4/2/2015
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan
dalam epidemiologi
1
UKURAN-UKURAN FREKUENSI
EPIDEMIOLOGI
4/2/2015
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan
dalam epidemiologi
2
Definisi Epidemiologi
• Last (1988)
– Epidemiologi adalah studi distribusi dan
determinan kesehatan yang terkait keadaan atau
peristiwa dalam populasi tertentu, dan aplikasi
studi ini untuk mengendalikan masalah kesehatan
4/2/2015
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan
dalam epidemiologi
3
Distribusi
• Epidemiologi peduli dengan frekuensi dan
pola peristiwa kesehatan dalam suatu
populasi
4/2/2015
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan
dalam epidemiologi
4
Ukuran-ukuran penyakit
• Kuantifikasi kejadian penyakit
• Hitung individu yang terinfeksi, yang sakit dan
yang meninggal
• Menggunakan kata-kata
– Biasanya, kadang-kadang, jarang.
– Kesepakatan kecil tentang arti umumnya yang
digunakan kata-kata untuk frekuensi
• “biasanya”  0,5 – 0,8
• “Kadang-kadang”  0,2 – 0,6
• “jarang”  0,01 – 0,2
krisbantas/ukuran frekwensi/epid 5
UKURAN FREKWENSI KEJADIAN PENYAKIT
• Secara garis besar kejadian penyakit dapat berupa :
• Morbiditas /kesakitan
• Mortalitas / kematian
• Ada 3 macam parameter matematis yang digunakan
untuk menggambarkan hubungan antara
• jumlah kejadian penyakit dengan
• besarnya populasi dari mana kejadian penyakit
terjadi
• Parameter tersebut adalah
• Ratio
• Proporsi
• Rate
Measures of health status convey information
about the occurrence of disease. They
include:
• Counts
• Ratios
• Proportion
• Rates
Quantitative Measures of Health Status
4/2/2015
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan
dalam epidemiologi
7
Tipe kuantitas matematis
• Rasio
– nilai yang didapat dengan pembagian suatu
kuantitas dengan kuantitas yang lain.
– kuantitas numerator (pembilang) boleh
berbeda dari kuantitas denominator
(penyebut) atau denominator mungkin tidak
memuat numerator
– Contoh: b
a
02/04/2015
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan
dalam epidemiologi
8
= 5 / 2 = 2.5 / 1
• The quotient of 2 numbers
• Numerator NOT necessarily INCLUDED in the
denominator
• Allows to compare quantities of different nature
Ratio
02/04/2015
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan
dalam epidemiologi
9
Ratio, Examples
• # beds per doctor
– 850 beds/10 doctors
– R = 85 beds for 1 doctor
• # participants per facilitator
• # inhabitants per latrine
• Sex ratio: Male / Female
Female / Male
• Odds ratio
• Rate ratio
• Prevalence ratio
02/04/2015
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan
dalam epidemiologi
10
4/2/2015
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan
dalam epidemiologi
11
Tipe kuantitas matematis
• Proporsi
– suatu fraksi atau tipe rasio yang unsur numerator
adalah bagian dari denominator
• Bila dikalikan dengan 100, biasanya disebut suatu
persentase.
• Contoh: 28/56 = 0,5; 0,5 x 100% = 50%
– Ada 28 kasus dari 56 orang. Berarti proporsi kasus adalah 50%.
02/04/2015
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan
dalam epidemiologi
12
2
--- = 0.5 = 50%
4
Proportion
• The quotient of 2 numbers
• Numerator NECESSARELY INCLUDED
in the denominator
• Quantities have to be of same nature
• Proportion always ranges between 0 and 1
• Percentage = proportion x 100
Proportions - Example
A B Total (A + B)
# persons with
hypertension
# persons
without
hypertension
Total study
population
1,400 9,650 11,050
P = A / (A + B) = (1,400 / 11,050) = 0.127
4/2/2015
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan
dalam epidemiologi
14
Tipe kuantitas matematis
• Rate
– Tipe spesifik dari rasio yang digunakan
mengkuantifikasi proses dinamik seperti
pertumbuhan dan kecepatan
4/2/2015
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan
dalam epidemiologi
15
Tipe kuantitas matematis
• Rate
– pernyataan numeris dari frekuensi suatu peristiwa
– dihitung dengan cara pembagian antara
 jumlah individu yang mengalami peristiwa (numerator)
dengan
 jumlah total (keseluruhan) yang mungkin dapat
(kapabel) mengalami peristiwa (denominator atau
populasi berisiko) dan
 perkalian dengan suatu konstanta (tetapan)
4/2/2015
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan
dalam epidemiologi
16
Tipe kuantitas matematis
• Rate
– Format umum dari rate adalah
Fx
atorDeno
Numerator
Rate
min
Numerator adalah jumlah orang atau individu yang mengalami peristiwa.
Denominator adalah jumlah populasi berisiko (jumlah total orang atau
keseluruhan individu yang mungkin mengalami peristiwa).
F adalah faktor pengali, biasanya kelipatan 10, mengkonversi rate dari suatu
fraksi ke suatu jumlah keseluruhan.
