SlideShare a Scribd company logo
126
Praktikum10
Linux Booting Process
POKOK BAHASAN:
ü Linux Booting Process
TUJUAN BELAJAR:
Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu:
ü Mengetahui inisialisasi booting proses pada sistem operasi Linux
ü Melakukan perubahan inisialisasi booting proses
DASAR TEORI:
1 PC BOOT DAN LINUX INIT PROCESS
Pada praktikum ini membahas PC boot process dan inisialisasi sistem operasi
Linux pada aplikasi background (daemons/service).
1. BIOS : Basic Input/Output System adalah antar muka level terendah antara
komputer dan peripheral. Bios melakukan pemeriksaan pada memori dan mencari
instruksi pada Master Boot Record (MBR) pada floppy atau hard drive.
2. MBR menunjuk ke boot loader (LILO : Linux boot loader)
3. LILO akan menanyakan label sistem operasi yang akan mengidentifikasi kernel
yang dijalankan. Kernel akan menjalankan sistem operasi Linux.
4. Yang pertama kali dikerjakan oleh kernel adalah menjalankan program init. Init
adalah root/parent dari semua proses yang dijalankan pada Linux
5. Proses pertama yang memulai init adalah skrip /etc/rc.d/rc/sysinit.
PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS 127
6. Berdasarkan run-level yang ditentukan, skrip dieksekusi untuk memulai proses
tertentu untuk menjalankan sistem dan membuat sistem lebih fungsional.
2. LINUX INIT PROCESS
Proses init adalah langkah terakhir pada prosedur boot dan diidentifikasi sebagai
process ide “1”. Init bertanggung-jawab untuk memulai proses sistem seperti yang
ditentukan pada file /etc/inittab. Init biasanya memulai “getty” yang menunggu
layar login yang menandakan proses shell seorang user. Pada saat shutdown, init
mengontrol urutan dan proses untu shutdown. Proses init tidak pernah shut down.
Proses init merupakan proses user dan bukan proses sistem kernel meskipun dijalankan
sebagai root.
Proses sistem :
Process ID Description
0 The Scheduler
1 The init process
2 kflushd
3 kupdate
4 kpiod
5 kswapd
6 mdrecoveryd
3. PROSEDUR BOOT
Linux mempunyai 6 state operasi dimana “0” adalah shutdown state dan “3”
keatas adalah operasional penuh dengan semua proses yang esensial dijalankan untuk
interaksi user. Berdasarkan sistem boot, Linux sistem akan melakukan :
• Mengeksekusi program /sbin/init yang memulai semua proses-proses lain.
Program ini akan diberikan ke mesin oleh proses awal yang didefinisikan pada file
/etc/inittab
• Komputer akan di-booting ke runlevel yang didefinisikan oleh baris initdefault
pada file /etc/inittab.
id:5:initdefault:
PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS 128
Pada contoh diatas, runlevel ”5” dipilih. Runlevel “5” akan melakukan booting
sistem pada mode GUI menggunakan XDM dan X-Windows. Booting ke runlevel
”3” (biasanya disebut mode console) biasanya digunakan oleh server yang tidak
memerlukan GUI.
File inittab mengijinkan menggunakan kunci (Ctrl-Alt-Del), memulai dial ke
koneksi internet dll.
• Satu dari proses-proses yang dimulai oleh init adalah /sbin/rc. Skrip ini
menjalankan sekumpulan skrip pada direktory /etc/rc.d/rc0.d/,
/etc/rc.d/rc1.d, /etc/rc.d/rc2.d dan seterusnya.
• Skrip pada direktory tersebut dieksekusi pada setiap boot state dari oeprasi sampai
menjadi operasi yang lengkap. Skrip mulai dengan S yang merupakan skrip startup
sedangkan skrip yang dimulai dengan K menandakan skrip shutdown (kill). Angka
yang mengikuti huruf tersebut merupakan urutan eksekusi (terendah ke tertinggi)
Jika Anda menginstall semua daemons (proses background), Linux akan
menjalankan semua , menyebabkan mesin lebih lambar. Kita bisa memulai (start) /
menghentikan(stop) daemon secara individual dengan mengubah direktory :
/etc/rc.d/init.d (Redhat)
dan diikuti perintah pilihan start, stop, status, restart atau reload, misalnya untuk stop
web server :
cd /etc/rc.d/init.d
httpd stop
Gunakan perintah ps –aux untuk melihat semua proses pada mesin Anda.
4. LINUX RUN LEVEL
Runlevel “3” akan booting dalam mode teks atau console dan “5” akan booting
dalam mode graphical login.
State pada Runlevel / Halt :
0 shutdown (Do NOT set initdefault to this)
1 Single user mode
2 Multiuser, without NFS (The same as 3, if you do not have networking)
PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS 129
3 Default text start. Full multiuser
4 unused
5 X11
6 Reboot (Do NOT set initdefault to this)
Anda bila melakukan perpindahan level init dengan menggunakan perintah init
dengan runlevel tertentu. Gunakan perintah ”init#” dimana # adalah satu dari 0, 1, 3,
5, 6. Dapat juga menggunakan perintah telinit.
Skrip untuk run level yang diberikan dijalankan selama boot dan shutdown.
Skrip ditemukan pada direktory /etc/rc.d/rc#.d/ dimana simbol # menandakan
run level, misalnya run level ”3” akan menjalankan semua skrip pada direktory
/etc/rc.d/rc3.d/ yang dimulai dengan huruf ”S” selama sistem boot. Skrip ini
akan menjalankan proses background yang dibutuhkan oleh sistem. Pada saat shutdown
semua skrip pada direktory yang dimulai dengan huruf ”K” akan dieksekusi. Sistem ini
menyediakan urutan sistem ke state yang berbeda untuk mode produksi dan
maintenance.
TIP : Daftar state dan run level dari semua service dimulai oleh ini : chkconfig –list
GUI tool : /usr/X11R6/bin/tksysv
5. AKTIVASI SKRIP INIT
Menambah suatu skrip ke direktory/etc/rc.d/rc#.d/ baik prefik S atau K,
menambah skrip ke proses boot atau shutdown. Skrip berjalan dengan urutan numerik.
S20abc dijalankan sebelum S30xyz. Keberadaan prosedur boot dan shutdown ini
merupakan kekuatan sistem operasi UNIX. Inisialisasi proses dengan urutan tertentu
dapat dikoordinasikan untuk proses dependent. Shutdown dari proses biasanya
dibutuhkan untuk program yang kompleks misalnya database. Proses individual
dapatkemunginan dimonitore, shutdown dan start pada sembarang waktu menggunakan
skrip tersebut. Misalnya /etc/rc.d/rc2.d/httpd start. Mofidikasi start, stop
atau status kemungkinan digunakan.
