SlideShare a Scribd company logo
2
Most read
7
Most read
8
Most read
LUSIANA DIYAN NINGRUM
3 D4 TEKNIK KOMPUTER B
FIRJA HANIF MAULANA
2210181051
BAYU SANDI MARTA
PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN KOMPUTER
24 SEPTEMBER 2020
PRAKTIKUM 1 : PENGENALAN SIMULINK
BAB 1
DASAR TEORI
Perangkat lunak SIMULINK dikembangkan oleh MATHWORK,
untuk melakukan modelling, simulasi, dan analisis dinamika sistem proses.
Dengan demikian sangat bermanfaat dalam perancangan kendali dan
pemrosesan sinyal, baik dalam bentuk kontinyu maupun digital. Didalam folder
MATLAB, Simulink menempati satu directory tersendiri, terlepas dari directory
“TOOLBOX”, sehingga diperlukan perhatian tersendiri saat peng’instal’an paket
program MATLAB. Penyajian “statement” dalam bentuk diagram blok, yang
berinteraksi dengan function, mfile dalam MATLAB, juga dapat berinteraksi
perangkat luar dengan pemrogram dalam bahasa C maupun fortran. Blok -
blok statement dikelompokkan pustaka blok diagram (“Simulink Library
Browser”). Setiap Blok Statement dilengkapi dengan minimal salah satu jalur I/O
(“port input/output”), digunakan sebagai perangkat antarmuka dengan blok
statement yang lain. Adapun parameter blok statement dapat diubah -ubah sesuai
dengan kebutuhan saat melakukan simulasi. Semua kemudahan tersebut sangat
didukung dengan sistem GUI (graphic user interface) yang ada dalam paket program
MATLAB.
Alternatif software yang dapat digunakan selain MATLAB yakni SCILAB.
Scilab adalah suatu perangkat lunak yang dikembangkan untuk komputasi numerik
dan visualisasi data. Pada awalnya Scilab dikembangkan oleh INRIA dan ENPC,
Perancis, dan sekarang pengembangan dan pemeliharaan Scilab dilakukan oleh
konsorsium Scilab. Alamat website Scilab adalah http://www.scilab.org. Kelebihan
utama dari Scilab yaitu gratis (freeware) dan tersedia untuk berbagai sistem operasi
seperti Windows, Mac OS/X, Unix dan Linux. Scilab dapat dijalankan dari menu
Start > Scilab-X.Y.Z > Scilab-X.Y.Z, dimana X.Y.Z adalah versi dari Scilab. Cara
lain untuk menjalankan Scilab adalah dengan melakukan klik ganda terhadap ikon
Scilab yang terdapat pada jendela Dekstop. Setelah kita jalankan perintah tersebut
maka akan muncul suatu jendela Scilab, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Tampilan Scilab dan XCOS
Xcos adalah editor blok diagram dan GUI untuk pemodelan dan simulasi
sistem dinamis. Xcos terdiri atas tiga elemen, yaitu Editor, Palette browser, dan
Simulator. Editor merupakan tempat untuk mendesain sistem yang akan dibangun.
Desain ini berbentuk flow chart, dimulai dari input sistem, proses, dan output sistem.
Bagian kedua adalah Palette browser. Palette browser berisi blok- blok yang telah
dikelompokkan berdasarkan kategori-kategori, semisal sistem kontinyu, sistem diskrit,
operasi matematis, matriks, elektrikal, dan yang lain. Bagian terakhir adalah
Simulator. Sistem dinamis yang telah didesain kemudian disimulasikan, dalam bentuk
grafik misalnya, dengan menggunakan Simulator Xcos. Launch Xcos Untuk membuka
jendela Xcos dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan mengetik perintah “xcos”
pada Scilab Console kemudian tekan tombol Enter atau Return. Cara yang lain yaitu
dengan mengklik toolbar Xcos pada Scilab Console. Untuk dapat mendesain sebuah
sistem dinamis di jendela Xcos, dibutuhkan blok-blok Palette browser. Palette browser
dapat dipanggil dengan cara mengklik menu View di jendela Xcos, kemudian pilih
Palette browser. Cara membuka Palette browser pada Xcos. Klik menu View,
kemudian pilih Palette browser. Dalam jendela Palette browser (Gambar 4), terlihat
beberapa blok-blok yang sudah dikelompokkan berdasarkan beberapa kategori,
diantaranya adalah Commonly Used Blocks, Continuous time systems, Discrete time
systems, Mathematical Operations, Electrical, Signal Processing, Sinks, Sources, dan
lain-lain. Blok-blok dalam Palette browser tersebut untuk selanjutnya dapat digunakan
sebagai komponen dalam membuat atau mendesain sebuah sistem dinamis pada
jendela Xcos.