• A ratio in which TIME forms part of the
denominator
• Epidemiologic rates contain the following
elements:
• disease frequency (in the numerator)
• unit size of population
• time period during which an event occurs
Rates
4/2/2015
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan
dalam epidemiologi
18
Tipe kuantitas matematis
• Rate
– Dapat berarti
• suatu pernyataan numeris dari frekuensi kejadian yang
terjadi dalam suatu kelompok orang tertentu
(didefinisikan) di dalam satu periode waktu tertentu
– Sinonim
• Tingkat
• Laju
– Contoh: Pada tahun 2004, ada 100 kasus demam
berdarah di suatu kota yang berpenduduk
1.250.000 orang. Berapa rate kasus demam
berdarah di kota itu ?
4/2/2015
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan
dalam epidemiologi
19
Tipe kuantitas matematis
orang100.000perkasus8Rate berdarahdemam
orang
kasus
orang
kasus
Populasi
kasus
Rate
12500
1
000.250.1
100
4/2/2015
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan
dalam epidemiologi
20
Tipe kuantitas matematis
• Rate
– Bentuk khusus dari suatu proporsi yang
memuat waktu (atau faktor lain) dalam
denominator
– Contoh
• Incidence rate = 3 kasus per 100 orang per
tahun
• kematian per 1000 penumpang - kilometer
Calculate crude annual death rate in the US:
Annual death count
Crude death rate = ----------------------- x 1,000
Reference population
(during midpoint of year)
Death count in U.S. during 1990:2,148,463
U.S. population on June 30, 1990: 248,709,873
2,148,463
Crude death rate = -------------- x 1,000 = 8.64 per 1,000
248,709,873
Rates – Example
4/2/2015
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan
dalam epidemiologi
22
Tipe ukuran yang digunakan dalam
epidemiologi
• Ukuran frekuensi penyakit
– Merefleksikan besar kejadian penyakit (morbiditas)
atau kematian karena penyakit (mortalitas) dalam
suatu populasi
– Biasanya diukur sebagai suatu rate atau proporsi
4/2/2015
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan
dalam epidemiologi
23
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Insidens (incidence)
• Prevalens (prevalens)
• Mortalitas (mortality)
4/2/2015
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan
dalam epidemiologi
24
Ukuran-ukuran frekeunsi penyakit
• Insidens
– merefleksikan jumlah kasus baru (insiden) yang
berkembang dalam suatu periode waktu di antara
populasi yang berisiko
• Yang dimaksud kasus baru adalah perubahan status dari
sehat menjadi sakit
• Periode Waktu adalah jumlah waktu yang diamati
selama sehat hingga menjadi sakit
4/2/2015
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan
dalam epidemiologi
25
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Insidens
– Insidens kumulatif (Cumulative Incidence)
• Nama lain: Risk, proporsi insidens
– Densitas insidens (Incidence Density)
• Nama lain: insidens orang – waktu (Person – Time
Incidence), Tingkat insidens (Incidence rate)
4/2/2015
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan
dalam epidemiologi
26
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Insidens kumulatif = Risk = Proporsi Insidens
– Berarti rata-rata risiko seorang individu terkena
penyakit
– Orang-orang yang berada dalam denominator
haruslah terbebas dari penyakit pada permulaan
periode (observasi atau tindak lanjut)
4/2/2015
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan
dalam epidemiologi
27
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Insidens kumulatif = Risk = Proporsi Insidens
– Metode ini hanya layak bila ada sedikit atau tidak
ada kasus yang lolos dari pengamatan karena
kematian, tidak lama berisiko, hilang dari
pengamatan
– Memerlukan bahwa semua non-kasus diamati
selama seluruh periode pengamatan
4/2/2015
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan
dalam epidemiologi
28
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Insidens kumulatif = Risk = Proporsi Insidens
– Probabilitas individu berisiko berkembang menjadi
penyakit dalam periode waktu tertentu
– menyatakan individu tidak meninggal karena
sebab lain selama periode itu
4/2/2015
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan
dalam epidemiologi
29
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Insidens kumulatif = Risk = Proporsi Insidens
– Tidak berdimensi, dinilai dari nol sampai satu
– Merujuk pada individu
– Mempunyai periode rujukan waktu yang
ditentukan dengan baik
02/04/2015
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan
dalam epidemiologi
30
Cumulative Incidence (CI)=
Incidence Proportion
Number of NEW cases of disease during a period
Population exposed during this period
Incidence Proportion
Example of bilharziasis in Guadeloupe in 1979:
Population 350,000
New cases 1,250
Cumulative incidence 3.6/1000 per year
02/04/2015
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan
dalam epidemiologi
31
Cumulative Incidence
Incidence proportion
CI assumes that entire population at risk
followed up for specified time period
x
x
x
x
x
x
x
x disease onset
Month 1 Month12
CI = 7/12 per year
= 0.58 per year
4/2/2015
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan
dalam epidemiologi
32
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Attack rate
– jenis khusus insidens kumulatif yang berguna selama epidemik
– Contoh
Makanan Makan ARM
Tidak Makan ARTM
Sakit Tidak
sakit
Sakit Tidak
Sakit
Salad 30 70 30/100 5 35 5/40
Krecek 16 84 16/100 4 21 4/25
ARM = Attack Rate Makan
ARMTM = Attack Rate tidak makan
4/2/2015
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan
dalam epidemiologi
33
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Prevalens
– Merefleksikan jumlah kasus yang ada (kasus lama
maupun kasus baru) dalam populasi dalam suatu
waktu atau periode waktu tertentu
– probabilitas bahwa seorang individu menjadi
kasus (atau menjadi sakit) dalam waktu atau
periode waktu tertentu
Figure 3-5 Identifying newly detected cases of a disease. Step 1: Screening for prevalent cases at baseline.
