SlideShare a Scribd company logo
Subnetting IPv4 & IPv6
Kelompok 8
Imam Nurrahmat 10216650
Adi Firdaus 10216651
Aditya Abdurrahman 10216701
Arfan Amin Harahap 10216070
Yogi Aditya 10216068
Subnetting IPv4 & IPv6
Subnetting IPv4
Subnet dibuat dengan menggunakan host bit menjadi network bit
Dengan meminjam/mengubah bit dari network portion untuk membuat
network bit tambahan Semakin banyak bit host yang dipinjam, semakin
banyak subnet yang dapat dibuat.
Subnetting IPv4 & IPv6
Prefix Subnet Mask Subnet Mask dalam Biner
(n = network, h = host)
Banyak host
/8 255.0.0.0 nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
11111111.00000000.00000000.00000000
16,777,214
/16 255.255.0.0 nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh
11111111.11111111.00000000.00000000
65,534
/24 255.255.255.0 nnnnnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh
11111111.11111111.11111111.00000000
254
Jaringan paling mudah di-subnet pada oktet /8, /16, 24
Tabel dibawah ini menunjukkan prefix, subnet mask ekivalen, network dan host bit dan
banyak host pada tiap subnet
Perhatikan bahwa dengan menggunakan prefix yang lebih panjang maka
banyak hostnya menjadi sedikit
Banyak host = jumlah host id – 2 (untuk network address & broadcast address)
Subnetting IPv4 & IPv6
Untuk memahami subnetting pada batas oktet dapat memudahkan, perhatikan contoh berikut:
Anggap sebuah perusahaan memiliki private address 10.0.0.0/8 sebagai alamat jaringan internal
Maka jaringan ini bisa mengkoneksikan 16,777,214 host dalam satu broadcast domain,
yang mana sangat tidak ideal
Perusahaan bisa mensubnet alamat 10.0.0.0/8 pada batas oktet /16 seperti pada tabel di bawah
Dengan begini maka perusahaan bisa membuat sampai 256 subnet dengan tiap subnet dapat
menampung 65,534 host
Subnetting IPv4 & IPv6
Atau perusahaan bisa mensubnet pada batas oktet /24, seperti pada tabel di bawah
Sehingga dapat membuat 65,536 subnet dengan 254 host per subnet
Subnetting IPv4 & IPv6
Pada contoh sebelumnya subnet dibuat dengan meminjam host bit dari /8, /16, /24 network
prefix
Namun subnet juga bisa meminjam bit dari host bit posisi mana saja
Contoh: alamat jaringan /24 pada umumnya disubnet dengan meminjamkan bit pada oktet
keempat
Untuk setiap bit dipinjam dari host portion, banyak subnetwork
menjadi dua kali lipat dan banyak host berkurang
Subnetting IPv4 & IPv6
Contoh Classless Subnetting
Misal sebuah jaringan dengan alamat privat 192.168.1.0/24
Dengan prefix /24 (255.255.255.0) maka host portion adalah oktet terakhir
pada gambar di bawah ini host portion ditulis dalam biner
Tanpa subnetting, maka hanya ada satu jaringan dengan 254 host
Subnetting IPv4 & IPv6
1 bit msb pada host portion dipinjam menjadi network bit
Maka network portion menjadi 25 bit dan host portion menjadi 7 bit
Maka akan tercipta 2 subnet dengan masing-masing masing 126 host
Subnet0 192.168.1.0/25
Subnet1 192.168.1.128/25
Diturunkan dari merubah nilai bit yang dipinjam menjadi 0 atau 1
Bit dipinjam adalah bit ke 8 = 128
Subnet mask menjadi 255.255.255.128
Subnetting IPv4 & IPv6
Subnetting Berdasarkan Kebutuhan Host
Ada 2 pertimbangan dalam merencanakan subnet:
- jumlah alamat host yang dibutuhkan untuk setiap network
- jumlah subnet yang dibutuhkan
Subnetting IPv4 & IPv6
Neetwork administrator harus merancang skema pengalamatan jaringan untuk bisa
Menampung jumlah maksimum host untuk setiap subnet dan jumlah subnetnya.
