SlideShare a Scribd company logo
1
Logika Fuzzy
2
Crisp Logic
• Crisp logic is concerned with absolutes-true or
false, there is no in-between.
• Contoh:
Rule:
If the temperature is higher than 80F, it is hot;
otherwise, it is not hot.
Kasus:
– Temperature = 100F
– Temperature = 80.1F
– Temperature = 79.9F
– Temperature = 50F
Not hot
Not hot
Hot
Hot
Teori Dasar
3
Fungsi Keanggotaan untuk crisp logic
80F Temperature
HOT
1
If temperature >= 80F, it is hot (1 or true);
If temperature < 80F, it is not hot (0 or false).
0
True
False
• Fungsi keanggotaan dari crisp logic gagal membedakan antar
member pada himpunan yang sama
• Ada problem-problem yang terlalu kompleks untuk didefinisikan
secara tepat
4
Bahasa Alami
• Contoh:
– Budi tinggi -- apa yg dimaksud tinggi?
– Budi sangat tinggi -- apa bedanya dengan
tinggi?
• Bahasa alami tidak mudah ditranslasikan
ke nilai absolut 0 and 1.
5
Fuzzy Logic
• Mudah dimengerti
• Pemodelan matematik sederhana
• Toleransi data-data yang tidak tepat
• Dapat memodelkan fungsi-fungsi non liner yang kompleks
• Mengaplikasikan pengalaman tanpa proses pelatihan
• Didasarkan pada bahasa alami
• Logical system yang mengikuti cara penalaran manusia
yang cenderung menggunakan ‘pendekatan’ dan bukan
‘eksak’
Sebuah pendekatan terhadap ketidakpastian yang
mengkombinasikan nilai real [0…1] dan operasi logika
Keuntungan Fuzzy:
6
Fuzzy vs Probabilitas
• Fuzzy  Probabilitas
• - Probabilitas berkaitan dengan ketidakmenentuan
dan kemungkinan
- Logika Fuzzy berkaitan dengan ambiguitas dan
ketidakjelasan
• Contoh 1:
Billy memiliki 10 jari kaki. Probabilitas Billy memiliki 9 jari kaki
adalah 0. Keanggotaan Fuzzy Billy pada himpunan orang
dengan 9 jari kaki  0
• Contoh 2:
- Probabilitas botol 1 berisi air beracun adalah 0.5 dan 0.5
untuk isi air murni {mungkin air tersebut tidak beracun}
- Isi botol 2 memiliki nilai keanggotaan 0.5 pada himpunan air
berisi racun {air pasti beracun}
7
Contoh: “Muda”
• Contoh:
– Ann 28 tahun, 0.8 pd himp “Muda”
– Bob 35 tahun, 0.1 pd himp “Muda”
– Charlie 23 tahun, 1.0 pd himp “Muda”
• Tidak seperti statistik dan probabilitas, derajat tidak
menggambarkan probabilitas objek tersebut pada
himpunan, tetapi menggambarkan taraf/tingkat
keanggotaan objek pada himpunan
8
Fungsi Keanggotaan Logika Fuzzy
Age
25 40 55
Young Old
1
Middle
0.5
DOM
Degree of
Membership
Fuzzy values
Nilai Fuzzy berasosiasi dengan derajat keanggotaan pada himpunan
0
9
Crisp set vs. Fuzzy set
A traditional crisp set A fuzzy set
10
Crisp set vs. Fuzzy set
11
Contoh: Crisp Set
Orang dengan tinggi 150cm maka ia
tergolong sedang (sedang[150]=1)
120
sangat pendek
145
165
185
pendek
sedang
tinggi
sangat tinggi
tinggi < 120
120 <= tinggi < 145
145 <= tinggi < 165
165 <= tinggi < 185
tinggi >= 185
Orang dengan tinggi 150cm maka ia
tergolong tidak tinggi (tinggi[150]=0)
Orang dengan tinggi 165cm kurang 2mm
maka ia tergolong tidak tinggi
(tinggi[165-2mm]=0)
12
Contoh: Himpunan Fuzzy
120
sangat pendek
145
165
185
pendek
sedang
tinggi
sangat tinggi
tinggi < 120
115 <= tinggi < 145
140 <= tinggi < 165
160 <= tinggi < 185
tinggi >= 180
13
Himpunan Fuzzy
• Variabel Fuzzy
Variabel dalam suatu sistem fuzzy. Contoh : berat badan, tinggi badan, suhu dsb
• Himpunan Fuzzy (Fuzzy set)
Himpunan fuzzy yang mewakili suatu kondisi pada suatu variabel fuzzy.
Contoh :
Variabel suhu terbagi menjadi 3 himpunan fuzzy, yaitu : panas, hangat, dingin.
Variabel nilai terbagi menjadi : tinggi, sedang, rendah
• Himpunan fuzzy memiliki 2 atribut, yaitu :
- Linguistik, yaitu penamaan suatu group yang mewakili suatu kondisi, misalnya
panas, hangat, dingin
- Numeris, yaitu ukuran dari suatu variabel seperti : 17,19, 21, 33, dst
• Himpunan Semesta
keseluruhan nilai yang boleh dioperasikan dalam suatu variabel fuzzy.
Contoh:
Semesta untuk variabel berat badan : [1, 150]
Semesta untuk variabel suhu : [0,100].
• Domain
Domain himpunan fuzzy adalah keseluruhan nilai yang diijinkan dalam Semesta dan boleh
dioperasikan dalam suatu himpunan fuzzy.
Contoh :
DINGIN = [0,60]
HANGAT = [50,80]
PANAS = [80, +)
Membership Function
14
Fuzzyfication (1)
Mengubah nilai real menjadi fungsi keanggotaan Fuzzy
115 120 140 145
1.0
160 165 185
180
Sangat
pendek Pendek Sedang Tinggi
Sangat
tinggi
 = [sp, p, s, t, st]
15
Fuzzyfication (2)
Mengubah nilai real menjadi fungsi keanggotaan Fuzzy
[163]= [0, 0, 0.42, 0.58, 0]
atau
sedang[163] = 0.42, tinggi[163] = 0.58
115 120 140 145
1.0
160 165 185
180
Sangat
pendek Pendek Sedang Tinggi
Sangat
tinggi
163
0.42
0.58
16
Fungsi Keanggotaan: Fungsi Linier
a
1.0
b
0
Domain

a
1.0
b
0
Domain

Linier Naik Linier Turun
[x]= 0; x  a
(x-a)/(b-a); a  x  b
1; x  b
[x]= (b-x)/(b-a); a  x  b
0; x  b
17
Fungsi Keanggotaan: Segitiga
a
1.0
b
0
Segitiga

c
[x] = 0; x  a atau x  c
(x-a)/(b-a); a  x  b
(c-x)/(c-b); b  x  c
18
Fungsi Keanggotaan: Trapesium
a
1.0
b
0
Trapesium

c d
[x]= 0; x  a atau x  d
(x-a)/(b-a); a  x  b
1; b  x  c
(d-x)/(d-c); c  x  d
19
Fungsi Keanggotaan: Sigmoid
a
1.0
b
0
Sigmoid

c
[x;a,b,c]sigmoid = 0; x  a
2 ((x - a)/(c - a))2; a  x  b
1 - 2((c - x)/(c - a))2; b  x  c
1; x  c
20
Fungsi Keanggotaan: Phi
c-b
1.0
c-b/2
0
Phi

