SlideShare a Scribd company logo
KEBIJAKAN UN SEBAGAI 
PENGENDALIAN MUTU 
(Sebuah Tanggapan) 
Mohamad Fadli *) 
NIM. 0102514062
Dilemma UN 
• Dilaksanakan terus, muncul pekikan elemen 
masyarakat pemerhati pendidikan yang tidak pro, 
dan terus beranggapan bahwa rendahnya mutu 
pendidikan Indonesia saat ini merupakan efek 
kebijakan UN 
• Dihapus pun akan rentan masalah, sebab sekolah 
bisa jadi “seadanya” menyelenggaran proses 
pembelajaran karena tidak ada pencapaian hasil 
standar nasional yang harus dikejar
• Kosongnya beban dan iklim kompetisi untuk 
memperoleh nilai standar yang terpantau 
dapat memicu lemahnya kinerja guru di 
sekolah untuk memproses peserta didik secara 
optimal. 
• Mendikbud akan mempertahankan kebijakan 
ini tahun depan, Doni Koesoema A., 
berkomentar kontra.
Kontradiksi Opini 
• Doni Koesoema A., (Kompas,13/11 2013) 
menyatakan bahwa dampak masif rusaknya 
seluruh sendi dan dinamika pendidikan nasional 
adalah akibat kebijakan UN selama ini. 
• Mengatasnamakan kritik masyarakat, Doni 
Koesoema menulis bahwa UN merupakan biang 
kerok kualitas pendidikan nasional tak kunjung 
bangkit.
Tanggapan penulis 
• Pandangan Doni Koesoema tentu saja 
berlebihan sebab patologi (penyakit) UN 
bukan pada kebijakan tetapi lebih pada 
sararan yang melaksanakan kebijakan UN itu 
sendiri.
• Doni Koesoema juga meyatakan bahwa Mendikbud 
mendasari pemikirannya tentang pendidikan dengan 
asumsi lama: proses pendidikan ala pabrik (logika pabrik) 
karena itu, yang dibahas dan diasumsikan adalah 
pengendalian barang komoditas, bukan manusia 
• Mendikbud menulis (dalam Kompas, 23/10/2013): Secara 
umum pengendalian mutu didahului dengan mengukur 
nilai produk dan membandingkannya dengan standar 
yang ditetapkan (Grant, Montgomery). Dengan demikian, 
dalam pengendalian mutu harus ada kegiatan evaluasi: 
dari menilai, membandingkan, dan memutuskan hasil 
penilaian (Bloom).
Tanggapan Penulis 
• Mendikbud menyatakan hal di atas sebenarnya bukan 
mengasumsikan manusia (peserta didik) sebagai produk benda mati 
dan guru sebagai alat produk benda mati tersebut. 
• Mendikbud meminjam alur pikir dua pakar di atas sebagai analogi 
bahwa betapa pentingnya pengendalian proses dan betapa 
pentingnya pemantauan hasil proses tersebut melalui alat evaluasi 
semacam ulangan, tugas, ujian, dan sebagainya sebagai wujud 
pengendalian melekat (online). 
• Sedangkan pengendalian secara terpisah (off line) seperti ujian 
akhir proses pembelajaran (UN) untuk memastikan lulusan sesuai 
standar kompetensi.
Realitas UN 
• Patologi pelaksanaan tes UN selama ini adalah “kebocoran 
soal” dengan sekian ragam modusnya sehingga tidak terjadi 
mekanisme mengukur kompetensi peserta didik yang 
sesungguhnya harus terukur. 
• Ada “pembelaan” dan “keberpihakan” sekolah atas siswa 
walaupun dalam konteks yang negatif dan sangat tidak 
dikehendaki oleh pembuat kebijakan itu sendiri. 
• Jalan tengah, mengkombinasikan nilai raport dengan hasil 
UN dilakukan tetapi tidak menjadi solusi yang baik, sebab 
sekolah membengkakkan nilai siswa agar mereka bisa lulus.
• Semakin ditingkatkan jumlah variasi dan paket 
soal, semakin kreatif oknum tertentu yang 
membocorkan. 
• Jual beli soal atau kunci jawaban menjadi 
“bisnis” subur akhir tahun pelajaran. 
• Keterlambatan distribusi paket soal di 
sejumlah wilayah di tanah air.
Evaluasi, Suatu Keniscayaan 
• Evaluasi merupakan keniscayaan yang tidak dapat 
ditawar-tawar keberadaannya. 
• Evaluasi merupakan muara proses dalam 
pendidikan dan pembelajaran di sekolah. 
• Tawaran tes UN sebagai salah satu alat evaluasi: 
ok. Namun model dan pelaksanaan tes UN harus 
dirancang dengan sistem yang cerdas agar 
dampak pelaksanaannya benar-benar 
mencerdaskan.
Model Hipotetik TES 
• Doni Koesoema A., menawarkan ujian sumatif 
untuk mata pelajaran tertentu bagi kelas IV, VII, 
dan XI sebagai ganti UN. 
• Kendalanya adalah peserta didik masih terpola 
dengan jenjang SD, SMP, SMA di mana tempat 
dan kondisi belajarnya berbeda. Artinya, begitu 
tamat SD, lalu masuk SMP kelas VII, peserta didik 
diberi ujian sumatif sangat tidak kondusif.
• Informasi terkini, UN tetap dipertahankan dengan 
pola yang lebih sistematis serta konstruksi soal 
UN mencakup wilayah berpikir yang lebih luas 
meliputi: problem solving, afektif, psikomotorik, 
serta interaktif. Ini merupakan gambaran umum 
wilayah soal UN. 
• Tawaran-tawaran solusi di atas merupakan 
hipotesa positif yang pantas dihargai, setidaknya 
ada upaya menemukan solusi guna mengubah 
sistem yang lebih baik dari sebelumnya.
• Tawaran yang juga mungkin adalah rujuk 
dengan kebijakan NEM di era 1985. Artinya, 
nilai UN jangan dijadikan sebagai alat satu-satunya 
menentukan lulus tidaknya peserta 
ujian. Sekolah sebagai tempat 
terselenggaranya pendidikan dan 
pembelajaran diberi wewenang untuk 
menentukan kelulusan peserta didik.
Aspek lain 
• Hal lain yang tidak dapat diabaikan adalah 
keberadaan buku-buku pelajaran tertentu yang 
di-UN-kan harus seragam sehingga objek yang 
diukur akan sama untuk semua wilayah di tanah 
air. 
• Pengembangan di luar itu boleh berbeda di setiap 
wilayah sesuai kondisinya, tetapi paket rujukan 
materi yang diujikan khusus harus sama.
Terima Kasih

