SlideShare a Scribd company logo
Finite state automata (FSA) bukanlah mesin fisik tetapi suatu model matematika dari
suatu sistem yang menerima input dan output. FSA merupakan mesin automata dari
bahasa regular (tipe 3). Suatu FSA memiliki state yang banyaknya berhingga, dan dapat
berpindah dari suatu state ke state lain. Perubahan state dinyatakan oleh fungsi transisi.
Suatu FSA secara formal dinyatakan oleh 5 (lima) tupel M = (Q, Σ, δ, S, F) dimana :
Q = Himpunan state / kedudukan
 = Himpunan simbol input / masukan
 = Fungsi transisi
S = State awal / kedudukan awal
F = Himpunan state akhir
FSA berdasar pada pendefinisian kemampuan berubah state-statenya bisa dikelompokkan
kedalam Deterministic Finite Automata dan Non Deterministic Finite Automata.
III.1 Deterministic Finite Automata (DFA)
Pada DFA dari suatu state ada tepat satu state berikutnya untuk setiap simbol input
(masukan) yang di terima.
Contoh 1
Konfigurasi DFA contoh 1 secara formal adalah sebagai berikut :
Q = {q0, q1, q2}
 = {a, b}
MODUL MATA KULIAH
TEORI BAHASA DAN OTOMATA
IFBAB III
FINITE STATE AUTOMATA
a
q0
b q1
a
b q2
a
b
S = q0
F = {q2}
Fungsi-fungsi transisinya sebagai berikut :
 (q0, a) = q0,  (q0, b) = q1,
 (q1, a) = q1,  (q1, b) = q2,
 (q2, a) = q1,  (q2, b) = q2.
Jika disajikan dalam tabel transisi :
 a b
q0 q0 q1
q1 q1 q2
q2 q1 q2
* Dalam DFA, selalu dan pasti terdapat satu state berikutnya untuk setiap pasangan state-
input.
III.2 Non Deterministic Finite Automata
(NFA)
Pada NFA dari suatu state bisa terdapat nol (0), satu (1), atau lebih busur keluar
(transisis) berlabel simbol yang sama. Jadi setiap pasangna state-input, kita bisa memiliki
0 atau lebih pilihan untuk state berikutnya.
Contoh 2
a
q0
a,b
q1
a, b
Pada NFA contoh 2 diatas terdapat dua busur keluar berlabel input ‘a’. Dari state q0 bila
mendapat input ‘a’ bisa berpindah ke state q0 atau q1 yang secara formal dinyatakan : 
(q0, a) = {q0, q1}
Konfigurasi NFA contoh 2 secara formal adalah sebagai berikut :
Q = {q0, q1 }
 = {a, b}
S = q0
F = {q1}
Fungsi-fungsi transisinya sebagai berikut :
 (q0, a) = {q0,q1},  (q0, b) = q1,
 (q1, a) = q1,  (q1, b) = q1,
Jika disajikan dalam tabel transisi :
 a b
q0 {q0,q1} {q1}
q1 {q1} {q1}
* Perhatikan : Dalam cara penulisan state hasil transisi pada tabel transisi untuk NFA,
digunakan kurung kurawal ‘{‘ dan ‘}’karena hasil transisisnya merupakan suatu
himpunan state.
* Pada bagian ini dapat dilihat NFA dengan lebih dari satu pilihan state berikutnya.
Contoh 3
b
q0
a
q1
a
Konfigurasi NFA contoh 3 secara formal adalah sebagai berikut :
Q = {q0, q1 }
 = {a, b}
S = q0
F = {q1}
Fungsi-fungsi transisinya sebagai berikut :
 (q0, a) = q1,  (q0, b) = q0,
 (q1, a) = q0,  (q1, b) = Ø,
Jika disajikan dalam tabel transisi :
 a b
q0 {q1} {q0}
q1 {q0} Ø
III.3 Ekivalensi Non Deterministic Finite
Automata dengan Deterministic
Finite Automata
Dari sebuah NFA dapat dibuat bentuk DFA nya yang ekivalen (bersesuaian). Ekivalen
disini artinya mampu memproduksi atau menerima bahasa yang sama. Adapun tahap
pembuatan DFA yang ekivalen dari suatu NFA adalah sebagai berikut:
Contoh 4 Diketahui NFA sebagai berikut
Konfigurasi NFA contoh 4 secara formal adalah sebagai berikut :
0
q0
0,1 q1
1
1
Q = {q0, q1 }
 = {0, 1}
S = q0
F = {q1}
Tabel transisinya :
 0 1
q0 {q0, q1} {q1}
q1 Ø {q0, q1}
- Kita mulai dengan state {q0}
Telusuri state berikutnya :
  (q0, 0) = {q0, q1 }
  (q0, 1) = {q1}
Hasilnya :
- Selanjutnya telusuri untuk setiap state baru yang terbentuk :
  (q1, 0) = Ø
  (q1, 1) = {q0, q1}
  ({q0,q1}, 0) = {q0, q1} adalah hasil gabungan dari
{q0}
{q0}
{q0, q1}0
{q1}
1
 (q0, 0) = {q0, q1}dengan  (q1, 0) = Ø
  ({q0,q1}, 1) = {q0, q1} adalah hasil gabungan dari
 (q0, 1) = {q1}dengan  (q1, 0) = {q0, q1}
Hasilnya :
- Selanjutnya telusuri state baru yang terbentuk :
  (Ø, 0) = Ø
  (Ø, 0) = Ø
Hasilnya :
- Selanjutnya kita ingat bahwa F = {q1} maka himpunan state akhir (F) sekarang
adalah semua yang mengandung state q1.
{q0}
{q0, q1}0
{q1}
1
0
{ Ø }
1
0,1
{q0}
0
{q1}
1
0
1
{q0, q1}
0,1
{ Ø }
0,1
F = {{q1}, {q0, q1}}
Hasilnya :
{q0}
0
{q1}
1
0
1
{q0, q1}
0,1
{ Ø }
0,1
Latihan 3
Buatlah DFA yang ekivalen !
1. Diketahui NFA sebagai berikut :
Dengan tabel transisi sebagai berikut :
 0 1
q0 {q0, q1} {q1}
q1 Ø Ø
2. Diketahui NFA sebagai berikut :
 = {0, 1},
F = {q0},
S = q0.
q0
a,b
a
q1
q0
Finite state automata

