SlideShare a Scribd company logo
55//1313//20132013
11
Studi kasus
• Teori tentang fuzzy set dan fuzzy logic banyak
digunakan untuk membangun sistem berbasis
aturan fuzzy untuk masalah kontrol, seperti
masalah sprinkler control system (sistem kontrol
penyiram air).
• Misalkan nilai crisp yang diterima oleh sensor
suhu adalah 370 C dan nilai crisp yang diterima
sensor kelembaban adalah 12%.
• Berapa lama durasi penyiraman yang harus
dilakukan?
Proses fuzzification
• Misalkan, untuk suhu udara kita menggunakan
fungsi keanggotaan trapesium dengan lima
variabel linguistik: Cold, Cool, Normal, Warm, dan
Hot
55//1313//20132013
22
• Dengan fungsi ini, maka crisp input suhu 370 C
dikonversi ke nilai fuzzy dengan cara:
– Suhu 370 C berada pada nilai linguistik Warm
dan Hot.
– Semantik atau derajat keanggotaan untuk Warm
dihitung menggunakan rumus:
• -(x-d)/(d-c), c< x  d
di mana c=36, dan d=39.
• Sehingga derajat keanggotaan Warm=
-(37-39)/(39-36)=2/3
– Derajat keanggotaan untuk Hot dihitung
menggunakan rumus (x-a)/(b-a), a < x < b, di
mana a=36, dan b=39.
• Sehingga derajat keanggotaan untuk
Hot=(37-36)/(39-36)=1/3.
• Misalkan, kita juga menggunakan fungsi
keanggotaan trapesium untuk kelembaban tanah.
55//1313//20132013
33
• Dengan fungsi ini, maka crisp input kelembaban 12%
dikonversi menjadi nilai fuzzy dengan cara berikut ini:
– Kelembaban 12% berada pada nilai linguistik Dry dan
Moist.
– Semantik atau derajat keanggotaan untuk Dry dihitung
menggunakan rumus:
• -(x-d)/(d-c), c < x  d
di mana c=10, dan d=20.
• Sehingga derajat keanggotaan untuk Dry adalah
-(12-20)/(20-10)=4/5.
– Derajat keanggotaan untuk Moist dihitung dengan
menggunakan rumus:
• (x-a)/(b-a), a < x < b
di mana a=10, dan b=20.
• Sehingga derajat keanggotaan Moist=(12-10)/(20-
10)=1/5.
• Jadi, proses fuzzification menghasilkan empat
fuzzy input:
– Suhu Udara = Warm (2/3) dan Hot(1/3)
– Kelembaban tanah = Dry (4/5) dan Moist(1/5).
55//1313//20132013
44
Proses Inferensi
• Terdapat berbagai macam cara dalam menentukan aturan
fuzzy.
• Misalkan, untuk durasi penyiraman digunakan fungsi
keanggotaan trapesium dengan tiga nilai linguistik: Short,
Medium, dan Long.
• Misalkan aturan fuzzy didefinisikan sebagai
berikut:
55//1313//20132013
55
• Dengan definisi aturan fuzzy tersebut, didapatkan
3x5=15 aturan fuzzy, yaitu:
– IF Suhu=Cold AND Kelembaban=Dry THEN
Durasi=Long
.
.
.
– IF Suhu=Hot AND Kelembaban=wet THEN
Durasi=Short
• Di sini akan dibahas penggunaan inferensi
menggunakan model Mamdani dan Model
Sugeno.
Proses Inferensi menggunakan Model
Mamdani