c c+b/2 c+b
[x;a,b,c]phi = [x;c-b,c-b/2,c]sigmoid; x  c
[x;c,c+b/2,c+b]sigmoid; x > c
21
• Fuzzy union (): union dari 2 himpunan adalah maksimum dari tiap
pasang elemen element pada kedua himpunan
• Contoh:
– A = {1.0, 0.20, 0.75}
– B = {0.2, 0.45, 0.50}
– A  B = {MAX(1.0, 0.2), MAX(0.20, 0.45), MAX(0.75, 0.50)}
= {1.0, 0.45, 0.75}
Operasi Fuzzy
OR (Union) – AND (Intersection)
• Fuzzy intersection (): irisan dari 2 himpunan fuzzy adalah
minimum dari tiap pasang elemen pada kedua himpunan.
• contoh.
– A  B = {MIN(1.0, 0.2), MIN(0.20, 0.45), MIN(0.75, 0.50)} = {0.2,
0.20, 0.50}
22
Complement
• Komplemen dari variabel fuzzy dengan derajat
keanggotaan=x adalah (1-x).
• Komplemen ( _c): komplemen dari himpunan fuzzy
terdiri dari semua komplemen elemen.
• Contoh
– Ac = {1 – 1.0, 1 – 0.2, 1 – 0.75} = {0.0, 0.8, 0.25}
23
Contoh
AND
AB [x] = min(A[x], B[x])
AB [x] = max(A[x], B[x])
OR
NOT (Complement)
A’[x] = 1 - A[x]
IPtinggiLulusCepat = min(IPtinggi[3.2], LulusCepat[8])
= min(0.7,0.8) = 0.7
Misalkan nilai keanggotaan IP 3.2 pada
himpunan IPtinggi adalah 0.7 dan nilai
keanggotaan 8 semester pada himpunan
LulusCepat adalah 0.8 maka a-predikat
untuk IPtinggi dan LulusCepat:
Nilai keanggotaan sebagai hasil dari operasi 2 himpunan: fire strength
atau a-predikat
a-predikat untuk IPtinggi atau LulusCepat:
IPtinggiLulusCepat = max(IPtinggi[3.2], LulusCepat[8])
= max(0.7,0.8) = 0.8
a-predikat untuk BUKAN IPtinggi :
IPtinggi‘ = 1 - IPtinggi[3.2] = 1 - 0.7 = 0.3
Cara Kerja Kontrol Logika Fuzzy
24
Cara Kerja Kontrol Logika Fuzzy
• Fuzzification: suatu proses pengubahan nilai
tegas/real ke dalam fungsi keanggotaan fuzzy
• Rule Based: suatu bentuk aturan relasi/implikasi if-
then.
Contoh if X=A dan Y=B then Z=C
• Inference Engine: proses implikasi dalam menalar
nilai masukan untuk menentukan nilai keluaran sebagai
bentuk pengambil keputusan.
• Defuzzification: proses pemetaan dari himpunan fuzzy
ke himpunan tegas
25
Fuzzification
• suatu proses pengubahan nilai tegas/real
ke dalam fungsi keanggotaan fuzzy
26
Rule Based
• Dalam bentuk if-then, contoh:
If sangat pendek dan sangat kurus then
sangat sehat
27
B E R A T
T
I
N
G
G
I
Sangat
kurus
Kurus Biasa Berat
Sangat
berat
Sangat
pendek SS S AS TS TS
Pendek S SS S AS TS
Sedang AS SS SS AS TS
Tinggi TS S SS S TS
Sangat
tinggi TS AS SS S AS
Inference Engine
• Salah satu model penalaran yang
banyak dipakai adalah penalaran max-
min
28
AND
AB [x] = min(A[x], B[x]) AB [x] = max(A[x], B[x])
OR
Defuzzification
• proses pemetaan dari himpunan fuzzy ke
himpunan tegas
29
30
 Pengantar
 Model Fuzzy Sugeno
 Model Fuzzy Tsukamoto
 Model Fuzzy Mamdani
Fuzzy Expert Systems
31
Operasi dari sistem pakar fuzzy tergantung dari
eksekusi 4 fungsi utama:
Pengantar
• Fuzzifikasi dari variabel input
• Inferensi / evaluasi rules
• Komposisi / agregasi
• Defuzzifikasi
32
Michio Sugeno mengusulkan penggunaan singleton sebagai
fungsi keanggotaan dari konsekuen. Singleton adalah sebuah
himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan: pada titik tertentu
mempunyai sebuah nilai dan 0 di luar titik tersebut.
Model Fuzzy Sugeno
33
Sugeno menggunakan konstanta atau fungsi matematika dari
variabel input:
IF x is A
AND y is B
THEN z is f(x, y)
dimana x, y dan z adalah variabel linguistik; A dan B himpunan
fuzzy untuk X dan Y, dan f(x, y) adalah fungsi matematik.
IF x is A
AND y is B
THEN z is k
Model Fuzzy Sugeno
34
A3
1
0 X
1
y1
0 Y
0.0
x1 0
0.1
1
Z
1
0 X
0.2
0
0.2
1
Z
A2
x1
IF x is A1 (0.5) z is k3 (0.5)
Rule 3:
A1
1
0 X 0
1
Z
x1
THEN
1
y1
B2
0 Y
0.7
B1
0.1
0.5 0.5
OR
(max)
AND
(min)
OR y is B1 (0.1) THEN z is k1 (0.1)
Rule 1:
IF x is A2 (0.2) AND y is B2 (0.7) THEN z is k2 (0.2)
Rule 2:
k1
k2
k3
IF x is A3 (0.0)
Evaluasi Rule
Model Fuzzy Sugeno
35
Komposisi
z is k1 (0.1) z is k2 (0.2) z is k3 (0.5) 
0
1
0.1
Z 0
0.5
1
Z
0
0.2
1
Z
k1 k2 k3 0
1
0.1
Z
k1 k2 k3
0.2
0.5
Model Fuzzy Sugeno
36
Defuzzifikasi
0 Z
Crisp Output
z1
z1
65
5
.
0
2
.
0
1
.
0
80
5
.
0
50
2
.
0
20
1
.
0
)
3
(
)
2
(
)
1
(
3
)
3
(
2
)
2
(
1
)
1
(