More Related Content

DOCX
Simbol simbol grup Aljabar
PPTX
Finite State Automata - Materi 3 - TBO
DOCX
Grup permutasi
PDF
Fungsi dan grafik
PDF
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsi
PPTX
Pengertian Logika Informatika
PDF
Akt 2-tabel-mortalitas
DOC
Materi kalkulus 2
Simbol simbol grup Aljabar
Finite State Automata - Materi 3 - TBO
Grup permutasi
Fungsi dan grafik
Matematika Diskrit matriks relasi-dan_fungsi
Pengertian Logika Informatika
Akt 2-tabel-mortalitas
Materi kalkulus 2

What's hot (20)

PDF
8 kuantisasi
PDF
2 pengenalan matlab
PDF
Persamaan poisson
PDF
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
PPT
koordinat tabung dan bola
PDF
Persamaandifferensial
PDF
pewarnaan graf
PPTX
Multivibrator
PDF
21. soal soal transformasi geometri
PPTX
Materi SMA Kelas X Matematika Peluang
PPTX
PPTX
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
PPTX
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
PPTX
Slide minggu ke 4 pertemuan 1
PPTX
Pushdown Automata - Materi 8 - TBO
PDF
Akt 3-anuitas-tentu
PDF
Geometri analitik ruang
PDF
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 01
PDF
Modul 4 kongruensi linier
PDF
Matematika Diskrit - 09 graf - 07
8 kuantisasi
2 pengenalan matlab
Persamaan poisson
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
koordinat tabung dan bola
Persamaandifferensial
pewarnaan graf
Multivibrator
21. soal soal transformasi geometri
Materi SMA Kelas X Matematika Peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
4 Menggambar Grafik Fungsi Dengan Matlab
Slide minggu ke 4 pertemuan 1
Pushdown Automata - Materi 8 - TBO
Akt 3-anuitas-tentu
Geometri analitik ruang
Matematika Diskrit - 05 rekursi dan relasi rekurens - 01
Modul 4 kongruensi linier
Matematika Diskrit - 09 graf - 07
Ad

Similar to Finite state automata (20)

