SlideShare a Scribd company logo
2
Most read
15
Most read
16
Most read
Dinamika Rotasi dan
Keseimbangan Benda Tegar
“Benda tegar dikatakan berada
dalam kesetimbangan statik jika
jumlah gaya yang bekerja pada
benda itu sama dengan nol dan
jumlah torsi terhadap sembarang
titik pada benda tegar itu sama
dengan nol.”
KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
Benda tegar yaitu benda yang jika
dikenai gaya dan kemudian gayanya
dihilangkan bentuk dan ukurannya
tidak berubah. Tentu saja gaya yang
bekerja pada benda tersebut besarnya
dalam batas kewajaran sehingga
pengaruh gaya tersebut tidak
mengakibatkan kerusakan pada benda
yang dikenainya, dan perlu untuk
diingat bahwa benda itu sendiri
tersusun atas partikel-partikel kecil.
Partikel yaitu ukuran atau bentuk
kecil dari benda, misalkan saja
partikel itu kita gambarkan berupa
benda titik.
Partikel dikatakan setimbang jika
jumlah gaya yang bekerja pada
partikel sama dengan nol, dan jika
ditulis dalam bentuk persamaan
akan didapat seperti di bawah.
( Hkm I Newton )
0
F 

Jika jumlah gaya yang bekerja pada
partikel sama dengan nol maka
partikel itu kemungkinan yaitu :
1. Benda dalam keadaan diam.
2. Benda bergerak lurus beraturan
(glb)
Persamaan di atas dapat diuraikan
menjadi tiga komponen gaya yaitu
terhadap sumbu x, sumbu y dan sumbu
z , dimana komponen terhadap masing-
masing sumbu yaitu :
1.Terhadap sumbu x ditulis menjadi
2.Terhadap sumbu y ditulis menjadi
3. Terhadap sumbu z ditulis menjadi
0
F x 

