SlideShare a Scribd company logo
ROUTING

1.1 Routing
Internetwork menggunakan proses routing unguk mengirimkan dari suatu network ke
network yang lain. Untuk menjaga data di dalam jalan yang terbaik ke suatu tujuan,
beberapa urutan di dalam network sangatlah dibutuhkan.

Route network dalan proses pengiriman data diatasi oleh protocol routing. LAN (Local
Area Network) mempunyai suatu batas performance yang bergantung pada ukuran atau
kompleksitas dari LAN tersebut.




Ukuran batasan itu antara lain adalah ukuran segmen fisik network, banyaknya host yang
ada di setiap segmen, besarnya jumlah dari trafik data, keberagaman topologi network,
proses pengambilan keputusan: lewat gateway yang mana paket harus dilakukan dan
Routing dilakukan untuk setiap paket saja.

Ukuran batasan itu antara lain :
• Ukuran segmen fisik network.
• Banyaknya host yang ada di setiap segmen.
• Besarnya jumlah dari trafik data.
•   Keberagaman topologi network.
•   Proses pengambilan keputusan : lewat gateway yang mana paket dilakukan untuk
    setiap paket.



1.2 Algoritma Routing

Di dalam penentuan jalur untuk routing diperlukan suatu variable yang dinamakan metric
misalnya jumlah traffic. Metric digunakan untuk menentukan jalur yang paling baik
untuk ditempuh dalam mengirimklan suatu paket data.

Protocol routing membentuk suatu tabel routing yang digunakan untuk menyeleksi jalur
yang akan digunakan. Didalam untuk table routing terdapat suatu alamat tujuan paket
data dan hop yaitu suatu router yang akan dituju setelah router tersebut.
Hop : banyak router yang dilewati oleh suatu paket.

1.3 Tipe Algoritma Routing

Secara umum algoritma routing terdiri dari beberapa tuntutan proses yang harus
dikerjakan.


1.3.1 Protokol Static dan Dinamic

Algoritma routing static merupakan algoritma yang diatur oleh administrator jaringan
tersebut untuk mengijinkan me-routing paket ki jaringan melalui router tertentu.
Algoritma iini tidak bisa memilih jalan yang optimal. Routing ststic biasanya digunakan
untuk jaringan yang kemungkinan kecil mengalami perubahan dalam topologinya.

Protocol routing yang seperti ( RIP,IGRP,EIGRP, dan OSPF) merupakan algoritma
routing yang dynamic. Dalam protocol tersebut, secara periodic meng-update dan
menganalisa dengan cara menerima paket dari router lain jika terjadi perubahan dalam
topologi suatu jaringan.

Pada umumnya protocol routing mendistribusikan tebel routing-nya sendiri ke router
yang lain. Untuk mensinkronkan table lrouting, maka beberapa routing diijinkan ke
router-router yang lain untuk meng-uodate secara periodic tentang algoritma static dan
dynamic dapat meningkatkan performance dari jaringan tersebut.


1.3.2 Protokol Interior dan Exterior Gateway

Di dalam jaringan yang besar seperti internet, jaringan yang kecil dibagi menjadi
beberapa Autonomous System (AS). Setiap AS mengatur daerahnya senidri. Setiap
jaringan tehubung ke internet melalui AS nya sendiri.
Beberapa protocol routing yang digunakan untuk mengatur System yang terdapat pada
AS dinamakan Interior Gateway Protocol. Protocol ini meneraokan bahwa router-router
saling berhubungan dengan system meraka dan secara bebas saling menkarkan informasi
routing dengan beberapa router yang satu AS.

Sedangkan untuk protocol yang routing yang digunakan untuk menghubungkan AS
didalam jaringan yang besar dinamakan Exterior Gateway Protocol (EGP). Certain
routing protocol s were also developed for connecting autonomous systems in a larger
internetwork. Protocol ini mengenal AS yang lain sebagai tetangga dan hanya saling
menukar informasi yang minimum yang dibutuhkan untuk kapasitas informasi jalur.


1.3.3 Protocol Distance Vector

Protocol Distance Vector secara periodic mengirimkan dua informasi ke router tetangga:
• Jarak hop berikutnya, metric hop berikutnya.
• Tujuan hop berikutnya yang akan di tempuh.



1.3.4 Protocol Routing Link-State

Setiap router link-state menyediakan informasi tentang topologi jaringan dinamakan
meliputi :
• Penentuan router dalam topologi jaringan .
• Status dari router jaringan tersebut.


