SlideShare a Scribd company logo
Logika Fuzzy (Fuzzy
Logic)
Lafnidita Farosanti, M.Kom
Ilmu Komputer
Universitas PGRI Wiranegara
Definisi
• Logika Fuzzy adalah peningkatan dari logika Boolean yang mengenalkan konsep kebenaran
sebagian. Di mana logika klasik menyatakan bahwa segala hal dapat diekspresikan dalam istilah
binary (0 atau 1, hitam atau putih, ya atau tidak), logika fuzzy menggantikan kebenaran boolean
dengan tingkat kebenaran.
• Logika Fuzzy memungkinkan nilai keanggotaan antara 0 dan 1, tingkat keabuan dan juga hitam
dan putih, dan dalam bentuk linguistik, konsep tidak pasti seperti "sedikit", "lumayan", dan
"sangat". Dia berhubungan dengan set fuzzy dan teori kemungkinan. Dia diperkenalkan oleh Dr.
Lotfi Zadeh dari Universitas California, Berkeley pada 1965.
Himpunan Fuzzy
• Pada himpunan tegas (crisp set), nilai keanggotaan suatu item x dalam suatu himpunan A (ditulis
A[x]) memiliki 2 kemungkinan :
• Satu (1), artinya x adalah anggota A
• Nol (0), artinya x bukan anggota A
• Contoh 1 :
Jika diketahui :
S={1,2,3,4,5,6} adalah semesta pembicaraan
A={1,2,3}
B={3,4,5}
maka :
• Nilai kaanggotaan 2 pada A, A[2] = 1, karena 2A
• Nilai kaanggotaan 4 pada A, A[4] = 0, karena 4 A
Contoh 2:
“Jika suhu lebih tinggi atau sama dengan 80 o
F, maka suhu disebut panas, sebaliknya disebut tidak panas”
Kasus :
• Suhu = 100 o
F, maka Panas
• Suhu = 80.1 o
F, maka Panas
• Suhu = 79.9 o
F, maka tidak panas
• Suhu = 50 o
F, maka tidak panas
• If Suhu ≥ 80 oF, disebut panas
• If Suhu < 80 oF, disebut tidak panas
• Fungsi keanggotaan dari himpunan tegas gagal membedakan antara anggota pada himpunan yang sama
• Ada problem-problem yang terlalu kompleks untuk didefinisikan secara tepat
Contoh 3 :
Misal variable umur dibagi menjadi 3 katagori :
• MUDA umur <35 tahun
• PAROBAYA 35 ≤ umur ≤ 55 tahun
• TUA umur > 55 tahun
• Apabila seseorang berusia 34 tahun, maka ia dikatakan MUDA
• Apabila seseorang berusia 35 tahun, maka ia dikatakan TIDAK MUDA
• Apabila seseorang berusia 35 tahun, maka ia dikatakan PAROBAYA
• Apabila seseorang berusia 35 tahun kurang 1 hari, maka ia dikatakan TIDAK PAROBAYA
• Apabila seseorang berusia 55 tahun, maka ia dikatakan TIDAK TUA
• Apabila seseorang berusia 55 tahun lebih ½ hari, maka ia dikatakan TUA
Muda
1
0
[x]
35
[x]
Parobaya
1
0 35 55
Tua
1
0 55
[x]
Gambar 2a. Keanggotaan himpunan biasa (crisp) umur muda dan parobaya
• Dari sini bisa dikatakan bahwa pemakaian himpunan crisp untuk menyatakan umur sangat tidak
adil, adanya perubahan kecil saja pada suatu nilai mengakibatkan perbedaan katagori yang cukup
signifikan
• Himpunan fuzzy digunakan untuk mengantisipasi hal tersebut. Sesorang dapat masuk dalam 2
himpunan yang berbeda. MUDA dan PAROBAYA, PAROBAYA dan TUA, dsb. Seberapa besar
eksistensinya dapat dilihat pada nilai/derajat keanggotaannya. Gambar berikut menunjukkan
himpunan fuzzy untuk variabel umur :
0,5
1
Tua
Muda
0 35
25 45 55 65
40 50
Parobaya
[x]
0,25
Gambar 2b. Himpunan Fuzzy untuk variable umur
ATRIBUT HIMPUNAN FUZZY
Kurva Linear
Fungsi Keanggotaan












