Kalimat Efektif
Dra. Hj. Yusra D., M.Pd.
1 Pengertian Kalimat Efektif
2 Ciri-Ciri Kalimat Efektif
3 Karakteristik Kalimat Efektif
Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat, padat, jelas, lengkap, dan dapat
menyampaikan informasi secara tepat
Widjono, Hs., (2005: 148)
Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan menyampaikan pesan, gagasan,
dan pemikiran dari pemberi pesan ke penerima pesan, seperti apa yang ada dalam pikiran
pembicara dan penulis
Ramadansyah, (2012: 36)
Kalimat dikatakan singkat apabila hanya menggunakan unsur yang diperlukan saja.
Tidak ada unsur yang tidak berfungsi. Padat berarti, semua informasi berada di dalamnya.
Dengan sifat ini tidak terjadi pengulangan-pengulangan pengungkapan. Sifat jelas ditandai
dengan kejelasan struktur kalimat dan makna yang terkandung di dalamnya. Sifat lengkap
mengandung makna kelengkapan struktur kalimat secara gramatikal dan kelengkapan
konsep atau gagasan yang terkandung di dalam kalimat tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk
menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa
yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Kalimat yang sangat mengutamakan keefektifan
informasi, membuat kalimat itu dapat terjamin.
Lebih singkat, pengertian kalimat efektif adalah kalimat yang disampaikan pembicara atau
penulis mengikuti ketentuan ilmiah, sehingga mudah dipahami oleh penyimak atau pembaca.
Ciri-Ciri
Kalimat Efektif
Widjono Hs, (2005) membagi ciri-ciri kalimat
efektif atas 9 bagian: keutuhan, kesejajaran,
kefokusan, kehematan, kecermatan dan
kesantunan, kevariasian, kelogisan, ketepatan
diksi serta ketepatan ejaan.
Keutuhan
Keutuhan atau kesatuan kalimat ditandai oleh adanya kesepadanan
struktur dan makna kalimat. Kalimat secara gramatikal mungkin benar, tetapi
maknanya kemungkinan salah. Misalnya:
- Saya saling memaafkan. (salah)
- Rumput makan sapi dikebun guru saya. (salah)
Kalimat itu salah karena tidak adanya kesepadanan struktur dan makna. Kalimat
tersebut seharusnya:
- Kami saling memaafkan. (benar)
- Sapi makan rumput di kebun guru saya. (benar)
Kesejajaran
Kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan secara konsisten. Misalnya: pertama kesatuan,
kemakmuran, kedamaian, kesejahteraan, kedua pertanian, perikanan, perkebunan, perdamaian,ketiga mengerjakan,
membawakan, nenertawakan, keempat, diangkat, dijinjing, ditentang, dan dipukul.
Misalnya:
a. Polisi segera menangkap pencuri itu karena sudah diketahui sebelumnya. (salah)
b. Penulis skripsi harus melakukan langkah-langkah:
1) Pertemuan dengan penasesihat akademis,
2) Mengajukan topik,
3) Melapor kepada ketua jurusan, dan
4) Bertemu pembimbing. (salah)
Seharusnya:
a. Polisi segera menangkap pencuri itu karena sudah mengetahui sebelumnya.
b. Penulis skripsi harus melakukan langkah-langkah:
1) Menemui penasehat akademis,
2) Mengajukan topik,
3) Melaporkan rencana kepada ketua jurusan, dan
4) Menemui pembimbing. (benar)
Untuk menyatakan kesejajaran ada juga yang mengistilahkan dengan kesepadanan. Kesepadanan ialah
keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh
kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
Kesepadanan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
A. Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas.
Ketidakjelasan subjek atau predikat suatu kalimat tentu saja membuat kalimat itu tidak efektif. Kejelasan
subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam,
bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya di depan subjek.
Contoh: - Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.(Salah)
- Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Benar)
B. Tidak terdapat subjek yang ganda
Contoh: a. Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen.
b. Soal itu saya kurang jelas.
Kalimat-kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara berikut.
a. Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen.
b. Saat itu bagi saya kurang jelas.
C. Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal
Contoh: a. Kami tidak membuat tugas. Sehingga kami dilarang mengikuti kuliah..
b. Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Sedangkan dia membeli sepeda motor Suzuki.