Skema pengalamatan harus bisa dinamis terhadap perkembangan jumlah host
ataupun subnet
Subnetting IPv4 & IPv6
Pada contoh ini, sebuah perusahaan telah mengalokasikan sebuah alamat privat
172.16.0.0/22 (10 host bit) ke lokasi cabang
Seperti pada gambar dibawah ini, alamat ini akan menyediakan 1,022 alamat host
Subnetting IPv4 & IPv6
Pada gambar ini, digambarkan topologi untuk lokasi cabang
Terdiri dari 5 segmen LAN dan 4 koneksi internetwork antar router.
Sehingga dibutuhkan 9 subnet. Dengan subnet paling besar membutuhkan 40 host
Subnetting IPv4 & IPv6
Alamat 172.16.0.0/22 mempunyai 10 bit untuk host.
Karena subnet paling besar membutuhkan 40 host, maka minimum 6 host bit dibutuhkan
Untuk memenuhi 40 host
2^6 = 64 – 2 = 62 host (2 alamat untuk network dan broadcast address)
Maka 4 bit host potrion digunakan untuk subnet
2^4 = 16
Pada contoh ini dibutuhkan 9 subnet sehingga sudah terpenuhi, dan bisa dikembangkan.
Subnetting IPv4 & IPv6
4 bit host digunakan untuk alokasi subnet
Ketika 4 bit ini dipinjam maka prefix yang baru adalah /26 (255.255.255192)
Subnetting IPv4 & IPv6
Subnet diterapkan pada LAN dan koneksi antar router
Subnetting IPv4 & IPv6
Variable Length Subnet Masking
(VLSM)
Menggunakan subnetting tradisional, setiap subnet memiliki jumlah host/alamat yang sama,
Jika kebutuhan semua subnet sama jumlah hostnya, maka akan efisian.
Tetapi pada kenyataan nya kebutuhan setiap subnet berbeda beda
Subnetting IPv4 & IPv6
Sebagai contoh, topologi di bawah ini membutuhkan 7 subnet
4 LAN
3 WAN
Subnetting IPv4 & IPv6
Dengan menggunakan subnetting tradisional:
Misal diberikan alamat 192.168.20.0/24
3 bit bisa dipinjam dari host portion untuk memenuhi kebutuhan subnet 7 subnet
Meminjam 3 bit menghasilkan 8 subnet dengan 30 host per subnet
Skema ini memenuhi kebutuhan subnet dan memnuhi kebutuhan untuk subnet terbesar
Subnetting IPv4 & IPv6
Walaupun subnetting tradisional ini bisa diterapkan dan memenuhi kebutuhan,
Cara ini tidak efisien karena ada alamat ip yang tidak digunakan (pemborosan)
Sebagai contoh, koneksi antar router (WAN link) hanya membutuhkan 2 alamat host,
Sehingga dengan skema ini akan ada 28 alamat ip address yang tidak terpakai
Dengan menggunakan VLSM, pemborosan ini bisa dihindari
Subnetting IPv4 & IPv6
Subnetting tradisional menghasilkan subnet dengan jumlah host yang sama
Subnetting IPv4 & IPv6
Vlsm memungkinkan untuk membagi jaringan dengan ukuran yang tidak sama.
Dengan VLSM, subnet mask akan bervariasi, tergantung pada host bit yang dipinjam,
Inilah kenapa disebut ‘variable’
Subnetting IPv4 & IPv6
Perbedaanya dengan subnetting tradisional:
Pada VLSM, mula-mula jaringan di-subnet kemudian subnet tersebut di-subnet lagi.
Proses ini bisa dilakukan berkali-kali untuk membuat subnet dengan ukuran bervariasi
Ketika menggunakan VLSM, harus dimulai dari dari subnet dengan jumlah host paling banyak
Sampai subnet yang paling kecil
Subnetting IPv4 & IPv6
Contoh:
Sebuah jaringan 192.168.20.0/24 telah di-subnet menjadi 8 subnet dengan ukuran yang sama
7 dari 8 subnet sudah dialokasikan.
4 subnet digunakan untuk LAN
3 subnet digunakan untuk koneksi WAN
Anggap alamat yang tidak terpakai ada di ketiga subnet WAN link, karena hanya membutuhkan
2 alamat host saja, masing masing untuk interface router.
Subnetting IPv4 & IPv6
Untuk membuat subnet yang lebih kecil untuk WAN link, salah satu subnet akan dibagi,
Pada contoh ini, subnet terakhir, 192.168.20.224/27 akan dibagi lagi.