0
F y 

0
F z 

Momen Gaya/Torsi
Pegangan pintu dibuat jauh dari
engsel untuk alasan tertentu. Pada
kasus tersebut, engsel bekerja
sebagai poros rotasi, dorongan kita
pada pintu adalah gaya yang
menyebabkan torsi. Torsi
didefinisikan:
 τ = r x F = r F sinθ
r
F
θ
r
F
θ
τ =r (F sinθ)
r
F
θ
θ
τ =(r sinθ) F
Momen gaya merupakan penyebab gerak rotasi. Momen gaya
yang menyebabkan putaran benda searah putaran jarum jam
disebut momen gaya positif. Adapun momen gaya yang
menyebabkan putaran benda berlawanan arah dengan putaran
jarum jam disebut momen gaya negatif.
Besarnya momen gaya (Torsi) bergantung pada gaya yang
dikeluarkan serta jarak antara sumbu putaran dan letak gaya.
Apabila Kita ingin membuat sebuah benda berotasi, Kita harus
memberikan momen gaya pada benda tersebut. Torsi atau
disebut juga momen gaya dan merupakan besaran vektor.
Konsep Torsi dalam fisika, juga disebut momen, dimulai dari
kerja Archimedes dalam lever. Contohn, gaya dari tiga newton
bekerja sepanjang dua meter dari titik tengah mengeluarkan
Torsi yang sama dengan satu newton bekerja sepanjang enam
meter dari titik tengah.
Momen Inersia
◦ Menghitung Momen Inersia:
 Sekumpulan Massa Partikel (I = Σmr2)
Contoh: Tentukan momen Inersia sistem partikel
berikut jika sistem diputar dengan sumbu y
sebagai poros.
I = Σmr2 = ∫r2dm = k.mr2
Momen Inersia
Rotational Inertia
◦ Menghitung Momen Inersia:
 Sistem massa kontinu.
Contoh: Tentukan momen Inersia sebuah batang tipis
bermassa M sepanjang L jika
a) Poros putaran berada di pusat batang
b) Poros putaran berada di ujung batang
I = Σmr2 = ∫r2dm = k.mr2
Momen Inersia beberapa benda yang diketahui
Hukum Newton pada Dinamika
Rotasi
 Dalam hukum II Newton kita ketahui bahwa
 F=m at
 Karena percepatan tangesial at = α r, maka:
 F=m α r
 Apabila tiap ruas pada persamaan di atas kita
kalikan dengan r maka:
 F r = m r2 α
 Oleh karena F r adalah momen gaya terhadap
poros, dan mr2 adalah momen inersia benda,
maka:
 τ = I α
 Yang mana merupakan hukum II Newton untuk
gerak rotasi.
KETIDAK SEIMBANGAN
 F  0
KE SETIMBANGAN
 F = 0
 Fx = 0
 Fy = 0
DIAM
Syarat seimbang
F
Terjadi pada benda apabila akibat
gaya-gaya yang bekerja padanya
benda bergerak
F
Apabila akibat gaya-gaya yang bekerja
padanya benda tidak bergerak (diam)
Keseimbangan Titik
T1
T2
w
T1 sin  1
T1 cos  1
T2 cos  2
 2  1
T2 sin  2
Fx = 0
T1 cos  1 - T2 cos  2 =
0
Fy = 0
T1 sin  1 +T2 sin  2 - W =
0
T1 cos  1 = T2 cos  2
T1 sin  1 + T2 sin  2 = W
 1
 2
T1
T2
w
T1 sin 60
T1 cos 60
T2 cos 30
30
0
60
0
T2 sin 30
Fx = 0
T1 cos 60 - T2 cos 30 =
0
Fy = 0
T1 sin 60 +T2 sin 30 - W =
0
T1 . ½ - T2 . ½ 3 = 0
T1 = 3 T2
T1 sin 60 + T2 sin 30 = 400
T1. ½ 3+T2. ½ = 400 T1 =
3T2
1/2 3 T2.3 + ½ T2 = 400
1,5 T2 + 1/2 T2 = 400 ; T2 = 200
T1 = 3 T2  T1 = 200  3
Sebuah beban massanya 40 kg, digantung dengan tali,
sehingga bagian tali masing-masing membentuk sudut
30
0
dan 60
0
terhadap bidang horisontal. Hitunglah gaya
tegangan pada masing-masing tali ( g = 10 m/s
2
)
Diketahui:
m = 40 kg ; g = 10
m/s
2
W = m.g = 400 N
 1 = 60
0
;  2 = 30
0
Ditanya : Tegangan tali T1 dan T2
Jawab :
Besarnya Tegangan tali T1 = 200  3 N ; T2 = 200 N
Sebuah titik dipengaruhi oleh tiga buah gaya, masing-
masing besarnya 3 N, 2 N dan 4 N (perhatikan gambar). Agar
titik setimbang , diperlukan gaya keempat. Berapa besar
gaya tersebut
F2= 2
N
F4
F1= 3 N
45
45
45
Ditanyakan : Gaya ke empat ( F4 ) agar terjadi
kesetimbangan.
Diketahui : F1= 3 N ; F2= 2 N ; F3= 4 N
1= 45 ; 2= 45 ; 3= 45
Jawab : Gambarkan gaya keempat (F4 )
No F  Fx = F cos  Fy= F sin 
1 3 45
2 -2 45
3 -4 45
4 F 4
F3= 4 N
F1cos1
F1sin1
F2sin2
F2cos
2
F3sin3
F4cos4
F3cos3
F4sin4 3. 1/2 2 = 1,52 3. 1/2 2 = 1,52
-2. 1/2 2 = - 2 2. 1/2 2 =  2
-4. 1/2 2 = -2 2 -4. 1/2 2 = -2 2
-F4 cos 4 -F4 sin 4
F4cos4- 1,52 -F4sin4+ 0,52
Fx = 0
F4cos4- 1,52
F4cos4= 1,52
Fy = 0
F4sin4+ 0,52
F4sin4= -0,52
(I)
(II)
F4cos4= 1,52
(I)
F4sin4= 0,52
(II)
F4cos4= 1,52
F4cos341,57= 1,52
F4 .0,95 = 1,52
tg4= 1/3
 4 = 341,570
 4 = 161,570
F4 = 2,233 N
Syarat Kesetimbangan
Benda
 F = 0   = 0
Jumlah momen gaya
() yang bekerja
pada benda
besarnya nol
w
w1
w2
N1 N2
+ + - - = 0
Jumlah gaya-gaya
(F) yang bekerja
pada benda
besarnya nol
F