b
x
b
x
a
a
b
a
x
a
x
x
;
1
);
/(
)
(
;
0
]
[

Fungsi Keanggotaan
Fungsi keanggotaan untuk himpunan NAIK pada variabel
permintaan seperti terlihat pada Gambar 5.3. Berapa derajat
keanggotaan 32 pada himpunan NAIK tersebut ?
mNAIK[32] =(32-25)/(35-25)
=7/10
= 0,7
Fungsi Keanggotaan
Kurva Segitiga












c
x
b
b);
-
x)/(c
-
(b
b
x
a
a);
-
a)/(b
-
(x
c
x
atau
;
0
]
[
a
x
x

Fungsi Keanggotaan
Fungsi keanggotaan untuk himpunan DINGIN pada variabel
temperatur ruangan seperti terlihat pada Gambar 5.7. Berapa derajat
keanggotaan 23 pada himpunan DINGIN tersebut ?
mDINGIN[23]= (23-15)/(25-15)
= 8/10
= 0,8
Fungsi Keanggotaan
Kurva Trapesium
















d
x
c
a
x
x
c);
-
x)/(d
-
(d
c
x
b
1;
b
x
a
a);
-
a)/(b
-
(x
d
atau x
;
0
]
[

Fungsi Keanggotaan
Fungsi keanggotaan untuk himpunan DINGIN pada variabel
temperatur ruangan seperti terlihat pada Gambar 5.9. Berapa
derajat keanggotaan 32 dan 25 pada himpunan DINGIN tersebut ?
mDINGIN [32]= (35-32)/(35-27)
= 3/8
= 0,375
mDINGIN [25]= 1
Fungsi Keanggotaan
Kurva Bentuk Bahu
Fungsi Keanggotaan














c
x
b
b);
-
b)/(c
-
(x
b
x
a
a);
-
x)/(b
-
(b
d
x
c
atau
0
;
1
]
[
a
x
x

Fungsi Keanggotaan
Kurva- S (Sigmoid)
Fungsi Keanggotaan
Fungsi Keanggotaan Kurva-S PERTUMBUHAN:























c
x
c
x
b
a
c
x
c
b
x
a
a
c
a
x
a
x
c
b
a
x
1
))
/(
)
((
2
1
))
/(
)
((
2
0
)
,
,
;
( 2
2

Fungsi Keanggotaan
Kurva-S PENYUSUTAN
Fungsi Keanggotaan
Fungsi Keanggotaan Kurva-S PENYUSUTAN:























c
x
c
x
b
a
c
x
c
b
x
a
a
c
a
x
a
x
c
b
a
x
S
0
))
/(
)
((
2
))
/(
)
((
2
1
1
)
,
,
;
( 2
2
Fungsi Keanggotaan
Berapa derajat keanggotaan PANAS pada variabel temperatur, bila
sebuah benda mempunyai temperatur 50 oC dan grafik kurva
keanggotaan untuk himpunan fuzzy PANAS terlihat pada Gambar
5.12.
mPANAS[50] = 1 – 2((60-50)/(60-35))2
= 1 – 2(10/25)2
= 0,68
Fungsi Keanggotaan
Berapa derajat keanggotaan PANAS pada variabel temperatur, bila
sebuah benda mempunyai temperatur 37 oC dan grafik kurva
keanggotaan untuk himpunan fuzzy PANAS terlihat pada Gambar
5.13.
mMUDA[37] = 2((50-37)/(50-20))2
= 2(13/30)2
= 0,376
Fungsi Keanggotaan
Kurva Bentuk Lonceng (Bell Curve) : (i) Kurva PI
Fungsi Keanggotaan






























c
x
b
c
b
c
c
x
S
c
x
c
b
c
b
c
x
S
c
b
x
,
2
,
;
1
,
2
,
;
)
,
,
(
Berapa derajat keanggotaan PANAS pada variabel temperatur, bila sebuah
benda mempunyai dua buah sisi, sisi depan temperaturnya 42 o
C dan sisi
belakang temperaturnya 51o
C.
mPANAS[42] = 1 - 2((45-42)/(45-35))2
= 1 - 2(3/10)2
= 0,82
mPANAS[51] = 2((55-51)/(55-45))2
= 2(4/10)2
= 0,32
Fungsi Keanggotaan
Kurva Bentuk Lonceng (Bell Curve) : (ii) Kurva BETA
2
1
1
)
,
;
(