Pada subnet 192.168.20.224/27
Terdapat 5 bit pada host portion
Dengan 2 bit pada host portion = 2^2 = 4 -2 host → sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan
Maka 3 bit akan dipinjam menjadi network portion, sehingga dihasilkan 8 subnet kecil yang baru
Dengan skema subnetting VLSM ini,
Subnetting IPv6
Subnetting IPv4 & IPv6
Subnetting IPv6 menggunakan pendekatan yang berbeda dengan IPv4
Subnet IPv4 tidak hanya tentang membatasi broadcast domain tetapi juga tentang mengelola
kelangkaan alamat.
Subnetting IPv6 tidak berkaitan dengan penghematan alamat.
Subnet ID sudah mencukup lebih dari cukup subnet.
Subnetting IPv6 adalah tentang membangun hierarki pengalamatan berdasarkan jumlah
subjaringan yang diperlukan.
Subnetting IPv4 & IPv6
Struktur IPv6 Global Unicast Address
Global Routing Prefix: prefix atau network portion dari alamat yang di berikan oleh provider
Subnet ID: digunakan oleh organisasi untuk mengidentifikasi subnet dalam jaringan
Interface ID: sama dengan host portion pada IPv4
IPv6 global unicast address biasanya terdiri dari /48 global routing prefix, 16 bit subnet ID
dan 64 bit interface ID
Subnetting IPv4 & IPv6
Subnetting mennggunakan Subnet ID
Address block: 2001:0DB8:ACAD::/48
16 bit subnet id bisa digunakan oleh organisasi untuk membuat subnet internal
Subnet ID menyediakan subnet dan banyak host yang lebih dari cukup.
Subnetting IPv4 & IPv6
Contoh, 16 bit subnet ID bisa:
- membuat sampai 65,536 /64 subnet. Jumlah ini tidak termasuk kemungkinan jumlah
dengan meminjam bit dari interface ID.
- mendukung sampai 18 quintillion alamat host IPv6 per subnet
(18,000,000,000,000,000,000)
Subnetting IPv4 & IPv6
Subnetting IPv6 juga lebih mudah diimplementasikan daripada IPv4 karena
tidak perlu konversi biner
Untuk menentukan subnet selanjutnya, hanya perlu menghitung maju dalam hexadesimal
Subnetting IPv4 & IPv6
Dengan lebih dari 65000 subnet yang bisa dipilih, tugas seorang network administator
Adalah mendesain skema logika untuk pengalamatan jaringan
Subnetting IPv4 & IPv6
Contoh topologi dibawah akan membutuhkan subnet untuk setiap LAN dan WAN link
antara R1 dan R2
Tidak seperti pada IPv4, dengan IPv6, subnet WAN link tidak akan di subnet lebih lanjut
Meskipun ini “memboroskan” alamat, ini bukan masalah ketika menggunakan IPv6
Subnetting IPv4 & IPv6
Pada gambar dibawah ini, alokasi 5 subnet IPv6
Dengan subnet ID 0001 sampai 0005 akan digunakan sebagai contoh
Subnetting IPv4 & IPv6
Pada gambar ini, setiap segmen LAN dan WAN link diberikan /64 subnet
Subnetting IPv4 & IPv6
Daftar Pustaka
1. Modul CISCO ITN6 (Introduction to Networks)
2. www.netacad.com

More Related Content

PDF
Jarkomp 1 bab 5
DOCX
IPv4 Addressing
PPT
manajemen ip
PDF
Jaringan Komputer - Jilid III
PPTX
Cara Subnetting jaringan by Erick Telkom Applied Science School (Telkom Unive...
PDF
IP ADDRESS DAN SUBNETTING
PPTX
Sunetting IPv4 dan IPv6
PPTX
Pertemuan5
Jarkomp 1 bab 5
IPv4 Addressing
manajemen ip
Jaringan Komputer - Jilid III
Cara Subnetting jaringan by Erick Telkom Applied Science School (Telkom Unive...
IP ADDRESS DAN SUBNETTING
Sunetting IPv4 dan IPv6
Pertemuan5

What's hot (19)

PPT
Ip address and subnet address
PDF
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkom
PDF
Pembahasan Solusi Perhitungan Subnetting untuk Lab 11.7.5 Packet Tracer - Sub...
