid(tidak syah) atau nama 
computer tidak dapat diakses atau insufficient privilege. 
Kesalahan ERROR_SHUTDOWN_IN_PROGRESS dikembalikan jika suatu 
shutdown telah dalam proses pada komputer yang ditetapkan. 
Suatu nilai kembalian tidak nol tidak berarti logoff atau akan berhasil. 
Shutdown adalah suatu proses yang tak serempak, dan dapat terjadi lama 
setelah pemanggilan API telah dikembali[kan, atau tidak sama sekali. 
Sekalipun timeout adalah nol, shutdown masih bisa tetap dibatalkan oleh 
aplikasi, services atau bahkan sistem. nilai kembalian Yang tidak nol 
menunjukkan bahwa hak validasi dan parameter berhasil dan sistem 
menerima permintaan shutdown. 
Ketika fungsi ini dipanggil, pemanggil harus menetapkan ya atau tidaknya 
aplikasi dengan perubahan yang tidak di save harus ditutup paksa. Jika 
pemanggil tidak memilih untuk memaksa menutup aplikasi ini, dan suatu 
aplikasi dengan perubahan tidak disave sedang berjalan pada [atas] 
menghibur sesi, shutdown akan tinggal sedang dalam proses sampai 
pemakai melog ke dalam sesi konsol membatalkankan shutdown, perubahan 
yang tersave, menutup aplikasi, atau memaksa aplikasi untuk ditutup . 
134
Selama periode ini, shutdown tidak mungkin dibatalkan kecuali oleh konsol 
pemakai, dan shutdown yang lain tidak mungkin diaktipkan. 
tercatat bahwa pemanggilan fungsi ini dengan nilai dari parameter 
bForceAppsClosed set to True menghindari situasi ini. 
Mengingat melakukan hal ini dapat mengakibatkan kehilangan sejumlah 
data. 
Windows Server 2003, Windows XP: Jika komputer dikunci dan parameter 
yang bForceAppsClosed adalah False , 
kode erroe terakhir adalah ERROR_MACHINE_LOCKED. Jika sistem tidaklah 
siap untuk menghandle permintaan, kode kesalahan terakhir adalah 
ERROR_NOT_READY. 
Aplikasi perlu menunggu sementara waktu dan mengerjakan panggilan 
ulang. 
135 
Example Code 
Contoh, lihat Displaying the Shutdown Dialog Box . 
Requirements 
Client: Memerlukan Windows XP, Windows 2000 Profesional, atau Windows 
NT Workstation. 
Server: Memerlukan Windows Server 2003, Windows 2000 Server, atau 
Windows NT Server. 
Unicode: Penerapan Seperti Unicode dan ANSI versi. 
Header: Terdeklarasi dalam Winreg.H; meliputi Windows.H.
136 
Library: Menggunakan Advapi32.Lib. 
Lihat Juga 
System Shutdown Overview, System Shutdown Functions, 
AbortSystemShutdown, 
Sumber: http://msdn.microsoft.com/library/default.asp?url=/library/en-us/ 
sysinfo/base/displaying_the_shutdown_dialog_box.asp 
Displaying the Shutdown Dialog Box 
Contoh berikut menggunakan Initiatesystemshutdown fungsi untuk mulai 
sistem proses shutdown pada komputer yang dilog oleh user. 
Aplikasi pertama pertama harus dapat melakukan hak istimewa 
SE_SHUTDOWN_NAME. .Untuk keterangan lebih lanjut, lihat Privileges(hak 
istimewa). 
BOOL MySystemShutdown( LPTSTR lpMsg ) 
{ 
HANDLE hToken; // handle to process token 
TOKEN_PRIVILEGES tkp; // pointer to token structure 
BOOL fResult; // system shutdown flag 
// Get the current process token handle so we can get shutdown 
// privilege. 
if (!OpenProcessToken(GetCurrentProcess(), 
TOKEN_ADJUST_PRIVILEGES | TOKEN_QUERY, &hToken)) 
return FALSE;
137 
// Get the LUID for shutdown privilege. 
LookupPrivilegeValue(NULL, SE_SHUTDOWN_NAME, 
&tkp.Privileges[0].Luid); 
tkp.PrivilegeCount = 1; // one privilege to set 
tkp.Privileges[0].Attributes = SE_PRIVILEGE_ENABLED; 
// Get shutdown privilege for this process. 
AdjustTokenPrivileges(hToken, FALSE, &tkp, 0, 
(PTOKEN_PRIVILEGES) NULL, 0); 
// Cannot test the return value of AdjustTokenPrivileges. 
if (GetLastError() != ERROR_SUCCESS) 
return FALSE; 
// Display the shutdown dialog box and start the countdown. 
fResult = InitiateSystemShutdown( 
NULL, // shut down local computer 
lpMsg, // message for user 
20, // time-out period 
FALSE, // ask user to close apps 
TRUE); // reboot after shutdown 
if (!fResult) 
return FALSE;
138 
// Disable shutdown privilege. 
tkp.Privileges[0].Attributes = 0; 
AdjustTokenPrivileges(hToken, FALSE, &tkp, 0, 
(PTOKEN_PRIVILEGES) NULL, 0); 
return TRUE; 
} 
Jika fungsi Abortsystemshutdown dieksekusi pada time out periode yang 
ditetapkan oleh Initiatesystemshutdown, sistem tidak menshutdown. 
BOOL PreventSystemShutdown() 
{ 
HANDLE hToken; // handle to process token 
TOKEN_PRIVILEGES tkp; // pointer to token structure 
// Get the current process token handle so we can get shutdown 
// privilege. 
if (!OpenProcessToken(GetCurrentProcess(), 
TOKEN_ADJUST_PRIVILEGES | TOKEN_QUERY, &hToken)) 
return FALSE; 
// Get the LUID for shutdown privilege. 
LookupPrivilegeValue(NULL, SE_SHUTDOWN_NAME, 
&tkp.Privileges[0].Luid);
139 
tkp.PrivilegeCount = 1; // one privilege to set 
tkp.Privileges[0].Attributes = SE_PRIVILEGE_ENABLED; 
// Get shutdown privilege for this process. 
AdjustTokenPrivileges(hToken, FALSE, &tkp, 0, 
(PTOKEN_PRIVILEGES)NULL, 0); 
if (GetLastError() != ERROR_SUCCESS) 
return FALSE; 
// Prevent the system from shutting down. 
if ( !AbortSystemShutdown(NULL) ) 
return FALSE; 
// Disable shutdown privilege. 
tkp.Privileges[0].Attributes = 0; 
AdjustTokenPrivileges(hToken, FALSE, &tkp, 0, 
(PTOKEN_PRIVILEGES) NULL, 0); 
return TRUE; 
} 
Sumber : 
http://msdn.microsoft.com/library/default.asp?url=/library/en-us/ 
secauthz/security/privileges.asp
140 
Privileges (hak istimewa) 
Suatu privileges (hak istimewa) menjadi hak dari Account, seperti user 
Account atau group Account, 
untuk melaksanakan berbagai pengoperasian sistem pada komputer yang 
lokal, 
seperti sistem shutting down, perangkat untuk meload alat, atau mengubah 
sistem waktu. 
Hak istimewa berbeda dengan hak akses di dari dua sisi: 
• acces hak istimewa mengakses ke resource dan tugas pada sistem 
yang saling berkaitan, sedangkan hak akses mengontrol akses ke 
securable objects. 
• " Seorang sistem Administrator bertugas memberikan privileges(hak 
istimewa) kepada user dan group account, sedangkan sistem 
pemberian hak atau penolakan akses agar suatu obyek secure(aman) 
berdasar pada pemberian hak akses pada ACEs pada objek DACL. 
Masing-Masing sistem mempunyai Account database yang menyimpan hak 
istimewa para user dan group acount. Ketika seorang user melog-on, sistem 
menghasilkan suatu tanda akses (access token) yang berisi daftar hak 
istimewa user, mencakup pemberian hak kepada user atau group. seperti 
tertulis hak istimewa berlaku hanya untuk komputer lokal; suatu domain 
dapat mempunyai hak istimewa yang berbeda pada komputer yang berbeda 
. Ketika user mencoba untuk melaksanakan operasi hak istimewanya, sistem 
memeriksa tanda akses (acces token) untuk menentukan apakah user 
memegang hak istimewa yang perlu, dan jika benar adanya, akan langsung 
memeriksa apakah hak istimewa enable . Jika user gagal 
melakukan operasi ini, sistem tidak melaksanakan operasi. Untuk 
menentukan hak istimewa disimpan dalam suatu tanda akses (acces token),
dipanggil fungsi Gettokeninformation, yang mana juga mengindikasikan 
adanya hak istimewa yang enable. Kebanyakan hak istimewa didisable oleh 
default. 
Windows API menggambarkan satu set Constant String, seperti 
SE_ASSIGNPRIMARYTOKEN_NAME, untuk mengidentifikasi berbagai hak 
istimewa. ketetapan ini sama pada semua sistem dan digambarkan di 
Winnt.H. untuk tabel hak istimewa yang dipaparkan oleh Windows, lihat 
Privilege Constants (hak istimewa tetap). Bagaimanapun, fungsi yang 
mendapatkan dan melakukan penyesuaian hak istimewa pada suatu tanda 
akses (Acces token ) menggunakan LUID jenis untuk mengidentifikasi hak 
istimewa. LUID menilai perbedaaan suatu hak istimewa atas satu komputer 
dengan komputer yang lain, dan dari satu boot ke boot yang lain di komputer 
yang sama. Untuk mendapatkan LUID yang sesuai dengan salah satu 
Constant String, gunakan fungsi Lookupprivilegevalue. Gunakanlah fungsi 
Lookupprivilegename untuk mengkonversi suatu LUID agar sesuai dengan 
Constant String. 
Sistem menyediakan satu tampilan set nama previlege(hak istimewa) yang 
menguraikan masing-masing hak istimewanya. Ini sangat berguna ketika 
kamu ingin melihat tampilan uraian suatu hak istimewa dari user itu. 
Gunakanlah fungsi Lookupprivilegedisplayname untuk mendapatkan kembali 
gambaran String yang sesuai dengan Constant String(string tetap)Hak 
istimewanya(previlege-nya). Sebagai contoh, pada sistem yang diggunakan 
U.S. English, melist tampilan dari -SE_SYSTEMTIME_NAME hak istimewanya 
adalah " mengubah sistem waktu". Anda dapat menggunakan fungsi 
Privilegecheck untuk menentukan apakah suatu tanda akses(acces token) 
memiliki suatu set hak istimewa yang telah ditetapkan. Ini sangat 
bermanfaat terutama untuk aplikasi server yang berperan sebagai klien. 
Seorang Sistem Administrator dapat menggunakan administratif tools, User 
Management, untuk menambahkan atau menghilangkan hak istimewa dari 
user dan group account. 
141
Administrator dapat memprogram otomatis menggunakan fungsi LSA yang 
berfungsi dalam pengaturan hak istimewa. Lsaaddaccountrights dan fungsi 
Lsaremoveaccountrights untuk menambahkan atau menghapus hak istimewa 
dari suatu group account. 
fungsi Lsaenumerateaccountrights melist satu persatu hak istimewa yang 
diwenangkan kepada suatu group account yang ditetapkan. 
fungsi Lsaenumerateaccountswithuserright melist satu persatu hak istimewa 
dari account yang telah ditetapkan. 
142 
Lihat juga 
Authorization Constants, Enabling and Disabling Privileges in C++ 
Sumber : http://msdn.microsoft.com/library/default.asp?url=/library/en-us/ 
sysinfo/base/system_shutdown.asp 
System Shutdown 
Fungsi Sistem shutdown dan aplikasi tampilan pesan yang mengharuskan 
user yang diinginkan untuk melog-off., mematikan system, atau mengunci 
jaringan. 
• About System Shutdown 
• Using System Shutdown 
• System Shutdown Reference 
Sumber : http://msdn.microsoft.com/library/default.asp?url=/library/en-us/ 
sysinfo/base/system_shutdown_functions.asp 
System Shutdown Functions 
Beberapa fungsi yang digunakan dalam system shutdown.
143 
Function Description 
AbortSystemShutdown Menghentikan system shutdown dengan mennggunakan 
fungsi InitiateSystemShutdown. 
ExitWindows Melog-of user yang ditetapkan 
ExitWindowsEx Juga Melog-of user yang ditetapkan, menshutdown 
sistem, atau shuts down dan merestart system. 
InitiateSystemShutdown Memulai suatu shutdown dan pilihan untuk 
merestart computer yang ditetapkan 
InitiateSystemShutdownEx Memulai suatu shutdown dan pilihan untuk 
merestart computer yang ditetapkan 
LockWorkStation Mengunci tampilan Workstattion, memproteksinya dari 
pengguna yang tidak syah
144 
Dokumentasi Domain Rename Operation 
Domain rename adalah suatu tools yang di support oleh Microsoft yang 
akan memudahkan kita untuk memanagement sebuah domain yang ingin di 
ganti namanya atau dengan kata lain adalah “Merename Domain”. 
Tools yang kita gunakan di antaranya adalah : 
1. Redom.exe 
2. Gpfixup.exe 
Kegunaan 
Rendom.exe adalah Merename Domain menjadi sebuah nama domain yang 
baru, tetapi ada yang harus di perhatikan dalam merename domain agar 
tools rendom.exe dapat berjalan dengan baik dan juga sesuai dengan 
keinginan kita. 
Yang pertama : 
pastikan bahwa server anda adalah Windows 2003 server. Karna tools ini 
hanya dapat berjalan di windows 2003 server. 
Yang kedua : 
Pastikan bahwa Domain Functionality anda sudah di RAISE, atau di naikan 
levelnya menjadi 2003 Domain.
145 
Yang ketiga : 
Jalankan yang tools rendom.exe 
Yang pertama yang harus di jalankan adalah Melist Domain anda yang 
sekarang ada, jadi setelah domain di list domain akan menghasikkan sebuah 
file “Domainlist.xml” yang akan akan memberikan informasi tentang domain 
yang kita punya.