Kefokusan
Kalimat efektif harus memfokuskan pesan terpenting agar mudah dipahami maksudnya.
Jika tidak, makna kalimat akan sulit ditangkap maknanya. Hal ini sangat memungkinkan
menghambat komunikasi.
Contohnya: a. Sulit ditingkatkan kualitas dan kuantitas produk holtikultura ini (tidak efektif)
Produk holtikutura ini sulit ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya (efektif)
b. Pandai bergaul, pandai berbicara, dan pandai membujuk orang adalah
modal utama pemasaran produk. (tidak efektif)
Pandai bergaul, berbicara, dan membujuk orang adalah modal utama pemasar
produk. (efektif)
Kehematan
Untuk menjamin kalimat, setiap unsur kalimat harus berfungsi dengan baik, unsur yang tidak mendukung kalimat
harus dihindarkan. Untuk itu hindarilah hal-hal berikut:
1. Subjek ganda, misalnya: Hasil penelitian itu saya sudah baca.
Seharusnya, Saya sudah membaca hasil penelitian itu.
2. Penajaman kata yang sudah berbentuk jamak, misalnya: data (jamak) - data-data (jamak)
fakta (jamak) - fakta-fakta (jamak)
Mengambili buku-buku - mengambili buku atau mengambil
buku-buku
Mengambili (jamak), buku-buku (jamak)
3. Menggunakan Bentuk Singkat
Kalimat singkat bukan berarti harus pendek-pendek. Akan tetapi, kalimat harus menggunakan unsur kalimat yang benar-
benar berfungsi dan menghilangkan kata atau ungkapan yang tidak mendukung makna.
Contoh: - Pimpinan memberikan peringatan kepada karyawan agar rajin bekerja (benar namun tidak singkat)
- Pimpinan memperingatkan karyawan agar rajin bekerja (benar dan singkat)
Meskipun benar, kalimat ini dapat dibuat lebih singkat dengan mengubah memberikan peringatan menjadi memperingatkan.
Perhatikan kata-kata berikut ini: Memberikan teguran – menegur
Mengambil tindakan – menindak
Memberikan peringatan – memperingatkan
4. Menggunakan bentuk kata aktif dan bertenaga:
Ia berdiri lalu pergi (aktif tetapi kurang bertenaga)
Ia bangkit lalu pergi (aktif dan bertenaga)
Mereka memperhatikan penjahat itu (aktif tetapi kurang bertenaga)
Mereka mengamati penjahat itu (aktif dan bertenaga
Kecermatan dan Kesantunan
Kecermatan dan kesantunan terkait dengan ketepatan memilih kata, sehingga menghasilkan komunikasi baik, tepat,
tanpa gangguan emosional pembaca atau pendengar. Kalimat dikatakan baik jika pesan yang disampaikan dapat diterima oleh
orang lain. Santun mengandung makna halus, baik, dan sopan.
a) Kecermatan
Kecermatan kata dalam kalimat ditentukan ketepatan pilihan kata. Pilihan bukan karena enak didengar atau merdu ketika
diucapkan melainkan daya ekspresinya yang eksak (pasti). Banyak kata dalam bahasa Indonesia yang hampir sama
maknanya. Bahkan, seringkali dianggap sebagai kata yang bersinonim. Akan tetapi, hanya satu yang paling tepat
mengungkapkan maksud secara cermat.
Misalnya: - Manusia ialah makhluk yang berakal budi. (salah dan tidak cermat)
Kata ialah harus diikuti sinonim, bukan definisi formal. Jika menggunakan ialah kalimat itu kata manusia disertai
sinonim.
Manuasia adalah makhluk yang berakal budi. (benar dan cermat)
Manusia ialah orang. (benar dan cermat)
Selain itu, kecermatan kalimat menyangkut ketepatan bentuk kata, pemakaian kata berimbuhan, dan tanda baca.
- Karena sudah diketahui sebelumnya, mahasiswa itu dapat menjawab tes dengan mudah. (salah)
- Karena sudah mengetahui sebelumnya, mahasiswa itu dapat menjawab tes dengan mudah. (benar)
b) Kesantunan
Kesantunan kalimat mengandung makna bahwa gagasan yang diekspresikan dapat mengembangkan suasana yang baik,
hubungan yang harmonis, dan keakraban. Kalimat yang baik dan santun ditandai sifat-sifat: singkat, jelas, lugas, dan tidak
berbelit-belit.