PPT
Subnetting
PDF
Studi Kasus Variable Length Subnetmask (VLSM)
DOCX
Dikaputraramadhan 18312138 if18_c
PPTX
Subnetting
PPTX
Internet Protocol Address
PPTX
Subnetting - Perhitungan Subnet
PDF
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.9.3 Packet Tracer - VLSM Desi...
PPTX
Subnetting
PPTX
Subnetting ipv4 & ipv6 (revisi)
PPTX
Modul "Pemberian Ip addressing"
DOCX
IP address
PDF
Pengertian ip addrees
DOC
Ip address
PPT
Subnetting dan Supernetting
DOCX
18312227 kenjago dewobaskoroksp_if18c
PPTX
Subnetting IPv4 dan IPv6
Ip address and subnet address
IP Address, Subnetting, Routing Makalah jarkom
Pembahasan Solusi Perhitungan Subnetting untuk Lab 11.7.5 Packet Tracer - Sub...
Subnetting
Studi Kasus Variable Length Subnetmask (VLSM)
Dikaputraramadhan 18312138 if18_c
Subnetting
Internet Protocol Address
Subnetting - Perhitungan Subnet
Pembahasan Solusi Perhitungan VLSM untuk Lab 11.9.3 Packet Tracer - VLSM Desi...
Subnetting
Subnetting ipv4 & ipv6 (revisi)
Modul "Pemberian Ip addressing"
IP address
Pengertian ip addrees
Ip address
Subnetting dan Supernetting
18312227 kenjago dewobaskoroksp_if18c
Subnetting IPv4 dan IPv6
Ad

Similar to Subnetting IPv4 & IPv6 (20)

PPTX
Subnetting ipv4 dan ipv6
PDF
UK1 - Merancang Pengalamatan Jaringan.pdf
PPTX
Subnetting ipv4 dan ipv6
PPTX
Subneting PPT Jarkom Rks[1].pptx
PPT
Modul 2 - IP Address JARINGAN LOKAL AREA NT
PPTX
Pertemuan5
PDF
2024 UK1 - Merancang Pengalamatan Jaringan.pdf
PPT
Modul 2 - IP Address power point TKj Jaringan
PDF
Pembahasan NETCOM Beginner Level Skill Pretest
PPTX
Peserta didik mampu Memahami Perencanaan Pengalamatan Jaringan
PPTX
Subnetting Jaringan.pptx
PDF
PDF
Modul 4 ip dan netmask
PPTX
1Pembelajaran Pengalamatan Jaringan.pptx
PPTX
Pengalamatan Jaringan.pptx
PPTX
pengalamatanjaringan-230615072434-2f6b5ac1.pptx
PPT
Ip Address
PPTX
4. Pengalamatan Jaringan komputern 1.pptx
DOCX
VLSM DAN KLASIFIKASI IP
DOCX
Rangkuman Addressing
Subnetting ipv4 dan ipv6
UK1 - Merancang Pengalamatan Jaringan.pdf
Subnetting ipv4 dan ipv6
Subneting PPT Jarkom Rks[1].pptx
Modul 2 - IP Address JARINGAN LOKAL AREA NT
Pertemuan5
2024 UK1 - Merancang Pengalamatan Jaringan.pdf
Modul 2 - IP Address power point TKj Jaringan
Pembahasan NETCOM Beginner Level Skill Pretest
Peserta didik mampu Memahami Perencanaan Pengalamatan Jaringan
Subnetting Jaringan.pptx
Modul 4 ip dan netmask
1Pembelajaran Pengalamatan Jaringan.pptx
Pengalamatan Jaringan.pptx
pengalamatanjaringan-230615072434-2f6b5ac1.pptx
Ip Address
4. Pengalamatan Jaringan komputern 1.pptx
VLSM DAN KLASIFIKASI IP
Rangkuman Addressing
Ad

Recently uploaded (9)

PPTX
Materi_Array_Karakter_String untuk kelas XI sma.pptx
PPTX
Pengantar Kriptografi - Keamanan dan Data Privasi
PDF
Struktur Data - 3 Array: Konsep & Implementasi
PDF
Struktur Data - 1 Kontrak Perkuliahan
PDF
Rekomendasi Riset Lanjutan : perspektif_futurologis.pdf
PDF
Struktur Data - 2 Pengantar Struktur Data
PPTX
Fiber_expert_development_program_rev.1.pptx
PDF
Struktur Data - 4 Pointer & Linked List
PPTX
BAHASA MELAYU STANDARD kwjekqjeljwqelkqw
Materi_Array_Karakter_String untuk kelas XI sma.pptx
Pengantar Kriptografi - Keamanan dan Data Privasi
Struktur Data - 3 Array: Konsep & Implementasi
Struktur Data - 1 Kontrak Perkuliahan
Rekomendasi Riset Lanjutan : perspektif_futurologis.pdf
Struktur Data - 2 Pengantar Struktur Data
Fiber_expert_development_program_rev.1.pptx
Struktur Data - 4 Pointer & Linked List