F
d
F
Momen positif (+)
Arah putar searah
jarum jam
Momen negatif (-)
Arah putar berlawanan
arah jarum jam
 = F.d  = F.d  = F.d.sin 
F.sin 
Sumbu putar
d
d
F
F
d
Momen Kopel (M)
Terjadi jika pada benda
bekerja gaya sama besar
berlawanan arah. Benda
bergerak rotasi (berputar)
M = F.d
MOMEN GAYA () : - Penyebab dari berputarnya benda
-Besarnya momen gaya bergantung
dari gaya (F) dan lengan gaya (d)
yang saling tegak lurus

More Related Content

PPTX
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
DOCX
Percobaan gerak jatuh bebas
PPTX
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
PDF
Fisika kuantum 2
DOCX
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1
PPT
5 kapasitas panas (termodinamika)
PPTX
Presentasi ' Sistem Partikel '
DOC
Persamaan lagrange dan hamilton
PPT Kesetimbangan Benda Tegar dan Dinamika Rotasi
Percobaan gerak jatuh bebas
PPT kesetimbangan benda tegar dan titik berat
Fisika kuantum 2
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1
5 kapasitas panas (termodinamika)
Presentasi ' Sistem Partikel '
Persamaan lagrange dan hamilton

What's hot (20)

PPTX
Termodinamika kelompok 6
DOCX
PPTX
3. a. ppt hyperlink elastisitas dan hukum hooke
DOC
Bandul Fisis (M5)
PDF
RPP SUHU & KALOR (SMA)
DOC
Sifat termal-bahan
PPT
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
PPTX
Ppt usaha dan energi sma
DOC
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
PDF
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
PPT
Gelombang berjalan.ppt kelas 11 ipa 2021 2022
PPTX
Fisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 Bandung
DOCX
Lkpd hukum archimedes
DOC
Laporan Rumus Rumus Lensa (O1)
DOC
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
DOCX
DOCX
RPP USAHA DAN ENERGI.docx
PPTX
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
PPTX
Persamaan Schrodinger
PDF
Fisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan Pengukuran
Termodinamika kelompok 6
3. a. ppt hyperlink elastisitas dan hukum hooke
Bandul Fisis (M5)
RPP SUHU & KALOR (SMA)
Sifat termal-bahan
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
Ppt usaha dan energi sma
Bab ii pembahasan a. persamaan schrodinger pada gerak partikel b
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODULUS YOUNG
Gelombang berjalan.ppt kelas 11 ipa 2021 2022
Fisika Kelas XI dinamika rotasi SMAN 26 Bandung
Lkpd hukum archimedes
Laporan Rumus Rumus Lensa (O1)
Laporan Resmi Percobaan Tetes Minyak Milikan
RPP USAHA DAN ENERGI.docx
POWERPOINT MENGENAI HUKUM NEWTON I, II, DAN III
Persamaan Schrodinger
Fisika Kelas X: Besaran, Satuan, dan Pengukuran
Ad

Similar to momen inersia.ppt (20)

PPT
Dinamika Rotasi dan Keseimbangan Benda Tegar - Aditya Dkk.ppt
PDF
Materi torsi
PPT
Ppt_fisika_dinamika_rotasi_dhiba_fadhil.ppt
PPTX
FISIKA VINI KOMALA DEWI
PPTX
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
 
PPT
Dinamaika rotasi
DOCX
PENDAHULUAN BAB 1 Mekanika Rekayaasa.docx by Sakri
PDF
Dinamika rotasi
PPTX
P3. dinamika
PPTX
Fisika Dinamika Rotasi Kelas XI SMA.pptx
PPT
Kesetimbangan Benda Tegar
PPT
Dinamaika rotasi
PPT
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
PPTX
Kesetimbangan Benda Tegar.pptx
PPT
HUKUM NEWTON.ppt
DOC
Hukum newton-dinamika
DOC
Hukum Newton- Dinamika
PPT
FISIKA bab Kesetimbangan
PPTX
HUKUM NEWTON.pptx
PPTX
3)d inamika edit
Dinamika Rotasi dan Keseimbangan Benda Tegar - Aditya Dkk.ppt
Materi torsi
Ppt_fisika_dinamika_rotasi_dhiba_fadhil.ppt
FISIKA VINI KOMALA DEWI
PENGERTIAN GAYA DA RESULTANNYA DAN KOPEL
 