More Related Content

PDF
rimbasadewo experience journal re'j vol.1 penerapan soal berbasis problem s...
PDF
rimbasadewo experience journal re'j vol.1 pengaruh learn from home terhadap...
DOCX
Kejujuran sekolah kr
PDF
rimbasadewo experience journal re'j vol.1 ketergantungan gadget pada siswa ...
PPTX
Mailia pp2
PPTX
Tugas power-point
PPTX
Contoh tugas power point keken
PPTX
Presentasi TIK POWER POINT
rimbasadewo experience journal re'j vol.1 penerapan soal berbasis problem s...
rimbasadewo experience journal re'j vol.1 pengaruh learn from home terhadap...
Kejujuran sekolah kr
rimbasadewo experience journal re'j vol.1 ketergantungan gadget pada siswa ...
Mailia pp2
Tugas power-point
Contoh tugas power point keken
Presentasi TIK POWER POINT

Viewers also liked (10)

PDF
Zimbabwe in Crisis
PPTX
Sheltering Wings
PPT
THIRST
PDF
Foot Notes
PDF
Feels Bad On The Back
PPT
Shift Happens
PDF
SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...
PDF
Healthcare Napkins All
PDF
You Suck At PowerPoint! by @jessedee
PDF
Social Media for Business
Zimbabwe in Crisis
Sheltering Wings
THIRST
Foot Notes
Feels Bad On The Back
Shift Happens
SMOKE - The Convenient Truth [1st place Worlds Best Presentation Contest] by ...
Healthcare Napkins All
You Suck At PowerPoint! by @jessedee
Social Media for Business
Ad

Similar to Powerpoint tugas filsafat UNNES (20)