146
147 
dan langkah selanjutnya adalah dengan mengedit file dan merubah nama 
domain menjadi sebuah nama baru, pada contoh di atas adalah dengan 
merubah nama domain yang lama “riset.ano.net” menjadi nama domain 
yang baru “keren.manteb.net”
148 
Setelah di ubah maka langkah selanjutnya adalah kita harus meng upload 
dengan perintah: 
c:> rendom.exe /upload 
maka setelah perintah ini semua informasi yang kita ubah pada file XML akan 
di aplikasikan pada system. Langkah selanjutnya adalah :
149 
c:> rendom.exe /preapare 
c:> rendom.exe /execute 
c:> rendom.exe /clean 
c:> rendom.exe /showforest 
c:> rendom.exe /end 
setelah semua prose nya selesai maka system akan melakukan restart 
secara otomatis, dan setelah restart nama domain telah berubah. 
Tetapi yang jadi masalah adalah nama DNS nya, karna kadang 
nama DNS tidak ikut berubah dikarnakan hal-hal tertentu maka, kita harus 
melakukan proses yang kedua, yaitu dengan salah satu tools bantuan lagi 
yaitu : “gpfixup.exe” untuk melakukan perubahan nama DNS dari yang lama 
menjadi nama yang baru, dari “riset.ano.ner” menjadi “keren.manteb.net” 
dengan menggunakan perintah : 
C:> gpfixup/exe /olddns:riset.ano.net /newdns:keren.manteb.net 
/oldnb:RISET /newnb:keren 
Dan kalau sudah perintah di atas di laksanakan maka restartlah computer 
anda secara manual,dan setelah itu barulah proses selesai. 
Situs tutorial rendom lengkap yang ada di Microsoft.com adalah : 
http://www.microsoft.com/windowsserver2003/downloads/domainrename.m 
spx
150

More Related Content

PDF
18675466 complete-windows-server-2003
PDF
Tutorial windows-server-2003
PDF
Modul 2003 server
PDF
Instalasi CentOS 6.4 Pada VMWare Workstation 10
DOC
Laporan pr.sojk-1
PPTX
Instalasi windows 10
DOCX
Tutorial instalasi debian dengan virtual box
DOCX
cara install debian 7 & masalah yang terjadi pada linux
18675466 complete-windows-server-2003
Tutorial windows-server-2003
Modul 2003 server
Instalasi CentOS 6.4 Pada VMWare Workstation 10
Laporan pr.sojk-1
Instalasi windows 10
Tutorial instalasi debian dengan virtual box
cara install debian 7 & masalah yang terjadi pada linux

What's hot (19)

DOCX
Makalah cara instalasi windows xp
PDF
Tutorial menginstall debian 7.6 melalui VMWare
PDF
Modul Workshop Mikrotik Bandwidth Management
DOCX
Instalasi linux debian
PDF
Modul Training Membangun Sistem Lab From Home (LFH)
DOCX
cara instalasi windows 7
DOCX
Langkah-Langkah menginstal Linux debian
PDF
Instalasi linux ubuntu dan windows 7 lengkap
DOCX
Setting ip address pada tiap komputer dengan class dan subnet mask yang sama
DOCX
Langkah-langkah cara Instal debian berbasis text di virtual box
DOC
Instalasi debian
PPT
KK_12_TKJ
PDF
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
DOCX
Laporan Praktikum Modul 2 (Instalasi Windows)
PDF
Modul Pembelajaran Mikrotik
PDF
Cara Melakukan Instalasi Windows 98 dengan VirtualBox
DOC
Makalah Windows 8
PPT
melakukaninstsistemguitext
PPTX
Instalasi dan Konfigurasi Windows Server 2000
Makalah cara instalasi windows xp
Tutorial menginstall debian 7.6 melalui VMWare
Modul Workshop Mikrotik Bandwidth Management
Instalasi linux debian
Modul Training Membangun Sistem Lab From Home (LFH)
cara instalasi windows 7
Langkah-Langkah menginstal Linux debian
Instalasi linux ubuntu dan windows 7 lengkap
Setting ip address pada tiap komputer dengan class dan subnet mask yang sama
Langkah-langkah cara Instal debian berbasis text di virtual box
Instalasi debian
KK_12_TKJ
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
Laporan Praktikum Modul 2 (Instalasi Windows)
Modul Pembelajaran Mikrotik
Cara Melakukan Instalasi Windows 98 dengan VirtualBox
Makalah Windows 8
melakukaninstsistemguitext
Instalasi dan Konfigurasi Windows Server 2000
Ad

Viewers also liked (20)

PPTX
The Unexpected
PPT
S Ta R Chart
PPT
PDC+++ Module 3 Class 7. Food Sovereignty Part I
PPTX
Plc (Programmable Logic Controller)
PPT
primera presentacion de drogas
PPTX
Lightening Lines And The Birth Of Modern2
PDF
Орон нутгийн үзүүлэн
PPTX
Consultas
PDF
Institutional Analysis in the Indo-Ganges Basin
PPT
Personnel Concepts: The United States Citizenship and Immigration Services Is...
PDF
Notas corte2011 (1)
PPT
перший кар'єрний крок
DOCX
Profil CH training & motivation
PPT
Insects
PPTX
Terapia g..
PPT
Joint venture disaster prepatredness 11 march 2014
DOCX
Combinaciones de alt
DOC
Formato proyecto SENA
The Unexpected
S Ta R Chart
PDC+++ Module 3 Class 7. Food Sovereignty Part I
Plc (Programmable Logic Controller)
primera presentacion de drogas
Lightening Lines And The Birth Of Modern2
Орон нутгийн үзүүлэн
Consultas
Institutional Analysis in the Indo-Ganges Basin
Personnel Concepts: The United States Citizenship and Immigration Services Is...
Notas corte2011 (1)
перший кар'єрний крок
Profil CH training & motivation
Insects
Terapia g..
Joint venture disaster prepatredness 11 march 2014
Combinaciones de alt
Formato proyecto SENA
Ad

Similar to Complete windows-server-2003 (20)

PDF
Complete windows-server-2003
PDF
Complete windows-server-2003
PDF
Complete windows-server-2003
DOCX
Chapter 2 menginstall windows server 2003 (autosaved)
DOCX
Konfigurasi Windows Server 2008
PDF
Active directory windows server 2003
DOCX
Menginstalasi Sistem Operasi Jaringan
PPT
KK12 Melakukan instalasi sistem operasi jaringan berbasis GUI (Graphical User...
PDF
Active Directory Windows Server 2008
PPT
KK12 Melakukan instalasi sistem operasi jaringan berbasis Graphical User Inte...
PDF
Module Konfigurasi di CentOS 6.9
DOCX
Setting jaringan warnet berbasis windows xp dan adsl modem
PPSX
Konfigurasi windows server 2003
DOC
Apa itu windows server 2003
PPTX
Presentasi tugas jaringan komputer Instalasi Sisitem Operasi Linux dan Konfig...
PDF
9 BAB III Perancangan dan Pembuatan Sistem
DOCX
Dns server dan konfigurasinya
PPTX
Active Directory diWindows Server 2003
PDF
MikroTik CHR sebagai server DHCP dan Internet Gateway bagi VM dan Container p...
DOCX
Tugas remedial
Complete windows-server-2003
Complete windows-server-2003
Complete windows-server-2003
Chapter 2 menginstall windows server 2003 (autosaved)
Konfigurasi Windows Server 2008
Active directory windows server 2003
Menginstalasi Sistem Operasi Jaringan
KK12 Melakukan instalasi sistem operasi jaringan berbasis GUI (Graphical User...
Active Directory Windows Server 2008
KK12 Melakukan instalasi sistem operasi jaringan berbasis Graphical User Inte...
Module Konfigurasi di CentOS 6.9
Setting jaringan warnet berbasis windows xp dan adsl modem
Konfigurasi windows server 2003
Apa itu windows server 2003
Presentasi tugas jaringan komputer Instalasi Sisitem Operasi Linux dan Konfig...
9 BAB III Perancangan dan Pembuatan Sistem
Dns server dan konfigurasinya
Active Directory diWindows Server 2003
MikroTik CHR sebagai server DHCP dan Internet Gateway bagi VM dan Container p...
Tugas remedial

Complete windows-server-2003

  • 1. 1
  • 2. 2 DAFTAR ISI 1. Instalasi Windows Server 2003 …………………………………………….. 3 2. Instalasi Active Directory ………………………………………………………. 16 3. User dan Organizational Unit Management …………………………. 29 4. Policy Windows Server 2003 …………………………………………………. 42 5. Disk Management ………………………………………………………………….. 82 6. Windows Server 2003 Tools a. Group Policy Management Console (GPMC) ………………….. 92 b. UserLock 3.0 ………………………………………………………………….. 97 c. Dameware ………………………………………………………………………. 109 7. Dokumentasi Shutdown.exe …………………………………………………. 113 8. Dokumentasi Rename Domain ………………………………………………. 144
  • 3. 3 Installation 1. Instalasi Windows 2003 Server Tabel dibawah ini merupakan spesifikasi hardware minimum yang dibutuhkan untuk menginstall Windows Server 2003. Versi 2003 CPU RAM Max RAM Prosesor Cluster Web Edition 550 Mhz 256 Mb 2 Gb 1 s/d 2 Tidak Standard Edition 550 Mhz 256 Mb 4 Gb 1 s/d 2 Tidak Enterprise Edition 733 Mhz 256 Mb 32 s/d 64 Gb* 8 4 Datacenter Edition 733 Mhz 1 Gb 64 s/d 512 Gb* 8 s/d 32 8 s/d 32 Bila spesifikasi hardware tersebut telah dipenuhi, maka kita siap menginstall sistem operasi ini. a. Settinglah BIOS anda agar pertama kali booting ke CDRom, setelah itu masukkan CD Windows Server 2003. b. Setelah itu akan muncul tampilan seperti ini :
  • 4. Gambar di atas merupakan suatu pernyataan perjanjian, tekan tombol F8 bila kita telah selesai membaca atau menyetujui isi perjanjian tersebut. 4
  • 5. 5 c. Berikutnya kita akan memilih partisi untuk menjadi tempat file sistem dari Windows Server 2003. d. Gambar dibawah ini merupakan pilihan format untuk sistem operasi yang akan di install. Dalam hal ini sebaiknya anda memilih untuk memformat dengan file system NTFS. Karena apabila kita memformat dengan file sistem FAT maka kita tidak dapat menginstall active directory.
  • 6. 6 Selanjutnya Windows akan mengcopy file systemnya ke harddisk dan akan mulai menginstall.
  • 7. 7 e. Pada saat anda menginstall anda akan diminta untuk mensetting Regional and Language Options.
  • 8. 8 f. Lalu anda akan diminta untuk mengisi nama anda dan organisasi tempat anda menginstall.
  • 9. 9 g. Setelah itu anda diminta untuk mengisi product key atau serial number dari cd instalasi windows 2003 server.
  • 10. 10 h. Proses instalasi seperti pada gambar dibawah ini meminta anda untuk memilih mode lisensi bagi server anda. Lisensi Per Server artinya bila anda mempunyai sepuluh server dengan satu user maka anda membutuhkan sepuluh lisensi untuk melakukan koneksi ke masing-masing server. Lisensi Per User artinya bila anda mempunyai sepuluh server dengan satu user maka anda hanya membutuhkan satu lisensi untuk melakukan koneksi ke masing-masing server.
  • 11. 11 i. Setelah memilih mode lisensi anda diharuskan untuk mengisi nama komputer dan password administrator. Setelah mengklik tombol next anda pasti terkejut ketika muncul peringatan untuk pemilihan huruf pada password administrator. Peringatan ini bermaksud agar anda berhati-hati pada pemilihan kata pada password administrator karena administrator merupakan user yang mempunyai hak yang istimewa.
  • 12. 12 j. Selanjutnya anda akan diminta untuk mensetting tanggal, waktu dan zona waktu ditempat anda berada.
  • 13. 13 k. Proses selanjutnya adalah mensetting pilihan networking.
  • 14. 14 l. Kemudian kita akan diminta untuk memilih apakah computer kita akan membuat workgroup atau akan menjadi member dari suatu domain.
  • 15. 15 m. Selesailah proses penginstallan windows 2003 server.
  • 16. 16 Active Directory 1. Untuk menginstall active directory pada windows 2003 server, anda cukup dengan mengetikkan DCPROMO pada menu Run
  • 17. 17 2. Lalu akan muncul kotak dialog yang bernama Active Directory Installation Wizard
  • 18. 18 3. Windows akan meminta anda untuk memilih tipe domain controller. Pada bagian ini anda ditanyakan apakah server anda ini akan menjadi domain controller di domain yang baru atau menjadi domain controller tambahan di domain yang sudah ada. Maksud dari : a. Additional domain controller for an existing domain adalah windows akan membuat tambahan domain controller di domain yang sudah ada. Yang perlu diperhatikan dalam memilih pilihan ini adalah : 1) Windows akan menghapus account local yang ada di server anda 2) Semua kunci kriptografi akan dihapus maka itu sebelum anda memilih pilihan ini semua kunci kriptografi harus sudah di export. 3) Semua data yant ter-enkripsi harus sudah di-dekripsi atau tidak akan dapat diakses kembali untuk selama-lamanya.
  • 19. 19 4. Setelah itu akan muncul pilihan untuk memilih tipe domain Maksud dari : a. Domain in a new forest adalah windows akan membuat domain baru di lingkungan yang baru b. Child Domain in an Existing Tree adalah windows akan membuat anak dari suatu domain. Misal: anda dapat menciptakan domain bernama adp1.labkom.bl.ac.id dibawah dari domain labkom.fti.bl.ac.id c. Domain tree in an existing forest adalah windows akan membuat suatu domain baru di lingkungan yang sudah ada.
  • 20. 5. Selanjutnya Windows akan menanyakan apakah anda ingin mengkonfigurasi atau 20 menginstall DNS (Domain Name System). Maksud dari : a. Yes, I will congambar diatas the DNS client adalah windows hanya akan mengkonfigurasi DNS client yang ada di komputer(server) lain. Hal ini dapat anda lakukan bila anda telah melakukan trust antar server. b. No, just install and congambar diatas DNS on this computer adalah windows akan menginstall dan mengkonfigurasi DNS di komputer server anda.