• Jika menggunakan Model Mamdani, dapat digunakan dua
cara inferensi, yaitu clipping (alpha-cut) atau scaling.
• Metode yang paling umum digunakan adalah clipping
karena mudah diimplementasikan dan bila diagregasikan
dengan fungsi lain akan menghasilkan bentuk yang mudah
di-defuzzification.
55//1313//20132013
66
• Dari empat data fuzzy input tersebut, Warm (2/3),
Hot(1/3), Dry(4/5), dan Moist(1/5), didapatkan
empat aturan (dari 15 aturan) yang dapat
diaplikasikan:
– IF Suhu is Warm AND Kelembaban is Dry THEN
Durasi is Long
– IF Suhu is Warm AND Kelembaban is Moist THEN
Durasi is Medium
– IF Suhu is Hot AND Kelembaban is Dry THEN
Durasi is Long
– IF Suhu is Hot AND Kelembaban is Moist THEN
Durasi is Medium
• Dari empat aturan fuzzy dan empat fuzzy input
tersebut, maka proses inferensi yang terjadi
adalah seperti di bawah ini.
• Gunakan aturan Conjunction () dengan memilih
derajat keanggotaan minimum dari nilai-nilai
linguistik yang dihubungkan oleh  dan lakukan
clipping pada fungsi keanggotaan trapesium
untuk Durasi Penyiraman, sehingga diperoleh:
– IF Suhu is Warm (2/3) AND Kelembaban is Dry (4/5)
THEN Durasi is Long (2/3)
– IF Suhu is Warm (2/3) AND Kelembaban is Moist
(1/5) THEN Durasi is Medium (1/5)
– IF Suhu is Hot (1/3) AND Kelembaban is Dry (4/5)
THEN Durasi is Long (1/3)
– IF Suhu is Hot (1/3) AND Kelembaban is Moist (1/5)
THEN Durasi is Medium (1/5)
55//1313//20132013
77
• Gunakan aturan Disjunction () dengan memilih
derajat keanggotaan maksimum dari nilai-nilai
linguistik yang dihubungkan oleh .
• Dari ‘Durasi is Long (2/3)  Durasi is Long (1/3)’
dihasilkan ‘Durasi is Long (2/3)’.
• Sedangkan dari ‘Durasi is Medium (1/5)  ‘Durasi
is Medium (1/5) dihasilkan ‘Durasi is Medium
(1/5) ‘
• Dengan demikian diperoleh dua pernyataan:
– Durasi is Long (2/3), dan
– Durasi is Medium (1/5)
• Proses inferensi menggunakan Model Mamdani menggunakan
proses clipping menghasilkan dua area abu-abu seperti gambar
berikut:
55//1313//20132013
88
Proses Inference menggunakan Model
Sugeno
• Model Sugeno menggunakan fungsi keanggotaan yang lebih
sederhana dibandingkan Model Mamdani.
• Fungsi keanggotaan tersebut adalah Singleton, yaitu fungsi
keanggotaan yang memiliki derajat keanggotaan 1 pada suatu
nilai crisp tunggal dan 0 pada semua nilai crisp yang lain.
• Misalkan fungsi Singleton untuk Durasi Penyiraman
didefinisikan seperti gambar berikut:
• Dengan cara yang sama seperti Model Mamdani,
diperoleh: Durasi is Long (2/3) dan Durasi is
Medium (1/5).
• Proses inferensi menggunakan Model Sugeno
menghasilkan dua derajat keanggotaan sebagai
berikut:
55//1313//20132013
99