PDF
REGULAR LANGUAGES
PPTX
Pertemuan 3 - Perkuliahan Teori Bahasa Formal dan Automata
PPT
Tbo.ppt
PPTX
SLIDE KE:5 NFA
PDF
Modul tba
PDF
#6 NFA ke DFA dan NFA e-move kls B1.pdf
PPT
Teori bahasa dan automata2
PDF
chapter-6.pdf
PPTX
EKUIVALENSI NON-DETERMINISTIK FA KE DETERMINISTIK FA
PPTX
Teori bahasa otomata pertemuan 5
PPTX
Materi 3 Finite State Automata
PPTX
Pertemuan 4 - Perkuliahan Teori Bahasa Formal dan Automata
PPTX
SLIDE KE-4 DFA
PPT
Ekivalensi NFA - DFA(4).ppt
PPTX
PPT Kelompok 4 Teori Bahasa Otomata ~ Non-Deterministic FSA.pptx
PPTX
Teori bahasa otomata pertemuan 4
PPTX
ppt Teori Bahasa dan Otomata KELOMPOK 11 (1).pptx
PPT
Teori bahasa dan automata5b
PDF
Teori Implementasi dalam Vending Machine
PDF
Teori bahasa-dan-otomata
REGULAR LANGUAGES
Pertemuan 3 - Perkuliahan Teori Bahasa Formal dan Automata
Tbo.ppt
SLIDE KE:5 NFA
Modul tba
#6 NFA ke DFA dan NFA e-move kls B1.pdf
Teori bahasa dan automata2
chapter-6.pdf
EKUIVALENSI NON-DETERMINISTIK FA KE DETERMINISTIK FA
Teori bahasa otomata pertemuan 5
Materi 3 Finite State Automata
Pertemuan 4 - Perkuliahan Teori Bahasa Formal dan Automata
SLIDE KE-4 DFA
Ekivalensi NFA - DFA(4).ppt
PPT Kelompok 4 Teori Bahasa Otomata ~ Non-Deterministic FSA.pptx
Teori bahasa otomata pertemuan 4
ppt Teori Bahasa dan Otomata KELOMPOK 11 (1).pptx
Teori bahasa dan automata5b
Teori Implementasi dalam Vending Machine
Teori bahasa-dan-otomata
Ad

More from Materi Kuliah Online (20)

PDF
Sekilas tentang HaKI
PDF
Pengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
PDF
Pemodelan Basis Data Lainnya
PDF
Arsitektur Sistem Basis Data
PDF
Access control-systems
PDF
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
PDF
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
PDF
Remote control alarm sepeda motor
PDF
Internet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
PDF
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
PDF
A Comparison of Proximity Authentication Approaches
PDF
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
PDF
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
PDF
Dioda dan Catu Daya
PDF
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
PDF
Radio Frequency Identification
PDF
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
PDF
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
PDF
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
PDF
Interfacing Number Display
Sekilas tentang HaKI
Pengenalan Rekayasa Perangkat Lunak
Pemodelan Basis Data Lainnya
Arsitektur Sistem Basis Data
Access control-systems
Melangkah dengan Microsoft Windows Server 2003
Studi Mengenai Aspek Privasi pada Sistem RFID
Remote control alarm sepeda motor
Internet dan Layanan Aplikasi Terdistribusi
Aspek Security pada Penerapan m-Commerce di Indonesia
A Comparison of Proximity Authentication Approaches
Kajian Perkembangan Teknologi Smart Card dari Segi Keamanan
Catu Daya dan Rangkaian Penyearah Gelombang
Dioda dan Catu Daya
Simulasi Anti Integral Windup dengan Clamp Integrator
Radio Frequency Identification
Prinsip-prinsip Asas E-Construction, K-Constructions dan Groupware Technology
Penggunaan DT-51 Untuk Komunikasi Mikrokontroler Melalui Jaringan Telepon
Penggunaan DT-Basic Untuk Membaca Nomor Identitas Secara Wireless
Interfacing Number Display

Recently uploaded (20)