DOC
MENJAWAB TANTANGAN GLOBALISASI DENGAN UJIAN NASIONAL DALAM STANDARISASI PENDI...
DOC
Dampak un
PDF
Peran manajemen peningkatan mutu sekolah
DOCX
Dampak ujian nasional terhadap kualitas pendidikan
DOCX
Dampak ujian nasional terhadap kualitas pendidikan
PPTX
RENDAHNYA KUALITAS SDM PENDIDIKAN MASYARAKAT.pptx
PDF
s_pgsd_0806270_chapter1.pdf
DOCX
Sekali Lagi Tentang Ujian Nasional
DOCX
DOCX
Kapita selekta pendidikan islam
DOCX
Quo vadis pendidikan indonesia
DOCX
Quo vadis pendidikan indonesia
PDF
PBL_di_Masa_Pandemi_Harris_Iskandar.pdf
PPTX
PPT HASIL OBSERVASI MEDIA PEMBELAJARAN PEMBUATAN LKPD
PDF
Dokumen Aksi Nyata Topik Komunitas PMM.pdf
DOC
Isi makalah bk
PDF
Dampak un padaualitas pendidikan
PDF
Dampak un padaualitas pendidikan
DOCX
B nonoh b.indonesia repaired
DOC
Inovasi Kurikulum
MENJAWAB TANTANGAN GLOBALISASI DENGAN UJIAN NASIONAL DALAM STANDARISASI PENDI...
Dampak un
Peran manajemen peningkatan mutu sekolah
Dampak ujian nasional terhadap kualitas pendidikan
Dampak ujian nasional terhadap kualitas pendidikan
RENDAHNYA KUALITAS SDM PENDIDIKAN MASYARAKAT.pptx
s_pgsd_0806270_chapter1.pdf
Sekali Lagi Tentang Ujian Nasional
Kapita selekta pendidikan islam
Quo vadis pendidikan indonesia
Quo vadis pendidikan indonesia
PBL_di_Masa_Pandemi_Harris_Iskandar.pdf
PPT HASIL OBSERVASI MEDIA PEMBELAJARAN PEMBUATAN LKPD
Dokumen Aksi Nyata Topik Komunitas PMM.pdf
Isi makalah bk
Dampak un padaualitas pendidikan
Dampak un padaualitas pendidikan
B nonoh b.indonesia repaired
Inovasi Kurikulum
Ad

More from 200409190711 (14)

PPS
Paragraph
PPTX
Reference words
PDF
Soal uts bhs. ing kls xii 2019 final fadli
PPT
Teknik ev tes
PPTX
Penilaian psma iwan18092015
PPTX
Kur 2013 bpsdm 1b
PPT
Paradigma baru (kepengawasan)
PPTX
Pendidikan Integral Transformatif
PPTX
Fadli UNNES
PPTX
Fadli's Summary
PPT
Tugas landasan educational psychology terbaru
PPTX
English presentation g3 rombel 1
PDF
Model manajemen pendidikan
PPTX
Concept of supervision
Paragraph
Reference words
Soal uts bhs. ing kls xii 2019 final fadli
Teknik ev tes
Penilaian psma iwan18092015
Kur 2013 bpsdm 1b
Paradigma baru (kepengawasan)
Pendidikan Integral Transformatif
Fadli UNNES
Fadli's Summary
Tugas landasan educational psychology terbaru
English presentation g3 rombel 1
Model manajemen pendidikan
Concept of supervision

Recently uploaded (20)