BAB 2
PERALATAN
Peralatan yang digunakan untuk praktikum ini diantaranya :
1. PC / Komputer
2. Software Matlab yang dilengkapi dengan Simulink (Bisa juga diganti dengan
software serupa, disini saya menggunakan Scilab dan XCos)
BAB 3
EXPERIMENTAL SETUP
Memulai dan membuat model dengan XCos
a. Buka dan jalankan Scilab
b. Jalankan XCos dengan men-klik icon XCos pada menu Application
seperti dibawah ini
c. Akan muncul jendela “Pallete Browser ”
d. Buat file baru melalui menu File > New Diagram
e. Drag and drop simbol yang terdapat pada kolomkanan jendela library ke
jendela file
f. Buat model rangkaian integrator seperti pada gambar di bawah ini
g. Untuk menjalakan simulasi maka klik icon
h. Kemudian akan tampil gambar sinyal hasil operasi
BAB 4
HASIL PENGUJIAN
PERCOBAAN
a. CONSTANT dan GAIN
Gambar Rangkaian Model
Value = 2
Value = 1
Value = 3
Value = 4
b. SINE WAVE
Gambar Rangkaian Model
Amplitudo = 2, Frekuensi = 1
Amplitudo = 5, Frekuensi = 1
c. STEP
Gambar Rangkaian Model
Step time = 1, Value = 4
Step time = 2, Value=5
d. RAMP
Gambar Rangkaian Model
Slope = 0, Value = 4
Slope = 2, Value = 5
TUGAS
1. Penguatan Sinyal Sinus
Amplitudo = 5
Frekuensi = 1 rad/s
Gain = 1
2. Pelemahan Sinyal Sinus
Amplitudo = 5
Frekuensi = 1 rad/s
Gain = 0.5
3. Penjumlahan dua sinyal sinus
Amplitudo1 = 5 Amplitudo2 = 2
Frekuensi1 = 1 rad/s Frekuensi1 = 1 rad/s
4. Perkalian dua sinyal sinus
Amplitudo = 5
Frekuensi = 1 rad/s
Gain = 2
BAB 5
ANALISA DAN KESIMPULAN
Pada praktikum pertama ini bertujuan untuk mengetahui fungsi Simulink
pada Matlab untuk membuat model matematika dari suatu sinyal. Akan tetapi pada
praktikum ini saya menggunakan Scilab sebagai alternative software yang memiliki
fungsi sama dengan Matlab, sedangkan untuk pengganti Simulink dapat menggunakan
XCos dimana fungsi – fungsi pada software ini memiliki kemiripan dengan Simulink
hanya berbeda pada penamaan. Melalui XCos, dapat dilakukan beberapa manipulasi
sinyal menggunakan integrator dan gain, mengenal jenis sinyal seperti sinyal sinus,
step dan ramp, serta mengenal beberapa operasi dasar sinyal seperti penjumlahan dan
perkalian.
Rangkaian model pertama yang dibuat yakni rangkaian integrator yang
tersusun dari constant, integrator, scope dan clock. Fungsi scope pada rangkaian ini
untuk menampilkan sinyal hasil operasi. Integrator berperan sebagai pengintegral
input terhadap waktu sehingga dapat menghasilkan suatu bentuk gelombang output
yang merupakan hasil dari pengoperasian sinyal masukan dari constant. Pada
percobaan ini nilai constant adalah 1.
Output dari model integrator tersebut sangat bergantung dengan input dari
constant. Ketika input konstan bernilai 1 maka output yang diperoleh dari integrator
juga konstan sama dengan 1. Dimana penghitungan ini diperoleh dari penghitungan
integral dari ∫ 1 𝑑𝑡 = t, sehingga ketika t = 1 diperoleh y = 1 sama halnya ketika t
bernilai 5 maka y memiliki nilai 5 juga. Hasil dari pemrosesan ini dapat dilihat pada
grafik sinyal di bawah ini.
Selanjutnya, pemodelan untuk rangkaian Gain. Gain adalah satuan
kemampuan sebuah rangkaian (berupa penguat) untuk memperbesar daya atau
amplitudo sinyal dari masukan ke keluaran. Gain pada rangkaian pemodelan ini
berfungsi sebagai pelemah atau penguat sinyal masukan pada pemodelan tersebut.
Gain berfungsi sebagai penguat jika nilai gain lebih dari 1 (G > 1), sedangkan gain
sebagai pelemah apabila nilainya kurang dari 1 (G < 1).