BAHASA MELAYU STANDARD kwjekqjeljwqelkqw

Subnetting IPv4 & IPv6

  • 1. Subnetting IPv4 & IPv6 Kelompok 8 Imam Nurrahmat 10216650 Adi Firdaus 10216651 Aditya Abdurrahman 10216701 Arfan Amin Harahap 10216070 Yogi Aditya 10216068
  • 2. Subnetting IPv4 & IPv6 Subnetting IPv4 Subnet dibuat dengan menggunakan host bit menjadi network bit Dengan meminjam/mengubah bit dari network portion untuk membuat network bit tambahan Semakin banyak bit host yang dipinjam, semakin banyak subnet yang dapat dibuat.
  • 3. Subnetting IPv4 & IPv6 Prefix Subnet Mask Subnet Mask dalam Biner (n = network, h = host) Banyak host /8 255.0.0.0 nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh 11111111.00000000.00000000.00000000 16,777,214 /16 255.255.0.0 nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh 11111111.11111111.00000000.00000000 65,534 /24 255.255.255.0 nnnnnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh 11111111.11111111.11111111.00000000 254 Jaringan paling mudah di-subnet pada oktet /8, /16, 24 Tabel dibawah ini menunjukkan prefix, subnet mask ekivalen, network dan host bit dan banyak host pada tiap subnet Perhatikan bahwa dengan menggunakan prefix yang lebih panjang maka banyak hostnya menjadi sedikit Banyak host = jumlah host id – 2 (untuk network address & broadcast address)
  • 4. Subnetting IPv4 & IPv6 Untuk memahami subnetting pada batas oktet dapat memudahkan, perhatikan contoh berikut: Anggap sebuah perusahaan memiliki private address 10.0.0.0/8 sebagai alamat jaringan internal Maka jaringan ini bisa mengkoneksikan 16,777,214 host dalam satu broadcast domain, yang mana sangat tidak ideal Perusahaan bisa mensubnet alamat 10.0.0.0/8 pada batas oktet /16 seperti pada tabel di bawah Dengan begini maka perusahaan bisa membuat sampai 256 subnet dengan tiap subnet dapat menampung 65,534 host
  • 5. Subnetting IPv4 & IPv6 Atau perusahaan bisa mensubnet pada batas oktet /24, seperti pada tabel di bawah Sehingga dapat membuat 65,536 subnet dengan 254 host per subnet
  • 6. Subnetting IPv4 & IPv6 Pada contoh sebelumnya subnet dibuat dengan meminjam host bit dari /8, /16, /24 network prefix Namun subnet juga bisa meminjam bit dari host bit posisi mana saja Contoh: alamat jaringan /24 pada umumnya disubnet dengan meminjamkan bit pada oktet keempat Untuk setiap bit dipinjam dari host portion, banyak subnetwork menjadi dua kali lipat dan banyak host berkurang
  • 7. Subnetting IPv4 & IPv6 Contoh Classless Subnetting Misal sebuah jaringan dengan alamat privat 192.168.1.0/24 Dengan prefix /24 (255.255.255.0) maka host portion adalah oktet terakhir pada gambar di bawah ini host portion ditulis dalam biner Tanpa subnetting, maka hanya ada satu jaringan dengan 254 host
  • 8. Subnetting IPv4 & IPv6 1 bit msb pada host portion dipinjam menjadi network bit Maka network portion menjadi 25 bit dan host portion menjadi 7 bit Maka akan tercipta 2 subnet dengan masing-masing masing 126 host Subnet0 192.168.1.0/25 Subnet1 192.168.1.128/25 Diturunkan dari merubah nilai bit yang dipinjam menjadi 0 atau 1 Bit dipinjam adalah bit ke 8 = 128 Subnet mask menjadi 255.255.255.128
  • 9. Subnetting IPv4 & IPv6 Subnetting Berdasarkan Kebutuhan Host Ada 2 pertimbangan dalam merencanakan subnet: - jumlah alamat host yang dibutuhkan untuk setiap network - jumlah subnet yang dibutuhkan