Dinamaika rotasi
PENDAHULUAN BAB 1 Mekanika Rekayaasa.docx by Sakri
Dinamika rotasi
P3. dinamika
Fisika Dinamika Rotasi Kelas XI SMA.pptx
Kesetimbangan Benda Tegar
Dinamaika rotasi
Bab 6 momentum sudut dan rotasi benda tegar fisika
Kesetimbangan Benda Tegar.pptx
HUKUM NEWTON.ppt
Hukum newton-dinamika
Hukum Newton- Dinamika
FISIKA bab Kesetimbangan
HUKUM NEWTON.pptx
3)d inamika edit
Ad

Recently uploaded (20)

DOCX
LK 1.1.a.2_Modul 2 Pelatihan Koding dan Artifisial
PPTX
! Keterampilan Digital dalam orgnasisasi.pptx
PPTX
Pengantar pembelajaran_Koding_dan kecerdasan artifisial
PPT
KOMITMEN MENULIS DI BLOG IGTIK PB PGRI.ppt
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PAI & BP Kelas X Terbaru 2025
PPTX
PPT REVISED - SEMINAR PEMBELAJARAN MENDALAM .pptx
PPTX
ppt_bola_basket_kelas x sma mata pelajaran pjok.pptx
PDF
LK - Kerangka Pembelajaran Mendalam luring 4 Herpina Indah Permata Sari.pdf
PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PPTX
PPT POLA PIKIR BERTUMBUH Grow Mindset_2025.pptx
PDF
PPT Yudisium Ceremony Agusus 2025 - new. pdf
PPTX
SISTEM POLITIK DAN PEMERINTAHAN INDONESIA.pptx
DOC
RPP Deep Learning _ MGMP Wilayah 1 (1).doc
PPTX
Ekspresi_dan_Operasi_Logika informatika smp kelas 9
PDF
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Kerajinan Kelas XII SMA Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKN Kelas X Terbaru 2025
PDF
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Bahasa Inggris Kelas XII SMA Terbaru 2025
PDF
Konsep Dasar Nifas, Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah.pdf
LK 1.1.a.2_Modul 2 Pelatihan Koding dan Artifisial
! Keterampilan Digital dalam orgnasisasi.pptx
Pengantar pembelajaran_Koding_dan kecerdasan artifisial
KOMITMEN MENULIS DI BLOG IGTIK PB PGRI.ppt
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PAI & BP Kelas X Terbaru 2025
PPT REVISED - SEMINAR PEMBELAJARAN MENDALAM .pptx
ppt_bola_basket_kelas x sma mata pelajaran pjok.pptx
LK - Kerangka Pembelajaran Mendalam luring 4 Herpina Indah Permata Sari.pdf
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PPT POLA PIKIR BERTUMBUH Grow Mindset_2025.pptx
PPT Yudisium Ceremony Agusus 2025 - new. pdf
SISTEM POLITIK DAN PEMERINTAHAN INDONESIA.pptx
RPP Deep Learning _ MGMP Wilayah 1 (1).doc
Ekspresi_dan_Operasi_Logika informatika smp kelas 9
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Kerajinan Kelas XII SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKN Kelas X Terbaru 2025
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Bahasa Inggris Kelas XII SMA Terbaru 2025
Konsep Dasar Nifas, Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah.pdf