1.4 Objek Pokok Dalam Routing

Pada dasarnya terdapat beberapa objek pokok dalam tabel routing, yaitu:
• Akurasi, yaitu apa yang disebut dengan kapasitas algoritma routing dalam pemilihan
   jalur yang optimal berdasarkan metric.
• Pengeluaran yang efisien, yaitu pengeluaran yang menunjukan penggunaan CPU
   dalam memperhitungan metric dalam penentuan jalur route.
1.4.1 Syarat Konfigurasi Routing


Syarat penting dalam konfigurasi routing adalah :
1. Mengetahui Konfigurasi Network.




2. Mengetahui IP Address Gateway
1.5 Beberapa Konfigurasi Routing
Ada beberapa konfigurasi Routing yang banyak dipakai dalam penerapannya, diantaranya
adalah Minimal Routing, Static Routing dan Dynamaic Routing.


1.5.1 Minimal Routing / Direct Connection
Konfigurasi Minimal Routing, yaitu bahwa:
• Informasi minimum yang harus ada bagi host yang tersambung ke suatu network.
• Rute untuk mencapai host yang tersambung langsung pada network yang sama.
• Terbentuk pada saat konfigurasi interface.


1.5.2 Static Routing
Konfigurasi dari Static Routing, adalah :
• Informasi routing tambahan melalui gateway.
• Dibentuk secara manual oleh administrator berdasarkan konfigurasi network.
• Cocok untuk network yang hanya memiliki beberapa gateway.


1.5.3 Dynamic Routing
Bentuk konfigurasi dari Dynamic Routing, adalah:
• Informasi routing diberikan secara periodic oleh gateway.
• Digunakan pada network dengan banyak gateway / perkembangan yang pesat.
• Menggunakan routing protocol untuk pertukaran informasi routing.
• Network bukan sebuah system yang statis.
• Perkembangan network pada umumnya sangat pesat.
• Dipakai karena static routing memerlulkan operator unutk maintance.
• Dynamic routing secara otomatis akan beradaptasi dengan perkembangan network.


1.6 Routing Protocol
Routing protocol adalah perangkat lunak yang memerlukan routing information untuk
membentuk routing table. Routing Protocol biasanya melakukan update routing table
secara periodic dan berfungsi untuk menentukan rute terbaik (jika terdapat beberapa rute
untuk tujuan yang sama).



1.7 Membangun Routing Table

Untuk membangun suatu routing table biasanya digunakan perintah “route” berdasarkan
konfigurasi network dan jika hanya ada satu gateway, dapat memakai default route.
Routing Protocol
1.8 Routing Information Protocol (RIP)

Routing information protocol (RIP) merupakan protocol distance-vektor yang digunakan
untuk dalam domain. RIP ditujukan untuk jaringan yang kecil dan batas memiliki hopnya
dibatasi 16 hop.

Routing ini berdasarkan jumlah hop dan tidak berdasarkan bandwidth yang ada pada link
tertentu. Karena menggunakan algoritma distance vector maka metode nya seperti yang
terjadi pada algoritma distance vector. Merupakan protocol routing yang digunakan
secara luas di internet dan dapat memanfaatkan broadcast addresss untuk distribusi
informasi routing serta dapat menentukan rute terbaik dengn “hop count” terkecil.
Biasanya update routing dilakukan terus menerus.


1.9 Cara Kerja RIP

Cara kerja dari Routing Information Protocol yaitu host akan mendengar pada alamat
broadcast jika ada update routing dari gateway. Selanjutnya host akan memeriksa terlebih
dahulu routing table local jika menerima update routing. Jika rute belum ada, informasi
segera dimasukkan ke routing table. Tetapi jika rute sudah ada, metric yang terkecil akan
diambil sebagai acuan.




Selanjutnya rute melalui suatu gateway akan dihapus jika tidak ada update dari gateway
tersebut dalam waktu tertentu. Khusus untuk gateway, RIP akan mengirimkan update
routing pada alamat broadcast di setia network yang terhubung. Pada system operasi
UNIX pada umumnya dilengkapi “routed” (routing daemon), contoh perintah dalam OS
UNIX adalah adalah # routed maka router dapat dijalankan.
1.10 Implementasi RIP vs OSPF

RIP adalah protocol routing berbasis distance vector routing protocol, di mana router
bertetangga bertukar informasi routing. RIP adalah IGP yang paling tua tetapi masih
dipergunakan secara luas.