 


b
c
x
b
c
x
B
Fungsi Keanggotaan
Berapa derajat keanggotaan PANAS pada variabel temperatur, bila
sebuah benda mempunyai dua buah sisi, sisi depan temperaturnya 42 o
C
dan sisi belakang temperaturnya 51o
C.
mPANAS[42] = 1/(1+((42-45)/5)2)
= 0,7353
mPANAS[51] = 1/(1+((51-45)/5)2)
= 0,4098
Fungsi Keanggotaan
Kurva Bentuk Lonceng (Bell Curve) : (iii) Kurva Gauss
2
)
(
)
,
;
( x
c
L
e
c
L
x
G 


Penalaran Monoton
Penalaran monoton digunakan untuk merelasikan himpunan fuzzy
A pada variabel x dan himpunan fuzzy B pada variabel y dengan
cara membuat implikasi berikut
IF x is A THEN y is B
Diketahui dua himpunan fuzzy: TINGGI (tinggi badan orang
Semarang) dan BERAT (berat badan ideal orang Semarang)
seperti terlihat pada Gambar 5.19.
Penalaran Monoton
Relasi antara kedua himpunan diatas diekspresikan
dengan aturan tunggal berikut:
IF TinggiBadan is TINGGI THEN BeratBadan is BERAT IDEAL
Jika Aldi mempunyai tinggi badan 168 cm dengan berat
badan 55 kg, apakah Aldi termasuk orang yang
mempunyai berat badan ideal, kurus atau gemuk ?
Penalaran Monoton
Sebelumnya kita hitung dulu bagian IF, yaitu menghitung derajat tinggi badan
sebagai berikut,
Derajat Tinggi [168] = (168 - 155)/( 175 - 155) = 0.65
Derajat Tinggi untuk merelasikan himpunan TINGGI dan BERAT IDEAL dengan
cara menghitung bagian THEN, yaitu
Nilai Berat[0.65]  1-2[(70-y)/(70-50)]2 = 0.65
 1-2(70-y)2/400 = 0.65
 2(70-y)2/400 = 0.35
 (70-y)2 = 70
 (70-y) = 8.366
 y = 61.634 kg
Berat badan Cuplis adalah 55 kg, berarti Cuplis termasuk orang kurus, karena berat
badannya lebih rendah dari berat badan idealnya 61,634 kg.

More Related Content

PPTX
Materi Artificial intelegenci AI-13-1.pptx
PPT
Penjelasan Merinci dari Logika Fuzzy Logic
PPT
Materi Penghantar Fuzzy Logic ( Fuzzifikasi, inference dan defuzzifikasi)
PPT
06-fuzzy.ppt
PPT
1759293ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg3.ppt
PPT
Mamdani-Sugeno-Tusakomoto.ppt
PPTX
Sesi 3 (1).pptx
PDF
Himpunan Fuzzy Academic Engineering Data
Materi Artificial intelegenci AI-13-1.pptx
Penjelasan Merinci dari Logika Fuzzy Logic
Materi Penghantar Fuzzy Logic ( Fuzzifikasi, inference dan defuzzifikasi)
06-fuzzy.ppt
1759293ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg3.ppt
Mamdani-Sugeno-Tusakomoto.ppt
Sesi 3 (1).pptx
Himpunan Fuzzy Academic Engineering Data

Similar to Pengenalan Teorema Logika Fuzzy (Fuzzy Logic) (20)

