SlideShare a Scribd company logo
Bagian 4
                           Sistem Persamaan Nonlinier
3. 1 Pendahuluan
3. 1. 1 Metode Kuadratik
       Salah satu bentuk persamaan nonlinier adalah persamaan kuadratik. Untuk mencari
penyelesaian masalah pada persamaan kuadratik dengan memisalkan.
       f(x) = 0                                                          (3.1.1)
Seperti Contoh uraian Persamaan Kuadrat dan bentuk Penerapannya berikut ini :
       Bentuk umum persamaan kuadrat adalah :

       ax 2  bx  c  0
Penyelesaian dari bentuk persamaan kuadrat di atas adalah :

                b  b 2  4 ac
        x 12 
                     2a

       Jadi persamaan mempunyai dua akar, dan bergantung pada nilai b 2  4 ac , akar –
akar persamaan dapat berupa bilangan riil, kompleks atau akar – akarnya berulang.

       Jika b 2  4 ac  0 , akar – akarnya kompleks,

       Jika b 2  4 ac  0 , akar – akarnya riil,

       Jika b 2  4 ac  0 , akar – akarnya riil dan berulang.
Masalah :

Carilah akar – akar penyelesaian dari persamaan ax 2  bx  c  0 .
Penyelesaian

       ax 2  bx  c  0
Bagilah kedua persamaan dengan ‘a’, a  0  sehingga,
            b      c
        x2  x   0
            a      a


Catatan :
                                                             c
jika a  0 , penyelesaian dari ax 2  bx  c  0 adalah x   .
                                                             b
Selanjutnya,
               b   c
        x2      x 0
               a   a
sehingga,



                                                                                     1
2
             b     b2 c
          x      2  0
             2a   4a  a
                   2
             b      b2   c   b 2  4 ac
          x             
             2a    4a 2 a       4a 2

                b    b 2  4 ac    b 2  4 ac
          x                  
               2a       4a 2          2a

                     b   b 2  4 ac
          x          
            1 ,2    2a      2a

                    b  b 2  4 ac
          x      
            1 ,2         2a

Contoh 26:
          Sebuah bola dijatuhkan dari atap gedung dengan kecepatan 50 km/jam. Gedung
tingginya 420 m. Carilah persamaan waktu sejak bola tersebut dijatuhkan sampai ke lantai
dasar ?
Penyelesaian
Misalkan s jarak bola maka diberikan persamaan
                            1 2
                 s  vt      gt
                            2
dimana
                 v = kecepatan awal (m/dt)
                 g = percepatan gravitasi bumi (m2/s)

                 t = detik (s)
diberikan
                          km   1 jam 1000 m                    m
                 v  50      x        x              13.889     .
                          jam 3600 dt   km                     s

                          m
                 g  10
                          s2

                 s 420 m
maka
                 420  13.889 t 
                                      1
                                        10  t 2
                                      2

                 5 t 2  13.889 t  420  0




                                                                                       2
Persamaan kuadrat ini mempunyai penyelesaian, sejak bola dijatuhkan dari atas gedung ke
lantai dasar,

                    13.889  13.889 2  4  5  ( 420 )
        t 1 ,2 
                                  2( 5 )
                 1.3889  9.270
Jadi waktu (t) tempuh bola itu ketika dijatuhkan dari atap gedung adalah 7.881 detik.




                                                                                        3
3. 2 Metode Pencarian Akar
        Secara umum metode pencarian akar ada 2 yaitu :
        1. Metode Tertutup
              Metode ini dilakukan dengan mencari akar dalam selang [a, b], sehingga
              iterasinya selalu konvergen ke akar tertentu. Dikenal juga dengan metode
              Konvergen. (seperti Metode Bagidua, Metode Regula Falsi)
        2. Metode Terbuka
              Metode ini tidak memerlukan selang [a, b] yang mengandung akar. Yang
              diperlukan adalah tebakan awal, selanjutnya dilakukan iterasi sampai
              mendapatkan nilai akar yang sesungguhnya. Dapat terjadi menjauhi akar
              sesungguhnya yang disebut dengan Divergen. (Seperti, Metode Iterasi
              Titiktetap, Metode Newton Raphson, Metode Secant)


