SlideShare a Scribd company logo
Dr. ACHMAD SOLICHIN
@achmatim
Universitas Budi Luhur, Jakarta
Mari mengenal…
https://web.facebook.com/groups/phpid
Jumat, 30 Juli 2021 @19.00 WIB
PHP
Indonesia
ONLINE
LEARNING
2021
KONSEP &
IMPLEMENTASINYA
100 km / jam
50 km / jam
10 km / jam
Banyak permasalahan di
sekitar kita yang mengandung
ketidakpastian
Manakah yang dapat dikatakan CEPAT
Banyak permasalahan di
sekitar kita yang mengandung
ketidakpastian
Adi; tinggi = 170 cm
Ida; tinggi = 169 cm
Edi; tinggi = 150 cm
Jika yang dikatakan TINGGI >=
170 cm, apakah IDA dapat
dikatakan TINGGI? atau
PENDEK?
Untuk itu, kita perlu belajar
APA ITU LOGIKA FUZZY?
Logika Fuzzy merupakan logika yang merepresentasikan
nilai samar, ketidakpastian, kebenaran sebagian atau
“degree of truth”.
Logika fuzzy merupakan pengembangan dari Logika
Boolean yang hanya bernilai 0 dan 1. Logika Fuzzy menjadi
salah satu dasar dari pengembangan komputer modern.
APA ITU LOGIKA FUZZY?
 Logika fuzzy pertama kali dikembangkan
oleh Prof. Lotfi Aliasker Zadeh melalui
tulisannya pada tahun 1965 tentang Teori
Himpunan Fuzzy.
 Prof. Lotfi Asker Zadeh adalah seorang
ilmuwan Amerika Serikat berkebangsaan
Iran dari Universitas California di Barkeley.
APA ITU LOGIKA FUZZY?
 Logika Boolean (logika klasik, logika crips) menyatakan bahwa
segala hal dapat direpresentasikan dengan nilai biner (0 dan 1,
benar dan salah, iya dan tidak, hitam dan putih). Tidak ada nilai
di antaranya (precise). Notasi  {0, 1}
 Logika Fuzzy memungkinkan nilai keanggotaan antara 0 dan 1
dalam bentuk linguistik, sehingga memungkinkan keberadaan
konsep tidak pasti seperti “agak”, “sedikit”, “lumayan”,
“sangat”, dll. Ada nilai antara 0 dan 1 (imprecise). Notasi  [0,
1]
APA ITU LOGIKA FUZZY?
Logika Boolean, hanya
ada 0 dan 1 (hitam dan
putih)
Logika Fuzzy, ada nilai di
antara 0 dan 1 (nilai abu-
abu)
APA ITU LOGIKA FUZZY?
PENERAPAN LOGIKA FUZZY DI
PERANGKAT ELEKTRONIK
LOGIKA FUZZY DALAM PENELITIAN
 Kendali Logika Fuzzy pada Sistem Electronic Control Unit (ECU) Air Conditioner
Mobil - https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/1228
 Rancang Bangun Sistem Penstabil Kamera (Gimbal) dengan Logika Fuzzy untuk
Pengambilan Gambar Foto dan Video -
https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/785
 Tempat Sampah Pintar Dengan Logika Fuzzy Berbasis NodeMCU -
http://ijcs.stmikindonesia.ac.id/index.php/ijcs/article/view/256
 Perancangan Sistem Pengereman Roda Sepeda Motor Dengan Pengendali Logika
Fuzzy - https://jom.ft.budiluhur.ac.id/index.php/maestro/article/view/83
 Pengembangan Aplikasi Penilaian Kinerja Guru di Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Menggunakan Logika Fuzzy (Studi Kasus : SMP Negeri 3 Mandau) -
http://www.ejournal.pelitaindonesia.ac.id/JMApTeKsi/index.php/JOM/article/view/
391
TEORI DASAR LOGIKA FUZZY
 Variabel Fuzzy
o Variabel yang akan dibahas dalam suatu sistem fuzzy.
o Contoh: umur, kecepatan, suhu, tinggi badan, penghasilan, dll
 Himpunan Fuzzy
o Kelompok yang mewakili suatu keadaan tertentu dalam variabel fuzzy.
o Atribut himpunan fuzzy:
 Linguistik, yaitu nama suatu kelompok yang mewakili keadaan tertentu dengan menggunakan
bahasa alami (natural). Contoh: suhu  panas, sedang, dingin; tinggi badan  pendek, sedang,
tinggi; dll
 Numerik, yaitu ukuran nilai variabel dalam bentuk angka numerik, contoh: 10, 30, 50, dll
TEORI DASAR LOGIKA FUZZY
 Semesta Pembicaraan
o Keseluruhan nilai yang diperbolehkan untuk dioperasikan dengan
variabel fuzzy
o Contoh:
 Semesta pembicaraan variabel umur adalah [0, ]
 Semesta pembicaraan variabel suhu adalah [0, 100]
 Domain himpunan Fuzzy, yaitu seluruh nilai yang diijinkan
dalam semesta pembicaraan dan boleh dioperasikan dalam
suatu himpunan fuzzy.
FUNGSI KEANGGOTAAN
 Fungsi keanggotaan merupakan grafik yang mewakili besar dari derajat
keanggotaan masing-masing variabel input yang berada dalam interval antara 0
dan 1.
 Derajat keanggotaan sebuah variabel x dilambangkan dengan simbol (x).
 Fungsi Keanggotaan:
1. Kurva Linear: Naik, Turun
2. Kurva Segitiga
3. Kurva Trapesium
4. Kurva Bahu
5. Kurva S (Sigmoid): Pertumbuhan, Penyusutan
6. Kurva Lonceng: Pi, Beta, Gaus
FUNGSI KEANGGOTAAN: LINEAR
a b
(x)
x
0
1
𝜇 𝑥 =
0; 𝑥 ≤ 𝑎
𝑥 − 𝑎
𝑏 − 𝑎
; 𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏
1; 𝑥 ≥ 𝑏
20 80
(x)
x
0
1
Kurva Linear Naik
Naik
Berapa derajat keanggotaan
dengan nilai x = 42 pada
himpunan naik?
𝜇 42 =
42 − 20
80 − 20
=
22
60
= 0,36
FUNGSI KEANGGOTAAN: LINEAR
a b
(x)
x
0
1
𝜇 𝑥 =
0; 𝑥 ≥ 𝑏
𝑏 − 𝑥
𝑏 − 𝑎
; 𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏
1; 𝑥 ≤ 𝑎
Kurva Linear Turun
10 40
(x)
x
0
1
turun
Berapa derajat keanggotaan
dengan nilai x = 24 pada
himpunan turun?