momen inersia.ppt

  • 2. “Benda tegar dikatakan berada dalam kesetimbangan statik jika jumlah gaya yang bekerja pada benda itu sama dengan nol dan jumlah torsi terhadap sembarang titik pada benda tegar itu sama dengan nol.” KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
  • 3. Benda tegar yaitu benda yang jika dikenai gaya dan kemudian gayanya dihilangkan bentuk dan ukurannya tidak berubah. Tentu saja gaya yang bekerja pada benda tersebut besarnya dalam batas kewajaran sehingga pengaruh gaya tersebut tidak mengakibatkan kerusakan pada benda yang dikenainya, dan perlu untuk diingat bahwa benda itu sendiri tersusun atas partikel-partikel kecil.
  • 4. Partikel yaitu ukuran atau bentuk kecil dari benda, misalkan saja partikel itu kita gambarkan berupa benda titik. Partikel dikatakan setimbang jika jumlah gaya yang bekerja pada partikel sama dengan nol, dan jika ditulis dalam bentuk persamaan akan didapat seperti di bawah. ( Hkm I Newton ) 0 F  
  • 5. Jika jumlah gaya yang bekerja pada partikel sama dengan nol maka partikel itu kemungkinan yaitu : 1. Benda dalam keadaan diam. 2. Benda bergerak lurus beraturan (glb)
  • 6. Persamaan di atas dapat diuraikan menjadi tiga komponen gaya yaitu terhadap sumbu x, sumbu y dan sumbu z , dimana komponen terhadap masing- masing sumbu yaitu : 1.Terhadap sumbu x ditulis menjadi 2.Terhadap sumbu y ditulis menjadi 3. Terhadap sumbu z ditulis menjadi 0 F x   0 F y   0 F z  
  • 7. Momen Gaya/Torsi Pegangan pintu dibuat jauh dari engsel untuk alasan tertentu. Pada kasus tersebut, engsel bekerja sebagai poros rotasi, dorongan kita pada pintu adalah gaya yang menyebabkan torsi. Torsi didefinisikan:  τ = r x F = r F sinθ r F θ r F θ τ =r (F sinθ) r F θ θ τ =(r sinθ) F
  • 8. Momen gaya merupakan penyebab gerak rotasi. Momen gaya yang menyebabkan putaran benda searah putaran jarum jam disebut momen gaya positif. Adapun momen gaya yang menyebabkan putaran benda berlawanan arah dengan putaran jarum jam disebut momen gaya negatif. Besarnya momen gaya (Torsi) bergantung pada gaya yang dikeluarkan serta jarak antara sumbu putaran dan letak gaya. Apabila Kita ingin membuat sebuah benda berotasi, Kita harus memberikan momen gaya pada benda tersebut. Torsi atau disebut juga momen gaya dan merupakan besaran vektor. Konsep Torsi dalam fisika, juga disebut momen, dimulai dari kerja Archimedes dalam lever. Contohn, gaya dari tiga newton bekerja sepanjang dua meter dari titik tengah mengeluarkan Torsi yang sama dengan satu newton bekerja sepanjang enam meter dari titik tengah.
  • 9. Momen Inersia ◦ Menghitung Momen Inersia:  Sekumpulan Massa Partikel (I = Σmr2) Contoh: Tentukan momen Inersia sistem partikel berikut jika sistem diputar dengan sumbu y sebagai poros. I = Σmr2 = ∫r2dm = k.mr2
  • 10. Momen Inersia Rotational Inertia ◦ Menghitung Momen Inersia:  Sistem massa kontinu. Contoh: Tentukan momen Inersia sebuah batang tipis bermassa M sepanjang L jika a) Poros putaran berada di pusat batang b) Poros putaran berada di ujung batang I = Σmr2 = ∫r2dm = k.mr2