Downloaded from: StudentConsult (on 2 October 2009 12:33 AM)
© 2005 Elsevier
Figure 3-6 Identifying newly detected cases of a disease. Step 2: Follow-up and rescreening at 1 year to identify cases that developed during the year.
Downloaded from: StudentConsult (on 2 October 2009 12:33 AM)
© 2005 Elsevier
4/2/2015
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan
dalam epidemiologi
36
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Prevalens
– Prevalens titik (Point of Prevalence)
• Nama lain: prevalens, proporsi prevalens
– Prevalens periode (Periode of Prevalence)
• Prevalens tahunan (Annual of Prevalence)
• Prevalens selama hidup (Lifetime of Prevalence)
4/2/2015
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan
dalam epidemiologi
37
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Prevalens = prevalens titik = proporsi prevalens
– probabilitas bahwa seorang individu menjadi
kasus (atau menjadi sakit) pada suatu titik waktu
– Tidak mempunyai dimensi
– Variasi nilai antara nol dan satu
4/2/2015
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan
dalam epidemiologi
38
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Rumus Prevalens = prevalens titik
(Point Prevalence) = proporsi prevalens
TwaktupadaorangjumlahTotal
TwaktudalamtitiksatupadaadayangkasusJumlah
titikPrevalens
4/2/2015
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan
dalam epidemiologi
39
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Prevalens periode
– probabilitas seorang individu berada dalam keadaan
sakit kapan saja selama suatu periode waktu.
periodeselamaorangJumlah
waktuperiodesuatuselamaadayangkasusJumlah
PeriodePrevalens
4/2/2015
Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan
dalam epidemiologi
40
Dinamik prevalens
Kasus Lama
Kasus Baru
Prevalens
(Permukaan air)
Insidens (aliran masuk)
Bekas-bekas kasus
Sembuh
atau meninggal
Deaths,
Cured,
Lost...
Duration
Prevalence
Incidence
Merci à Jean-Luc Grenier - CEPIQ98
Relationship between
Incidence, Prevalence and Disease
Duration
Figure 3-11 Relationship between incidence and prevalence: I.
Downloaded from: StudentConsult (on 2 October 2009 12:33 AM)
© 2005 Elsevier
Figure 3-12 Relationship between incidence and prevalence: II.
Downloaded from: StudentConsult (on 2 October 2009 12:34 AM)
© 2005 Elsevier
krisbantas/ukuran frekwensi/epid 44
HUBUNGAN ANTARA PREVALENS DAN INSIDENS
P = I X Rata-rata lamanya sakit (durasi)
P = prevalens I = insidens D = durasi
P = I x D
• Prevalens yang tinggi dapat oleh karena :
• insidens yang tinggi
• durasi sakit yang panjang
• Contoh :
• penggunaan insulin menyebabkan penderita DM
bertahan hidup lama  durasi sakit menjadi
panjang  prevalens meningkat
krisbantas/ukuran frekwensi/epid 45
Prevalens yang rendah dapat oleh karena :
• insidens yang rendah
• durasi sakit yang pendek
•pengobatan yang baik
• meningkatnya virulensi penyakit sehingga
pasien cepat meninggal
• atau keduanya
• Contoh :
• pada kasus-kasus yang mudah sembuh,
• atau pada kasus-kasus yang cepat meninggal
krisbantas/ukuran frekwensi/epid 46
MANFAAT DARI PENGUKURAN TERHADAP
FREKWENSI PENYAKIT
Insidens
• Merupakan alat ukur untuk penelitian etiologi
suatu penyakit baik akut maupun kronis
• Merupakan indikator yang baik untuk mengestimasi
suatu “resiko” oleh karena insidens mengukur
• secara langsung peluang bahwa seseorang yang
sehat akan menjadi sakit
• Insidens rate yang tinggi dari suatu penyakit
menunjukkan resiko yang tinggi untuk mendapatkan
penyakit tersebut
• Insidens memberikan informasi mengenai efektifitas
dari suatu pencegahan atau intervensi terhadap
suatu penyakit
krisbantas/ukuran frekwensi/epid 47
Prevalens
• Suatu prevalens rate yang tinggi dari suatu
penyakit belum tentu menunjukkan adanya resiko
yang tinggi untuk mendapatkan penyakit tersebut,
oleh karena dapat saja oleh karena :
• survival rate yang meningkat
• medical care yang meningkat
• Suatu prevalens rate yang rendah dari suatu penyakit
 dapat merefleksikan kondisi-kondisi :
• proses fatal yang cepat
• proses penyembuhan yang cepat
krisbantas/ukuran frekwensi/epid 48
·
• Data dari pengukuran prevalens tidak dapat
dipakai untuk meneliti etiologi penyakit dan
mengukur resiko
• Data dari pengukuran prevalens dapat digunakan
untuk :
• mengestimasi kebutuhan atas personel dan fasilitas
kesehatan,
•juga untuk mengestimasi beban dari suatu penyakit
terhadap sistem pelayanan kesehatan.
Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Perbandingan Insidens dan Prevalens
Insidens Prevalens
 Hanya menghitung kasus baru
 Tingkat tidak bergantung durasi
rata-rata penyakit
 Dapat diukur sebagai rate atau
proporsi
 Merefleksikan kemungkinan
menjadi penyakit sepanjang waktu
 Lebih disukai bila melakukan
studi etiologi penyakit
 Menghitung kasus yang ada
(kasus baru dan lama)
 Bergantung pada rata-rata lama
(durasi) sakit
 Selalu diukur sebagai proporsi
 Merefleksikan kemungkinan
terjadi penyakit pada satu waktu
tertentu
 Lebih disukai bila studi utilisasi
pelayanan kesehatan

More Related Content

PPTX
ukuran epidemiologi
PPTX
Ukuran epidemiologi
PPTX
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
PPTX
Interpretasi data epidemiologi
PPT
Epidemiologi Analitik
PPTX
Epidemiologi Penyakit Menular
PPT
Ukuran Frekuensi Penyakit
PPTX
ukuran epidemiologi
Ukuran epidemiologi
Bab i epidemiologi dasar (part ii konsep sehat sakit dan triad)
Interpretasi data epidemiologi
Epidemiologi Analitik
Epidemiologi Penyakit Menular
Ukuran Frekuensi Penyakit

What's hot (20)

PPTX
Screening epidemiologi 1
PPT
Konsep penyebab penyakit bag.7
PPTX
Langkah langkah investigasi klb wabah
PPT
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi
PPT
Materi case control
PPTX
Bab viii surveilans epid
PPTX
Riwayat alamat penyakit1
PPTX
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologi
PPTX
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologi
DOCX
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
PPT
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
PPTX
Konsep dasar epidemiologi
PPTX
BAB 6 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR Tuberkulosis (tb)
DOC
Promosi kesehatan
DOCX
Ukuran asosiasi epidemiologi
PPTX
Bab iii konsep standardisasi (part 1)
PPTX
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
PPTX
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
PPTX
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
PDF
Pertemuan 1 - epidemiologi penyakit menular
Screening epidemiologi 1
Konsep penyebab penyakit bag.7
Langkah langkah investigasi klb wabah
08. ukuran ukuran dasar dalam epidemiologi
Materi case control
Bab viii surveilans epid
Riwayat alamat penyakit1
Bab 3 aplikasi stata pada perhitungan epidemiologi
Bab v skrining penapisan dalam epidemiologi
Surveilans Epidemiologi Penyakit Diare Di Wilayah Puskesmas Pasayangan Martapura
Kebijakan kesehatan di indonesia(1)
Konsep dasar epidemiologi
BAB 6 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR Tuberkulosis (tb)
Promosi kesehatan
Ukuran asosiasi epidemiologi
Bab iii konsep standardisasi (part 1)
Ukuran frekuensi penyakit epidemiologi
BAB 2 konsep riwayat alamiah penyakit dan tingkat pencegahan
BAB 1 EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR
Pertemuan 1 - epidemiologi penyakit menular
Ad

Similar to Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi (20)

PPTX
Ukuran-ukuran Frekuensi Penyakit dan Mortalitas (2025).pptx
PDF
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
PPTX
TM 3 UKURAN FREKWENSi sebuah penyakit I.pptx
PPTX
ukuran yang digunakan pada kasus kasus epidemiologi
PDF
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdf
PDF
materi dasar epidemiologi UKURAN DASAR EPIDEMIOLOGI.pdf
PPT
ukuran frekuensi dalam epidemiologi
PPTX
UKURAN DASAR EPIDEMIOLOGI dalam kesehatan masyarakat.pptx
PPTX
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
PPTX
M. Redho Agustri 23_057 Ukuran-ukuran epidemiologi.pptx
PPTX
Kesehatan masyarakat Ukuran Epidemiologi.pptx
PDF
M. Redho Agustri 23_057 Ukuran-ukuran epidemiologi.pdf
PDF
M. Redho Agustri 23_057 Ukuran-ukuran epidemiologi.pdf
PDF
M. Redho Agustri 23_057 Ukuran-ukuran epidemiologi.pdf
PPTX
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
PPTX
Ukuran frekuensi penyakit IKM off B 2014 Universitas Negeri Malang
PPT
Ukuran kesehatan dan penyakit dalam epidemiologi.ppt
PPTX
Modul 2 kb 3
PPTX
TM 3 UKURAN KESEHATAN dan ALTERNATIF.pptx
PPTX
Prinsip prinsip epidemiologi, frekuensi masalah kesehatan, ukuran-ukuran epid...