PPTX
2 - Logika Fuzzy.pptx
PDF
Fuzzi its
PDF
Contoh peyelesaian logika fuzzy
PPT
Logika fuzzy
PPTX
Fuzzy logic Istnuba.pptx
PPT
modul-7-fuzzy-logic.ppt
PPT
Penerapan Fuzzy Logic dalam elektronika masa kini
DOCX
Sistem pakar fuzzy logic
PPTX
PPTX
pert1_2fuzzy.pptx
PPTX
Kecerdasan Buatan
DOC
Tugas iv-makalah-tentang-fuzzy-logic
PDF
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
PPTX
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)
PPTX
Logika fuzzy
PPT
pengantar logika fuzzy dan contohnya.ppt
PPTX
PENGERTIAN TENTANG KONSEP DASAR SISTEM FUZZY
PDF
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
PPTX
pert3_4-fuzzy.pptx
2 - Logika Fuzzy.pptx
Fuzzi its
Contoh peyelesaian logika fuzzy
Logika fuzzy
Fuzzy logic Istnuba.pptx
modul-7-fuzzy-logic.ppt
Penerapan Fuzzy Logic dalam elektronika masa kini
Sistem pakar fuzzy logic
pert1_2fuzzy.pptx
Kecerdasan Buatan
Tugas iv-makalah-tentang-fuzzy-logic
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)
Logika fuzzy
pengantar logika fuzzy dan contohnya.ppt
PENGERTIAN TENTANG KONSEP DASAR SISTEM FUZZY
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
pert3_4-fuzzy.pptx
Ad

Recently uploaded (7)

PDF
Rekomendasi Riset Lanjutan : perspektif_futurologis.pdf
DOCX
Keutuhan Aplikasi Konsep dan Praktik dalam Upaya menciptakan aplikasi Anti Vi...
PPTX
Peranan AI dalam Dunia Pendidikan dan Industri Aplikasinya
DOCX
Antivirus Versi.FULL.JALiN.KB.PRO Keutuhan Aplikasi Konsep dan Praktik dalam ...
PDF
Modul_Pemula_Merakit_Komputer untuk smppdf
PPT
pengantar-sistem-informasi manajemen.ppt
PPTX
Materi_Array_Karakter_String untuk kelas XI sma.pptx
Rekomendasi Riset Lanjutan : perspektif_futurologis.pdf
Keutuhan Aplikasi Konsep dan Praktik dalam Upaya menciptakan aplikasi Anti Vi...
Peranan AI dalam Dunia Pendidikan dan Industri Aplikasinya
Antivirus Versi.FULL.JALiN.KB.PRO Keutuhan Aplikasi Konsep dan Praktik dalam ...
Modul_Pemula_Merakit_Komputer untuk smppdf
pengantar-sistem-informasi manajemen.ppt
Materi_Array_Karakter_String untuk kelas XI sma.pptx
Ad

Pengenalan Teorema Logika Fuzzy (Fuzzy Logic)