k
k
k
k
k
k
k
k
k
WA
Weighted average (WA):
Model Fuzzy Sugeno
37
Model Fuzzy Sugeno: Contoh
Mengevaluasi kesehatan orang berdasarkan tinggi dan berat
badannya
Input: tinggi dan berat badan
Output: kategori sehat
- sangat sehat (SS), index=0.8
- sehat (A), index=0.6
- agak sehat (AS), index=0.4
- tidak sehat (TS), index=0.2
38
115 120 140 145
1.0
160 165 185
180
Sangat
pendek Pendek Sedang Tinggi
Sangat
tinggi
fungsi keanggotaan untuk tinggi
0
40 45 50 55
1.0
60 65 85
80
Sangat
kurus Kurus Biasa Berat
Sangat
berat
fungsi keanggotaan untuk berat
0
Ada 3 variabel fuzzy
yang dimodelkan: tinggi,
berat, sehat
L1: Fuzzification (1)
39
L2: Rules Evaluation (1)
Tentukan rules
B E R A T
T
I
N
G
G
I
Sangat
kurus
Kurus Biasa Berat
Sangat
berat
Sangat
pendek SS S AS TS TS
Pendek S SS S AS TS
Sedang AS SS SS AS TS
Tinggi TS S SS S TS
Sangat
tinggi TS AS SS S AS
Tabel Kaidah Fuzzy
Dalam bentuk if-then, contoh:
If sangat pendek dan sangat kurus then
sangat sehat
40
L2: Rules Evaluation (2)
Contoh: bagaimana kondisi kesehatan untuk orang dengan tinggi
161.5 cm dan berat 41 kg?
115 120 140 145
1.0
160 165 185
180
Sangat
pendek Pendek Sedang Tinggi
Sangat
tinggi
0
0.3
0.7
sedang[161.5] = (165-161.5)/(165-160) = 0.7
tinggi[161.5] = (161.5-160)/(165-160) = 0.3
41
L2: Rules Evaluation (3)
sangatkurus[41] = (45-41)/(45-40) = 0.8
kurus[41] = (41-40)/(45-40) = 0.2
40 45 55
1.0
Sangat
kurus Kurus Biasa Berat
Sangat
berat
0
0.8
0.2
42
L2: Rules
Evaluation (4)
B E R A T
T
I
N
G
G
I
0.8 0.2 Biasa Berat
Sangat
berat
Sangat
pendek SS S AS TS TS
Pendek S SS S AS TS
0.7 AS SS SS AS TS
0.3 TS S SS S TS
Sangat
tinggi TS AS SS S AS
B E R A T
T
I
N
G
G
I
0.8 0.2 Biasa Berat
Sangat
berat
Sangat
pendek SS S AS TS TS
Pendek S SS S AS TS
0.7 0.7 0.2 SS AS TS
0.3 0.3 0.2 SS S TS
Sangat
tinggi TS AS SS S AS
Pilih bobot minimum
krn relasi AND
43
L3: Defuzzification
Diperoleh:
f = {TS, AS, S, SS} = {0.3, 0.7, 0.2, 0.2}
Penentuan hasil akhir, ada 2 metoda:
1. Max method: index tertinggi 0.7
hasil Agak Sehat
2. Centroid method, dengan metoda Sugeno:
Decision Index = (0.3x0.2)+(0.7x0.4)+(0.2x0.6)+(0.3x0.8) /
(0.3+0.7+0.2+0.2)
= 0.4429
Crisp decision index = 0.4429
Fuzzy decision index: 75% agak sehat, 25% sehat
44
Model Fuzzy Tsukamoto
• Karakteristik:
Konsekuen dari setiap aturan if-then fuzzy direpresentasikan
dengan himpunan fuzzy monoton
[EMD – Fuzzy Logic, 2004] Contoh:
Sebuah pabrik elektronik dapat berhasil mencapai permintaan
terbesar sebanyak 5000 barang/hari. Namun pernah pabrik
tersebut hanya mencapai permintaan barang sebanyak 1000
barang/hari. Persediaan barang di gudang dapat mencapai titik
tertinggi yaitu 600 barang/hari dan titik terendahnya 100
barang/hari. Dengan semua keterbatasannya, pabrik tersebut
dapat memproduksi barang maksimum 7000 barang/hari dan
minimalnya 2000 barang/hari. Apabila proses produksi pabrik
tersebut menggunakan aturan fuzzy sebagai berikut
45
[A1] IF Permintaan BANYAK And Persediaan BANYAK
THEN Produksi Barang BERTAMBAH ;
[A2] IF permintaan SEDIKIT And persediaan SEDIKIT
THEN Produksi Barang BERKURANG ;
[A3] IF Permintaan SEDIKIT And Persediaan BANYAK
THEN Produksi Barang BERKURANG ;
[A4] IF permintaan BANYAK And persediaan SEDIKIT
THEN Produksi Barang BERTAMBAH ;
Berapa barang elektronik tersebut harus diproduksi jika jumlah
permintaannya sebanyak 4000 barang dan persediaan di gudang
masih 300 barang ?
Model Fuzzy Tsukamoto
46
Contoh (2)
0
1
1000
0
Permintaan(barang/hari)
[x]
SEDIKIT BANYAK
0.25
0.75
4000 5000
Nilai Keanggotaan :
PmtSEDIKIT[4000] = (5000-4000)/(5000-1000)
= 0.25
PmtBANYAK[4000] = (4000-1000)/ (5000-1000)
= 0.75
Permintaan; terdiri atas 2 himpunan fuzzy, yaitu BANYAK dan SEDIKIT
47
Contoh (3)
0
1
100
0
Persediaan (barang/hari)
[x]
SEDIKIT BANYAK
0.4
0.6
300 600
Nilai Keanggotaan :
PsdSEDIKIT[300] = (600-300)/(600-100)
= 0.6
PsdBANYAK[300] = (300-100)/(600-100)
= 0.4
Persediaan; terdiri atas 2 himpunan fuzzy, yaitu BANYAK dan SEDIKIT
48
Contoh (4)












7000
,
0
7000
2000
,
2000
7000
7000
2000
,
1
]
[
Pr
z
z
z
z
z
NG
BrgBERKURA













7000
1
7000
2000
2000
7000
2000
2000
0
]
[
Pr
z
z
z
z
z
AH
BrgBERTAMB

0
1
2000
0
Produksi Barang (barang/hari)
[x]
BERKURANG BERTAMBAH
7000
Nilai Keanggotaan :
Produksi Barang
49
Contoh (5)
PERMINTAAN
PER
SE
DIAAN
B: 0.75 S: 0.25
B: 0.4 Bertambah Berkurang
S: 0.6 Bertambah Berkurang
PERMINTAAN
PER
SE
DIAAN
B: 0.75 S: 0.25
B: 0.4 4000 5750
S: 0.6 5000 5750
PERMINTAAN
PER
SE
DIAAN
B: 0.75 S: 0.25
B: 0.4 0.4 0.25
S: 0.6 0.6 0.25
50
Contoh (6)
4
3
2
1
4
4
3
3
2
2
1
1
_
_
_
_
*
_
*
_
*
_
*
_
pred
pred
pred
pred
Z
pred
Z
pred
Z
pred
Z
pred
Z
a
a
a
a
a
a
a
a