3. 2. 1 Persamaan Kubik

Secara umum persamaan kubik dapat ditulis sebagai

           ax 3  bx 2  cx  d  0                                      (3.2.1)

untuk mencari akar dari persamaan ini, pertama dibuat kedalam bentuk kuadratik. Dalam
hal ini, dilakukan subtitusi,

                    b
           x  y                                                        (3.2.2)
                    3a

sehingga persamaan kubik yang baru adalah,

                         3            2
                 b           b            b 
           a y       b y       c y     d 0                  (3.2.3)
                 3a          3a          3a 

Dengan menyederhanakan dan memgembangkan persamaan (3.2.3), seperti persamaan
berikut,

                      2              3     
             3   c  b  y   d  2 b  bc   0
           ay                                                          (3.2.4)
                     3a 
                         
                              
                                   27 a 2 3a 
                                              

Persamaan ini disebut persamaan kubik ‘tertekan’ (depressed) selanjutnya dikenal bentuk
kubik kuadratik. Sehingga dengan mudah dapat dicari penyelesaian akar persamaan kubik.

Pertama, konversi persamaan kubik “Tertekan” ke bentuk,



                                                                                        4
3  1  c  b  y  1  d  2b  bc   0
                         2                  3
          y                                    
                a     3a 
                               a     27 a 2 3a 
                                                  

          y 3  ey  f  0                                               (3.2.5)

dimana,

          1     2
           c  b 
       e
          a
               3a 
                   

              1         3
                d  2b  bc 
                               
          f 
              a
                    27 a 2 3a 
                               

Sekarang, dengan mereduksi persamaan diatas dengan menggunakan subtitusi Vieta’s,

                  s
          y z                                                          (3.2.6)
                  z

Konstanta ‘s’ merupakan konstanta pemisalan. Subtitusi ke dalam persamaan kubik
“depressed” sehingga,

               3
           s        s
        z    e z    f  0                                        (3.2.7)
           z        z

dengan menguraikannya dan mengalikan dengan z 3, maka

       z 6  3 s  e z 4  fz 3  s3 s  e z 2  s 3  0             (3.2.8)

sekarang, misalkan s = -e / 3 disederhanakan kedalam bentuk persamaan kuadrat tiga “tri-
quadratic”.

                     3
       z 6  fz 3  e  0                                                (3.2.9)
                    27

dengan menggunakan satu subtitusi yaitu w = z3, sekarang didapatkan persamaan umum
kuadratik untuk dapat menyelesaikan persamaan kuadratik.

                   3
       w 2  fw  e  0                                                  (3.2.10)
                  27

untuk menggambarkan subtitusi yang telah dilakukan dalam mencari akar persamaan
umum kubik ini, dapat digambarkan sebagai berikut :


                                                                                       5
wz yx

dengan asumsi

        w  z3                                                          (3.2.11)

                 s
        y z                                                            (3.2.12)
                 z

             e
        s                                                               (3.2.13)
             3

                 b
        x  y                                                           (3.2.14)
                 3a

sekarang dapat ditunjukkan bahwa ada 2 akar w dari persamaan (3.2.10) yang merupakan
persamaan kuadratik.

Dengan menggunakan persamaan (3.2.11) dapat ditunjukkan bahwa ada 3 akar untuk
setiap dua akar dari w, dalam hal ini ada 6 nilai akar untuk z.

Tetapi 6 akar dari nilai z dan hanya 3 akar dari nilai y (persamaan (3.2.12), dan hanya 3
akara nilai dari x (persamaan (3.2.14)). Seperti contoh dibawah ini.

Contoh 27

Carilah akar dari persamaan kubik dibawah ini,

        x 3  0.03 x 2  2.4 x10 6  0

Penyelesaian
Bentuk persamaan,

        ax 3  bx 2  cx  d  0

        a  1 , b  0.03 , c  0 , d  2.4 x 10 6

Persamaan kubik tertekannya dapat diuraikan,

                 b
        x  y
                 3a

        x  y
                  0.03
                   31



                                                                                       6
x  y  0.01

Subtitusi persamaan diatas ke persamaan kubik dan sederhanakan,

                         
        y 3  3 x10 4 y  4 x10 7  0  
Misalkan, e  3 x10 4 , f  4 x10 7 ke persamaan (3.2.5), berarti y 3  ey  f  0 .