𝜇 24 =
40 − 24
40 − 10
=
16
30
= 0,53
FUNGSI KEANGGOTAAN: SEGITIGA
𝜇 𝑥 =
0; 𝑥 ≤ 𝑎 𝑜𝑟 𝑥 ≥ 𝑐
𝑥 − 𝑎
𝑏 − 𝑎
; 𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏
𝑐 − 𝑥
𝑐 − 𝑏
; 𝑏 ≤ 𝑥 ≤ 𝑐
Kurva Segitiga
Berapa derajat keanggotaan
dengan nilai x = 24 pada
himpunan di atas?
𝜇 24 =
24 − 10
25 − 10
=
14
15
= 0,93
a c
(x)
x
0
1
b 10 40
(x)
x
0
1
25
FUNGSI KEANGGOTAAN:
TRAPESIUM
𝜇 𝑥 =
0; 𝑥 ≤ 𝑎 𝑜𝑟 𝑥 ≥ 𝑑
𝑥 − 𝑎
𝑏 − 𝑎
; 𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏
1; 𝑏 ≤ 𝑥 ≤ 𝑐
𝑑 − 𝑥
𝑑 − 𝑐
; 𝑐 ≤ 𝑥 ≤ 𝑑
Kurva Trapesium
Berapa derajat keanggotaan
dengan nilai x = 24 pada
himpunan di atas?
𝜇 24 =
24 − 10
25 − 10
=
14
15
= 0,93
a d
(x)
x
0
1
b c 10 50
(x)
x
0
1
25 35
FUNGSI KEANGGOTAAN: S
(SIGMOID)
𝜇 𝑥 =
0; 𝑥 ≤ 𝑎
2
𝑥 − 𝑎
𝑐 − 𝑎
2
; 𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏
1 − 2
𝑥 − 𝑎
𝑐 − 𝑎
2
; 𝑏 ≤ 𝑥 ≤ 𝑐
1; 𝑥 ≥ 𝑐
Kurva Sigmoid Pertumbuhan
a c
(x)
x
0
1
b a c
(x)
x
0
1
b
Kurva Sigmoid Penyusutan
𝜇 𝑥 =
1; 𝑥 ≤ 𝑎
1 − 2
𝑐 − 𝑥
𝑐 − 𝑎
2
; 𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏
2
𝑐 − 𝑥
𝑐 − 𝑎
2
; 𝑏 ≤ 𝑥 ≤ 𝑐
0; 𝑥 ≥ 𝑐
FUNGSI KEANGGOTAAN: LONCENG
(PI)
Kurva Lonceng (Pi)

























x
x
S
x
x
S
x
G
);
,
2
/
,
;
(
1
);
,
2
/
,
;
(
)
,
,
(
OPERASI HIMPUNAN FUZZY
 Operasi himpunan diperlukan untuk proses penalaran atau
inferensi
 Operasi himpunan melibatkan operasi terhadap derajat
keanggotaan (x)
 Derajat keanggotaan hasil operasi dua buah himpunan fuzzy
disebut dengan -predikat
OPERASI HIMPUNAN FUZZY
 Operasi Gabungan (Union)
o Disebut operasi max, dengan operator OR
o Dinyatakan sebagai:
A  B = A(x) B(x) = max(A(x), B(x)) dimana x  X
 Operasi Irisan (Intersection)
o Disebut operasi min, dengan operator AND
o Dinyatakan sebagai:
A B = A(x)  B(x) = min(A(x), B(x))
dimana x  X
OPERASI HIMPUNAN FUZZY
 Operasi Komplemen (Complement)
o Disebut operasi NOT
o Dinyatakan sebagai:
𝛍𝐀𝐜 𝐱 = 𝟏 − 𝛍𝐀(𝐱) dimana x  X
SISTEM INFERENSI FUZZY
 Sistem inferensi fuzzy adalah cara memetakan ruang input
menuju ruang output menggunakan logika fuzzy
INPU
T
Fuzzifikasi Inferensi
Defuzzifikas
i
OUTPU
T
Basis Pengetahuan
SISTEM INFERENSI FUZZY
Metode
Tsukamoto
Metode
Mamdani
Metode
Sugeno
METODE
TSUKAMOTO
CONTOH KASUS: MESIN CUCI
OTOMATIS
Sebuah pabrik mesin cuci akan membuat sebuah mesin cuci otomatis
berbasis fuzzy yang dapat mengatur kecepatan putar mesin
berdasarkan banyaknya pakaian dan tingkat kekotoran. Mesin cuci
telah dilengkapi dengan sensor yang dapat mendeteksi banyaknya
pakaian dan tingkat kekotoran pakaian. Spesifikasinya sebagai berikut:
 Kecepatan putar mesin dalam pencucian minimal 500 rpm (lambat)
dan maksimal 1200 rpm (cepat)
 Banyaknya pakaian dinyatakan dengan nilai 0-100 yang mana nilai
<= 40 termasuk sedikit dan >= 80 termasuk banyak.
 Tingkat kekotoran dinyatakan dengan nilai 0-100 yang mana nilai 0-
40 adalah rendah, 50 adalah sedang, dan 60-100 adalah tinggi.
CONTOH KASUS: MESIN CUCI
OTOMATIS
Berdasarkan berbagai pengujian terhadap prototype mesin, diperoleh aturan
sebagai berikut:
 [R1] Jika pakaian sedikit dan kekotoran rendah, maka putaran lambat
 [R2] Jika pakaian sedikit dan kekotoran sedang, maka putaran lambat
 [R3] Jika pakaian sedikit dan kekotoran tinggi, maka putaran cepat
 [R4] Jika pakaian banyak dan kekotoran rendah, maka putaran lambat
 [R5] Jika pakaian banyak dan kekotoran sedang, maka putaran cepat
 [R6] Jika pakaian banyak dan kekotoran tinggi, maka putaran cepat
Berapa rpm kecepatan putar yang harus dihasilkan mesin jika pada
proses pencucian ternyata banyaknya pakaian bernilai 50 dan tingkat
kekotoran bernilai 58 ?