PPTX
PPT MATERI KODING DAN KECERDASAN ARTIFISIAL UNTUK PEMBELAJARAN
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PDF
Materi Seminar AITalks: AI dan Konseling GPT
PDF
Deck Rumah Pendidikan untuk Mendukung Program Prioritas Kemendikdasmen.pdf
PDF
Timbal Balik yang Timbang: Perdagangan Tak Setara AS–Indonesia
DOCX
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar.docx
PPT
pengantar algoritma dan pemrograman dasar
PPTX
PENGIMBASAN PEMBELAJARAN MENDALAM (DEEP LEARNING)
PDF
Materi Seminar AITalks AI dan Suku Digital
PDF
Digital Statecraft Menuju Indonesia Emas 2045: Diplomasi Digital, Ketahanan N...
PPTX
Slide PPT Metode Ilmiah Kelas 7 SMP.pptx
PPTX
Bahan Tayang OJT Pembelajaran Mendalam KS
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 10 SMA Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Senbud Seni Musik Kelas XII Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Biologi Kelas 10 SMA Terbaru 2025
DOCX
CONTOH RANCANGAN MODUL PROYEK KOKURIKULER SMA 1.docx
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 10 SMA Terbaru 2025
PPTX
Presentasi_Pembelajaran_Mendalam_Lengkap.pptx
PPTX
ppt kelas XII materi sifat koligatif larutan
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Senbud Seni Teater Kelas XII Terbaru 2025
PPT MATERI KODING DAN KECERDASAN ARTIFISIAL UNTUK PEMBELAJARAN
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Materi Seminar AITalks: AI dan Konseling GPT
Deck Rumah Pendidikan untuk Mendukung Program Prioritas Kemendikdasmen.pdf
Timbal Balik yang Timbang: Perdagangan Tak Setara AS–Indonesia
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar.docx
pengantar algoritma dan pemrograman dasar
PENGIMBASAN PEMBELAJARAN MENDALAM (DEEP LEARNING)
Materi Seminar AITalks AI dan Suku Digital
Digital Statecraft Menuju Indonesia Emas 2045: Diplomasi Digital, Ketahanan N...
Slide PPT Metode Ilmiah Kelas 7 SMP.pptx
Bahan Tayang OJT Pembelajaran Mendalam KS
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 10 SMA Terbaru 2025
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Senbud Seni Musik Kelas XII Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning Biologi Kelas 10 SMA Terbaru 2025
CONTOH RANCANGAN MODUL PROYEK KOKURIKULER SMA 1.docx
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 10 SMA Terbaru 2025
Presentasi_Pembelajaran_Mendalam_Lengkap.pptx
ppt kelas XII materi sifat koligatif larutan
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Senbud Seni Teater Kelas XII Terbaru 2025