Skrip start / stop /status berada pada direktory /etc/rc.d/init.d/ adalah
suatu link ke direktory sebenarnya. Link tersebut kemungkinan dibuat atau dihapus
menggunakan perintah chkconfig, misalnya chkconfig –del httpd akan
PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS 130
menghapus web server dari proses startup dan shutdown. Sebaliknnya chkconfig –
add httpd akan menambahke ke proses startup/shutdown dengan membangkitkan
link dari skrip pada /etc/rc.d/init.d/ ke direktory /etc/rc.d/rc#.d/ yang
sebenarnya. Untuk informasi lebih lanjut gunakan halaman manual LINUX untuk init.
Pada Red Hat 9.0, GUI tool /usr/bin/redhat-config-services dapat membantu
untuk mengkonfigurasi service untuk start dan menyediakan deskripsi untuk setiap
service yang tersedia. Service dasar meliputi :
Sistem Service Deskripsi
anacron Run jobs which were scheduled for execution while computer was
turned off. Catch up with system duties.
arpwatch Keeps track of IP address to MAC address pairings
atd Run scheduled batch jobs.
autofs automounts file systems on demand.
crond Job sheduler for periodic tasks
gpm Allows console terminal cut and paste. (Non X-window consoles)
https Apache web server.
iptables Firewall rules interface to kernel
keytable Loads selected keyboard map as set in /etc/sysconfig/keyboard
kudzu New harware probe/detection during system boot.
lpd Network printer services
microcode_ctl Uploads microcode to kernel and ultimately to the Intle Pentium
processor. (Hardware specific.)
mysqld Database services
named DNS name services (Bind)
network Active network services during system boot.
nfs Network file system. Unix file sharing services.
nscd Password and group lookup services for use with network
authentication (NIS, LDAP,...).
ntpd Network Time Protocol time synchronization services.
random Random number generation tool used for encryprion
rawdevices Enables raw IO. Useful for Oracle and software which utilizes this
PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS 131
for high speed disk access.
smb SAMBA: MS/Windows PC file sharing services
syslog System log file facility.
ypbind NIS file sharing/authentication infrastructure service.
yppasswd NIS file sharing/authentication infrastructure service.
xfs X-Windows font server.
Service utama yang direkomendasikan adalah : anacron, ard, autofs,
crond, gpm, iptables, keytable, kudzu, microcode_ctl (Intel32
hardware only), network, random. syslog
Graphics Workstation - add: xfs
File Server for PC clients - add: smb
Print Server - add: lpd ataucups
File server Linux/Unix clients - add: nfs, netfs, nfslock, portmap, ypbind,
yppasswd, ypserv
Web Server - add: httpd, tux, xinetdi, sshd
6. SKRIP INIT
Skrip init berada pada direktory /etc/rc.d/script-name. Gunakan
perintah chkconfig untuk membangkitkan soft link ke direktory yang sebenarnya
untuk beberapa run level.
#!/bin/sh
#
# Startup script for program
#
# chkconfig: 345 85 15 - This statement tells the chkconfig
command how to add or delete this process to the boot process
# description: Description of program
# processname: process-name
# pidfile: /var/run/process-name.pid
# Source function library. This creates the operating
environment for the process to be started
. /etc/rc.d/init.d/functions
case "$1" in
PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS 132
start)
echo -n "Starting process-name: "
daemon process-name -Starts only one process of a
given name.
echo
touch /var/lock/subsys/process-name
;;
stop)
echo -n "Shutting down process-name: "
killproc process-name
echo
rm -f /var/lock/subsys/process-name
rm -f /var/run/process-name.pid - Only if process
generates this file
;;
status)
status process-name
;;
restart)
$0 stop
$0 start
;;
reload)
echo -n "Reloading process-name: "
killproc process-name -HUP
echo
;;
*)
echo "Usage: $0 {start|stop|restart|reload|status}"
exit 1
esac
exit 0
Fungsi skrip bash daemon, killproc dan status dapat ditemukan dalam
skrip /etc/rc.d/functions.
Skrip harus dieksekusi untuk menjalankannya (chmod +x script-name)
Misalnya skrip digunakan untuk memulai dan menghentikan proses seperti
/etc/rc.d/init.d/httpd restart
/etc/rc.d/init.d/httpd stop
/etc/rc.d/init.d/httpd start
atau menggunakan perintah service :
service httpd restart
service httpd stop
service httpd start
PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS 133
Dua baris dalam skrip yang memungkinkan perintah chkconfig mengontrol
skrip untuk proses boot dan shutdown adalah
# chkconfig: 345 85 15
# description: Description of program
Bila menambahkan ke proses booting menggunakan perintah "chkconfig --
add script-name" awal order/priority akan diset 80 sedangkan stop/shutdown diset
15. Proses akan ditambahkan ke runlevel 3, 4, dan 5. Hal ini dapat dilakukan dengan
membangkitkan link dari lokasi skrip (/etc/rc.d/init.d/) ke direktori run level :
/etc/rc.d/rc#.d/. Nama file dalam direktory run level akan menunjukkan apa yang
digunakan untuk boot (mulai dengan “S”) atau shutdown (mulai dengan “K”).
7. CHKCONFIG
Perintah chkconfig membangkitkan dan memutuskan link antara direktori
/etc/rc.d/init.d/ dan direktori run level /etc/rc.d/rc[0-6].d/ untuk
mengontrol inisialisasi proses boot dan proses shutdown.
chkconfig [--level <levels>] <name> on | off | reset >
chkconfig --list
chkconfig --list
chkconfig --add <name>
chkconfig --del <name>
chkconfig --level 0123456 <name> off
Contoh :
chkconfig --level 345 httpd on
- apache diberikan 3, 4 dan 5.
chkconfig --add httpd
- memulai web server daemon pada system boot.
chkconfig --del sendmail
- Tidak memulai sendmail daemon pada system boot.
chkconfig --list ]
- Daftar semua servis dan level init.
chkconfig --list | grep on
- Daftar semua service yang dimulai pada sistem boot
PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS 134
TUGAS PENDAHULUAN:
Sebagai tugas pendahuluan, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
1. Sebutkan inisialisasi proses apa saja yang dilakukan oleh sistem operasi Linux pada
saat booting
2. Apa yang dilakukan sistem operasi Linux pada saat booting ?
3. Apakah isi dari file /etc/inittab. Sebutkan siste m proses yang dapat
dimasukkan pada variabel initdefault dan jelaskan maksudnya.
4. Apa yang dimaksud dengan run level pada linux ? Sebutkan perbedaan file pada
/etc/rc.d/rc#.d/ yang menggunakan awalan ”S” dan awalan ”K”.
5. Apa yang dimaksud dengan perintah service dan chkconfig ?
PERCOBAAN:
1. Login sebagai root.
2. Bukalah Console Terminal dan lakukan percobaan-percobaan di bawah ini
kemudian analisa hasil percobaan.
