SlideShare a Scribd company logo
PROSES PERANCANGAN
DIAGRAM E-R
• Notasi E-R yang umum dipergunakan oleh
analis sistem, yaitu simbol entitas, relasi,
attribut dan garis penghubung
NOTASI DASAR
Entitas
Atribut
Relasi
Garis Penghubung
Entitas merupakan notasi untuk mewakili
suatu objek yang dlengkap atribut. Dapat
berupa benda, pekerjaan, tempat dan orang
Atribut menjelaskan krakteriistik suatu entitas,
atribut dapat sebagai key yang bersfat unk
Relasi digunakan untuk menghubungkan
beberapa enttas
Garis Pengubung merupakan notasi untuk
merangkakan keterkaitan antara notasi-notasi
yang digunakan dalam Diagram E-R, yaitu
entitas, relasi dan atribut
KARDINALITAS
• ONE TO ONE
• ONE TO MANY
• MANY TO MANY
ONE TO ONE
DOSEN JURUSANMENGEPALAI
NIDN NAMA
NIDN
KODE JUR NAMA_JUR
KODE JUR
1 1
SETIAP DOSEN PALING BANYAK MENGEPALAI SATU JURUSAN DAN SATU JURUSAN HANYA DIKEPALAI OLEH SATU
ORANG DOSEN
ATRIBUT DALAM RELASI MERUPAKAN ATTRIBUT KUNCI DARI MASING-MASING ENTITAS YANG SALING
TERHUBUNG
ONE TO MANY
DOSEN KULIAHMENGAJAR
NIDN NAMA
NIDN
KODE KUL NAMA_KUL
KODE KUL
1 N
SKS SEMESTERWAKTU RUANG
SETIAP DOSEN DAPAT MENGAJAR LEBIH DARI SATU MATA KULIAH, SEDANGKAN MATAKULIAH HANYA DI
AJARKAN OLEH SATU DOSEN
PENAMBAHAN ATRIBUT DALAM RELASI SANGAT DIMUNGKIKAN JIKA DIPERLUKAN, DISESUAIKAN
DENGAN FAKTA DAN KEBUTUHAN
MANY TO MANY
MAHASISWA KULIAHMEMPELAJARI
NIM NAMA
NIM
KODE KUL NAMA_KUL
KODE KUL
N N
SKS SEMESTERIPK
SETIAP MAHASISWA DAPAT MEMPELAJARI LEBIH DARI SATU MATA KULIAH, DAN SETIAP MATA KULIAH DAPAT
DIPELAJARI OLEH LEBIH DARI SATU ORANG MAHASISWA
PENAMBAHAN ATRIBUT DALAM RELASI SANGAT DIMUNGKIKAN JIKA DIPERLUKAN, DISESUAIKAN DENGAN
FAKTA DAN KEBUTUHAN
ALAMAT TTL
Tahapan Pemodelan Diagram E-R
1. Identifikasi Entitas
2. Menentukan Atribut Key
3. Identifikasi Relasi
4. Menentukan Kardinalitas
5. Melengkapi Desain dengan Atribut
Deskriptif/Non Key
Identifikasi Entitas
• Identifikasi semua kemungkinan entitas yang terlibat
• Buatlah List Tabel yang isinya merupakan kemungknan calon entitas
• Tidak semua calon entitas yang terdentfkasi akan digunakan pada
pemodelan
• Lakukan pencoretan dari tabel list calon entitas untuk calon entitas yang
tidak digunakan
MAHASISWA DOSEN KULIAH
Menentukan Atribut Key
• Atribut key diambil dari karakteristik entitas paling unik
• Setiap entitas harus memiliki atribut key yang bersifat sebagai primary
• Setiap relasi memiliki atribut key yang berasal dar setiap entitas yang
dihubungkan oleh relasi, atribut key tersebut bersifat sebagai foreign
MAHASISWA DOSEN
NIM NIDN
KULIAH
KODE
Identifikasi Relasi
• Relasi disarankan menggunakan kalimat aktif/Kata Kerja
– Seperti : Mengobat, Membayar, Memiliki, Berobat, Mengajar dsb.