  • 10. Subnetting IPv4 & IPv6 Neetwork administrator harus merancang skema pengalamatan jaringan untuk bisa Menampung jumlah maksimum host untuk setiap subnet dan jumlah subnetnya. Skema pengalamatan harus bisa dinamis terhadap perkembangan jumlah host ataupun subnet
  • 11. Subnetting IPv4 & IPv6 Pada contoh ini, sebuah perusahaan telah mengalokasikan sebuah alamat privat 172.16.0.0/22 (10 host bit) ke lokasi cabang Seperti pada gambar dibawah ini, alamat ini akan menyediakan 1,022 alamat host
  • 12. Subnetting IPv4 & IPv6 Pada gambar ini, digambarkan topologi untuk lokasi cabang Terdiri dari 5 segmen LAN dan 4 koneksi internetwork antar router. Sehingga dibutuhkan 9 subnet. Dengan subnet paling besar membutuhkan 40 host
  • 13. Subnetting IPv4 & IPv6 Alamat 172.16.0.0/22 mempunyai 10 bit untuk host. Karena subnet paling besar membutuhkan 40 host, maka minimum 6 host bit dibutuhkan Untuk memenuhi 40 host 2^6 = 64 – 2 = 62 host (2 alamat untuk network dan broadcast address) Maka 4 bit host potrion digunakan untuk subnet 2^4 = 16 Pada contoh ini dibutuhkan 9 subnet sehingga sudah terpenuhi, dan bisa dikembangkan.
  • 14. Subnetting IPv4 & IPv6 4 bit host digunakan untuk alokasi subnet Ketika 4 bit ini dipinjam maka prefix yang baru adalah /26 (255.255.255192)
  • 15. Subnetting IPv4 & IPv6 Subnet diterapkan pada LAN dan koneksi antar router
  • 16. Subnetting IPv4 & IPv6 Variable Length Subnet Masking (VLSM) Menggunakan subnetting tradisional, setiap subnet memiliki jumlah host/alamat yang sama, Jika kebutuhan semua subnet sama jumlah hostnya, maka akan efisian. Tetapi pada kenyataan nya kebutuhan setiap subnet berbeda beda
  • 17. Subnetting IPv4 & IPv6 Sebagai contoh, topologi di bawah ini membutuhkan 7 subnet 4 LAN 3 WAN
  • 18. Subnetting IPv4 & IPv6 Dengan menggunakan subnetting tradisional: Misal diberikan alamat 192.168.20.0/24 3 bit bisa dipinjam dari host portion untuk memenuhi kebutuhan subnet 7 subnet Meminjam 3 bit menghasilkan 8 subnet dengan 30 host per subnet Skema ini memenuhi kebutuhan subnet dan memnuhi kebutuhan untuk subnet terbesar
  • 19. Subnetting IPv4 & IPv6 Walaupun subnetting tradisional ini bisa diterapkan dan memenuhi kebutuhan, Cara ini tidak efisien karena ada alamat ip yang tidak digunakan (pemborosan) Sebagai contoh, koneksi antar router (WAN link) hanya membutuhkan 2 alamat host, Sehingga dengan skema ini akan ada 28 alamat ip address yang tidak terpakai Dengan menggunakan VLSM, pemborosan ini bisa dihindari
  • 20. Subnetting IPv4 & IPv6 Subnetting tradisional menghasilkan subnet dengan jumlah host yang sama
  • 21. Subnetting IPv4 & IPv6 Vlsm memungkinkan untuk membagi jaringan dengan ukuran yang tidak sama. Dengan VLSM, subnet mask akan bervariasi, tergantung pada host bit yang dipinjam, Inilah kenapa disebut ‘variable’
  • 22. Subnetting IPv4 & IPv6 Perbedaanya dengan subnetting tradisional: Pada VLSM, mula-mula jaringan di-subnet kemudian subnet tersebut di-subnet lagi. Proses ini bisa dilakukan berkali-kali untuk membuat subnet dengan ukuran bervariasi Ketika menggunakan VLSM, harus dimulai dari dari subnet dengan jumlah host paling banyak Sampai subnet yang paling kecil
  • 23. Subnetting IPv4 & IPv6 Contoh: Sebuah jaringan 192.168.20.0/24 telah di-subnet menjadi 8 subnet dengan ukuran yang sama 7 dari 8 subnet sudah dialokasikan. 4 subnet digunakan untuk LAN 3 subnet digunakan untuk koneksi WAN Anggap alamat yang tidak terpakai ada di ketiga subnet WAN link, karena hanya membutuhkan 2 alamat host saja, masing masing untuk interface router.