Ukuran-ukuran Frekuensi Penyakit dan Mortalitas (2025).pptx
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
TM 3 UKURAN FREKWENSi sebuah penyakit I.pptx
ukuran yang digunakan pada kasus kasus epidemiologi
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdf
materi dasar epidemiologi UKURAN DASAR EPIDEMIOLOGI.pdf
ukuran frekuensi dalam epidemiologi
UKURAN DASAR EPIDEMIOLOGI dalam kesehatan masyarakat.pptx
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
M. Redho Agustri 23_057 Ukuran-ukuran epidemiologi.pptx
Kesehatan masyarakat Ukuran Epidemiologi.pptx
M. Redho Agustri 23_057 Ukuran-ukuran epidemiologi.pdf
M. Redho Agustri 23_057 Ukuran-ukuran epidemiologi.pdf
M. Redho Agustri 23_057 Ukuran-ukuran epidemiologi.pdf
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx
Ukuran frekuensi penyakit IKM off B 2014 Universitas Negeri Malang
Ukuran kesehatan dan penyakit dalam epidemiologi.ppt
Modul 2 kb 3
TM 3 UKURAN KESEHATAN dan ALTERNATIF.pptx
Prinsip prinsip epidemiologi, frekuensi masalah kesehatan, ukuran-ukuran epid...
Ad

Recently uploaded (20)

DOCX
Modul Ajar Deep Learning PKWU Pengelolaan Kelas 11 SMA Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Fisika Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PPTX
Rekayasa-Prompt-untuk-Kreasi-Konten bahan peer teaching.pptx
PDF
Materi Pendidikan Agama Islam - Kelas 12 SMA - Sabar dalam Menghadapi Musibah...
DOCX
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Fiqih Kelas 10 Terbaru 2025
PPTX
PPT MODUL 3 PENYELARASAN VISI MISI DENGAN OEMBELAJARAN MENDALAM
PPTX
Materi Induksi untuk karyawan baru/new hire
PDF
Materi Pendidikan Agama Islam - Kelas 12 SMA - Cabang Iman: Keterkaitan antar...
PPT
Tugas Modul 1.Konsep Pola Pikir Bertumbuh.ppt
DOCX
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information System
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PKWU Kerajinan Kelas 11 SMA Terbaru 2025
PDF
Buku Teks KSSM Sains Sukan Tingkatan Empat
PPTX
Power Point Materi Tanda Baca Kelas III SD
PDF
Stop Bullying NO Bully in school SMA .pdf
PDF
Materi Pendidikan Agama Islam - Kelas 11 SMA - Berpikir Kritis dan Mengembang...
PDF
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 5 Kurikulum Merdeka
PDF
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 1 Kurikulum Merdeka
PDF
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 5 Kurikulum Merdeka [modulguruku.com]
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Informatika Kelas 10 SMA Terbaru 2025
PPTX
bahan FGD_Kebijakan Pembelajaran Penilaian.pptx
Modul Ajar Deep Learning PKWU Pengelolaan Kelas 11 SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning Fisika Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Rekayasa-Prompt-untuk-Kreasi-Konten bahan peer teaching.pptx
Materi Pendidikan Agama Islam - Kelas 12 SMA - Sabar dalam Menghadapi Musibah...
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Fiqih Kelas 10 Terbaru 2025
PPT MODUL 3 PENYELARASAN VISI MISI DENGAN OEMBELAJARAN MENDALAM
Materi Induksi untuk karyawan baru/new hire
Materi Pendidikan Agama Islam - Kelas 12 SMA - Cabang Iman: Keterkaitan antar...
Tugas Modul 1.Konsep Pola Pikir Bertumbuh.ppt
Daftar Judul Paper Artificial Intelligence in Information System
Modul Ajar Deep Learning PKWU Kerajinan Kelas 11 SMA Terbaru 2025
Buku Teks KSSM Sains Sukan Tingkatan Empat
Power Point Materi Tanda Baca Kelas III SD
Stop Bullying NO Bully in school SMA .pdf
Materi Pendidikan Agama Islam - Kelas 11 SMA - Berpikir Kritis dan Mengembang...