More Related Content

PPTX
VII: Pemuaian Zat Padat
PPTX
Harga Air kalorimeter
PPTX
Seminar harga air kalorimeter kelompok 5
DOCX
Panas jenis (p1)
PDF
Gerbang logika
PDF
Jst part4
PDF
Fuzzy logic part6
PDF
Jst part5
VII: Pemuaian Zat Padat
Harga Air kalorimeter
Seminar harga air kalorimeter kelompok 5
Panas jenis (p1)
Gerbang logika
Jst part4
Fuzzy logic part6
Jst part5

Viewers also liked (11)

PDF
Filters DAC and ADC
DOCX
Psikosastra kel 2
PDF
Fuzzy logic part2
PDF
Bab 2 kontrol sekuensial PLC
DOCX
ПОГИБШИЕ ПОЭТЫ АЗЕРБАЙДЖАНА– жертвы коммунистических репрессий»
PDF
4 plc-dasar-dasar-pemrograman-new-6
PDF
Fuzzy logic part1
PDF
The internet
PDF
Livro vou ter que estudar d const - primeiros passos - vítor cruz
ODP
Irmandades da fala e o grupo nós
PPTX
PP Filal Rama (pemantulan pada cermin datar dan cermin lengkung)
Filters DAC and ADC
Psikosastra kel 2
Fuzzy logic part2
Bab 2 kontrol sekuensial PLC
ПОГИБШИЕ ПОЭТЫ АЗЕРБАЙДЖАНА– жертвы коммунистических репрессий»
4 plc-dasar-dasar-pemrograman-new-6
Fuzzy logic part1
The internet
Livro vou ter que estudar d const - primeiros passos - vítor cruz
Irmandades da fala e o grupo nós
PP Filal Rama (pemantulan pada cermin datar dan cermin lengkung)

More from Rendy Ardiwinata (12)

PDF
Hoopers a. kamasutra. sex positions-dk
PDF
Jst part6
PDF
Jst part3
PDF
Jst part2
PDF
Jst part1
PDF
Fuzzy logic part7
PDF
Fuzzy logic part3
PDF
Fuzzy logic part5
PDF
Customer ptcpi for lifting process
PDF
1 n4148 1n4448
PDF
Hukum tajwid
PDF
Bridge circuits
Hoopers a. kamasutra. sex positions-dk
Jst part6
Jst part3
Jst part2
Jst part1
Fuzzy logic part7
Fuzzy logic part3
Fuzzy logic part5
Customer ptcpi for lifting process
1 n4148 1n4448
Hukum tajwid
Bridge circuits

Recently uploaded (20)

PPTX
Slide PPT Metode Ilmiah Kelas 7 SMP.pptx
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PDF
Materi Seminar AITalks: AI dan Konseling GPT
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PPTX
PPT MATERI KODING DAN KECERDASAN ARTIFISIAL UNTUK PEMBELAJARAN
PDF
lembar kerja LMS tugas pembelajaran mendalam
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Lanjutan Kelas 11 SMA Terbaru 2025
PDF
Lembar Kerja Mahasiswa Konsep Sistem Operasi
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Senbud Seni Teater Kelas 12 Terbaru 2025
PDF
Pengenalan Undang-undang pengakap laut.pdf
PPTX
5. Bahan Bacaan Asinkronus Modul 5_ Perencanaan Pembelajaran.pptx
PPTX
Pancasila: fondasi peradaban dan kebudayaan berkelanjutan
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PKWU Rekayasa Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PPTX
9ICP - Hubungan antara Pancasila dengan UUD 1945Bhinneka Tunggal Ika.pptx
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Senbud Seni Teater Kelas XII Terbaru 2025
PPTX
Rancangan Kegiatan Kokurikuler SMP N 1 Karanggede
PPTX
PPT SURAT AL FIL LOMBA MAPSI SEKOLAH DASAR
PDF
Materi Seminar AITalks AI dan Suku Digital
DOCX
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 10 SMA Terbaru 2025
PPTX
PENGIMBASAN PEMBELAJARAN MENDALAM (DEEP LEARNING)
Slide PPT Metode Ilmiah Kelas 7 SMP.pptx
Modul Ajar Deep Learning PJOK Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Materi Seminar AITalks: AI dan Konseling GPT
Modul Ajar Deep Learning Prakarya Kerajinan Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PPT MATERI KODING DAN KECERDASAN ARTIFISIAL UNTUK PEMBELAJARAN
lembar kerja LMS tugas pembelajaran mendalam
Modul Ajar Deep Learning Bahasa Inggris Lanjutan Kelas 11 SMA Terbaru 2025
Lembar Kerja Mahasiswa Konsep Sistem Operasi
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Senbud Seni Teater Kelas 12 Terbaru 2025
Pengenalan Undang-undang pengakap laut.pdf
5. Bahan Bacaan Asinkronus Modul 5_ Perencanaan Pembelajaran.pptx
Pancasila: fondasi peradaban dan kebudayaan berkelanjutan
Modul Ajar Deep Learning PKWU Rekayasa Kelas 12 SMA Terbaru 2025
9ICP - Hubungan antara Pancasila dengan UUD 1945Bhinneka Tunggal Ika.pptx
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam Senbud Seni Teater Kelas XII Terbaru 2025
Rancangan Kegiatan Kokurikuler SMP N 1 Karanggede
PPT SURAT AL FIL LOMBA MAPSI SEKOLAH DASAR
Materi Seminar AITalks AI dan Suku Digital
Modul Ajar Deep Learning PAI & BP Kelas 10 SMA Terbaru 2025
PENGIMBASAN PEMBELAJARAN MENDALAM (DEEP LEARNING)