OSPF adalah protocol routing berbasis link-state, dimana router melakukan pemetaan
topologi dari jaringan (autonomouos system). Autonomous system dapat berupa struktur
yang punpya hirarki menjadi jarinagn yang lebih kecil. OSPF,Open Shotrest Path First,
merupakan protocol link-state.




Di dalam OSPF terdapat metode penggabungn database link melalui penggunaan
perbedaan subnet mask, penggabungan beberapa rute-rute menjadi satu masukan rute di
dalam databae, seperti misalnya jaringan 192.168.1.0 sampai 192.168.254.0 ,
penggabungan rute akan menjadi 192.168.0.0 dengan subnet mask 255.255.0.0

Di dalam konfigurasi OSPF itu sendiri terdapat semacam area-area (seperti Aautonomous
System) sebagai level tingkatan yang tidak digunakan pada protocol. Router yang semua
interface-nya terhubung ke dalam satu area dinamakan router internal. Router yang hanya
terhubung dengan backbone dinamakan router backbone. Router yang terhubung
berbeda disebut router batas area (area border router).


Reference:
Google.com
TCP/IP Dalam Dunia Informatika & Telekomunikasi

More Related Content

PPTX
Routing protocol
PPTX
Routing Statis dan Routing Dinamis
DOC
Makalah routing
PDF
Makalah routing
DOCX
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
DOCX
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
PDF
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
DOC
Routing
Routing protocol
Routing Statis dan Routing Dinamis
Makalah routing
Makalah routing
Tugas Management Jaringan Komputer Routing
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Routing Dynamic dan Routing Static, pengertian, perbedaan , contoh, dan manfaat
Routing

What's hot (19)

PPTX
Routing Protocol
DOCX
Makalah dan kasus Jaringan
DOCX
Tugas makalah routing
DOCX
Pembahasan Routing
DOCX
Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)
PPTX
Routing Protocol
DOCX
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
DOCX
Makalah routing
DOC
Routing dan Macam-Macam Routing
DOCX
Jaringan komunikasi 7 pti1
DOCX
Makalah Routing Dynamic
PDF
Static dan-dynamic-routing-pada-cisco-packet-tracer
PPTX
Routing Protocol
DOCX
Routing
DOCX
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
PPTX
Routing Protocol
PDF
Manajemen Jaringan Dalam IT
DOCX
Tugas makalah routing
PDF
Manajemen jaringan
Routing Protocol
Makalah dan kasus Jaringan
Tugas makalah routing
Pembahasan Routing
Routing (Routing Statis dan Routing Dinamis)
Routing Protocol
Tugas Manajemen Jaringan Komputer (Routing)
Makalah routing
Routing dan Macam-Macam Routing
Jaringan komunikasi 7 pti1
Makalah Routing Dynamic
Static dan-dynamic-routing-pada-cisco-packet-tracer
Routing Protocol
Routing
Makalah Routing - Garry Geraldy 32130110 5PTI2
Routing Protocol
Manajemen Jaringan Dalam IT
Tugas makalah routing
Manajemen jaringan
Ad

Similar to Routing Protocol (18)

PPTX
#4.pptx
PPTX
BJAAMANSJSJDJSNAJAANSDynamic Routing.pptx
PPTX
Presentasi slide
PPTX
rangkuman abdimas.pptx
DOCX
Routing
PPT
12-Protokol_Routing.ppt
PPTX
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
PPTX
Administrasi infrastruktur jaringan.pptx
DOC
Routing
PPT
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
PPTX
Routing-Statis-VS-Routing-Dinamis-pptx.pptx
PPTX
Routing protocol(revisi)
PPT
Routing dan-internetworking
PPTX
Perte 13 - Materi Routing Protocol .pptx
PPTX
Bagaimana Cara Routing Dinamis pada aplikasi cisco
DOCX
Perbedaan dynamik dan statik routing
PPTX
Routing statis vs routing dinamis
PPTX
Materi Jaringan Komputer - Routing Dinamis
#4.pptx
BJAAMANSJSJDJSNAJAANSDynamic Routing.pptx
Presentasi slide
rangkuman abdimas.pptx
Routing
12-Protokol_Routing.ppt
MATERI_ROUTING_KELAS_XI_KURIKULUM_2013_P.pptx
Administrasi infrastruktur jaringan.pptx
Routing
Protokol_Routing basic fundamental knowledge.ppt
Routing-Statis-VS-Routing-Dinamis-pptx.pptx
Routing protocol(revisi)
Routing dan-internetworking
Perte 13 - Materi Routing Protocol .pptx
Bagaimana Cara Routing Dinamis pada aplikasi cisco
Perbedaan dynamik dan statik routing
Routing statis vs routing dinamis
Materi Jaringan Komputer - Routing Dinamis
Ad