1. FUZZIFIKASI
𝜇𝑆𝐸𝐷𝐼𝐾𝐼𝑇 𝑥 =
0; 𝑥 ≥ 80
80 − 𝑥
80 − 40
; 40 ≤ 𝑥 ≤ 80
1; 𝑥 ≤ 40
40 80
(x)
x
0
1
SEDIKIT
Variabel 1: Banyaknya Pakaian
40 80
(x)
x
0
1
BANYAK
𝜇𝐵𝐴𝑁𝑌𝐴𝐾 𝑥 =
0; 𝑥 ≤ 40
𝑥 − 40
80 − 40
; 40 ≤ 𝑥 ≤ 80
1; 𝑥 ≥ 80
1. FUZZIFIKASI
Variabel 1: Banyaknya Pakaian
40 80
(x)
x
0
1
SEDIKIT BANYAK
Berapa derajat keanggotaan
untuk banyaknya pakaian = 50 ?
𝜇𝑆𝐸𝐷𝐼𝐾𝐼𝑇 𝑥 =
0; 𝑥 ≥ 80
80 − 𝑥
80 − 40
; 40 ≤ 𝑥 ≤ 80
1; 𝑥 ≤ 40
𝜇𝐵𝐴𝑁𝑌𝐴𝐾 𝑥 =
0; 𝑥 ≤ 40
𝑥 − 40
80 − 40
; 40 ≤ 𝑥 ≤ 80
1; 𝑥 ≥ 80
50
𝜇𝑆𝐸𝐷𝐼𝐾𝐼𝑇 50 =
80 − 50
80 − 40
=
30
40
= 0,75
𝜇𝐵𝐴𝑁𝑌𝐴𝐾 50 =
50 − 40
80 − 40
=
10
40
= 0,25
1. FUZZIFIKASI
Variabel 2: Tingkat Kekotoran
Berapa derajat keanggotaan
untuk tingkat kekotoran = 58 ?
𝜇𝑅𝐸𝑁𝐷𝐴𝐻 𝑥 =
0; 𝑥 ≥ 50
50 − 𝑥
50 − 40
; 40 ≤ 𝑥 ≤ 50
1; 𝑥 ≤ 40
𝜇𝑇𝐼𝑁𝐺𝐺𝐼 𝑥 =
0; 𝑥 ≤ 50
𝑥 − 50
60 − 50
; 50 ≤ 𝑥 ≤ 60
1; 𝑥 ≥ 60
𝜇𝑅𝐸𝑁𝐷𝐴𝐻 58 = 0
𝜇𝑆𝐸𝐷𝐴𝑁𝐺 58 =
60 − 58
60 − 50
=
2
10
= 0,20
40 60
(x)
x
0
1
RENDAH TINGGI
50
SEDANG
𝜇𝑆𝐸𝐷𝐴𝑁𝐺 𝑥 =
0; 𝑥 ≤ 40 𝑜𝑟 𝑥 ≥ 60
𝑥 − 40
50 − 40
; 40 ≤ 𝑥 ≤ 50
60 − 𝑥
60 − 50
; 50 ≤ 𝑥 ≤ 60
𝜇𝑇𝐼𝑁𝐺𝐺𝐼 58 =
58 − 50
60 − 50
=
8
10
= 0,80
1. FUZZIFIKASI
Variabel 3: Kecepatan Putaran
500 1200
(z)
z
0
1
LAMBAT CEPAT
𝜇𝐿𝐴𝑀𝐵𝐴𝑇 𝑧 =
0; 𝑧 ≥ 1200
1200 − 𝑧
1200 − 500
; 500 ≤ 𝑧 ≤ 1200
1; 𝑧 ≤ 500
𝜇𝐶𝐸𝑃𝐴𝑇 𝑧 =
0; 𝑧 ≤ 500
𝑧 − 500
1200 − 500
; 500 ≤ 𝑧 ≤ 1200
1; 𝑧 ≥ 1200
2. INFERENSI
Aturan (rule):
 [R1] Jika pakaian sedikit dan kekotoran rendah, maka putaran lambat
 [R2] Jika pakaian sedikit dan kekotoran sedang, maka putaran lambat
 [R3] Jika pakaian sedikit dan kekotoran tinggi, maka putaran cepat
 [R4] Jika pakaian banyak dan kekotoran rendah, maka putaran lambat
 [R5] Jika pakaian banyak dan kekotoran sedang, maka putaran cepat
 [R6] Jika pakaian banyak dan kekotoran tinggi, maka putaran cepat
2. INFERENSI
 [R1] Jika pakaian sedikit dan kekotoran rendah, maka putaran lambat
o -predikat1 = SEDIKIT(x)  RENDAH(x)
= min(SEDIKIT(50); RENDAH(58))
= min(0,75; 0)
= 0
o Nilai z1 = 1200
500 1200
(z)
x
0
1
LAMBAT CEPAT
𝜇𝐿𝐴𝑀𝐵𝐴𝑇 𝑧 =
0; 𝑧 ≥ 1200
1200 − 𝑧
1200 − 500
; 500 ≤ 𝑧 ≤ 1200
1; 𝑧 ≤ 500
2. INFERENSI
 [R2] Jika pakaian sedikit dan kekotoran sedang, maka putaran lambat
o -predikat2 = SEDIKIT(x)  SEDANG(x)
= min(SEDIKIT(50); SEDANG(58))
= min(0,75; 0,20)
= 0,20
o Nilai z2
500 1200
(z)
z
0
1
LAMBAT CEPAT
𝜇(𝑧) =
1200 − 𝑧2
1200 − 500
0,20 =
1200 − 𝑧2
700
𝜇𝐿𝐴𝑀𝐵𝐴𝑇 𝑧 =
0; 𝑧 ≥ 1200
1200 − 𝑧
1200 − 500
; 500 ≤ 𝑧 ≤ 1200
1; 𝑧 ≤ 500
𝑧2 = 1060
2. INFERENSI
 [R3] Jika pakaian sedikit dan kekotoran tinggi, maka putaran cepat
o -predikat3 = SEDIKIT(x)  TINGGI(x)
= min(SEDIKIT(50); TINGGI(58))
= min(0,75; 0,80)
= 0,75
o Nilai z3
500 1200
(z)
z
0
1
LAMBAT CEPAT
𝜇(𝑧) =
𝑧3 − 500
1200 − 500
0,75 =
𝑧3 − 500
700
𝑧3 = 1025 𝜇𝐶𝐸𝑃𝐴𝑇 𝑧 =
0; 𝑧 ≤ 500
𝑧 − 500
1200 − 500
; 500 ≤ 𝑧 ≤ 1200
1; 𝑧 ≥ 1200
2. INFERENSI
 [R4] Jika pakaian banyak dan kekotoran rendah, maka putaran lambat
o -predikat4 = BANYAK(x)  RENDAH(x)
= min(BANYAK(50); RENDAH(58))
= min(0,25; 0)
= 0
o Nilai z4 = 1200
500 1200
(z)
z
0
1
LAMBAT CEPAT
𝜇𝐿𝐴𝑀𝐵𝐴𝑇 𝑧 =
0; 𝑧 ≥ 1200
1200 − 𝑧
1200 − 500
; 500 ≤ 𝑧 ≤ 1200
1; 𝑧 ≤ 500
2. INFERENSI
 [R5] Jika pakaian banyak dan kekotoran sedang, maka putaran cepat
o -predikat5 = BANYAK(x)  SEDANG(x)
= min(BANYAK(50); SEDANG(58))
= min(0,25; 0,20)
= 0,20
o Nilai z5
500 1200
(z)
z
0
1
LAMBAT CEPAT
𝜇(𝑧) =
𝑧5 − 500
1200 − 500
0,20 =
𝑧5 − 500
700
𝑧5 = 640 𝜇𝐶𝐸𝑃𝐴𝑇 𝑧 =
0; 𝑧 ≤ 500
𝑧 − 500
1200 − 500
; 500 ≤ 𝑧 ≤ 1200
1; 𝑧 ≥ 1200
2. INFERENSI
 [R6] Jika pakaian banyak dan kekotoran tinggi, maka putaran cepat
o -predikat6 = BANYAK(x)  TINGGI(x)
= min(BANYAK(50); TINGGI(58))
= min(0,25; 0,80)
= 0,25
o Nilai z6
500 1200
(z)
z
0
1
LAMBAT CEPAT
𝜇(𝑧) =
𝑧6 − 500
1200 − 500
0,25 =
𝑧6 − 500
700
𝑧6 = 675 𝜇𝐶𝐸𝑃𝐴𝑇 𝑧 =
0; 𝑧 ≤ 500
𝑧 − 500
1200 − 500
; 500 ≤ 𝑧 ≤ 1200
1; 𝑧 ≥ 1200
3. DEFUZZIFIKASI
 Metode Average (rata-rata):
𝑍∗
=
𝑖
𝑛
𝛼𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑖 ∗ 𝑧𝑖
𝑖
𝑛
𝛼𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑖
𝑍∗
=
0 ∗ 1200 + 0,20 ∗ 1060 + 0,75 ∗ 1025 + 0 ∗ 1200 + 0,20 ∗ 640 + (0,25 ∗ 675)
0 + 0,20 + 0,75 + 0 + 0,20 + 0,25
𝑍∗
=
1277,5
1,4
= 𝟗𝟏𝟐, 𝟓𝟎
Kesimpulan: Jika banyaknya pakaian bernilai 50 dan
tingkat kekotoran bernilai 58, maka kecepatan
putaran mesin cuci adalah 912,50  913
PENJELASAN LEBIH LANJUT
SILAHKAN SIMAK VIDEO BERIKUT
INI….
https://youtu.be/6szqrV9u9k8 https://youtu.be/aAjSFo0SXhg
https://youtu.be/fKueNI4kY6A
https://youtu.be/RjyRTBNk3w8
TERIMA KASIH, SEMOGA