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 5 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Indonesia Kelas 1 Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Deep Learning IPAS Kelas 5 Kurikulum Merdeka [modulguruku.com]
Modul Ajar Deep Learning Informatika Kelas 10 SMA Terbaru 2025
bahan FGD_Kebijakan Pembelajaran Penilaian.pptx

Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi

  • 1. 4/2/2015 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 1 UKURAN-UKURAN FREKUENSI EPIDEMIOLOGI
  • 2. 4/2/2015 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 2 Definisi Epidemiologi • Last (1988) – Epidemiologi adalah studi distribusi dan determinan kesehatan yang terkait keadaan atau peristiwa dalam populasi tertentu, dan aplikasi studi ini untuk mengendalikan masalah kesehatan
  • 3. 4/2/2015 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 3 Distribusi • Epidemiologi peduli dengan frekuensi dan pola peristiwa kesehatan dalam suatu populasi
  • 4. 4/2/2015 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 4 Ukuran-ukuran penyakit • Kuantifikasi kejadian penyakit • Hitung individu yang terinfeksi, yang sakit dan yang meninggal • Menggunakan kata-kata – Biasanya, kadang-kadang, jarang. – Kesepakatan kecil tentang arti umumnya yang digunakan kata-kata untuk frekuensi • “biasanya”  0,5 – 0,8 • “Kadang-kadang”  0,2 – 0,6 • “jarang”  0,01 – 0,2
  • 5. krisbantas/ukuran frekwensi/epid 5 UKURAN FREKWENSI KEJADIAN PENYAKIT • Secara garis besar kejadian penyakit dapat berupa : • Morbiditas /kesakitan • Mortalitas / kematian • Ada 3 macam parameter matematis yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara • jumlah kejadian penyakit dengan • besarnya populasi dari mana kejadian penyakit terjadi • Parameter tersebut adalah • Ratio • Proporsi • Rate
  • 6. Measures of health status convey information about the occurrence of disease. They include: • Counts • Ratios • Proportion • Rates Quantitative Measures of Health Status
  • 7. 4/2/2015 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 7 Tipe kuantitas matematis • Rasio – nilai yang didapat dengan pembagian suatu kuantitas dengan kuantitas yang lain. – kuantitas numerator (pembilang) boleh berbeda dari kuantitas denominator (penyebut) atau denominator mungkin tidak memuat numerator – Contoh: b a
  • 8. 02/04/2015 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 8 = 5 / 2 = 2.5 / 1 • The quotient of 2 numbers • Numerator NOT necessarily INCLUDED in the denominator • Allows to compare quantities of different nature Ratio
  • 9. 02/04/2015 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 9 Ratio, Examples • # beds per doctor – 850 beds/10 doctors – R = 85 beds for 1 doctor • # participants per facilitator • # inhabitants per latrine • Sex ratio: Male / Female Female / Male • Odds ratio • Rate ratio • Prevalence ratio
  • 10. 02/04/2015 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 10
  • 11. 4/2/2015 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 11 Tipe kuantitas matematis • Proporsi – suatu fraksi atau tipe rasio yang unsur numerator adalah bagian dari denominator • Bila dikalikan dengan 100, biasanya disebut suatu persentase. • Contoh: 28/56 = 0,5; 0,5 x 100% = 50% – Ada 28 kasus dari 56 orang. Berarti proporsi kasus adalah 50%.
  • 12. 02/04/2015 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 12 2 --- = 0.5 = 50% 4 Proportion • The quotient of 2 numbers • Numerator NECESSARELY INCLUDED in the denominator • Quantities have to be of same nature • Proportion always ranges between 0 and 1 • Percentage = proportion x 100
  • 13. Proportions - Example A B Total (A + B) # persons with hypertension # persons without hypertension Total study population 1,400 9,650 11,050 P = A / (A + B) = (1,400 / 11,050) = 0.127
  • 14. 4/2/2015 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 14 Tipe kuantitas matematis • Rate – Tipe spesifik dari rasio yang digunakan mengkuantifikasi proses dinamik seperti pertumbuhan dan kecepatan
  • 15. 4/2/2015 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 15 Tipe kuantitas matematis • Rate – pernyataan numeris dari frekuensi suatu peristiwa – dihitung dengan cara pembagian antara  jumlah individu yang mengalami peristiwa (numerator) dengan  jumlah total (keseluruhan) yang mungkin dapat (kapabel) mengalami peristiwa (denominator atau populasi berisiko) dan  perkalian dengan suatu konstanta (tetapan)
  • 16. 4/2/2015 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 16 Tipe kuantitas matematis • Rate – Format umum dari rate adalah Fx atorDeno Numerator Rate min Numerator adalah jumlah orang atau individu yang mengalami peristiwa. Denominator adalah jumlah populasi berisiko (jumlah total orang atau keseluruhan individu yang mungkin mengalami peristiwa). F adalah faktor pengali, biasanya kelipatan 10, mengkonversi rate dari suatu fraksi ke suatu jumlah keseluruhan.
  • 17. • A ratio in which TIME forms part of the denominator • Epidemiologic rates contain the following elements: • disease frequency (in the numerator) • unit size of population • time period during which an event occurs Rates
  • 18. 4/2/2015 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 18 Tipe kuantitas matematis • Rate – Dapat berarti • suatu pernyataan numeris dari frekuensi kejadian yang terjadi dalam suatu kelompok orang tertentu (didefinisikan) di dalam satu periode waktu tertentu – Sinonim • Tingkat • Laju – Contoh: Pada tahun 2004, ada 100 kasus demam berdarah di suatu kota yang berpenduduk 1.250.000 orang. Berapa rate kasus demam berdarah di kota itu ?