Recently uploaded (20)

PDF
1.Materi Kebijakan Umum Program Revit.pdf
PPTX
Materi-Geografi-Pendekatan-Konsep-dan-Prinsip-Geografi-Kelas-10.pptx
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PPTX
PROGRAM KOKURIKULER KELAS 9 TEMA 1_20250811_075823_0000.pptx
PDF
System Requirement Enterprise Resource Planning Peternakan Ayam dan Daftar Ju...
PPTX
oioioooooooooooooo Penanganan P3K.pptx
PPT
Kamera foto dan editing foto pengenalan fotografi
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 10 SMA Terbaru 2025
PPTX
KEBIJAKAN BIAS JATENG 2025.Boyolali.pptx
PDF
ANALISIS SOALAN BAHASA MELAYU SPM 2021-2024 (1).pdf
PPTX
1. Bahan Bacaan Pola Pikir Bertumbuh.pptx
PPTX
Kebijakan Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (Koding-KA).pptx
PDF
2021 KREATIFITAS DNA INOVASI DALAM BERWIRAUSAHA.pdf
PDF
System Requirement Enterprise Resource Planning Jasa Penulisan dan Pembuatan ...
PPTX
materi presentasi sustainable development
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Biologi Kelas 10 SMA Terbaru 2025
PPT
SEJARAH kelas 12 SEMESTER SATU DAN DUA.ppt
PPTX
Rancangan Aktualisasi Latsar CPNS Kementerian Agama 2025.pptx
PDF
lembar kerja LMS tugas pembelajaran mendalam
PDF
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf
1.Materi Kebijakan Umum Program Revit.pdf
Materi-Geografi-Pendekatan-Konsep-dan-Prinsip-Geografi-Kelas-10.pptx
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PROGRAM KOKURIKULER KELAS 9 TEMA 1_20250811_075823_0000.pptx
System Requirement Enterprise Resource Planning Peternakan Ayam dan Daftar Ju...
oioioooooooooooooo Penanganan P3K.pptx
Kamera foto dan editing foto pengenalan fotografi
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 10 SMA Terbaru 2025
KEBIJAKAN BIAS JATENG 2025.Boyolali.pptx
ANALISIS SOALAN BAHASA MELAYU SPM 2021-2024 (1).pdf
1. Bahan Bacaan Pola Pikir Bertumbuh.pptx
Kebijakan Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial (Koding-KA).pptx
2021 KREATIFITAS DNA INOVASI DALAM BERWIRAUSAHA.pdf
System Requirement Enterprise Resource Planning Jasa Penulisan dan Pembuatan ...
materi presentasi sustainable development
Modul Ajar Deep Learning Biologi Kelas 10 SMA Terbaru 2025
SEJARAH kelas 12 SEMESTER SATU DAN DUA.ppt
Rancangan Aktualisasi Latsar CPNS Kementerian Agama 2025.pptx
lembar kerja LMS tugas pembelajaran mendalam
Laporan On The Job TRaining PM KS Siti Hikmah.pdf