Gambar di sebelah kiri menunjukkan sinyal yang konstan karena memiliki
Gain bernilai 1 sedangkan gambar di sebelah kanan menunjukkan sinyal gain yang
berfungsi sebagai penguat karena nilai gain sama dengan 2. Dari perbandingan dua
sinyal tersebut, dapat diketahui bahwa nilai yang gain mempengaruhi nilai inputan
atau constant. Jika nilai constant = 1 dan gain bernilai 2 maka pada scope nilai
constant akan dikuatkan sebanyak 2 kali. Sebaliknya untuk memanfaatkan gain
sebagai pelemah sinyal dapat dilakukan dengan memberi nilai kurang dari 1 1 > G >
0.
Selanjutnya percobaan untuk membuat pemodelan sinyal sinus dengan
menggunakan fungsi Sine Wave. Sinyal sinus merupakan fungsi matematika yang
berbentuk osilasi halus berulang. Gelombang sinyal sinus dapat dihitung
menggunakan rumus berikut . Gelombang sinus terbentuk
dari sebuah lingkaran dibagi menjadi 8 bagian dengan sudut 45o (360o/8). satu putaran
lingkaran atau satu bukit dan satu lembah pada gelombang sinus disebut satu periode
(T). Satu periode gelombang sinus terjadi dalam 360o atau 2π radian
Selain sinyal sinus, pada praktikum ini juga mencoba proses dari sinyal step
dan ramp. Sinyal step memiliki respon yang bersifat sementara. Respon fungsi step
terhadap respons cenderung lebih stabil. Sehingga, fungsi step dapat dirumuskan
sebagai berikut :
𝑢(𝑡) = 1, 𝑡 > 0
= 0, 𝑡 < 0
Dari potongan gambar sinyal di atas dapat diketahui bahwa perubahan amplitude pada
step berjalan secara bertahap. Berdasarkan model sinyal yang memili step value = 1
dengan besar amplitude = 4 dihasilkan sebuah sinyal yang mengalami pergantian
amplitude ketika berada dalam t = 1 s dengan peningkatan amplitude sebesar 4 satuan.
Sedangkan fungsi sinyal ramp memiliki sifat berubah bertahap terhadap
waktu berfungsi untuk mengetahui pergerakan sinyal yang memiliki kecepatan
perubahan yang konstan sehingga dapat diketahui bahwa perubahan sinyal ramp
tampak seperti grafik.
Perumusan pergerakan sinyal pada fungsi ramp dapat dihitung menggunakan formula
berikut :
𝑡𝑢(𝑡) = 𝑡, 𝑡 ≥ 0
= 0 => 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑒𝑓𝑖𝑛𝑖𝑠𝑖
Untuk membuat pemodelan penjumlahan dua sinyal sinus menggunakan
operasi penjumlahan seperti biasa dengan memanfaatkan operasi yang telah
disediakan oleh XCos. Pada percobaan ini, frekuensi dari kedua sinyal sama yakni
bernilai 2 rad/s dengan besar amplitude yang berbeda. Besar amplitude sinyal1 adalah
6 sedangkan amplitude sinyal2 bernilai 2. Hasil dari proses penjumlahan ini
menunjukkan bahwa dua sinyal yang dijumlahkan mengalami peningkatan nilai
amplitudonya. Sehingga dari output penjumlahan dua sinyal ini dapat diperoleh
rumusan matematika untuk penjumlahan dua sinyal adalah 𝑦(𝑡) = 𝑥1
(𝑡) + 𝑥2(𝑡).
Gambar Model Penjumlahan Sinyal Sinus
Output dari penjumlahan kedua sinyal di atas akan membentuk sinyal dengan besar
amplitude yang mengalami peningkatan seperti yang ditunjukkan gambar di bawah
ini. Amplitudo sinyal yang baru bernilai 10.
Gambar Sinyal Sinus Hasil Penjumlahan
Sedangkan untuk membuat pemodelan perkalian dua sinyal, secara
matematis dirumuskan dengan 𝑦 = 𝑥1
(𝑡) .𝑧1(𝑡). Dimana operasi ini akan mengalikan
semua komponen dari kedua sinyal tersebut. Sinyal1 yang memiliki nilai amplitude =
3 dan besar frekuensi = 2 rad/s dikalikan dengan Sinyal2 yang memiliki amplitude = 4
dan besar frekuensi = 1 rad/s.
Gambar Rangkaian Perkalian Dua Sinyal Sinus
Hasil dari perkalian kedua sinyal di atas adalah sinyal sinus dengan rentang amplitude
bernilai 10 seperti yang terlihat pada gambar sinyal di bawah ini.
