PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI
OLEH:
dr. Rahmadani Sitepu, S.Pd., M.Kes, SpKKLP
PRODI S2 FKM
INKES DELI HUSADA DELITUA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS DIRI
Nama : dr. Rahmadani Sitepu, S.Pd, M.Kes, SpKKLP
NIP/NIK : 1271071006840001
NIDN : 0110068404
Tempat&Tanggal Lahir : Maryke / 10 Juni 1984
JenisKelamin : Laki – laki
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Golongan/Pangkat : IIId / Penata Tk.I
JabatanAkademik : Lektor kepala (400 kum)
Perguruan Tinggi : INKES MEDISTRA
Alamat : Jl. Sudirman No 38, Lubuk Pakam, Kab. Deliserdang, Sumut
Telp/Fax :
Alamat Rumah : Jl. Puskesmas II Griya Raihan C01, Medan Sunggal, Medan
Telp/Fax : 081260334569
Alamat e-mail : drrsitepu@gmail.com
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Riwayat Pendidikan
Tahun 1990 s/d 1996 : SD Negeri 050640 Kutambaru
Tahun 1996 s/d 1999 : SMP Negeri 1 Salapian
Tahun 1999 s/d 2002 : SMU Negeri 2 Binjai
Tahun 2002 s/d 2007 : Sarjana Kedokteran FK UNMAL
Tahun 2007 s/d 2009 : Profesi Dokter FK UNMAL
Tahun 2010 s/d 2012 : S2 Epidemiologi FKM USU
Tahun 2020 (KIKKI) : Spesialis Kedokteran Keluarga Layanan Primer (SpKKLP)
Tahun 2020 s/d sekarang : S3 FKM USU
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Riwayat Pekerjaan
Tahun 2009 s/d 2011 : Dokter Jaga Klinik Doa Ibu
Tahun 2011 s/d 2018 : Dokter IGD RS GL Tobing PTPN II Tanjung Morawa
Tahun 2012 s/d 2013 : Direktur RSIA Sylvani Binjai
Tahun 2013 s/d 2023 : Dosen Tetap FK UISU Medan
Tahun 2022 s/d sekarang : Pimpinan Klinik Pratama Doa Ibu, Pd. cermin
Tahun 2022 s/d sekarang : Direksi Klinik Utama Doa Ibu Persada, Pd. Cermin
Tahun 2023 s/d sekarang : Wakil Dekan FK INKES MEDISTRA LUBUK PAKAM
EPIDEMIOLOGI
EPI = TENTANG DEMOS = PENDUDUK LOGIA = ILMU
BAHASA YUNANI
DEFINISI EPIDEMIOLOGI
• Mac Mahon, 1970 ; Omran, 1974
Ilmu yang mempelajari distribusi & determinan status kesehatan &
kejadiannya dalam suatu populasi.
• Azrul Azwar, 1988
Ilmu yang mempelajari tentang frekuensi & penyebaran masalah
kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya
• Noor Nasri Noor, 1997
Suatu ilmu yg mempelajari, menganalisis serta berusaha memecahkan
berbagai masalah kesehatan pada suatu kelompok penduduk tertentu.
DEFINISI EPIDEMIOLOGI
• Last, 1988
Epidemiologi mempelajari penyebaran dan penentu dari keadaan dan
peristiwa yg berkaitan dengan kesehatan dalam suatu populasi tertentu
dan penerapan dari hasil studi tsb utk penanggulangan masalah
kesehatan.
ILMU PENGETAHUAN YANG MEMPELAJARI TENTANG DISTRIBUSI,
FREKUENSI, DAN DETERMINAN DARI SUATU MASALAH
KESEHATAN PADA POPULASI TERTENTU DAN DALAM
RANGKA UPAYA PENCEGAHAN SERTA
PENANGGULANGANNYA
(R.Sitepu)
Seberapa besar masalah Difteri di
Indonesia ??????
Tidak terlalu banyak
Mulai banyak
?
Paling sederhana : Angka absolut
Misal : di Indonesia ada 10 penderita
Flu burung
How Many?
Community A Community B
Ukuran Epidemiologi
• Ukuran-ukuran frekuensi penyakit
• Ukuran-ukuran asosiasi
• Ukuran-ukuran dampak
What Is The Unique Skill Of
Epidemiologists?
MEASURING
DISEASE
FREQUENCY IN
POPULATIONS
Ukuran frekuensi penyakit
• Untuk mengukur frekuensi kejadian penyakit pada suatu populasi,
digunakan salah satu dari tiga bentuk pecahan, yaitu
Proporsi
Ratio
Rate
Proporsi
• Proporsi adalah bentuk pecahan yang pembilangnya merupakan
bagian dari penyebutnya. Bentuk ini sering dinyatakan dalam persen,
yaitu dengan mengalikan pecahan ini dengan 100%
• a x 100%
a + b
=> jumlah kasus / numerator (a) merupakan bagian dari
denominator (a+b)
Ciri dari Proporsi
• Tidak mempunyai satuan (dimensi), karena satuan
dari pembilang dan penyebutnya sama, sehingga
saling meniadakan.
• Nilainya antara 0 dan 1
Proporsi
• Contoh : Pada populasi yang terdiri atas 500 orang,
20 orang di antaranya menderita penyakit malaria.
• Proporsi penderita malaria = ?
%
4
100
500
20
Pr 0
0 