• Disarankan membuat list tabel calon relasi
MAHASISWA KULIAH
NIM
KODE
DOSENNIDN
MEMPELAJARI
MENGAJAR
NIM KODE KUL
NIDN
KODE KUL
Membuat Desain Perkiraan
• Pada Desain ini dilakukan penggabungan
notasi dasar diagram E-R yang sudah
mengarah pada suatu hubungan antar
entiitas, dengan menggunakan pemilihan
relasi yang sudah diidentifikasi dan sesuai
Menentukan Kardinalitas
• Disesuaikan dengan fakta maupun kondisi yang ada
MAHASISWA KULIAH
NIM
KODE
DOSENNIDN
MEMPELAJARI
MENGAJAR
NIM KODE KUL
NIDN
KODE KUL
N N
N
1
Melengkapi Desain dengan Atribut
Deskriptif/Non Key
DOSEN
NIDN
MEMPELAJARI
MENGAJAR
NIM KODE KUL
NIDN
KODE KUL
N N
N
1
KULIAH
KODE KUL
NAMA_KUL
SKS
SEMESTER
MAHASISWA
NIM NAMA
ALAMAT TTL
NAMA
Kamus Data
• Pada diagram E-R yang lengkap memiliki cakupan
luas dan relatif kompleks.
• Diagram tersebut akan menghasiilkan pemodelan
atribut yang lebih banyak juga jumlahnya.
• Hal ini dapat mengganggu pemahaman untuk
desain pemodelan intinya.
• Oleh sebab itu, pembuatan suatu kamus data
akan sangat membantu jika hal tersebut terjadi
pada Diagram E-R.
Kamus Data (cont)
• Digunakan untuk melakukan penyederhanaan
atribut yang digunakan pada Diagram E-R. Notasi
yang digunakan pada kamus data, yaitu :
– Notasi sama dengan dan kurung kurawal, digunakan
untuk menghiimpun semua atribut pada suatu
entitas.
– Notasi garis bawah pada atributnya, berfungsI untuk
penandaan atribut key-nya (primary/foreign)
Melengkapi Desain dengan Atribut
Deskriptif/Non Key
DOSEN
MEMPELAJARI
MENGAJAR
N N
N
1
KULIAHMAHASISWA
• Mahasiswa = {NIM, NAMA, TTL, ALAMAT}
• Kuliah = {KODE_KUL, NAMA_KUL, SEMESTER, SKS}
• Dosen = {NIDN, NAMA}
• Mempelajari = {NIM, KODE_KUL}
• Mengajar = {NIDN, KODE_KUL}
Dekomposisi Himpunan Entitas
dan Normalisasi
• Sebuah himpunan entitas yang ada dalam sebuah Diagram E-R
dapat didekomposisi menjadi beberapa himpunan entitas baru
karena:
– pertimbangan efisiensi ruang penyimpanan
– karena pertimbangan kemudahan/kecepatan pengaksesan
data.
• Upaya dekomposisi ini senantiasa akan menghasilkan :
– satu himpunan entitas kuat (strong entity set)
– satu atau beberapa himpunan entitas lemah atau sub
entitas.
• Ada dua bentuk dekomposisi himpunan entitas, yaitu:
– Dekomposisi Atribut/Vertikal
– Dekomposisi Entitas/Horisontal
Dekomposisi Atribut / Vertikal
• Dekomposisi atribut dilakukan pada suatu entitas
yang telah memiliki atribut yang lengkap.
• Dekomposisi ini dilakukan dengan cara membagi
sebuah himpunan entitas menjadi dua atau lebih
dengan pemisahan atribut.
• Tujuan dilakukannya Dekomposisi Atribut adalah :
1. Memperkecil ukuran datanya saat dilakukan konversi ke tabel
fisik
2. Mempercepat waktu akses data pada saat implementasi basis
data
3. Menghindari redudansi data
4. Melakukan efisiensi ruang penyimpanan data
5. Mendukung aturan normalisasi
Dekomposisi Atribut / Vertikal
• Dekomposisi atribut dilakukan jika ditemukan
adanya weak entity (entitas lemah)
ENTITAS LEMAH/WEAK ENTITY
• Entitas-entitas yang kemunculannya tergantung
pada eksistensinya dalam sebuah relasi terhadap
entitas lain (Strong Entity).
• Himpunan entitas yang demikian biasanya tidak
memiliki atribut yang dapat berfungsi sebagai key,
yang benar-benar dapat menjamin keunikan
entitas di dalamnya.