Gambar Sinyal Perkalian Dua Sinus
KESIMPULAN
Scilab dapat digunakan sebagai aplikasi untuk membuat simulasi pemodelan yang
memiliki berbagai macam operasi matematika seperti gain, step, ramp, penjumlahan,
pengurangan,perkalian, penguatan dan pelemahan untukmensimulasikan output suatu
operasi sinyal dan mengetahui analisa dari suatu sistem berdasarkan konsep
matematika.

More Related Content

PPT
Osciloscope
PDF
Gerbang Universal NAND dan NOR
PPTX
konsep dasar sinyal dan sistem
PDF
Laporan Praktikum Flip Flop
PPTX
Pengetahuan Dasar penggunaan Timer dan Counter Microcontroller AVR
PPTX
Karakteristik Transistor
PPTX
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
PPTX
HALF AND FULL SUBTRACTOR
Osciloscope
Gerbang Universal NAND dan NOR
konsep dasar sinyal dan sistem
Laporan Praktikum Flip Flop
Pengetahuan Dasar penggunaan Timer dan Counter Microcontroller AVR
Karakteristik Transistor
Dasar sistem telekomunikasi (modulasi)
HALF AND FULL SUBTRACTOR

What's hot (20)

PDF
Laporan praktikum
PDF
Modul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteus
PDF
Laporan Praktikum Gerbang logika
PPTX
Konduktor
PDF
8 perbaikan faktor daya
DOCX
Gerbang logika ayu purwati (14302241028)
PPTX
PCM (Pulse Code Modulation)
PPT
Rangkaian Listrik Resonansi
PDF
Cara mengetahui komponen baik atau tidak
PDF
Pengenalan multisim
PPTX
penguat dan op amp
PPTX
Ppt transistor
PDF
Osiloskop
DOCX
Laporan praktikum superposisi
PDF
MAKALAH PERKEMBANGAN PROCESSOR
PPT
RL - Metode Node dan Mesh
DOCX
SALURAN TRANSMISI [Praktikum DST]
PDF
Rangkaian penyearah
PPT
RL - Thevenin and Norton Theorems
PPTX
Analisa respon sistem
Laporan praktikum
Modul pelatihan praktikum mikrokontroler dengan software proteus
Laporan Praktikum Gerbang logika
Konduktor
8 perbaikan faktor daya
Gerbang logika ayu purwati (14302241028)
PCM (Pulse Code Modulation)
Rangkaian Listrik Resonansi
Cara mengetahui komponen baik atau tidak
Pengenalan multisim
penguat dan op amp
Ppt transistor
Osiloskop
Laporan praktikum superposisi
MAKALAH PERKEMBANGAN PROCESSOR
RL - Metode Node dan Mesh
SALURAN TRANSMISI [Praktikum DST]
Rangkaian penyearah
RL - Thevenin and Norton Theorems
Analisa respon sistem
Ad

Similar to Pengenalan Simulink (20)

PPT
Simulink Presentation.ppt
PDF
Using matlab simulink
PDF
Using matlab simulink
PPT
Simulink
PDF
Simulink
PPTX
Elementary MATLAB & SIMULINK A Demonstration
PPTX
Elementary MATLAB & SIMULINK A demonstration
DOCX
Mmc manual
PDF
PPTX
Summer training matlab
PDF
Summer training matlab
DOCX
Implementasi Pemodelan Sistem Ke TeeChart 2
PDF
Simulink
PDF
Development of an Algorithm for 16-Bit WTM
PDF
L010137986
PDF
PID Tuning using Ziegler Nicholas - MATLAB Approach
DOCX
KEVIN MERCHANT DOCUMENT
DOCX
Kevin merchantss
PDF
dsp.pdf
PDF
Final project report
Simulink Presentation.ppt
Using matlab simulink
Using matlab simulink
Simulink
Simulink
Elementary MATLAB & SIMULINK A Demonstration
Elementary MATLAB & SIMULINK A demonstration
Mmc manual
Summer training matlab
Summer training matlab
Implementasi Pemodelan Sistem Ke TeeChart 2
Simulink
Development of an Algorithm for 16-Bit WTM
L010137986
PID Tuning using Ziegler Nicholas - MATLAB Approach
KEVIN MERCHANT DOCUMENT
Kevin merchantss
dsp.pdf
Final project report
Ad

More from Lusiana Diyan (20)

PDF