  • 19. 4/2/2015 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 19 Tipe kuantitas matematis orang100.000perkasus8Rate berdarahdemam orang kasus orang kasus Populasi kasus Rate 12500 1 000.250.1 100
  • 20. 4/2/2015 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 20 Tipe kuantitas matematis • Rate – Bentuk khusus dari suatu proporsi yang memuat waktu (atau faktor lain) dalam denominator – Contoh • Incidence rate = 3 kasus per 100 orang per tahun • kematian per 1000 penumpang - kilometer
  • 21. Calculate crude annual death rate in the US: Annual death count Crude death rate = ----------------------- x 1,000 Reference population (during midpoint of year) Death count in U.S. during 1990:2,148,463 U.S. population on June 30, 1990: 248,709,873 2,148,463 Crude death rate = -------------- x 1,000 = 8.64 per 1,000 248,709,873 Rates – Example
  • 22. 4/2/2015 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 22 Tipe ukuran yang digunakan dalam epidemiologi • Ukuran frekuensi penyakit – Merefleksikan besar kejadian penyakit (morbiditas) atau kematian karena penyakit (mortalitas) dalam suatu populasi – Biasanya diukur sebagai suatu rate atau proporsi
  • 23. 4/2/2015 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 23 Ukuran-ukuran frekuensi penyakit • Insidens (incidence) • Prevalens (prevalens) • Mortalitas (mortality)
  • 24. 4/2/2015 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 24 Ukuran-ukuran frekeunsi penyakit • Insidens – merefleksikan jumlah kasus baru (insiden) yang berkembang dalam suatu periode waktu di antara populasi yang berisiko • Yang dimaksud kasus baru adalah perubahan status dari sehat menjadi sakit • Periode Waktu adalah jumlah waktu yang diamati selama sehat hingga menjadi sakit
  • 25. 4/2/2015 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 25 Ukuran-ukuran frekuensi penyakit • Insidens – Insidens kumulatif (Cumulative Incidence) • Nama lain: Risk, proporsi insidens – Densitas insidens (Incidence Density) • Nama lain: insidens orang – waktu (Person – Time Incidence), Tingkat insidens (Incidence rate)
  • 26. 4/2/2015 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 26 Ukuran-ukuran frekuensi penyakit • Insidens kumulatif = Risk = Proporsi Insidens – Berarti rata-rata risiko seorang individu terkena penyakit – Orang-orang yang berada dalam denominator haruslah terbebas dari penyakit pada permulaan periode (observasi atau tindak lanjut)
  • 27. 4/2/2015 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 27 Ukuran-ukuran frekuensi penyakit • Insidens kumulatif = Risk = Proporsi Insidens – Metode ini hanya layak bila ada sedikit atau tidak ada kasus yang lolos dari pengamatan karena kematian, tidak lama berisiko, hilang dari pengamatan – Memerlukan bahwa semua non-kasus diamati selama seluruh periode pengamatan
  • 28. 4/2/2015 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 28 Ukuran-ukuran frekuensi penyakit • Insidens kumulatif = Risk = Proporsi Insidens – Probabilitas individu berisiko berkembang menjadi penyakit dalam periode waktu tertentu – menyatakan individu tidak meninggal karena sebab lain selama periode itu
  • 29. 4/2/2015 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 29 Ukuran-ukuran frekuensi penyakit • Insidens kumulatif = Risk = Proporsi Insidens – Tidak berdimensi, dinilai dari nol sampai satu – Merujuk pada individu – Mempunyai periode rujukan waktu yang ditentukan dengan baik
  • 30. 02/04/2015 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 30 Cumulative Incidence (CI)= Incidence Proportion Number of NEW cases of disease during a period Population exposed during this period Incidence Proportion Example of bilharziasis in Guadeloupe in 1979: Population 350,000 New cases 1,250 Cumulative incidence 3.6/1000 per year
  • 31. 02/04/2015 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 31 Cumulative Incidence Incidence proportion CI assumes that entire population at risk followed up for specified time period x x x x x x x x disease onset Month 1 Month12 CI = 7/12 per year = 0.58 per year
  • 32. 4/2/2015 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 32 Ukuran-ukuran frekuensi penyakit • Attack rate – jenis khusus insidens kumulatif yang berguna selama epidemik – Contoh Makanan Makan ARM Tidak Makan ARTM Sakit Tidak sakit Sakit Tidak Sakit Salad 30 70 30/100 5 35 5/40 Krecek 16 84 16/100 4 21 4/25 ARM = Attack Rate Makan ARMTM = Attack Rate tidak makan
  • 33. 4/2/2015 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 33 Ukuran-ukuran frekuensi penyakit • Prevalens – Merefleksikan jumlah kasus yang ada (kasus lama maupun kasus baru) dalam populasi dalam suatu waktu atau periode waktu tertentu – probabilitas bahwa seorang individu menjadi kasus (atau menjadi sakit) dalam waktu atau periode waktu tertentu
  • 34. Figure 3-5 Identifying newly detected cases of a disease. Step 1: Screening for prevalent cases at baseline. Downloaded from: StudentConsult (on 2 October 2009 12:33 AM) © 2005 Elsevier