3. Selesaikan soal-soal latihan.
PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS 135
Percobaan 1 : Linux INIT Process
Percobaan 2 :Menentukan default boot runlevel
1. Default boot runlevel pada file /etc/inittab diset dengan menggunakan
variabel initdefault. Jika diset "3", sistem boot menggunakan antar muka
teks pada console VGA; jika diset "5", menggunakan GUI.
2. Hapus baris initdefault yang tidak diperlukanpada file /etc/inittab.
Buatlah bari baru untuk set sistem boot menggunakan console VGA / teks
# vi /etc/inittab
1. Program /sbin/init akan dijalankan pada saat booting. Eksekusi program
ini berdasarkan file /etc/inittab. Lihatlah isi file /etc/inittab dan
perhatikan mode default runlevel pada baris initdefault
# cat /etc/inittab
2. Berdasarkan runlevel yang dipilih, proses init kemudian mengeksekusi skrip
startup yang berada pada sub direktory /etc/rc.d. Skrip yang digunakan
untuk runlevel 0 sampai dengan 6 berada pada sub direktory
/etc/rc.d/rc0.d sampai /etc/rc.d/rc6.d.
# ls -l /etc/rc.d
3. Setiap nama file pada direktori misalnya /etc/rc.d/rc5.d dimulai dengan
huruf “S” merupakan skrip startup sedangkan skrip yang dimulai dengan huruf
“K” merupakan skrip shutdown. Angka yang mengikuti "K" atau "S"
menandakan urutan skrip yang dijalankan. Contohnya ”kudzu” dengan nilai
”05” dijalankan sebelum ”wlan” dengan nilai ”09”
# ls /etc/rc.d/rc5.d
PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS 136
Percobaan 3 : Menggunakan Console GUI
# Default runlevel. The runlevels used by RHS are:
# 0 - halt (Do NOT set initdefault to this)
# 1 - Single user mode
# 2 - Multiuser, without NFS (The same as 3, if you do not
have networking)
# 3 - Full multiuser mode
# 4 - unused
# 5 - X11
# 6 - reboot (Do NOT set initdefault to this)
#
id:3:initdefault: # Console Text Mode
#id:5:initdefault: # Console GUI Mode
3. Setelah dilakukan perubahan variabel initdefault, lakukan reboot.
Perhatikan apakah masuk ke mode teks
# reboot
4. Lakukan perubahan kembali dari 3 ke 5 dan lakukan reboot sistem. Ingat,
jangan melakukan setting ke 6 karena sistem akan reboot terus-menerus.
Sedangkan setting 0 maka sistem tidak pernah dimulai.
1. Kita dapat masuk ke console GUI jika sistem berada pada mode teks. Pertama
ubahlah variabel initdefault pada file /etc/inittab dan ubahlah ke
mode 3atau dengan menggunakan perintah init
# init 3
2. Metode Manual : Jalankan aplikasi X terminal GUI dengan menjalankan
perintah “startx” pada console VGA. Untuk keluar gunakan logout
# startx
3. Metode Otomatis : Anda dapat menjalankan X terminal GUI setiap kali reboot
menggunakan perintah init. Anda harus mengedit variabel
initdefault”pada file /etc/inittab seperti percobaan 2 agar setiap
booting masuk ke mode GUI. Ubahlah kembali ke mode 5.
# init 5
PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS 137
Percobaan 4 : Menggunakan Virtual Console
Percobaan 5 : Shutdown dan rebooting sistem
1. Untuk mendapatkan command prompt dapat dilakukan dengan membuka
terminal pada Jendela GUI. Default-nya, Linux menjalankan 6 virtual consol
atau TTY session yang dijalankan pada console VGA. Hal ini didefinisikan
dengan statement mingetty pada file /etc/inittab. Console X terminal
GUI membuat virtual console sendiri menggunakan TTY pertama yang
tersedia yang tidak dikontrol oleh mingetty. Hal ini menyebabkan GUI
berjalan sebagai nomor 7. Perhatikan baris mingetty pada file /etc/
inittab, virtual console nomor berapa yang dikontrol ?
# cat /etc/inittab
2. Cobalah masuk ke virtual console menggunakan <CTRL> <ALT> <F1>
sampai dengan <F6>.
3. Untuk masuk ke login GUI gunakan <CTL> <ALT> <F7>, hanya jika berada
pada run level 5 atau GUI dijalankan setelah ”startx”.
1. Perintah init akan mengubah runlevel, untuk shutdown nilainya adalah 0.
# init 0
2. Perintah shutdown menyebabkan efek yang sama. Opsi ”–y” untuk
mengabaikan prompt pesan dan ”–h” untuk halt sistem. Opsi 0 menunjukkan
berapa lama menunggu memulai prosedur, dalam hal ini 0 menit.
# shutdown –hy 0
3. Anda juga bisa menggunakan perintah init untuk reboot sistem dengan
memasukkan runlevel 6
# init 6
PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS 138
Percobaan 6: Berpindah ke mode single user
Percobaan 7: Berpindah ke mode single user pada layar Grub
4. Perintah reboot menpunyai efek yang sama, tetapi juga mengirimkan pesan
warning ke semua user
# reboot
5. Reboot juga dapat dilakukan dengan perintah shutdown menggunakan opsi
“-r” dan menentukan delai misalnya 10 menit.
# shutdown –ry 10
1. Beberapa aktifitas membutuhkan sistem untuk log off semua user, aplikasi dan
networking sehingga hanya sistem administrator yang mengakses sistem dari
console VGA. Alasan lainnya adalah untuk memperbaiki password ”root”.
2. Jika sistem berjalan normal, berpindah ke mode single user dapat dilakukan
dengan perintah init dan memasukkan runlevel 1.
# init 1
3. Perintah diatas tidak memberikan warning ke user dan perintah shutdown tidak
mempunyai opsi mode single user. Hal ini akan muncul dengan menjalankan
perintah shutdown dengan delay.
# shutdown 1
1. Anda dapat masuk ke mode single user secara langsung setelah menghidupkan
power sistem.
2. Hidupkan sistem Anda
3. Jika screen Linux muncul, Anda dapat memilih kernel yang diinstal pada
sistem. Ketik ”a” untuk ”append”. Maka akan didapatkan prompt untuk
menambah opsi boot pada file grub.conf.
PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS 139
Percobaan 8: Berpindah ke default runlevel dari mode single user
Percobaan 9: Memperbaiki password root
grub append> ro root=LABEL=/
4. Tambahkan “1” pada akhir string
grub append> ro root=LABEL=/1
5. Tekan Enter. Sistem akan melanjutkan booting, tetapi akan menuju ke promp
root # tanpa menanyakan username dan password
1. Perintah “exit” akan menyebabkan sistem keluar dari runlevel 1 dan mengubah
ke default runlevel untuk sistem. Anda juga dapat menggunakan perintah init
(misalnya “init 3” dan “init 5”)
bash-2.05b# exit
3. Kadangkala anda kehilangan atau lupa pada password root, atau sistem
administrator sebelumnya tidak memberi password kepada Anda
4. Masuk ke console VGA dan tekan <CTRL> <ALT> <DEL>. Sistem akan
shutdown
5. Reboot sistem dan masuk ke mode single user
6. Setelah masuk ke command prompt, ubahlah password root. Mode single user
mengasumsikan orang pada consol sebagai “root”, sehingga anda tidak perlu
menentukan nama user “root”
7. Masuk ke default runlevel dengan menggunakan perintah “exit”.
PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS 140
Percobaan 10: Menggunakan perintah chkconfig
1. Perintah chkconfig digunakan untuk melihat aplikasi mana yang dimulai
pada setiap runlevel. Opsi ”—list” untuk melihat daftar paket pada /etc/init.d
dan runlevel yang ”on” atau ”off”
# chkconfig –list
2. Anda dapat menggunakan chkconfig untuk mengubah runlevel untuk paket
tertentu. Misalnya Sendmail akan dimulai pada startup runlevel 3 atau 5.
Ubahlah Sendmail tidak dimulai pada saat boot.
3. Perintah chkconfig dapat digunakan dengan grep untuk menentukan run
level dimana Sendmail akan berjalan. Disini terlihat berjalan pada level 3 dan
5.
# chkconfig –list | grep mail
4. Perintah chkconfig dengan opsi “—level” mengindikasikan bahwa beberapa
aksi dikerjakan pada runlevel yang dimasukkan sebagai nilai. Argumen
pertama pada perintah adalah paket dan argumen kedua apakah “on” atau
“off”. Dalam hal ini Anda ingin Sendmail tidak dimulai jika masuk ke
runlevel 3 dan 5
# chkconfig –level 35 sendmail off
5. Hal tersebut juga dapat dilakukan tanpa opsi “—level”, otomatis chkconfig
akan mengubah runlevel 3 dan 5
# chkconfig sendmail off
6. Anda juga dapat shutdown permanen dan stop dari running saat ini.
# service sendmail stop
7. Anda dapat menggunakan chkconfig untuk memeriksa kembali pekerjaan
Anda
# chkconfig –list | grep mail
PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS 141
LATIHAN:
1. Pada percobaan 1 lihatlah urutan eksekusi pada saat startup dan shutdown pada
runlevel 5 untuk file :
a. netfs
b. pcmcia
c. nfslock
d. kudzu
e. portmap
f. wlan
g. isdn
h. network
i. syslog
j. keytable
2. Laporkan hasil perubahan password pada mode single user pada percobaan 9.
Gunakan password root “redhat” (jangan lainnya !).
3. Apakah kegunaan menggunakan perintah service ? Berikan contoh.
4. Apa kegunaan menggunakan perintah chkconfig ? Berikan contoh.
LAPORAN RESMI:
1. Analisa hasil percobaan yang Anda lakukan.
2. Kerjakan latihan diatas dan analisa hasil tampilannya.
3. Berikan kesimpulan dari praktikum ini.

More Related Content

PDF
[PBO] Pertemuan 10 - Exception & Error Handling
PPT
1-Pengantar-Basis-Data-Lanjut-ver-0.ppt
DOCX
Laporan Praktek Jaringan Komputer "Subnetting"
DOCX
#1 Laporan Konfigurasi VLAN XI TKJ 2 SMKN 8 semarang 2018
PPTX
Bab 2 Aljabar Relasional
PPTX
CFG dan PARSING - P 5 - Teknik Kompilasi
DOC
Teknik kompilasi
PDF
M odul 5 komponen dasar visual basic
[PBO] Pertemuan 10 - Exception & Error Handling
1-Pengantar-Basis-Data-Lanjut-ver-0.ppt
Laporan Praktek Jaringan Komputer "Subnetting"
#1 Laporan Konfigurasi VLAN XI TKJ 2 SMKN 8 semarang 2018
Bab 2 Aljabar Relasional
CFG dan PARSING - P 5 - Teknik Kompilasi
Teknik kompilasi
M odul 5 komponen dasar visual basic

What's hot (20)

PPT
Proses di Sistem Operasi
DOCX
MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK - Modul 5 - MANAJEMEN WAKTU PROYEK
PPT
9. tabel informasi
PPT
Deadlock
PDF
Pemrograman Mobile Pertemuan 1
PDF
Contoh laporan-prakerin-tkj-membuat-website
PPT
SISTEM OPERASI security system
DOCX
laporan INSTALASI OS LINUX
DOCX
Bab 1 laporan kerja praktek informatika
DOCX
Cara membuat frame html
PDF
Chapter 5 firewall
PPTX
Tipe manajemen memori pada sistem operasi
DOCX
Makalah mikrotik
PPTX
Fundamental Django, dan Contoh Program CRUD Katalog Buku Perpustakaan.
PDF
Interaksi Manusia dan Komputer : Conceptual Model
PDF
PDF
Laporan kerja praktek sistem informasi monitoring material gudang
PPT
Algoritma penjadwalan proses
PDF
Pertemuan 14 Jaringan Syaraf (Neural Network)
PPTX
Jenis dan proses interupsi
Proses di Sistem Operasi
MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK - Modul 5 - MANAJEMEN WAKTU PROYEK
9. tabel informasi
Deadlock
Pemrograman Mobile Pertemuan 1
Contoh laporan-prakerin-tkj-membuat-website
SISTEM OPERASI security system
laporan INSTALASI OS LINUX
Bab 1 laporan kerja praktek informatika
Cara membuat frame html
Chapter 5 firewall
Tipe manajemen memori pada sistem operasi
Makalah mikrotik
Fundamental Django, dan Contoh Program CRUD Katalog Buku Perpustakaan.
Interaksi Manusia dan Komputer : Conceptual Model
Laporan kerja praktek sistem informasi monitoring material gudang
Algoritma penjadwalan proses
Pertemuan 14 Jaringan Syaraf (Neural Network)
Jenis dan proses interupsi
Ad

Similar to Pertemuan14 linux booting proses (7)

DOCX
Linux Booting Process
PPT
bootrun.ppt
PPTX
Sistem operasi 2 pert 5
PDF
Laporan Praktikum Sistem Operasi Modul 9 dan 10
PDF
Laporan 14 Sistem Operasi Linux
PPT
23. pkti-2b[5]
PPTX
Filesystem hierarchy standard
Linux Booting Process
bootrun.ppt
Sistem operasi 2 pert 5
Laporan Praktikum Sistem Operasi Modul 9 dan 10
Laporan 14 Sistem Operasi Linux
23. pkti-2b[5]
Filesystem hierarchy standard
Ad

More from Syaiful Ahdan (20)

PDF
Sertifikat EC00202128391
PDF
SP2JPB - Aplikasi Sistem Pelayanan Pemesanan Jasa Perbaikan Pada Bengkel Alam...
