1. MANUSCRIPT
EFEKTIFITAS PEMIJATAN PERINEUM DENGAN RUPTUR
PERINEUM DAN LAMANYA KALA I PADA PERSALINAN
PRIMIPARA DI PUSKESMAS GUNUNGWUNGKAL
KABUPATEN PATI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat mencapai
Gelar Sarjana Kebidanan
Oleh
HARNANIK
NPM. 42022170256
Pembimbing
1. Irawati Indrianingrum, M.Kes
2. Indah Risnawati, M.Keb
PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN
FAKULTAS KEBIDANAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
2. TAHUN 2023
PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEBIDANAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
EFEKTIFITAS PEMIJATAN PERINEUM DENGAN RUPTUR PERINEUM DAN LAMA
KALA I PADA PERSALINAN PRIMIPARA DI PUSKESMAS GUNUNGWUNGKAL
x halaman + v Bab + 2 Tabel + 1 Bagan + 4 Gambar + 4 Lampiran
Karya Tulis Ilmiah, Juni 2023
Harnanik
*
, Indah Risnaawati
**
dan Irawati I
***
ABSTRAK
Latar Belakang:Salah satu akibat setelah proses persalinan yaitu Rupture perineum. Ruptur
yaitu luka pada perineum yang disebabkan oleh rusaknya jaringan secara alamiah
proses desakan kepala janin atau bahu pada saat proses persalinan.Tujuan penelitian ini
adalah mengetahui efektifitas pemijatan perineum dengan ruptur perineum dan lama kala I
pada persalinan primipara di puskesmas gunungwungkal Kabupaten Pati.Jenis
penelitian:Menggunakan quasi eksperiment rancangan quasi eksperiment two group
posttest design only. Populasi adalah ibu bersalin berdasarkan Hari Perkiraan Kelahiran
(HPL) di wilayah Puskesmas Gunungwungkal pada tanggal 22 Mei 2023 – 30
Juni 2023 sebanyak 32 orang.Sampel sebanyak 32 ibu post partum, pengambilan sampel
dengan teknik Accidental Sampling. Analisis menggunakan Mann Whitney dan independent
t tes.Hasil penelitian :Ruptur perineum pada ibu bersalin primipara pada kelompok yang
dilakukan pemijatan rata rata 1.52 dan pada kelompok kontrol yang tidak dilakukan
pemijatan perineum rata rata yaitu 2.20. Lama kala I pada ibu bersalin primipara yang
dilakukan pemijatan perineum pada ibu bersalin rata rata 5.09, yang tidak dilakukan
pemijatan perineum yaitu 5.36.Kesimpulan: tidak ada perbedaan lama kala I pada kelompok
intervensi dan kelompok kontrol ibu bersalin primipara di Puskesmas Gunungwungkal.
Masukan kepada bidan di diharapkan menggunakan pemijatan perineum dalam menolong
persalinan karena terbukti efektif.