Perhatikan contoh berikut:
- Sebagaimana telah ditetapkan, pekerjaan itu biasanya dikerjakan dua kali seminggu. (salah)
- Aspek lain yang perlu dipertimbangkan ialah segi hubungan masyarakat. (salah)
- Sebagaimana telah diterapkan, pekerjaan itu biasanya dilakukan dua kali seminggu. (benar)
- Telah ditetapkan bahwa pekerjaan itu dua kali seminggu (benar)
Kevariasian
Kevariasian kalimat dapat dilakukan dengan variasi struktur, diksi, dan gaya asalkan variasi tersebut tidak
menimbulkan perubahan makna kalimat yang dapat menimbulkan salah pemahaman atau salah komunikasi.
1) Kalimat Berimbang (dalam kalimat majemuk setara)
- Kedua orang tuanya bekerja di perusahaan, dan ketiga anak mereka belajar di sekolah
2) Kalimat Melepas, yaitu melepas (mengubah) fungsi klausa kedua dari klausa koordinatif dengan klausa utama
(pertama) menjadi klausa sematan, dalam kalimat berikut ini menjadi anak kalimat keterangan waktu.
- Kedua orang tuanya bekerja di perusahaan ketika ketiga anak mereka belajar di sekolah
3) Kalimat berklimaks yaitu menempatkan klausa sematan (anak kalimat) pada posisi awal dan klausa utama di bagian
akhir.
- Ketika ketiga anak itu belajar di sekolah, kedua orang tua mereka bekerja di perusahaan.
Kelogisan
Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan
ejaan yang berlaku.
Perhatikan kalimat di bawah ini.
1. Waktu dan tempat kami persilakan.
2. Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini.
3. Haryanto Arbi meraih juara pertama Jepang Terbuka.
4. Hermawan Susanto menduduki juara pertama Cina Terbuka.
5. Mayat wanita yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di daerah tersebut.
Kalimat itu tidak logis (tidak masuk akal). Yang logis adalah sebagai berikut.
1. Bapak Menteri kami persilakan.
2. Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini.
3. Haryanto Arbi meraih gelar juara pertama Jepang Terbuka.
4. Hermawan Susanto menjadi juara pertama Cina Terbuka.
5. Sebelum meninggal, wanita yang mayatnya ditemukan itu sering mondar-mandir di daerah tersebut.
Ketepatan Diksi
Ketepatan atau kecermatan diksi mempermasalahkan penempatan kata.
Setiap kata harus mengungkapkan pikiran secara tepat. Untuk iu, penulis harus
membedakan kata yang hampir bersinonim, struktur idiomatik, kata yang berlawanan
makna, ketepatan dan kesesuaian.
Ketepatan Ejaan
Kecermatan menggunakan ejaan dan tanda baca dapat menentukan kualitas penyajian data.
Sebaliknya, kesalahan ejaan dapat menimbulkan kesalahan komunikasi yang fatal, misalnya:
- Ia membayar dua puluh lima ribuan.
(Maksudnya: dua-puluh-lima-ribuan = 25 x Rp1.000,00 atau dua-puluh-lima-ribuan = seratus ribu = 20 x
Rp5.000,00).
Penggunaan tanda baca, misalnya: Paman kami belum menikah.
Bandingkan dengan: Paman, kami belum menikah, atau
Paman kami, belum menikah, atau
Paman, kami, belum menikah.
Kelogisan
Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan
ejaan yang berlaku.
Perhatikan kalimat di bawah ini.
1. Waktu dan tempat kami persilakan.
2. Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini.
3. Haryanto Arbi meraih juara pertama Jepang Terbuka.
4. Hermawan Susanto menduduki juara pertama Cina Terbuka.
5. Mayat wanita yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di daerah tersebut.
Kalimat itu tidak logis (tidak masuk akal). Yang logis adalah sebagai berikut.
1. Bapak Menteri kami persilakan.
2. Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini.