oporsi
Ukuran Frekuensi Penyakit
• Mengukur kejadian penyakit, cacat atau kematian
pada populasi. Merupakan dasar dari epidemiologi
deskriptif. Frekuensi kejadian yang diamati diukur
dengan menggunakan Prevalensi dan Insidensi
Ratio
• Ratio adalah pecahan yang pembilangnya bukan
merupakan bagian dari penyebutnya. Ini yang
membedakannya dengan proporsi. Ratio menyatakan
hubungan antara pembilang dan penyebut yang
berbeda satu dengan yang lain.
A
RATIO =
B
=> numerator bukan merupakan bagian
denominator
Contoh
•Dalam suatu KLB penyakit Demam typoid,
jumlah penderita laki-laki sebanyak 30
orang dan jumlah penderita perempuan
adalah 15 orang.
Maka penderita laki-laki : perempuan
adalah = 30 : 15 = 2 : 1
Rate
• Rate merupakan konsep yang lebih kompleks
dibandingkan dengan dua bentuk pecahan yang
terdahulu.
• Rate adalah perbandingan suatu kejadian dengan
jumlah penduduk yang mempunyai resiko kejadian
tersebut
• Rate digunakan untuk menyatakan dinamika dan
kecepatan kejadian tertentu dalam masyarakat
Ciri Rate
• Mempunyai satuan ukuran, yaitu per satuan waktu.
• Besarnya tidak terbatas. Secara teoritis nilainya
terbentang antara 0 sampai tak terhingga.
a
X K (Konstanta)
POPULASI YG BERISIKO
Populasi yang berisiko adalah kelompok individu yang
mempunyai kemungkinan menjadi kasus
UKURAN FREKUENSI (PROPORSI)
• Incidens: menggambarkan jumlah kasus baru yang
terjadi dalam satu periode tertentu
• Prevalens: menggambarkan jumlah kasus yang ada
pada satu saat tertentu.
PREVALENS
• PREVALENS adalah proporsi populasi yang sedang
menderita sakit pada satu saat tertentu
itu
ntu
saat terte
pada
tersebut
populasi
dalam
individu
Jumlah
ntu
saat terte
satu
pada
sakit
sedang
yang
individu
Jumlah
Pr 
evalens
Prevalens
• Point Prevalence
• Point Prevalens, yaitu probabilitas dari individu dalam populasi berada dalam
keadaan sakit pada satu waktu tertentu
• Period Prevalence
• Period Prevalens yaitu proporsi populasi yang sakit pada satu periode
tertentu.
Insidens
• Cumulative insidence
• Mengukur risiko untuk sakit
• Insidence rate (insidence density)
• Mengukur kecepatan untuk sakit
Cumulative insidence/Incidence Risk
• Probabilitas dari seorang yang tidak sakit untuk
menjadi sakit selama periode waktu tertentu, dengan
syarat orang tersebut tidak mati oleh karena
penyebab lain.
• Risiko ini biasanya digunakan untuk mengukur
serangan penyakit yang pertama pada orang sehat
tersebut.
Misalnya : Insidens penyakit jantung mengukur risiko
serangan penyakit jantung pertama pada orang yang
belum pernah menderita penyakit jantung.
Cumulative insidence



periode
permulaan
pada
populasi
baru
kasus
CI
• Baik pembilang maupun penyebut yang digunakan dalam
perhitungan ini adalah individu yang tidak sakit pada
permulaan periode pengamatan, sehingga mempunyai risiko
untuk terserang.
• Kelompok individu yang berisiko terserang ini disebut
population at risk atau populasi yang berisiko.
Cumulative Insidence
• Contoh : Hasil sensus di tahun 1960 di Swedia
menunjukkan sejumlah 3076 laki-laki berumur 20-
64 tahun yang bekerja di perusahaan plastik.
Berdasarkan data dari Register Kanker Swedia,
antara tahun 1961-1973, sebelas orang diantara
pekerja ini terserang tumor otak.
• CI tumor otak yang terjadi pada pekerja pabrik
plastik ini selama 13 tahun adalah
%
36
,
0
%
100
3076
11



CI
Ciri dari cumulative insidence
• Berbentuk proporsi
• Tidak memilik satuan
• Besarnya berkisar antara 0 dan 1
Insidence rate atau insidence density
• Insidens rate dari kejadian penyakit adalah potensi perubahan status
penyakit per satuan waktu, relative terhadap besarnya populasi
individu yang sehat pada waktu itu
Insidence Density = Insidens orang-waktu =
Incidence Rate
 Menyatakan suatu jumlah kasus baru per orang-waktu
Rumusnya:
waktu
orang
Jumlah
waktu
periode
dalam
terjadi
insidens
kasus
Jumlah
Density
Insidence


Contoh Soal
Pengamatan pada 6 orang selama 7 tahun
terhadap penyakit kanker pada orang yang
bebas kanker.
Indvidu 1
Individu 2
Individu 3
Individu 4
individu 5
Individu 6
2 3 4 6 7
1x 7
1x 7
1 x 3
1 x 2
1 x 6
1 x 4
Waktu pengamatan (tahun)
29
INSIDENCE RATE
INSIDENCE RATE
• Dari Gambar 1. Hitunglah nilai Incidence Rate (IR)?
• Jawab:
• Hitung jumlah orang-waktu terlebih dulu
 