Kata Kunci :pemijatan perineum, ruptur perineum dan lama persalinan kala I
Kepustakaan : 22 buah (2013– 2020)
*Peneliti (Mahasiswa Program Studi S1 Kebidanan Fakultas Kebidanan Universitas
Muhammadiyah Kudu
**Pembimbing I (Dosen Program Studi S1 Kebidanan Fakultas Kebidanan Universitas
Muhammadiyah Kudus)
*** Pembimbing II (Dosen Program Studi S1 Kebidanan Fakultas Kebidanan Universitas
Muhammadiyah Kudus)
3. STUDY PROGRAM STUDY OF MIDWIFE FACULTY OF MIDWIFERY
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY KUDUS
EFFECTIVENESS OF PERINEAL MASSAGE WITH PERINEAL RUPTER AND
DURATION IN PRIMIPARA LABOR AT GUNUNGWUNGKAL HEALTH CENTER x
page + v Chapter + 2 Tables + 1 Chart + 4 Figures + 4 Appendices
Scientific Writing, June 2023
Harnanik*, Indah Risnaawati**and Irawati I***
ABSTRACT
Background: One of the consequences after childbirth is perineal rupture. Rupture is a wound
in the perineum caused by natural tissue damage by the pressure process of the fetal head
or shoulders during the delivery process. The aim of this study was to determine the
effectiveness of perineal massage with perineal rupture and the length of the first stage of
primiparous labor at the Gunungwungkal Health Center, Pati Regency. Type of research:
Using a quasi-experimental quasi-experimental design, two group posttest design only. The
population is mothers giving birth based on Estimated Days of Birth (HPL) in the
Gunungwungkal Health Center area on 22 May 2023 – 30 June 2023 totaling 32 people. A
sample of 32 post partum mothers, sampling was taken using the Accidental Sampling
technique. Analysis used Mann Whitney and independent t tests. Results of the study:
Perineal rupture in primiparous mothers in the massage group had an average of 1.52 and
in the control group which did not have perineal massage the average was 2.20. The duration
of the first stage of labor for primiparous mothers who underwent perineal massage was an
average of 5.09, those who did not perform perineal massage was 5.36. Conclusion: there
was no difference in the duration of the first stage in the intervention group and the control
group for primiparous mothers at the Gunungwungkal Health Center. Input to midwives is
expected to use perineal massage in helping deliveries because it has proven effective.
Keywords: perineal massage, perineal rupture and duration of the first stage of labour
Libraries: 22 pieces (2013 – 2020)
*Researcher (Student of Midwifery Study Program, Faculty of Midwifery, Muhammadiyah
University of Kudus)
**Supervisor I (Lecturer of Midwifery Study Program, Faculty of Midwifery,
Muhammadiyah University of Kudus)
*** Supervisor II (Lecturer of Midwifery Study Program, Faculty of Midwifery,
Muhammadiyah University of Kudus)
5. 2
PENDAHULUAN
Perdarahan postpartum
merupakan penyebab terbesar
Angka Kematian Ibu
(Purwoastuti dan Walyani,
2015) yang terjadi setelah bayi
atau plasenta lahir.
Perdarahan saat persalinan
dapat terjadi akibat gangguan
kontraksi, retensio plasenta,
gangguan pembekuan darah,
dan Rupture perineum sehingga
dapat mengakibatkan ibu
mengalami anemia (Fatimah,
2014).
Salah satu akibat setelah
proses persalinan yaitu
Rupture perineum. Ruptur
adalah luka pada perineum
yang disebabkan oleh rusaknya
jaringan secara alamiah
proses desakan kepala janin
atau bahu pada saat proses
persalinan. Perlukaan jalan
lahir dapat terjadi karena
persalinan dapat mengenai
vulva, vagina dan uterus.
Jenis perlukaan dapat berupa
lecet, robekan yang disertai
perdarahan hebat (Purwoastuti
dan Walyani , 2015).
Upaya dilakukan untuk
mengurangi Rupture perineum
adalah pemijatan perieum.
Pemijatan perineum dilakukan
untuk membantu elastisitas
perineum ibu. Manfaat lain
pemijatan perineum apabila
dilakukan dengan pasangan
akan memberikan efek rileks
dan nyaman serta tercipta
komunikasi yang intim antara
pasangan yaitu ibu dan ayah
(Hermina & Wijaya, 2015).
Pemijatan perinium bila
dilakukan 6 minggu menjelang
persalinan secara berturut-turut
akan mengurangi resiko ruptur
perineum pada persalinan
primipara karena semakin
sering massage dilakukan
maka hasilnya akan semakin
baik (Anggraiani dan Martini,
2015).