  • 24. Subnetting IPv4 & IPv6 Untuk membuat subnet yang lebih kecil untuk WAN link, salah satu subnet akan dibagi, Pada contoh ini, subnet terakhir, 192.168.20.224/27 akan dibagi lagi. Pada subnet 192.168.20.224/27 Terdapat 5 bit pada host portion Dengan 2 bit pada host portion = 2^2 = 4 -2 host → sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan Maka 3 bit akan dipinjam menjadi network portion, sehingga dihasilkan 8 subnet kecil yang baru Dengan skema subnetting VLSM ini,
  • 26. Subnetting IPv4 & IPv6 Subnetting IPv6 menggunakan pendekatan yang berbeda dengan IPv4 Subnet IPv4 tidak hanya tentang membatasi broadcast domain tetapi juga tentang mengelola kelangkaan alamat. Subnetting IPv6 tidak berkaitan dengan penghematan alamat. Subnet ID sudah mencukup lebih dari cukup subnet. Subnetting IPv6 adalah tentang membangun hierarki pengalamatan berdasarkan jumlah subjaringan yang diperlukan.
  • 27. Subnetting IPv4 & IPv6 Struktur IPv6 Global Unicast Address Global Routing Prefix: prefix atau network portion dari alamat yang di berikan oleh provider Subnet ID: digunakan oleh organisasi untuk mengidentifikasi subnet dalam jaringan Interface ID: sama dengan host portion pada IPv4 IPv6 global unicast address biasanya terdiri dari /48 global routing prefix, 16 bit subnet ID dan 64 bit interface ID
  • 28. Subnetting IPv4 & IPv6 Subnetting mennggunakan Subnet ID Address block: 2001:0DB8:ACAD::/48 16 bit subnet id bisa digunakan oleh organisasi untuk membuat subnet internal Subnet ID menyediakan subnet dan banyak host yang lebih dari cukup.
  • 29. Subnetting IPv4 & IPv6 Contoh, 16 bit subnet ID bisa: - membuat sampai 65,536 /64 subnet. Jumlah ini tidak termasuk kemungkinan jumlah dengan meminjam bit dari interface ID. - mendukung sampai 18 quintillion alamat host IPv6 per subnet (18,000,000,000,000,000,000)
  • 30. Subnetting IPv4 & IPv6 Subnetting IPv6 juga lebih mudah diimplementasikan daripada IPv4 karena tidak perlu konversi biner Untuk menentukan subnet selanjutnya, hanya perlu menghitung maju dalam hexadesimal
  • 31. Subnetting IPv4 & IPv6 Dengan lebih dari 65000 subnet yang bisa dipilih, tugas seorang network administator Adalah mendesain skema logika untuk pengalamatan jaringan
  • 32. Subnetting IPv4 & IPv6 Contoh topologi dibawah akan membutuhkan subnet untuk setiap LAN dan WAN link antara R1 dan R2 Tidak seperti pada IPv4, dengan IPv6, subnet WAN link tidak akan di subnet lebih lanjut Meskipun ini “memboroskan” alamat, ini bukan masalah ketika menggunakan IPv6
  • 33. Subnetting IPv4 & IPv6 Pada gambar dibawah ini, alokasi 5 subnet IPv6 Dengan subnet ID 0001 sampai 0005 akan digunakan sebagai contoh
  • 34. Subnetting IPv4 & IPv6 Pada gambar ini, setiap segmen LAN dan WAN link diberikan /64 subnet
  • 35. Subnetting IPv4 & IPv6 Daftar Pustaka 1. Modul CISCO ITN6 (Introduction to Networks) 2. www.netacad.com