  • 21. 6. Setelah itu Windows akan meminta anda untuk memberikan nama bagi domain anda. 21
  • 22. 7. Selanjutnya windows akan meminta anda untuk memberi nama Netbios(Network 22 Basic Input Output System). NetBIOS digunakan untuk komunikasi diantara dua mesin, sebuah nama service disiapkan (reserved) oleh NetBIOS. Hal ini membuat mesin-mesin tersebut dapat berhubungan ke jaringan dan menentukan sendiri nama-nama mesin tersebut (mesin-mesin yang menjalankan NetBIOS tersebut).
  • 23. 8. Setelah memberi nama NetBIOS, Windows akan meminta anda untuk memasukkan 23 path untuk menyimpan database dan log file dari active directory.
  • 24. 24 9. Windows akan meminta anda untuk memberi path untuk folder sysvol. Sysvol berguna untuk berguna untuk menyimpan hasil duplikasi dari file public domain contohnya: seperti informasi mengenai group policy.
  • 25. 25 10.Selanjutnya anda harus memilih permission untuk objek user dan group. Maksud dari : a. Permissions compatible with pre-Windows 2000 server operating systems adalah permission yang ada di server akan kompatibel untuk operating system dibawah Windows 2000 server. b. Permissions compatible only with Windows 2000 or Windows .Net server operating systems adalah bila anda menjalankan permission atau program server pada Windows 2000 atau Windows . Net server.
  • 26. 11.Windows akan meminta anda untuk memasukkan password administrator yang akan 26 digunakan bila server dimulai dari Directory Services Restore Mode.
  • 27. 27 12.Setelah itu Windows akan mulai menginstall Active Directory.
  • 28. 28 13.Selesailah penginstallan Active Directory
  • 29. 29 User Management Di dalam windows Server 2003 kita dapat membuat user baru dengan cara : 1. Klik Start, pilih All program lalu Administrative Tools dan Active Directory Users and Computer.
  • 30. 30
  • 31. 31 2. Setelah langkah pertama dijalankan akan muncul kotak dialog baru seperti pada gambar diatas. 3. Sebelum kita Membuat User kita Membuat Organizational Unit untuk memudahkan kita dalam memanajemen user-user yang akan kita manage,dengan catatan apabila kita memanage banyak user . kita dapat membuat sebuah OU dengan cara : 4. Klik kanan domain pada sebelah kiri kotak dialog atau klik kanan pada daerah kotak dialog sebelah kanan yang kosong , seperti pada gambar diatas.
  • 32. 5. Setelah itu Tampil kotak dialog baru New Object- Organizational Unit disini kita 32 akan membuat OU didalam Domain batman.robin.net dengan nama Mahasiswa lalu OK. Lihat gambar diatas.
  • 33. 33 6. Kita Dapat Melihat OU baru yang telah kita buat didalam Domain dengan nama Mahasiswa lihat gambar diatas.
  • 34. 7. Setelah kita membuat OU kita dapat memulai membuat user yang akan kita buat. 8. Klik kanan OU yang telah kita buat, lalu New and User, lihat gambar gambar 34 diatas.
  • 35. 35 9. Setelah itu akan muncul kotak dialog New Object-User disini kita akan dipersilakan untuk memberikan nama user baru yang akan kita buat serta nama user untuk login ke windows server 2003 , sekarang kita akan memberikan nama user Batman VS Robin serta nama login Kendedes bila sudah kita klik Next, lihat gambar diatas.
  • 36. 10. Akan muncul kotak dialog kita dapat menset setting password user. Dan lalu mempunyai beberapa pilihan waktu log-on User must change password at next logon.jadi kita harus mengganti password setiap kali log-on, User cannot change password jadi user tidak dapat mengubah passwordnya, Password never expire jadi Password tidak pernah Basi berlaku terus di Labkom UBL memakai pilihan yang ini karena mahasiswa dapat merubah password mereka sesuai keinginannya. Lihat gambar gambar diatas. 36
  • 37. 37
  • 38. 11. Sekarang kita akan melihat ringkasan dari langkah-langkah yang kita pilih dalam pembuatan user, apabila kita sudah yakin kita dapat menekan tombol Next yang menandakan bahwa kita telah selesai membuat sebuah user, lihat gambar diatas. 38 12. Kita telah dapat melihat user yang kita buat dengan nama Batman VS Robin dalam OU Mahasiswa, ini berarti kita telah berhasil membuat sebuah user . Lihat gambar gambar diatas.
  • 39. 39 Pembuatan User dengan AddUsers.Exe 1. Buatlah sebuah file ber extention txt atau dat 2. kemudian di dalam file tersebut dengan aturan sbb:
  • 40. 40 [Aturan] [Users] Nama user , Nama lengkap, Password,Description,HomeDrive,Homepath,Profile,Script [Global] Global Group Name, Comment, UserName, ... [Local] Local Group Name, Comment>, UserName, ... [Contoh Buat user Local] [Users] ano,Sukarno,GantengMan ,Mahasiswa Budiluhur,H:,d:anoano,, jenal,Zhainal,hehe,Mahasiswa Budiluhir,H:,d:anojenal,, [Local] Mahasiswa,,ano,jenal [Contoh Buat user Global ] [Users] ano,Sukarno,AnoGanteng,Mahasiswa Budiluhur,H:,acecooperano,, jenal,Zhainal,hehe,Mahasiswa Budiluhir,H:,acecooperjenal,, [Global] TA,,ano,jenal
  • 41. Keterangan : Dari srcript yang anda buat diatas akan di buat 2 buah users (ano dan jenal ) dan juga akan terbuat sebuah Group (Mahasiswa), dan dua users yang telah di buat di atas akan menjadi member dari group Mahasiswa. 41 3. Langkah yang ke tiga ini adalah menjalankan program addusers.exe dengan script yang kita buat : AddUsers {/c|/d{:u}|/e} filename [/s:x] [/?] [namaKomputer |namaDomain] [/p:{l|c|e|d}] Konfigurasi untuk /p: l - Users do not have to change passwords at next logon. c - Users cannot change passwords. e - Passwords never expire. (implies l option) d - Accounts disabled. Contoh cara menjalankan : ADDUSERS.EXE /C test.txt /P:ed 4. Jadi ini lah cara untuk membuat user secara scripting dengan bantuan addusers.exe,dan sedikit tips dan trik untuk kemudahan trik: akan lebih baik lagi kalau menjalankan scriptnya dengan membuat Autoexec.bat ”
  • 42. 42 Policy 1. HIGH SECURITY LEVEL a. CONTROL PANEL
  • 43. 43 1) Display a) Remove Display in Control Panel Settingan ini berguna untuk mendisable pilihan display yang ada di control panel. b) Prevent Changing Wallpaper Settingan ini berguna untuk mencegah user untuk mengganti atau menambah wallpaper. c) Selain dari settingan diatas windows juga mengatur beberapa policy, antara lain: (1) Prohibit Access to the Control Panel Settingan ini berguna untuk mencegah user mengakses control panel. (2) Force Classic Control Panel Style
  • 44. Settingan ini berguna untuk membuat default dari tampilan control panel menjadi classic. 44 b. WINDOWS COMPONENTS 1) Internet Explorer
  • 45. 45 a) Disable changing accessibility setting properties Dengan mengaktifkan policy ini, user tidak dapat merubah tab General pada Internet Options. b) Disable Internet Connection Wizard Properties Dengan mengenable settingan ini, user tidak dapat merubah properti dari Internet Connection Wizard pada pilihan Setup di tab Connection pada Internet Options. c) Disable changing Connection Settings Properties
  • 46. Dengan mengenable settingan ini, user tidak dapat merubah Connection settings pada menu Internet options 46 d) Disable changing proxy settings Dengan mengenable settingan ini, user tidak dapat merubah settingan proxy pada tab Connections yang ada di Internet Options. e) Disable changing Automatic Configuration settings Properties Dengan mengenable settingan ini, user tidak dapat merubah settingan Automatic Configuration yang ada Lan Settings pada Internet Options. f) Disable changing ratings settings Properties Dengan mengenable settingan ini, user tidak dapat merubah settingan rating di Content Advisor pada Internet Options. g) Congambar diatas Outlook Express Properties Dengan mendisable settingan ini, user tidak dapat merubah konfigurasi Outlook Express. h) Congambar diatas Media Explorer Bar Properties Dengan mendisable settingan ini, user tidak dapat merubah konfigurasi Media Bar. 2) Terminal Service
  • 47. 47 (1) Sessions (a) Terminate session when the limits are reached Dengan mengenable settingan ini, maka apabila user melakukan remote terhadap user tetapi session telah penuh maka session tersebut akan diputus. 3) Windows Messenger
  • 48. 48 a) Do not allow Windows Messenger to be run Dengan mengenable settingan ini user tidak dapat menjalankan Windows Messenger. b) Do not automatically start Windows Messenger initially Properties Dengan mengenable settingan ini, Windows tidak akan menjalankan Windows Messenger pada saat user logon ke Windows.
  • 50. 50 1) Active Desktop a) Enable Active Desktop Dengan mendisable settingan ini, user tidak dapat dapat merubah setttingan policy ini. Active Desktop adalah settingan desktop yang dapat dirubah oleh user sesuai kehendaknya (active). b) Disable Active Desktop Dengan mengenable settingan ini, user tidak dapat dapat merubah setttingan policy ini. c) Disable All Items Dengan mengenable settingan ini, active desktop menyembunyikan isinya dan mencegah user untuk menambah isi dari Active Desktop.
  • 51. 51 d) Prohibit changes Dengan mengenable settingan ini, user tidak dapat merubah konfigurasi active desktop. Diserver ini didisable e) Prohibit Adding Items Dengan mengenable settingan ini, user tidak dapat menambah web content ke active desktop. f) Active Desktop Wallpaper Dengan mendisable settingan ini, maka user tidak dapat melakukan perubahan pada Desktop Wallpaper g) Allow only bitmapped wallpaper Dengan memilih settingan ini, user bebas untuk memilih image untuk wallpaper yang berupa file berekstension .bmp. Selain dari settingan diatas, masih ada settingan yang lainnya, antara lain : h) Hide and disable all items on the desktop Dengan mengenable settingan ini, isi desktop windows akan disembunyikan atau didisable, seperti : shortcut, my computer, dll.
  • 52. 52 d. START MENU 1) Remove My Pictures icon from Start Menu Dengan mendisable settingan ini, maka Windows akan menghilangkan icon My Pictures dari Start Menu. 2) Force classic Start Menu Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan memaksa system untuk menggunakan Start Menu bertype classic.
  • 53. 53 e.SYSTEM 1) Group Policy a) Disallow Interactive Users from generating Resultant Set of Policy data
  • 54. 54 2) Logon a) Run these programs at user logon Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menjalankan suatu program sesaat setelah user logon.
  • 55. 55 b) Disamping settingan di atas, masih terdapat beberapa settingan : (1) Don't display the Getting Started welcome screen at logon Dengan mengenable settingan ini,maka Windows tidak akan menampilkan layar Welcome saat logon. (2) Prevent Access to Registry Editing Tools Dengan mengenable settingan ini, maka user tidak dapat menjalankan tools yang dapat mengakses registry. (3) Don't run specified Windows applications Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan melarang program yang terdapat di list program. Contoh : taskmgr.exe, regedit.exe, dll.
  • 56. 56 (4) Windows Automatic Updates Dengan mendisable settingan ini, maka user tidak dapat menggunakan fasilitas Automatic Updates.
  • 57. 57 2 RUANGAN SECURITY a. WINDOWS COMPONENTS 1) Internet Explorer a) Internet Control Panel (1) Disable the Security page Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan mendisable/ membuang tab Security pada menu Internet Options. (2) Disable the Connections page Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan mendisable/ membuang tab Connections pada menu Internet Options. b) Offline Pages
  • 58. 58 (1) Disable adding channels Dengan mengenable settingan ini maka user tidak dapat menambah channel di Internet Explorer. Channel adalah website yang secara otomatis mengupdate komputer, berdasarkan jadwal yang ditetapkan oleh provider(penyedia) channel. Maksudnya untuk apa ? (2) Disable adding schedules for offline pages Dengan mengenable settingan ini maka user tidak dapat menambah jadwal untuk mengupdate halaman web yang offline. Dengan settingan ini maka pada check box Make Available Offline yang terdapat di dialog box di The Add Favorite akan menjadi tidak aktif.
  • 59. Disamping settingan di atas masih ada beberapa settingan : 59 (1) Disable caching of Auto-Proxy scripts Dengan mengenable settingan ini maka Windows akan mendisable settingan proxy dengan menggunakan script. (2) Disable changing Temporary Internet files settings Dengan mengenable settingan ini maka Windows akan mendisable perubahan untuk settingan Temporary Internet files. (3) Disable changing history settings Dengan mengenable settingan ini maka Windows akan mendisable perubahan untuk settingan History.
  • 60. 60 (4) Disable Internet Connection Wizard Dengan mengenable settingan ini maka Windows akan mendisable fasilitas untuk membuat/merubah koneksi Internet (Internet Connection Wizard). (5) Disable changing connection settings Dengan mengenable settingan ini maka user tidak dapat merubah settingan pada koneksi ke jaringan. (6) Disable changing proxy settings Dengan mengenable settingan ini maka user tidak dapat merubah settingan pada proxy. (7) Disable changing Automatic Configuration settings Dengan mengenable settingan ini maka user tidak dapat merubah settingan Automatic Configuration di IE itu yang mana ? (8) Do not allow AutoComplete to save passwords Dengan mengenable settingan ini maka user tidak diperbolehkan untuk menggunakan fasilitas menyimpan password pada halaman web.
  • 61. 61 2) Help and Support a) Do not allow Did you know content to appear Dengan mengenable settingan ini maka Windows tidak akan menampilkan Did You Know.
  • 62. 62 3) Windows Explorer a) Turn on Classic Shell Dengan mengenable settingan ini, maka Windows tidak akan menjalankan fitur active desktop dan web view. b) Remove Security tab Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menghilangkan tab security.
  • 63. 63 4) Task Scheduler a) Prohibit Drag-and-Drop Dengan mengenable settingan ini, maka user tidak dapat melakukan drag-and-drop pada task scheduler. b) Prohibit New Task Creation Dengan mengenable settingan ini, maka user tidak dapat melakukan penambahan task baru. c) Prohibit Task Deletion Dengan mengenable settingan ini, maka user tidak dapat melakukan penghapusan task.