3. Haryanto Arbi meraih gelar juara pertama Jepang Terbuka.
4. Hermawan Susanto menjadi juara pertama Cina Terbuka.
5. Sebelum meninggal, wanita yang mayatnya ditemukan itu sering mondar-mandir di daerah tersebut.
Karakteristik Kalimat Efektif
Pada tahun 2007, Widjono membagi karakteristik kalimat efektrif menjadi 10 macam, yaitu:
1. Kesepadanan dan kesatuan gagasan maksudnya informasi tidak terpecah-pecah, jelas struktur
dan makna.
2. Kejelasan subjek dan predikat, dengan tidak menghadirkan kata yang depan sebelum subjek.
3. Tidak menghadirkan subjek ganda, karena pada kalimat tunggal hanya boleh memuat satu subjek.
4. Tidak hadirnya kata penghubing intrakalimat pada kalimat tunggal.
5. Tidak menghadirkan kata yang sebelum predikat
6. Kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata pada kata yang paralel
7. Ketegasan adalah suatu penekan pada penegasan ide pokok
8. Kehematan adalah menghindari kata, frasa yang tidak perlu
9. Kelogisan adalah hubungan antarunsur yang logis dan masuk akal
10. Kecermatan kalimat yang dimunculkan tidak memberikan pengertian ganda.

More Related Content

PPT
KALIMAT EFEKTIF
PDF
Jenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdf
PDF
Makalah Pengertian Kalmat Efektif dan Ciri-Cirinya
PPTX
Kelompok 8
DOCX
Pengertian kalimat efektif
PPTX
Penggunaan Kalimat Efektif Pada Pembuatan Esai.pptx
PDF
Kalimat efektif
PPTX
Kalimat Efektif copy (1).pptx ppppppppppppppppppppppppppppppppp
KALIMAT EFEKTIF
Jenis-Jenis Kesalahan dan Kekeliruan Berbahasa (Kalimat Efektif).pdf
Makalah Pengertian Kalmat Efektif dan Ciri-Cirinya
Kelompok 8
Pengertian kalimat efektif
Penggunaan Kalimat Efektif Pada Pembuatan Esai.pptx
Kalimat efektif
Kalimat Efektif copy (1).pptx ppppppppppppppppppppppppppppppppp

Similar to Kalimat Efektif.pptx (20)

PPTX
Kalimat efektif
PPTX
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
PPTX
Kalimat Efektif
PPSX
KALIMAT EFEKTIF XII BAHASA INDONESIA PEMINATAN .ppsx
DOC
Kalimat Efektif
PPTX
Kalimat efektif
DOCX
Makalah bahasa indonesia
DOCX
Makalah bahasa indonesia (2)
PPTX
modul 5 kalimat efektif bahasa indonesia.pptx
PPTX
MATERI KALIMAT_EFEKTIFuntuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran ...
PPTX
Kalimat efektif
PDF
KALIMAT EFEKTIF.pdf
PPT
Tugas Psikologi UNJ - MKU Bahasa Indonesia - Kalimat Efektif
PPTX
Kalimat efektif
DOCX
Tugas Psikologi UNJ - MKU Bahasa Indonesia - Kalimat Efektif
PPTX
Kalimat Efektif dan Tidak Efektif
PDF
5 kalimat efektif
DOCX
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
DOCX
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
PPT
tugas b.indonesia KAL.EFEKTIF kelompok 3.ppt
Kalimat efektif
Bahasa indonesia dan penulisan ilmiah KALIMAT
Kalimat Efektif
KALIMAT EFEKTIF XII BAHASA INDONESIA PEMINATAN .ppsx
Kalimat Efektif
Kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia (2)
modul 5 kalimat efektif bahasa indonesia.pptx
MATERI KALIMAT_EFEKTIFuntuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran ...