Routing Protocol

  • 1. ROUTING 1.1 Routing Internetwork menggunakan proses routing unguk mengirimkan dari suatu network ke network yang lain. Untuk menjaga data di dalam jalan yang terbaik ke suatu tujuan, beberapa urutan di dalam network sangatlah dibutuhkan. Route network dalan proses pengiriman data diatasi oleh protocol routing. LAN (Local Area Network) mempunyai suatu batas performance yang bergantung pada ukuran atau kompleksitas dari LAN tersebut. Ukuran batasan itu antara lain adalah ukuran segmen fisik network, banyaknya host yang ada di setiap segmen, besarnya jumlah dari trafik data, keberagaman topologi network, proses pengambilan keputusan: lewat gateway yang mana paket harus dilakukan dan Routing dilakukan untuk setiap paket saja. Ukuran batasan itu antara lain : • Ukuran segmen fisik network. • Banyaknya host yang ada di setiap segmen. • Besarnya jumlah dari trafik data.
  • 2. Keberagaman topologi network. • Proses pengambilan keputusan : lewat gateway yang mana paket dilakukan untuk setiap paket. 1.2 Algoritma Routing Di dalam penentuan jalur untuk routing diperlukan suatu variable yang dinamakan metric misalnya jumlah traffic. Metric digunakan untuk menentukan jalur yang paling baik untuk ditempuh dalam mengirimklan suatu paket data. Protocol routing membentuk suatu tabel routing yang digunakan untuk menyeleksi jalur yang akan digunakan. Didalam untuk table routing terdapat suatu alamat tujuan paket data dan hop yaitu suatu router yang akan dituju setelah router tersebut. Hop : banyak router yang dilewati oleh suatu paket. 1.3 Tipe Algoritma Routing Secara umum algoritma routing terdiri dari beberapa tuntutan proses yang harus dikerjakan. 1.3.1 Protokol Static dan Dinamic Algoritma routing static merupakan algoritma yang diatur oleh administrator jaringan tersebut untuk mengijinkan me-routing paket ki jaringan melalui router tertentu. Algoritma iini tidak bisa memilih jalan yang optimal. Routing ststic biasanya digunakan untuk jaringan yang kemungkinan kecil mengalami perubahan dalam topologinya. Protocol routing yang seperti ( RIP,IGRP,EIGRP, dan OSPF) merupakan algoritma routing yang dynamic. Dalam protocol tersebut, secara periodic meng-update dan menganalisa dengan cara menerima paket dari router lain jika terjadi perubahan dalam topologi suatu jaringan. Pada umumnya protocol routing mendistribusikan tebel routing-nya sendiri ke router yang lain. Untuk mensinkronkan table lrouting, maka beberapa routing diijinkan ke router-router yang lain untuk meng-uodate secara periodic tentang algoritma static dan dynamic dapat meningkatkan performance dari jaringan tersebut. 1.3.2 Protokol Interior dan Exterior Gateway Di dalam jaringan yang besar seperti internet, jaringan yang kecil dibagi menjadi beberapa Autonomous System (AS). Setiap AS mengatur daerahnya senidri. Setiap jaringan tehubung ke internet melalui AS nya sendiri.
  • 3. Beberapa protocol routing yang digunakan untuk mengatur System yang terdapat pada AS dinamakan Interior Gateway Protocol. Protocol ini meneraokan bahwa router-router saling berhubungan dengan system meraka dan secara bebas saling menkarkan informasi routing dengan beberapa router yang satu AS. Sedangkan untuk protocol yang routing yang digunakan untuk menghubungkan AS didalam jaringan yang besar dinamakan Exterior Gateway Protocol (EGP). Certain routing protocol s were also developed for connecting autonomous systems in a larger internetwork. Protocol ini mengenal AS yang lain sebagai tetangga dan hanya saling menukar informasi yang minimum yang dibutuhkan untuk kapasitas informasi jalur. 1.3.3 Protocol Distance Vector Protocol Distance Vector secara periodic mengirimkan dua informasi ke router tetangga: • Jarak hop berikutnya, metric hop berikutnya. • Tujuan hop berikutnya yang akan di tempuh. 1.3.4 Protocol Routing Link-State Setiap router link-state menyediakan informasi tentang topologi jaringan dinamakan meliputi : • Penentuan router dalam topologi jaringan . • Status dari router jaringan tersebut. 1.4 Objek Pokok Dalam Routing Pada dasarnya terdapat beberapa objek pokok dalam tabel routing, yaitu: • Akurasi, yaitu apa yang disebut dengan kapasitas algoritma routing dalam pemilihan jalur yang optimal berdasarkan metric. • Pengeluaran yang efisien, yaitu pengeluaran yang menunjukan penggunaan CPU dalam memperhitungan metric dalam penentuan jalur route.
  • 4. 1.4.1 Syarat Konfigurasi Routing Syarat penting dalam konfigurasi routing adalah : 1. Mengetahui Konfigurasi Network. 2. Mengetahui IP Address Gateway