PDF
Sertifikat ec00202059774
PDF
Sertifikat ec00202059775
PDF
Sertifikat EC00202045078
PDF
Sertifikat EC00202044723
PDF
Sertifikat EC00202023523
PDF
Sertifikat EC00201826309
PDF
Sertifikat EC00202023149
PDF
Sertifikat EC00202022868
PDF
Sertifikat EC00202021343
PDF
Sertifikat EC00202022755
PDF
Sertifikat EC00201987196
PDF
Sertifikat EC00201856484
PDF
Sertifikat EC00201856352
PDF
Sertifikat EC00201856994
PDF
Sertifikat EC00201856895
PDF
Meeting 2 introdcution network administrator
PDF
Pertemuan 5
PDF
Pertemuan 4
Sertifikat EC00202128391
SP2JPB - Aplikasi Sistem Pelayanan Pemesanan Jasa Perbaikan Pada Bengkel Alam...
Sertifikat ec00202059774
Sertifikat ec00202059775
Sertifikat EC00202045078
Sertifikat EC00202044723
Sertifikat EC00202023523
Sertifikat EC00201826309
Sertifikat EC00202023149
Sertifikat EC00202022868
Sertifikat EC00202021343
Sertifikat EC00202022755
Sertifikat EC00201987196
Sertifikat EC00201856484
Sertifikat EC00201856352
Sertifikat EC00201856994
Sertifikat EC00201856895
Meeting 2 introdcution network administrator
Pertemuan 5
Pertemuan 4

Recently uploaded (20)

DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Bahasa Inggris Kelas XII SMA Terbaru 2025
DOC
RPP Deep Learning _ MGMP Wilayah 1 (1).doc
PDF
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Kerajinan Kelas XII SMA Terbaru 2025
PPTX
Konsep & Strategi Penyusunan HPS _Pelatihan "Ketentuan TERBARU Pengadaan" (...
PPTX
!!!!Bahan Tayang Kompetensi Manajerial-AKUNTABILITAS KINERJA-DR Asep Iwa.pptx
PPTX
Materi-Geografi-Pendekatan-Konsep-dan-Prinsip-Geografi-Kelas-10.pptx
PDF
Ilmu tentang pengembangan teknologi pembelajaran
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PAI & BP Kelas X Terbaru 2025
PDF
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
PDF
GUIDE BOOK DMH SCHOLARSHIP...............................
PDF
[1]_120325_Penyamaan Persepsi Kepmen 63_M_KEP_2025.pdf
PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 6 Kurikulum Merdeka
PPTX
Rancangan Aktualisasi Latsar CPNS Kementerian Agama 2025.pptx
PPTX
PPT REVISED - SEMINAR PEMBELAJARAN MENDALAM .pptx
PDF
2021 KREATIFITAS DNA INOVASI DALAM BERWIRAUSAHA.pdf
PDF
Sosialisasi Menu DAK NF TA 2026 Promkeskom.pdf
PDF
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar Herpina Indah Permata Sari (2).pdf
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Budidaya Kelas XII SMA Terbaru 2025
PDF
KKA-Kelas X-BAB 1- Pemecahan Masalah Kompleks dalam Kehidupan.pdf
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Bahasa Inggris Kelas XII SMA Terbaru 2025
RPP Deep Learning _ MGMP Wilayah 1 (1).doc
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Kerajinan Kelas XII SMA Terbaru 2025
Konsep & Strategi Penyusunan HPS _Pelatihan "Ketentuan TERBARU Pengadaan" (...
!!!!Bahan Tayang Kompetensi Manajerial-AKUNTABILITAS KINERJA-DR Asep Iwa.pptx
Materi-Geografi-Pendekatan-Konsep-dan-Prinsip-Geografi-Kelas-10.pptx
Ilmu tentang pengembangan teknologi pembelajaran
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PAI & BP Kelas X Terbaru 2025
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
GUIDE BOOK DMH SCHOLARSHIP...............................
[1]_120325_Penyamaan Persepsi Kepmen 63_M_KEP_2025.pdf
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 6 Kurikulum Merdeka
Rancangan Aktualisasi Latsar CPNS Kementerian Agama 2025.pptx
PPT REVISED - SEMINAR PEMBELAJARAN MENDALAM .pptx
2021 KREATIFITAS DNA INOVASI DALAM BERWIRAUSAHA.pdf
Sosialisasi Menu DAK NF TA 2026 Promkeskom.pdf
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar Herpina Indah Permata Sari (2).pdf
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PKWU Budidaya Kelas XII SMA Terbaru 2025
KKA-Kelas X-BAB 1- Pemecahan Masalah Kompleks dalam Kehidupan.pdf

Pertemuan14 linux booting proses

  • 1. 126 Praktikum10 Linux Booting Process POKOK BAHASAN: ü Linux Booting Process TUJUAN BELAJAR: Setelah mempelajari materi dalam bab ini, mahasiswa diharapkan mampu: ü Mengetahui inisialisasi booting proses pada sistem operasi Linux ü Melakukan perubahan inisialisasi booting proses DASAR TEORI: 1 PC BOOT DAN LINUX INIT PROCESS Pada praktikum ini membahas PC boot process dan inisialisasi sistem operasi Linux pada aplikasi background (daemons/service). 1. BIOS : Basic Input/Output System adalah antar muka level terendah antara komputer dan peripheral. Bios melakukan pemeriksaan pada memori dan mencari instruksi pada Master Boot Record (MBR) pada floppy atau hard drive. 2. MBR menunjuk ke boot loader (LILO : Linux boot loader) 3. LILO akan menanyakan label sistem operasi yang akan mengidentifikasi kernel yang dijalankan. Kernel akan menjalankan sistem operasi Linux. 4. Yang pertama kali dikerjakan oleh kernel adalah menjalankan program init. Init adalah root/parent dari semua proses yang dijalankan pada Linux 5. Proses pertama yang memulai init adalah skrip /etc/rc.d/rc/sysinit.