PPTX
PPT REVISED - SEMINAR PEMBELAJARAN MENDALAM .pptx
PPTX
Rancangan Aktualisasi Latsar CPNS Kementerian Agama 2025.pptx
PDF
KKA-Kelas X-BAB 1- Pemecahan Masalah Kompleks dalam Kehidupan.pdf
PPTX
7 KEBIASAAN ANAK INDONESIA HEBAT.pptx xx
PPTX
Perubahan Pengertian_Istilah _Pelatihan "Ketentuan TERBARU Pengadaan Pemerin...
PPTX
Metode Pemilihan & Evaluasi Penawaran Penyedia Barang/Pek Konstruksi/Jasa Lai...
PPTX
SISTEM POLITIK DAN PEMERINTAHAN INDONESIA.pptx
PDF
Presentasi Aplikasi Persiapan ANBK 2025.pdf
PPTX
MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx
PPSX
Teknik Trading Selang Seling Yang Dapat Digunakan Untuk Trading Manual Maupun...
PPTX
Presentasi Al-Quran Hadits Kelompok XI.1
PDF
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar Herpina Indah Permata Sari (2).pdf
DOC
RPP Deep Learning _ MGMP Wilayah 1 (1).doc
PPTX
Sistem Pencernaan Manusia IPAS Presentasi Pendidikan Hijau Kuning Bingkai Ilu...
DOCX
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PAI & BP Kelas XII Terbaru 2025
PDF
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
PDF
Sosialisasi CKG SEKOLAH untuk Nakes V1.2.pdf
PPTX
! Keterampilan Digital dalam orgnasisasi.pptx
PPTX
Materi-Geografi-Pendekatan-Konsep-dan-Prinsip-Geografi-Kelas-10.pptx
PPTX
!!!!Bahan Tayang Kompetensi Manajerial-AKUNTABILITAS KINERJA-DR Asep Iwa.pptx
PPT REVISED - SEMINAR PEMBELAJARAN MENDALAM .pptx
Rancangan Aktualisasi Latsar CPNS Kementerian Agama 2025.pptx
KKA-Kelas X-BAB 1- Pemecahan Masalah Kompleks dalam Kehidupan.pdf
7 KEBIASAAN ANAK INDONESIA HEBAT.pptx xx
Perubahan Pengertian_Istilah _Pelatihan "Ketentuan TERBARU Pengadaan Pemerin...
Metode Pemilihan & Evaluasi Penawaran Penyedia Barang/Pek Konstruksi/Jasa Lai...
SISTEM POLITIK DAN PEMERINTAHAN INDONESIA.pptx
Presentasi Aplikasi Persiapan ANBK 2025.pdf
MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx MODUL 2 LK 2.1.pptx
Teknik Trading Selang Seling Yang Dapat Digunakan Untuk Trading Manual Maupun...
Presentasi Al-Quran Hadits Kelompok XI.1
LK Modul 3 - Menentukan Pengalaman Belajar Herpina Indah Permata Sari (2).pdf
RPP Deep Learning _ MGMP Wilayah 1 (1).doc
Sistem Pencernaan Manusia IPAS Presentasi Pendidikan Hijau Kuning Bingkai Ilu...
Modul Ajar Pembelajaran Mendalam PAI & BP Kelas XII Terbaru 2025
RPP PEMBELAJARAN MENDALAM BAHASA INDONESIA _SariIndah_DEWI SINTA (1).pdf
Sosialisasi CKG SEKOLAH untuk Nakes V1.2.pdf
! Keterampilan Digital dalam orgnasisasi.pptx
Materi-Geografi-Pendekatan-Konsep-dan-Prinsip-Geografi-Kelas-10.pptx
!!!!Bahan Tayang Kompetensi Manajerial-AKUNTABILITAS KINERJA-DR Asep Iwa.pptx