 


waktu
orang
IR
baru
kasus
  tahun
orang
waktu
orang 








 29
4
6
2
3
7
7
Berapakah IC & ID?
• IC = 3
6
ID =
3
29
= 0.5
= 0.1
• IC= 0.5 artinya risiko terkena kanker selama 7 tahun terpapar
adalah 50 persen
• kecepatan insidensi adalah 10 orang terkena kanker dari 100
orang yang terpapar selama setahun
Tanpa keterangan waktu, angka dalam incidnece density tidak
mampunyai makna sama sekali, oleh karena besarnya angka tersebut
sangat tergantung pada satuan waktu yang digunakan.
Attack rate
Jenis khusus insidens kumulatif yang berguna selama
epidemik
Contoh
Makanan Makan ARM
Tidak Makan ARTM
Sakit Tidak
sakit
Sakit Tidak
Sakit
Salad 30 70 30/100 5 35 5/40
Krecek 16 84 16/100 4 21 4/25
ARM = Attack Rate Makan
ARMTM = Attack Rate tidak makan
Ukuran dari akibat pemaparan
(Ukuran Asosiasi)
• Mengukur keeratan hubungan statistik antara faktor
tertentu dengan kejadian penyakit yang diduga
merupakan akibat pemaparan tersebut. Hubungan
antara pemaparan dan akibatnya diukur dengan
menggunakan Prevalence Ratio, Odds Ratio atau
Relative Risk.
Jika angka risiko relatif = 1, maka tidak ada perbedaan
risiko antara kedua kelompok
Jika angka risiko relatif kuramng dari 1, maka kelompok
yang terpapar risikonya lebih kecil daripada yang tidak
terpapar
Jika angka risiko relatif lebih dari 1 maka kelompok yang
terpapar risikonya lebih besar daripada yang tidak
terpapar
Besarnya risiko untuk terkena penyakit dapat
dibandingkan dengan menghitung besarnya insidensi
suatu penyakit antara orang yang terpapar dengan faktor
penyebab penyakit tersebut dengan yang tidak terpapar
Risiko Relatif (Risk Ratio/RR/PR)
• Menghitung rasio antara 2 kelompok
• Membandingkan insidensi antara kelompok terpapar dgn yg
tidak terpapar
Cth : Hubungan antara merokok dgn kanker prostat
Dari 1000 perokok  90 menderita ca prostat
Dari 1000 bukan perokok  30 menderita ca prostat
Besarnya risiko yg ditanggung oleh perokok untuk terkena ca prostat dibandingkan dgn
bukan perokok dapat dijelaskan sbb.
Ca Prostat Jumlah Risiko
+ -
Perokok
90 (A) 910 (B)
1000
(A+B)
0,09
Bukan
perokok 30 (C) 970 (D)
1000
(C+D)
0,03
Jumlah 120
(A+C)
1880
(B+D)
2000
(A+B+C+D)
RR=3,0
Kesimpulan : Perokok mempunyai risiko menderita Ca Prostat 3 kali
lebih besar dibandingkan dengan bukan perokok
Odds Ratio (OR)
• Pada penelitian retrospektif perhitungan risiko relatif hanya
berdasarkan perkiraan saja yg disebut odds ratio.
• Yg dibandingkan bukan angka insidensi tetapi pemaparan
Cth : Hubungan antara merokok dgn kanker prostat
Dari 1000 perokok  90 menderita ca prostat
Dari 1000 bukan perokok  30 menderita ca prostat
Besarnya risiko yg ditanggung oleh perokok untuk terkena ca prostat dibandingkan dgn
bukan perokok dapat dijelaskan sbb.
Ca Prostat Odds
+ -
Perokok 90 910 90/910
Bukan
perokok
30 970 30/970
Odds 90/30 910/970 OR=3,2
Kesimpulan : Besarnya risiko untuk menderita Ca Prostat pada
perokok 3,2 kali lebih besar dibandingkan dengan risiko menderita
prostat pada yang bukan perokok
Rumusnya OR:
A/B
C/D
Atau A.D
B.C
OR = 90/910 : 30/970
= 90 x 970/30x910
= 87300/27300
= 3,2
Ukuran dari potensi dampak
• Menggambarkan kontribusi dari faktor yang diteliti terhadap kejadian
suatu penyakit dalam populasi tertentu. Ukuran yang digunakan
adalah Attributable Risk Percent dan Population Attributable Risk.
Ukuran ini berguna untuk meramalkan efficacy atau effectiveness
suatu pengobatan dan strategi intervensi pada populasi tertentu.
Risiko Atribut (Attribute Risk/AR)
• Selisih angka insidensi antara kelompok terpapar dgn tidak
terpapar
• Dianggap sbg akibat pemaparan oleh faktor penyebab
penyakit (atribut)
Cth : Hubungan antara merokok dgn kanker paru
Dari 100 perokok berat  5 menderita ca paru  besar risiko
= 5/100 = 0,05
Dari 100 bukan perokok  2 menderita ca paru  besar risiko
= 2/100 = 0,02
Risiko Atribut = 0,05 – 0,02 = 0,03  3% insidensi ca paru
disebabkan oleh kebiasaan merokok
Risiko atribut bermanfaat untuk memperkirakan
besarnya risiko yg dapat dihindarkan bila atribut yang
dianggap sbg penyebab penyakit dihindarkan.
Cth : Hubungan antara kontrasepsi oral dgn tromboflebitis
Dari 1700 pengguna kontrasepsi oral  17 menderita
tromboflebitis
Dari 1000 yg tdk menggunakan kontrasepsi  5 menderita
tromboflebitis
Risiko Atribut = (17/1700) – (5/1000) = 0,005  0,5%
Risiko tromboflebitis yg dapat dihindarkan dgn tidak
menggunakan kontrasepsi oral adalah 0,53%
Risko atribut penting diketahui untuk :
• Penyuluhan kepada masyarakat tentang manfaat yg
diperoleh bila faktor penyebab penyakit dihindarkan
• Menyusun rencana pencegahan penyakit dgn
menghilangkan atau mengurangi ‘atribut’ atau faktor
yg dianggap sbg penyebab timbulnya penyakit
PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx

More Related Content

PPT
konsep dan prinsip patient safety.ppt
PPT
Ukuran Frekuensi Penyakit
PPTX
patient safety
PPTX
BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS
PPTX
Konsep keperawatan medikal bedah
PPTX
Konsep sehat –sakit
DOCX
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
PDF
Laporan pws penyakit potensial wabah rjl
konsep dan prinsip patient safety.ppt
Ukuran Frekuensi Penyakit
patient safety
BAB 9 Epidemiologi Penyakit Menular HIV AIDS
Konsep keperawatan medikal bedah
Konsep sehat –sakit
Asuhan keperawatan komunitas kelompok khusus lansia
Laporan pws penyakit potensial wabah rjl

What's hot (20)

PPTX
Ppt malaria
PPTX
Langkah langkah investigasi klb wabah
DOC
DOCX
Resume Keperawatan Keluarga
PPTX
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
PPT
Identifikasi hitung-kepadatan-nyamuk
PDF
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
DOCX
1. laporan praktikum biologi tekanan darah
DOC
Promosi kesehatan
PPTX
Tb paru
DOCX
Makalah diabetes melitus
DOCX
makalah Askep lansia
PPT
Konsep dasar keswa
PPTX
PPT
Falsafah dan paradigma keperawatan
PPTX
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
PPTX
Konsep dasar epidemiologi
PPT
Konsep dan Program Patient Safety
PPTX
Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)
DOCX
Osteoporosis
Ppt malaria
Langkah langkah investigasi klb wabah
Resume Keperawatan Keluarga
BAB 3 Aplikasi perhitungan risk rasio, odds rasio dan prevalens rasio
Identifikasi hitung-kepadatan-nyamuk
Ukuran ukuran frekuensi epidemiologi
1. laporan praktikum biologi tekanan darah
Promosi kesehatan
Tb paru
Makalah diabetes melitus
makalah Askep lansia
Konsep dasar keswa
Falsafah dan paradigma keperawatan
Bab II Perhitungan dalam epidemiologi(part 1)
Konsep dasar epidemiologi
Konsep dan Program Patient Safety
Kolaborasi dan kerja sama kesehatan (Ferinda)
Osteoporosis
Ad

Similar to PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx (20)

PPTX
TM 3 UKURAN FREKWENSi sebuah penyakit I.pptx
PDF
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
PPT
Ukuran kesehatan dan penyakit dalam epidemiologi.ppt
PPTX
2 epidemiologi ikm
PDF
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdf
PPTX
ukuran yang digunakan pada kasus kasus epidemiologi
PPTX
Kesehatan masyarakat Ukuran Epidemiologi.pptx
PPTX
M. Redho Agustri 23_057 Ukuran-ukuran epidemiologi.pptx
PPTX
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
PPTX
Ukuran epidemiologi
PPTX
Ukuran ukuran epidemilogi.pptx, epidemilologi, epidemilologi
PPTX
4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx
PDF
M. Redho Agustri 23_057 Ukuran-ukuran epidemiologi.pdf
PDF
M. Redho Agustri 23_057 Ukuran-ukuran epidemiologi.pdf
PDF
M. Redho Agustri 23_057 Ukuran-ukuran epidemiologi.pdf
PPT
Pengantar epidemiologi
PPTX
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptx
PPTX
TM 3 UKURAN KESEHATAN dan ALTERNATIF.pptx
PPTX
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
PPTX
2.introduction epidemiology_biostatistika.pptx
TM 3 UKURAN FREKWENSi sebuah penyakit I.pptx
6d386-pertemuan-5.-ukuran-frekuensi-penyakit-3-.pdf
Ukuran kesehatan dan penyakit dalam epidemiologi.ppt
2 epidemiologi ikm
UKURAN_FREKWENSI_EPIDEMIOLOGI.pdf
ukuran yang digunakan pada kasus kasus epidemiologi
Kesehatan masyarakat Ukuran Epidemiologi.pptx
M. Redho Agustri 23_057 Ukuran-ukuran epidemiologi.pptx
Bab ii perhitungan dalam epidemiologi (part 2)
Ukuran epidemiologi
Ukuran ukuran epidemilogi.pptx, epidemilologi, epidemilologi
4 Aplikasi ukuran asosiasi dalam kesehatan ibu dan anak.pptx
M. Redho Agustri 23_057 Ukuran-ukuran epidemiologi.pdf
M. Redho Agustri 23_057 Ukuran-ukuran epidemiologi.pdf
M. Redho Agustri 23_057 Ukuran-ukuran epidemiologi.pdf
Pengantar epidemiologi
Dasar_Epid_TM_3_19032020.pptx
TM 3 UKURAN KESEHATAN dan ALTERNATIF.pptx
Tugas Epid 6-sept-1.pptxabsnejsjfjsiwjri
2.introduction epidemiology_biostatistika.pptx
Ad