6
.
0
25
.
0
25
.
0
4
.
0
5000
*
6
.
0
5750
*
25
.
0
5750
*
25
.
0
4000
*
4
.
0







Z
4983

Z
Defuzzification: mencaria nilai z. Dapat dicari dengan metoda
centroid Tsukamoto :
Jadi barang elektronik yang harus diproduksi sebanyak 4983
51
Summary
• Ada 4 tahapan utama sistem pakar fuzzy:
fuzzifikasi, inferensi, komposisi, defuzzifikasi.
• Metoda yang paling banyak dipakai Sugeno.
• Menggunakan fungsi matematik atau konstanta.
• Sugeno: komputasi lebih efisien tetapi kehilangan
interpretabilitas linguistik.
52
Soal
800
1.0
GRE
Low High
0 1200 1800
Medium
GRE
Mengevaluasi mahasiswa berdasarkan GPA dan nilai
GRE
Fungsi Keanggotaan untuk GRE
53
Fungsi Keanggotaan untuk GPA
2.2
1.0
GPA
Low High
0 3.0 3.8
Medium
GPA
54
Soal
60
1.0
Decision
P
0 70 90
 F G VG
80 100
E
55
Soal
GRE
G
P
A
H M L
H E VG F
M G G P
L F P P
56
Contoh: persoalan sederhana dengan 2 input,1 output
dan 3 rules
Rule: 1 Rule: 1
IF x is A3 IF project_funding is adequate
OR y is B1 OR project_staffing is small
THEN z is C1 THEN risk is low
Rule: 2 Rule: 2
IF x is A2 IF project_funding is marginal
AND y is B2 AND project_staffing is large
THEN z is C2 THEN risk is normal
Rule: 3 Rule: 3
IF x is A1 IF project_funding is inadequate
THEN z is C3 THEN risk is high
Model Fuzzy Mamdani
57
Mamdani fuzzy inference
Crisp Input
y1
0.1
0.7
1
0
y1
B1 B2
Y
Crisp Input
0.2
0.5
1
0
A1 A2 A3
x1
x1 X
(x = A1) = 0.5
(x = A2) = 0.2
(y = B1) = 0.1
(y = B2) = 0.7
Fuzzifikasi: menentukan derajat keanggotaan
input x1 dan y1 pada himpunan fuzzy
58
Model Fuzzy Mamdani
Inferensi: apikasikan fuzzified inputs, (x=A1) =
0.5,
(x=A2) = 0.2, (y=B1) = 0.1 and (y=B2) = 0.7, ke
anteseden dari aturan fuzzy
Untuk aturan fuzzy dengan anteseden lebih dari 1,
operator fuzzy (AND atau OR) digunakan untuk
mencapai sebuah nilai tunggal yang merepresentasikan
hasil rule fuzzy. Nilai ini kemudian diaplikasikan ke
fungsi keanggotaan konsekuen
59
A3
1
0 X
1
y1
0 Y
0.0
x1 0
0.1
C1
1
C2
Z
1
0 X
0.2
0
0.2
C1
1
C2
Z
A2
x1
Rule 3:
A1
1
0 X 0
1
Z
x1
THEN
C1 C2
1
y1
B2
0 Y
0.7
B1
0.1
C3
C3
C3
0.5 0.5
OR
(max)
AND
(min)
OR THEN
Rule 1:
AND THEN
Rule 2:
IF x is A3 (0.0) y is B1 (0.1) z is C1 (0.1)
IF x is A2 (0.2) y is B2 (0.7) z is C2 (0.2)
IF x is A1 (0.5) z is C3 (0.5)
Model Fuzzy Mamdani
60
Degree of
Membership
1.0
0.0
0.2
Z
Degree of
Membership
Z
C2
1.0
0.0
0.2
C2
clipping scaling
Model Fuzzy Mamdani
Dua teknik yang umum digunakan untuk mengaplikasikan hasil
evaluasi anteseden ke fungsi keanggotaan konsekuen:
61
Composisi: agregasi keluaran semua rule ke dalam
himpunan fuzzy tunggal.
0
0.1
1
C1
C
z is 1 (0.1)
C2
0
0.2
1
C
z is 2 (0.2)
0
0.5
1
C
z is 3 (0.5)
Z
Z
Z
0.2
Z
0

C3
0.5
0.1
Model Fuzzy Mamdani
62
Defuzzifikasi: konversi dari himpunan fuzzy yang
dihasilkan dari komposisi ke dalam crisp value.
Teknik yang paling populer adalah centroid
technique. Metoda ini mencari centre of gravity
(COG) dari aggregate set:
 
 




 b
a
A
b
a
A
dx
x
dx
x
x
COG
Model Fuzzy Mamdani
63
Centre of gravity (COG): mencari titik yang membagi
area solusi menjadi 2 bagian yang sama
4
.
67
5
.
0
5
.
0
5
.
0
5
.
0
2
.
0
2
.
0
2
.
0
2
.
0
1
.
0
1
.
0
1
.
0
5
.
0
)
100
90
80
70
(
2
.
0
)
60
50
40
30
(
1
.
0
)
20
10
0
(

























COG
1.0
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
0 20 30 40 50
10 70 80 90 100
60
Z
Degree of
Membership
67.4
Model Fuzzy Mamdani

More Related Content

PPTX
backpropagation
PPT
Forward Backward Chaining
PPT
Mamdani-Sugeno-Tusakomoto.ppt
PPTX
Algoritma Decision Tree - ID3
PPTX
Pertemuan 3 - Konsep Dasar Pemrograman
PDF
Analisis Algoritma - Strategi Algoritma Dynamic Programming
PPTX
Pertemuan 5 dan 6 representasi pengetahuan
PDF
Sistem pendukung keputusan
backpropagation
Forward Backward Chaining
Mamdani-Sugeno-Tusakomoto.ppt
Algoritma Decision Tree - ID3
Pertemuan 3 - Konsep Dasar Pemrograman
Analisis Algoritma - Strategi Algoritma Dynamic Programming
Pertemuan 5 dan 6 representasi pengetahuan
Sistem pendukung keputusan

What's hot (20)

PPTX
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)
PPTX
Bahasa Pemrograman C++
PDF
Pertemuan 3 aljabar boole dan peta karnaugh
PPTX
Pembangkit listrik tegangan dc
PPT
K-Means Clustering.ppt
DOCX
Jobsheet digital
PPT
7 energi bebas gibbs
PDF
Bab9 kinetika kimia
PDF
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List 1 (primitive list)
PPTX
Matematika diskrit
PPT
Gerbang Logika
PDF
Belajar Latex dalam 30 menit dengan menggunakan overleaf
PDF
6 Algoritma Pengurutan Data
PPT
Penyederhanaan Fungsi Boolean
PDF
Modul 2 aljabar boole dan hukum de morgan ok
PPTX
Sistem analog & digital
PDF
TEOREMA DE MORGAN DAN RANGKAIAN EXCLUSIVE OR
PPTX
Sistem bus komputer
PPTX
Materi sorting(pengurutan)-Dasar-Dasar Pemprograman
PPT
Gerbang logika
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)
Bahasa Pemrograman C++
Pertemuan 3 aljabar boole dan peta karnaugh
Pembangkit listrik tegangan dc
K-Means Clustering.ppt
Jobsheet digital
7 energi bebas gibbs
Bab9 kinetika kimia
4.1 Operasi Dasar Singly Linked List 1 (primitive list)
Matematika diskrit
Gerbang Logika
Belajar Latex dalam 30 menit dengan menggunakan overleaf
6 Algoritma Pengurutan Data
Penyederhanaan Fungsi Boolean
Modul 2 aljabar boole dan hukum de morgan ok
Sistem analog & digital
TEOREMA DE MORGAN DAN RANGKAIAN EXCLUSIVE OR
Sistem bus komputer
Materi sorting(pengurutan)-Dasar-Dasar Pemprograman
Gerbang logika
Ad

Similar to pengantar logika fuzzy dan contohnya.ppt (20)

PPTX
Materi Artificial intelegenci AI-13-1.pptx
PPT
Penjelasan Merinci dari Logika Fuzzy Logic
PPT
Materi Penghantar Fuzzy Logic ( Fuzzifikasi, inference dan defuzzifikasi)
PPT
1759293ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg3.ppt
DOCX
Sistem pakar fuzzy logic
PDF
Fuzzi its
PPT
06-fuzzy.ppt
PPT
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
PPTX
2 - Logika Fuzzy.pptx
PPTX
Kecerdasan Buatan
PPTX
pert1_2fuzzy.pptx
PPTX
Pertemuan 9_Kecerdasan Buatan_Fuzzy System.pptx
PDF
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
PPT
modul-7-fuzzy-logic.ppt
PPT
Pertemuan 7 dan_8
PPTX
PDF
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
DOC
Tugas iv-makalah-tentang-fuzzy-logic
DOCX
Aljabar fuzzy
PPT
Modul 7 fuzzy logic
Materi Artificial intelegenci AI-13-1.pptx
Penjelasan Merinci dari Logika Fuzzy Logic
Materi Penghantar Fuzzy Logic ( Fuzzifikasi, inference dan defuzzifikasi)
1759293ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg3.ppt
Sistem pakar fuzzy logic
Fuzzi its
06-fuzzy.ppt
PERTEMUAN 4 himpunan dan fungsi logika fuzzy.ppT
2 - Logika Fuzzy.pptx
Kecerdasan Buatan
pert1_2fuzzy.pptx
Pertemuan 9_Kecerdasan Buatan_Fuzzy System.pptx
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
modul-7-fuzzy-logic.ppt
Pertemuan 7 dan_8
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Tugas iv-makalah-tentang-fuzzy-logic
Aljabar fuzzy
Modul 7 fuzzy logic
Ad