Penelitian terdahulu
dengan hasil penelitian
terdapat hubungan pemijatan
perineum dengan kejadian
Rupture perineum
(Fatimah,2014). Penelitian lain
lagi dengan hasil ada
perbedaan yang signifikan
antara posisi meneran
6. 3
terlentang dan kombinasi
dengan kejadian ruptur
perineum (Hikmah dkk, 2016).
Survei pendahuluan
yang dilakukan di Puskesmas
Gunungwungkal pada 10 orang
saat menghadapi proses
persalinan diketahui sebanyak
5 orang mengalami robekan
perineum tingkat satu yaitu
robekan hanya terjadi pada
selaput lendir vagina dengan
atau tanpa mengenai kulit
perineum. Senbayak 3 orang
mengalami robekan perineum
tingkat dua yaitu robekan
yang terjadi lebih dalam yaitu
selain mengenai selaput lendir
vagina juga mengenai
muskulus transversalis tapi
tidak mengenai sfinker ani.
Sebanyak 2 orang mengalami
robekan perineum tingkat tiga
yaitu robekan mengenai
seluruh perineum sampai
mengenai otot otot spingter
anii.
TUJUAN
`Mengetahui efektivitas
pemijatan perineum dengan
Rupture perineum dan lamanya
kala I pada ibu bersalin
primipara di Puskesmas
Gunungwungkal Kabupaten
Pati Tahun 2023.
METODE
Desain penelitian ini
menggunakan quasi
eksperiment rancangan two
group posttest design only
(Wiknjosastro 2014) yaitu
mengukur pengaruh
perlakukan (intervensi) pada
kelompok eksperimen dengan
cara membandingkan
kelompok tersebut dengan
kelompok control, pretes tidak
dilakukan hanya post test yang
dilakukan(Wiknjosastro 2014).
Kelompok yang dilakukan
intervensi dilakukan pemijatan
perineum dan kelompok kontrol
tidak dilakukan pemijatan
perineum. Selanjutnya setelah
selesai dilakukan test pada
kedua kelompok tersebut.
GAMBARAN UMUM
PENELITIAN
Pengambilan sampel
dilakukan pada ibu hamil
primipara dengan HPL bulan
April - Mei sebanyak 32 orang
di wilayah kerja Puskesmas
Gunungwungkal, juga
7. 4
memperhatikan kriteria
inklusi dan eksklusi responden
yang digunakan dalam sampel
penelitian.
Teknik sampling yaitu
teknik pengambilan sampel
dengan prinsip pengambilan
sampel harus representatif
atau mewakili (Notoatmodjo,
2014). Teknik sampling
menggunakan teknik
Accidental Sampling, yaitu
teknik pengambilan sampel
atau responden yang
kebetulan ada atau tersedia
disuatu tempat sesuai dengan
konteks penelitian
(Notoatmodjo, 2014).
Analisa penelitian yang
digunakan yaitu menggunakan
analisis univeriat dan bivariat.
Analisi univariat untuk
mengetahui ruptur perineum
dan lama persalinan kala I
menggunakan tendensi
sentral yaitu mean, median,
standar deviasi, minimal dan
maksimum. Sebelum
dilakukan analisis bivariat
untuk menentukan uji hipotesis
statistik maka terlebih dulu
dilakukan uji normalitas data
yang bertujuan untuk
mengetahui distribusi data/
sebaran data normal atau
tidak. Uji normalitas data
ruptur perineum menggunakan
uji Shapiro-Wilk karena sampel
sebanyak 32 sampel kurang
dari 50 dengan nilai
kemaknaan p value (0,000 dan
0,036) <0,05 berarti data
berdistribusi normal statistic
menggunakan uji Mann
Whitney. Uji normalitas
persalinan kala I nilai p value
0,004 dan 0,048 < 0,05 data
berdistribusi normal maka uji
hipotesis statistik
menggunakan Mann Whitney.