– Sebagai contoh, untuk melengkapi data mahasiswa kita
juga ingin mengelola data hobbi dan orang tua.
Dekomposisi Atribut / Vertikal
Kita sesungguhnya dapat saja memiliki
sebuah himpunan entitas Mahasiswa yang
lengkap dengan atribut-atribut nim, nama,
alamat, ttl, hobbi, nama_ortu,
alamat_ortu.
• entitas mahasiswa berelasi satu-ke-satu dengan entitas
orang tua
• entitas mahasiswa berelasi satu-ke-banyak dengan
entitas hobbi
Entitas-entitas yang kemunculannya tergantung pada eksistensinya dalam sebuah relasi
terhadap entitas lain (Strong Entity).
Jika tidak ada Mahasiswa tidak mungkin ada data orang tua mahasiswa, maupun hobi
Entitas Lemah disimbolkan dengan kotak bergaris ganda
Pembentukan himpunan entitas orang tua (melalui dekomposisi) dapat dilakukan dengan pertimbangan
bahwa data nama_ortu dan alamat_ortu jarang sekali dibutuhkan/diakses. Semakin kecilnya ukuran
himpunan entitas, maka semakin kecil pula ukuran ruang yang dibutuhkan pada waktu implementasi.
Semakin kecil ukuran datanya, akan semakin cepat pula pengaksesan datanya.
Dekomposisi dengan membentuk himpunan hobbi dilakukan karena atribut hobbi ini merupakan atribut
bernilai banyak dan tidak selalu setiap entitas mahasiswa memiliki data hobbi. Pendekomposisian ini akan
mengurangi redudansi data dan mengefisiensikan ruang penyimpanan.
Dekomposisi Entitas / Horisontal
• Dekomposisi ini dilakukan dengan cara
membagi sebuah himpunan entitas menjadi
dua atau lebih dengan pemisahan entitas.
Dekomposisi Entitas/ Horisontal
Fleksibilitas
• Fleksibilitas dalam desain basis data dapat
direalisasikan dalam bentuk:
– Penambahan atribut.
– Pemilihan domain atribut yang lebih luas
(direalisasikan pada tahap implementasi).
– Generalisasi.
– Perubahan struktur entitas dari yang berorientasi
kolom (column-oriented) menjadi berorientasi baris
(row-oriented).
Fleksibilitas
Sistem basis data 4
Varian Relasi
• Relasi yang terjadi di antara dua himpunan
entitas yang berbeda disebut sebagai Relasi
Biner (Binary Relation), yang merupakan
relasi yang paling umum digunakan.
• Relasi yang hanya melibatkan sebuah
himpunan entitas atau lebih dari dua
himpunan entitas.
Relasi Tunggal / Unary Relation
• Relasi Tunggal (Unary Relation) merupakan relasi yang
terjadi dari sebuah himpunan entitas ke himpunan
entitas yang sama.
Relasi Multi Entitas (N-ary Relation)
• Relasi Multi Entitas (N-ary Relation) merupakan relasi
dari 3 (tiga) himpunan entitas atau lebih.
Relasi Ganda (Redundant Relation)
• Relasi yang muncul antara dua himpunan entitas tidak
hanya satu relasi, tetapi ada lebih dari satu relasi.
SPESIALISASI
&
GENERALISASI
Spesialisasi
• Proses dari sebuah entitas, lalu dikelompokkan
berdasarkan atribut-atribut yang berbeda, yang
melahirkan himpunan entitas baru (proses top-
down).
• Yang ditekankan dalam spesialisasi adalah
perbedaan antar kelompok entitas.
• Notasi relasi yang digunakan adalah Relasi ISA
(berasal dari kata ‘Is A’)
Spesialisasi
Generalisasi
• Proses dari sebuah entitas, lalu dikelompokkan
berdasarkan atribut-atribut yang sama, yang
melahirkan himpunan entitas baru (proses bottom-
up).
• Yang ditekankan dalam spesialisasi adalah
persamaan antar kelompok entitas.
• Notasi relasi yang digunakan adalah Relasi ISA
(berasal dari kata ‘Is A’)
Generalisasi
Agregasi
• Dalam realitas dapat pula dijumpai adanya
relasi yang secara kronologis mensyaratkan
telah adanya relasi lain.
• Dengan kata lain, sebuah relasi terbentuk
tidak hanya dari entitas tapi juga
mengandung unsur dari relasi lain.