More from Bernad Bear (20)

PPT
197dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd6425.ppt
PPT
272403sdgdsggggggggggggdgsggggfgfffffffg6.ppt
PPTX
Slide-ACT110-ACT110-ACT110-ACT110-Slide-01.pptx
PPTX
2. Pengantar Keamanan Sistem Informasi 2024.pptx
PPTX
586000765-Backward-Chaining-PPT-FIX.pptx
PPT
si-3-komponen-sistem-informasikomponen.ppt
PPT
PERTEMUAN KE IIIsistem informasi konsep dasar.ppt
PDF
nitcse1a30-1701dddddddd15074319-2-12.pdf
PDF
kecerdasanbuatandampak-230601045041-af3f18c2-3-24.pdf
PPTX
Materi Keamanan Siber Prinsip Keamanan Jaringan.pptx
PPT
Lesson 13 - Visualisasi dan Informasi.ppt
PPT
Pertemuan-7-Proses_Desain interaksi manusia dan komputer.ppt
PPT
security.ppt
PPT
Relasi.ppt
PPTX
Pengenalan Teknik Komputer.pptx
PPTX
Presentation1.pptx
PPTX
Persentasi SMU9.pptx
PPT
_KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI.ppt
PPT
12017098.ppt
DOC
RPS TIK1072 Komputer dan Masyarakat.doc
197dddddddddddddddddddddddddddddddddddddddddd6425.ppt
272403sdgdsggggggggggggdgsggggfgfffffffg6.ppt
Slide-ACT110-ACT110-ACT110-ACT110-Slide-01.pptx
2. Pengantar Keamanan Sistem Informasi 2024.pptx
586000765-Backward-Chaining-PPT-FIX.pptx
si-3-komponen-sistem-informasikomponen.ppt
PERTEMUAN KE IIIsistem informasi konsep dasar.ppt
nitcse1a30-1701dddddddd15074319-2-12.pdf
kecerdasanbuatandampak-230601045041-af3f18c2-3-24.pdf
Materi Keamanan Siber Prinsip Keamanan Jaringan.pptx
Lesson 13 - Visualisasi dan Informasi.ppt
Pertemuan-7-Proses_Desain interaksi manusia dan komputer.ppt
security.ppt
Relasi.ppt
Pengenalan Teknik Komputer.pptx
Presentation1.pptx
Persentasi SMU9.pptx
_KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI.ppt
12017098.ppt
RPS TIK1072 Komputer dan Masyarakat.doc

Recently uploaded (20)

DOCX
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 10 SMA Terbaru 2025
DOCX
BERLATIH MENCARI MODUL AJAR BAHASA INGGRIS
PPTX
Kebijakan Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (Koding-KA).pptx
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 12 SMA Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 11 SMA Terbaru 2025
PPTX
Patuh_Terhadap_Norma_PPKn_Kelas_7 oke.pptx
PDF
ANALISIS SOALAN BAHASA MELAYU SPM 2021-2024 (1).pdf
PPTX
MATERI NARKOBA RTS badan anti narkoba.pptx
PDF
1.Materi Kebijakan Umum Program Revit.pdf
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Biologi Kelas 10 SMA Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PKN Kelas 10 SMA Terbaru 2025
PPTX
1. Bahan Bacaan Pola Pikir Bertumbuh.pptx
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PPTX
Rancangan Aktualisasi Latsar CPNS Kementerian Agama 2025.pptx
PPT
Kamera foto dan editing foto pengenalan fotografi
PDF
PPT Yudisium Ceremony Agusus 2025 - new. pdf
PPTX
Model Lintas minat dan pendalaman materi
PDF
lembar kerja LMS tugas pembelajaran mendalam
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 12 SMA Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Budidaya Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 10 SMA Terbaru 2025
BERLATIH MENCARI MODUL AJAR BAHASA INGGRIS
Kebijakan Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (Koding-KA).pptx
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 11 SMA Terbaru 2025
Patuh_Terhadap_Norma_PPKn_Kelas_7 oke.pptx
ANALISIS SOALAN BAHASA MELAYU SPM 2021-2024 (1).pdf
MATERI NARKOBA RTS badan anti narkoba.pptx
1.Materi Kebijakan Umum Program Revit.pdf
Modul Ajar Deep Learning Biologi Kelas 10 SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning PKN Kelas 10 SMA Terbaru 2025
1. Bahan Bacaan Pola Pikir Bertumbuh.pptx
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Rancangan Aktualisasi Latsar CPNS Kementerian Agama 2025.pptx
Kamera foto dan editing foto pengenalan fotografi
PPT Yudisium Ceremony Agusus 2025 - new. pdf
Model Lintas minat dan pendalaman materi
lembar kerja LMS tugas pembelajaran mendalam
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Budidaya Kelas 12 SMA Terbaru 2025