BERMANFAAT

More Related Content

PPTX
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)
PPT
Modul 7 fuzzy logic
PPTX
Pert 04 clustering data mining
PPTX
Mengenal Fuzzy Logic
PPTX
backpropagation
PPTX
Teori Logika Fuzzy-05-FIS Mamdani.pptx
PDF
Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
PPT
pengantar logika fuzzy dan contohnya.ppt
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)
Modul 7 fuzzy logic
Pert 04 clustering data mining
Mengenal Fuzzy Logic
backpropagation
Teori Logika Fuzzy-05-FIS Mamdani.pptx
Jaringan Syaraf Tiruan (JST)
pengantar logika fuzzy dan contohnya.ppt

What's hot (20)

PPTX
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
PDF
Fuzzy fungsi keanggotaan
PPTX
SLIDE KE:5 NFA
PPT
Jaringan perceptron
PPTX
Context Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBO
DOCX
Persamaan differensial part 1
PPTX
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
PDF
Modul persamaan diferensial 1
PPTX
Jenis dan proses interupsi
PPT
Fungsi grafik di matlab
PDF
Modul Pemrograman Bahasa Assembly
PPT
Algoritma penjadwalan proses
DOCX
Peubah acak diskrit dan kontinu
PPT
Teori bahasa dan automata7
PPT
Bab 7 integrasi numerik
PDF
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
PDF
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
PPTX
Contoh soal penyelsaian metode biseksi menggunakan excel erna
Bab 5 penyederhanaan fungsi boolean
Fuzzy fungsi keanggotaan
SLIDE KE:5 NFA
Jaringan perceptron
Context Free Grammar (CFG) Bagian 2 - Materi 7 - TBO
Persamaan differensial part 1
Pertemuan 6 & 7 ars. gerbang logika
Modul persamaan diferensial 1
Jenis dan proses interupsi
Fungsi grafik di matlab
Modul Pemrograman Bahasa Assembly
Algoritma penjadwalan proses
Peubah acak diskrit dan kontinu
Teori bahasa dan automata7
Bab 7 integrasi numerik
ERD Sistem Informasi Pemesanan Tiket Bioskop Online
Matematika Diskrit - 11 kompleksitas algoritma - 03
Contoh soal penyelsaian metode biseksi menggunakan excel erna
Ad

More from Achmad Solichin (20)

PDF
Kuliah Umum - Tips Publikasi Jurnal SINTA untuk Mahasiswa Galau (6 Agustus 2022)
PDF
Materi Webinar Web 3.0 (16 Juli 2022)
PDF
Webinar: Kesadaran Keamanan Informasi (3 Desember 2021)
PDF
Webinar PHP-ID: Machine Learning dengan PHP
PPTX
Webinar Data Mining dengan Rapidminer | Universitas Budi Luhur
PPTX
TREN DAN IDE RISET BIDANG DATA MINING TERBARU
PPTX
Metodologi Riset: Literature Review
PPTX
Materi Seminar: Artificial Intelligence dengan PHP
PPTX
Percobaan Perpindahan Kalor melalui Konduksi, Konveksi dan Radiasi
PDF
Metodologi Riset: Literature Review
PPTX
Depth First Search (DFS) pada Graph
PPTX
Breadth First Search (BFS) pada Graph
PPTX
Binary Search Tree (BST) - Algoritma dan Struktur Data
PPTX
Computer Vision di Era Industri 4.0
PDF
Seminar: Become a Reliable Web Programmer
PPTX
The Big 5: Future IT Trends
PDF
Modern PHP Developer
PPTX
Seminar: PHP Developer for Dummies
PPT
Pertemuan 1 - Algoritma dan Struktur Data 1
PPTX
Sharing Penelitian S3 Lab Elins FMIPA UGM - 17 Februari 2016
Kuliah Umum - Tips Publikasi Jurnal SINTA untuk Mahasiswa Galau (6 Agustus 2022)
Materi Webinar Web 3.0 (16 Juli 2022)
Webinar: Kesadaran Keamanan Informasi (3 Desember 2021)
Webinar PHP-ID: Machine Learning dengan PHP
Webinar Data Mining dengan Rapidminer | Universitas Budi Luhur
TREN DAN IDE RISET BIDANG DATA MINING TERBARU
Metodologi Riset: Literature Review
Materi Seminar: Artificial Intelligence dengan PHP
Percobaan Perpindahan Kalor melalui Konduksi, Konveksi dan Radiasi
Metodologi Riset: Literature Review
Depth First Search (DFS) pada Graph
Breadth First Search (BFS) pada Graph
Binary Search Tree (BST) - Algoritma dan Struktur Data
Computer Vision di Era Industri 4.0
Seminar: Become a Reliable Web Programmer
The Big 5: Future IT Trends
Modern PHP Developer
Seminar: PHP Developer for Dummies
Pertemuan 1 - Algoritma dan Struktur Data 1
Sharing Penelitian S3 Lab Elins FMIPA UGM - 17 Februari 2016
Ad

Recently uploaded (20)

PPTX
master seminar digital applications in india
PDF
TR - Agricultural Crops Production NC III.pdf
PDF
FourierSeries-QuestionsWithAnswers(Part-A).pdf
PDF
Chapter 2 Heredity, Prenatal Development, and Birth.pdf
PDF
Abdominal Access Techniques with Prof. Dr. R K Mishra
PPTX
Institutional Correction lecture only . . .