Kalimat efektif
KALIMAT EFEKTIF.pdf
Tugas Psikologi UNJ - MKU Bahasa Indonesia - Kalimat Efektif
Kalimat efektif
Tugas Psikologi UNJ - MKU Bahasa Indonesia - Kalimat Efektif
Kalimat Efektif dan Tidak Efektif
5 kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
Makalah bahasa indonesia kalimat efektif
tugas b.indonesia KAL.EFEKTIF kelompok 3.ppt
Ad

Recently uploaded (20)

PDF
Buku Teks KSSM Sains Sukan Tingkatan Empat
DOCX
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Fiqih Kelas 10 Terbaru 2025
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Fisika Kelas 12 SMA Terbaru 2025
PPTX
Penguatan Pertemuan1 OJT koding dan kecerdasan artificial
PPTX
Desain ojt 1 koding dan kecerdasan artificial .pptx
DOCX
Modul Ajar Deep Learning Informatika Kelas 10 SMA Terbaru 2025
DOCX
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Akidah Akhlak Kelas 7 MTs
PDF
Materi Pendidikan Agama Islam - Kelas 11 SMA - Berpikir Kritis dan Mengembang...
PPTX
Kokurikuler dalam Pembelajaran Mendalam atau Deep Leaning
DOCX
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Bahasa Arab Kelas 7 MTs
PDF
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 1 Kurikulum Merdeka
PPTX
Bahan Ajar PAI 8 BAB 2 iman kepada kitab Allah.pptx
PDF
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 3 (Proxmox VE 9.0).pdf
PPTX
pedoman tes kompetensi akademik deep learning
PPTX
Rekayasa-Prompt-untuk-Kreasi-Konten bahan peer teaching.pptx
PPTX
Pembahasan Lengkap Trigonometri_ppt.pptx
PPT
Tugas Modul 1.Konsep Pola Pikir Bertumbuh.ppt
PPTX
Pola Pikir Bertumbuh Pembelajaran Mendalam.pptx
PDF
Aminullah Assagaf_Ch3&4_Statistik Ekonometrika_PLS SPSS.pdf
DOCX
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) SKI Kelas 7 MTs
Buku Teks KSSM Sains Sukan Tingkatan Empat
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Fiqih Kelas 10 Terbaru 2025
Modul Ajar Deep Learning Fisika Kelas 12 SMA Terbaru 2025
Penguatan Pertemuan1 OJT koding dan kecerdasan artificial
Desain ojt 1 koding dan kecerdasan artificial .pptx
Modul Ajar Deep Learning Informatika Kelas 10 SMA Terbaru 2025
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Akidah Akhlak Kelas 7 MTs
Materi Pendidikan Agama Islam - Kelas 11 SMA - Berpikir Kritis dan Mengembang...
Kokurikuler dalam Pembelajaran Mendalam atau Deep Leaning
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) Bahasa Arab Kelas 7 MTs
Modul Ajar Deep Learning Matematika Kelas 1 Kurikulum Merdeka
Bahan Ajar PAI 8 BAB 2 iman kepada kitab Allah.pptx
Panduan Praktikum Administrasi Sistem Jaringan Edisi 3 (Proxmox VE 9.0).pdf
pedoman tes kompetensi akademik deep learning
Rekayasa-Prompt-untuk-Kreasi-Konten bahan peer teaching.pptx
Pembahasan Lengkap Trigonometri_ppt.pptx
Tugas Modul 1.Konsep Pola Pikir Bertumbuh.ppt
Pola Pikir Bertumbuh Pembelajaran Mendalam.pptx
Aminullah Assagaf_Ch3&4_Statistik Ekonometrika_PLS SPSS.pdf
Download Modul Ajar Kurikulum Berbasis Cinta ( KBC ) SKI Kelas 7 MTs
Ad

Kalimat Efektif.pptx

  • 1. Kalimat Efektif Dra. Hj. Yusra D., M.Pd.
  • 2. 1 Pengertian Kalimat Efektif 2 Ciri-Ciri Kalimat Efektif 3 Karakteristik Kalimat Efektif
  • 3. Pengertian Kalimat Efektif Kalimat efektif adalah kalimat yang singkat, padat, jelas, lengkap, dan dapat menyampaikan informasi secara tepat Widjono, Hs., (2005: 148) Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan menyampaikan pesan, gagasan, dan pemikiran dari pemberi pesan ke penerima pesan, seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara dan penulis Ramadansyah, (2012: 36) Kalimat dikatakan singkat apabila hanya menggunakan unsur yang diperlukan saja. Tidak ada unsur yang tidak berfungsi. Padat berarti, semua informasi berada di dalamnya. Dengan sifat ini tidak terjadi pengulangan-pengulangan pengungkapan. Sifat jelas ditandai dengan kejelasan struktur kalimat dan makna yang terkandung di dalamnya. Sifat lengkap mengandung makna kelengkapan struktur kalimat secara gramatikal dan kelengkapan konsep atau gagasan yang terkandung di dalam kalimat tersebut. Dapat disimpulkan bahwa kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Kalimat yang sangat mengutamakan keefektifan informasi, membuat kalimat itu dapat terjamin. Lebih singkat, pengertian kalimat efektif adalah kalimat yang disampaikan pembicara atau penulis mengikuti ketentuan ilmiah, sehingga mudah dipahami oleh penyimak atau pembaca.