pengantar logika fuzzy dan contohnya.ppt

  • 2. 2 Crisp Logic • Crisp logic is concerned with absolutes-true or false, there is no in-between. • Contoh: Rule: If the temperature is higher than 80F, it is hot; otherwise, it is not hot. Kasus: – Temperature = 100F – Temperature = 80.1F – Temperature = 79.9F – Temperature = 50F Not hot Not hot Hot Hot Teori Dasar
  • 3. 3 Fungsi Keanggotaan untuk crisp logic 80F Temperature HOT 1 If temperature >= 80F, it is hot (1 or true); If temperature < 80F, it is not hot (0 or false). 0 True False • Fungsi keanggotaan dari crisp logic gagal membedakan antar member pada himpunan yang sama • Ada problem-problem yang terlalu kompleks untuk didefinisikan secara tepat
  • 4. 4 Bahasa Alami • Contoh: – Budi tinggi -- apa yg dimaksud tinggi? – Budi sangat tinggi -- apa bedanya dengan tinggi? • Bahasa alami tidak mudah ditranslasikan ke nilai absolut 0 and 1.
  • 5. 5 Fuzzy Logic • Mudah dimengerti • Pemodelan matematik sederhana • Toleransi data-data yang tidak tepat • Dapat memodelkan fungsi-fungsi non liner yang kompleks • Mengaplikasikan pengalaman tanpa proses pelatihan • Didasarkan pada bahasa alami • Logical system yang mengikuti cara penalaran manusia yang cenderung menggunakan ‘pendekatan’ dan bukan ‘eksak’ Sebuah pendekatan terhadap ketidakpastian yang mengkombinasikan nilai real [0…1] dan operasi logika Keuntungan Fuzzy:
  • 6. 6 Fuzzy vs Probabilitas • Fuzzy  Probabilitas • - Probabilitas berkaitan dengan ketidakmenentuan dan kemungkinan - Logika Fuzzy berkaitan dengan ambiguitas dan ketidakjelasan • Contoh 1: Billy memiliki 10 jari kaki. Probabilitas Billy memiliki 9 jari kaki adalah 0. Keanggotaan Fuzzy Billy pada himpunan orang dengan 9 jari kaki  0 • Contoh 2: - Probabilitas botol 1 berisi air beracun adalah 0.5 dan 0.5 untuk isi air murni {mungkin air tersebut tidak beracun} - Isi botol 2 memiliki nilai keanggotaan 0.5 pada himpunan air berisi racun {air pasti beracun}
  • 7. 7 Contoh: “Muda” • Contoh: – Ann 28 tahun, 0.8 pd himp “Muda” – Bob 35 tahun, 0.1 pd himp “Muda” – Charlie 23 tahun, 1.0 pd himp “Muda” • Tidak seperti statistik dan probabilitas, derajat tidak menggambarkan probabilitas objek tersebut pada himpunan, tetapi menggambarkan taraf/tingkat keanggotaan objek pada himpunan
  • 8. 8 Fungsi Keanggotaan Logika Fuzzy Age 25 40 55 Young Old 1 Middle 0.5 DOM Degree of Membership Fuzzy values Nilai Fuzzy berasosiasi dengan derajat keanggotaan pada himpunan 0
  • 9. 9 Crisp set vs. Fuzzy set A traditional crisp set A fuzzy set
  • 10. 10 Crisp set vs. Fuzzy set
  • 11. 11 Contoh: Crisp Set Orang dengan tinggi 150cm maka ia tergolong sedang (sedang[150]=1) 120 sangat pendek 145 165 185 pendek sedang tinggi sangat tinggi tinggi < 120 120 <= tinggi < 145 145 <= tinggi < 165 165 <= tinggi < 185 tinggi >= 185 Orang dengan tinggi 150cm maka ia tergolong tidak tinggi (tinggi[150]=0) Orang dengan tinggi 165cm kurang 2mm maka ia tergolong tidak tinggi (tinggi[165-2mm]=0)
  • 12. 12 Contoh: Himpunan Fuzzy 120 sangat pendek 145 165 185 pendek sedang tinggi sangat tinggi tinggi < 120 115 <= tinggi < 145 140 <= tinggi < 165 160 <= tinggi < 185 tinggi >= 180
  • 13. 13 Himpunan Fuzzy • Variabel Fuzzy Variabel dalam suatu sistem fuzzy. Contoh : berat badan, tinggi badan, suhu dsb • Himpunan Fuzzy (Fuzzy set) Himpunan fuzzy yang mewakili suatu kondisi pada suatu variabel fuzzy. Contoh : Variabel suhu terbagi menjadi 3 himpunan fuzzy, yaitu : panas, hangat, dingin. Variabel nilai terbagi menjadi : tinggi, sedang, rendah • Himpunan fuzzy memiliki 2 atribut, yaitu : - Linguistik, yaitu penamaan suatu group yang mewakili suatu kondisi, misalnya panas, hangat, dingin - Numeris, yaitu ukuran dari suatu variabel seperti : 17,19, 21, 33, dst • Himpunan Semesta keseluruhan nilai yang boleh dioperasikan dalam suatu variabel fuzzy. Contoh: Semesta untuk variabel berat badan : [1, 150] Semesta untuk variabel suhu : [0,100]. • Domain Domain himpunan fuzzy adalah keseluruhan nilai yang diijinkan dalam Semesta dan boleh dioperasikan dalam suatu himpunan fuzzy. Contoh : DINGIN = [0,60] HANGAT = [50,80] PANAS = [80, +) Membership Function
  • 14. 14 Fuzzyfication (1) Mengubah nilai real menjadi fungsi keanggotaan Fuzzy 115 120 140 145 1.0 160 165 185 180 Sangat pendek Pendek Sedang Tinggi Sangat tinggi  = [sp, p, s, t, st]
  • 15. 15 Fuzzyfication (2) Mengubah nilai real menjadi fungsi keanggotaan Fuzzy [163]= [0, 0, 0.42, 0.58, 0] atau sedang[163] = 0.42, tinggi[163] = 0.58 115 120 140 145 1.0 160 165 185 180 Sangat pendek Pendek Sedang Tinggi Sangat tinggi 163 0.42 0.58
  • 16. 16 Fungsi Keanggotaan: Fungsi Linier a 1.0 b 0 Domain  a 1.0 b 0 Domain  Linier Naik Linier Turun [x]= 0; x  a (x-a)/(b-a); a  x  b 1; x  b [x]= (b-x)/(b-a); a  x  b 0; x  b
  • 17. 17 Fungsi Keanggotaan: Segitiga a 1.0 b 0 Segitiga  c [x] = 0; x  a atau x  c (x-a)/(b-a); a  x  b (c-x)/(c-b); b  x  c
  • 18. 18 Fungsi Keanggotaan: Trapesium a 1.0 b 0 Trapesium  c d [x]= 0; x  a atau x  d (x-a)/(b-a); a  x  b 1; b  x  c (d-x)/(d-c); c  x  d
  • 19. 19 Fungsi Keanggotaan: Sigmoid a 1.0 b 0 Sigmoid  c [x;a,b,c]sigmoid = 0; x  a 2 ((x - a)/(c - a))2; a  x  b 1 - 2((c - x)/(c - a))2; b  x  c 1; x  c
  • 20. 20 Fungsi Keanggotaan: Phi c-b 1.0 c-b/2 0 Phi  c c+b/2 c+b [x;a,b,c]phi = [x;c-b,c-b/2,c]sigmoid; x  c [x;c,c+b/2,c+b]sigmoid; x > c
