2. • IP Address atau Alamat IP adalah alamat yang menjadi
tanda pengenal untuk setiap host yang terhubung ke
jaringan. berdasarkan aturan dari Internet Protocol (IP)
• Setiap host yang akan terhubung ke jaringan yang berbasis
TCP/IP, harus memiliki IP address.
• IP Address bersifat unik, artinya dalam satu jaringan tidak ada
dua host atau lebih yang menggunakan alamat IP yang sama
3. Format IP Address (V4)
• IP Address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang
dibagi dalam 4 oktet, dan dituliskan dalam format 4
kelompok bilangan desimal
• Sebagian oktet (kelompok 8 bit) pertama dari IP
Address menunjukkan Alamat Jaringan
(Network Address) dan oktet yang lainnya
menunjukkan Alamat Host (Host Address)
7. IP Address Klas D
1110
32 bit
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Alamat
Multicast
Range: 224 . 0 . 0 . 0 sampai 239 . 255 . 255 . 255
Multicast: Pengiriman data sekaligus ke sejumlah besar jaringan penerima,
yang dilakukan oleh router multicast khusus
8. IP Address Klas E
11110
32 bit
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Alamat khusus untuk
Experimen dan Cadangan
Range: 240 . 0 . 0 . 0 sampai 247 . 255 . 255 . 255
9. • Ada beberapa terminologi dalam pengalamatan
berdasar IP versi 4 (IPV4), yaitu:
• Network Address
• Host Address
• Subnet Mask
• Default Gateway Address
• Broadcast Address
10. • Net ID : merupakan identitas jaringan atau
menunjukkan jaringan tempat komputer itu
berada.
• Host ID : bagian dari IP Address yang digunakan
untuk menunjukkan workstation, server, router
dan semua host TCP/IP dalam jaringan tersebut.
• Dalam satu jaringan, host ID harus unik (tidak
boleh ada yang sama)
11. Subnet mask ialah angka 32 bit yang digunakan untuk :
1. Membedakan net id dan host id
2. Menunjukkan letak suatu host,apakah berada di jaringan
lokal atau jaringan lain
Subnet mask untuk tiap kelas IP :
Kelas A
11111111.00000000.00000000.00000000 255.0.0.0
Kelas B
11111111.11111111.00000000.00000000 255.255.0.0
Kelas C
11111111.11111111.11111111.00000000 255.255.255.0
12. Terdapat 2 cara untuk mempresentasikan
Subnet mask yaitu dengan cara notasi desimal
bertitik dan notasi panjang prefix.
Subnet Mask (desimal) : 255.255.255.0
Subnet mask (prefix) : /24
13. Jika suatu jaringan terhubung dengan
jaringan lainnya melalui suatu piranti
(router/gateway), apabila suatu host hendak
mengirimkan pesannya ke host yang lain tetapi
tidak pada jaringan yang sama maka akan
dikirimkan ke gateway. Alamat ini secara default
harus didefinisikan pada masing-masing host.
14. • Suatu alamat IP dengan tujuan seluruh host
yang ada pada jaringan tersebut.
• Alamat yang digunakan untuk Broadcast
Addr. adalah alamat yang terbesar dari host
Addr.
15. CIDR (Classless Inter-Domain Routing)
Subnetmask yang bisa digunakan untuk
melakukan subnetting pun berbeda-beda
mengikuti kelas-kelasnya yaitu :
kelas C : /25 sampai /30 (dengan penghitungan
pada octet ke 4)
kelas B : /17 sampai /30 (dengan peghitungan
pada octet ke 3 dan 4)
kelas A : /8 sampai /30 (dengan peghitungan
pada octet ke 2, 3, dan 4)
16. Jumlah subnet(jaringan yang terbentuk)
= 2 pangkat x
Jumlah host per subnet(client yang bisa
digunakan)= 2pangkat y-2
Blok subnet(menentukan jaringan dalam
tabel)= 256 – oket yang digunakan
17. Contoh soal
Ip 192.168.10.0 /26
Jumlah subnet 4
Jumlah host/subnet 62
Blok subnetnya= 0, 64, 128, 192
Network id Host id Broadcast
192.168.10.0 192.168.10.1 - 192.168.10.62 192.168.10.63
192.168.10.64 192.168.10.65 – 192.168.10.126 192.168.10.127
192.168.10.128 192.168.10.129 – 192.168.10.190 192.168.10.191
192.168.10.192 192.168.10.193- 192.168.10.254 192.168.10.255
18. VLSM Singkatan dari Variable Length Subnet
Mask
VLSM membagi jaringan berdasarkan
kebutuhan jaringan/host
19. Misal kita ingin membentuk 25 Host, awal
NetID kita adalah 192.168.30.0/24
1. Ubah IP dan netmask menjadi biner
Netmask : 255.255.255.0
/24 = 11111111.11111111.11111111.00000000
2. Hitung kebutuhan host dalam biner dan tentukan banyaknya digit dalam
biner.
Kebutuhan host 25 11001 5 digit.
5 digit.
3. Modifikasi subnetmask dengan hanya menyisakan angka 0 sebanyak
jumlah digit biner host
Hasil modifikasi subnetmask :
11111111.11111111.11111111.11100000 /27
00000 /27
Netmask baru jaringan : 255.255.255.224
Netmask baru jaringan : 255.255.255.224
20. Jaringan C
Jumlah Host =45
Jaringan E
Jumlah Host =10
R1
R2
R3
Berdasarkan studi kasus
berikan no IP yang paling efisien
192.168.1.0/24
21. Jumlah Jaringan Prioritaskan dengan dengan host Terbesar :
◦ Jaringan C : 46 (45 untuk host + 1 no_ip untuk router)
◦ Jaringan E : 11 (10 untuk host + 1 No_ip untuk router)
◦ Jaringan R1-R2 : 2 (terdiri dari 2 no_ip router)
◦ Jaringan R2-R3 : 2 (terdiri dari 2 no_ip router)
Jaringan c
- Netmask lama 11111111.11111111.11111111.0000000
-Host 46 = 101110 = 6 bit
- Netmask baru 11111111.11111111.11111111.11000000
- Jaringan baru : 192.168.1.0/26 yang terdiri dari :
192.168.1.0/26
192.168.1.64/26
192.168.1.128/26
192.168.1.192/26
22. Jaringan E
- Netmask lama 11111111.11111111.11111111. 11000000
-Host 11 = 1011 = 4 bit
- Netmask baru 11111111.11111111.11111111.11110000
- Jaringan baru : 10.252.1.64/28 yang terdiri dari :
192.168.1.64/28
192.168.1.80/28
192.168.1.91/28
192.168.1.112/28
192.168.1.144/28
192.168.1.160/28
23. Jaringan R1-R2-r3
- Netmask lama 11111111.11111111.11111111. 11110000
-Host 2 = 10 = 2 bit
- Netmask baru 11111111.11111111.11111111.11111100
- Jaringan baru : 10.252.1.64/30yang terdiri dari :
192.168.1.80/30