  • 5. 1.5 Beberapa Konfigurasi Routing Ada beberapa konfigurasi Routing yang banyak dipakai dalam penerapannya, diantaranya adalah Minimal Routing, Static Routing dan Dynamaic Routing. 1.5.1 Minimal Routing / Direct Connection Konfigurasi Minimal Routing, yaitu bahwa: • Informasi minimum yang harus ada bagi host yang tersambung ke suatu network. • Rute untuk mencapai host yang tersambung langsung pada network yang sama. • Terbentuk pada saat konfigurasi interface. 1.5.2 Static Routing Konfigurasi dari Static Routing, adalah : • Informasi routing tambahan melalui gateway. • Dibentuk secara manual oleh administrator berdasarkan konfigurasi network. • Cocok untuk network yang hanya memiliki beberapa gateway. 1.5.3 Dynamic Routing Bentuk konfigurasi dari Dynamic Routing, adalah: • Informasi routing diberikan secara periodic oleh gateway. • Digunakan pada network dengan banyak gateway / perkembangan yang pesat. • Menggunakan routing protocol untuk pertukaran informasi routing. • Network bukan sebuah system yang statis. • Perkembangan network pada umumnya sangat pesat. • Dipakai karena static routing memerlulkan operator unutk maintance. • Dynamic routing secara otomatis akan beradaptasi dengan perkembangan network. 1.6 Routing Protocol Routing protocol adalah perangkat lunak yang memerlukan routing information untuk membentuk routing table. Routing Protocol biasanya melakukan update routing table secara periodic dan berfungsi untuk menentukan rute terbaik (jika terdapat beberapa rute untuk tujuan yang sama). 1.7 Membangun Routing Table Untuk membangun suatu routing table biasanya digunakan perintah “route” berdasarkan konfigurasi network dan jika hanya ada satu gateway, dapat memakai default route.
  • 7. 1.8 Routing Information Protocol (RIP) Routing information protocol (RIP) merupakan protocol distance-vektor yang digunakan untuk dalam domain. RIP ditujukan untuk jaringan yang kecil dan batas memiliki hopnya dibatasi 16 hop. Routing ini berdasarkan jumlah hop dan tidak berdasarkan bandwidth yang ada pada link tertentu. Karena menggunakan algoritma distance vector maka metode nya seperti yang terjadi pada algoritma distance vector. Merupakan protocol routing yang digunakan secara luas di internet dan dapat memanfaatkan broadcast addresss untuk distribusi informasi routing serta dapat menentukan rute terbaik dengn “hop count” terkecil. Biasanya update routing dilakukan terus menerus. 1.9 Cara Kerja RIP Cara kerja dari Routing Information Protocol yaitu host akan mendengar pada alamat broadcast jika ada update routing dari gateway. Selanjutnya host akan memeriksa terlebih dahulu routing table local jika menerima update routing. Jika rute belum ada, informasi segera dimasukkan ke routing table. Tetapi jika rute sudah ada, metric yang terkecil akan diambil sebagai acuan. Selanjutnya rute melalui suatu gateway akan dihapus jika tidak ada update dari gateway tersebut dalam waktu tertentu. Khusus untuk gateway, RIP akan mengirimkan update routing pada alamat broadcast di setia network yang terhubung. Pada system operasi UNIX pada umumnya dilengkapi “routed” (routing daemon), contoh perintah dalam OS UNIX adalah adalah # routed maka router dapat dijalankan.
  • 8. 1.10 Implementasi RIP vs OSPF RIP adalah protocol routing berbasis distance vector routing protocol, di mana router bertetangga bertukar informasi routing. RIP adalah IGP yang paling tua tetapi masih dipergunakan secara luas. OSPF adalah protocol routing berbasis link-state, dimana router melakukan pemetaan topologi dari jaringan (autonomouos system). Autonomous system dapat berupa struktur yang punpya hirarki menjadi jarinagn yang lebih kecil. OSPF,Open Shotrest Path First, merupakan protocol link-state. Di dalam OSPF terdapat metode penggabungn database link melalui penggunaan perbedaan subnet mask, penggabungan beberapa rute-rute menjadi satu masukan rute di dalam databae, seperti misalnya jaringan 192.168.1.0 sampai 192.168.254.0 , penggabungan rute akan menjadi 192.168.0.0 dengan subnet mask 255.255.0.0 Di dalam konfigurasi OSPF itu sendiri terdapat semacam area-area (seperti Aautonomous System) sebagai level tingkatan yang tidak digunakan pada protocol. Router yang semua interface-nya terhubung ke dalam satu area dinamakan router internal. Router yang hanya terhubung dengan backbone dinamakan router backbone. Router yang terhubung berbeda disebut router batas area (area border router). Reference: Google.com TCP/IP Dalam Dunia Informatika & Telekomunikasi