  • 64. 64 d) Hide Advanced Properties Checkbox in Add Scheduled Task Wizard Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menyembunyikan pilihan Advanced Properties pada Add Scheduled Task Wizard. e) Prohibit Browse Dengan mengenable settingan ini, maka user tidak dapat melakukan browsing untuk menambah Scheduled Task baru.
  • 65. 65 5) Windows Messenger a) Do not allow Windows Messenger to be run Dengan mengenable settingan ini, maka Windows tidak akan mengijinkan apabila user menjalankan Windows Messenger. b) Do not automatically start Windows Messenger initially Dengan mengenable settingan ini, maka Windows tidak akan menjalankan Windows Messenger secara otomatis setiap logon.
  • 66. 66 6) Windows Update a) Remove access to use all Windows Update features Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menghilangkan akses ke seluruh fitur Windows update.
  • 67. 67 7) Windows Media Player a) Playback (1) Prevent Codec Download Dengan mengenable settingan ini, maka user tidak dapat mendownload codec.
  • 68. 68 b. START MENU AND TASKBAR 1) Remove links and access to Windows Update Dengan mengenable settingan ini maka Windows akan membuang link dan akses untuk menggunakan Windows Update. 2) Remove Favorites menu from Start Menu Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan membuang Menu Favorite pada Start Menu.
  • 69. 69 3) Remove Help menu from Start Menu Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan membuang menu Help pada Start Menu. 4) Remove My Pictures icon from Start Menu Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan membuang icon My Pictures pada Start Menu. 5) Remove My Music icon from Start Menu Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan membuang icon My Pictures pada Start Menu. 6) Add Logoff to the Start Menu Dengan mengenable settingan ini, maka pada Start Menu akan ditambahkan menu Logoff. 7) Remove and prevent access to the Shut Down command Dengan mengenable settingan ini, maka user tidak dapat mengakses perintah Shutdown. 8) Remove Drag-and-drop context menus on the Start Menu Dengan mengenable settingan ini, maka user tidak dapat melakukan Drag-and- Drop pada Start Menu. 9) Prevent changes to Taskbar and Start Menu Settings Dengan mengenable settingan ini, maka user tidak dapat merubah settingan Taskbar dan Start Menu. 10) Do not keep history of recently opened documents Dengan mengenable settingan ini, maka Windows tidak akan menyimpan history dari recent document. 11) Clear history of recently opened documents on exit Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menghapus recent document setiap user logoff. 12) Turn off personalized menus Dengan mengenable settingan ini, maka user tidak dapat merubah settingan Taskbar and Start Menu. (Windows 2000).
  • 70. 70 13) Turn off notification area cleanup Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan selalu menampilkan seluruh isi Notification Area. Notification Area merupakan tray yang ada di taskbar yang biasanya berisi waktu sekarang. 14) Lock the Taskbar Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan mengunci Taskbar. 15) Force classic Start Menu Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan selalu menggunakan classic Start Menu. 16) Remove Balloon Tips on Start Menu items Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan membuang Balloon Tips dari Start Menu. 17) Remove frequent programs list from the Start Menu Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan membuang list program yang ada di Start Menu apabila telah selesai digunakan. 18) Remove Set Program Access and Defaults from Start menu Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan membuang icon Set Program Access and Defauts pada Start Menu.
  • 71. 71 c.DESKTOP 1) Active Desktop a) Enable Active Desktop Dengan mendisable settingan ini, maka Windows akan menonaktifkan fitur Active Desktop. b) Disable Active Desktop Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menonaktifkan fitur Active Desktop. c) Active Desktop Wallpaper Dengan mendisable settingan ini, maka Windows akan menonaktifkan fitur Active Desktop untuk wallpaper.
  • 72. 72 d) Allow only bitmapped wallpaper Dengan mendisable settingan ini, maka Windows akan menerima pergantian wallpaper selain berektension .bmp. Selain settingan diatas, terdapat settingan lain, diantaranya : (1) Hide and disable all items on the desktop Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menyembunyikan dan menonaktifkan semua item yang terdapat di desktop. (2) Prevent adding, dragging, dropping and closing the Taskbar's toolbars Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan mencegah adanya penambahan, penghapusan, drag-and-drop pada desktop.
  • 73. 73 (3) Prohibit adjusting desktop toolbars Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan melarang adanya perubahan ukuran dari desktop. (4) Don't save settings at exit Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan tidak akan menyimpan perubahan setting pada saat logoff./shutdown.
  • 74. 74 d.CONTROL PANEL 1) Display a) Remove Display in Control Panel Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menonaktifkan fitur Display yang terdapat pada Control Panel. b) Prevent changing wallpaper Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan mencegah terjadinya perubahan wallpaper.
  • 75. 75 (1) Desktop Themes (a) Remove Theme Option Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menonaktifkan option theme.
  • 76. 76 Selain settingan diatas, masih terdapat beberapa settingan lain, diantaranya : (a) Prohibit access to the Control Panel Dengan mengenable settingan ini, maka user tidak dapat mengakses control panel. (b) Force classic Control Panel Style Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan mengatur supaya menu control panel bersifat classic.
  • 77. 77 e. SYSTEM 1) Ctrl+Alt+Del Options a) Remove Task Manager Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menonaktifkan Task Manager. b) Remove Lock Computer Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menonaktifkan Lock Computer.
  • 78. 78 f. NETWORK 1) Offline Files a) Turn off reminder balloons Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menonaktifkan fitur reminder balloon.
  • 79. 79 2) Network Connections a) Prohibit TCP/IP advanced configuration Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan melarang adanya akses ke fitur TCP/IP Advanced Configuration.
  • 80. 80 g. SYSTEM 1) Don't display the Getting Started welcome screen at logon Dengan mengenable settingan ini, maka Windows tidak akan menampilkan Getting Started Welcome saat logon. 2) Prevent access to registry editing tools Dengan mengenable settingan ini, maka user tidak dapat mengakses tools yang dapat mengakses registry. 3) Don't run specified Windows applications Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan melarang dijalankannya list file yang dilarang. Contoh : regedit.exe, reg32.exe, dll.
  • 81. 81 4) Turn off Autoplay Dengan mengenable settingan ini, maka Windows akan menonaktifkan fitur Autoplay. 5) Windows Automatic Updates Dengan mendisable settingan ini, maka Windows akan menonaktifkan fitur Automatic Updates
  • 82. 82 BACKUP 2003 server data dengan NTBackup Pengertian Backup : Disk Management Backup adalah sebuah metode yang digunakan untuk menyimpan cadangan terhadap system file atau data. Pada windows 2003 server ada sebuah utilities yang di sediakan oleh Windows itu sendiri, tetapi pada pemakaian nya tidak semudah yang di bayangkan, karna seolah – olah kita sudah dapat membackup data dengan mengunakan NTBackup. Tetapi itu sebenarnya adalah sebuah ilusi belaka, kenapa saya bilang begitu, karna dari riset yang saya lakukan apabila saya mem backup dengan metode yang biasa maka pada saat melakukan restore( mengembalikan data ke tempat semula) maka akan terjadi kres pada system yang sangat berakibat fatal pada system, Metode yang benar : Setelah sekian lama akhirnya ditemukan juga cara yang sangat evektiv dan evisien, cara yan hampir mirip tetapi tidak sama, yaitu dengan command line, tetapi walaupun agak sedikit sulit tetapi hasilnya sangat memuaaskan karna data dan system dapat di simpan dan di restore sepaerti semula, sehingga kita tidak perlu khawatir kalau suatu saat system hang atau rusak karna kita tinggal merestorenya saja. Tatacara Backup : 1. masuk kedalam command line atau menu run 2. setelah itu di dalam menu Run maka ketikan : ntbackup backup systemstate /J "Bakup server" /F "C:backup.bkf 3. lalu kemudian proses akan berjakan secara otomatis
  • 83. Catatan : Dari proses di atas mungkin akan timbul pertanyaan yang mungkin simple/remeh tapi mungkin dampak nya yang akan sangat besar pada data yang akan di backup. Pertanyaan…! “….? Ntbackup kan dapat kita jalankan lewat wizard kenapa harus lewat prompt kan nggak efisien, khan sama aja “. 83 Jawaban : Memang benar NTbackup dapat di jalankan dengan menggunakan wizard yang akan sangat mudah untuk di gunkan, tapi pada saat membuat backup “*.bkf” file akan terjadi suatu kesalahan fatal yang akan terjadi kalau anda tidak mau menggunakan command line ( ntbackup backup systemstate /J "anokeren" /F "C:backup.bkf" ), karna data yang akan di backup nya tidak akan sempurna, karna pada saat pengkopian system state, tidak akan sepenuhnya di backup, karna system state yang akan di proses sebenarnya sedang di pakai oleh system kita. Makanya saya bilang itu sangat fatal, karna pada saat anda merestore backup anda yang include system state di dalam nya, maka yang terjadi adalah window server anda akan mengalami blue screen, dan yang terjadi adalah buakannya anda menyelesaikan masalah malah anda akan menambah masalah baru. Alasan kenapa kita harus gunakan commad promp, karna pada saat pengkopian system state kedalam backup file maka System State akan di paksa untuk mengkopikan dirinya. Tata cara merestore file system : 1. Kita setting di Domain Security Policy agar Administrator bisa masuk ke dalam domain dengan mode restore 2. Kalau sudah kita lalu restart server anda kemudian tekan F8 3. dan masuk ke dalam bagian restore mode 4. Setelan masuk ke dalam windows dengan login administrator 5. Lalu jalankan NtBackup 6. Lalu jalani langkah backup secara biasa, dengan bantuan wizard
  • 84. 84 Using the Windows interface 1. Open Backup. The Backup or Restore Wizard starts by default, unless it is disabled. You can use this wizard or go to the next step to work in Advanced Mode. 2. Click the Advanced Mode link on the Backup or Restore Wizard. 3. Click the Backup tab, then click the box next to System State and any other items you would like to backup. It is recommended that you backup all boot and system volumes along with the System State. Notes • To perform this procedure, you must be a member of the Administrators or Backup Operators group on the local computer, or you must have been delegated the appropriate authority. If the computer is joined to a domain, members of the Domain Admins group might be able to perform this procedure. As a security best practice, consider using Run as to perform this procedure. • To start Backup, click Start, point to All Programs, point to Accessories, point to System Tools, and then click Backup. • If the Backup or Restore Wizard does not start by default, you can still use it to back up the System State data by clicking Wizard Mode on the Welcome tab. • System State data contains most elements of a system’s configuration, but it might not include all of the information that you require to recover your system from a failure. Therefore, it is recommended that you back up all boot and system • volumes, including the System State, when you back up your system. • You can only back up the System State data on a local computer. You cannot back up the System State data on a remote computer.
  • 85. 85 Using a command line 1. Open Command Prompt. 2. To backup the System State data, type: ntbackup backup systemstate Value Description systemstate Specifies that you want to back up the System State data. When you select this option, the backup type will be forced to copy. For information on additional backup options, see the ntbackup command-line utility. For example, to create a backup job named "Backup Job 1" that backs up the System State data to the file C:backup.bkf, type: ntbackup backup systemstate /J "Backup Job 1" /F "C:backup.bkf All other options will default to those specified in the Backup program. Notes • To perform this procedure, you must be a member of the Administrators or Backup Operators group on the local computer, or you must have been delegated the appropriate authority. If the computer is joined to a domain, members of the Domain Admins group might be able to perform this procedure. As a security best practice, consider using Run as to perform this procedure. • To open a command prompt, click Start, point to All Programs, point to Accessories, and then click Command Prompt. • System State data contains most elements of a system’s configuration, but it might not include all of the information that you require to recover your system from a failure. Therefore, it is recommended that you back up all boot and system volumes, including the System State, when you back up your system.
  • 86. 86 • To view the complete syntax for this command, at a command prompt, type: ntbackup /? • If you do not specify the other Backup options, ntbackup will use the default values of the Backup program for backup type, verification setting, logging level, hardware compression, and any other settings. • You can only back up the System State data on a local computer. You cannot back up the System State data on a remote computer. Related Topics Ntbackup Untuk aktifitas backup operation yang dapat di lakukandari command prompt, Dengan menggunakan perintah NTBackup yang dapat menggukan parameter seperti yang terdapar di bawah. ( silahkan di baca sendiri ). Syntax ntbackup backup [systemstate] "@FileName.bks" /J {"JobName"} [/P {"PoolName"}] [/G {"GUIDName"}] [/T { "TapeName"}] [/N {"MediaName"}] [/F {"FileName"}] [/D {"SetDescription"}] [/DS {"ServerName"}] [/IS {"ServerName"}] [/A] [/V:{yes | no}] [/R:{yes | no}] [/L:{f | s | n}] [/M {BackupType}] [/RS:{yes | no}] [/HC:{on | off}] [/SNAP:{on | off}] Parameters systemstate Specifies that you want to back up the System State data. When you select this option, the backup type will be forced to normal or copy. @FileName.bks Specifies the name of the backup selection file (.bks file) to be used for this backup operation. The at (@) character must precede the name of the backup selection file. A backup selection file contains
  • 87. information on the files and folders you have selected for backup. You have to create the file using the graphical user interface (GUI) version of Backup. 87 /J {"JobName"} Specifies the job name to be used in the backup report. The job name usually describes the files and folders you are backing up in the current backup job. /P {"PoolName"} Specifies the media pool from which you want to use media. This is usually a subpool of the Backup media pool, such as 4mm DDS. If you select this you cannot use the /A, /G, /F, or /T command-line options. /G {"GUIDName"} Overwrites or appends to this tape. Do not use this switch in conjunction with /P. /T {"TapeName"} Overwrites or appends to this tape. Do not use this switch in conjunction with /P. /N {"MediaName"} Specifies the new tape name. You must not use /A with this switch. /F {"FileName"} Logical disk path and file name. You must not use the following switches with this switch: /P /G /T.
  • 88. 88 /D {"SetDescription"} Specifies a label for each backup set. /DS {"ServerName"} Backs up the directory service file for the specified Microsoft Exchange Server. /IS {"ServerName"} Backs up the Information Store file for the specified Microsoft Exchange Server. /A Performs an append operation. Either /G or /T must be used in conjunction with this switch. Do not use this switch in conjunction with /P. /V:{yes | no} Verifies the data after the backup is complete. /R:{yes | no} Restricts access to this tape to the owner or members of the Administrators group. /L:{f | s | n} Specifies the type of log file: f=full, s=summary, n=none (no log file is created). /M {BackupType} Specifies the backup type. It must be one of the following: normal, copy, differential, incremental, or daily. /RS:{yes | no} Backs up the migrated data files located in Remote Storage. The /RS command-line option is not required to back up the local Removable Storage database (that contains the Remote Storage placeholder files). When you backup the %systemroot% folder, Backup automatically backs up the Removable Storage database as well. /HC:{on | off} Uses hardware compression, if available, on the tape drive. /SNAP:{on | off} Specifies whether or not the backup should use a volume shadow copy. /M {BackupType} Specifies the backup type. It must be one of the following: normal, copy, differential, incremental, or daily. /? Displays help at the command prompt.