PPTX
Cell Types and Its function , kingdom of life
PPTX
1st Inaugural Professorial Lecture held on 19th February 2020 (Governance and...
PDF
Classroom Observation Tools for Teachers
PDF
Complications of Minimal Access Surgery at WLH
PPTX
GDM (1) (1).pptx small presentation for students
PPTX
Microbial diseases, their pathogenesis and prophylaxis
PPTX
IMMUNITY IMMUNITY refers to protection against infection, and the immune syst...
PDF
Computing-Curriculum for Schools in Ghana
PDF
Black Hat USA 2025 - Micro ICS Summit - ICS/OT Threat Landscape
PPTX
Cell Structure & Organelles in detailed.
PPTX
Pharma ospi slides which help in ospi learning
PDF
3rd Neelam Sanjeevareddy Memorial Lecture.pdf
PDF
O7-L3 Supply Chain Operations - ICLT Program
PDF
2.FourierTransform-ShortQuestionswithAnswers.pdf
master seminar digital applications in india
TR - Agricultural Crops Production NC III.pdf
FourierSeries-QuestionsWithAnswers(Part-A).pdf
Chapter 2 Heredity, Prenatal Development, and Birth.pdf
Abdominal Access Techniques with Prof. Dr. R K Mishra
Institutional Correction lecture only . . .
Cell Types and Its function , kingdom of life
1st Inaugural Professorial Lecture held on 19th February 2020 (Governance and...
Classroom Observation Tools for Teachers
Complications of Minimal Access Surgery at WLH
GDM (1) (1).pptx small presentation for students
Microbial diseases, their pathogenesis and prophylaxis
IMMUNITY IMMUNITY refers to protection against infection, and the immune syst...
Computing-Curriculum for Schools in Ghana
Black Hat USA 2025 - Micro ICS Summit - ICS/OT Threat Landscape
Cell Structure & Organelles in detailed.
Pharma ospi slides which help in ospi learning
3rd Neelam Sanjeevareddy Memorial Lecture.pdf
O7-L3 Supply Chain Operations - ICLT Program
2.FourierTransform-ShortQuestionswithAnswers.pdf

Webinar PHP-ID: Mari Mengenal Logika Fuzzy (Fuzzy Logic)

  • 1. Dr. ACHMAD SOLICHIN @achmatim Universitas Budi Luhur, Jakarta Mari mengenal… https://web.facebook.com/groups/phpid Jumat, 30 Juli 2021 @19.00 WIB PHP Indonesia ONLINE LEARNING 2021 KONSEP & IMPLEMENTASINYA
  • 2. 100 km / jam 50 km / jam 10 km / jam Banyak permasalahan di sekitar kita yang mengandung ketidakpastian Manakah yang dapat dikatakan CEPAT
  • 3. Banyak permasalahan di sekitar kita yang mengandung ketidakpastian Adi; tinggi = 170 cm Ida; tinggi = 169 cm Edi; tinggi = 150 cm Jika yang dikatakan TINGGI >= 170 cm, apakah IDA dapat dikatakan TINGGI? atau PENDEK?
  • 4. Untuk itu, kita perlu belajar
  • 5. APA ITU LOGIKA FUZZY? Logika Fuzzy merupakan logika yang merepresentasikan nilai samar, ketidakpastian, kebenaran sebagian atau “degree of truth”. Logika fuzzy merupakan pengembangan dari Logika Boolean yang hanya bernilai 0 dan 1. Logika Fuzzy menjadi salah satu dasar dari pengembangan komputer modern.
  • 6. APA ITU LOGIKA FUZZY?  Logika fuzzy pertama kali dikembangkan oleh Prof. Lotfi Aliasker Zadeh melalui tulisannya pada tahun 1965 tentang Teori Himpunan Fuzzy.  Prof. Lotfi Asker Zadeh adalah seorang ilmuwan Amerika Serikat berkebangsaan Iran dari Universitas California di Barkeley.
  • 7. APA ITU LOGIKA FUZZY?  Logika Boolean (logika klasik, logika crips) menyatakan bahwa segala hal dapat direpresentasikan dengan nilai biner (0 dan 1, benar dan salah, iya dan tidak, hitam dan putih). Tidak ada nilai di antaranya (precise). Notasi  {0, 1}  Logika Fuzzy memungkinkan nilai keanggotaan antara 0 dan 1 dalam bentuk linguistik, sehingga memungkinkan keberadaan konsep tidak pasti seperti “agak”, “sedikit”, “lumayan”, “sangat”, dll. Ada nilai antara 0 dan 1 (imprecise). Notasi  [0, 1]
  • 8. APA ITU LOGIKA FUZZY? Logika Boolean, hanya ada 0 dan 1 (hitam dan putih) Logika Fuzzy, ada nilai di antara 0 dan 1 (nilai abu- abu)
  • 9. APA ITU LOGIKA FUZZY?