Sekarang, diselesaikan persamaan kubik tertekan menggunakan subtitusi Vieta’s, sehingga

                     s
        y z
                     z

mengakibatkan

                                                               
        z 6  3 s  3 x 10 4 z 4  4 x 10 7 z 3  s 3 s  3 x 10 4 z 2  s  0

Misalkan,

                    3 x 10  4
                                 10  4 ,
              e
        s     
              3         3

didapatkan persamaan kuadrat tiga berikut

                        
        z 6  4 x10 7 z 3  1 x10 12  0

Dengan menggunakan konversi, w = z 3, secara umum persamaan kuadratnya adalah,

                         
        w 2  4 x10 7 w  1 x10 12  0     
sehingga penyelesaian dari persamaan kuadratik untuk w,

                                 
        w1  2 x10 7  i 9.7979589711 x 10 7
                                      3                  
dan,

                              
        w 2  2 x 10 7  i 9.7979589711 x 10 7
                                        3                
setiap penyelesaian dari w  z 3 terdapat 3 nilai untuk z. tiga nilai dari z dalam bentuk
empat persegi w1         z 1  0.0089760987  i 0.0044079078
                                           46               14


        z 2  6.7068922852 x10 4  i 0.0099774834
                         5                       48

        z 3  0.0083054095  i 0.0055695756
                         18               34


                                                                                            7
Tiga   nilai   z       dari   w2   dalam   bentuk   empat    persegi   (rectangular   form)
        z 4  0.0089760987  i 0.0044079078
                          46               14


        z5  6.7068922852 x10 4  i 0.0099774834
                        5                       48

        z  0.0083054095  i 0.0055695756
                       18               34
         6

menggunakan subtitusi Vieta’s,

                   s
        y z
                   z


        y z
              1 x10 4 
                         z

kembali mensubtitusi 3 niliai dari y.

untuk contoh, pilihlah, z 1  0.0089760987  i 0.0044079078 diberikan,
                                          46               14

                                                             1 x10 4
y 1  0.0089760987  i 0.0044079078 
                  46               14
                                                 0.0089760987  i 0.0044079078
                                                             46               14

        y1  0.0179521974
                         9

dengan cara yang sama, dua nilai dari z2 and z3 diberikan berturut – turut adalah,

        y 2  0.0013413784
                         57

        y 3  0.0166108190
                         36

Bagaimana dengan tiga nilai dari z yaitu z4, z5 and z6? sama dengan dengan sebelumnya
yaitu y1, y2 and y3.

Akhirnya dengan subtitusi, maka

        x  y  0.01

tiga akar dari persamaan itu adalah

        x 1   0.0079521974 , x 2  0.0113413784 , dan x 3  0.0266108190
                           9                    57                       36




                                                                                         8

More Related Content

PDF
(3)integral
PPTX
2021 covervektor1
DOC
Kalkulus 2
PDF
Identitas Trigonometri
PPTX
integral fungsi kompleks
PDF
Soal SNMPTN Fisika
DOCX
Integral
PDF
soal sbmptn saintek
(3)integral
2021 covervektor1
Kalkulus 2
Identitas Trigonometri
integral fungsi kompleks
Soal SNMPTN Fisika
Integral
soal sbmptn saintek

Viewers also liked (12)

PDF
B ab 01 metode numerik secara umum
PDF
Met num 9
PDF
Met num 2
PPTX
ICT FKIP UNSRI_Sahala Martua Ambarita
PDF
Met num 4-0
DOC
Soa uaspdsk2011(januari)
PDF
Met num 8
PDF
Met num 5
DOCX
Sejarah bilangan imajiner
PDF
Met num 10
DOC
Ujian akhirpersdiff
PDF
Metode numerik [rifqi.ikhwanuddin.com]
B ab 01 metode numerik secara umum
Met num 9
Met num 2
ICT FKIP UNSRI_Sahala Martua Ambarita
Met num 4-0
Soa uaspdsk2011(januari)
Met num 8
Met num 5
Sejarah bilangan imajiner
Met num 10
Ujian akhirpersdiff
Metode numerik [rifqi.ikhwanuddin.com]
Ad

Similar to Met num 3 (20)