HASIL PENELITIAN
A. Analisis Univariat
1. Derajat Ruptur
Perineum pada
Kelompok Intervensi
Rata rata ruptur
perineum pada ibu
bersalin primipara pada
kelompok intervensi yang
dilakukan pemijatan di
Puskesmas
Gunungwungkal
Kabupaten Pati yaitu
1,466 (95% CI 1,18 –
8. 5
1,75), median 1,00
dengan standar deviasi
0,516. Ruptur perineum
yang dilakukan pemijatan
perineum terendah yaitu
derajat I dan ruptur
perineum yang dilakukan
pemijatan perineum
tertinggi derajat II. Dari
hasil estimasi interval
dapat disimpulkan bahwa
95% bahwa rata rata
ruptur perineum pada
kelompok intervensi yang
dilakukan pemijatan
perineum adalah 1,18 –
1,75.
2. Derajat Ruptur
Perineum pada
Kelompok Kontrol
Rata rata ruptur
perineum pada ibu
bersalin primipara pada
kelompok kontrol yang
tidak dilakukan pemijatan
perineum di Puskesmas
Gunungwungkal
Kabupaten Pati yaitu 2,20
(95% CI 1,82 – 2,57),
median 2,00 dengan
standar deviasi 0,676.
Ruptur perineum yang
tidak dilakukan pemijatan
perineum terendah yaitu
derajat I dan tertinggi
derajat III. Dari hasil
estimasi interval dapat
disimpulkan bahwa.
3. Lama Kala I pada
Kelompok Intervensi
yang Dilakukan
Pemijatan Perineum.
rata rata lama kala I
pada ibu bersalin
primipara yang dilakukan
pemijatan perineum
pada ibu bersalin di
Puskesmas
Gunungwungkal
Kabupaten Pati yaitu 5,09
(95% CI 4,6 – 5,57),
median 5,15 dengan
standar deviasi 0,873.
Lama kala I yang
dilakukan pemijatan
perineum terendah yaitu
4,60 jam dan tertinggi
5,57 jam. Dari hasil
estimasi interval dapat
disimpulkan bahwa 95%
bahwa rata rata lama
kala I pada kelompok
intervensi yang
dilakukan pemijatan
9. 6
perineum adalah 4,60 –
5,57.
B. Analisis Bivariat
1. Perbedaan ruptur
perineum pada
kelompok intervensi
dan kelompok kontrol
ibu bersalin primipara
Sebelum melakukan
uji beda untuk
menganalisis
perbandingan ruptur
perineum pada
kelompok intervensi dan
kelompok kontrol ibu
bersalin primipara di
Puskesmas
Gunungwungkal
dilakukan uji normalitas
karena sampel kurang
dari 50 maka
menggunakan Shapiro-
Wilk. Dengan hasil uji
normalitas
menggunakan saphiro
wilk tentang ruptur
perineum ibu bersalin
primipara yang
dilakukan pemijatan nilai
p value 0,000 < 0,05
berarti data berdistribusi
tidak normal.
Sedangkan nilai ruptur
perineum ibu bersalin
primipara yang tidak
dilakukan pemijatan
perineum dengan nilai
p value 0,004< 0,05
berarti data
berdistrikbusi tidak
normal.
Berdasarkan hasil
analisis uji normalitas
data menggunakan
saphiro wilk hasil
analisis data
berdistribusi tidak
normal maka analisis
bivariat menggunankan
analisis statistic Mann
whitney, dengan hasil
sebagai berikut
menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan rata
rata ruptur perineum ibu
bersalin primipara yang
dilakukan dengan yang
tidak dilakukan
pemijatan perineum di
Puskesmas
Gunungwungkal yaitu
sebesar 0,74. Hasil uji
statisik menggunakan
Mann Whitney diketahui
10. 7
nilai p value 0,009 <
0,05 hal ini
menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan
kelompok yang
dilakukan pemijatan
perineum dengan yang
tidak dilakukan
pemijatan perineum
terhadap ruptur
perineum ibu bersalin
primipara di Puskesmas
Gunungwungkal.