  • 4. Ciri-Ciri Kalimat Efektif Widjono Hs, (2005) membagi ciri-ciri kalimat efektif atas 9 bagian: keutuhan, kesejajaran, kefokusan, kehematan, kecermatan dan kesantunan, kevariasian, kelogisan, ketepatan diksi serta ketepatan ejaan.
  • 5. Keutuhan Keutuhan atau kesatuan kalimat ditandai oleh adanya kesepadanan struktur dan makna kalimat. Kalimat secara gramatikal mungkin benar, tetapi maknanya kemungkinan salah. Misalnya: - Saya saling memaafkan. (salah) - Rumput makan sapi dikebun guru saya. (salah) Kalimat itu salah karena tidak adanya kesepadanan struktur dan makna. Kalimat tersebut seharusnya: - Kami saling memaafkan. (benar) - Sapi makan rumput di kebun guru saya. (benar)
  • 6. Kesejajaran Kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan secara konsisten. Misalnya: pertama kesatuan, kemakmuran, kedamaian, kesejahteraan, kedua pertanian, perikanan, perkebunan, perdamaian,ketiga mengerjakan, membawakan, nenertawakan, keempat, diangkat, dijinjing, ditentang, dan dipukul. Misalnya: a. Polisi segera menangkap pencuri itu karena sudah diketahui sebelumnya. (salah) b. Penulis skripsi harus melakukan langkah-langkah: 1) Pertemuan dengan penasesihat akademis, 2) Mengajukan topik, 3) Melapor kepada ketua jurusan, dan 4) Bertemu pembimbing. (salah) Seharusnya: a. Polisi segera menangkap pencuri itu karena sudah mengetahui sebelumnya. b. Penulis skripsi harus melakukan langkah-langkah: 1) Menemui penasehat akademis, 2) Mengajukan topik, 3) Melaporkan rencana kepada ketua jurusan, dan 4) Menemui pembimbing. (benar)
  • 7. Untuk menyatakan kesejajaran ada juga yang mengistilahkan dengan kesepadanan. Kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik. Kesepadanan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: A. Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas. Ketidakjelasan subjek atau predikat suatu kalimat tentu saja membuat kalimat itu tidak efektif. Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya di depan subjek. Contoh: - Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah.(Salah) - Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kuliah. (Benar) B. Tidak terdapat subjek yang ganda Contoh: a. Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen. b. Soal itu saya kurang jelas. Kalimat-kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara berikut. a. Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen. b. Saat itu bagi saya kurang jelas. C. Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal Contoh: a. Kami tidak membuat tugas. Sehingga kami dilarang mengikuti kuliah.. b. Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Sedangkan dia membeli sepeda motor Suzuki.