PDF
Solusi uji coba olimpiade sains nasional 2012 1
PDF
Met num 6
PDF
Pembahasan osn matematika smp 2012 pilihan ganda tingkat kabupaten
PDF
Prediksi Matematika UNAS SMA
PDF
Soal SNMPTN Matematika
PDF
RPP: Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat
PDF
RPP: Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat
PDF
Pembahasan Monbukagakusho Mathemathics A S1(Undergraduate) 2013
PDF
Try Out Ujian Nasional Matematika Sma
 
PDF
Bab iii persamaan dan fungsi kuadrat
PDF
Tugas akhir matematika kelompok 3
DOC
Bab 2. fungsi kuadrat
DOCX
(Pertemuan kedua) fungsi, persamaan kuadrat, dan pertidaksamaan kuadrat
PDF
Met num 7
DOC
Num bab4
PDF
Bilangan kompleks x sbi
PPT
Diskriminan pers kuadrat
PDF
Latihan soal snmptn 2011 matematika dasar
DOC
Persamaan Kuadrat.doc
PPT
Jenis jenis akar persamaan kudrat
Solusi uji coba olimpiade sains nasional 2012 1
Met num 6
Pembahasan osn matematika smp 2012 pilihan ganda tingkat kabupaten
Prediksi Matematika UNAS SMA
Soal SNMPTN Matematika
RPP: Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat
RPP: Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat
Pembahasan Monbukagakusho Mathemathics A S1(Undergraduate) 2013
Try Out Ujian Nasional Matematika Sma
 
Bab iii persamaan dan fungsi kuadrat
Tugas akhir matematika kelompok 3
Bab 2. fungsi kuadrat
(Pertemuan kedua) fungsi, persamaan kuadrat, dan pertidaksamaan kuadrat
Met num 7
Num bab4
Bilangan kompleks x sbi
Diskriminan pers kuadrat
Latihan soal snmptn 2011 matematika dasar
Persamaan Kuadrat.doc
Jenis jenis akar persamaan kudrat
Ad

More from Amri Sandy (20)

DOC
Qiuzsimulasi
PDF
Met num 4-1
PDF
Met num 1
DOC
statistik dasar4
DOC
statistik dasar3
DOC
statistik dasar2
DOC
statistik dasar1
PPT
Matematika bisnis11
PPT
Matematika bisnis10
PPT
Matematika bisnis9
PPT
Matematika bisnis8
PPT
Matematika bisnis7
PPT
Matematika bisnis6
PPT
Matematika bisnis5
PPT
Matematika bisnis5
PPT
Matematika bisnis4
PPT
Matematika bisnis3
PPT
Matematika bisnis2
PPT
Matematika bisnis1
PDF
Qiuzsimulasi
Met num 4-1
Met num 1
statistik dasar4
statistik dasar3
statistik dasar2
statistik dasar1
Matematika bisnis11
Matematika bisnis10
Matematika bisnis9
Matematika bisnis8
Matematika bisnis7
Matematika bisnis6
Matematika bisnis5
Matematika bisnis5
Matematika bisnis4
Matematika bisnis3
Matematika bisnis2
Matematika bisnis1