  • 21. 21 • Fuzzy union (): union dari 2 himpunan adalah maksimum dari tiap pasang elemen element pada kedua himpunan • Contoh: – A = {1.0, 0.20, 0.75} – B = {0.2, 0.45, 0.50} – A  B = {MAX(1.0, 0.2), MAX(0.20, 0.45), MAX(0.75, 0.50)} = {1.0, 0.45, 0.75} Operasi Fuzzy OR (Union) – AND (Intersection) • Fuzzy intersection (): irisan dari 2 himpunan fuzzy adalah minimum dari tiap pasang elemen pada kedua himpunan. • contoh. – A  B = {MIN(1.0, 0.2), MIN(0.20, 0.45), MIN(0.75, 0.50)} = {0.2, 0.20, 0.50}
  • 22. 22 Complement • Komplemen dari variabel fuzzy dengan derajat keanggotaan=x adalah (1-x). • Komplemen ( _c): komplemen dari himpunan fuzzy terdiri dari semua komplemen elemen. • Contoh – Ac = {1 – 1.0, 1 – 0.2, 1 – 0.75} = {0.0, 0.8, 0.25}
  • 23. 23 Contoh AND AB [x] = min(A[x], B[x]) AB [x] = max(A[x], B[x]) OR NOT (Complement) A’[x] = 1 - A[x] IPtinggiLulusCepat = min(IPtinggi[3.2], LulusCepat[8]) = min(0.7,0.8) = 0.7 Misalkan nilai keanggotaan IP 3.2 pada himpunan IPtinggi adalah 0.7 dan nilai keanggotaan 8 semester pada himpunan LulusCepat adalah 0.8 maka a-predikat untuk IPtinggi dan LulusCepat: Nilai keanggotaan sebagai hasil dari operasi 2 himpunan: fire strength atau a-predikat a-predikat untuk IPtinggi atau LulusCepat: IPtinggiLulusCepat = max(IPtinggi[3.2], LulusCepat[8]) = max(0.7,0.8) = 0.8 a-predikat untuk BUKAN IPtinggi : IPtinggi‘ = 1 - IPtinggi[3.2] = 1 - 0.7 = 0.3
  • 24. Cara Kerja Kontrol Logika Fuzzy 24
  • 25. Cara Kerja Kontrol Logika Fuzzy • Fuzzification: suatu proses pengubahan nilai tegas/real ke dalam fungsi keanggotaan fuzzy • Rule Based: suatu bentuk aturan relasi/implikasi if- then. Contoh if X=A dan Y=B then Z=C • Inference Engine: proses implikasi dalam menalar nilai masukan untuk menentukan nilai keluaran sebagai bentuk pengambil keputusan. • Defuzzification: proses pemetaan dari himpunan fuzzy ke himpunan tegas 25
  • 26. Fuzzification • suatu proses pengubahan nilai tegas/real ke dalam fungsi keanggotaan fuzzy 26
  • 27. Rule Based • Dalam bentuk if-then, contoh: If sangat pendek dan sangat kurus then sangat sehat 27 B E R A T T I N G G I Sangat kurus Kurus Biasa Berat Sangat berat Sangat pendek SS S AS TS TS Pendek S SS S AS TS Sedang AS SS SS AS TS Tinggi TS S SS S TS Sangat tinggi TS AS SS S AS
  • 28. Inference Engine • Salah satu model penalaran yang banyak dipakai adalah penalaran max- min 28 AND AB [x] = min(A[x], B[x]) AB [x] = max(A[x], B[x]) OR
  • 29. Defuzzification • proses pemetaan dari himpunan fuzzy ke himpunan tegas 29
  • 30. 30  Pengantar  Model Fuzzy Sugeno  Model Fuzzy Tsukamoto  Model Fuzzy Mamdani Fuzzy Expert Systems
  • 31. 31 Operasi dari sistem pakar fuzzy tergantung dari eksekusi 4 fungsi utama: Pengantar • Fuzzifikasi dari variabel input • Inferensi / evaluasi rules • Komposisi / agregasi • Defuzzifikasi
  • 32. 32 Michio Sugeno mengusulkan penggunaan singleton sebagai fungsi keanggotaan dari konsekuen. Singleton adalah sebuah himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan: pada titik tertentu mempunyai sebuah nilai dan 0 di luar titik tersebut. Model Fuzzy Sugeno
  • 33. 33 Sugeno menggunakan konstanta atau fungsi matematika dari variabel input: IF x is A AND y is B THEN z is f(x, y) dimana x, y dan z adalah variabel linguistik; A dan B himpunan fuzzy untuk X dan Y, dan f(x, y) adalah fungsi matematik. IF x is A AND y is B THEN z is k Model Fuzzy Sugeno
  • 34. 34 A3 1 0 X 1 y1 0 Y 0.0 x1 0 0.1 1 Z 1 0 X 0.2 0 0.2 1 Z A2 x1 IF x is A1 (0.5) z is k3 (0.5) Rule 3: A1 1 0 X 0 1 Z x1 THEN 1 y1 B2 0 Y 0.7 B1 0.1 0.5 0.5 OR (max) AND (min) OR y is B1 (0.1) THEN z is k1 (0.1) Rule 1: IF x is A2 (0.2) AND y is B2 (0.7) THEN z is k2 (0.2) Rule 2: k1 k2 k3 IF x is A3 (0.0) Evaluasi Rule Model Fuzzy Sugeno
  • 35. 35 Komposisi z is k1 (0.1) z is k2 (0.2) z is k3 (0.5)  0 1 0.1 Z 0 0.5 1 Z 0 0.2 1 Z k1 k2 k3 0 1 0.1 Z k1 k2 k3 0.2 0.5 Model Fuzzy Sugeno
  • 37. 37 Model Fuzzy Sugeno: Contoh Mengevaluasi kesehatan orang berdasarkan tinggi dan berat badannya Input: tinggi dan berat badan Output: kategori sehat - sangat sehat (SS), index=0.8 - sehat (A), index=0.6 - agak sehat (AS), index=0.4 - tidak sehat (TS), index=0.2
  • 38. 38 115 120 140 145 1.0 160 165 185 180 Sangat pendek Pendek Sedang Tinggi Sangat tinggi fungsi keanggotaan untuk tinggi 0 40 45 50 55 1.0 60 65 85 80 Sangat kurus Kurus Biasa Berat Sangat berat fungsi keanggotaan untuk berat 0 Ada 3 variabel fuzzy yang dimodelkan: tinggi, berat, sehat L1: Fuzzification (1)
  • 39. 39 L2: Rules Evaluation (1) Tentukan rules B E R A T T I N G G I Sangat kurus Kurus Biasa Berat Sangat berat Sangat pendek SS S AS TS TS Pendek S SS S AS TS Sedang AS SS SS AS TS Tinggi TS S SS S TS Sangat tinggi TS AS SS S AS Tabel Kaidah Fuzzy Dalam bentuk if-then, contoh: If sangat pendek dan sangat kurus then sangat sehat
  • 40. 40 L2: Rules Evaluation (2) Contoh: bagaimana kondisi kesehatan untuk orang dengan tinggi 161.5 cm dan berat 41 kg? 115 120 140 145 1.0 160 165 185 180 Sangat pendek Pendek Sedang Tinggi Sangat tinggi 0 0.3 0.7 sedang[161.5] = (165-161.5)/(165-160) = 0.7 tinggi[161.5] = (161.5-160)/(165-160) = 0.3
  • 41. 41 L2: Rules Evaluation (3) sangatkurus[41] = (45-41)/(45-40) = 0.8 kurus[41] = (41-40)/(45-40) = 0.2 40 45 55 1.0 Sangat kurus Kurus Biasa Berat Sangat berat 0 0.8 0.2
  • 42. 42 L2: Rules Evaluation (4) B E R A T T I N G G I 0.8 0.2 Biasa Berat Sangat berat Sangat pendek SS S AS TS TS Pendek S SS S AS TS 0.7 AS SS SS AS TS 0.3 TS S SS S TS Sangat tinggi TS AS SS S AS B E R A T T I N G G I 0.8 0.2 Biasa Berat Sangat berat Sangat pendek SS S AS TS TS Pendek S SS S AS TS 0.7 0.7 0.2 SS AS TS 0.3 0.3 0.2 SS S TS Sangat tinggi TS AS SS S AS Pilih bobot minimum krn relasi AND