Recently uploaded (20)

PPTX
Manajemen strategi Rumah sakit Bahan kuliah MARS
PPTX
EVERBRIGHT_KLUSTER 3 (ptm,pm,kESWA) 2025.pptx
PDF
7. Principles of immunization_compressed.en.id.pdf
PPTX
Penyuluhan Kesehatan Reproduksi perempuan.pptx
PDF
AIRWAY AND BREATHING MANAGEMENT (perawat).pdf
PPTX
Indeks Pengelolaan Keanekaragaman Hayati: Konsep, Indikator, dan Strategi Imp...
PDF
Buku_Pemberdayaan_Keluarga_Kaloeti_2018.pdf
PPTX
KRIS kamar rawat inap standar tahun 2025
DOCX
Kerangka Acuan Kegiatan Dashat di Kampung KB tahun anggaran 2025.docx
PPTX
Bimbel Komunitas - Pertemuan 1 dan 2 .pptx
PPTX
KOMUNIKASI INTERPERSONAL PERAWAT DALAM MEMBANGUN INTERPROFESIONAL COLLABORATI...
PPTX
PRESENTASI OHIH 2025 MEDICAL CHECK UP RSKM
PDF
RPS (RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER) gizi dalam kesehatan reproduksi
PPTX
DIKLAT K3 Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran.pptx
PPTX
KOnsep Dasar PPI dan HAIS Pada Asuhan Kebidanan
PPT
376672509-Clinical-Pathways-ppt-Kuliah.ppt
PDF
Fin PMKP Refreshing Surv by Isi Mularsih 04052024.pdf
PPTX
PPT Bab 1 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx
PPTX
M.-STRATEGI-RS-UEU-materi kuliah manejemen rumah sakit
PPT
Konsep Sehat Sakit Dalam Praktek Asuhan Kebidanan
Manajemen strategi Rumah sakit Bahan kuliah MARS
EVERBRIGHT_KLUSTER 3 (ptm,pm,kESWA) 2025.pptx
7. Principles of immunization_compressed.en.id.pdf
Penyuluhan Kesehatan Reproduksi perempuan.pptx
AIRWAY AND BREATHING MANAGEMENT (perawat).pdf
Indeks Pengelolaan Keanekaragaman Hayati: Konsep, Indikator, dan Strategi Imp...
Buku_Pemberdayaan_Keluarga_Kaloeti_2018.pdf
KRIS kamar rawat inap standar tahun 2025
Kerangka Acuan Kegiatan Dashat di Kampung KB tahun anggaran 2025.docx
Bimbel Komunitas - Pertemuan 1 dan 2 .pptx
KOMUNIKASI INTERPERSONAL PERAWAT DALAM MEMBANGUN INTERPROFESIONAL COLLABORATI...
PRESENTASI OHIH 2025 MEDICAL CHECK UP RSKM
RPS (RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER) gizi dalam kesehatan reproduksi
DIKLAT K3 Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran.pptx
KOnsep Dasar PPI dan HAIS Pada Asuhan Kebidanan
376672509-Clinical-Pathways-ppt-Kuliah.ppt
Fin PMKP Refreshing Surv by Isi Mularsih 04052024.pdf
PPT Bab 1 Biologi Kelas XI Kur-Merdeka.pptx
M.-STRATEGI-RS-UEU-materi kuliah manejemen rumah sakit
Konsep Sehat Sakit Dalam Praktek Asuhan Kebidanan

PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI.pptx

  • 1. PENGUKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI OLEH: dr. Rahmadani Sitepu, S.Pd., M.Kes, SpKKLP PRODI S2 FKM INKES DELI HUSADA DELITUA
  • 2. DAFTAR RIWAYAT HIDUP IDENTITAS DIRI Nama : dr. Rahmadani Sitepu, S.Pd, M.Kes, SpKKLP NIP/NIK : 1271071006840001 NIDN : 0110068404 Tempat&Tanggal Lahir : Maryke / 10 Juni 1984 JenisKelamin : Laki – laki Status Perkawinan : Menikah Agama : Islam Golongan/Pangkat : IIId / Penata Tk.I JabatanAkademik : Lektor kepala (400 kum) Perguruan Tinggi : INKES MEDISTRA Alamat : Jl. Sudirman No 38, Lubuk Pakam, Kab. Deliserdang, Sumut Telp/Fax : Alamat Rumah : Jl. Puskesmas II Griya Raihan C01, Medan Sunggal, Medan Telp/Fax : 081260334569 Alamat e-mail : drrsitepu@gmail.com
  • 3. DAFTAR RIWAYAT HIDUP Riwayat Pendidikan Tahun 1990 s/d 1996 : SD Negeri 050640 Kutambaru Tahun 1996 s/d 1999 : SMP Negeri 1 Salapian Tahun 1999 s/d 2002 : SMU Negeri 2 Binjai Tahun 2002 s/d 2007 : Sarjana Kedokteran FK UNMAL Tahun 2007 s/d 2009 : Profesi Dokter FK UNMAL Tahun 2010 s/d 2012 : S2 Epidemiologi FKM USU Tahun 2020 (KIKKI) : Spesialis Kedokteran Keluarga Layanan Primer (SpKKLP) Tahun 2020 s/d sekarang : S3 FKM USU
  • 4. DAFTAR RIWAYAT HIDUP Riwayat Pekerjaan Tahun 2009 s/d 2011 : Dokter Jaga Klinik Doa Ibu Tahun 2011 s/d 2018 : Dokter IGD RS GL Tobing PTPN II Tanjung Morawa Tahun 2012 s/d 2013 : Direktur RSIA Sylvani Binjai Tahun 2013 s/d 2023 : Dosen Tetap FK UISU Medan Tahun 2022 s/d sekarang : Pimpinan Klinik Pratama Doa Ibu, Pd. cermin Tahun 2022 s/d sekarang : Direksi Klinik Utama Doa Ibu Persada, Pd. Cermin Tahun 2023 s/d sekarang : Wakil Dekan FK INKES MEDISTRA LUBUK PAKAM
  • 5. EPIDEMIOLOGI EPI = TENTANG DEMOS = PENDUDUK LOGIA = ILMU BAHASA YUNANI
  • 6. DEFINISI EPIDEMIOLOGI • Mac Mahon, 1970 ; Omran, 1974 Ilmu yang mempelajari distribusi & determinan status kesehatan & kejadiannya dalam suatu populasi. • Azrul Azwar, 1988 Ilmu yang mempelajari tentang frekuensi & penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhinya • Noor Nasri Noor, 1997 Suatu ilmu yg mempelajari, menganalisis serta berusaha memecahkan berbagai masalah kesehatan pada suatu kelompok penduduk tertentu.
  • 7. DEFINISI EPIDEMIOLOGI • Last, 1988 Epidemiologi mempelajari penyebaran dan penentu dari keadaan dan peristiwa yg berkaitan dengan kesehatan dalam suatu populasi tertentu dan penerapan dari hasil studi tsb utk penanggulangan masalah kesehatan. ILMU PENGETAHUAN YANG MEMPELAJARI TENTANG DISTRIBUSI, FREKUENSI, DAN DETERMINAN DARI SUATU MASALAH KESEHATAN PADA POPULASI TERTENTU DAN DALAM RANGKA UPAYA PENCEGAHAN SERTA PENANGGULANGANNYA (R.Sitepu)
  • 8. Seberapa besar masalah Difteri di Indonesia ?????? Tidak terlalu banyak Mulai banyak ? Paling sederhana : Angka absolut Misal : di Indonesia ada 10 penderita Flu burung
  • 9. How Many? Community A Community B
  • 10. Ukuran Epidemiologi • Ukuran-ukuran frekuensi penyakit • Ukuran-ukuran asosiasi • Ukuran-ukuran dampak
  • 11. What Is The Unique Skill Of Epidemiologists? MEASURING DISEASE FREQUENCY IN POPULATIONS
  • 12. Ukuran frekuensi penyakit • Untuk mengukur frekuensi kejadian penyakit pada suatu populasi, digunakan salah satu dari tiga bentuk pecahan, yaitu Proporsi Ratio Rate
  • 13. Proporsi • Proporsi adalah bentuk pecahan yang pembilangnya merupakan bagian dari penyebutnya. Bentuk ini sering dinyatakan dalam persen, yaitu dengan mengalikan pecahan ini dengan 100% • a x 100% a + b => jumlah kasus / numerator (a) merupakan bagian dari denominator (a+b)
  • 14. Ciri dari Proporsi • Tidak mempunyai satuan (dimensi), karena satuan dari pembilang dan penyebutnya sama, sehingga saling meniadakan. • Nilainya antara 0 dan 1
  • 15. Proporsi • Contoh : Pada populasi yang terdiri atas 500 orang, 20 orang di antaranya menderita penyakit malaria. • Proporsi penderita malaria = ? % 4 100 500 20 Pr 0 0    oporsi
  • 16. Ukuran Frekuensi Penyakit • Mengukur kejadian penyakit, cacat atau kematian pada populasi. Merupakan dasar dari epidemiologi deskriptif. Frekuensi kejadian yang diamati diukur dengan menggunakan Prevalensi dan Insidensi
  • 17. Ratio • Ratio adalah pecahan yang pembilangnya bukan merupakan bagian dari penyebutnya. Ini yang membedakannya dengan proporsi. Ratio menyatakan hubungan antara pembilang dan penyebut yang berbeda satu dengan yang lain. A RATIO = B => numerator bukan merupakan bagian denominator