Met num 3

  • 1. Bagian 4 Sistem Persamaan Nonlinier 3. 1 Pendahuluan 3. 1. 1 Metode Kuadratik Salah satu bentuk persamaan nonlinier adalah persamaan kuadratik. Untuk mencari penyelesaian masalah pada persamaan kuadratik dengan memisalkan. f(x) = 0 (3.1.1) Seperti Contoh uraian Persamaan Kuadrat dan bentuk Penerapannya berikut ini : Bentuk umum persamaan kuadrat adalah : ax 2  bx  c  0 Penyelesaian dari bentuk persamaan kuadrat di atas adalah :  b  b 2  4 ac x 12  2a Jadi persamaan mempunyai dua akar, dan bergantung pada nilai b 2  4 ac , akar – akar persamaan dapat berupa bilangan riil, kompleks atau akar – akarnya berulang. Jika b 2  4 ac  0 , akar – akarnya kompleks, Jika b 2  4 ac  0 , akar – akarnya riil, Jika b 2  4 ac  0 , akar – akarnya riil dan berulang. Masalah : Carilah akar – akar penyelesaian dari persamaan ax 2  bx  c  0 . Penyelesaian ax 2  bx  c  0 Bagilah kedua persamaan dengan ‘a’, a  0  sehingga, b c x2  x   0 a a Catatan : c jika a  0 , penyelesaian dari ax 2  bx  c  0 adalah x   . b Selanjutnya, b c x2  x 0 a a sehingga, 1
  • 2. 2  b  b2 c x   2  0  2a  4a a 2  b  b2 c b 2  4 ac x      2a  4a 2 a 4a 2 b b 2  4 ac b 2  4 ac x   2a 4a 2 2a b b 2  4 ac x   1 ,2 2a 2a  b  b 2  4 ac x  1 ,2 2a Contoh 26: Sebuah bola dijatuhkan dari atap gedung dengan kecepatan 50 km/jam. Gedung tingginya 420 m. Carilah persamaan waktu sejak bola tersebut dijatuhkan sampai ke lantai dasar ? Penyelesaian Misalkan s jarak bola maka diberikan persamaan 1 2 s  vt  gt 2 dimana v = kecepatan awal (m/dt) g = percepatan gravitasi bumi (m2/s) t = detik (s) diberikan km 1 jam 1000 m m v  50 x x  13.889 . jam 3600 dt km s m g  10 s2 s 420 m maka 420  13.889 t  1 10  t 2 2 5 t 2  13.889 t  420  0 2
  • 3. Persamaan kuadrat ini mempunyai penyelesaian, sejak bola dijatuhkan dari atas gedung ke lantai dasar,  13.889  13.889 2  4  5  ( 420 ) t 1 ,2  2( 5 )  1.3889  9.270 Jadi waktu (t) tempuh bola itu ketika dijatuhkan dari atap gedung adalah 7.881 detik. 3
  • 4. 3. 2 Metode Pencarian Akar Secara umum metode pencarian akar ada 2 yaitu : 1. Metode Tertutup Metode ini dilakukan dengan mencari akar dalam selang [a, b], sehingga iterasinya selalu konvergen ke akar tertentu. Dikenal juga dengan metode Konvergen. (seperti Metode Bagidua, Metode Regula Falsi) 2. Metode Terbuka Metode ini tidak memerlukan selang [a, b] yang mengandung akar. Yang diperlukan adalah tebakan awal, selanjutnya dilakukan iterasi sampai mendapatkan nilai akar yang sesungguhnya. Dapat terjadi menjauhi akar sesungguhnya yang disebut dengan Divergen. (Seperti, Metode Iterasi Titiktetap, Metode Newton Raphson, Metode Secant) 3. 2. 1 Persamaan Kubik Secara umum persamaan kubik dapat ditulis sebagai ax 3  bx 2  cx  d  0 (3.2.1) untuk mencari akar dari persamaan ini, pertama dibuat kedalam bentuk kuadratik. Dalam hal ini, dilakukan subtitusi, b x  y (3.2.2) 3a sehingga persamaan kubik yang baru adalah, 3 2  b   b   b  a y    b y    c y  d 0 (3.2.3)  3a   3a   3a  Dengan menyederhanakan dan memgembangkan persamaan (3.2.3), seperti persamaan berikut,  2  3  3  c  b  y   d  2 b  bc   0 ay   (3.2.4)  3a     27 a 2 3a   Persamaan ini disebut persamaan kubik ‘tertekan’ (depressed) selanjutnya dikenal bentuk kubik kuadratik. Sehingga dengan mudah dapat dicari penyelesaian akar persamaan kubik. Pertama, konversi persamaan kubik “Tertekan” ke bentuk, 4