  • 35. Figure 3-6 Identifying newly detected cases of a disease. Step 2: Follow-up and rescreening at 1 year to identify cases that developed during the year. Downloaded from: StudentConsult (on 2 October 2009 12:33 AM) © 2005 Elsevier
  • 36. 4/2/2015 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 36 Ukuran-ukuran frekuensi penyakit • Prevalens – Prevalens titik (Point of Prevalence) • Nama lain: prevalens, proporsi prevalens – Prevalens periode (Periode of Prevalence) • Prevalens tahunan (Annual of Prevalence) • Prevalens selama hidup (Lifetime of Prevalence)
  • 37. 4/2/2015 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 37 Ukuran-ukuran frekuensi penyakit • Prevalens = prevalens titik = proporsi prevalens – probabilitas bahwa seorang individu menjadi kasus (atau menjadi sakit) pada suatu titik waktu – Tidak mempunyai dimensi – Variasi nilai antara nol dan satu
  • 38. 4/2/2015 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 38 Ukuran-ukuran frekuensi penyakit • Rumus Prevalens = prevalens titik (Point Prevalence) = proporsi prevalens TwaktupadaorangjumlahTotal TwaktudalamtitiksatupadaadayangkasusJumlah titikPrevalens
  • 39. 4/2/2015 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 39 Ukuran-ukuran frekuensi penyakit • Prevalens periode – probabilitas seorang individu berada dalam keadaan sakit kapan saja selama suatu periode waktu. periodeselamaorangJumlah waktuperiodesuatuselamaadayangkasusJumlah PeriodePrevalens
  • 40. 4/2/2015 Ukuran-ukuran frekuensi yang digunakan dalam epidemiologi 40 Dinamik prevalens Kasus Lama Kasus Baru Prevalens (Permukaan air) Insidens (aliran masuk) Bekas-bekas kasus Sembuh atau meninggal
  • 41. Deaths, Cured, Lost... Duration Prevalence Incidence Merci à Jean-Luc Grenier - CEPIQ98 Relationship between Incidence, Prevalence and Disease Duration
  • 42. Figure 3-11 Relationship between incidence and prevalence: I. Downloaded from: StudentConsult (on 2 October 2009 12:33 AM) © 2005 Elsevier
  • 43. Figure 3-12 Relationship between incidence and prevalence: II. Downloaded from: StudentConsult (on 2 October 2009 12:34 AM) © 2005 Elsevier
  • 44. krisbantas/ukuran frekwensi/epid 44 HUBUNGAN ANTARA PREVALENS DAN INSIDENS P = I X Rata-rata lamanya sakit (durasi) P = prevalens I = insidens D = durasi P = I x D • Prevalens yang tinggi dapat oleh karena : • insidens yang tinggi • durasi sakit yang panjang • Contoh : • penggunaan insulin menyebabkan penderita DM bertahan hidup lama  durasi sakit menjadi panjang  prevalens meningkat
  • 45. krisbantas/ukuran frekwensi/epid 45 Prevalens yang rendah dapat oleh karena : • insidens yang rendah • durasi sakit yang pendek •pengobatan yang baik • meningkatnya virulensi penyakit sehingga pasien cepat meninggal • atau keduanya • Contoh : • pada kasus-kasus yang mudah sembuh, • atau pada kasus-kasus yang cepat meninggal
  • 46. krisbantas/ukuran frekwensi/epid 46 MANFAAT DARI PENGUKURAN TERHADAP FREKWENSI PENYAKIT Insidens • Merupakan alat ukur untuk penelitian etiologi suatu penyakit baik akut maupun kronis • Merupakan indikator yang baik untuk mengestimasi suatu “resiko” oleh karena insidens mengukur • secara langsung peluang bahwa seseorang yang sehat akan menjadi sakit • Insidens rate yang tinggi dari suatu penyakit menunjukkan resiko yang tinggi untuk mendapatkan penyakit tersebut • Insidens memberikan informasi mengenai efektifitas dari suatu pencegahan atau intervensi terhadap suatu penyakit
  • 47. krisbantas/ukuran frekwensi/epid 47 Prevalens • Suatu prevalens rate yang tinggi dari suatu penyakit belum tentu menunjukkan adanya resiko yang tinggi untuk mendapatkan penyakit tersebut, oleh karena dapat saja oleh karena : • survival rate yang meningkat • medical care yang meningkat • Suatu prevalens rate yang rendah dari suatu penyakit  dapat merefleksikan kondisi-kondisi : • proses fatal yang cepat • proses penyembuhan yang cepat
  • 48. krisbantas/ukuran frekwensi/epid 48 · • Data dari pengukuran prevalens tidak dapat dipakai untuk meneliti etiologi penyakit dan mengukur resiko • Data dari pengukuran prevalens dapat digunakan untuk : • mengestimasi kebutuhan atas personel dan fasilitas kesehatan, •juga untuk mengestimasi beban dari suatu penyakit terhadap sistem pelayanan kesehatan.
  • 49. Ukuran-ukuran frekuensi penyakit • Perbandingan Insidens dan Prevalens Insidens Prevalens  Hanya menghitung kasus baru  Tingkat tidak bergantung durasi rata-rata penyakit  Dapat diukur sebagai rate atau proporsi  Merefleksikan kemungkinan menjadi penyakit sepanjang waktu  Lebih disukai bila melakukan studi etiologi penyakit  Menghitung kasus yang ada (kasus baru dan lama)  Bergantung pada rata-rata lama (durasi) sakit  Selalu diukur sebagai proporsi  Merefleksikan kemungkinan terjadi penyakit pada satu waktu tertentu  Lebih disukai bila studi utilisasi pelayanan kesehatan