Komunikasi Bisnis yang Efektif
PDF
Berkomunikasi dalam Tim
PDF
Berkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
PDF
Menulis Pesan Bisnis
PDF
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
PDF
Menulis Pesan Bisnis
PDF
Vocabulary Engineering Enrichment 3
PDF
Vocabulary Engineering Enrichment 2
PDF
Vocabulary Engineering Enrichment
PPTX
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
PDF
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
PDF
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
PDF
Kontrol LED melalui Web Server
PDF
Installasi NodeMCU
PDF
Akses GPIO pada Raspberry Pi
PDF
Building A Simple Robot in VREP
PDF
Tutorial Menggunakan Software Eagle
PPTX
Proses Rekayasa Perangkat Lunak
PDF
Produk Rekasaya Perangkat Lunak
PDF
Open Loop Analog Control System - Motor DC
Komunikasi Bisnis yang Efektif
Berkomunikasi dalam Tim
Berkomunikasi di Dunia dengan Keragaman
Menulis Pesan Bisnis
Kemampuan Berkomunikasi 6 - Menyelesaikan Pesan Bisnis
Menulis Pesan Bisnis
Vocabulary Engineering Enrichment 3
Vocabulary Engineering Enrichment 2
Vocabulary Engineering Enrichment
DESIGN THINGKING & PROJECT MANAGEMENT
Tutorial Membuat Simple Crane Menggunakan Coppeliasim
CRUD pada Android Studio menggunakan MySQL
Kontrol LED melalui Web Server
Installasi NodeMCU
Akses GPIO pada Raspberry Pi
Building A Simple Robot in VREP
Tutorial Menggunakan Software Eagle
Proses Rekayasa Perangkat Lunak
Produk Rekasaya Perangkat Lunak
Open Loop Analog Control System - Motor DC

Recently uploaded (20)

PDF
Influence of Green Infrastructure on Residents’ Endorsement of the New Ecolog...
PDF
Visual Aids for Exploratory Data Analysis.pdf
PPTX
Sorting and Hashing in Data Structures with Algorithms, Techniques, Implement...
PDF
Exploratory_Data_Analysis_Fundamentals.pdf
PPTX
Management Information system : MIS-e-Business Systems.pptx
PDF
UNIT no 1 INTRODUCTION TO DBMS NOTES.pdf
PPTX
6ME3A-Unit-II-Sensors and Actuators_Handouts.pptx
PPTX
Current and future trends in Computer Vision.pptx
PDF
Design Guidelines and solutions for Plastics parts
PDF
SMART SIGNAL TIMING FOR URBAN INTERSECTIONS USING REAL-TIME VEHICLE DETECTI...
PPTX
Software Engineering and software moduleing
PPTX
CURRICULAM DESIGN engineering FOR CSE 2025.pptx
PPTX
Feature types and data preprocessing steps
PDF
III.4.1.2_The_Space_Environment.p pdffdf
PDF
Abrasive, erosive and cavitation wear.pdf
PPTX
Nature of X-rays, X- Ray Equipment, Fluoroscopy
PDF
Level 2 – IBM Data and AI Fundamentals (1)_v1.1.PDF
PDF
Categorization of Factors Affecting Classification Algorithms Selection
PDF
COURSE DESCRIPTOR OF SURVEYING R24 SYLLABUS
PDF
22EC502-MICROCONTROLLER AND INTERFACING-8051 MICROCONTROLLER.pdf
Influence of Green Infrastructure on Residents’ Endorsement of the New Ecolog...
Visual Aids for Exploratory Data Analysis.pdf
Sorting and Hashing in Data Structures with Algorithms, Techniques, Implement...
Exploratory_Data_Analysis_Fundamentals.pdf
Management Information system : MIS-e-Business Systems.pptx
UNIT no 1 INTRODUCTION TO DBMS NOTES.pdf
6ME3A-Unit-II-Sensors and Actuators_Handouts.pptx
Current and future trends in Computer Vision.pptx
Design Guidelines and solutions for Plastics parts
SMART SIGNAL TIMING FOR URBAN INTERSECTIONS USING REAL-TIME VEHICLE DETECTI...