Powerpoint tugas filsafat UNNES

  • 1. KEBIJAKAN UN SEBAGAI PENGENDALIAN MUTU (Sebuah Tanggapan) Mohamad Fadli *) NIM. 0102514062
  • 2. Dilemma UN • Dilaksanakan terus, muncul pekikan elemen masyarakat pemerhati pendidikan yang tidak pro, dan terus beranggapan bahwa rendahnya mutu pendidikan Indonesia saat ini merupakan efek kebijakan UN • Dihapus pun akan rentan masalah, sebab sekolah bisa jadi “seadanya” menyelenggaran proses pembelajaran karena tidak ada pencapaian hasil standar nasional yang harus dikejar
  • 3. • Kosongnya beban dan iklim kompetisi untuk memperoleh nilai standar yang terpantau dapat memicu lemahnya kinerja guru di sekolah untuk memproses peserta didik secara optimal. • Mendikbud akan mempertahankan kebijakan ini tahun depan, Doni Koesoema A., berkomentar kontra.
  • 4. Kontradiksi Opini • Doni Koesoema A., (Kompas,13/11 2013) menyatakan bahwa dampak masif rusaknya seluruh sendi dan dinamika pendidikan nasional adalah akibat kebijakan UN selama ini. • Mengatasnamakan kritik masyarakat, Doni Koesoema menulis bahwa UN merupakan biang kerok kualitas pendidikan nasional tak kunjung bangkit.
  • 5. Tanggapan penulis • Pandangan Doni Koesoema tentu saja berlebihan sebab patologi (penyakit) UN bukan pada kebijakan tetapi lebih pada sararan yang melaksanakan kebijakan UN itu sendiri.
  • 6. • Doni Koesoema juga meyatakan bahwa Mendikbud mendasari pemikirannya tentang pendidikan dengan asumsi lama: proses pendidikan ala pabrik (logika pabrik) karena itu, yang dibahas dan diasumsikan adalah pengendalian barang komoditas, bukan manusia • Mendikbud menulis (dalam Kompas, 23/10/2013): Secara umum pengendalian mutu didahului dengan mengukur nilai produk dan membandingkannya dengan standar yang ditetapkan (Grant, Montgomery). Dengan demikian, dalam pengendalian mutu harus ada kegiatan evaluasi: dari menilai, membandingkan, dan memutuskan hasil penilaian (Bloom).
  • 7. Tanggapan Penulis • Mendikbud menyatakan hal di atas sebenarnya bukan mengasumsikan manusia (peserta didik) sebagai produk benda mati dan guru sebagai alat produk benda mati tersebut. • Mendikbud meminjam alur pikir dua pakar di atas sebagai analogi bahwa betapa pentingnya pengendalian proses dan betapa pentingnya pemantauan hasil proses tersebut melalui alat evaluasi semacam ulangan, tugas, ujian, dan sebagainya sebagai wujud pengendalian melekat (online). • Sedangkan pengendalian secara terpisah (off line) seperti ujian akhir proses pembelajaran (UN) untuk memastikan lulusan sesuai standar kompetensi.
  • 8. Realitas UN • Patologi pelaksanaan tes UN selama ini adalah “kebocoran soal” dengan sekian ragam modusnya sehingga tidak terjadi mekanisme mengukur kompetensi peserta didik yang sesungguhnya harus terukur. • Ada “pembelaan” dan “keberpihakan” sekolah atas siswa walaupun dalam konteks yang negatif dan sangat tidak dikehendaki oleh pembuat kebijakan itu sendiri. • Jalan tengah, mengkombinasikan nilai raport dengan hasil UN dilakukan tetapi tidak menjadi solusi yang baik, sebab sekolah membengkakkan nilai siswa agar mereka bisa lulus.
  • 9. • Semakin ditingkatkan jumlah variasi dan paket soal, semakin kreatif oknum tertentu yang membocorkan. • Jual beli soal atau kunci jawaban menjadi “bisnis” subur akhir tahun pelajaran. • Keterlambatan distribusi paket soal di sejumlah wilayah di tanah air.
  • 10. Evaluasi, Suatu Keniscayaan • Evaluasi merupakan keniscayaan yang tidak dapat ditawar-tawar keberadaannya. • Evaluasi merupakan muara proses dalam pendidikan dan pembelajaran di sekolah. • Tawaran tes UN sebagai salah satu alat evaluasi: ok. Namun model dan pelaksanaan tes UN harus dirancang dengan sistem yang cerdas agar dampak pelaksanaannya benar-benar mencerdaskan.
  • 11. Model Hipotetik TES • Doni Koesoema A., menawarkan ujian sumatif untuk mata pelajaran tertentu bagi kelas IV, VII, dan XI sebagai ganti UN. • Kendalanya adalah peserta didik masih terpola dengan jenjang SD, SMP, SMA di mana tempat dan kondisi belajarnya berbeda. Artinya, begitu tamat SD, lalu masuk SMP kelas VII, peserta didik diberi ujian sumatif sangat tidak kondusif.
  • 12. • Informasi terkini, UN tetap dipertahankan dengan pola yang lebih sistematis serta konstruksi soal UN mencakup wilayah berpikir yang lebih luas meliputi: problem solving, afektif, psikomotorik, serta interaktif. Ini merupakan gambaran umum wilayah soal UN. • Tawaran-tawaran solusi di atas merupakan hipotesa positif yang pantas dihargai, setidaknya ada upaya menemukan solusi guna mengubah sistem yang lebih baik dari sebelumnya.
  • 13. • Tawaran yang juga mungkin adalah rujuk dengan kebijakan NEM di era 1985. Artinya, nilai UN jangan dijadikan sebagai alat satu-satunya menentukan lulus tidaknya peserta ujian. Sekolah sebagai tempat terselenggaranya pendidikan dan pembelajaran diberi wewenang untuk menentukan kelulusan peserta didik.
  • 14. Aspek lain • Hal lain yang tidak dapat diabaikan adalah keberadaan buku-buku pelajaran tertentu yang di-UN-kan harus seragam sehingga objek yang diukur akan sama untuk semua wilayah di tanah air. • Pengembangan di luar itu boleh berbeda di setiap wilayah sesuai kondisinya, tetapi paket rujukan materi yang diujikan khusus harus sama.