  • 1. Logika Fuzzy (Fuzzy Logic) Lafnidita Farosanti, M.Kom Ilmu Komputer Universitas PGRI Wiranegara
  • 2. Definisi • Logika Fuzzy adalah peningkatan dari logika Boolean yang mengenalkan konsep kebenaran sebagian. Di mana logika klasik menyatakan bahwa segala hal dapat diekspresikan dalam istilah binary (0 atau 1, hitam atau putih, ya atau tidak), logika fuzzy menggantikan kebenaran boolean dengan tingkat kebenaran. • Logika Fuzzy memungkinkan nilai keanggotaan antara 0 dan 1, tingkat keabuan dan juga hitam dan putih, dan dalam bentuk linguistik, konsep tidak pasti seperti "sedikit", "lumayan", dan "sangat". Dia berhubungan dengan set fuzzy dan teori kemungkinan. Dia diperkenalkan oleh Dr. Lotfi Zadeh dari Universitas California, Berkeley pada 1965.
  • 3. Himpunan Fuzzy • Pada himpunan tegas (crisp set), nilai keanggotaan suatu item x dalam suatu himpunan A (ditulis A[x]) memiliki 2 kemungkinan : • Satu (1), artinya x adalah anggota A • Nol (0), artinya x bukan anggota A • Contoh 1 : Jika diketahui : S={1,2,3,4,5,6} adalah semesta pembicaraan A={1,2,3} B={3,4,5} maka : • Nilai kaanggotaan 2 pada A, A[2] = 1, karena 2A • Nilai kaanggotaan 4 pada A, A[4] = 0, karena 4 A
  • 4. Contoh 2: “Jika suhu lebih tinggi atau sama dengan 80 o F, maka suhu disebut panas, sebaliknya disebut tidak panas” Kasus : • Suhu = 100 o F, maka Panas • Suhu = 80.1 o F, maka Panas • Suhu = 79.9 o F, maka tidak panas • Suhu = 50 o F, maka tidak panas • If Suhu ≥ 80 oF, disebut panas • If Suhu < 80 oF, disebut tidak panas • Fungsi keanggotaan dari himpunan tegas gagal membedakan antara anggota pada himpunan yang sama • Ada problem-problem yang terlalu kompleks untuk didefinisikan secara tepat
  • 5. Contoh 3 : Misal variable umur dibagi menjadi 3 katagori : • MUDA umur <35 tahun • PAROBAYA 35 ≤ umur ≤ 55 tahun • TUA umur > 55 tahun • Apabila seseorang berusia 34 tahun, maka ia dikatakan MUDA • Apabila seseorang berusia 35 tahun, maka ia dikatakan TIDAK MUDA • Apabila seseorang berusia 35 tahun, maka ia dikatakan PAROBAYA • Apabila seseorang berusia 35 tahun kurang 1 hari, maka ia dikatakan TIDAK PAROBAYA • Apabila seseorang berusia 55 tahun, maka ia dikatakan TIDAK TUA • Apabila seseorang berusia 55 tahun lebih ½ hari, maka ia dikatakan TUA Muda 1 0 [x] 35 [x] Parobaya 1 0 35 55 Tua 1 0 55 [x] Gambar 2a. Keanggotaan himpunan biasa (crisp) umur muda dan parobaya
  • 6. • Dari sini bisa dikatakan bahwa pemakaian himpunan crisp untuk menyatakan umur sangat tidak adil, adanya perubahan kecil saja pada suatu nilai mengakibatkan perbedaan katagori yang cukup signifikan • Himpunan fuzzy digunakan untuk mengantisipasi hal tersebut. Sesorang dapat masuk dalam 2 himpunan yang berbeda. MUDA dan PAROBAYA, PAROBAYA dan TUA, dsb. Seberapa besar eksistensinya dapat dilihat pada nilai/derajat keanggotaannya. Gambar berikut menunjukkan himpunan fuzzy untuk variabel umur : 0,5 1 Tua Muda 0 35 25 45 55 65 40 50 Parobaya [x] 0,25 Gambar 2b. Himpunan Fuzzy untuk variable umur
  • 9. Fungsi Keanggotaan Fungsi keanggotaan untuk himpunan NAIK pada variabel permintaan seperti terlihat pada Gambar 5.3. Berapa derajat keanggotaan 32 pada himpunan NAIK tersebut ? mNAIK[32] =(32-25)/(35-25) =7/10 = 0,7
  • 11. Fungsi Keanggotaan Fungsi keanggotaan untuk himpunan DINGIN pada variabel temperatur ruangan seperti terlihat pada Gambar 5.7. Berapa derajat keanggotaan 23 pada himpunan DINGIN tersebut ? mDINGIN[23]= (23-15)/(25-15) = 8/10 = 0,8