• Fenomena demikian dapat diakomodasi
dengan Agregasi.
Agregasi
Mahasiswa yang mengikuti praktikum harus sudah mempelajari matakuliah terlebih dahulu
(begitulah kronologis alur diagram diatas)

More Related Content

PPTX
Bab 2 Aljabar Relasional
PPTX
Materi 3 Finite State Automata
PDF
4 diagram relasi antar entitas (ERD)
DOCX
Data Base Tiket Pesawat
ODP
Mata Kuliah Basis Data
PPTX
Ragam Dialog :: Interaksi Manusia dan Komputer
PPTX
Pertemuan-12-normalisasi.pptx
PPT
Sistem Basis Data(PPT)
Bab 2 Aljabar Relasional
Materi 3 Finite State Automata
4 diagram relasi antar entitas (ERD)
Data Base Tiket Pesawat
Mata Kuliah Basis Data
Ragam Dialog :: Interaksi Manusia dan Komputer
Pertemuan-12-normalisasi.pptx
Sistem Basis Data(PPT)

What's hot (20)

DOCX
Makalah Tentang Database
PDF
Pengertian dan Representasi Graph
PDF
Arsitektur Sistem Basis Data
DOCX
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan Hotel
PPTX
Pemodelan berorientasi objek
PPTX
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendek
PDF
Data Management (Relational Database)
DOCX
System Request
PDF
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
PDF
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
PPTX
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
PDF
pemetaan erd
PPTX
Jenis dan proses interupsi
PDF
Akuntansi Mikita Cookies
PPTX
Presentasi OSK - RAID - Kelompok 4
PPTX
Normalisasi Basis Data
PPTX
Graf ( Matematika Diskrit)
PPT
Metode pencarian heuristik
PPT
Jawaban Struktur data soal-latihan
PDF
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Makalah Tentang Database
Pengertian dan Representasi Graph
Arsitektur Sistem Basis Data
Makalah Perancangan ERD & LRS Pada Sistem Pemesanan Hotel
Pemodelan berorientasi objek
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendek
Data Management (Relational Database)
System Request
Matematika Diskrit - 03 himpunan - 05
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
Transformasi Linear ( Aljabar Linear Elementer )
pemetaan erd
Jenis dan proses interupsi
Akuntansi Mikita Cookies
Presentasi OSK - RAID - Kelompok 4
Normalisasi Basis Data
Graf ( Matematika Diskrit)
Metode pencarian heuristik
Jawaban Struktur data soal-latihan
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Ad

Viewers also liked (20)

PPTX
Sistem Basis Data model data relasional
PPTX
Desain Basis Data (1)
PPTX
Desain Basis Data (2)
PPTX
Testing dan implemetasi sistem 1
PPTX
Testing dan implemetasi sistem 2
PDF
Normalisasi
PDF
2. Sistem Basis Data
PPT
Normalisasi data
PPTX
Database software
PPTX
Pert 5 (normalisasi)
PDF
Tipe tipe dan model client server-plus
DOCX
Laporan modul 5 basisdata
PPTX
2. mengenal bahasa rakitan
PPTX
Testing dan implemetasi sistem 3
PPTX
Publikasi Web
PPTX
Sistem Manajeman Basis Data dan Komunikasi Data
PPTX
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Pertemuan 9 - Normalisasi Data
PPTX
Database Introduction - Pemodelan Data
PDF
Pemantapan Proposal Skripsi Kelompok Keilmuan B
PPTX
Pertemuan Satu
Sistem Basis Data model data relasional
Desain Basis Data (1)
Desain Basis Data (2)
Testing dan implemetasi sistem 1
Testing dan implemetasi sistem 2
Normalisasi
2. Sistem Basis Data
Normalisasi data
Database software
Pert 5 (normalisasi)
Tipe tipe dan model client server-plus
Laporan modul 5 basisdata
2. mengenal bahasa rakitan
Testing dan implemetasi sistem 3
Publikasi Web
Sistem Manajeman Basis Data dan Komunikasi Data
Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Pertemuan 9 - Normalisasi Data
Database Introduction - Pemodelan Data
Pemantapan Proposal Skripsi Kelompok Keilmuan B
Pertemuan Satu
Ad

Similar to Sistem basis data 4 (20)

PPTX
pert 2.pptx
PPTX
Bab 2 Perancangan Database...............
PDF
Basdat minggu 04 ER Model
PDF
02 pertemuan 3_4_5_6 SISTEM BASIS DATA EER.pdf
PPT
Model Data Relasional
PPT
Materi S8stem Basis Data Entity Relationship Model.ppt
PPT
Materi ERD (Entity Relationship Diagram)
PDF
Dbs 03
PPTX
Pemrograman database dasar dan lanjutan Mahasiswa Teknik Informatika
PPTX
Database-Environments.pptx
PDF
basis data kelas 11 smk mata plajaran informatika
PDF
Entitas Relationshiip Diagram Multimedia
PDF
pdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdf
PPTX
PPT MANAJEMEN DATABASE BERBASIS KOMPUTER
PDF
Pertemuan-4-18-10-Oktober-2017-Entity-Relationship-Diagram-Copy.pdf
PPT
Materi 3
PPTX
PPT-UEU-Sistem-Basis-Data-Pertemuan-7.pptx
PPTX
Entity Relationship Diagram (ERD) - DBMS.pptx
DOCX
Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)
DOC
Model relational
pert 2.pptx
Bab 2 Perancangan Database...............
Basdat minggu 04 ER Model
02 pertemuan 3_4_5_6 SISTEM BASIS DATA EER.pdf
Model Data Relasional
Materi S8stem Basis Data Entity Relationship Model.ppt
Materi ERD (Entity Relationship Diagram)
Dbs 03
Pemrograman database dasar dan lanjutan Mahasiswa Teknik Informatika
Database-Environments.pptx
basis data kelas 11 smk mata plajaran informatika
Entitas Relationshiip Diagram Multimedia
pdfcoffee.com_makalah-entity-relationship-diagram-erd-12-pdf-free.pdf
PPT MANAJEMEN DATABASE BERBASIS KOMPUTER
Pertemuan-4-18-10-Oktober-2017-Entity-Relationship-Diagram-Copy.pdf
Materi 3
PPT-UEU-Sistem-Basis-Data-Pertemuan-7.pptx
Entity Relationship Diagram (ERD) - DBMS.pptx
Laporan praktikum modul 5 (normalisasi)
Model relational

More from Fendi Hidayat (8)

PDF
Belajar coding dan ikut coding mum
PDF
1. Pengantar Basis Data
PDF
Sistem Informasi Pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem In...
PPTX
Sistem operasi
PPT
1 teknologi informasi
PPT
3. software (minggu iv & v)
PPTX
Bahasa rakitan 2
PPTX
Praktikum mov
Belajar coding dan ikut coding mum
1. Pengantar Basis Data
Sistem Informasi Pengajuan Proposal Skripsi Mahasiswa Program Studi Sistem In...
Sistem operasi
1 teknologi informasi
3. software (minggu iv & v)
Bahasa rakitan 2
Praktikum mov

Recently uploaded (8)

PPTX
Materi_Array_Karakter_String untuk kelas XI sma.pptx
PPTX
PEMAHAMAN MAPEL KODING DAN KECERDASAN ARTIFICIAL
PPT
pengantar-sistem-informasi manajemen.ppt
DOCX
Keutuhan Aplikasi Konsep dan Praktik dalam Upaya menciptakan aplikasi Anti Vi...
PPTX
Peranan AI dalam Dunia Pendidikan dan Industri Aplikasinya
PPTX
PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN VIDEO GAME SEBAGAI MEDIA TERAPI DEPRESI
DOCX
Antivirus Versi.FULL.JALiN.KB.PRO Keutuhan Aplikasi Konsep dan Praktik dalam ...
PPTX
Implementasi Microservices pada Manufaktur
Materi_Array_Karakter_String untuk kelas XI sma.pptx
PEMAHAMAN MAPEL KODING DAN KECERDASAN ARTIFICIAL
pengantar-sistem-informasi manajemen.ppt
Keutuhan Aplikasi Konsep dan Praktik dalam Upaya menciptakan aplikasi Anti Vi...
Peranan AI dalam Dunia Pendidikan dan Industri Aplikasinya
PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN VIDEO GAME SEBAGAI MEDIA TERAPI DEPRESI
Antivirus Versi.FULL.JALiN.KB.PRO Keutuhan Aplikasi Konsep dan Praktik dalam ...
Implementasi Microservices pada Manufaktur

Sistem basis data 4

  • 2. • Notasi E-R yang umum dipergunakan oleh analis sistem, yaitu simbol entitas, relasi, attribut dan garis penghubung
  • 3. NOTASI DASAR Entitas Atribut Relasi Garis Penghubung Entitas merupakan notasi untuk mewakili suatu objek yang dlengkap atribut. Dapat berupa benda, pekerjaan, tempat dan orang Atribut menjelaskan krakteriistik suatu entitas, atribut dapat sebagai key yang bersfat unk Relasi digunakan untuk menghubungkan beberapa enttas Garis Pengubung merupakan notasi untuk merangkakan keterkaitan antara notasi-notasi yang digunakan dalam Diagram E-R, yaitu entitas, relasi dan atribut
  • 4. KARDINALITAS • ONE TO ONE • ONE TO MANY • MANY TO MANY
  • 5. ONE TO ONE DOSEN JURUSANMENGEPALAI NIDN NAMA NIDN KODE JUR NAMA_JUR KODE JUR 1 1 SETIAP DOSEN PALING BANYAK MENGEPALAI SATU JURUSAN DAN SATU JURUSAN HANYA DIKEPALAI OLEH SATU ORANG DOSEN ATRIBUT DALAM RELASI MERUPAKAN ATTRIBUT KUNCI DARI MASING-MASING ENTITAS YANG SALING TERHUBUNG
  • 6. ONE TO MANY DOSEN KULIAHMENGAJAR NIDN NAMA NIDN KODE KUL NAMA_KUL KODE KUL 1 N SKS SEMESTERWAKTU RUANG SETIAP DOSEN DAPAT MENGAJAR LEBIH DARI SATU MATA KULIAH, SEDANGKAN MATAKULIAH HANYA DI AJARKAN OLEH SATU DOSEN PENAMBAHAN ATRIBUT DALAM RELASI SANGAT DIMUNGKIKAN JIKA DIPERLUKAN, DISESUAIKAN DENGAN FAKTA DAN KEBUTUHAN
  • 7. MANY TO MANY MAHASISWA KULIAHMEMPELAJARI NIM NAMA NIM KODE KUL NAMA_KUL KODE KUL N N SKS SEMESTERIPK SETIAP MAHASISWA DAPAT MEMPELAJARI LEBIH DARI SATU MATA KULIAH, DAN SETIAP MATA KULIAH DAPAT DIPELAJARI OLEH LEBIH DARI SATU ORANG MAHASISWA PENAMBAHAN ATRIBUT DALAM RELASI SANGAT DIMUNGKIKAN JIKA DIPERLUKAN, DISESUAIKAN DENGAN FAKTA DAN KEBUTUHAN ALAMAT TTL
  • 8. Tahapan Pemodelan Diagram E-R 1. Identifikasi Entitas 2. Menentukan Atribut Key 3. Identifikasi Relasi 4. Menentukan Kardinalitas 5. Melengkapi Desain dengan Atribut Deskriptif/Non Key
  • 9. Identifikasi Entitas • Identifikasi semua kemungkinan entitas yang terlibat • Buatlah List Tabel yang isinya merupakan kemungknan calon entitas • Tidak semua calon entitas yang terdentfkasi akan digunakan pada pemodelan • Lakukan pencoretan dari tabel list calon entitas untuk calon entitas yang tidak digunakan MAHASISWA DOSEN KULIAH
  • 10. Menentukan Atribut Key • Atribut key diambil dari karakteristik entitas paling unik • Setiap entitas harus memiliki atribut key yang bersifat sebagai primary • Setiap relasi memiliki atribut key yang berasal dar setiap entitas yang dihubungkan oleh relasi, atribut key tersebut bersifat sebagai foreign MAHASISWA DOSEN NIM NIDN KULIAH KODE
  • 11. Identifikasi Relasi • Relasi disarankan menggunakan kalimat aktif/Kata Kerja – Seperti : Mengobat, Membayar, Memiliki, Berobat, Mengajar dsb. • Disarankan membuat list tabel calon relasi MAHASISWA KULIAH NIM KODE DOSENNIDN MEMPELAJARI MENGAJAR NIM KODE KUL NIDN KODE KUL
  • 12. Membuat Desain Perkiraan • Pada Desain ini dilakukan penggabungan notasi dasar diagram E-R yang sudah mengarah pada suatu hubungan antar entiitas, dengan menggunakan pemilihan relasi yang sudah diidentifikasi dan sesuai
  • 13. Menentukan Kardinalitas • Disesuaikan dengan fakta maupun kondisi yang ada MAHASISWA KULIAH NIM KODE DOSENNIDN MEMPELAJARI MENGAJAR NIM KODE KUL NIDN KODE KUL N N N 1
  • 14. Melengkapi Desain dengan Atribut Deskriptif/Non Key DOSEN NIDN MEMPELAJARI MENGAJAR NIM KODE KUL NIDN KODE KUL N N N 1 KULIAH KODE KUL NAMA_KUL SKS SEMESTER MAHASISWA NIM NAMA ALAMAT TTL NAMA
  • 15. Kamus Data • Pada diagram E-R yang lengkap memiliki cakupan luas dan relatif kompleks. • Diagram tersebut akan menghasiilkan pemodelan atribut yang lebih banyak juga jumlahnya. • Hal ini dapat mengganggu pemahaman untuk desain pemodelan intinya. • Oleh sebab itu, pembuatan suatu kamus data akan sangat membantu jika hal tersebut terjadi pada Diagram E-R.
  • 16. Kamus Data (cont) • Digunakan untuk melakukan penyederhanaan atribut yang digunakan pada Diagram E-R. Notasi yang digunakan pada kamus data, yaitu : – Notasi sama dengan dan kurung kurawal, digunakan untuk menghiimpun semua atribut pada suatu entitas. – Notasi garis bawah pada atributnya, berfungsI untuk penandaan atribut key-nya (primary/foreign)
  • 17. Melengkapi Desain dengan Atribut Deskriptif/Non Key DOSEN MEMPELAJARI MENGAJAR N N N 1 KULIAHMAHASISWA • Mahasiswa = {NIM, NAMA, TTL, ALAMAT} • Kuliah = {KODE_KUL, NAMA_KUL, SEMESTER, SKS} • Dosen = {NIDN, NAMA} • Mempelajari = {NIM, KODE_KUL} • Mengajar = {NIDN, KODE_KUL}
  • 18. Dekomposisi Himpunan Entitas dan Normalisasi • Sebuah himpunan entitas yang ada dalam sebuah Diagram E-R dapat didekomposisi menjadi beberapa himpunan entitas baru karena: – pertimbangan efisiensi ruang penyimpanan – karena pertimbangan kemudahan/kecepatan pengaksesan data. • Upaya dekomposisi ini senantiasa akan menghasilkan : – satu himpunan entitas kuat (strong entity set) – satu atau beberapa himpunan entitas lemah atau sub entitas. • Ada dua bentuk dekomposisi himpunan entitas, yaitu: – Dekomposisi Atribut/Vertikal – Dekomposisi Entitas/Horisontal
  • 19. Dekomposisi Atribut / Vertikal • Dekomposisi atribut dilakukan pada suatu entitas yang telah memiliki atribut yang lengkap. • Dekomposisi ini dilakukan dengan cara membagi sebuah himpunan entitas menjadi dua atau lebih dengan pemisahan atribut. • Tujuan dilakukannya Dekomposisi Atribut adalah : 1. Memperkecil ukuran datanya saat dilakukan konversi ke tabel fisik 2. Mempercepat waktu akses data pada saat implementasi basis data 3. Menghindari redudansi data 4. Melakukan efisiensi ruang penyimpanan data 5. Mendukung aturan normalisasi
  • 20. Dekomposisi Atribut / Vertikal • Dekomposisi atribut dilakukan jika ditemukan adanya weak entity (entitas lemah)
  • 21. ENTITAS LEMAH/WEAK ENTITY • Entitas-entitas yang kemunculannya tergantung pada eksistensinya dalam sebuah relasi terhadap entitas lain (Strong Entity). • Himpunan entitas yang demikian biasanya tidak memiliki atribut yang dapat berfungsi sebagai key, yang benar-benar dapat menjamin keunikan entitas di dalamnya. – Sebagai contoh, untuk melengkapi data mahasiswa kita juga ingin mengelola data hobbi dan orang tua.
  • 22. Dekomposisi Atribut / Vertikal Kita sesungguhnya dapat saja memiliki sebuah himpunan entitas Mahasiswa yang lengkap dengan atribut-atribut nim, nama, alamat, ttl, hobbi, nama_ortu, alamat_ortu.
  • 23. • entitas mahasiswa berelasi satu-ke-satu dengan entitas orang tua • entitas mahasiswa berelasi satu-ke-banyak dengan entitas hobbi
  • 24. Entitas-entitas yang kemunculannya tergantung pada eksistensinya dalam sebuah relasi terhadap entitas lain (Strong Entity). Jika tidak ada Mahasiswa tidak mungkin ada data orang tua mahasiswa, maupun hobi Entitas Lemah disimbolkan dengan kotak bergaris ganda
  • 25. Pembentukan himpunan entitas orang tua (melalui dekomposisi) dapat dilakukan dengan pertimbangan bahwa data nama_ortu dan alamat_ortu jarang sekali dibutuhkan/diakses. Semakin kecilnya ukuran himpunan entitas, maka semakin kecil pula ukuran ruang yang dibutuhkan pada waktu implementasi. Semakin kecil ukuran datanya, akan semakin cepat pula pengaksesan datanya.
  • 26. Dekomposisi dengan membentuk himpunan hobbi dilakukan karena atribut hobbi ini merupakan atribut bernilai banyak dan tidak selalu setiap entitas mahasiswa memiliki data hobbi. Pendekomposisian ini akan mengurangi redudansi data dan mengefisiensikan ruang penyimpanan.
  • 27. Dekomposisi Entitas / Horisontal • Dekomposisi ini dilakukan dengan cara membagi sebuah himpunan entitas menjadi dua atau lebih dengan pemisahan entitas.
  • 29. Fleksibilitas • Fleksibilitas dalam desain basis data dapat direalisasikan dalam bentuk: – Penambahan atribut. – Pemilihan domain atribut yang lebih luas (direalisasikan pada tahap implementasi). – Generalisasi. – Perubahan struktur entitas dari yang berorientasi kolom (column-oriented) menjadi berorientasi baris (row-oriented).
  • 32. Varian Relasi • Relasi yang terjadi di antara dua himpunan entitas yang berbeda disebut sebagai Relasi Biner (Binary Relation), yang merupakan relasi yang paling umum digunakan. • Relasi yang hanya melibatkan sebuah himpunan entitas atau lebih dari dua himpunan entitas.
  • 33. Relasi Tunggal / Unary Relation • Relasi Tunggal (Unary Relation) merupakan relasi yang terjadi dari sebuah himpunan entitas ke himpunan entitas yang sama.
  • 34. Relasi Multi Entitas (N-ary Relation) • Relasi Multi Entitas (N-ary Relation) merupakan relasi dari 3 (tiga) himpunan entitas atau lebih.
  • 35. Relasi Ganda (Redundant Relation) • Relasi yang muncul antara dua himpunan entitas tidak hanya satu relasi, tetapi ada lebih dari satu relasi.
  • 37. Spesialisasi • Proses dari sebuah entitas, lalu dikelompokkan berdasarkan atribut-atribut yang berbeda, yang melahirkan himpunan entitas baru (proses top- down). • Yang ditekankan dalam spesialisasi adalah perbedaan antar kelompok entitas. • Notasi relasi yang digunakan adalah Relasi ISA (berasal dari kata ‘Is A’)
  • 39. Generalisasi • Proses dari sebuah entitas, lalu dikelompokkan berdasarkan atribut-atribut yang sama, yang melahirkan himpunan entitas baru (proses bottom- up). • Yang ditekankan dalam spesialisasi adalah persamaan antar kelompok entitas. • Notasi relasi yang digunakan adalah Relasi ISA (berasal dari kata ‘Is A’)
  • 41. Agregasi • Dalam realitas dapat pula dijumpai adanya relasi yang secara kronologis mensyaratkan telah adanya relasi lain. • Dengan kata lain, sebuah relasi terbentuk tidak hanya dari entitas tapi juga mengandung unsur dari relasi lain. • Fenomena demikian dapat diakomodasi dengan Agregasi.
  • 42. Agregasi Mahasiswa yang mengikuti praktikum harus sudah mempelajari matakuliah terlebih dahulu (begitulah kronologis alur diagram diatas)