Software Engineering and software moduleing
CURRICULAM DESIGN engineering FOR CSE 2025.pptx
Feature types and data preprocessing steps
III.4.1.2_The_Space_Environment.p pdffdf
Abrasive, erosive and cavitation wear.pdf
Nature of X-rays, X- Ray Equipment, Fluoroscopy
Level 2 – IBM Data and AI Fundamentals (1)_v1.1.PDF
Categorization of Factors Affecting Classification Algorithms Selection
COURSE DESCRIPTOR OF SURVEYING R24 SYLLABUS
22EC502-MICROCONTROLLER AND INTERFACING-8051 MICROCONTROLLER.pdf

Pengenalan Simulink

  • 1. LUSIANA DIYAN NINGRUM 3 D4 TEKNIK KOMPUTER B FIRJA HANIF MAULANA 2210181051 BAYU SANDI MARTA PRAKTIKUM SISTEM PENGATURAN KOMPUTER 24 SEPTEMBER 2020 PRAKTIKUM 1 : PENGENALAN SIMULINK
  • 2. BAB 1 DASAR TEORI Perangkat lunak SIMULINK dikembangkan oleh MATHWORK, untuk melakukan modelling, simulasi, dan analisis dinamika sistem proses. Dengan demikian sangat bermanfaat dalam perancangan kendali dan pemrosesan sinyal, baik dalam bentuk kontinyu maupun digital. Didalam folder MATLAB, Simulink menempati satu directory tersendiri, terlepas dari directory “TOOLBOX”, sehingga diperlukan perhatian tersendiri saat peng’instal’an paket program MATLAB. Penyajian “statement” dalam bentuk diagram blok, yang berinteraksi dengan function, mfile dalam MATLAB, juga dapat berinteraksi perangkat luar dengan pemrogram dalam bahasa C maupun fortran. Blok - blok statement dikelompokkan pustaka blok diagram (“Simulink Library Browser”). Setiap Blok Statement dilengkapi dengan minimal salah satu jalur I/O (“port input/output”), digunakan sebagai perangkat antarmuka dengan blok statement yang lain. Adapun parameter blok statement dapat diubah -ubah sesuai dengan kebutuhan saat melakukan simulasi. Semua kemudahan tersebut sangat didukung dengan sistem GUI (graphic user interface) yang ada dalam paket program MATLAB. Alternatif software yang dapat digunakan selain MATLAB yakni SCILAB. Scilab adalah suatu perangkat lunak yang dikembangkan untuk komputasi numerik dan visualisasi data. Pada awalnya Scilab dikembangkan oleh INRIA dan ENPC, Perancis, dan sekarang pengembangan dan pemeliharaan Scilab dilakukan oleh konsorsium Scilab. Alamat website Scilab adalah http://www.scilab.org. Kelebihan utama dari Scilab yaitu gratis (freeware) dan tersedia untuk berbagai sistem operasi seperti Windows, Mac OS/X, Unix dan Linux. Scilab dapat dijalankan dari menu Start > Scilab-X.Y.Z > Scilab-X.Y.Z, dimana X.Y.Z adalah versi dari Scilab. Cara lain untuk menjalankan Scilab adalah dengan melakukan klik ganda terhadap ikon Scilab yang terdapat pada jendela Dekstop. Setelah kita jalankan perintah tersebut maka akan muncul suatu jendela Scilab, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.
  • 3. Gambar 1. Tampilan Scilab dan XCOS Xcos adalah editor blok diagram dan GUI untuk pemodelan dan simulasi sistem dinamis. Xcos terdiri atas tiga elemen, yaitu Editor, Palette browser, dan Simulator. Editor merupakan tempat untuk mendesain sistem yang akan dibangun. Desain ini berbentuk flow chart, dimulai dari input sistem, proses, dan output sistem. Bagian kedua adalah Palette browser. Palette browser berisi blok- blok yang telah dikelompokkan berdasarkan kategori-kategori, semisal sistem kontinyu, sistem diskrit, operasi matematis, matriks, elektrikal, dan yang lain. Bagian terakhir adalah Simulator. Sistem dinamis yang telah didesain kemudian disimulasikan, dalam bentuk grafik misalnya, dengan menggunakan Simulator Xcos. Launch Xcos Untuk membuka jendela Xcos dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan mengetik perintah “xcos” pada Scilab Console kemudian tekan tombol Enter atau Return. Cara yang lain yaitu dengan mengklik toolbar Xcos pada Scilab Console. Untuk dapat mendesain sebuah sistem dinamis di jendela Xcos, dibutuhkan blok-blok Palette browser. Palette browser dapat dipanggil dengan cara mengklik menu View di jendela Xcos, kemudian pilih Palette browser. Cara membuka Palette browser pada Xcos. Klik menu View, kemudian pilih Palette browser. Dalam jendela Palette browser (Gambar 4), terlihat beberapa blok-blok yang sudah dikelompokkan berdasarkan beberapa kategori, diantaranya adalah Commonly Used Blocks, Continuous time systems, Discrete time systems, Mathematical Operations, Electrical, Signal Processing, Sinks, Sources, dan lain-lain. Blok-blok dalam Palette browser tersebut untuk selanjutnya dapat digunakan sebagai komponen dalam membuat atau mendesain sebuah sistem dinamis pada jendela Xcos.