Finite state automata

  • 1. Finite state automata (FSA) bukanlah mesin fisik tetapi suatu model matematika dari suatu sistem yang menerima input dan output. FSA merupakan mesin automata dari bahasa regular (tipe 3). Suatu FSA memiliki state yang banyaknya berhingga, dan dapat berpindah dari suatu state ke state lain. Perubahan state dinyatakan oleh fungsi transisi. Suatu FSA secara formal dinyatakan oleh 5 (lima) tupel M = (Q, Σ, δ, S, F) dimana : Q = Himpunan state / kedudukan  = Himpunan simbol input / masukan  = Fungsi transisi S = State awal / kedudukan awal F = Himpunan state akhir FSA berdasar pada pendefinisian kemampuan berubah state-statenya bisa dikelompokkan kedalam Deterministic Finite Automata dan Non Deterministic Finite Automata. III.1 Deterministic Finite Automata (DFA) Pada DFA dari suatu state ada tepat satu state berikutnya untuk setiap simbol input (masukan) yang di terima. Contoh 1 Konfigurasi DFA contoh 1 secara formal adalah sebagai berikut : Q = {q0, q1, q2}  = {a, b} MODUL MATA KULIAH TEORI BAHASA DAN OTOMATA IFBAB III FINITE STATE AUTOMATA a q0 b q1 a b q2 a b
  • 2. S = q0 F = {q2} Fungsi-fungsi transisinya sebagai berikut :  (q0, a) = q0,  (q0, b) = q1,  (q1, a) = q1,  (q1, b) = q2,  (q2, a) = q1,  (q2, b) = q2. Jika disajikan dalam tabel transisi :  a b q0 q0 q1 q1 q1 q2 q2 q1 q2 * Dalam DFA, selalu dan pasti terdapat satu state berikutnya untuk setiap pasangan state- input. III.2 Non Deterministic Finite Automata (NFA) Pada NFA dari suatu state bisa terdapat nol (0), satu (1), atau lebih busur keluar (transisis) berlabel simbol yang sama. Jadi setiap pasangna state-input, kita bisa memiliki 0 atau lebih pilihan untuk state berikutnya. Contoh 2 a q0 a,b q1 a, b
  • 3. Pada NFA contoh 2 diatas terdapat dua busur keluar berlabel input ‘a’. Dari state q0 bila mendapat input ‘a’ bisa berpindah ke state q0 atau q1 yang secara formal dinyatakan :  (q0, a) = {q0, q1} Konfigurasi NFA contoh 2 secara formal adalah sebagai berikut : Q = {q0, q1 }  = {a, b} S = q0 F = {q1} Fungsi-fungsi transisinya sebagai berikut :  (q0, a) = {q0,q1},  (q0, b) = q1,  (q1, a) = q1,  (q1, b) = q1, Jika disajikan dalam tabel transisi :  a b q0 {q0,q1} {q1} q1 {q1} {q1} * Perhatikan : Dalam cara penulisan state hasil transisi pada tabel transisi untuk NFA, digunakan kurung kurawal ‘{‘ dan ‘}’karena hasil transisisnya merupakan suatu himpunan state. * Pada bagian ini dapat dilihat NFA dengan lebih dari satu pilihan state berikutnya. Contoh 3 b q0 a q1 a
  • 4. Konfigurasi NFA contoh 3 secara formal adalah sebagai berikut : Q = {q0, q1 }  = {a, b} S = q0 F = {q1} Fungsi-fungsi transisinya sebagai berikut :  (q0, a) = q1,  (q0, b) = q0,  (q1, a) = q0,  (q1, b) = Ø, Jika disajikan dalam tabel transisi :  a b q0 {q1} {q0} q1 {q0} Ø III.3 Ekivalensi Non Deterministic Finite Automata dengan Deterministic Finite Automata Dari sebuah NFA dapat dibuat bentuk DFA nya yang ekivalen (bersesuaian). Ekivalen disini artinya mampu memproduksi atau menerima bahasa yang sama. Adapun tahap pembuatan DFA yang ekivalen dari suatu NFA adalah sebagai berikut: Contoh 4 Diketahui NFA sebagai berikut Konfigurasi NFA contoh 4 secara formal adalah sebagai berikut : 0 q0 0,1 q1 1 1
  • 5. Q = {q0, q1 }  = {0, 1} S = q0 F = {q1} Tabel transisinya :  0 1 q0 {q0, q1} {q1} q1 Ø {q0, q1} - Kita mulai dengan state {q0} Telusuri state berikutnya :   (q0, 0) = {q0, q1 }   (q0, 1) = {q1} Hasilnya : - Selanjutnya telusuri untuk setiap state baru yang terbentuk :   (q1, 0) = Ø   (q1, 1) = {q0, q1}   ({q0,q1}, 0) = {q0, q1} adalah hasil gabungan dari {q0} {q0} {q0, q1}0 {q1} 1
  • 6.  (q0, 0) = {q0, q1}dengan  (q1, 0) = Ø   ({q0,q1}, 1) = {q0, q1} adalah hasil gabungan dari  (q0, 1) = {q1}dengan  (q1, 0) = {q0, q1} Hasilnya : - Selanjutnya telusuri state baru yang terbentuk :   (Ø, 0) = Ø   (Ø, 0) = Ø Hasilnya : - Selanjutnya kita ingat bahwa F = {q1} maka himpunan state akhir (F) sekarang adalah semua yang mengandung state q1. {q0} {q0, q1}0 {q1} 1 0 { Ø } 1 0,1 {q0} 0 {q1} 1 0 1 {q0, q1} 0,1 { Ø } 0,1
  • 7. F = {{q1}, {q0, q1}} Hasilnya : {q0} 0 {q1} 1 0 1 {q0, q1} 0,1 { Ø } 0,1
  • 8. Latihan 3 Buatlah DFA yang ekivalen ! 1. Diketahui NFA sebagai berikut : Dengan tabel transisi sebagai berikut :  0 1 q0 {q0, q1} {q1} q1 Ø Ø 2. Diketahui NFA sebagai berikut :  = {0, 1}, F = {q0}, S = q0. q0 a,b a q1 q0