  • 43. 43 L3: Defuzzification Diperoleh: f = {TS, AS, S, SS} = {0.3, 0.7, 0.2, 0.2} Penentuan hasil akhir, ada 2 metoda: 1. Max method: index tertinggi 0.7 hasil Agak Sehat 2. Centroid method, dengan metoda Sugeno: Decision Index = (0.3x0.2)+(0.7x0.4)+(0.2x0.6)+(0.3x0.8) / (0.3+0.7+0.2+0.2) = 0.4429 Crisp decision index = 0.4429 Fuzzy decision index: 75% agak sehat, 25% sehat
  • 44. 44 Model Fuzzy Tsukamoto • Karakteristik: Konsekuen dari setiap aturan if-then fuzzy direpresentasikan dengan himpunan fuzzy monoton [EMD – Fuzzy Logic, 2004] Contoh: Sebuah pabrik elektronik dapat berhasil mencapai permintaan terbesar sebanyak 5000 barang/hari. Namun pernah pabrik tersebut hanya mencapai permintaan barang sebanyak 1000 barang/hari. Persediaan barang di gudang dapat mencapai titik tertinggi yaitu 600 barang/hari dan titik terendahnya 100 barang/hari. Dengan semua keterbatasannya, pabrik tersebut dapat memproduksi barang maksimum 7000 barang/hari dan minimalnya 2000 barang/hari. Apabila proses produksi pabrik tersebut menggunakan aturan fuzzy sebagai berikut
  • 45. 45 [A1] IF Permintaan BANYAK And Persediaan BANYAK THEN Produksi Barang BERTAMBAH ; [A2] IF permintaan SEDIKIT And persediaan SEDIKIT THEN Produksi Barang BERKURANG ; [A3] IF Permintaan SEDIKIT And Persediaan BANYAK THEN Produksi Barang BERKURANG ; [A4] IF permintaan BANYAK And persediaan SEDIKIT THEN Produksi Barang BERTAMBAH ; Berapa barang elektronik tersebut harus diproduksi jika jumlah permintaannya sebanyak 4000 barang dan persediaan di gudang masih 300 barang ? Model Fuzzy Tsukamoto
  • 46. 46 Contoh (2) 0 1 1000 0 Permintaan(barang/hari) [x] SEDIKIT BANYAK 0.25 0.75 4000 5000 Nilai Keanggotaan : PmtSEDIKIT[4000] = (5000-4000)/(5000-1000) = 0.25 PmtBANYAK[4000] = (4000-1000)/ (5000-1000) = 0.75 Permintaan; terdiri atas 2 himpunan fuzzy, yaitu BANYAK dan SEDIKIT
  • 47. 47 Contoh (3) 0 1 100 0 Persediaan (barang/hari) [x] SEDIKIT BANYAK 0.4 0.6 300 600 Nilai Keanggotaan : PsdSEDIKIT[300] = (600-300)/(600-100) = 0.6 PsdBANYAK[300] = (300-100)/(600-100) = 0.4 Persediaan; terdiri atas 2 himpunan fuzzy, yaitu BANYAK dan SEDIKIT
  • 49. 49 Contoh (5) PERMINTAAN PER SE DIAAN B: 0.75 S: 0.25 B: 0.4 Bertambah Berkurang S: 0.6 Bertambah Berkurang PERMINTAAN PER SE DIAAN B: 0.75 S: 0.25 B: 0.4 4000 5750 S: 0.6 5000 5750 PERMINTAAN PER SE DIAAN B: 0.75 S: 0.25 B: 0.4 0.4 0.25 S: 0.6 0.6 0.25
  • 51. 51 Summary • Ada 4 tahapan utama sistem pakar fuzzy: fuzzifikasi, inferensi, komposisi, defuzzifikasi. • Metoda yang paling banyak dipakai Sugeno. • Menggunakan fungsi matematik atau konstanta. • Sugeno: komputasi lebih efisien tetapi kehilangan interpretabilitas linguistik.
  • 52. 52 Soal 800 1.0 GRE Low High 0 1200 1800 Medium GRE Mengevaluasi mahasiswa berdasarkan GPA dan nilai GRE Fungsi Keanggotaan untuk GRE
  • 53. 53 Fungsi Keanggotaan untuk GPA 2.2 1.0 GPA Low High 0 3.0 3.8 Medium GPA
  • 55. 55 Soal GRE G P A H M L H E VG F M G G P L F P P
  • 56. 56 Contoh: persoalan sederhana dengan 2 input,1 output dan 3 rules Rule: 1 Rule: 1 IF x is A3 IF project_funding is adequate OR y is B1 OR project_staffing is small THEN z is C1 THEN risk is low Rule: 2 Rule: 2 IF x is A2 IF project_funding is marginal AND y is B2 AND project_staffing is large THEN z is C2 THEN risk is normal Rule: 3 Rule: 3 IF x is A1 IF project_funding is inadequate THEN z is C3 THEN risk is high Model Fuzzy Mamdani
  • 57. 57 Mamdani fuzzy inference Crisp Input y1 0.1 0.7 1 0 y1 B1 B2 Y Crisp Input 0.2 0.5 1 0 A1 A2 A3 x1 x1 X (x = A1) = 0.5 (x = A2) = 0.2 (y = B1) = 0.1 (y = B2) = 0.7 Fuzzifikasi: menentukan derajat keanggotaan input x1 dan y1 pada himpunan fuzzy
  • 58. 58 Model Fuzzy Mamdani Inferensi: apikasikan fuzzified inputs, (x=A1) = 0.5, (x=A2) = 0.2, (y=B1) = 0.1 and (y=B2) = 0.7, ke anteseden dari aturan fuzzy Untuk aturan fuzzy dengan anteseden lebih dari 1, operator fuzzy (AND atau OR) digunakan untuk mencapai sebuah nilai tunggal yang merepresentasikan hasil rule fuzzy. Nilai ini kemudian diaplikasikan ke fungsi keanggotaan konsekuen
  • 59. 59 A3 1 0 X 1 y1 0 Y 0.0 x1 0 0.1 C1 1 C2 Z 1 0 X 0.2 0 0.2 C1 1 C2 Z A2 x1 Rule 3: A1 1 0 X 0 1 Z x1 THEN C1 C2 1 y1 B2 0 Y 0.7 B1 0.1 C3 C3 C3 0.5 0.5 OR (max) AND (min) OR THEN Rule 1: AND THEN Rule 2: IF x is A3 (0.0) y is B1 (0.1) z is C1 (0.1) IF x is A2 (0.2) y is B2 (0.7) z is C2 (0.2) IF x is A1 (0.5) z is C3 (0.5) Model Fuzzy Mamdani
  • 60. 60 Degree of Membership 1.0 0.0 0.2 Z Degree of Membership Z C2 1.0 0.0 0.2 C2 clipping scaling Model Fuzzy Mamdani Dua teknik yang umum digunakan untuk mengaplikasikan hasil evaluasi anteseden ke fungsi keanggotaan konsekuen:
  • 61. 61 Composisi: agregasi keluaran semua rule ke dalam himpunan fuzzy tunggal. 0 0.1 1 C1 C z is 1 (0.1) C2 0 0.2 1 C z is 2 (0.2) 0 0.5 1 C z is 3 (0.5) Z Z Z 0.2 Z 0  C3 0.5 0.1 Model Fuzzy Mamdani
  • 62. 62 Defuzzifikasi: konversi dari himpunan fuzzy yang dihasilkan dari komposisi ke dalam crisp value. Teknik yang paling populer adalah centroid technique. Metoda ini mencari centre of gravity (COG) dari aggregate set:          b a A b a A dx x dx x x COG Model Fuzzy Mamdani
  • 63. 63 Centre of gravity (COG): mencari titik yang membagi area solusi menjadi 2 bagian yang sama 4 . 67 5 . 0 5 . 0 5 . 0 5 . 0 2 . 0 2 . 0 2 . 0 2 . 0 1 . 0 1 . 0 1 . 0 5 . 0 ) 100 90 80 70 ( 2 . 0 ) 60 50 40 30 ( 1 . 0 ) 20 10 0 (                          COG 1.0 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 0 20 30 40 50 10 70 80 90 100 60 Z Degree of Membership 67.4 Model Fuzzy Mamdani