  • 4. BAB 2 PERALATAN Peralatan yang digunakan untuk praktikum ini diantaranya : 1. PC / Komputer 2. Software Matlab yang dilengkapi dengan Simulink (Bisa juga diganti dengan software serupa, disini saya menggunakan Scilab dan XCos)
  • 5. BAB 3 EXPERIMENTAL SETUP Memulai dan membuat model dengan XCos a. Buka dan jalankan Scilab b. Jalankan XCos dengan men-klik icon XCos pada menu Application seperti dibawah ini c. Akan muncul jendela “Pallete Browser ”
  • 6. d. Buat file baru melalui menu File > New Diagram e. Drag and drop simbol yang terdapat pada kolomkanan jendela library ke jendela file f. Buat model rangkaian integrator seperti pada gambar di bawah ini g. Untuk menjalakan simulasi maka klik icon h. Kemudian akan tampil gambar sinyal hasil operasi
  • 7. BAB 4 HASIL PENGUJIAN PERCOBAAN a. CONSTANT dan GAIN Gambar Rangkaian Model Value = 2
  • 9. Value = 4 b. SINE WAVE Gambar Rangkaian Model
  • 10. Amplitudo = 2, Frekuensi = 1 Amplitudo = 5, Frekuensi = 1
  • 11. c. STEP Gambar Rangkaian Model Step time = 1, Value = 4
  • 12. Step time = 2, Value=5 d. RAMP Gambar Rangkaian Model
  • 13. Slope = 0, Value = 4 Slope = 2, Value = 5
  • 14. TUGAS 1. Penguatan Sinyal Sinus Amplitudo = 5 Frekuensi = 1 rad/s Gain = 1
  • 15. 2. Pelemahan Sinyal Sinus Amplitudo = 5 Frekuensi = 1 rad/s Gain = 0.5 3. Penjumlahan dua sinyal sinus
  • 16. Amplitudo1 = 5 Amplitudo2 = 2 Frekuensi1 = 1 rad/s Frekuensi1 = 1 rad/s 4. Perkalian dua sinyal sinus Amplitudo = 5 Frekuensi = 1 rad/s Gain = 2
  • 17. BAB 5 ANALISA DAN KESIMPULAN Pada praktikum pertama ini bertujuan untuk mengetahui fungsi Simulink pada Matlab untuk membuat model matematika dari suatu sinyal. Akan tetapi pada praktikum ini saya menggunakan Scilab sebagai alternative software yang memiliki fungsi sama dengan Matlab, sedangkan untuk pengganti Simulink dapat menggunakan XCos dimana fungsi – fungsi pada software ini memiliki kemiripan dengan Simulink hanya berbeda pada penamaan. Melalui XCos, dapat dilakukan beberapa manipulasi sinyal menggunakan integrator dan gain, mengenal jenis sinyal seperti sinyal sinus, step dan ramp, serta mengenal beberapa operasi dasar sinyal seperti penjumlahan dan perkalian. Rangkaian model pertama yang dibuat yakni rangkaian integrator yang tersusun dari constant, integrator, scope dan clock. Fungsi scope pada rangkaian ini untuk menampilkan sinyal hasil operasi. Integrator berperan sebagai pengintegral input terhadap waktu sehingga dapat menghasilkan suatu bentuk gelombang output yang merupakan hasil dari pengoperasian sinyal masukan dari constant. Pada percobaan ini nilai constant adalah 1. Output dari model integrator tersebut sangat bergantung dengan input dari constant. Ketika input konstan bernilai 1 maka output yang diperoleh dari integrator juga konstan sama dengan 1. Dimana penghitungan ini diperoleh dari penghitungan integral dari ∫ 1 𝑑𝑡 = t, sehingga ketika t = 1 diperoleh y = 1 sama halnya ketika t bernilai 5 maka y memiliki nilai 5 juga. Hasil dari pemrosesan ini dapat dilihat pada grafik sinyal di bawah ini.