2. Perbandingan lama
kala I pada kelompok
intervensi dan
kelompok kontrol ibu
bersalin primipara di
Puskesmas
Gunungwungkal
Sebelum melakukan
uji beda untuk
menganalisis
perbandingan lama kala
I pada kelompok
intervensi dan kelompok
kontrol ibu bersalin
primipara di Puskesmas
Gunungwungkal
dilakukan uji normalitas
karena sampel kurang
dari 50 maka
menggunakan Shapiro-
Wilk dengan hasil
sebagai berikut: Hasil uji
normalitas
menggunakan saphiro
wilk tentang lama kala I
yang dilalukan pijat
perineum pada ibu
bersalin primipara nilai p
value 0,036 > 0,05
berarti data berdistribusi
tidak normal, lama kala I
yang tidak dilakukan
pemijatan perineum
pada ibu bersalin
primipara nilai p value
0,048 > 0,05 berarti data
berdistribusi tidak
normal.
Berdasarkan hasil
analisis uji normalitas
data menggunakan
saphiro wilk hasil
analisis data
berdistribusi normal
maka analisis bivariat
menggunakan analisis
statistik Mann Whitney,
dengan hasil sebagai
berikut: Perbedaan lama
kala I pada kelompok
intervensi dan kelompok
11. 8
kontrol pada ibu bersalin
primipara di Puskesmas
Gunungwungkal,
sebagai berikut Analisis
Efektifitas Pemijatan
Perinium.
Dengan Rupture
Perineum Dan Lama
Kala I pada
persalinan primipara
di puskesmas
Gunungwungkal adalah
sebagai berikut ,nilai P
value 0.838 > 0.05 dapat
disimpulkan bahwa tidak
ada perbedaan lama
kala I pada kelompok
intervensi dan kelompok
kontrol ibu bersalin
primipara di Puskesmas
Gunungwungkal.
KESIMPULAN
1. Ruptur perineum pada ibu
bersalin primipara pada
kelompok yang dilakukan
pemijatan di Puskesmas
Gunungwungkal Kabupaten
Pati rata rata ruptur derajat I
2. Ruptur perineum pada ibu
bersalin primipara pada
kelompok kontrol yang tidak
dilakukan pemijatan perineum
mengalami ruptur perineum
derajat 1 sampai dengan
derajat III
3. Lama kala I pada ibu bersalin
primipara yang dilakukan
pemijatan perineum pada ibu
bersalin di Puskesmas
Gunungwungkal Kabupaten
Pati lebih cepat dibandingkan
yang tidak dilakukan pemijatan
perineum.
4. Lama kala I pada ibu bersalin
primipara pada kelompok yang
tidak dilakukan pemijatan
perineum lebih lama waktu
yang dibutuhkan, daripada
yang dilakukan pemijatan
perineum.
5. Terdapat perbedaan kelompok
yang dilakukan pemijatan
perineum dengan yang tidak
dilakukan pemijatan perineum
terhadap ruptur perineum ibu
bersalin primipara di
Puskesmas Gunungwungkal (p
value = 0,009).
6. Tidak terdapat perbedaan yang
signifikan lamanya kala I pada
kelompok intervensi dan
kelompok kontrol ibu bersalin
primipara di Puskesmas
12. 9
Gunungwungkal (p value =
0,838).
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia Yesie dan Richmond
Brenda.2011. Gentle Brith
Melahirkan Nyaman Tanpa
Rasa Sakit. Jakarta :
Penerbit Gramedia
Widiasarana Indonesia
Anggraiani dan Martini .2015.
Hubungan antara pijat
perineum dengan robekan
jalan lahir pada ibu bersalin
primipara di BPM
Kecamatan Metro Selatan
Kota Metro Tahun 2015. 156
Jurnal Kesehatan, Volume
VI, Nomor 2, Oktober 2015,
hlm 155-159
Christianasari, Weni. 2014. Gizi
Ibu Hamil. Yogyakarta. Nuha
Medika. Dinas Kesehatan
Propinsi Jawa Tengah.