  • 8. Kefokusan Kalimat efektif harus memfokuskan pesan terpenting agar mudah dipahami maksudnya. Jika tidak, makna kalimat akan sulit ditangkap maknanya. Hal ini sangat memungkinkan menghambat komunikasi. Contohnya: a. Sulit ditingkatkan kualitas dan kuantitas produk holtikultura ini (tidak efektif) Produk holtikutura ini sulit ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya (efektif) b. Pandai bergaul, pandai berbicara, dan pandai membujuk orang adalah modal utama pemasaran produk. (tidak efektif) Pandai bergaul, berbicara, dan membujuk orang adalah modal utama pemasar produk. (efektif)
  • 9. Kehematan Untuk menjamin kalimat, setiap unsur kalimat harus berfungsi dengan baik, unsur yang tidak mendukung kalimat harus dihindarkan. Untuk itu hindarilah hal-hal berikut: 1. Subjek ganda, misalnya: Hasil penelitian itu saya sudah baca. Seharusnya, Saya sudah membaca hasil penelitian itu. 2. Penajaman kata yang sudah berbentuk jamak, misalnya: data (jamak) - data-data (jamak) fakta (jamak) - fakta-fakta (jamak) Mengambili buku-buku - mengambili buku atau mengambil buku-buku Mengambili (jamak), buku-buku (jamak)
  • 10. 3. Menggunakan Bentuk Singkat Kalimat singkat bukan berarti harus pendek-pendek. Akan tetapi, kalimat harus menggunakan unsur kalimat yang benar- benar berfungsi dan menghilangkan kata atau ungkapan yang tidak mendukung makna. Contoh: - Pimpinan memberikan peringatan kepada karyawan agar rajin bekerja (benar namun tidak singkat) - Pimpinan memperingatkan karyawan agar rajin bekerja (benar dan singkat) Meskipun benar, kalimat ini dapat dibuat lebih singkat dengan mengubah memberikan peringatan menjadi memperingatkan. Perhatikan kata-kata berikut ini: Memberikan teguran – menegur Mengambil tindakan – menindak Memberikan peringatan – memperingatkan 4. Menggunakan bentuk kata aktif dan bertenaga: Ia berdiri lalu pergi (aktif tetapi kurang bertenaga) Ia bangkit lalu pergi (aktif dan bertenaga) Mereka memperhatikan penjahat itu (aktif tetapi kurang bertenaga) Mereka mengamati penjahat itu (aktif dan bertenaga
  • 11. Kecermatan dan Kesantunan Kecermatan dan kesantunan terkait dengan ketepatan memilih kata, sehingga menghasilkan komunikasi baik, tepat, tanpa gangguan emosional pembaca atau pendengar. Kalimat dikatakan baik jika pesan yang disampaikan dapat diterima oleh orang lain. Santun mengandung makna halus, baik, dan sopan. a) Kecermatan Kecermatan kata dalam kalimat ditentukan ketepatan pilihan kata. Pilihan bukan karena enak didengar atau merdu ketika diucapkan melainkan daya ekspresinya yang eksak (pasti). Banyak kata dalam bahasa Indonesia yang hampir sama maknanya. Bahkan, seringkali dianggap sebagai kata yang bersinonim. Akan tetapi, hanya satu yang paling tepat mengungkapkan maksud secara cermat. Misalnya: - Manusia ialah makhluk yang berakal budi. (salah dan tidak cermat) Kata ialah harus diikuti sinonim, bukan definisi formal. Jika menggunakan ialah kalimat itu kata manusia disertai sinonim. Manuasia adalah makhluk yang berakal budi. (benar dan cermat) Manusia ialah orang. (benar dan cermat) Selain itu, kecermatan kalimat menyangkut ketepatan bentuk kata, pemakaian kata berimbuhan, dan tanda baca. - Karena sudah diketahui sebelumnya, mahasiswa itu dapat menjawab tes dengan mudah. (salah) - Karena sudah mengetahui sebelumnya, mahasiswa itu dapat menjawab tes dengan mudah. (benar)
  • 12. b) Kesantunan Kesantunan kalimat mengandung makna bahwa gagasan yang diekspresikan dapat mengembangkan suasana yang baik, hubungan yang harmonis, dan keakraban. Kalimat yang baik dan santun ditandai sifat-sifat: singkat, jelas, lugas, dan tidak berbelit-belit. Perhatikan contoh berikut: - Sebagaimana telah ditetapkan, pekerjaan itu biasanya dikerjakan dua kali seminggu. (salah) - Aspek lain yang perlu dipertimbangkan ialah segi hubungan masyarakat. (salah) - Sebagaimana telah diterapkan, pekerjaan itu biasanya dilakukan dua kali seminggu. (benar) - Telah ditetapkan bahwa pekerjaan itu dua kali seminggu (benar)
  • 13. Kevariasian Kevariasian kalimat dapat dilakukan dengan variasi struktur, diksi, dan gaya asalkan variasi tersebut tidak menimbulkan perubahan makna kalimat yang dapat menimbulkan salah pemahaman atau salah komunikasi. 1) Kalimat Berimbang (dalam kalimat majemuk setara) - Kedua orang tuanya bekerja di perusahaan, dan ketiga anak mereka belajar di sekolah 2) Kalimat Melepas, yaitu melepas (mengubah) fungsi klausa kedua dari klausa koordinatif dengan klausa utama (pertama) menjadi klausa sematan, dalam kalimat berikut ini menjadi anak kalimat keterangan waktu. - Kedua orang tuanya bekerja di perusahaan ketika ketiga anak mereka belajar di sekolah 3) Kalimat berklimaks yaitu menempatkan klausa sematan (anak kalimat) pada posisi awal dan klausa utama di bagian akhir. - Ketika ketiga anak itu belajar di sekolah, kedua orang tua mereka bekerja di perusahaan.