  • 10. PENERAPAN LOGIKA FUZZY DI PERANGKAT ELEKTRONIK
  • 11. LOGIKA FUZZY DALAM PENELITIAN  Kendali Logika Fuzzy pada Sistem Electronic Control Unit (ECU) Air Conditioner Mobil - https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/1228  Rancang Bangun Sistem Penstabil Kamera (Gimbal) dengan Logika Fuzzy untuk Pengambilan Gambar Foto dan Video - https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/785  Tempat Sampah Pintar Dengan Logika Fuzzy Berbasis NodeMCU - http://ijcs.stmikindonesia.ac.id/index.php/ijcs/article/view/256  Perancangan Sistem Pengereman Roda Sepeda Motor Dengan Pengendali Logika Fuzzy - https://jom.ft.budiluhur.ac.id/index.php/maestro/article/view/83  Pengembangan Aplikasi Penilaian Kinerja Guru di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Menggunakan Logika Fuzzy (Studi Kasus : SMP Negeri 3 Mandau) - http://www.ejournal.pelitaindonesia.ac.id/JMApTeKsi/index.php/JOM/article/view/ 391
  • 12. TEORI DASAR LOGIKA FUZZY  Variabel Fuzzy o Variabel yang akan dibahas dalam suatu sistem fuzzy. o Contoh: umur, kecepatan, suhu, tinggi badan, penghasilan, dll  Himpunan Fuzzy o Kelompok yang mewakili suatu keadaan tertentu dalam variabel fuzzy. o Atribut himpunan fuzzy:  Linguistik, yaitu nama suatu kelompok yang mewakili keadaan tertentu dengan menggunakan bahasa alami (natural). Contoh: suhu  panas, sedang, dingin; tinggi badan  pendek, sedang, tinggi; dll  Numerik, yaitu ukuran nilai variabel dalam bentuk angka numerik, contoh: 10, 30, 50, dll
  • 13. TEORI DASAR LOGIKA FUZZY  Semesta Pembicaraan o Keseluruhan nilai yang diperbolehkan untuk dioperasikan dengan variabel fuzzy o Contoh:  Semesta pembicaraan variabel umur adalah [0, ]  Semesta pembicaraan variabel suhu adalah [0, 100]  Domain himpunan Fuzzy, yaitu seluruh nilai yang diijinkan dalam semesta pembicaraan dan boleh dioperasikan dalam suatu himpunan fuzzy.
  • 14. FUNGSI KEANGGOTAAN  Fungsi keanggotaan merupakan grafik yang mewakili besar dari derajat keanggotaan masing-masing variabel input yang berada dalam interval antara 0 dan 1.  Derajat keanggotaan sebuah variabel x dilambangkan dengan simbol (x).  Fungsi Keanggotaan: 1. Kurva Linear: Naik, Turun 2. Kurva Segitiga 3. Kurva Trapesium 4. Kurva Bahu 5. Kurva S (Sigmoid): Pertumbuhan, Penyusutan 6. Kurva Lonceng: Pi, Beta, Gaus
  • 15. FUNGSI KEANGGOTAAN: LINEAR a b (x) x 0 1 𝜇 𝑥 = 0; 𝑥 ≤ 𝑎 𝑥 − 𝑎 𝑏 − 𝑎 ; 𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏 1; 𝑥 ≥ 𝑏 20 80 (x) x 0 1 Kurva Linear Naik Naik Berapa derajat keanggotaan dengan nilai x = 42 pada himpunan naik? 𝜇 42 = 42 − 20 80 − 20 = 22 60 = 0,36
  • 16. FUNGSI KEANGGOTAAN: LINEAR a b (x) x 0 1 𝜇 𝑥 = 0; 𝑥 ≥ 𝑏 𝑏 − 𝑥 𝑏 − 𝑎 ; 𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏 1; 𝑥 ≤ 𝑎 Kurva Linear Turun 10 40 (x) x 0 1 turun Berapa derajat keanggotaan dengan nilai x = 24 pada himpunan turun? 𝜇 24 = 40 − 24 40 − 10 = 16 30 = 0,53
  • 17. FUNGSI KEANGGOTAAN: SEGITIGA 𝜇 𝑥 = 0; 𝑥 ≤ 𝑎 𝑜𝑟 𝑥 ≥ 𝑐 𝑥 − 𝑎 𝑏 − 𝑎 ; 𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏 𝑐 − 𝑥 𝑐 − 𝑏 ; 𝑏 ≤ 𝑥 ≤ 𝑐 Kurva Segitiga Berapa derajat keanggotaan dengan nilai x = 24 pada himpunan di atas? 𝜇 24 = 24 − 10 25 − 10 = 14 15 = 0,93 a c (x) x 0 1 b 10 40 (x) x 0 1 25
  • 18. FUNGSI KEANGGOTAAN: TRAPESIUM 𝜇 𝑥 = 0; 𝑥 ≤ 𝑎 𝑜𝑟 𝑥 ≥ 𝑑 𝑥 − 𝑎 𝑏 − 𝑎 ; 𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏 1; 𝑏 ≤ 𝑥 ≤ 𝑐 𝑑 − 𝑥 𝑑 − 𝑐 ; 𝑐 ≤ 𝑥 ≤ 𝑑 Kurva Trapesium Berapa derajat keanggotaan dengan nilai x = 24 pada himpunan di atas? 𝜇 24 = 24 − 10 25 − 10 = 14 15 = 0,93 a d (x) x 0 1 b c 10 50 (x) x 0 1 25 35