Profil Kesehatan Propinsi
Jawa Tengah. Dinkes Prop.
Jateng
Dinas Kesehatan Kabupaten
Pati. 2017. Profil Kesehatan
Kabupaten Pati. Dinkes Kab.
Pati
Fatimah. 2014. Hubungan Pijat
Perineum Pada Ibu Hamil
Primipara dengan Kejadian
Robekan Jalan Lahir di
Wilayah Kerja Kecamatan
Panumbangan Kabupaten
Ciamis. Jurnal Ilmiah
Cakrawala 5.3 Vol. 5, No 3
(2014)
Hermina, Conny Widya dan
Wijaya, Agus. 2015.
Hypnobirthing The Conny
Method Menjalani Kehamilan
dan Persalinan dengan
Nyaman, Tenang, Bahagia
dan Penuh Percaya Diri.
Penerbit PT Gramedia
Pustaka Utama :Jakarta
Hikmah dkk. 2016. Analisis
perbedaan posisi meneran
terlentang dan kombinasi
terhadap Lama Kala II dan
Kejadian Ruptur Perineum
pada ibu Bersalin. Imj:
Indonesian Midwifery Journal
Ilmiah Widia Shofa. 2016. Buku
AjarAsuhan Persainan
Normal. Penerbit Nuha
Medika : Yogyakarta
Kementerian Kesehatan RI,
2017. Kematian ibu dan
Bayi di Indonsia.Kemenkes
RI :Jakarta
Manuaba. 2010. Gawat Darurat
13. 1
0
Obstetri dan Ginekologi
untuk Profesi Bidan Jakarta :
EGC
Notoadmojo, Soekidjo. 2010.
Metodologi Penelitian
Kesehatan. Edisi Revisi.
Jakarta. Rineka Cipta.
Purwoastuti Endang Th dan
Walyani Elisabeth Siwi.
2015. Asuhan Kebidana
Kegawatdaruratan Maternal
dan Neonatal. Pustaka Baru
Press : Yoyakarta
Puskesmas Gunungwungkal.
2017. Profil Kesehaan
Puskesmas Gnungwungkal.
Gunungwungkal :
Puskesmas Gunungwungkal
Purwoastuti Endang Th dan
Walyani Elisabeth Siwi.
2015. Asuhan Kebidana
Kegawatdaruratan Maternal
dan Neonatal. Pustaka Baru
Press : Yoyakarta
Prawirohardjo, S. 2009 Buku
Acuan Nasional Pelayanan
Kesehatan Maternal dan
Neonatal Jakarta : Bina
Pustaka
Riwidakdo, Handoko. 2008.
Statistik Kesehatan Belajar
Mudah Teknik Analisis Data
dalam Penelitian Kesehatan
(Plus Aplikasi Sofware
SPSS). Yogyakarta: Mitra
Cendikia Press
Sulistyawati, A. 2009 Asuhan
Kebidanan pada Masa
Kehamilan Jakarta :
Salemba Medika
Sukarni, Icesmi dan Margareth
ZH. 2013. Kehamilan
Persalinan dan Nifas
dilengkapi dengan Patologi.
Nuha Medika : Yogyakarta
Wiknjosastro, H. 2007. Ilmu
Kebidanan Jakarta :
Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
Walyani, Elisabeth Siwi &
Purwoastuti Endang Th.
2016. Asuhan Kebidanan
Persalinan & Bayi Baru
Lahir.Yogyakarta : Pustaka
Baru Press
Zakiyah, Ana.2015.Nyeri Konsep
dan Penatalaksanaan dalam
Praktik Keperawatan
Berbasis Bukti. Penerbit
Salemba Medika :
Yogyakarta