  • 18. Selanjutnya, pemodelan untuk rangkaian Gain. Gain adalah satuan kemampuan sebuah rangkaian (berupa penguat) untuk memperbesar daya atau amplitudo sinyal dari masukan ke keluaran. Gain pada rangkaian pemodelan ini berfungsi sebagai pelemah atau penguat sinyal masukan pada pemodelan tersebut. Gain berfungsi sebagai penguat jika nilai gain lebih dari 1 (G > 1), sedangkan gain sebagai pelemah apabila nilainya kurang dari 1 (G < 1). Gambar di sebelah kiri menunjukkan sinyal yang konstan karena memiliki Gain bernilai 1 sedangkan gambar di sebelah kanan menunjukkan sinyal gain yang berfungsi sebagai penguat karena nilai gain sama dengan 2. Dari perbandingan dua sinyal tersebut, dapat diketahui bahwa nilai yang gain mempengaruhi nilai inputan atau constant. Jika nilai constant = 1 dan gain bernilai 2 maka pada scope nilai constant akan dikuatkan sebanyak 2 kali. Sebaliknya untuk memanfaatkan gain sebagai pelemah sinyal dapat dilakukan dengan memberi nilai kurang dari 1 1 > G > 0. Selanjutnya percobaan untuk membuat pemodelan sinyal sinus dengan menggunakan fungsi Sine Wave. Sinyal sinus merupakan fungsi matematika yang berbentuk osilasi halus berulang. Gelombang sinyal sinus dapat dihitung menggunakan rumus berikut . Gelombang sinus terbentuk dari sebuah lingkaran dibagi menjadi 8 bagian dengan sudut 45o (360o/8). satu putaran lingkaran atau satu bukit dan satu lembah pada gelombang sinus disebut satu periode (T). Satu periode gelombang sinus terjadi dalam 360o atau 2π radian Selain sinyal sinus, pada praktikum ini juga mencoba proses dari sinyal step dan ramp. Sinyal step memiliki respon yang bersifat sementara. Respon fungsi step terhadap respons cenderung lebih stabil. Sehingga, fungsi step dapat dirumuskan sebagai berikut : 𝑢(𝑡) = 1, 𝑡 > 0 = 0, 𝑡 < 0
  • 19. Dari potongan gambar sinyal di atas dapat diketahui bahwa perubahan amplitude pada step berjalan secara bertahap. Berdasarkan model sinyal yang memili step value = 1 dengan besar amplitude = 4 dihasilkan sebuah sinyal yang mengalami pergantian amplitude ketika berada dalam t = 1 s dengan peningkatan amplitude sebesar 4 satuan. Sedangkan fungsi sinyal ramp memiliki sifat berubah bertahap terhadap waktu berfungsi untuk mengetahui pergerakan sinyal yang memiliki kecepatan perubahan yang konstan sehingga dapat diketahui bahwa perubahan sinyal ramp tampak seperti grafik. Perumusan pergerakan sinyal pada fungsi ramp dapat dihitung menggunakan formula berikut : 𝑡𝑢(𝑡) = 𝑡, 𝑡 ≥ 0 = 0 => 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑒𝑓𝑖𝑛𝑖𝑠𝑖 Untuk membuat pemodelan penjumlahan dua sinyal sinus menggunakan operasi penjumlahan seperti biasa dengan memanfaatkan operasi yang telah disediakan oleh XCos. Pada percobaan ini, frekuensi dari kedua sinyal sama yakni bernilai 2 rad/s dengan besar amplitude yang berbeda. Besar amplitude sinyal1 adalah 6 sedangkan amplitude sinyal2 bernilai 2. Hasil dari proses penjumlahan ini menunjukkan bahwa dua sinyal yang dijumlahkan mengalami peningkatan nilai amplitudonya. Sehingga dari output penjumlahan dua sinyal ini dapat diperoleh rumusan matematika untuk penjumlahan dua sinyal adalah 𝑦(𝑡) = 𝑥1 (𝑡) + 𝑥2(𝑡).
  • 20. Gambar Model Penjumlahan Sinyal Sinus Output dari penjumlahan kedua sinyal di atas akan membentuk sinyal dengan besar amplitude yang mengalami peningkatan seperti yang ditunjukkan gambar di bawah ini. Amplitudo sinyal yang baru bernilai 10. Gambar Sinyal Sinus Hasil Penjumlahan Sedangkan untuk membuat pemodelan perkalian dua sinyal, secara matematis dirumuskan dengan 𝑦 = 𝑥1 (𝑡) .𝑧1(𝑡). Dimana operasi ini akan mengalikan semua komponen dari kedua sinyal tersebut. Sinyal1 yang memiliki nilai amplitude = 3 dan besar frekuensi = 2 rad/s dikalikan dengan Sinyal2 yang memiliki amplitude = 4 dan besar frekuensi = 1 rad/s.
  • 21. Gambar Rangkaian Perkalian Dua Sinyal Sinus Hasil dari perkalian kedua sinyal di atas adalah sinyal sinus dengan rentang amplitude bernilai 10 seperti yang terlihat pada gambar sinyal di bawah ini. Gambar Sinyal Perkalian Dua Sinus KESIMPULAN Scilab dapat digunakan sebagai aplikasi untuk membuat simulasi pemodelan yang memiliki berbagai macam operasi matematika seperti gain, step, ramp, penjumlahan, pengurangan,perkalian, penguatan dan pelemahan untukmensimulasikan output suatu operasi sinyal dan mengetahui analisa dari suatu sistem berdasarkan konsep matematika.