  • 18. Contoh •Dalam suatu KLB penyakit Demam typoid, jumlah penderita laki-laki sebanyak 30 orang dan jumlah penderita perempuan adalah 15 orang. Maka penderita laki-laki : perempuan adalah = 30 : 15 = 2 : 1
  • 19. Rate • Rate merupakan konsep yang lebih kompleks dibandingkan dengan dua bentuk pecahan yang terdahulu. • Rate adalah perbandingan suatu kejadian dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko kejadian tersebut • Rate digunakan untuk menyatakan dinamika dan kecepatan kejadian tertentu dalam masyarakat
  • 20. Ciri Rate • Mempunyai satuan ukuran, yaitu per satuan waktu. • Besarnya tidak terbatas. Secara teoritis nilainya terbentang antara 0 sampai tak terhingga. a X K (Konstanta) POPULASI YG BERISIKO Populasi yang berisiko adalah kelompok individu yang mempunyai kemungkinan menjadi kasus
  • 21. UKURAN FREKUENSI (PROPORSI) • Incidens: menggambarkan jumlah kasus baru yang terjadi dalam satu periode tertentu • Prevalens: menggambarkan jumlah kasus yang ada pada satu saat tertentu.
  • 22. PREVALENS • PREVALENS adalah proporsi populasi yang sedang menderita sakit pada satu saat tertentu itu ntu saat terte pada tersebut populasi dalam individu Jumlah ntu saat terte satu pada sakit sedang yang individu Jumlah Pr  evalens
  • 23. Prevalens • Point Prevalence • Point Prevalens, yaitu probabilitas dari individu dalam populasi berada dalam keadaan sakit pada satu waktu tertentu • Period Prevalence • Period Prevalens yaitu proporsi populasi yang sakit pada satu periode tertentu.
  • 24. Insidens • Cumulative insidence • Mengukur risiko untuk sakit • Insidence rate (insidence density) • Mengukur kecepatan untuk sakit
  • 25. Cumulative insidence/Incidence Risk • Probabilitas dari seorang yang tidak sakit untuk menjadi sakit selama periode waktu tertentu, dengan syarat orang tersebut tidak mati oleh karena penyebab lain. • Risiko ini biasanya digunakan untuk mengukur serangan penyakit yang pertama pada orang sehat tersebut. Misalnya : Insidens penyakit jantung mengukur risiko serangan penyakit jantung pertama pada orang yang belum pernah menderita penyakit jantung.
  • 26. Cumulative insidence    periode permulaan pada populasi baru kasus CI • Baik pembilang maupun penyebut yang digunakan dalam perhitungan ini adalah individu yang tidak sakit pada permulaan periode pengamatan, sehingga mempunyai risiko untuk terserang. • Kelompok individu yang berisiko terserang ini disebut population at risk atau populasi yang berisiko.
  • 27. Cumulative Insidence • Contoh : Hasil sensus di tahun 1960 di Swedia menunjukkan sejumlah 3076 laki-laki berumur 20- 64 tahun yang bekerja di perusahaan plastik. Berdasarkan data dari Register Kanker Swedia, antara tahun 1961-1973, sebelas orang diantara pekerja ini terserang tumor otak. • CI tumor otak yang terjadi pada pekerja pabrik plastik ini selama 13 tahun adalah % 36 , 0 % 100 3076 11    CI
  • 28. Ciri dari cumulative insidence • Berbentuk proporsi • Tidak memilik satuan • Besarnya berkisar antara 0 dan 1
  • 29. Insidence rate atau insidence density • Insidens rate dari kejadian penyakit adalah potensi perubahan status penyakit per satuan waktu, relative terhadap besarnya populasi individu yang sehat pada waktu itu
  • 30. Insidence Density = Insidens orang-waktu = Incidence Rate  Menyatakan suatu jumlah kasus baru per orang-waktu Rumusnya: waktu orang Jumlah waktu periode dalam terjadi insidens kasus Jumlah Density Insidence  
  • 31. Contoh Soal Pengamatan pada 6 orang selama 7 tahun terhadap penyakit kanker pada orang yang bebas kanker.
  • 32. Indvidu 1 Individu 2 Individu 3 Individu 4 individu 5 Individu 6 2 3 4 6 7 1x 7 1x 7 1 x 3 1 x 2 1 x 6 1 x 4 Waktu pengamatan (tahun) 29 INSIDENCE RATE
  • 33. INSIDENCE RATE • Dari Gambar 1. Hitunglah nilai Incidence Rate (IR)? • Jawab: • Hitung jumlah orang-waktu terlebih dulu       waktu orang IR baru kasus   tahun orang waktu orang           29 4 6 2 3 7 7
  • 34. Berapakah IC & ID? • IC = 3 6 ID = 3 29 = 0.5 = 0.1 • IC= 0.5 artinya risiko terkena kanker selama 7 tahun terpapar adalah 50 persen • kecepatan insidensi adalah 10 orang terkena kanker dari 100 orang yang terpapar selama setahun Tanpa keterangan waktu, angka dalam incidnece density tidak mampunyai makna sama sekali, oleh karena besarnya angka tersebut sangat tergantung pada satuan waktu yang digunakan.