  • 19. FUNGSI KEANGGOTAAN: S (SIGMOID) 𝜇 𝑥 = 0; 𝑥 ≤ 𝑎 2 𝑥 − 𝑎 𝑐 − 𝑎 2 ; 𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏 1 − 2 𝑥 − 𝑎 𝑐 − 𝑎 2 ; 𝑏 ≤ 𝑥 ≤ 𝑐 1; 𝑥 ≥ 𝑐 Kurva Sigmoid Pertumbuhan a c (x) x 0 1 b a c (x) x 0 1 b Kurva Sigmoid Penyusutan 𝜇 𝑥 = 1; 𝑥 ≤ 𝑎 1 − 2 𝑐 − 𝑥 𝑐 − 𝑎 2 ; 𝑎 ≤ 𝑥 ≤ 𝑏 2 𝑐 − 𝑥 𝑐 − 𝑎 2 ; 𝑏 ≤ 𝑥 ≤ 𝑐 0; 𝑥 ≥ 𝑐
  • 20. FUNGSI KEANGGOTAAN: LONCENG (PI) Kurva Lonceng (Pi)                          x x S x x S x G ); , 2 / , ; ( 1 ); , 2 / , ; ( ) , , (
  • 21. OPERASI HIMPUNAN FUZZY  Operasi himpunan diperlukan untuk proses penalaran atau inferensi  Operasi himpunan melibatkan operasi terhadap derajat keanggotaan (x)  Derajat keanggotaan hasil operasi dua buah himpunan fuzzy disebut dengan -predikat
  • 22. OPERASI HIMPUNAN FUZZY  Operasi Gabungan (Union) o Disebut operasi max, dengan operator OR o Dinyatakan sebagai: A  B = A(x) B(x) = max(A(x), B(x)) dimana x  X  Operasi Irisan (Intersection) o Disebut operasi min, dengan operator AND o Dinyatakan sebagai: A B = A(x)  B(x) = min(A(x), B(x)) dimana x  X
  • 23. OPERASI HIMPUNAN FUZZY  Operasi Komplemen (Complement) o Disebut operasi NOT o Dinyatakan sebagai: 𝛍𝐀𝐜 𝐱 = 𝟏 − 𝛍𝐀(𝐱) dimana x  X
  • 24. SISTEM INFERENSI FUZZY  Sistem inferensi fuzzy adalah cara memetakan ruang input menuju ruang output menggunakan logika fuzzy INPU T Fuzzifikasi Inferensi Defuzzifikas i OUTPU T Basis Pengetahuan
  • 27. CONTOH KASUS: MESIN CUCI OTOMATIS Sebuah pabrik mesin cuci akan membuat sebuah mesin cuci otomatis berbasis fuzzy yang dapat mengatur kecepatan putar mesin berdasarkan banyaknya pakaian dan tingkat kekotoran. Mesin cuci telah dilengkapi dengan sensor yang dapat mendeteksi banyaknya pakaian dan tingkat kekotoran pakaian. Spesifikasinya sebagai berikut:  Kecepatan putar mesin dalam pencucian minimal 500 rpm (lambat) dan maksimal 1200 rpm (cepat)  Banyaknya pakaian dinyatakan dengan nilai 0-100 yang mana nilai <= 40 termasuk sedikit dan >= 80 termasuk banyak.  Tingkat kekotoran dinyatakan dengan nilai 0-100 yang mana nilai 0- 40 adalah rendah, 50 adalah sedang, dan 60-100 adalah tinggi.
  • 28. CONTOH KASUS: MESIN CUCI OTOMATIS Berdasarkan berbagai pengujian terhadap prototype mesin, diperoleh aturan sebagai berikut:  [R1] Jika pakaian sedikit dan kekotoran rendah, maka putaran lambat  [R2] Jika pakaian sedikit dan kekotoran sedang, maka putaran lambat  [R3] Jika pakaian sedikit dan kekotoran tinggi, maka putaran cepat  [R4] Jika pakaian banyak dan kekotoran rendah, maka putaran lambat  [R5] Jika pakaian banyak dan kekotoran sedang, maka putaran cepat  [R6] Jika pakaian banyak dan kekotoran tinggi, maka putaran cepat Berapa rpm kecepatan putar yang harus dihasilkan mesin jika pada proses pencucian ternyata banyaknya pakaian bernilai 50 dan tingkat kekotoran bernilai 58 ?
  • 29. 1. FUZZIFIKASI 𝜇𝑆𝐸𝐷𝐼𝐾𝐼𝑇 𝑥 = 0; 𝑥 ≥ 80 80 − 𝑥 80 − 40 ; 40 ≤ 𝑥 ≤ 80 1; 𝑥 ≤ 40 40 80 (x) x 0 1 SEDIKIT Variabel 1: Banyaknya Pakaian 40 80 (x) x 0 1 BANYAK 𝜇𝐵𝐴𝑁𝑌𝐴𝐾 𝑥 = 0; 𝑥 ≤ 40 𝑥 − 40 80 − 40 ; 40 ≤ 𝑥 ≤ 80 1; 𝑥 ≥ 80
  • 30. 1. FUZZIFIKASI Variabel 1: Banyaknya Pakaian 40 80 (x) x 0 1 SEDIKIT BANYAK Berapa derajat keanggotaan untuk banyaknya pakaian = 50 ? 𝜇𝑆𝐸𝐷𝐼𝐾𝐼𝑇 𝑥 = 0; 𝑥 ≥ 80 80 − 𝑥 80 − 40 ; 40 ≤ 𝑥 ≤ 80 1; 𝑥 ≤ 40 𝜇𝐵𝐴𝑁𝑌𝐴𝐾 𝑥 = 0; 𝑥 ≤ 40 𝑥 − 40 80 − 40 ; 40 ≤ 𝑥 ≤ 80 1; 𝑥 ≥ 80 50 𝜇𝑆𝐸𝐷𝐼𝐾𝐼𝑇 50 = 80 − 50 80 − 40 = 30 40 = 0,75 𝜇𝐵𝐴𝑁𝑌𝐴𝐾 50 = 50 − 40 80 − 40 = 10 40 = 0,25