  • 5. 3  1  c  b  y  1  d  2b  bc   0 2 3 y     a 3a   a 27 a 2 3a   y 3  ey  f  0 (3.2.5) dimana, 1 2 c  b  e a  3a   1 3  d  2b  bc   f  a  27 a 2 3a   Sekarang, dengan mereduksi persamaan diatas dengan menggunakan subtitusi Vieta’s, s y z (3.2.6) z Konstanta ‘s’ merupakan konstanta pemisalan. Subtitusi ke dalam persamaan kubik “depressed” sehingga, 3  s  s  z    e z    f  0 (3.2.7)  z  z dengan menguraikannya dan mengalikan dengan z 3, maka z 6  3 s  e z 4  fz 3  s3 s  e z 2  s 3  0 (3.2.8) sekarang, misalkan s = -e / 3 disederhanakan kedalam bentuk persamaan kuadrat tiga “tri- quadratic”. 3 z 6  fz 3  e  0 (3.2.9) 27 dengan menggunakan satu subtitusi yaitu w = z3, sekarang didapatkan persamaan umum kuadratik untuk dapat menyelesaikan persamaan kuadratik. 3 w 2  fw  e  0 (3.2.10) 27 untuk menggambarkan subtitusi yang telah dilakukan dalam mencari akar persamaan umum kubik ini, dapat digambarkan sebagai berikut : 5
  • 6. wz yx dengan asumsi w  z3 (3.2.11) s y z (3.2.12) z e s (3.2.13) 3 b x  y (3.2.14) 3a sekarang dapat ditunjukkan bahwa ada 2 akar w dari persamaan (3.2.10) yang merupakan persamaan kuadratik. Dengan menggunakan persamaan (3.2.11) dapat ditunjukkan bahwa ada 3 akar untuk setiap dua akar dari w, dalam hal ini ada 6 nilai akar untuk z. Tetapi 6 akar dari nilai z dan hanya 3 akar dari nilai y (persamaan (3.2.12), dan hanya 3 akara nilai dari x (persamaan (3.2.14)). Seperti contoh dibawah ini. Contoh 27 Carilah akar dari persamaan kubik dibawah ini, x 3  0.03 x 2  2.4 x10 6  0 Penyelesaian Bentuk persamaan, ax 3  bx 2  cx  d  0 a  1 , b  0.03 , c  0 , d  2.4 x 10 6 Persamaan kubik tertekannya dapat diuraikan, b x  y 3a x  y  0.03 31 6
  • 7. x  y  0.01 Subtitusi persamaan diatas ke persamaan kubik dan sederhanakan,    y 3  3 x10 4 y  4 x10 7  0  Misalkan, e  3 x10 4 , f  4 x10 7 ke persamaan (3.2.5), berarti y 3  ey  f  0 . Sekarang, diselesaikan persamaan kubik tertekan menggunakan subtitusi Vieta’s, sehingga s y z z mengakibatkan       z 6  3 s  3 x 10 4 z 4  4 x 10 7 z 3  s 3 s  3 x 10 4 z 2  s  0 Misalkan,  3 x 10  4  10  4 , e s  3 3 didapatkan persamaan kuadrat tiga berikut   z 6  4 x10 7 z 3  1 x10 12  0 Dengan menggunakan konversi, w = z 3, secara umum persamaan kuadratnya adalah,    w 2  4 x10 7 w  1 x10 12  0  sehingga penyelesaian dari persamaan kuadratik untuk w,  w1  2 x10 7  i 9.7979589711 x 10 7 3  dan,  w 2  2 x 10 7  i 9.7979589711 x 10 7 3  setiap penyelesaian dari w  z 3 terdapat 3 nilai untuk z. tiga nilai dari z dalam bentuk empat persegi w1 z 1  0.0089760987  i 0.0044079078 46 14 z 2  6.7068922852 x10 4  i 0.0099774834 5 48 z 3  0.0083054095  i 0.0055695756 18 34 7
  • 8. Tiga nilai z dari w2 dalam bentuk empat persegi (rectangular form) z 4  0.0089760987  i 0.0044079078 46 14 z5  6.7068922852 x10 4  i 0.0099774834 5 48 z  0.0083054095  i 0.0055695756 18 34 6 menggunakan subtitusi Vieta’s, s y z z y z 1 x10 4  z kembali mensubtitusi 3 niliai dari y. untuk contoh, pilihlah, z 1  0.0089760987  i 0.0044079078 diberikan, 46 14 1 x10 4 y 1  0.0089760987  i 0.0044079078  46 14  0.0089760987  i 0.0044079078 46 14 y1  0.0179521974 9 dengan cara yang sama, dua nilai dari z2 and z3 diberikan berturut – turut adalah, y 2  0.0013413784 57 y 3  0.0166108190 36 Bagaimana dengan tiga nilai dari z yaitu z4, z5 and z6? sama dengan dengan sebelumnya yaitu y1, y2 and y3. Akhirnya dengan subtitusi, maka x  y  0.01 tiga akar dari persamaan itu adalah x 1   0.0079521974 , x 2  0.0113413784 , dan x 3  0.0266108190 9 57 36 8