  • 11. Momen Inersia beberapa benda yang diketahui
  • 12. Hukum Newton pada Dinamika Rotasi  Dalam hukum II Newton kita ketahui bahwa  F=m at  Karena percepatan tangesial at = α r, maka:  F=m α r  Apabila tiap ruas pada persamaan di atas kita kalikan dengan r maka:  F r = m r2 α  Oleh karena F r adalah momen gaya terhadap poros, dan mr2 adalah momen inersia benda, maka:  τ = I α  Yang mana merupakan hukum II Newton untuk gerak rotasi.
  • 13. KETIDAK SEIMBANGAN  F  0 KE SETIMBANGAN  F = 0  Fx = 0  Fy = 0 DIAM Syarat seimbang F Terjadi pada benda apabila akibat gaya-gaya yang bekerja padanya benda bergerak F Apabila akibat gaya-gaya yang bekerja padanya benda tidak bergerak (diam)
  • 14. Keseimbangan Titik T1 T2 w T1 sin  1 T1 cos  1 T2 cos  2  2  1 T2 sin  2 Fx = 0 T1 cos  1 - T2 cos  2 = 0 Fy = 0 T1 sin  1 +T2 sin  2 - W = 0 T1 cos  1 = T2 cos  2 T1 sin  1 + T2 sin  2 = W  1  2
  • 15. T1 T2 w T1 sin 60 T1 cos 60 T2 cos 30 30 0 60 0 T2 sin 30 Fx = 0 T1 cos 60 - T2 cos 30 = 0 Fy = 0 T1 sin 60 +T2 sin 30 - W = 0 T1 . ½ - T2 . ½ 3 = 0 T1 = 3 T2 T1 sin 60 + T2 sin 30 = 400 T1. ½ 3+T2. ½ = 400 T1 = 3T2 1/2 3 T2.3 + ½ T2 = 400 1,5 T2 + 1/2 T2 = 400 ; T2 = 200 T1 = 3 T2  T1 = 200  3 Sebuah beban massanya 40 kg, digantung dengan tali, sehingga bagian tali masing-masing membentuk sudut 30 0 dan 60 0 terhadap bidang horisontal. Hitunglah gaya tegangan pada masing-masing tali ( g = 10 m/s 2 ) Diketahui: m = 40 kg ; g = 10 m/s 2 W = m.g = 400 N  1 = 60 0 ;  2 = 30 0 Ditanya : Tegangan tali T1 dan T2 Jawab : Besarnya Tegangan tali T1 = 200  3 N ; T2 = 200 N
  • 16. Sebuah titik dipengaruhi oleh tiga buah gaya, masing- masing besarnya 3 N, 2 N dan 4 N (perhatikan gambar). Agar titik setimbang , diperlukan gaya keempat. Berapa besar gaya tersebut F2= 2 N F4 F1= 3 N 45 45 45 Ditanyakan : Gaya ke empat ( F4 ) agar terjadi kesetimbangan. Diketahui : F1= 3 N ; F2= 2 N ; F3= 4 N 1= 45 ; 2= 45 ; 3= 45 Jawab : Gambarkan gaya keempat (F4 ) No F  Fx = F cos  Fy= F sin  1 3 45 2 -2 45 3 -4 45 4 F 4 F3= 4 N F1cos1 F1sin1 F2sin2 F2cos 2 F3sin3 F4cos4 F3cos3 F4sin4 3. 1/2 2 = 1,52 3. 1/2 2 = 1,52 -2. 1/2 2 = - 2 2. 1/2 2 =  2 -4. 1/2 2 = -2 2 -4. 1/2 2 = -2 2 -F4 cos 4 -F4 sin 4 F4cos4- 1,52 -F4sin4+ 0,52 Fx = 0 F4cos4- 1,52 F4cos4= 1,52 Fy = 0 F4sin4+ 0,52 F4sin4= -0,52 (I) (II) F4cos4= 1,52 (I) F4sin4= 0,52 (II) F4cos4= 1,52 F4cos341,57= 1,52 F4 .0,95 = 1,52 tg4= 1/3  4 = 341,570  4 = 161,570 F4 = 2,233 N
  • 17. Syarat Kesetimbangan Benda  F = 0   = 0 Jumlah momen gaya () yang bekerja pada benda besarnya nol w w1 w2 N1 N2 + + - - = 0 Jumlah gaya-gaya (F) yang bekerja pada benda besarnya nol
  • 18. F  F d F Momen positif (+) Arah putar searah jarum jam Momen negatif (-) Arah putar berlawanan arah jarum jam  = F.d  = F.d  = F.d.sin  F.sin  Sumbu putar d d F F d Momen Kopel (M) Terjadi jika pada benda bekerja gaya sama besar berlawanan arah. Benda bergerak rotasi (berputar) M = F.d MOMEN GAYA () : - Penyebab dari berputarnya benda -Besarnya momen gaya bergantung dari gaya (F) dan lengan gaya (d) yang saling tegak lurus