Fuzzy logic part4

  • 1. 55//1313//20132013 11 Studi kasus • Teori tentang fuzzy set dan fuzzy logic banyak digunakan untuk membangun sistem berbasis aturan fuzzy untuk masalah kontrol, seperti masalah sprinkler control system (sistem kontrol penyiram air). • Misalkan nilai crisp yang diterima oleh sensor suhu adalah 370 C dan nilai crisp yang diterima sensor kelembaban adalah 12%. • Berapa lama durasi penyiraman yang harus dilakukan? Proses fuzzification • Misalkan, untuk suhu udara kita menggunakan fungsi keanggotaan trapesium dengan lima variabel linguistik: Cold, Cool, Normal, Warm, dan Hot
  • 2. 55//1313//20132013 22 • Dengan fungsi ini, maka crisp input suhu 370 C dikonversi ke nilai fuzzy dengan cara: – Suhu 370 C berada pada nilai linguistik Warm dan Hot. – Semantik atau derajat keanggotaan untuk Warm dihitung menggunakan rumus: • -(x-d)/(d-c), c< x  d di mana c=36, dan d=39. • Sehingga derajat keanggotaan Warm= -(37-39)/(39-36)=2/3 – Derajat keanggotaan untuk Hot dihitung menggunakan rumus (x-a)/(b-a), a < x < b, di mana a=36, dan b=39. • Sehingga derajat keanggotaan untuk Hot=(37-36)/(39-36)=1/3. • Misalkan, kita juga menggunakan fungsi keanggotaan trapesium untuk kelembaban tanah.
  • 3. 55//1313//20132013 33 • Dengan fungsi ini, maka crisp input kelembaban 12% dikonversi menjadi nilai fuzzy dengan cara berikut ini: – Kelembaban 12% berada pada nilai linguistik Dry dan Moist. – Semantik atau derajat keanggotaan untuk Dry dihitung menggunakan rumus: • -(x-d)/(d-c), c < x  d di mana c=10, dan d=20. • Sehingga derajat keanggotaan untuk Dry adalah -(12-20)/(20-10)=4/5. – Derajat keanggotaan untuk Moist dihitung dengan menggunakan rumus: • (x-a)/(b-a), a < x < b di mana a=10, dan b=20. • Sehingga derajat keanggotaan Moist=(12-10)/(20- 10)=1/5. • Jadi, proses fuzzification menghasilkan empat fuzzy input: – Suhu Udara = Warm (2/3) dan Hot(1/3) – Kelembaban tanah = Dry (4/5) dan Moist(1/5).
  • 4. 55//1313//20132013 44 Proses Inferensi • Terdapat berbagai macam cara dalam menentukan aturan fuzzy. • Misalkan, untuk durasi penyiraman digunakan fungsi keanggotaan trapesium dengan tiga nilai linguistik: Short, Medium, dan Long. • Misalkan aturan fuzzy didefinisikan sebagai berikut:
  • 5. 55//1313//20132013 55 • Dengan definisi aturan fuzzy tersebut, didapatkan 3x5=15 aturan fuzzy, yaitu: – IF Suhu=Cold AND Kelembaban=Dry THEN Durasi=Long . . . – IF Suhu=Hot AND Kelembaban=wet THEN Durasi=Short • Di sini akan dibahas penggunaan inferensi menggunakan model Mamdani dan Model Sugeno. Proses Inferensi menggunakan Model Mamdani • Jika menggunakan Model Mamdani, dapat digunakan dua cara inferensi, yaitu clipping (alpha-cut) atau scaling. • Metode yang paling umum digunakan adalah clipping karena mudah diimplementasikan dan bila diagregasikan dengan fungsi lain akan menghasilkan bentuk yang mudah di-defuzzification.