  • 89. 89 Remarks • You cannot restore files from the command line using the ntbackup command. • The following command-line options default to what you have already set using the graphical user interface (GUI) version of Backup unless they are changed by a command-line option: /V /R /L /M /RS /HC. For example, if hardware compression is turned on in the Options dialog box in Backup, it will be used if /HC is not specified on the command line. However, if you specify /HC:off at the command line, it overrides the Option dialog box setting and compression is not used. • If you have Windows Media Services running on your computer, and you want to back up the files associated with these services, see "Running Backup with Windows Media Services" in the Windows Media Services online documentation. You must follow the procedures outlined in the Windows Media Services online documentation before you can back up or restore files associated with Windows Media Services. • You can only back up the System State data on a local computer. You cannot back up the System State data on a remote computer • If you are using Removable Storage to manage media, or you are using the Remote Storage to store data, then you should regularly back up the files that are in the following folders: SystemrootSystem32Ntmsdata SystemrootSystem32Remotestorage This ensures that all Removable Storage and Remote Storage data can be restored. Examples Following are four examples of how you can use the ntbackup command. To perform a normal backup The following example performs a normal backup named "My Job 1" of the remote share iggy-multic$. This example pulls a tape from the Backup media pool, and name the tape "Command Line Backup 1." The description of the backup job is "Command Line Functionality." The backup is verified after the backup job is complete, access is not restricted to the owner/administrator, the logging level is set to summary only, Remote Storage data is not backed up, and hardware compression is enabled.
  • 90. 90 ntbackup backup iggy-multic$ /m normal /j "My Job 1" /p "Backup" /n "Command Line Backup 1" /d "Command Line Functionality" /v:yes /r:no /l:s /rs:no /hc:on To perform a copy backup The following example performs a copy backup named "My Job 2" of the local drive D:. The backed up files and folders are appended to the tape named "Command Line Backup 1." All other options default to those specified in the Backup program. ntbackup backup d: /j "My Job 2" /a /t "Command Line Backup 1" /m copy To perform a backup using the backup type specified in Backup The following example performs a backup using the backup type that is specified in the Backup program. It uses the backup selection file named Commandline.bks, located in the C:Program FilesWindows NTntbackupdata directory to choose which files to backup. The backup job is named "My Job 3" and it overwrites the tape named "Command Line Backup 1" with the new name "Command Line Backup 2." ntbackup backup "@C:Program FilesWindows NTntbackupdatacommandline.bks" /j "My Job 3" /t "Command Line Backup 1" /n "Command Line Backup 2" To perform a backup to a file from the command line The following examples show how to perform a backup to a file from the command line. All three examples use the Backup program's default values for the backup type, verification setting, logging level, hardware compression, and any other restrictions. The first example shows how to backup iggy-multid$ to the file D:Backup.bkf. The second example shows how to append the same backup to the same file. The third example shows how to overwrite the file with the same backup. In all three examples a complete UNC name could be substituted for the drive letter (that is, instead of d:backup.bkf, the user could specify iggy-multid$backup.bkf as the backup destination). ntbackup backup iggy-multid$ /j "Command Line Backup 4" /f "D:backup.bkf" ntbackup backup iggy-multid$ /j "Command Line Backup 5" /f "D:backup.bkf" /a
  • 91. 91 ntbackup backup iggy-multid$ /j "Command Line Backup 6" /f "D:backup.bkf" Formatting legend Format Meaning Italic Information that the user must supply Bold Elements that the user must type exactly as shown Ellipsis (...) Parameter that can be repeated several times in a command line Between brackets ([]) Optional items Between braces ({}); choices separated by pipe (|). Example: {even|odd} Set of choices from which the user must choose only one Courier font Code or program output
  • 92. 92 TOOLS 1 . GROUP POLICY MANAGEMENT CONSOLE (GPMC) Tools ini berguna untuk memanage policy yang terdapat di Windows Server 2003, dengan tools ini kita dapat dengan mudah melihat semua settingan policy yang telah kita buat pada policy server, karena apabila kita tidak menggunakan tools maka Windows akan menampilkan semua policy baik yang sudah diset maupun yang belum diset. Hal ini tentu sangat merepotkan bagi seorang System Administrator dalam memanage server. Setelah kita menginstall Group Policy Management Console (selanjutnya saya akan menyingkat menjadi GPMC), coba anda melakukan pengeditan policy terhadap suatu Organizational Unit (OU) maka yang akan muncul hanya terdapat pilihan Open. Setelah kita memilih pilihan tersebut maka akan muncul tampilan seperti berikut (contoh):
  • 93. Pada tampilan diatas terdapat 3 buah tab antara lain : Linked Group Policy Objects, Group Policy Inheritance, dan Delegation. Dibawah ini merupakan penjelasan lebih lanjutnya 93 a. Linked Group Policy Objects Setelah itu coba anda meng-klik kanan pada salah satu policy dan klik Edit maka akan muncul tampilan settingan policy seperti biasa (tampilan sebelum menginstall GPMC).
  • 94. 94 b. Group Policy Inheritance Bila anda membukan Group Policy Inheritance maka akan tampilan sebagai berikut :
  • 95. Pada tab ini akan dijelaskan keterangan mengenai inheritance (pewarisan) dari setiap policy, status dari setiap policy, dan lokasi dari setiap policy tersebut. c. Delegation Lalu bila anda memilih tab Delegation maka akan muncul tampilan sebagai berikut : 95
  • 96. Pada tab ini akan diperlihatkan tentang pendelegasian (penyerahan tanggung jawab) dari suatu policy. 96
  • 97. 97 2 . USERLOCK 3.0 Selanjutnya tools yang akan saya coba jelaskan adalah software UserLock 3. Software ini meupakan software yang digunakan untuk, antara lain : melihat dan membuat laporan setiap user, dan pemberian hak penggunaan komputer secara simultan, Setelah anda menginstall UserLock 3.0 pada server anda dan telah dikonfigurasi, maka apabila anda menjalankan UserLock Console, maka akan muncul tampilan sebagai berikut : Disini saya akan menjelaskan mengenai setiap pilihan pada UserLock, yaitu : Protected Accounts, Messages, User Sessions, dan Agent Distribution.
  • 98. 98 a. Protected Accounts Pilihan Protected Accounts digunakan untuk membuat aturan terhadap suatu user atau suatu grup. Untuk melakukan suatu perubahan lakukanlah klik-kanan pada suatu accounts/grup untuk melakukan perubahan aturan untuk suatu grup atau lakukanlah klik-kanan pada tempat yang masih kosong untuk melakukan penambahan account/grup.
  • 99. Disini saya akan mengambil contoh apabila kita telah melakukan penambahan user account/grup. Setelah klik-kanan pilihlah properties dan akan muncul tampilan sebagai berikut : 99
  • 100. Disini apabila kita ingin menset supaya user hanya dapat login pada satu komputer pada satu waktu maka kita harus mengisi setiap textfield seperti diatas: Allowed workstation sessions artinya merupakan jumlah sessions setiap user pada waktu yang bersamaan. Total allowed sessions merupakan jumlah total dari Allowed workstation sessions ditambah Allowed terminal sessions. b. Messages Pilihan Messages merupakan pilihan dimana kita dapat mengeset ulang setiap messages pada saat setiap UserLock bekerja atau pada saat melakukan suatu pelarangan/ pada saat memanage UserLock. 100
  • 101. Apabila anda melakukan klik-kanan dan anda pilih properties pada salah satu message maka anda dapat melakukan pengeditan pesan yang akan ditampilkan saat UserLock berkerja. 101
  • 102. 102 c. User Sessions Pada pilihan User Sessions anda dapat meliht user yang login, logoff, dan komputer yang dipakai serta anda dapat melihat dan mencetak report setiap session dari setiap user.
  • 103. Bila anda melakukan klik-kanan pada salah satu user maka anda dapat mereset session user tersebut. Untuk melihat report dari session semua user anda dapat melakukan klik-kanan pada User Sessions setelah itu anda dapat memilih report yang anda inginkan. 103
  • 104. Untuk melihat report anda dapat memilih apakah semua user atau salah satu user. Anda hanya tinggal memilih jenis laporan yang anda inginkan. Apabila anda ingin mencetak report tersebut anda dapat mengklik Export dan anda tinggal memasukkan nama file yang anda inginkan dan dalam format apa anda menginginkan file tersebut, dapat dalam bentuk .pdf ,.rtf ,dsb. Dan kalau anda menginginkan data statistik dari salah satu user/group anda dapat memilih pilihan pada saat anda melakukan klik-kanan pada pilihan User Sessions. 104
  • 105. 105 d. Agent Distribution Pilihan Agent Distribution merupakan pilihan untuk mendeploy service atau agent UserLock. Perlu diingat, untuk menjalankan UserLock pada komputer klien anda harus mendeploy service atau agen pada komputer klien tersebut.
  • 106. Untuk melakukan deploy terhadap komputer klien and cukup melakukan klik-kanan pada salah satu atau semua komputer klien dan anda pilih deploy. Untuk merubah settingan default pada saat komputer klien dikirimkan agen atau service UserLock anda dapat melakukan klik-kanan pada pilihan User Sessions. 106
  • 107. Pada pilihan Start Automatic Mode, setiap komputer klien yang baru terdaftar pada PDC, maka komputer tersebut akan secara otomatis dikirimkan service/agen UserLock. Dan pada pilihan properties, anda dapat melakukan perubahan terhadap apa yang akan dikirimkan oleh PDC apabila terdapat komputer klien yang baru terdaftar. 107
  • 108. Sebagai contoh seperti diatas, UserLock akan melakukan proses reboot saat terdapat komputer klien yang baru terdaftar. 108
  • 109. 109 3. DAME WARE Adalah salah satu tools server, termasuk server 2003 yang memiliki banyak fungsi dan tools-tools yang ada di dalam nya.
  • 110. Ini adalah menu NT Utilitis yang dapat membantu kita untuk memanagement server dengan mudah dari berbagai sisi, sebagai contoh : Dari sisi Users,Groups, management service yang ada di server dan banyak lain nya…! 110 Sebagai Contoh untuk managemet users yang ada di dalam server :
  • 111. 111 Tab Untuk managemet Users : Groups : Adalah tab untuk memasukan users kedalam suatu group. Profile : Tab untuk meletakan di mana Profile users akan di taruh Hours : Pengaturan waktu login sebuah users Workstation : pengaturan di mana saja, atau di workstation mana saja sebuah User dapat login Account : Untuk pengaturan users kapan validate nya
  • 112. 112 Gambar 5 Ini adalah DameWare Mini Remote Control yang fungsinya untuk melakukan remote ke workstation yang ada di dalam domain.
  • 113. 113 DOKUMENTASI SHUTDOWN.EXE Sumber : http://msdn.microsoft.com/library/default.asp?url=/library/en-us/ sysinfo/base/about_system_shutdown.asp Tentang System Shutdown Shutdown membawa sistem ke dalam kondisi yang sesuai untuk mematikan komputer. Semua pendukung file-sistem are flushed to the disk, lalu sebuah message box muncul untuk memberitahukan bahwa computer sudah dapat dimatikan. Saat itu juga ada pilihan untuk merestart. Untuk informasi lebih lanjut, lihat “Shutting Down”. Sebagai contoh lihat “Bagaimana untuk men-shutdown sistem.” Sumber : http://msdn.microsoft.com/library/default.asp?url=/library/en-us/ sysinfo/base/how_to_shut_down_the_system.asp Bagaimana untuk men-shutdown sistem Contoh berikut menggunakan fungsi ExitWindowsEx untuk menshutdown sistem. Shutting Down menyegarkan penyangga file sistem ke disk dan membawa sistem ke dalama kondisi yang aman untuk mematikan komputer. Aplikasi ini harus mengijinkan/memungkinkan hak istimewa SE_SHUTDOWN_NAME. Untuk informasi lebih lanjut, lihat “Hak Istimewa”. BOOL MySystemShutdown() { HANDLE hToken; TOKEN_PRIVILEGES tkp;
  • 114. 114 // Get a token for this process. if (!OpenProcessToken(GetCurrentProcess(), TOKEN_ADJUST_PRIVILEGES | TOKEN_QUERY, &hToken)) return( FALSE ); // Get the LUID for the shutdown privilege. LookupPrivilegeValue(NULL, SE_SHUTDOWN_NAME, &tkp.Privileges[0].Luid); tkp.PrivilegeCount = 1; // one privilege to set tkp.Privileges[0].Attributes = SE_PRIVILEGE_ENABLED; // Get the shutdown privilege for this process. AdjustTokenPrivileges(hToken, FALSE, &tkp, 0, (PTOKEN_PRIVILEGES)NULL, 0); if (GetLastError() != ERROR_SUCCESS) return FALSE; // Shut down the system and force all applications to close. if (!ExitWindowsEx(EWX_SHUTDOWN | EWX_FORCE, 0)) return FALSE; return TRUE; }
  • 115. 115 Sumber : http://msdn.microsoft.com/library/default.asp?url=/library/en-us/ sysinfo/base/system_shutdown_reason_codes.asp Sistem Shutdown Reason Codes Shutdown Event Tracker mengijinkan user/aplikasi untuk mendokumentasikan alasan menshudown atau merestart komputer. User diperintahkan untuk mengisi informasi saat memilih Shutdown dari Start Menu atau saat menggunakan Shutdown.exe. Developer dapat reason code saat memanggil fungsi ExitWindowsEx dan InitiateSystemShutdownEx. Informasi ini disimpan di dalam event log. Catatan : Saat fitur ini di-enable oleh Windows Server 2003, anda harus meng-enable di Windows XP. Untuk keterangan lebih lanjut, lihat dokumentasi Shutdown Event Tracker. Membentuk Reason Code Fungsi ExitWindowsEx dan InitiateSystemShutdownEx telah diupdate untuk mendukung shutdown reason code di parameter dwReason. Menggunakan Reason.h untuk membentuk shutdown reason code, atau menjelaskan custom reason code. Sebuah reason code dibentuk dari major flag, minor flag, dan dua optional flag. Maksimum dari dari reason code MAX_NUM_REASONS akan diproses oleh sistem. MAX_NUM_REASONS akan digambarkan di reason.h. Berikut ini adalah major reason flag. Major Flag Penjelasan
  • 116. 116 SHTDN_REASON_MAJOR_APPLICATION Application issue. SHTDN_REASON_MAJOR_HARDWARE Hardware issue. SHTDN_REASON_MAJOR_LEGACY_API The InitiateSystemShutdown function was used instead of InitiateSystemShutdownEx. SHTDN_REASON_MAJOR_OPERATINGSYSTEM Operating system issue. SHTDN_REASON_MAJOR_OTHER Other issue. SHTDN_REASON_MAJOR_POWER Power failure. SHTDN_REASON_MAJOR_SOFTWARE Software issue. SHTDN_REASON_MAJOR_SYSTEM System failure. Berikut ini adalah minor reason code. Mereka memodifikasi major reason flag yang telah ditetapkan. Kamu dapat menghubungkan major reason code dan minor reason code, tetapi beberap kombinasi tidak membuat perubahan berarti. Minor flag Description SHTDN_REASON_MINOR_BLUESCREEN Blue screen crash event. SHTDN_REASON_MINOR_CORDUNPLUGGED Unplugged. SHTDN_REASON_MINOR_DISK Disk. SHTDN_REASON_MINOR_ENVIRONMENT Environment. SHTDN_REASON_MINOR_HARDWARE_DRIVER Driver. SHTDN_REASON_MINOR_HOTFIX Hot fix.