  • 2. PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS 127 6. Berdasarkan run-level yang ditentukan, skrip dieksekusi untuk memulai proses tertentu untuk menjalankan sistem dan membuat sistem lebih fungsional. 2. LINUX INIT PROCESS Proses init adalah langkah terakhir pada prosedur boot dan diidentifikasi sebagai process ide “1”. Init bertanggung-jawab untuk memulai proses sistem seperti yang ditentukan pada file /etc/inittab. Init biasanya memulai “getty” yang menunggu layar login yang menandakan proses shell seorang user. Pada saat shutdown, init mengontrol urutan dan proses untu shutdown. Proses init tidak pernah shut down. Proses init merupakan proses user dan bukan proses sistem kernel meskipun dijalankan sebagai root. Proses sistem : Process ID Description 0 The Scheduler 1 The init process 2 kflushd 3 kupdate 4 kpiod 5 kswapd 6 mdrecoveryd 3. PROSEDUR BOOT Linux mempunyai 6 state operasi dimana “0” adalah shutdown state dan “3” keatas adalah operasional penuh dengan semua proses yang esensial dijalankan untuk interaksi user. Berdasarkan sistem boot, Linux sistem akan melakukan : • Mengeksekusi program /sbin/init yang memulai semua proses-proses lain. Program ini akan diberikan ke mesin oleh proses awal yang didefinisikan pada file /etc/inittab • Komputer akan di-booting ke runlevel yang didefinisikan oleh baris initdefault pada file /etc/inittab. id:5:initdefault:
  • 3. PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS 128 Pada contoh diatas, runlevel ”5” dipilih. Runlevel “5” akan melakukan booting sistem pada mode GUI menggunakan XDM dan X-Windows. Booting ke runlevel ”3” (biasanya disebut mode console) biasanya digunakan oleh server yang tidak memerlukan GUI. File inittab mengijinkan menggunakan kunci (Ctrl-Alt-Del), memulai dial ke koneksi internet dll. • Satu dari proses-proses yang dimulai oleh init adalah /sbin/rc. Skrip ini menjalankan sekumpulan skrip pada direktory /etc/rc.d/rc0.d/, /etc/rc.d/rc1.d, /etc/rc.d/rc2.d dan seterusnya. • Skrip pada direktory tersebut dieksekusi pada setiap boot state dari oeprasi sampai menjadi operasi yang lengkap. Skrip mulai dengan S yang merupakan skrip startup sedangkan skrip yang dimulai dengan K menandakan skrip shutdown (kill). Angka yang mengikuti huruf tersebut merupakan urutan eksekusi (terendah ke tertinggi) Jika Anda menginstall semua daemons (proses background), Linux akan menjalankan semua , menyebabkan mesin lebih lambar. Kita bisa memulai (start) / menghentikan(stop) daemon secara individual dengan mengubah direktory : /etc/rc.d/init.d (Redhat) dan diikuti perintah pilihan start, stop, status, restart atau reload, misalnya untuk stop web server : cd /etc/rc.d/init.d httpd stop Gunakan perintah ps –aux untuk melihat semua proses pada mesin Anda. 4. LINUX RUN LEVEL Runlevel “3” akan booting dalam mode teks atau console dan “5” akan booting dalam mode graphical login. State pada Runlevel / Halt : 0 shutdown (Do NOT set initdefault to this) 1 Single user mode 2 Multiuser, without NFS (The same as 3, if you do not have networking)
  • 4. PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS 129 3 Default text start. Full multiuser 4 unused 5 X11 6 Reboot (Do NOT set initdefault to this) Anda bila melakukan perpindahan level init dengan menggunakan perintah init dengan runlevel tertentu. Gunakan perintah ”init#” dimana # adalah satu dari 0, 1, 3, 5, 6. Dapat juga menggunakan perintah telinit. Skrip untuk run level yang diberikan dijalankan selama boot dan shutdown. Skrip ditemukan pada direktory /etc/rc.d/rc#.d/ dimana simbol # menandakan run level, misalnya run level ”3” akan menjalankan semua skrip pada direktory /etc/rc.d/rc3.d/ yang dimulai dengan huruf ”S” selama sistem boot. Skrip ini akan menjalankan proses background yang dibutuhkan oleh sistem. Pada saat shutdown semua skrip pada direktory yang dimulai dengan huruf ”K” akan dieksekusi. Sistem ini menyediakan urutan sistem ke state yang berbeda untuk mode produksi dan maintenance. TIP : Daftar state dan run level dari semua service dimulai oleh ini : chkconfig –list GUI tool : /usr/X11R6/bin/tksysv 5. AKTIVASI SKRIP INIT Menambah suatu skrip ke direktory/etc/rc.d/rc#.d/ baik prefik S atau K, menambah skrip ke proses boot atau shutdown. Skrip berjalan dengan urutan numerik. S20abc dijalankan sebelum S30xyz. Keberadaan prosedur boot dan shutdown ini merupakan kekuatan sistem operasi UNIX. Inisialisasi proses dengan urutan tertentu dapat dikoordinasikan untuk proses dependent. Shutdown dari proses biasanya dibutuhkan untuk program yang kompleks misalnya database. Proses individual dapatkemunginan dimonitore, shutdown dan start pada sembarang waktu menggunakan skrip tersebut. Misalnya /etc/rc.d/rc2.d/httpd start. Mofidikasi start, stop atau status kemungkinan digunakan. Skrip start / stop /status berada pada direktory /etc/rc.d/init.d/ adalah suatu link ke direktory sebenarnya. Link tersebut kemungkinan dibuat atau dihapus menggunakan perintah chkconfig, misalnya chkconfig –del httpd akan
  • 5. PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS 130 menghapus web server dari proses startup dan shutdown. Sebaliknnya chkconfig – add httpd akan menambahke ke proses startup/shutdown dengan membangkitkan link dari skrip pada /etc/rc.d/init.d/ ke direktory /etc/rc.d/rc#.d/ yang sebenarnya. Untuk informasi lebih lanjut gunakan halaman manual LINUX untuk init. Pada Red Hat 9.0, GUI tool /usr/bin/redhat-config-services dapat membantu untuk mengkonfigurasi service untuk start dan menyediakan deskripsi untuk setiap service yang tersedia. Service dasar meliputi : Sistem Service Deskripsi anacron Run jobs which were scheduled for execution while computer was turned off. Catch up with system duties. arpwatch Keeps track of IP address to MAC address pairings atd Run scheduled batch jobs. autofs automounts file systems on demand. crond Job sheduler for periodic tasks gpm Allows console terminal cut and paste. (Non X-window consoles) https Apache web server. iptables Firewall rules interface to kernel keytable Loads selected keyboard map as set in /etc/sysconfig/keyboard kudzu New harware probe/detection during system boot. lpd Network printer services microcode_ctl Uploads microcode to kernel and ultimately to the Intle Pentium processor. (Hardware specific.) mysqld Database services named DNS name services (Bind) network Active network services during system boot. nfs Network file system. Unix file sharing services. nscd Password and group lookup services for use with network authentication (NIS, LDAP,...). ntpd Network Time Protocol time synchronization services. random Random number generation tool used for encryprion rawdevices Enables raw IO. Useful for Oracle and software which utilizes this
  • 6. PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS 131 for high speed disk access. smb SAMBA: MS/Windows PC file sharing services syslog System log file facility. ypbind NIS file sharing/authentication infrastructure service. yppasswd NIS file sharing/authentication infrastructure service. xfs X-Windows font server. Service utama yang direkomendasikan adalah : anacron, ard, autofs, crond, gpm, iptables, keytable, kudzu, microcode_ctl (Intel32 hardware only), network, random. syslog Graphics Workstation - add: xfs File Server for PC clients - add: smb Print Server - add: lpd ataucups File server Linux/Unix clients - add: nfs, netfs, nfslock, portmap, ypbind, yppasswd, ypserv Web Server - add: httpd, tux, xinetdi, sshd 6. SKRIP INIT Skrip init berada pada direktory /etc/rc.d/script-name. Gunakan perintah chkconfig untuk membangkitkan soft link ke direktory yang sebenarnya untuk beberapa run level. #!/bin/sh # # Startup script for program # # chkconfig: 345 85 15 - This statement tells the chkconfig command how to add or delete this process to the boot process # description: Description of program # processname: process-name # pidfile: /var/run/process-name.pid # Source function library. This creates the operating environment for the process to be started . /etc/rc.d/init.d/functions case "$1" in
  • 7. PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS 132 start) echo -n "Starting process-name: " daemon process-name -Starts only one process of a given name. echo touch /var/lock/subsys/process-name ;; stop) echo -n "Shutting down process-name: " killproc process-name echo rm -f /var/lock/subsys/process-name rm -f /var/run/process-name.pid - Only if process generates this file ;; status) status process-name ;; restart) $0 stop $0 start ;; reload) echo -n "Reloading process-name: " killproc process-name -HUP echo ;; *) echo "Usage: $0 {start|stop|restart|reload|status}" exit 1 esac exit 0 Fungsi skrip bash daemon, killproc dan status dapat ditemukan dalam skrip /etc/rc.d/functions. Skrip harus dieksekusi untuk menjalankannya (chmod +x script-name) Misalnya skrip digunakan untuk memulai dan menghentikan proses seperti /etc/rc.d/init.d/httpd restart /etc/rc.d/init.d/httpd stop /etc/rc.d/init.d/httpd start atau menggunakan perintah service : service httpd restart service httpd stop service httpd start
  • 8. PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS 133 Dua baris dalam skrip yang memungkinkan perintah chkconfig mengontrol skrip untuk proses boot dan shutdown adalah # chkconfig: 345 85 15 # description: Description of program Bila menambahkan ke proses booting menggunakan perintah "chkconfig -- add script-name" awal order/priority akan diset 80 sedangkan stop/shutdown diset 15. Proses akan ditambahkan ke runlevel 3, 4, dan 5. Hal ini dapat dilakukan dengan membangkitkan link dari lokasi skrip (/etc/rc.d/init.d/) ke direktori run level : /etc/rc.d/rc#.d/. Nama file dalam direktory run level akan menunjukkan apa yang digunakan untuk boot (mulai dengan “S”) atau shutdown (mulai dengan “K”). 7. CHKCONFIG Perintah chkconfig membangkitkan dan memutuskan link antara direktori /etc/rc.d/init.d/ dan direktori run level /etc/rc.d/rc[0-6].d/ untuk mengontrol inisialisasi proses boot dan proses shutdown. chkconfig [--level <levels>] <name> on | off | reset > chkconfig --list chkconfig --list chkconfig --add <name> chkconfig --del <name> chkconfig --level 0123456 <name> off Contoh : chkconfig --level 345 httpd on - apache diberikan 3, 4 dan 5. chkconfig --add httpd - memulai web server daemon pada system boot. chkconfig --del sendmail - Tidak memulai sendmail daemon pada system boot. chkconfig --list ] - Daftar semua servis dan level init. chkconfig --list | grep on - Daftar semua service yang dimulai pada sistem boot
  • 9. PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS 134 TUGAS PENDAHULUAN: Sebagai tugas pendahuluan, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini : 1. Sebutkan inisialisasi proses apa saja yang dilakukan oleh sistem operasi Linux pada saat booting 2. Apa yang dilakukan sistem operasi Linux pada saat booting ? 3. Apakah isi dari file /etc/inittab. Sebutkan siste m proses yang dapat dimasukkan pada variabel initdefault dan jelaskan maksudnya. 4. Apa yang dimaksud dengan run level pada linux ? Sebutkan perbedaan file pada /etc/rc.d/rc#.d/ yang menggunakan awalan ”S” dan awalan ”K”. 5. Apa yang dimaksud dengan perintah service dan chkconfig ? PERCOBAAN: 1. Login sebagai root. 2. Bukalah Console Terminal dan lakukan percobaan-percobaan di bawah ini kemudian analisa hasil percobaan. 3. Selesaikan soal-soal latihan.
  • 10. PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS 135 Percobaan 1 : Linux INIT Process Percobaan 2 :Menentukan default boot runlevel 1. Default boot runlevel pada file /etc/inittab diset dengan menggunakan variabel initdefault. Jika diset "3", sistem boot menggunakan antar muka teks pada console VGA; jika diset "5", menggunakan GUI. 2. Hapus baris initdefault yang tidak diperlukanpada file /etc/inittab. Buatlah bari baru untuk set sistem boot menggunakan console VGA / teks # vi /etc/inittab 1. Program /sbin/init akan dijalankan pada saat booting. Eksekusi program ini berdasarkan file /etc/inittab. Lihatlah isi file /etc/inittab dan perhatikan mode default runlevel pada baris initdefault # cat /etc/inittab 2. Berdasarkan runlevel yang dipilih, proses init kemudian mengeksekusi skrip startup yang berada pada sub direktory /etc/rc.d. Skrip yang digunakan untuk runlevel 0 sampai dengan 6 berada pada sub direktory /etc/rc.d/rc0.d sampai /etc/rc.d/rc6.d. # ls -l /etc/rc.d 3. Setiap nama file pada direktori misalnya /etc/rc.d/rc5.d dimulai dengan huruf “S” merupakan skrip startup sedangkan skrip yang dimulai dengan huruf “K” merupakan skrip shutdown. Angka yang mengikuti "K" atau "S" menandakan urutan skrip yang dijalankan. Contohnya ”kudzu” dengan nilai ”05” dijalankan sebelum ”wlan” dengan nilai ”09” # ls /etc/rc.d/rc5.d