  • 6. 55//1313//20132013 66 • Dari empat data fuzzy input tersebut, Warm (2/3), Hot(1/3), Dry(4/5), dan Moist(1/5), didapatkan empat aturan (dari 15 aturan) yang dapat diaplikasikan: – IF Suhu is Warm AND Kelembaban is Dry THEN Durasi is Long – IF Suhu is Warm AND Kelembaban is Moist THEN Durasi is Medium – IF Suhu is Hot AND Kelembaban is Dry THEN Durasi is Long – IF Suhu is Hot AND Kelembaban is Moist THEN Durasi is Medium • Dari empat aturan fuzzy dan empat fuzzy input tersebut, maka proses inferensi yang terjadi adalah seperti di bawah ini. • Gunakan aturan Conjunction () dengan memilih derajat keanggotaan minimum dari nilai-nilai linguistik yang dihubungkan oleh  dan lakukan clipping pada fungsi keanggotaan trapesium untuk Durasi Penyiraman, sehingga diperoleh: – IF Suhu is Warm (2/3) AND Kelembaban is Dry (4/5) THEN Durasi is Long (2/3) – IF Suhu is Warm (2/3) AND Kelembaban is Moist (1/5) THEN Durasi is Medium (1/5) – IF Suhu is Hot (1/3) AND Kelembaban is Dry (4/5) THEN Durasi is Long (1/3) – IF Suhu is Hot (1/3) AND Kelembaban is Moist (1/5) THEN Durasi is Medium (1/5)
  • 7. 55//1313//20132013 77 • Gunakan aturan Disjunction () dengan memilih derajat keanggotaan maksimum dari nilai-nilai linguistik yang dihubungkan oleh . • Dari ‘Durasi is Long (2/3)  Durasi is Long (1/3)’ dihasilkan ‘Durasi is Long (2/3)’. • Sedangkan dari ‘Durasi is Medium (1/5)  ‘Durasi is Medium (1/5) dihasilkan ‘Durasi is Medium (1/5) ‘ • Dengan demikian diperoleh dua pernyataan: – Durasi is Long (2/3), dan – Durasi is Medium (1/5) • Proses inferensi menggunakan Model Mamdani menggunakan proses clipping menghasilkan dua area abu-abu seperti gambar berikut:
  • 8. 55//1313//20132013 88 Proses Inference menggunakan Model Sugeno • Model Sugeno menggunakan fungsi keanggotaan yang lebih sederhana dibandingkan Model Mamdani. • Fungsi keanggotaan tersebut adalah Singleton, yaitu fungsi keanggotaan yang memiliki derajat keanggotaan 1 pada suatu nilai crisp tunggal dan 0 pada semua nilai crisp yang lain. • Misalkan fungsi Singleton untuk Durasi Penyiraman didefinisikan seperti gambar berikut: • Dengan cara yang sama seperti Model Mamdani, diperoleh: Durasi is Long (2/3) dan Durasi is Medium (1/5). • Proses inferensi menggunakan Model Sugeno menghasilkan dua derajat keanggotaan sebagai berikut: