SlideShare a Scribd company logo
3
Most read
4
Most read
6
Most read
RISALAH PELATIHAN TANGGAL 10 MARET 2015
Pembuatan Hillshade PII 2015 Per Kabupaten
Metode 1. Menggunakan Image Analysis Toolbar
1. Buka Layer Hillshade Pulau dan layer kabupaten yang akan digunakan sebagai bidang
clipping
2. Buka Image Analysis Toolbar dari Menu Windows>Image Analysis
3. Untuk layer Hillshade, Atur Stretching di Tab Symbology ke None
4. Contoh tampilan seperti di bawah ini
5. Select Semua polygon dari Layer Kabupaten menggunakan tool Select Features
6. Polygon yang terselect akan berwarna biru muda di garis tepinya.
7. Di menu Image Analysis Toolbar, klik layer Hillshade, kemudian klik tombol Clip (simbol
gunting).
8. Image analysis akan mengeluarkan layer baru berupa raster hillshade hasil clipping
9. Simpan layer hasil clipping menggunakan klik kanan nama layer>export data, atau tombol
Save (gambar disket) di Image analysis Toolbar. Muncul parameter export data. Untuk
format output set ke Tif, dengan metode kompresi LZW, atur folder penyimpanan dan nama
file, dan juga yang penting, centang pilihan Use Renderer.
10. Data layer hillshade bantul akan tersimpan secara permanen.
Metode 2. Menggunakan Clip Raster Toolbox
1. Dengan menggunakan data yang sama di metode 1, buka ArcToolbox, kemudian expand
Data Management Tools>Raster>Raster Processing>Clip
2. Masukkan Hillshade Provinsi atau Pulau sebagai input, layer batas kabupaten sebagai output
extent, kemudian centang Use Input Features for Clipping Geometry, Kemudian tentukan
lokasi output, jangan lupa berikan ektensi *.tif di nama file.
3. ArcGIS akan membuat layer baru hillshade kabupaten.
Metode 3. Batch Clipping
Metode ini pada prinsipnya sama dengan metode 2, perbedaannya, metode ini digunakan untuk
memotong satu layer hillshade menjadi banyak layer hillshade potongan dalam satu kali proses
eksekusi, sehingga lebih cepat dan efisien.
1. Buka layer hillshade Pulau atau provinsi dan layer2 kabupaten yang akan dijadikan
pemotong.
2. Dari Menu Arctoolbox, klik kanan di tool Clip, kemudian pilih Batch
3. Tool Clip akan muncul, tapi dalam bentuk Tabel. Masukan parameter seperti dalam metode
2, contoh seperti gambar di bawah ini. Gunakan klik kanan> Fill, untuk memasukkan
parameter yang nilainya sama. Tombol + digunakan untuk menambah baris data. Untuk
kolom input diisi layer hillshade provinsi atau pulau, kolom output raster dataset diisi lokasi
dan nama file output (jangan lupa berikan ekstensi tif), kolom output extent diisi layer
polygon tiap kabupaten, dan use input features for clipping geometry diisi “true”, kolom lain
akan diisi secara otomatis. Kalau seting sudah selesai, klik OK.
4. ArcGIS akan menggenerate layer hillshade per kabupaten. Contoh hasil seperti di bawah ini.
Demikian Semoga Bermanfaat

More Related Content

DOCX
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
PDF
PPTX
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
PPTX
Dasar2 gis
PDF
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
PDF
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
PDF
BUFFER pada ARCGIS 10.0
PDF
ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0
Informasi nomor lembar peta dan menghitung koordinat dari nomor lembar peta
Interpretasi Citra Untuk Pemetaan Penggunaan lahan
Dasar2 gis
Modul Quantum GIS 2 (Aplikasi)
LAYOUT PADA ARCGIS 10.0
BUFFER pada ARCGIS 10.0
ATTRIBUT TABLE pada ARCGIS 10.0

What's hot (20)

PDF
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
PDF
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
PPTX
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
PDF
Pengenalan ArcMap
PDF
Membuat map packages di ArcGIS
PPTX
Metode skoring
PDF
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
DOCX
Cara pembuatan peta gis secara sederhana
PDF
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
PDF
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
PDF
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016
PDF
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
PDF
Bab 8: Pemetaan dengan Alat GPS
PPSX
Metadata Dalam GIS
DOCX
Analisis kemampuan lahan
PDF
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
PPTX
Pengikatan ke muka & belakang
PDF
GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0
PDF
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
DOCX
Laporan Pembuatan Peta Tematik
Perka BIG No. 3 Tahun 2016 tentang Spesifikasi Teknis Penyajian Peta Desa
Kerangka acuan kerja survey pemetaan topografi
Pedoman Layout Peta Sesuai SNI - Indonesia National Standar of Mapping/Layouting
Pengenalan ArcMap
Membuat map packages di ArcGIS
Metode skoring
Peraturan Menteri PU No.20 Tahun 2007
Cara pembuatan peta gis secara sederhana
Survei dan Pemetaan Menggunakan GPS
Tutorial penyusunan layer peta & pembuatan layout di arcgis
Modul GIS (QGIS) Diklat GPS dan GIS BPSDM Kementerian PUPR, April 2016
Laporan praktikum sig proses digitasi pada software arcgis
Bab 8: Pemetaan dengan Alat GPS
Metadata Dalam GIS
Analisis kemampuan lahan
Analisis dibutuhkan dalam pembuatan rdtr (permen atr no 16 tahun 2018)
Pengikatan ke muka & belakang
GEOREFERENCING pada ARCGIS 10.0
Penginderaan Jauh : Koreksi Geometrik Citra Landsat 8
Laporan Pembuatan Peta Tematik
Ad

Viewers also liked (20)

PDF
Belajar arc gis 10.2 10.3
PPTX
Pemetaan digital
PDF
Pelatihan arc gis 10
PDF
Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650
PPTX
06 Penggunaan GPS
PDF
Export, Import Menggunakan Ms.Excel dan Join Data Attibute pada ArcGis 10.0
PDF
Digitasi
PDF
Cara installasi ArcGIS 10.2
ODT
Membuat Proyeksi Peta dengan Global mapper
DOC
Modul Pengelolaan dan Analisis Data Geospasial - Bina Marga
PDF
Panduan pemetaan partisipatif - Jenis-jenis peta dan fungsi
PPTX
04 Dasar-dasar QGIS dan Plugin
PDF
Modul Quantum GIS 1.8 Pusdata Kementerian PU
PDF
Cara pengukuran menggunakan total station
PDF
SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PART...
PDF
Membuat peta digital dengan quantum gis
PDF
Modul Panduan Pemetaan Pemetaan Partisipatif Pesisir, Laut dan Pulau-pulau Kecil
PDF
Modul Praktikum GIS Menggunakan ArcView 3.3
PDF
Modul Map Info
PDF
Modul gps Garmin oregon 550
Belajar arc gis 10.2 10.3
Pemetaan digital
Pelatihan arc gis 10
Panduan Sederhana Penggunaan GPS Garmin Montana 650
06 Penggunaan GPS
Export, Import Menggunakan Ms.Excel dan Join Data Attibute pada ArcGis 10.0
Digitasi
Cara installasi ArcGIS 10.2
Membuat Proyeksi Peta dengan Global mapper
Modul Pengelolaan dan Analisis Data Geospasial - Bina Marga
Panduan pemetaan partisipatif - Jenis-jenis peta dan fungsi
04 Dasar-dasar QGIS dan Plugin
Modul Quantum GIS 1.8 Pusdata Kementerian PU
Cara pengukuran menggunakan total station
SOP PENYELENGGARAAN PEMETAAN PARTISIPATIF DAN PENGENDALIAN KUALITAS PETA PART...
Membuat peta digital dengan quantum gis
Modul Panduan Pemetaan Pemetaan Partisipatif Pesisir, Laut dan Pulau-pulau Kecil
Modul Praktikum GIS Menggunakan ArcView 3.3
Modul Map Info
Modul gps Garmin oregon 550
Ad

More from bramantiyo marjuki (20)

PPTX
Pemanfaatan Citra Satelit Medium Resolution Untuk Pemetaan Urban FootPrint
PPTX
How to choose SAR satellite imagery for a good interferometric processing
PPTX
Crowsource Mapping, Captures Neography Practices
PDF
PENERAPAN TEKNIK PEMETAAN PARTISIPATIF UNTUK MENDUKUNG PENYUSUNAN BASIS DATA...
DOCX
Pan Sharpening (Transkrip Kuliah Telegram) di Group Telegram GIS.ID
PPTX
Mapping Water features from SAR Imagery
PDF
Ingin Belajar Penginderaan Jauh Bersama Saya ?
PDF
Final Report WWF Landcover and High Conservation Area Mapping, North Borneo 2017
PPTX
FGD Sosialisasi Analisis HCV - Landcover Mapping, WWF Indonesia Kalimantan Utara
PDF
Laporan KKL PPW 2016 MPWK UNDIP, BALI
PDF
Wonogiri Development, Reduce Disparity, Reduce Inequity (Final Report Plannin...
DOCX
Stakeholder Approach benefits in Organization Practices
DOCX
Jenang Cluster Local Development in Kudus District
PDF
Planning theory in Toll Road Provision in Indonesia
PDF
Planning theory in Waster Management
PDF
Implementation of Planning and development theories to Waster Management in K...
PDF
A translation paper about Cellular Automata,
PDF
Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur Wilayah, an Fieldwork Report study ...
PDF
Perkembangan Infrastruktur Provinsi Jawa Tengah Selama 10 Tahun
PDF
Critical review insights debate about urban decline urban regeneration
Pemanfaatan Citra Satelit Medium Resolution Untuk Pemetaan Urban FootPrint
How to choose SAR satellite imagery for a good interferometric processing
Crowsource Mapping, Captures Neography Practices
PENERAPAN TEKNIK PEMETAAN PARTISIPATIF UNTUK MENDUKUNG PENYUSUNAN BASIS DATA...
Pan Sharpening (Transkrip Kuliah Telegram) di Group Telegram GIS.ID
Mapping Water features from SAR Imagery
Ingin Belajar Penginderaan Jauh Bersama Saya ?
Final Report WWF Landcover and High Conservation Area Mapping, North Borneo 2017
FGD Sosialisasi Analisis HCV - Landcover Mapping, WWF Indonesia Kalimantan Utara
Laporan KKL PPW 2016 MPWK UNDIP, BALI
Wonogiri Development, Reduce Disparity, Reduce Inequity (Final Report Plannin...
Stakeholder Approach benefits in Organization Practices
Jenang Cluster Local Development in Kudus District
Planning theory in Toll Road Provision in Indonesia
Planning theory in Waster Management
Implementation of Planning and development theories to Waster Management in K...
A translation paper about Cellular Automata,
Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur Wilayah, an Fieldwork Report study ...
Perkembangan Infrastruktur Provinsi Jawa Tengah Selama 10 Tahun
Critical review insights debate about urban decline urban regeneration

Recently uploaded (18)

PPTX
02. PENGUKURAN MATERI ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS 8.pptx
PPTX
SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA PELAJARAN IPA KELAS 8
PDF
BSE Biologi (Makhluk Hidup dan Lingkungannya) Untuk SMA_MA Kelas XI - Endang ...
PPTX
01. HAKIKAT ILMU SAINS ILMU PENGETAHUAN ALAM .pptx
PPTX
Fourier Sinus dan Cosinus advance engineering mathematics.pptx
PDF
PPT Kelompok 3 penciptaan alam semes.pdf
PPTX
Besaran Pokok Besaran yang menjadi dasar bagi besaran lainnya dan tidak dapat...
PDF
86662b58-927c-45b3-85cb-963e6d1f5aa2.pdf
PDF
Dasar pengamatan burung di alam bebas...
PDF
Penjadwalan dan proses pada sistem operasi
PPTX
sumber daya alam untuk masa depan berkelanjutan
PPTX
modul ajar verb of be (tense) untuk tingkat sltp
PPT
DAUR-BIOGEOKIMIA BIOLOGI PERSIAPAN UJIAN NASIONAL
PPTX
Kelompok 1_Konsep-Konsep Dasar Termodinamika-digabungkan (1).pptx
PPTX
Kelompok 2 Statitiska - Kaidah Pencacahan.pptx
PPTX
1745621890_Temu_11B_Aljabar_Trigonometri (1).pptx
PPTX
Koordinat Lengkung pada mata kuliah advance Engineering Mathematics.pptx
PPTX
Power Point Penyerbukan, Rumus Bunga, dan
02. PENGUKURAN MATERI ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS 8.pptx
SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA PELAJARAN IPA KELAS 8
BSE Biologi (Makhluk Hidup dan Lingkungannya) Untuk SMA_MA Kelas XI - Endang ...
01. HAKIKAT ILMU SAINS ILMU PENGETAHUAN ALAM .pptx
Fourier Sinus dan Cosinus advance engineering mathematics.pptx
PPT Kelompok 3 penciptaan alam semes.pdf
Besaran Pokok Besaran yang menjadi dasar bagi besaran lainnya dan tidak dapat...
86662b58-927c-45b3-85cb-963e6d1f5aa2.pdf
Dasar pengamatan burung di alam bebas...
Penjadwalan dan proses pada sistem operasi
sumber daya alam untuk masa depan berkelanjutan
modul ajar verb of be (tense) untuk tingkat sltp
DAUR-BIOGEOKIMIA BIOLOGI PERSIAPAN UJIAN NASIONAL
Kelompok 1_Konsep-Konsep Dasar Termodinamika-digabungkan (1).pptx
Kelompok 2 Statitiska - Kaidah Pencacahan.pptx
1745621890_Temu_11B_Aljabar_Trigonometri (1).pptx
Koordinat Lengkung pada mata kuliah advance Engineering Mathematics.pptx
Power Point Penyerbukan, Rumus Bunga, dan

Tiga Cara Memotong file Raster Sesuai Batas Polygon Menggunakan ArcGIS

  • 1. RISALAH PELATIHAN TANGGAL 10 MARET 2015 Pembuatan Hillshade PII 2015 Per Kabupaten Metode 1. Menggunakan Image Analysis Toolbar 1. Buka Layer Hillshade Pulau dan layer kabupaten yang akan digunakan sebagai bidang clipping 2. Buka Image Analysis Toolbar dari Menu Windows>Image Analysis 3. Untuk layer Hillshade, Atur Stretching di Tab Symbology ke None 4. Contoh tampilan seperti di bawah ini 5. Select Semua polygon dari Layer Kabupaten menggunakan tool Select Features 6. Polygon yang terselect akan berwarna biru muda di garis tepinya.
  • 2. 7. Di menu Image Analysis Toolbar, klik layer Hillshade, kemudian klik tombol Clip (simbol gunting). 8. Image analysis akan mengeluarkan layer baru berupa raster hillshade hasil clipping
  • 3. 9. Simpan layer hasil clipping menggunakan klik kanan nama layer>export data, atau tombol Save (gambar disket) di Image analysis Toolbar. Muncul parameter export data. Untuk format output set ke Tif, dengan metode kompresi LZW, atur folder penyimpanan dan nama file, dan juga yang penting, centang pilihan Use Renderer. 10. Data layer hillshade bantul akan tersimpan secara permanen.
  • 4. Metode 2. Menggunakan Clip Raster Toolbox 1. Dengan menggunakan data yang sama di metode 1, buka ArcToolbox, kemudian expand Data Management Tools>Raster>Raster Processing>Clip 2. Masukkan Hillshade Provinsi atau Pulau sebagai input, layer batas kabupaten sebagai output extent, kemudian centang Use Input Features for Clipping Geometry, Kemudian tentukan lokasi output, jangan lupa berikan ektensi *.tif di nama file. 3. ArcGIS akan membuat layer baru hillshade kabupaten.
  • 5. Metode 3. Batch Clipping Metode ini pada prinsipnya sama dengan metode 2, perbedaannya, metode ini digunakan untuk memotong satu layer hillshade menjadi banyak layer hillshade potongan dalam satu kali proses eksekusi, sehingga lebih cepat dan efisien. 1. Buka layer hillshade Pulau atau provinsi dan layer2 kabupaten yang akan dijadikan pemotong. 2. Dari Menu Arctoolbox, klik kanan di tool Clip, kemudian pilih Batch 3. Tool Clip akan muncul, tapi dalam bentuk Tabel. Masukan parameter seperti dalam metode 2, contoh seperti gambar di bawah ini. Gunakan klik kanan> Fill, untuk memasukkan parameter yang nilainya sama. Tombol + digunakan untuk menambah baris data. Untuk kolom input diisi layer hillshade provinsi atau pulau, kolom output raster dataset diisi lokasi dan nama file output (jangan lupa berikan ekstensi tif), kolom output extent diisi layer polygon tiap kabupaten, dan use input features for clipping geometry diisi “true”, kolom lain akan diisi secara otomatis. Kalau seting sudah selesai, klik OK.
  • 6. 4. ArcGIS akan menggenerate layer hillshade per kabupaten. Contoh hasil seperti di bawah ini.