  • 13. Fungsi Keanggotaan Fungsi keanggotaan untuk himpunan DINGIN pada variabel temperatur ruangan seperti terlihat pada Gambar 5.9. Berapa derajat keanggotaan 32 dan 25 pada himpunan DINGIN tersebut ? mDINGIN [32]= (35-32)/(35-27) = 3/8 = 0,375 mDINGIN [25]= 1
  • 17. Fungsi Keanggotaan Fungsi Keanggotaan Kurva-S PERTUMBUHAN:                        c x c x b a c x c b x a a c a x a x c b a x 1 )) /( ) (( 2 1 )) /( ) (( 2 0 ) , , ; ( 2 2 
  • 19. Fungsi Keanggotaan Fungsi Keanggotaan Kurva-S PENYUSUTAN:                        c x c x b a c x c b x a a c a x a x c b a x S 0 )) /( ) (( 2 )) /( ) (( 2 1 1 ) , , ; ( 2 2
  • 20. Fungsi Keanggotaan Berapa derajat keanggotaan PANAS pada variabel temperatur, bila sebuah benda mempunyai temperatur 50 oC dan grafik kurva keanggotaan untuk himpunan fuzzy PANAS terlihat pada Gambar 5.12. mPANAS[50] = 1 – 2((60-50)/(60-35))2 = 1 – 2(10/25)2 = 0,68
  • 21. Fungsi Keanggotaan Berapa derajat keanggotaan PANAS pada variabel temperatur, bila sebuah benda mempunyai temperatur 37 oC dan grafik kurva keanggotaan untuk himpunan fuzzy PANAS terlihat pada Gambar 5.13. mMUDA[37] = 2((50-37)/(50-20))2 = 2(13/30)2 = 0,376
  • 22. Fungsi Keanggotaan Kurva Bentuk Lonceng (Bell Curve) : (i) Kurva PI
  • 23. Fungsi Keanggotaan                               c x b c b c c x S c x c b c b c x S c b x , 2 , ; 1 , 2 , ; ) , , ( Berapa derajat keanggotaan PANAS pada variabel temperatur, bila sebuah benda mempunyai dua buah sisi, sisi depan temperaturnya 42 o C dan sisi belakang temperaturnya 51o C. mPANAS[42] = 1 - 2((45-42)/(45-35))2 = 1 - 2(3/10)2 = 0,82 mPANAS[51] = 2((55-51)/(55-45))2 = 2(4/10)2 = 0,32
  • 24. Fungsi Keanggotaan Kurva Bentuk Lonceng (Bell Curve) : (ii) Kurva BETA 2 1 1 ) , ; (          b c x b c x B
  • 25. Fungsi Keanggotaan Berapa derajat keanggotaan PANAS pada variabel temperatur, bila sebuah benda mempunyai dua buah sisi, sisi depan temperaturnya 42 o C dan sisi belakang temperaturnya 51o C. mPANAS[42] = 1/(1+((42-45)/5)2) = 0,7353 mPANAS[51] = 1/(1+((51-45)/5)2) = 0,4098
  • 26. Fungsi Keanggotaan Kurva Bentuk Lonceng (Bell Curve) : (iii) Kurva Gauss 2 ) ( ) , ; ( x c L e c L x G   
  • 27. Penalaran Monoton Penalaran monoton digunakan untuk merelasikan himpunan fuzzy A pada variabel x dan himpunan fuzzy B pada variabel y dengan cara membuat implikasi berikut IF x is A THEN y is B Diketahui dua himpunan fuzzy: TINGGI (tinggi badan orang Semarang) dan BERAT (berat badan ideal orang Semarang) seperti terlihat pada Gambar 5.19.
  • 28. Penalaran Monoton Relasi antara kedua himpunan diatas diekspresikan dengan aturan tunggal berikut: IF TinggiBadan is TINGGI THEN BeratBadan is BERAT IDEAL Jika Aldi mempunyai tinggi badan 168 cm dengan berat badan 55 kg, apakah Aldi termasuk orang yang mempunyai berat badan ideal, kurus atau gemuk ?
  • 29. Penalaran Monoton Sebelumnya kita hitung dulu bagian IF, yaitu menghitung derajat tinggi badan sebagai berikut, Derajat Tinggi [168] = (168 - 155)/( 175 - 155) = 0.65 Derajat Tinggi untuk merelasikan himpunan TINGGI dan BERAT IDEAL dengan cara menghitung bagian THEN, yaitu Nilai Berat[0.65]  1-2[(70-y)/(70-50)]2 = 0.65  1-2(70-y)2/400 = 0.65  2(70-y)2/400 = 0.35  (70-y)2 = 70  (70-y) = 8.366  y = 61.634 kg Berat badan Cuplis adalah 55 kg, berarti Cuplis termasuk orang kurus, karena berat badannya lebih rendah dari berat badan idealnya 61,634 kg.