  • 117. 117 SHTDN_REASON_MINOR_HOTFIX_UNINSTALL Hot fix uninstallation. SHTDN_REASON_MINOR_HUNG Unresponsive. SHTDN_REASON_MINOR_INSTALLATION Installation. SHTDN_REASON_MINOR_MAINTENANCE Maintenance. SHTDN_REASON_MINOR_MMC MMC issue. SHTDN_REASON_MINOR_NETWORK_CONNECTIVITY Network connectivity. SHTDN_REASON_MINOR_NETWORKCARD Network card. SHTDN_REASON_MINOR_OTHER Other issue. SHTDN_REASON_MINOR_OTHERDRIVER Other driver event. SHTDN_REASON_MINOR_POWER_SUPPLY Power supply. SHTDN_REASON_MINOR_PROCESSOR Processor. SHTDN_REASON_MINOR_RECONFIG Reconfigure. SHTDN_REASON_MINOR_SECURITY Security issue. SHTDN_REASON_MINOR_SECURITYFIX Security patch. SHTDN_REASON_MINOR_SECURITYFIX_UNINSTALL Security patch uninstallation. SHTDN_REASON_MINOR_SERVICEPACK Service pack. SHTDN_REASON_MINOR_SERVICEPACK_UNINSTALL Service pack uninstallation. SHTDN_REASON_MINOR_UNSTABLE Unstable. SHTDN_REASON_MINOR_UPGRADE Upgrade. SHTDN_REASON_MINOR_WMI WMI issue.
  • 118. 118 Optional flags berikut ini menyedikan informasi tambahan dari event tersebut. Flag Penjelasan SHTDN_REASON_FLAG_USER_DEFINED Reason code ditetapkan oleh user. Bila flag ini tidak ada, reason code ditetapkan oleh sistem. SHTDN_REASON_FLAG_PLANNED Shutdown direncanakan. Sistem menghasilkan sebuah file System State Data (SSD). File ini berisi informasi system state seperti proses, threads, penggunaan memori, and konfigurasi. Bila flag ini tidak ada shudown tidak direncanakan. Pemberitahuna dan pilihan laporan dikontrol oleh policy(kebijakan). Sebagai contoh, setelah log in, sistem menampilkan dialog box melaporkan shutdown yang tidak direncanakan bila policy(kebijakan telah di-enable. Sebuah file SSD diciptakan bila policy SSD di-enable di sistem. Administrator dapat menggunakan Windows Error Reporting untuk mengirimkan data SSD ke lokasi pusat atau ke Microsoft. Menggunakan Predefined Reason Codes Kombinasi berikut ini diketahui oleh sistem. Tabel mengindikasikan string yang ditampilkan di Shutdown Event Tracker, dan menyediakan penjelasan yang lebih detail.Default stringnya adalah "No title for this reason could be found." Reason code ini dijelaskan di reason.h.
  • 119. 119 Kombinasi Penjelasan SHTDN_REASON_MAJOR_APPLICATION | SHTDN_REASON_MINOR_HUNG "Aplikasi: Unresponsive" Sebuah restart atau shutdown menuju troubleshoot sebuah aplikasi yang unresponsive. SHTDN_REASON_MAJOR_APPLICATION | SHTDN_REASON_MINOR_INSTALLATION | SHTDN_REASON_FLAG_PLANNED "Aplikasi: Instalasi (Terencana)" Sebuah restart atau shutdown yang terencana untuk melaksanakan instalasi aplikasi. SHTDN_REASON_MAJOR_APPLICATION | SHTDN_REASON_MINOR_MAINTENANCE "Aplikasi: Maintenance (Terencana)" Sebuah restart atau shutdown yang tidak terencana untuk melayani aplikasi. SHTDN_REASON_MAJOR_APPLICATION | SHTDN_REASON_MINOR_MAINTENANCE SHTDN_REASON_FLAG_PLANNED "Aplikasi: Maintenance (Terencana)" Sebuah restart atau shutdown yang terencana untuk melaksanakan maintenance yang terencana di suatu aplikasi. SHTDN_REASON_MAJOR_APPLICATION | SHTDN_REASON_MINOR_UNSTABLE "Aplikasi: Tidak stabil" Sebuah restart atau shutdown yang tak terencana menuju troubleshoot sebuah aplikasi yang tidak stabil. SHTDN_REASON_MAJOR_HARDWARE | SHTDN_REASON_MINOR_INSTALLATION "Hardware: Installation (Unplanned)" An unplanned restart or shutdown to begin or complete hardware installation. SHTDN_REASON_MAJOR_HARDWARE | SHTDN_REASON_MINOR_INSTALLATION | "Hardware: Installation (Planned)"
  • 120. 120 SHTDN_REASON_FLAG_PLANNED A planned restart or shutdown to begin or complete hardware installation. SHTDN_REASON_MAJOR_HARDWARE | SHTDN_REASON_MINOR_MAINTENANCE "Hardware: Maintenance (Unplanned)" An unplanned restart or shutdown to service hardware on the system. SHTDN_REASON_MAJOR_HARDWARE | SHTDN_REASON_MINOR_MAINTENANCE | SHTDN_REASON_FLAG_PLANNED "Hardware: Maintenance (Planned)" A planned restart or shutdown to service hardware on the system. SHTDN_REASON_MAJOR_LEGACY_API "Legacy API shutdown" This shutdown was initiated by the legacy InitiateSystemShutdown function. Applications should use the InitiateSystemShutdownEx function. SHTDN_REASON_MAJOR_OPERATINGSYSTEM | SHTDN_REASON_MINOR_HOTFIX "Operating System: Hot fix (Unplanned)" An unplanned restart or shutdown to install a hot fix. SHTDN_REASON_MAJOR_OPERATINGSYSTEM | SHTDN_REASON_MINOR_HOTFIX | SHTDN_REASON_FLAG_PLANNED "Operating System: Hot fix (Planned)" A planned restart or shutdown to install a hot fix. SHTDN_REASON_MAJOR_OPERATINGSYSTEM | SHTDN_REASON_MINOR_RECONFIG "Operating System: Reconfiguration (Unplanned)" An unplanned restart or shutdown to change the operating system configuration.
  • 121. 121 SHTDN_REASON_MAJOR_OPERATINGSYSTEM | SHTDN_REASON_MINOR_RECONFIG | SHTDN_REASON_FLAG_PLANNED "Operating System: Reconfiguration (Planned)" A planned restart or shutdown to change the operating system configuration. SHTDN_REASON_MAJOR_OPERATINGSYSTEM | SHTDN_REASON_MINOR_SECURITYFIX "Operating System: Security fix (Unplanned)" An unplanned restart or shutdown to install a security patch. SHTDN_REASON_MAJOR_OPERATINGSYSTEM | SHTDN_REASON_MINOR_SECURITYFIX | SHTDN_REASON_FLAG_PLANNED "Operating System: Security fix (Planned)" A planned restart or shutdown to install a security patch. SHTDN_REASON_MAJOR_OPERATINGSYSTEM | SHTDN_REASON_MINOR_SERVICEPACK | SHTDN_REASON_FLAG_PLANNED "Operating System: Service pack (Planned)" A planned restart or shutdown to install a service pack. SHTDN_REASON_MAJOR_OPERATINGSYSTEM | SHTDN_REASON_MINOR_UPGRADE | SHTDN_REASON_FLAG_PLANNED "Operating System: Upgrade (Planned)" A planned restart or shutdown to upgrade the operating system configuration. SHTDN_REASON_MAJOR_OTHER | SHTDN_REASON_MINOR_OTHER "Other (Unplanned)" An unplanned shutdown or restart. SHTDN_REASON_MAJOR_OTHER | SHTDN_REASON_MINOR_OTHER | SHTDN_REASON_FLAG_PLANNED "Other (Planned)" A planned shutdown or restart. SHTDN_REASON_MAJOR_OTHER | SHTDN_REASON_MINOR_HUNG "Other Failure: System Unresponsive" The system became unresponsive.
  • 122. 122 SHTDN_REASON_MAJOR_POWER | SHTDN_REASON_MINOR_CORDUNPLUGGED "Power Failure: Cord Unplugged" The computer was unplugged. SHTDN_REASON_MAJOR_POWER | SHTDN_REASON_MINOR_ENVIRONMENT "Power Failure: Environment" There was a power outage. SHTDN_REASON_MAJOR_SYSTEM | SHTDN_REASON_MINOR_BLUESCREEN "System Failure: Stop error" The computer displayed a blue screen crash event. SHTDN_REASON_MAJOR_SYSTEM | SHTDN_REASON_MINOR_NETWORK_CONNECTIVITY "Loss of network connectivity (Unplanned)" The computer needs to be shut down due to a network connectivity issue. SHTDN_REASON_MAJOR_SYSTEM | SHTDN_REASON_MINOR_SECURITY "Security issue" The computer needs to be shut down due to a security issue. Shutting Down Terdapat dua cara untuk aplikasi men-shutdown lokal atau remote computer: shutdown computer atau me-restartnya. Untuk men-shutdown komputer, akan menggunakan fungsi ExitWindowsEx dengan flag EWX_SHUTDOWN. Untuk merestart komputer akan menggunakan flag EWX_REBOOT. Fungsi InitiateSystemShutdown akan memulai timer dan menampilkan dialog box yang akan memerintahkan user untuk melakukan log-off. Fungsi AbortSystemShutdown dapat memberhentikan timer tersebut. Bagaimanapun, bila waktunya habis, komputer akan dishutdown. InitiateSystemShutdown fungsinya untuk menyetel timer dan menampilkan kotak dialog yang menharskan user untuk melog off.
  • 123. Sementara kotak dialog masih tampil, AbortSystemShutdown fungsinya dapat menghentikan timer dan membatalkan shutting down, bagaimanapun, apabila waktu telah habis , maka computer akan shutdown. InitiateSystemShutdown dapat juga mel restart computer sejalan dengan operasi shutdown, untuk informasi lebih lanjut, bias lihat Displaying the Shutdown Dialog Box. Shutdown Notification Aplikasi dengan jendela window dan antrian pesan menerima pemberitahuan melalui pesan WM_QUERYENDSESSION, setidaknya anda dapat memanggil ExitWindowsEx dengan EXW_FORCE flag. Aplikasi ini melaksanakan semua cleanup saat proses WM_QUERYENDSESSION, dan kembali TRUE untuk mengindikasikan aplikasi tersebut dapat dihilangkan, jika anda menggunakan EXW_FORCE, aplikasi dimungkinkan dapat kehilangan data. Aplikasi konsol menerima pemberitahuan shutdown di (dalam) handler ruotin. Untuk mendaftarkan suatu konsol handler , menggunakan fungsi Setconsolectrlhandler fungsi. Aplikasi service menerima pemberitahuan shutdown di (dalam) handler rutin. Untuk mendaftarkan suatu kendali [jasa;layanan] handler, menggunakan fungsi Registerservicectrlhandlerex. 123 InitiateSystemShutdown InitiateSystemShutdown berfungsi untuk memulai shutdown dan pilihan untuk restrart computer yang ditetapkan. Untuk merekam alasan untuk menshutdown di event log, panggil fungsi InitiateSystemShutdownEx. BOOL InitiateSystemShutdown( LPTSTR lpMachineName,
  • 124. 124 LPTSTR lpMessage, DWORD dwTimeout, BOOL bForceAppsClosed, BOOL bRebootAfterShutdown ); Parameters [in]Pointer kepada null-terminated string yang menetapkan nama jaringan dari komputer untuk menshutdown komputer. Jika lpMachineName adalah NULL atau suatu string kosong, functionnya akan menshutdown komputer local. Ipmessage [in]Pointer kepada null-terminated string yang menetapkan pesan yang ditampilkan dalam kotak dialog shutdown. Parameter ini bias saja NULL jika tidak ada pesan yang diperlukan. Windows Server 2003, Windows XP : string ini juga dimasukkan sebagai coment saat event log entry. Windows Server 2003, Windows XP SP1: string ini terbatas hingga 3072 TCHARs. dwTimeout [in] waktu yang muncul pada kotak dialog shutdown ditampilkan , dalam htiungan detik, saat kotak dialog ini mencul, proses shutdown dapat dihentikan dengan jalan mengfungsikan AbortSystemShutdown. Jika dwtimeout tidak nol, InitiateSystemShutdown muncul kotak dialog di computer yang ditetapkan. Kotak dialog akan menampilkan nama dari user
  • 125. yang memanggil fungsi tersebut. Menampilkan pesan yang ditetapkan oleh parameter ipmessage, dan prompt dari user untuk log off. Kotak dialog akan berbunyi saat proses terbuat dan tetap ada di atas jendela yang lain di (dalam) sistem [itu]. Kotak dialog dapat dipindahkan tetapi tidak dapat ditutup. Suatu pengatur waktu menghitung mundur waktu yang tersisa[nya] sebelum shutdown. Jika dwTimeout adalah nol, komputer menutup tanpa mempertunjukkan kotak dialog, dan shutdown tidak bisa dibatalkan dengan Abortsystemshutdown. Windows Server 2003, Windows XP SP1: pembatasan habisnya waktu dibatasi detik MAX_SHUTDOWN_TIMEOUT. Windows Server 2003, Windows XP SP1: Jika komputer yang di shutdown adalah Terminal Services server, sistem menampilkan suatu kotak dialog kepada lokal dan remote peringatan users bahwa shutdown itu telah diaktipkan. Kotak dialog meliputi [yang] meminta shutdown, pesan yang ditampilkan ( lihat lpMessage), dan berapa banyak waktu yang ada adalah sampai server shutdown. 125 bForceAppsClosed [in] Jika parameter ini TRUE, aplikasi dengan unsaved changes adlah untuk menutup dengan paksa. Jika parameter ini FALSE, sistem akan memflush semua tempat penyimpanan ke disk dan membersihkan layar. Windows XP, Windows 2000, Windows NT, Windows Me/98/95: Suatu pesan ditampilkan terindikasi bahwa sudah aman untuk mematikan power. bRebootAfterShutdown [in] Jika parameter ini TRUE, komputer akan restart dengan seketika setelah shutdown. Jika parameter ini FALSE, sistem memflushed semua tempat penyimpanan ke disk, bersih;kan layar, dan menampilkan suatu pesan yang mengindikasikan bahwa sudah aman untuk mematikan power.