  • 11. PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS 136 Percobaan 3 : Menggunakan Console GUI # Default runlevel. The runlevels used by RHS are: # 0 - halt (Do NOT set initdefault to this) # 1 - Single user mode # 2 - Multiuser, without NFS (The same as 3, if you do not have networking) # 3 - Full multiuser mode # 4 - unused # 5 - X11 # 6 - reboot (Do NOT set initdefault to this) # id:3:initdefault: # Console Text Mode #id:5:initdefault: # Console GUI Mode 3. Setelah dilakukan perubahan variabel initdefault, lakukan reboot. Perhatikan apakah masuk ke mode teks # reboot 4. Lakukan perubahan kembali dari 3 ke 5 dan lakukan reboot sistem. Ingat, jangan melakukan setting ke 6 karena sistem akan reboot terus-menerus. Sedangkan setting 0 maka sistem tidak pernah dimulai. 1. Kita dapat masuk ke console GUI jika sistem berada pada mode teks. Pertama ubahlah variabel initdefault pada file /etc/inittab dan ubahlah ke mode 3atau dengan menggunakan perintah init # init 3 2. Metode Manual : Jalankan aplikasi X terminal GUI dengan menjalankan perintah “startx” pada console VGA. Untuk keluar gunakan logout # startx 3. Metode Otomatis : Anda dapat menjalankan X terminal GUI setiap kali reboot menggunakan perintah init. Anda harus mengedit variabel initdefault”pada file /etc/inittab seperti percobaan 2 agar setiap booting masuk ke mode GUI. Ubahlah kembali ke mode 5. # init 5
  • 12. PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS 137 Percobaan 4 : Menggunakan Virtual Console Percobaan 5 : Shutdown dan rebooting sistem 1. Untuk mendapatkan command prompt dapat dilakukan dengan membuka terminal pada Jendela GUI. Default-nya, Linux menjalankan 6 virtual consol atau TTY session yang dijalankan pada console VGA. Hal ini didefinisikan dengan statement mingetty pada file /etc/inittab. Console X terminal GUI membuat virtual console sendiri menggunakan TTY pertama yang tersedia yang tidak dikontrol oleh mingetty. Hal ini menyebabkan GUI berjalan sebagai nomor 7. Perhatikan baris mingetty pada file /etc/ inittab, virtual console nomor berapa yang dikontrol ? # cat /etc/inittab 2. Cobalah masuk ke virtual console menggunakan <CTRL> <ALT> <F1> sampai dengan <F6>. 3. Untuk masuk ke login GUI gunakan <CTL> <ALT> <F7>, hanya jika berada pada run level 5 atau GUI dijalankan setelah ”startx”. 1. Perintah init akan mengubah runlevel, untuk shutdown nilainya adalah 0. # init 0 2. Perintah shutdown menyebabkan efek yang sama. Opsi ”–y” untuk mengabaikan prompt pesan dan ”–h” untuk halt sistem. Opsi 0 menunjukkan berapa lama menunggu memulai prosedur, dalam hal ini 0 menit. # shutdown –hy 0 3. Anda juga bisa menggunakan perintah init untuk reboot sistem dengan memasukkan runlevel 6 # init 6
  • 13. PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS 138 Percobaan 6: Berpindah ke mode single user Percobaan 7: Berpindah ke mode single user pada layar Grub 4. Perintah reboot menpunyai efek yang sama, tetapi juga mengirimkan pesan warning ke semua user # reboot 5. Reboot juga dapat dilakukan dengan perintah shutdown menggunakan opsi “-r” dan menentukan delai misalnya 10 menit. # shutdown –ry 10 1. Beberapa aktifitas membutuhkan sistem untuk log off semua user, aplikasi dan networking sehingga hanya sistem administrator yang mengakses sistem dari console VGA. Alasan lainnya adalah untuk memperbaiki password ”root”. 2. Jika sistem berjalan normal, berpindah ke mode single user dapat dilakukan dengan perintah init dan memasukkan runlevel 1. # init 1 3. Perintah diatas tidak memberikan warning ke user dan perintah shutdown tidak mempunyai opsi mode single user. Hal ini akan muncul dengan menjalankan perintah shutdown dengan delay. # shutdown 1 1. Anda dapat masuk ke mode single user secara langsung setelah menghidupkan power sistem. 2. Hidupkan sistem Anda 3. Jika screen Linux muncul, Anda dapat memilih kernel yang diinstal pada sistem. Ketik ”a” untuk ”append”. Maka akan didapatkan prompt untuk menambah opsi boot pada file grub.conf.
  • 14. PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS 139 Percobaan 8: Berpindah ke default runlevel dari mode single user Percobaan 9: Memperbaiki password root grub append> ro root=LABEL=/ 4. Tambahkan “1” pada akhir string grub append> ro root=LABEL=/1 5. Tekan Enter. Sistem akan melanjutkan booting, tetapi akan menuju ke promp root # tanpa menanyakan username dan password 1. Perintah “exit” akan menyebabkan sistem keluar dari runlevel 1 dan mengubah ke default runlevel untuk sistem. Anda juga dapat menggunakan perintah init (misalnya “init 3” dan “init 5”) bash-2.05b# exit 3. Kadangkala anda kehilangan atau lupa pada password root, atau sistem administrator sebelumnya tidak memberi password kepada Anda 4. Masuk ke console VGA dan tekan <CTRL> <ALT> <DEL>. Sistem akan shutdown 5. Reboot sistem dan masuk ke mode single user 6. Setelah masuk ke command prompt, ubahlah password root. Mode single user mengasumsikan orang pada consol sebagai “root”, sehingga anda tidak perlu menentukan nama user “root” 7. Masuk ke default runlevel dengan menggunakan perintah “exit”.
  • 15. PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS 140 Percobaan 10: Menggunakan perintah chkconfig 1. Perintah chkconfig digunakan untuk melihat aplikasi mana yang dimulai pada setiap runlevel. Opsi ”—list” untuk melihat daftar paket pada /etc/init.d dan runlevel yang ”on” atau ”off” # chkconfig –list 2. Anda dapat menggunakan chkconfig untuk mengubah runlevel untuk paket tertentu. Misalnya Sendmail akan dimulai pada startup runlevel 3 atau 5. Ubahlah Sendmail tidak dimulai pada saat boot. 3. Perintah chkconfig dapat digunakan dengan grep untuk menentukan run level dimana Sendmail akan berjalan. Disini terlihat berjalan pada level 3 dan 5. # chkconfig –list | grep mail 4. Perintah chkconfig dengan opsi “—level” mengindikasikan bahwa beberapa aksi dikerjakan pada runlevel yang dimasukkan sebagai nilai. Argumen pertama pada perintah adalah paket dan argumen kedua apakah “on” atau “off”. Dalam hal ini Anda ingin Sendmail tidak dimulai jika masuk ke runlevel 3 dan 5 # chkconfig –level 35 sendmail off 5. Hal tersebut juga dapat dilakukan tanpa opsi “—level”, otomatis chkconfig akan mengubah runlevel 3 dan 5 # chkconfig sendmail off 6. Anda juga dapat shutdown permanen dan stop dari running saat ini. # service sendmail stop 7. Anda dapat menggunakan chkconfig untuk memeriksa kembali pekerjaan Anda # chkconfig –list | grep mail
  • 16. PRAKTIKUM 10 LINUX BOOTING PROCESS 141 LATIHAN: 1. Pada percobaan 1 lihatlah urutan eksekusi pada saat startup dan shutdown pada runlevel 5 untuk file : a. netfs b. pcmcia c. nfslock d. kudzu e. portmap f. wlan g. isdn h. network i. syslog j. keytable 2. Laporkan hasil perubahan password pada mode single user pada percobaan 9. Gunakan password root “redhat” (jangan lainnya !). 3. Apakah kegunaan menggunakan perintah service ? Berikan contoh. 4. Apa kegunaan menggunakan perintah chkconfig ? Berikan contoh. LAPORAN RESMI: 1. Analisa hasil percobaan yang Anda lakukan. 2. Kerjakan latihan diatas dan analisa hasil tampilannya. 3. Berikan kesimpulan dari praktikum ini.