  • 35. Attack rate Jenis khusus insidens kumulatif yang berguna selama epidemik Contoh Makanan Makan ARM Tidak Makan ARTM Sakit Tidak sakit Sakit Tidak Sakit Salad 30 70 30/100 5 35 5/40 Krecek 16 84 16/100 4 21 4/25 ARM = Attack Rate Makan ARMTM = Attack Rate tidak makan
  • 36. Ukuran dari akibat pemaparan (Ukuran Asosiasi) • Mengukur keeratan hubungan statistik antara faktor tertentu dengan kejadian penyakit yang diduga merupakan akibat pemaparan tersebut. Hubungan antara pemaparan dan akibatnya diukur dengan menggunakan Prevalence Ratio, Odds Ratio atau Relative Risk.
  • 37. Jika angka risiko relatif = 1, maka tidak ada perbedaan risiko antara kedua kelompok Jika angka risiko relatif kuramng dari 1, maka kelompok yang terpapar risikonya lebih kecil daripada yang tidak terpapar Jika angka risiko relatif lebih dari 1 maka kelompok yang terpapar risikonya lebih besar daripada yang tidak terpapar Besarnya risiko untuk terkena penyakit dapat dibandingkan dengan menghitung besarnya insidensi suatu penyakit antara orang yang terpapar dengan faktor penyebab penyakit tersebut dengan yang tidak terpapar
  • 38. Risiko Relatif (Risk Ratio/RR/PR) • Menghitung rasio antara 2 kelompok • Membandingkan insidensi antara kelompok terpapar dgn yg tidak terpapar Cth : Hubungan antara merokok dgn kanker prostat Dari 1000 perokok  90 menderita ca prostat Dari 1000 bukan perokok  30 menderita ca prostat
  • 39. Besarnya risiko yg ditanggung oleh perokok untuk terkena ca prostat dibandingkan dgn bukan perokok dapat dijelaskan sbb. Ca Prostat Jumlah Risiko + - Perokok 90 (A) 910 (B) 1000 (A+B) 0,09 Bukan perokok 30 (C) 970 (D) 1000 (C+D) 0,03 Jumlah 120 (A+C) 1880 (B+D) 2000 (A+B+C+D) RR=3,0 Kesimpulan : Perokok mempunyai risiko menderita Ca Prostat 3 kali lebih besar dibandingkan dengan bukan perokok
  • 40. Odds Ratio (OR) • Pada penelitian retrospektif perhitungan risiko relatif hanya berdasarkan perkiraan saja yg disebut odds ratio. • Yg dibandingkan bukan angka insidensi tetapi pemaparan Cth : Hubungan antara merokok dgn kanker prostat Dari 1000 perokok  90 menderita ca prostat Dari 1000 bukan perokok  30 menderita ca prostat
  • 41. Besarnya risiko yg ditanggung oleh perokok untuk terkena ca prostat dibandingkan dgn bukan perokok dapat dijelaskan sbb. Ca Prostat Odds + - Perokok 90 910 90/910 Bukan perokok 30 970 30/970 Odds 90/30 910/970 OR=3,2 Kesimpulan : Besarnya risiko untuk menderita Ca Prostat pada perokok 3,2 kali lebih besar dibandingkan dengan risiko menderita prostat pada yang bukan perokok
  • 42. Rumusnya OR: A/B C/D Atau A.D B.C OR = 90/910 : 30/970 = 90 x 970/30x910 = 87300/27300 = 3,2
  • 43. Ukuran dari potensi dampak • Menggambarkan kontribusi dari faktor yang diteliti terhadap kejadian suatu penyakit dalam populasi tertentu. Ukuran yang digunakan adalah Attributable Risk Percent dan Population Attributable Risk. Ukuran ini berguna untuk meramalkan efficacy atau effectiveness suatu pengobatan dan strategi intervensi pada populasi tertentu.
  • 44. Risiko Atribut (Attribute Risk/AR) • Selisih angka insidensi antara kelompok terpapar dgn tidak terpapar • Dianggap sbg akibat pemaparan oleh faktor penyebab penyakit (atribut) Cth : Hubungan antara merokok dgn kanker paru Dari 100 perokok berat  5 menderita ca paru  besar risiko = 5/100 = 0,05 Dari 100 bukan perokok  2 menderita ca paru  besar risiko = 2/100 = 0,02 Risiko Atribut = 0,05 – 0,02 = 0,03  3% insidensi ca paru disebabkan oleh kebiasaan merokok
  • 45. Risiko atribut bermanfaat untuk memperkirakan besarnya risiko yg dapat dihindarkan bila atribut yang dianggap sbg penyebab penyakit dihindarkan. Cth : Hubungan antara kontrasepsi oral dgn tromboflebitis Dari 1700 pengguna kontrasepsi oral  17 menderita tromboflebitis Dari 1000 yg tdk menggunakan kontrasepsi  5 menderita tromboflebitis Risiko Atribut = (17/1700) – (5/1000) = 0,005  0,5% Risiko tromboflebitis yg dapat dihindarkan dgn tidak menggunakan kontrasepsi oral adalah 0,53%
  • 46. Risko atribut penting diketahui untuk : • Penyuluhan kepada masyarakat tentang manfaat yg diperoleh bila faktor penyebab penyakit dihindarkan • Menyusun rencana pencegahan penyakit dgn menghilangkan atau mengurangi ‘atribut’ atau faktor yg dianggap sbg penyebab timbulnya penyakit