  • 14. Kelogisan Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Perhatikan kalimat di bawah ini. 1. Waktu dan tempat kami persilakan. 2. Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. 3. Haryanto Arbi meraih juara pertama Jepang Terbuka. 4. Hermawan Susanto menduduki juara pertama Cina Terbuka. 5. Mayat wanita yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di daerah tersebut. Kalimat itu tidak logis (tidak masuk akal). Yang logis adalah sebagai berikut. 1. Bapak Menteri kami persilakan. 2. Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. 3. Haryanto Arbi meraih gelar juara pertama Jepang Terbuka. 4. Hermawan Susanto menjadi juara pertama Cina Terbuka. 5. Sebelum meninggal, wanita yang mayatnya ditemukan itu sering mondar-mandir di daerah tersebut.
  • 15. Ketepatan Diksi Ketepatan atau kecermatan diksi mempermasalahkan penempatan kata. Setiap kata harus mengungkapkan pikiran secara tepat. Untuk iu, penulis harus membedakan kata yang hampir bersinonim, struktur idiomatik, kata yang berlawanan makna, ketepatan dan kesesuaian. Ketepatan Ejaan Kecermatan menggunakan ejaan dan tanda baca dapat menentukan kualitas penyajian data. Sebaliknya, kesalahan ejaan dapat menimbulkan kesalahan komunikasi yang fatal, misalnya: - Ia membayar dua puluh lima ribuan. (Maksudnya: dua-puluh-lima-ribuan = 25 x Rp1.000,00 atau dua-puluh-lima-ribuan = seratus ribu = 20 x Rp5.000,00). Penggunaan tanda baca, misalnya: Paman kami belum menikah. Bandingkan dengan: Paman, kami belum menikah, atau Paman kami, belum menikah, atau Paman, kami, belum menikah.
  • 16. Kelogisan Kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Perhatikan kalimat di bawah ini. 1. Waktu dan tempat kami persilakan. 2. Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini. 3. Haryanto Arbi meraih juara pertama Jepang Terbuka. 4. Hermawan Susanto menduduki juara pertama Cina Terbuka. 5. Mayat wanita yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di daerah tersebut. Kalimat itu tidak logis (tidak masuk akal). Yang logis adalah sebagai berikut. 1. Bapak Menteri kami persilakan. 2. Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini. 3. Haryanto Arbi meraih gelar juara pertama Jepang Terbuka. 4. Hermawan Susanto menjadi juara pertama Cina Terbuka. 5. Sebelum meninggal, wanita yang mayatnya ditemukan itu sering mondar-mandir di daerah tersebut.
  • 18. Pada tahun 2007, Widjono membagi karakteristik kalimat efektrif menjadi 10 macam, yaitu: 1. Kesepadanan dan kesatuan gagasan maksudnya informasi tidak terpecah-pecah, jelas struktur dan makna. 2. Kejelasan subjek dan predikat, dengan tidak menghadirkan kata yang depan sebelum subjek. 3. Tidak menghadirkan subjek ganda, karena pada kalimat tunggal hanya boleh memuat satu subjek. 4. Tidak hadirnya kata penghubing intrakalimat pada kalimat tunggal. 5. Tidak menghadirkan kata yang sebelum predikat 6. Kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata pada kata yang paralel 7. Ketegasan adalah suatu penekan pada penegasan ide pokok 8. Kehematan adalah menghindari kata, frasa yang tidak perlu 9. Kelogisan adalah hubungan antarunsur yang logis dan masuk akal 10. Kecermatan kalimat yang dimunculkan tidak memberikan pengertian ganda.