  • 126. Return Values Jika fungsi berhasil, nilai kembalian adalah nonzero. Jika fungsi gagal, nilai kembalian adalah nol. Untuk mendapat/kan informasi kesalahan yang lebih banyak , bisa panggil Getlasterror.. Remarks Untuk mematikan computer local, pemanggilan perintah harus memiliki SE_SHUTDOWN_NAME previlege. Untuk menshutdown remote computer, pemanggilan perintah harus memiliki SE_SHUTDOWN_NAME privilege pada remote computer. Oleh default, user dapat mengaktifkan SE_SHUTDOWN_NAME yang lebih khusus pada remote computer, untuk informasi lebih lanjut, lihat Running with Special Privileges. Alasan umum terjadinya kegagalan meliputi invalid(tidak syah) atau nama computer tidak dapat diakses atau insufficient privilege. Kesalahan ERROR_SHUTDOWN_IN_PROGRESS dikembalikan jika suatu shutdown telah dalam proses pada komputer yang ditetapkan. Suatu nilai kembalian tidak nol tidak berarti logoff atau akan berhasil. Shutdown adalah suatu proses yang tak serempak, dan dapat terjadi lama setelah pemanggilan API telah dikembali[kan, atau tidak sama sekali. Sekalipun timeout adalah nol, shutdown masih bisa tetap dibatalkan oleh aplikasi, services atau bahkan sistem. nilai kembalian Yang tidak nol menunjukkan bahwa hak validasi dan parameter berhasil dan sistem menerima permintaan shutdown. Ketika fungsi ini dipanggil, pemanggil harus menetapkan ya atau tidaknya aplikasi dengan perubahan yang tidak di save harus ditutup paksa. Jika pemanggil tidak memilih untuk memaksa menutup aplikasi ini, dan suatu aplikasi dengan perubahan tidak disave sedang berjalan pada [atas] menghibur sesi, shutdown akan tinggal sedang dalam proses sampai pemakai melog ke dalam sesi konsol membatalkankan shutdown, 126
  • 127. perubahan yang tersave, menutup aplikasi, atau memaksa aplikasi untuk ditutup . Selama periode ini, shutdown tidak mungkin dibatalkan kecuali oleh konsol pemakai, dan shutdown yang lain tidak mungkin diaktipkan. tercatat bahwa pemanggilan fungsi ini dengan nilai dari parameter bForceAppsClosed set to True menghindari situasi ini. Mengingat melakukan hal ini dapat mengakibatkan kehilangan sejumlah data. Windows Server 2003, Windows XP: Jika komputer dikunci dan parameter yang bForceAppsClosed adalah False , kode erroe terakhir adalah ERROR_MACHINE_LOCKED. Jika sistem tidaklah siap untuk menghandle permintaan, kode kesalahan terakhir adalah ERROR_NOT_READY. Aplikasi perlu menunggu sementara waktu dan mengerjakan panggilan ulang. 127 Example Code Karena suatu contoh, lihat Displaying the Shutdown Dialog Box . Requirements Client: Memerlukan Windows XP, Windows 2000 Profesional, atau Windows NT Workstation. Server: Memerlukan Windows Server 2003, Windows 2000 Server, atau Windows NT Server. Unicode: Penerapan Seperti Unicode dan ANSI versi. Header: Terdeklarasi dalam Winreg.H; meliputi Windows.H.
  • 128. 128 Library: Menggunakan Advapi32.Lib. Lihat Juga System Shutdown Overview, System Shutdown Functions, AbortSystemShutdown, InitiateSystemShutdownEx + Sumber : http://msdn.microsoft.com/library/default.asp?url=/library/en-us/ sysinfo/base/initiatesystemshutdownex.asp AbortSystemShutdown Fungsi AbortSystemShutdown menghentikan system shutdown dengan jalana menggunakan fungsi InitiateSystemShutdown. BOOL AbortSystemShutdown( LPTSTR lpMachineName ); Parameters lpMachineName [ di (dalam)] Pointer String null-terminated yang menetapkan jaringan dari nama komputer yang di shutdown.Jika lpMachineName adalah Null atau suatu String kosong, fungsinya akan menjadi penghentian shutdown komputer lokal. Return Values Jika fungsi berhasil, nilai kembalian adalah nonzero.
  • 129. Jika fungsi gagal, nilai kembalian adalah nol. Untuk mendapat/kan informasi error yang lebih lanjut , bisa panggil Getlasterror. 129 Remarks InitiateSystemShutdown dan fungsi InitiateSystemShutdownEx menampilkan kotak dialog yang megingatkan user bahwa sistem akan shutting down. Selama periode waktu shutdown akan habis, fungsi AbortSystemShutdown dapat menncegah terjadinya shut tdown. Windows Server 2003, Windows XP SP1: jika computer yang akan shut down iadalah Terminal Services server, system akan menampilkan kotak dialog ke semua local dan memberitahukan remote user kalau shutdown telah dilakukan . jika shut down dcegah oleh AbortSystemShutdown, Sistem akan menginformasikan kepada user bahwa server tidak jadi di shutdown. Untuk menghentikan shut down computer local dengan cara, pemanggilan proses harus memiliki hak istimewa SE_SHUTDOWN_NAME. Untuk menghentikan shut down remote computer dapat dengan cara, pemenggilan process harus memiliki hak istimewa SE_REMOTE_SHUTDOWN_NAME pada computer remote. Oleh default, user dapat mengenable hak istimewa SE_SHUTDOWN_NAME pada komputer yang digunakannya, dan administrators dapat mengenable hak istimewa SE_REMOTE_SHUTDOWN_NAME pada computer remote. Untuk infoemasi lebih lanjut, lihat Running with Special Privileges. Alasan umum terjadinya kesalahan ataut kegagalan biasanya disebabkan pemanggilan nama computer yang stidak sah atau salah, computer yang tiak dapat diakses, atau tidak memiliki hak istimewa. Example Code Contoh, bisa lihat Displaying the Shutdown Dialog Box
  • 130. Requirements Client: Memerlukan Windows XP, Windows 2000 Profesional, atau Windows NT Workstation. Server: Memerlukan Windows Server 2003, Windows 2000 Server, atau Windows NT Server. 130 Unicode: Penerapan Seperti Unicode dan ANSI versi. Header: Terdeklarasi dalam Winreg.H; meliputi Windows.H. Library: Menggunakan Advapi32.Lib. See Also System Shutdown Overview, System Shutdown Functions, InitiateSystemShutdown Sumber : http://msdn.microsoft.com/library/default.asp?url=/library/en-us/ secbp/security/running_with_special_privileges.asp Running menggunakan Hak Istimewa Khusus Beberapa fungsi memerlukan hak istimewa khusus agar berjalan dengan tepat.Dalam beberapa hal, fungsi hanya dapat dijalankan oleh user tertentu atau anggotadari group tertentu saja. Persyaratan Yang paling umum user menjadi Administrator lokal. Fungsi lainnya memerlukan user account yang mempunyai hak istimewa spesifik. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kode tidak syah bisa mengendalikan, sistem perlu dijalankan dengan sedikit hak istimewa yang memang dibutuhkan. Aplikasi yang perlu memanggil fungsi yang memerlukan hak istimewa khusus dapat dibuat agar sistem yang terbuka
  • 131. tidak bisa diserang hackers. Aplikasi seperti ini harus dirancang untuk dijalankan dalam jangka waktu pendek dan perlu menginformasikan ke user dari pemakaian keamanan. Untuk informasi tentang bagaimana cara menjalankan sebagai user yang berbeda dan bagaimana cara mengenable hak istimewa pada aplikasi anda, lihat topik berikut : 131 Running with Administrator Privileges Asking the User for Credentials Changing Privileges in a Token Source : http://msdn.microsoft.com/library/default.asp?url=/library/en-us/ sysinfo/base/initiatesystemshutdown.asp InitiateSystemShutdownEx Fungsi InitiateSystemShutdownEx dimulainya suatu shutdown dan opsional restart dari komputer yang ditetapkan. BOOL InitiateSystemShutdownEx( LPTSTR lpMachineName, LPTSTR lpMessage, DWORD dwTimeout, BOOL bForceAppsClosed, BOOL bRebootAfterShutdown, DWORD dwReason );
  • 132. 132 Parameters lpMachineName [ di (dalam)] Pointer String null-terminated yang menetapkan jaringan dari nama komputer yang di shutdown.Jika lpMachineName adalah Null atau suatu String kosong, fungsinya akan menjadi penghentian shutdown komputer lokal. lpMessage [ di (dalam)] Pointer String null-terminated yang menetapkan suatu pesan yang ditampilkan di (dalam)kotak dialog shutdown. Parameter ini bisa menjadi Null, jika tidak ada pesan yang diperlukan. Windows Server 2003, Windows XP: String ini juga disimpan sebagai suatu komentar pada event log masuk. Windows Server 2003, Windows XP SP1: String terbatas sampai 3072 TCHARS. dwTimeout [ di (dalam)] waktu dalam kotak dialog shutdown harus ditampilkan, dalam hitungan detik. Saat kotak dialog ini dipertunjukkan, shutdown dapat dihentikan dengan fungsi Abortsystemshutdown. Jika dwTimeout bukanlah nol, Initiatesystemshutdownex menampilkan kotak dialog pada komputer yang ditetapkan. kotak dialog menampilkan nama dari pemakai yang memanggil fungsi, menampilkan pesan yang ditetapkan oleh parameter lpMessage, dan menampilkankotak prompt kepada pemakai untuk melogoff. Kotak Dialog akan bunyi ketika itu dibuat dan akan berada didepan jendela window pada sistem itu. kotak Dialog dapat tidak dipindahkan tetapi menutup.
  • 133. Suatu pengatur waktu menghitung mundur waktu yang tersisa sebelum shutdown. Jika dwTimeout adalah nol, komputer menutup tanpa mempertunjukkan dialog kotak, dan shutdown tidak bisa dihentikan dengan fungsi Abortsystemshutdown. Windows Server 2003, Windows XP SP1: The time-out value-nya terbatas pada hitungan MAX_SHUTDOWN_TIMEOUT. Windows Server 2003, Windows XP SP1: Jika komputer yang dishutdown adalah suatu Terminal Services Server, sistem menampilkan suatu kotak dialog ke semua komputer lokal dan remote users memperingatkan bahwa shutdown telah diaktifkan. Kotak dialog terdapat nama siapa yang meminta untuk dishutdown. tampilan pesan(lihat IPmessage), dan berapa banyak waktu hingga server tersebut shutdown. 133 bForceAppsClosed [in] Jika parameter ini TRUE, aplikasi dengan unsaved changes adlah untuk menutup dengan paksa. Jika parameter ini FALSE, sistem akan memflush semua tempat penyimpanan ke disk dan membersihkan layar. Windows XP, Windows 2000, Windows NT, Windows Me/98/95: Suatu pesan ditampilkan terindikasi bahwa sudah aman untuk mematikan power. bRebootAfterShutdown [in] Jika parameter ini TRUE, komputer akan restart dengan seketika setelah shutdown. Jika parameter ini FALSE, sistem memflushed semua tempat penyimpanan ke disk, bersih;kan layar, dan menampilkan suatu pesan yang mengindikasikan bahwa sudah aman untuk mematikan power. Return Values Jika fungsi berhasil, nilai kembalian adalah nonzero.
  • 134. Jika fungsi gagal, nilai kembalian adalah nol. Untuk mendapat/kan informasi kesalahan yang lebih banyak , bisa panggil Getlasterror.. Remarks Untuk mematikan computer local, pemanggilan perintah harus memiliki SE_SHUTDOWN_NAME previlege. Untuk menshutdown remote computer, pemanggilan perintah harus memiliki SE_SHUTDOWN_NAME privilege pada remote computer. Oleh default, user dapat mengaktifkan SE_SHUTDOWN_NAME yang lebih khusus pada remote computer, untuk informasi lebih lanjut, lihat Running with Special Privileges. Alasan umum terjadinya kegagalan meliputi invalid(tidak syah) atau nama computer tidak dapat diakses atau insufficient privilege. Kesalahan ERROR_SHUTDOWN_IN_PROGRESS dikembalikan jika suatu shutdown telah dalam proses pada komputer yang ditetapkan. Suatu nilai kembalian tidak nol tidak berarti logoff atau akan berhasil. Shutdown adalah suatu proses yang tak serempak, dan dapat terjadi lama setelah pemanggilan API telah dikembali[kan, atau tidak sama sekali. Sekalipun timeout adalah nol, shutdown masih bisa tetap dibatalkan oleh aplikasi, services atau bahkan sistem. nilai kembalian Yang tidak nol menunjukkan bahwa hak validasi dan parameter berhasil dan sistem menerima permintaan shutdown. Ketika fungsi ini dipanggil, pemanggil harus menetapkan ya atau tidaknya aplikasi dengan perubahan yang tidak di save harus ditutup paksa. Jika pemanggil tidak memilih untuk memaksa menutup aplikasi ini, dan suatu aplikasi dengan perubahan tidak disave sedang berjalan pada [atas] menghibur sesi, shutdown akan tinggal sedang dalam proses sampai pemakai melog ke dalam sesi konsol membatalkankan shutdown, perubahan yang tersave, menutup aplikasi, atau memaksa aplikasi untuk ditutup . 134
  • 135. Selama periode ini, shutdown tidak mungkin dibatalkan kecuali oleh konsol pemakai, dan shutdown yang lain tidak mungkin diaktipkan. tercatat bahwa pemanggilan fungsi ini dengan nilai dari parameter bForceAppsClosed set to True menghindari situasi ini. Mengingat melakukan hal ini dapat mengakibatkan kehilangan sejumlah data. Windows Server 2003, Windows XP: Jika komputer dikunci dan parameter yang bForceAppsClosed adalah False , kode erroe terakhir adalah ERROR_MACHINE_LOCKED. Jika sistem tidaklah siap untuk menghandle permintaan, kode kesalahan terakhir adalah ERROR_NOT_READY. Aplikasi perlu menunggu sementara waktu dan mengerjakan panggilan ulang. 135 Example Code Contoh, lihat Displaying the Shutdown Dialog Box . Requirements Client: Memerlukan Windows XP, Windows 2000 Profesional, atau Windows NT Workstation. Server: Memerlukan Windows Server 2003, Windows 2000 Server, atau Windows NT Server. Unicode: Penerapan Seperti Unicode dan ANSI versi. Header: Terdeklarasi dalam Winreg.H; meliputi Windows.H.
  • 136. 136 Library: Menggunakan Advapi32.Lib. Lihat Juga System Shutdown Overview, System Shutdown Functions, AbortSystemShutdown, Sumber: http://msdn.microsoft.com/library/default.asp?url=/library/en-us/ sysinfo/base/displaying_the_shutdown_dialog_box.asp Displaying the Shutdown Dialog Box Contoh berikut menggunakan Initiatesystemshutdown fungsi untuk mulai sistem proses shutdown pada komputer yang dilog oleh user. Aplikasi pertama pertama harus dapat melakukan hak istimewa SE_SHUTDOWN_NAME. .Untuk keterangan lebih lanjut, lihat Privileges(hak istimewa). BOOL MySystemShutdown( LPTSTR lpMsg ) { HANDLE hToken; // handle to process token TOKEN_PRIVILEGES tkp; // pointer to token structure BOOL fResult; // system shutdown flag // Get the current process token handle so we can get shutdown // privilege. if (!OpenProcessToken(GetCurrentProcess(), TOKEN_ADJUST_PRIVILEGES | TOKEN_QUERY, &hToken)) return FALSE;
  • 137. 137 // Get the LUID for shutdown privilege. LookupPrivilegeValue(NULL, SE_SHUTDOWN_NAME, &tkp.Privileges[0].Luid); tkp.PrivilegeCount = 1; // one privilege to set tkp.Privileges[0].Attributes = SE_PRIVILEGE_ENABLED; // Get shutdown privilege for this process. AdjustTokenPrivileges(hToken, FALSE, &tkp, 0, (PTOKEN_PRIVILEGES) NULL, 0); // Cannot test the return value of AdjustTokenPrivileges. if (GetLastError() != ERROR_SUCCESS) return FALSE; // Display the shutdown dialog box and start the countdown. fResult = InitiateSystemShutdown( NULL, // shut down local computer lpMsg, // message for user 20, // time-out period FALSE, // ask user to close apps TRUE); // reboot after shutdown if (!fResult) return FALSE;
  • 138. 138 // Disable shutdown privilege. tkp.Privileges[0].Attributes = 0; AdjustTokenPrivileges(hToken, FALSE, &tkp, 0, (PTOKEN_PRIVILEGES) NULL, 0); return TRUE; } Jika fungsi Abortsystemshutdown dieksekusi pada time out periode yang ditetapkan oleh Initiatesystemshutdown, sistem tidak menshutdown. BOOL PreventSystemShutdown() { HANDLE hToken; // handle to process token TOKEN_PRIVILEGES tkp; // pointer to token structure // Get the current process token handle so we can get shutdown // privilege. if (!OpenProcessToken(GetCurrentProcess(), TOKEN_ADJUST_PRIVILEGES | TOKEN_QUERY, &hToken)) return FALSE; // Get the LUID for shutdown privilege. LookupPrivilegeValue(NULL, SE_SHUTDOWN_NAME, &tkp.Privileges[0].Luid);
  • 139. 139 tkp.PrivilegeCount = 1; // one privilege to set tkp.Privileges[0].Attributes = SE_PRIVILEGE_ENABLED; // Get shutdown privilege for this process. AdjustTokenPrivileges(hToken, FALSE, &tkp, 0, (PTOKEN_PRIVILEGES)NULL, 0); if (GetLastError() != ERROR_SUCCESS) return FALSE; // Prevent the system from shutting down. if ( !AbortSystemShutdown(NULL) ) return FALSE; // Disable shutdown privilege. tkp.Privileges[0].Attributes = 0; AdjustTokenPrivileges(hToken, FALSE, &tkp, 0, (PTOKEN_PRIVILEGES) NULL, 0); return TRUE; } Sumber : http://msdn.microsoft.com/library/default.asp?url=/library/en-us/ secauthz/security/privileges.asp
  • 140. 140 Privileges (hak istimewa) Suatu privileges (hak istimewa) menjadi hak dari Account, seperti user Account atau group Account, untuk melaksanakan berbagai pengoperasian sistem pada komputer yang lokal, seperti sistem shutting down, perangkat untuk meload alat, atau mengubah sistem waktu. Hak istimewa berbeda dengan hak akses di dari dua sisi: • acces hak istimewa mengakses ke resource dan tugas pada sistem yang saling berkaitan, sedangkan hak akses mengontrol akses ke securable objects. • " Seorang sistem Administrator bertugas memberikan privileges(hak istimewa) kepada user dan group account, sedangkan sistem pemberian hak atau penolakan akses agar suatu obyek secure(aman) berdasar pada pemberian hak akses pada ACEs pada objek DACL. Masing-Masing sistem mempunyai Account database yang menyimpan hak istimewa para user dan group acount. Ketika seorang user melog-on, sistem menghasilkan suatu tanda akses (access token) yang berisi daftar hak istimewa user, mencakup pemberian hak kepada user atau group. seperti tertulis hak istimewa berlaku hanya untuk komputer lokal; suatu domain dapat mempunyai hak istimewa yang berbeda pada komputer yang berbeda . Ketika user mencoba untuk melaksanakan operasi hak istimewanya, sistem memeriksa tanda akses (acces token) untuk menentukan apakah user memegang hak istimewa yang perlu, dan jika benar adanya, akan langsung memeriksa apakah hak istimewa enable . Jika user gagal melakukan operasi ini, sistem tidak melaksanakan operasi. Untuk menentukan hak istimewa disimpan dalam suatu tanda akses (acces token),
  • 141. dipanggil fungsi Gettokeninformation, yang mana juga mengindikasikan adanya hak istimewa yang enable. Kebanyakan hak istimewa didisable oleh default. Windows API menggambarkan satu set Constant String, seperti SE_ASSIGNPRIMARYTOKEN_NAME, untuk mengidentifikasi berbagai hak istimewa. ketetapan ini sama pada semua sistem dan digambarkan di Winnt.H. untuk tabel hak istimewa yang dipaparkan oleh Windows, lihat Privilege Constants (hak istimewa tetap). Bagaimanapun, fungsi yang mendapatkan dan melakukan penyesuaian hak istimewa pada suatu tanda akses (Acces token ) menggunakan LUID jenis untuk mengidentifikasi hak istimewa. LUID menilai perbedaaan suatu hak istimewa atas satu komputer dengan komputer yang lain, dan dari satu boot ke boot yang lain di komputer yang sama. Untuk mendapatkan LUID yang sesuai dengan salah satu Constant String, gunakan fungsi Lookupprivilegevalue. Gunakanlah fungsi Lookupprivilegename untuk mengkonversi suatu LUID agar sesuai dengan Constant String. Sistem menyediakan satu tampilan set nama previlege(hak istimewa) yang menguraikan masing-masing hak istimewanya. Ini sangat berguna ketika kamu ingin melihat tampilan uraian suatu hak istimewa dari user itu. Gunakanlah fungsi Lookupprivilegedisplayname untuk mendapatkan kembali gambaran String yang sesuai dengan Constant String(string tetap)Hak istimewanya(previlege-nya). Sebagai contoh, pada sistem yang diggunakan U.S. English, melist tampilan dari -SE_SYSTEMTIME_NAME hak istimewanya adalah " mengubah sistem waktu". Anda dapat menggunakan fungsi Privilegecheck untuk menentukan apakah suatu tanda akses(acces token) memiliki suatu set hak istimewa yang telah ditetapkan. Ini sangat bermanfaat terutama untuk aplikasi server yang berperan sebagai klien. Seorang Sistem Administrator dapat menggunakan administratif tools, User Management, untuk menambahkan atau menghilangkan hak istimewa dari user dan group account. 141
  • 142. Administrator dapat memprogram otomatis menggunakan fungsi LSA yang berfungsi dalam pengaturan hak istimewa. Lsaaddaccountrights dan fungsi Lsaremoveaccountrights untuk menambahkan atau menghapus hak istimewa dari suatu group account. fungsi Lsaenumerateaccountrights melist satu persatu hak istimewa yang diwenangkan kepada suatu group account yang ditetapkan. fungsi Lsaenumerateaccountswithuserright melist satu persatu hak istimewa dari account yang telah ditetapkan. 142 Lihat juga Authorization Constants, Enabling and Disabling Privileges in C++ Sumber : http://msdn.microsoft.com/library/default.asp?url=/library/en-us/ sysinfo/base/system_shutdown.asp System Shutdown Fungsi Sistem shutdown dan aplikasi tampilan pesan yang mengharuskan user yang diinginkan untuk melog-off., mematikan system, atau mengunci jaringan. • About System Shutdown • Using System Shutdown • System Shutdown Reference Sumber : http://msdn.microsoft.com/library/default.asp?url=/library/en-us/ sysinfo/base/system_shutdown_functions.asp System Shutdown Functions Beberapa fungsi yang digunakan dalam system shutdown.
  • 143. 143 Function Description AbortSystemShutdown Menghentikan system shutdown dengan mennggunakan fungsi InitiateSystemShutdown. ExitWindows Melog-of user yang ditetapkan ExitWindowsEx Juga Melog-of user yang ditetapkan, menshutdown sistem, atau shuts down dan merestart system. InitiateSystemShutdown Memulai suatu shutdown dan pilihan untuk merestart computer yang ditetapkan InitiateSystemShutdownEx Memulai suatu shutdown dan pilihan untuk merestart computer yang ditetapkan LockWorkStation Mengunci tampilan Workstattion, memproteksinya dari pengguna yang tidak syah
  • 144. 144 Dokumentasi Domain Rename Operation Domain rename adalah suatu tools yang di support oleh Microsoft yang akan memudahkan kita untuk memanagement sebuah domain yang ingin di ganti namanya atau dengan kata lain adalah “Merename Domain”. Tools yang kita gunakan di antaranya adalah : 1. Redom.exe 2. Gpfixup.exe Kegunaan Rendom.exe adalah Merename Domain menjadi sebuah nama domain yang baru, tetapi ada yang harus di perhatikan dalam merename domain agar tools rendom.exe dapat berjalan dengan baik dan juga sesuai dengan keinginan kita. Yang pertama : pastikan bahwa server anda adalah Windows 2003 server. Karna tools ini hanya dapat berjalan di windows 2003 server. Yang kedua : Pastikan bahwa Domain Functionality anda sudah di RAISE, atau di naikan levelnya menjadi 2003 Domain.
  • 145. 145 Yang ketiga : Jalankan yang tools rendom.exe Yang pertama yang harus di jalankan adalah Melist Domain anda yang sekarang ada, jadi setelah domain di list domain akan menghasikkan sebuah file “Domainlist.xml” yang akan akan memberikan informasi tentang domain yang kita punya.
  • 146. 146
  • 147. 147 dan langkah selanjutnya adalah dengan mengedit file dan merubah nama domain menjadi sebuah nama baru, pada contoh di atas adalah dengan merubah nama domain yang lama “riset.ano.net” menjadi nama domain yang baru “keren.manteb.net”
  • 148. 148 Setelah di ubah maka langkah selanjutnya adalah kita harus meng upload dengan perintah: c:> rendom.exe /upload maka setelah perintah ini semua informasi yang kita ubah pada file XML akan di aplikasikan pada system. Langkah selanjutnya adalah :
  • 149. 149 c:> rendom.exe /preapare c:> rendom.exe /execute c:> rendom.exe /clean c:> rendom.exe /showforest c:> rendom.exe /end setelah semua prose nya selesai maka system akan melakukan restart secara otomatis, dan setelah restart nama domain telah berubah. Tetapi yang jadi masalah adalah nama DNS nya, karna kadang nama DNS tidak ikut berubah dikarnakan hal-hal tertentu maka, kita harus melakukan proses yang kedua, yaitu dengan salah satu tools bantuan lagi yaitu : “gpfixup.exe” untuk melakukan perubahan nama DNS dari yang lama menjadi nama yang baru, dari “riset.ano.ner” menjadi “keren.manteb.net” dengan menggunakan perintah : C:> gpfixup/exe /olddns:riset.ano.net /newdns:keren.manteb.net /oldnb:RISET /newnb:keren Dan kalau sudah perintah di atas di laksanakan maka restartlah computer anda secara manual,dan setelah itu barulah proses selesai. Situs tutorial rendom lengkap yang ada di Microsoft.com adalah : http://www.microsoft.com/windowsserver2003/downloads/domainrename.m spx
  • 150. 150