  • 31. 1. FUZZIFIKASI Variabel 2: Tingkat Kekotoran Berapa derajat keanggotaan untuk tingkat kekotoran = 58 ? 𝜇𝑅𝐸𝑁𝐷𝐴𝐻 𝑥 = 0; 𝑥 ≥ 50 50 − 𝑥 50 − 40 ; 40 ≤ 𝑥 ≤ 50 1; 𝑥 ≤ 40 𝜇𝑇𝐼𝑁𝐺𝐺𝐼 𝑥 = 0; 𝑥 ≤ 50 𝑥 − 50 60 − 50 ; 50 ≤ 𝑥 ≤ 60 1; 𝑥 ≥ 60 𝜇𝑅𝐸𝑁𝐷𝐴𝐻 58 = 0 𝜇𝑆𝐸𝐷𝐴𝑁𝐺 58 = 60 − 58 60 − 50 = 2 10 = 0,20 40 60 (x) x 0 1 RENDAH TINGGI 50 SEDANG 𝜇𝑆𝐸𝐷𝐴𝑁𝐺 𝑥 = 0; 𝑥 ≤ 40 𝑜𝑟 𝑥 ≥ 60 𝑥 − 40 50 − 40 ; 40 ≤ 𝑥 ≤ 50 60 − 𝑥 60 − 50 ; 50 ≤ 𝑥 ≤ 60 𝜇𝑇𝐼𝑁𝐺𝐺𝐼 58 = 58 − 50 60 − 50 = 8 10 = 0,80
  • 32. 1. FUZZIFIKASI Variabel 3: Kecepatan Putaran 500 1200 (z) z 0 1 LAMBAT CEPAT 𝜇𝐿𝐴𝑀𝐵𝐴𝑇 𝑧 = 0; 𝑧 ≥ 1200 1200 − 𝑧 1200 − 500 ; 500 ≤ 𝑧 ≤ 1200 1; 𝑧 ≤ 500 𝜇𝐶𝐸𝑃𝐴𝑇 𝑧 = 0; 𝑧 ≤ 500 𝑧 − 500 1200 − 500 ; 500 ≤ 𝑧 ≤ 1200 1; 𝑧 ≥ 1200
  • 33. 2. INFERENSI Aturan (rule):  [R1] Jika pakaian sedikit dan kekotoran rendah, maka putaran lambat  [R2] Jika pakaian sedikit dan kekotoran sedang, maka putaran lambat  [R3] Jika pakaian sedikit dan kekotoran tinggi, maka putaran cepat  [R4] Jika pakaian banyak dan kekotoran rendah, maka putaran lambat  [R5] Jika pakaian banyak dan kekotoran sedang, maka putaran cepat  [R6] Jika pakaian banyak dan kekotoran tinggi, maka putaran cepat
  • 34. 2. INFERENSI  [R1] Jika pakaian sedikit dan kekotoran rendah, maka putaran lambat o -predikat1 = SEDIKIT(x)  RENDAH(x) = min(SEDIKIT(50); RENDAH(58)) = min(0,75; 0) = 0 o Nilai z1 = 1200 500 1200 (z) x 0 1 LAMBAT CEPAT 𝜇𝐿𝐴𝑀𝐵𝐴𝑇 𝑧 = 0; 𝑧 ≥ 1200 1200 − 𝑧 1200 − 500 ; 500 ≤ 𝑧 ≤ 1200 1; 𝑧 ≤ 500
  • 35. 2. INFERENSI  [R2] Jika pakaian sedikit dan kekotoran sedang, maka putaran lambat o -predikat2 = SEDIKIT(x)  SEDANG(x) = min(SEDIKIT(50); SEDANG(58)) = min(0,75; 0,20) = 0,20 o Nilai z2 500 1200 (z) z 0 1 LAMBAT CEPAT 𝜇(𝑧) = 1200 − 𝑧2 1200 − 500 0,20 = 1200 − 𝑧2 700 𝜇𝐿𝐴𝑀𝐵𝐴𝑇 𝑧 = 0; 𝑧 ≥ 1200 1200 − 𝑧 1200 − 500 ; 500 ≤ 𝑧 ≤ 1200 1; 𝑧 ≤ 500 𝑧2 = 1060
  • 36. 2. INFERENSI  [R3] Jika pakaian sedikit dan kekotoran tinggi, maka putaran cepat o -predikat3 = SEDIKIT(x)  TINGGI(x) = min(SEDIKIT(50); TINGGI(58)) = min(0,75; 0,80) = 0,75 o Nilai z3 500 1200 (z) z 0 1 LAMBAT CEPAT 𝜇(𝑧) = 𝑧3 − 500 1200 − 500 0,75 = 𝑧3 − 500 700 𝑧3 = 1025 𝜇𝐶𝐸𝑃𝐴𝑇 𝑧 = 0; 𝑧 ≤ 500 𝑧 − 500 1200 − 500 ; 500 ≤ 𝑧 ≤ 1200 1; 𝑧 ≥ 1200
  • 37. 2. INFERENSI  [R4] Jika pakaian banyak dan kekotoran rendah, maka putaran lambat o -predikat4 = BANYAK(x)  RENDAH(x) = min(BANYAK(50); RENDAH(58)) = min(0,25; 0) = 0 o Nilai z4 = 1200 500 1200 (z) z 0 1 LAMBAT CEPAT 𝜇𝐿𝐴𝑀𝐵𝐴𝑇 𝑧 = 0; 𝑧 ≥ 1200 1200 − 𝑧 1200 − 500 ; 500 ≤ 𝑧 ≤ 1200 1; 𝑧 ≤ 500
  • 38. 2. INFERENSI  [R5] Jika pakaian banyak dan kekotoran sedang, maka putaran cepat o -predikat5 = BANYAK(x)  SEDANG(x) = min(BANYAK(50); SEDANG(58)) = min(0,25; 0,20) = 0,20 o Nilai z5 500 1200 (z) z 0 1 LAMBAT CEPAT 𝜇(𝑧) = 𝑧5 − 500 1200 − 500 0,20 = 𝑧5 − 500 700 𝑧5 = 640 𝜇𝐶𝐸𝑃𝐴𝑇 𝑧 = 0; 𝑧 ≤ 500 𝑧 − 500 1200 − 500 ; 500 ≤ 𝑧 ≤ 1200 1; 𝑧 ≥ 1200
  • 39. 2. INFERENSI  [R6] Jika pakaian banyak dan kekotoran tinggi, maka putaran cepat o -predikat6 = BANYAK(x)  TINGGI(x) = min(BANYAK(50); TINGGI(58)) = min(0,25; 0,80) = 0,25 o Nilai z6 500 1200 (z) z 0 1 LAMBAT CEPAT 𝜇(𝑧) = 𝑧6 − 500 1200 − 500 0,25 = 𝑧6 − 500 700 𝑧6 = 675 𝜇𝐶𝐸𝑃𝐴𝑇 𝑧 = 0; 𝑧 ≤ 500 𝑧 − 500 1200 − 500 ; 500 ≤ 𝑧 ≤ 1200 1; 𝑧 ≥ 1200
  • 40. 3. DEFUZZIFIKASI  Metode Average (rata-rata): 𝑍∗ = 𝑖 𝑛 𝛼𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑖 ∗ 𝑧𝑖 𝑖 𝑛 𝛼𝑝𝑟𝑒𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑖 𝑍∗ = 0 ∗ 1200 + 0,20 ∗ 1060 + 0,75 ∗ 1025 + 0 ∗ 1200 + 0,20 ∗ 640 + (0,25 ∗ 675) 0 + 0,20 + 0,75 + 0 + 0,20 + 0,25 𝑍∗ = 1277,5 1,4 = 𝟗𝟏𝟐, 𝟓𝟎 Kesimpulan: Jika banyaknya pakaian bernilai 50 dan tingkat kekotoran bernilai 58, maka kecepatan putaran mesin cuci adalah 912,50  913
  • 41. PENJELASAN LEBIH LANJUT SILAHKAN SIMAK VIDEO BERIKUT INI…. https://youtu.be/6szqrV9u9k8 https://youtu.be/aAjSFo0SXhg https://youtu.be/fKueNI4kY6A https://youtu.be/RjyRTBNk3w8